BAB II BAHAN RUJUKAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem berasal dari bahasa yunani system yang artinya adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAB II KAJIAN PUSTAKA. biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departement atau lebih,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan baik itu swasta maupun pemerintah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Kas, Penggolongan Kas, dan Kegunaan Kas. berfungsi sangat aktif sebagai dasar pengelola fungsi-fungsi manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 KAS. A. Pendahuluan. B. Pengertian Kas

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini adalah pengertian sistem menurut beberapa ahli :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada pada UD. Sumber

BAB II BAHAN RUJUKAN

Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan maka dirancang sistem akuntansi pokok dan sistem akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan, baik perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perlu kita ketahui tentang perbedaan sistem dengan prosedur. Sistem

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. dapat mencapai laba yang optimal guna perkembangan perusahaan kedepan. Prosedur ini

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Akuntansi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih komponen-komponen yang saling berkaitan dengan subsistem-subsitem yang

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI

KAS dan INVESTASI JANGKA PENDEK 1. M. Rezeki Apriliyan, SE., MM.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu tentang sistem pengendalian internal

BAB II BAHAN RUJUKAN

INFORMASI AKUNTANSI I

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang pendistribusian consumer goods kepada para konsumen. Transaksi

Analisis Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada PT. BPR PMU

Pengendalian Kas Sistem pengendalian intern terhadap kas pada umumnya memisahkan fungsi-fungsi : - Penyimpanan - Pelaksana - Pencatatan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2003:1

PDF created with pdffactory Pro trial version

BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. dikordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. khususnya pada bagian Pengeluaran Kas. Tugas dibagian pengeluaran kas yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik berupa uang tunai maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang sistem yang dapat untuk melaksanakan kegiatan perusahaan serta dapat melakukan pengawasan bagi manajemen dalam mengelola perusahaan. 2. 1. 1. Pengertian Sistem Akuntansi Untuk memahami sistem akuntansi, penulis akan terlebih dahulu mengemukakan pengertian sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001: 3), yaitu sebagai berikut : Organisasi, formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen guna memudahkan pengetahuan perusahaan. Dari pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem akuntansi sangat penting dalam mengelola perusahaan, perusahaan memerlukan suatu sistem akuntansi yang memadai guna menjalankan perusahaan. Sistem akuntansi terdiri dari formulir, catatan, laporan, prosedur dan peralatan yang berhubungan dengan kegiatan yang tejadi dalam perusahaan. 7

2. 1. 2. Fungsi Sistem Akuntansi Perusahaan Manufaktur Fungsi dari sistem akuntansi adalah untuk mendorong seoptimal mungkin agar akuntansi dapat menghasilkan berbagai informasi akuntansi yang terstruktur yaitu tepat waktu, relevan, dapat dipercaya serta secara keseluruhan informasi akuntansi tersebut mengandung arti berguna. Menurut Mulyadi (2001:15) dalam bukunya Sistem Akuntansi membagi fungsi Sistem Akuntasi ke dalam 8 (delapan) fungsi utama, yaitu : 1. Sistem Akuntansi Pokok Sistem Akuntansi Pokok merupakan organisasi formulir, catatan dan laporan.sistem Akuntansi dalam perusahaan manufaktur terdiri atas formulir dan dokumen, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan. 2. Sistem Akuntansi piutang Sistem akuntansi piutang dirancang untuk mencatat transaksi terjadinya piutang dan berkurangnya piutang. Terjadinya piutang berasal dari transaksi penjualan kredit dan berkurangnya piutang berasal dari transaksi retur penjualan dan penerimaan kas dari piutang. 3. Sistem Akuntansi Utang Sistem akuntansi utang dirancang untuk mencatat transaksi terjadinya utang dan berkurangnya utang. Terjadinya utang berasal dari transaksi pembelian kredit dan berkurangnya utang berasal dari transaksi retur pembelian dan pelunasan utang. 8

4. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya. 5. Sistem Akuntansi Biaya Sistem Akuntansi biaya dirancang untuk menangani pengendalian produksi dan pengendalian biaya. 6. Sistem Akuntansi Kas Sistem akuntansi kas dirancang untuk menangani transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. 7. Sistem Akuntansi Persediaan Sistem akuntansi persediaan dirancang untuk menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi persediaan yang disimpan digudang. 8. Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Sistem aktiva tetap dirancang untuk menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi aktiva tetap. 2. 1. 3. Tujuan Umum Pengembangan Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (2001:19) dalam bukunya Sistem Akuntansi, pengembangan sistem akuntansi mempunyai tujuan umum yaitu sebagai berikut : 9

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolan kegiatan usaha baru. 2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, kecepatan penyajian maupun ketepatan penyajian. 3. Untuk memperbaiki pengendalian dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan yang lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan. 4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan pencatatan akuntansi. 2. 1. 4. Unsur-unsur Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (2001:3) dalam bukunya Sistem Akuntansi mengemukakan : 1. Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. 2. Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. 3. Buku besar, terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang tercantum dalam rekening dalam jurnal. 4. Buku pembantu, terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. 10

5. Laporan-laporan merupakan hasil proses akuntansi adalah pencatatan hasil keuangan yang dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran dan laporanlaporan lainnya yang berisikan informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. 2. 1. 5. Tipe Penugasan Pengembangan Sistem Akuntansi Berdasarkan tujuan pengembangan sistem akuntansi tersebut di atas, Penugasan pengembangan sistem akuntansi dapat berbentuk seperti berikut ini : 1. Pengembangan suatu sistem akuntansi baru yang lengkap. 2. Perluasan sistem akuntansi yang sekarang dipakai untuk mencakup kegiatan bisnis yang baru. 3. Perbaikan berbagai tahap sistem dan prosedur yang sekarang digunakan. Pengembangan sistem akuntansi baru yang lengkap mencakup pengembangan berbagai sistem berikut ini : a. Sistem akuntansi pokok. Pengembangan sistem akuntansi pokok ini terdiri dari perancangan klasifikasi dan kode rekening buku besar, perancangan klasifikasi dan kode rekening berbagai buku pembantu, perancangan berbagai buku jurnal, perancangan berbagai laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem akuntansi. b. Sistem akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi kas, sistem 11

akuntansi aktiva tetap. Perancangan berbagai sistem akuntansi ini mencakup berbagai prosedur yang terdapat dalam setiap sistem tersebut, termasuk perancangan berbagai formulir yang digunakan dalam setiap sistem akuntansi. Penugasan pengembangan sistem dapat berupa perbaikan berbagai tahap prosedur dalam suatu sistem akuntansi yang sekarang digunakan oleh perusahaan. Dengan demikian perubahan lingkungan tempat sistem akuntansi tersebut digunakan, sistem yang digunakan sekarang kemungkinan tidak cocok lagi dengan lingkungan yang telah berubah tersebut. 2.2. Pengertian Kas Menurut Zaki Baridwan (2004: 83) dalam bukunya Intermediate Accounting mengemukakan bahwa : Kas adalah merupakan alat pertukaran dan juga sebagai ukuran dalam Akuntansi. Dalam neraca kas merupakan aktiva yang paling lancar, dalam arti paling sering berubah. Yang termasuk dengan kas menurut pengertian di atas ialah alat pertukaran yang dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominal, juga simpanan dalam bank atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu. Kas terdiri dari uang kertas, uang logam, cek yang belum disetor, simpanan dalam bentuk giro atau bilyet, traveller check, cashier, bank draft dan money charger. 12

2. 2.1. Komposisi Kas Menurut Zaki Baridwan (2004:84) dalam bukunya Intermediate Accounting, yang termasuk dalam kas menurut pengertian akuntansi ialah : 1. Alat pertukaran yang diterima untuk pelunasan utang. 2. Alat pertukaran yang diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya. 3. Simpanan dalam bank atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu. Untuk dapat digolongkan sebagai kas biasanya dibatasi dengan diterimanya sebagai setoran oleh bank dengan nilai nominal tidak dapat dikelompokan dalam kas. Adapun elemen-elemen yang tidak dapat digolongkan sebagai kas antara lain : 1. Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu. 2. Persediaan perangko. 3. Cek mundur. 4. Cek kosong dari pihak ke tiga. 5. Rekening giro pada bank di luar negeri yang tidak dapat segera di pakai. Karena kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan maka kas merupakan alat pertukaran yang paling disenangi dan yang paling mudah diterima, baik untuk setoran uang ke bank, untuk pelunasan utang maupun untuk membayar semua transaksi yang berkaitan dengan kegiatan (operasional) perusahaan dengan jumlah yang sesuai dengan nilai nominal. 13

2. 2.2. Pengawasan Kas Karena sifatnya yang sangat mudah untuk dipindah tangankan dan tidak dapat dibuktikan pemiliknya, maka kas mudah digelapkan. Oleh karena itu perlu diadakan pengawasan yang ketat terhadap kas. Pada umumnya suatu sistem pengawasan intern terhadap kas akan memisahkan fungsi-fungsi penyimpanan, pelaksana dan pencatatan. Tanpa adanya pemisahan fungsi seperti di atas, akan mudah menggelapkan uang kas. Karena bentuk dan jenis perusahaan ada bermacam-macam, maka sistem pengawasan intern suatu perusahaan akan berbeda dengan perusahaan lain. Tetapi ada dasar-dasar tertentu yang bisa digunakan sebagai pedoman untuk mengadakan pengawasan terhadap kas, sebagai berikut : Penerimaan Uang Penerimaan uang dalam suatu perusahaan bisa berasal dari beberapa sumber antara lain dari penjualan tunai, pelunasan piutang atau pinjaman. Prosedurprosedur pengawasan yang dapat digunakan antara lain : Harus ditunjukan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke bank. Diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi pencatatan kas. Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas, selain itu juga harus dibuat laporan kas. 14

Pengeluaran Uang Pengeluaran uang dalam suatu perusahaan itu adalah untuk membayar segala macam-macam transaksi. Apabila pengawasan tidak dijalankan dengan ketat, seringkali jumlah pengeluaran diperbesar dan selisihnya digelapkan. Beberapa prosedur pengawasan yang penting adalah sebagai berikut : Semua pengeluaran uang menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaranpengeluaran kecil dibayar dari kas kecil. Dibentuk kas kecil yang diawasi dengan ketat Penulisan cek hanya dilakukan apabila didukukung oleh bukti-bukti yang lengkap atau dengan kata lain digunakan sistem voucher. Dipisahkan antara orang-orang yang mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran, yang menulis cek, yang menandatangani cek dan yang mencatat pengeluaran kas. Diadakan pemerikasaan intern dengan jangka waktu yang tidak tentu. Diharuskan membuat laporan kas harian. Dengan diterapkannya prinsip-prinsip pengawasan intern terhadap kas seperti yang telah disebutkan diatas, timbul beberapa masalah yaitu pertama mengenai pembentukan kas kecil, kedua karena adanya rekening giro bank maka setiap periode perlu diadakan rekonsiliasi antara saldo kas dengan saldo menurut laporan bank. 15

2. 3. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan pada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan kemudian barang diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai dicatat oleh perusahaan. Penerimaan kas dalam berbagai bentuk yaitu uang kontan, cek, bilyet giro, wesel dan dengan berbagai macam cara yaitu melalui surat, kiriman lewat bank, penerimaan secara langsung atau dari hasil penagihan dan dari berbagai sumber antara lain setoran modal pinjaman, penjualan jasa, hasil sewa, hasil bunga dan lain-lain perlu dianalisa dengan baik sebelum disusun sistem dan prosedurnya. Penyusunan sistem dan prosedur selain didasarkan pada jenis penerimannya, banyaknya transaksi penerimaan juga jenis perusahaan. 2. 3. 1. Dokumen-dokumen Penerimaan Kas Menurut Mulyadi (2001:463) dalam bukunya Sistem Akuntansi mengemukakan bahwa dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas ialah : 16

1. Faktur penjualan tunai, dokumen ini digunakan untuk merekam merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. 2. Pita register kas, merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan. 3. Credit card sales slip, dokumen ini berfungsi sebagai alat untuk menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu kredit, untuk transaksi penjualan yang telah dilakukan oleh pemegang kartu kredit. 4. Bill of leading, dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan kepada perusahaan angkutan umum. 5. Faktur Penjualan Cash On Delivery, dokumen ini digunakan untuk merekam transaksi Cash On Delivery. 6. Bukti setoran bank, dokumen ini dibuat oleh fungsi kassa sebagai bukti penyetoran kas ke bank. 7. Rekapitulasi harga pokok penjualan, dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produksi yang dijual selama satu periode. 17

2. 3.2. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas Menurut Mulyadi (2001:456) dalam bukunya Sistem Akuntansi menggolongkan penerimaan kas berasal dari dua sumber, yaitu dari penjualan tunai dan dari piutang, di mana penerimaan kas dari penjualan tunai dikelompokkan dalam tiga prosedur pencatatan, yaitu : 1. Penerimaan kas dari Over The Counter Sales Dalam penjualan tunai ini pembeli datang ke perusahaan melakukan pemilihan barang yang akan dibeli. Penerimaan kas dari over the counter sales dilaksanakan melalui prosedur sebagai berikut : a. Pembeli memesan barang secara langsung kepada wiraniaga di perusahaan. b. Bagian kassa menerima pembayaran dari pembeli yang dapat berupa uang tunai, cek atau kartu kredit. c. Bagian penjualan memerintahkan bagian pengiriman untuk menyerahkan barang kepada pembeli. d. Bagian pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli. e. Bagian kassa menyetor kas yang diterima ke bank. f. Bagian akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal penjualan g. Bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas. 18

2. Penerimaan Cash On Delivery sales (COD sales) COD adalah transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan COD sales melalui pos dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut : a. Pembeli memesan barang lewat surat yang dikirim melalui kantor pos. b. Penjual mengirim barang melalui kantor pos pengirim dengan cara mengisi formulir COD sales di kantor pos. c. Kantor pos mengirim formulir COD sales sesuai instruksi penjual pada kantor pos penerima. d. Kantor pos penerima pada saat diterimanya barang dan formulir COD sales memberitahukan kepada pembeli barang tentang diterimanya kiriman barang COD sales. e. Pembeli membawa surat panggilan ke kantor pos penerima dan melakukan pembayaran sejumlah yang tercantum dalam formulir COD sales, kantor pos penerima menyerahkan barang kepada pembeli. f. Kantor pos penerima memberitahukan kepada kantor pos pengirim bahwa COD sales telah dilaksanakan. g. Kantor pos pengirim memberitahukan penjual bahwa COD sales telah selesai dilaksanakan, sehingga penjual dapat mengambil kas yang diterima dari pembeli. 19

Pencatatan COD sales dilakukan dalam dua jurnal sebagai berikut : Jurnal penjualan. Pada saat barang dikirim, Bagian jurnal membuat jurnal sebagai berikut : Penjualan tunai Pendapatan penjulan COD PPN Keluaran Jurnal penerimaan kas. Pada saat diterima oleh bagian kasa. Bagian jurnal membuat jurnal dalam jurnal penerimaan kas sebagai berikut : Kas Penjualan tunai Sedangkan Pencatatan COD sale dilakukan pada saat barang diserahkan kepada kantor pos atau perusahaan angkutan umum, dengan jurnal sebagai berikut : Piutang COD PPN Keluaran Penjualan COD Biaya angkut Pada saat kas diterima dari pembeli melalui kantor pos,jurnal untuk mencatat transaksi tersebut : Kas Piutang COD 20

3. Penerimaan dari Credit Card Sales Sebenarnya credit card bukan merupakan suatu tipe penjualan tetapi merupakan salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual, yang memberikan kemudahan bagi pihak pembeli maupun penjual. Jika perusahaan menjual barang dengan kartu kredit sebagai sarana pembayaran, jurnal yang dibuat untuk mencatatnya ialah : Kas Biaya Kartu Kredit PPN keluaran Penjualan dengan kartu Kredit 2. 4. Pengertian Asuransi Perusahaan asuransi tergolong perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Ciri yang terdapat dari usaha asuransi adalah menanggung kemungkinan resiko timbulnya kerugian yang akan diderita oleh yang ditanggung dan atas jasanya tersebut perusahaan asuransi menerima premi. Persetujuan pertanggungan asuransi ditutup dalam suatu dokumen yang disebut polis. 21

2. 4. 1. Jenis Perusahaan Asuransi Perusahaan asuransi dibagi atas dua jenis, yaitu : 1. Asuransi Pertanggungan Yang tergolong dalam asuransi pertanggungan adalah asuransi jiwa. 2. Asuransi Kerugian Yang tergolong dalam asuransi kerugian, yaitu : a. Asuransi Kebakaran b. Asuransi Kecelakaan c. Asuransi Kecurian d. Dan lain-lain Perbedaan utama asuransi kerugian dan pertanggungan adalah sebagai berikut : 1. Dalam asuransi kerugian yang dipertanggungkan adalah harta tertanggung, sedangkan asuransi pertanggungan adalah jiwa tertanggung. 2. Dalam asuransi kerugian yang diganti apabila terjadi klaim (tuntutan) adalah jumlah pertanggungan, sedangkan pada asuransi pertanggungan yang diganti sejumlah tuntutan ditambah bunga. 3. Pada asuransi pertanggungan (asuransi jiwa) jumlah premi yang dibayarkan tertanggung dapat merupakan tabungan seumur hidup yang akan dikembalikan pada saat tertanggung meninggal, sedangkan pada asuransi kerugian jumlah premi yang dibayar pada suatu periode akan hilang apabila tidak terjadi kerugian. 22

2. 4. 2. Pendapatan Asuransi Sumber pendapatan pada perusahaan asuransi pertanggungan (asuransi jiwa) sebagai berikut : 1. Hasil perhitungan bunga 2. Hasil perhitungan biaya 3. Hasil perhitungan kematian 4. Hasil perhitungan pencoretan Sedangkan asuransi kerugian yang merupakan sumber pendapatannya adalah : 1. Hasil dari premi. 2. Hasil dari biaya-biaya penutupan dan biaya-biaya yang diterima kemudian. 3. Hasil dari bunga yang merupakan bunga yang diterima dari penanaman. 23