Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional

dokumen-dokumen yang mirip
Lalulintas pembayaran internasional. Meet -6. Hariyatno. Pay bentuk -Cash (Rp ) / mata uang berlaku -Cek kredit transaksi

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE

Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

P A S A R U A N G. Resiko yang mungkin dihadapi dalam kegiatan investasi di pasar uang antara lain :

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

Transaksi NPI terdiri dari transaksi berjalan, transaksi modal dan finansial.

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam

Materi Minggu 9. Neraca Pembayaran Internasional

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. NILAI TUKAR DAN NERACA PEMBAYARAN MEET-11

EKONOMI INTERNASIONAL

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 182

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013

Bab 10 Pasar Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: goldprice.org)

BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional

NERACA PEMBAYARAN ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No /17/PBI/2013 tentang Transaksi Swap Lindung Nilai Kepada Bank Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Ban

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 9 /PBI/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

STIE DEWANTARA Pasar Uang & Valas

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun 1876 sampai 1913, tingkat kurs ditentukan oleh standar emas

Transaksi Mata Uang Asing. Bab 13

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang.

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 188

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

9. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

Materi 3 NERACA PEMBAYARAN. 1

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang. dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

di Pasar MODAL 1. Surat Berharga yang diperjual belikan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI GUBERNUR BANK INDONESIA,

TEORI KEUANGAN INTERNASIONAL. Makalah Bisnis Internasional. Dosen Pengampu: Dian Perwitasari, S. Ak, M. Si

NERACA PERDAGANGAN DAN NERACA PEMBAYARAN

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING. PDF created with pdffactory Pro trial version

SISTEM MONETER INTERNASIONAL

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

2. Derivasi Atau Perolehan Kurva BP (Neraca Pembayaran BOP)

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

Universitas Bina Darma

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

untuk menukarkan atau memperjual-belikan valuta asing, bahkan perbankan mendorong terjadinya hubungan perekonomian perdagangan internasional

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

Box 2 : Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah melalui Arus masuk Devisa (Peraturan Bank Indonesia No 13/20/PBI/2011 ttg Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda sejak pertengahan tahun menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

Chapter 8 FINANCIAL RISK MANAGEMENT. By MAHSINA, SE, MSI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/ PBI/ 2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MAKALAH NERACA PEMBAYARAN. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia Yang Dibina Oleh Ibu Dra. Sudarti, M.Si.

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

Perekonomian Indonesia

A. PENGERTIAN SISTEM MONETER DI INDONESIA

Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini hampir seluruh negara di dunia terlibat dalam kegiatan ekonomi

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

I.PENDAHULUAN. Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan. perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan domestik juga memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

2 bagi pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi lindung nilai; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huru

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran

Jenis Arus dana Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. JURUSAN ILMU EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL Veteran JAWA TIMUR

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan

No.18/13/DPM Jakarta, 24 Mei Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/ 3 /PBI/2001 TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI RUPIAH DAN PEMBERIAN KREDIT VALUTA ASING OLEH BANK

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Muchdarsyah Sinungan (2003;3) dalam bukunya

LAPORAN KEUANGAN BANK

Wednesday, November 16, 2011 IPS SMP. S. Efiaty, S.Pd. SMP Negeri 5 Yogyakarta S. Efiaty, S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

MK INTERNASIONAL Materi 4 - Pasar Valuta Asing ANDRI HELMI M, S.E., M.M

No II. PASAL PER PASAL Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Penunjukan Bank ACCD dilakukan berdasarkan kerja sama antara Bank Indonesia dengan bank sen

Transkripsi:

E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 43 Materi Minggu 6 Lalu Lintas Pembayaran Internasional 6.1. Gambaran Umum Lalu Lintas Pembayaran Internasional Transaksi-transaksi pembayaran antar daerah tidak akan menjumpai masalah-masalah semacam yang banyak dijumpai dalam lalu lintas pembayaran internasional, oleh karena semua daerah kekuasaan sebuah negara pada umumnya menggunakan mata uang yang sama. Sedangkan pembayaran dengan menggunakan cek atau giro akan hanya merupakan pemindahbukuan perkiraan bank saja dari saldo kredit pembayar ke saldo kredit penerima pembayaran. Namun dalam lalu lintas pembayaran antar negara, tidak demikian halnya. Misalnya seorang importir Indonesia membeli sejumlah barang dari seorang eksportir di Amerika Serikat. Transaksi jual beli ini pelaksanaan pembayarannya lebih kompleks dibandingkan dengan pembayaran yang timbul dari adanya transaksi jual beli antara dua orang penduduk yang tinggal pada satu negara yang sama. Hal ini disebabkan antara lain karena mata uang yang berlaku di Amerika Serikat berbeda dengan mata uang yang berlaku di negara kita. Di negerinya eksportir Amerika tidak dapat membelanjakan uang rupiah untuk membeli barang dagangan, untuk menggaji para karyawannya dan sebagainya. Oleh karena itu mereka mengharapkan barang yang diekspornya dibayar dengan US $. Sebaliknya importir kita, yang diharapkan membayar barang yang diimpornya dengan menggunakan US $, menerima uang hasil penjualan barang yang diimpornya bukan dalam bentuk US $ melainkan dalam bentuk rupiah. Dengan demikian untuk melaksanakan pembayaran yang dibutuhkan, importir tadi harus terlebih dahulu memberi US $ pada salah satu bank devisa sejumlah yang dibutuhkan dengan kurs yang berlaku pada saat pembelian dollar tersebut untuk kemudian ditransfernya kepada di penjual di Amerika Serikat. Sering juga pembayaran terjadi dengan mata uang negara ketiga. Misalnya dengan membeli barang dari Jepang, kita dapat membayanya dengan dollar Amerika Serikat. Hingga dengan demikian, sebelum kita mengadakan transaksi pembelian barang-barang dari Jepang, kita harus terlebih dahulu memperhitungkan kurs-kurs devisa yang memungkinkan kita membandingkan nilai barang tersebut dinyatakan dalam dollar Amerika Serikat, dalam yen Jepang dan dalam rupiah Indonesia. Masalahmasalah semacam inilah yang menyebabkan lalu lintas pembayaran internasional berbeda dengan lalu lintas pembayaran dalam negeri. 6.2. Peranan Bank dalam Lalu Lintas Pembayaran Internasional Bagi importir dan eksportir, bank devisa merupakan lembaga dengan siapa mereka dapat menjualbelikan surat-surat wesel luar negeri dan menggunakannya sebagai perantara dalam mengadakan penagihan-penagihan kepada debitur di luar negeri. Akan tetapi perlu kiranya diketengahkan di sini, bahwa pada umumnya para eksportir, juga kebanyakan pemerintah negara pengekspor hampir senantiasa menghendaki untuk menggunakan hard currency atau mata uang kuat dalam mengadakan perjanjian jual-beli dengan para pembeli di luar negeri dan bukannya soft currency atau mata uang lemah. Mata Uang Kuat (Hard Currency) Mata uang kuat (hard currency) atau strong currency adalah mata uang suatu negara yang mempunyai permintaan stabil dan fluktuasinya kecil dalam pasar uang internasional dan sering digunakan dalam perdagangan internasional; bank sentral menyimpan sebagian cadangan devisa dalam

E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 44 bentuk tabungan/deposito berjangka dalam mata uang yang kuat; dalam perdagangan valuta asing, mata uang yang kuat dijual dengan premi terhadap mata uang lemah. Mata Uang Lemah (Soft Currency) Mata uang lemah (Soft Currency) atau exotic currency atau weak currency adalah kondisi alat pembayaran suatu negara kurang diminati jika dibandingkan dengan mata uang negara lain; merupakan cadangan devisa suatu negara yang diawasi secara ketat oleh otoritas moneter sehingga ada keterbatasan untuk dikonversi menjadi emas atau mata uang negara lain; kondisi tersebut diakibatkan oleh sering terjadinya peristiwa/kejadian buruk dalam perekonomian ataupun stabilitas politik. Mata Uang Kuat Lawan Mata Uang Lemah Mata uang kertas ada yang konvertibel dan ada pula yang tidak konvertibel. Sedangkan artian tidak konvertibel atau inconvertible juga ada dua macam yaitu: a. Inconvertible dalam artian tidak bebas untuk ditukarkan dengan emas atau ditukarkan dengan mata uang asing. b. Inconvertible dalam arti sukar untuk ditukarkan dengan mata uang negara lain. Dengan sendirinya pada umumnya para eksportir menghendaki pembayaran atas barang yang dijualnya kepada penduduk negara lain dilakukan dengan menggunakan mata uang yang konvertibel. Berdasarkan perbedaan derajat konvertibilitasnya dalam lalu lintas pembayaran internasional biasa dibedakan dua kelompok mata uang: a. Hard currencies, atau mata uang kuat atau keras yaitu mata uang yang memiliki sifat acceptability yang tinggi. Pada umumnya mata uang semacam ini dengan sendirinya juga mempunyai convertibility yang tinggi. Contohnya ialah dolar Amerika Serikat, dolar Canada, franc Swiss. b. Soft currencies, atau mata uang lemah yaitu lawan dari mata uang kuat. Kalau hard currencies sangat disukai oleh masyarakat dunia dan pada umumnya dipakai oleh kebanyakan negara sebagai cadangan internasional, soft currencies sangat sedikit atau bahkan mungkin tidak ada pemintanya. 6.3. Pusat Finansial Internasional Mekanisme pembayaran internasional ditentukan oleh pola hubungan antara bank-bank yang ikut aktif beroperasi dalam bidang jual-beli alat-alat pembayaran internasional. Kita dapat membedakan tiga macam pola hubungan antar bank dalam melaksanakan penyelesaian hutang-piutang di antara mereka. Ketiga pola tersebut ialah: 1. Penyelesaian hutang-piutang dengan pola desentralisasi. Sistem semacam ini biasa disebut decentralized system of international payment.

E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 45 Apabila sistem perbankan negara yang satu dengan sistem perbankan negara yang lain dalam menyelesaikan hutang piutangnya dilakukan secara bilateral, maka sistem pembayaran internasional ini kita sebut sebagai decentralized system of international payment. 2. Penyelesaian hutang piutang secara terpusat, yaitu yang biasa disebut centralized system of international payment. Apabila hubungan antara bank-bank dari suatu negara dengan bank-bank dari negara lain mengenai penyelesaian saldo-saldo rekeningnya dilakukan melalui sebuah financial center, maka dikatakan bahwa sistem pembayaran internasional merupakan centralized international payment system. 3. Campuran dari kedua bentuk-bentuk ekstrim seperti disebut di atas. 6.4. Valuta Asing dan Bursa Valuta Asing Bursa valuta asing yang biasa disebut pula foreign exchange market kita artikan sebagai lembaga pasar dimana orang dapat memperoleh fasilitas-fasilitas untuk melaksanakan pembayaran kepada penduduk negara lain atau menerima pembayaran dari penduduk negara lain. Dalam bursa valuta asing pada dasarnya bank-bank devisa bertindak sebagai penghubung antara para peminta valuta asing dengan para penawar valuta asing dan juga sebagai pihak yang membiayai transaksi-transaksi luar negeri, dalam arti menyediakan modal yang dapat dipakai oleh mereka yang mengadakan transaksi pembayaran internasional tersebut semasa transaksi yang dibiayai belum sepenuhnya dilaksanakan secara tuntas. Hanya apabila bank-bank devisa tersebut melakukan transaksitransaksi yang sifatnya spekulatif, barulah bank-bank tersebut dapat dikatakan di samping bertindak

E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 46 sebagai penghubung juga sebagai sumber-asal permintaan dan penawaran valuta asing. Sebagai sumber-asal permintaan akan valuta asing dapat disebutkan: 1. Para investor barang-barang dan jasa-jasa, 2. Para investor dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk menyelesaikan kewajibankewajiban luar negerinya yang timbul dari transaksi-transaksi pembelian surat-surat berharga dari penduduk negara lain atau transaksi-transaksi pemberian pinjaman kepada penduduk negara lain, 3. Para debitur dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk melunasi kewajiban-kewajiban luar negerinya yang timbul sebagai akibat daripada hutang-hutang luar negerinya yang telah jatuh tempo atau untuk membayar bunga pinjaman kepada penduduk negara lain. 4. Wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar negeri, 5. Perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham di luar negeri, 6. Rumah-rumah tangga keluarga yang membutuhkan valuta asing untuk membiayai studi anggota keluarganya yang belajar di luar negeri, 7. Pemerintah yang membutuhkan valuta asing untuk membiayai perwakilan-perwakilannya di luar negeri, untuk menyelesaikan hutang-hutang luar negerinya yang telah jatuh tempo, membayar bunga, dan sebagainya, 8. Para spekulan yang misalnya saja meramalkan akan adanya tindakan kebijaksanaan devaluasi, mempunyai tendensi untuk berlomba-lomba membeli valuta asing. Dengan transaksi-transaksi seperti disebut di atas, mudahlah kiranya untuk dipahami bahwa pada umumnya bank-bank devisa memelihara sebagian dari aktivanya dalam bentuk valuta asing yang besarnya dan jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan para nasabahnya. Adapun valuta-valuta asing yang dipelihara dan dijual-belikan pada umumnya berbentuk: 1. Mata uang asing yang konvertibel, 2. Saldo kredit pada bank-bank devisa kita di luar negeri, 3. Surat-surat wesel luar negeri, 4. Hak-hak penerimaan pembayaran dari penduduk negara lain dalam bentuk lainnya yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi. Dengan menyadari akan kenyataan-kenyataan tersebut di atas, khususnya mengenai macammacam transaksi yang banyak dilakukan oleh bank-bank devisa, maka mudahlah dipahami bahwa dalam literatur sering dikatakan bahwa fungsi-fungsi pokok bank devisa pada dasarnya berupa: 1. Melaksanakan transfer pembayaran internasional, 2. Menyediakan kredit untuk membiayai transaksi-transaksi ekonomi internasional, dan 3. Menanggung resiko perubahan kurs valuta asing.

E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 47 Selain beberapa masalah valuta asing dan bursa valuta asing diatas, masih banyak pengertianpengertian lain yang ada sangkut-pautnya dengan masalah valuta asing dan bursa valuta asing, antara lain adalah: Surat Wesel dagang Disebutkan di atas bahwa surat wesel dagang luar negeri atau foreign commercial bill of exchange adalah merupakan salah satu bentuk valuta asing. Dengan sendirinya surat wesel luar negeri yang dimaksud di sini hanya terbatas pada surat-surat wesel luar negeri yang nilainya dinyatakan dalam mata uang kuat. Surat wesel jenis ini pada umumnya timbul sebagai akibat dari adanya transaksi perdagangan. Mereka yang memperdagangkan surat-surat wesel semacam ini perlu memperhatikan tinggi tingkat bunga yang digunakan dalam mendiskontokan surat wesel tersebut dan sifat-sifat transaksinya. Mengenai perlu diperhatikannya sifat dari transaksi timbul karena menurut kenyataan tinggi-rendahnya jaminan surat wesel tadi dalam penagihannya, sering-sering dipengaruhi oleh bonafiditas pihak pengimpor, dan juga macam barang yang dijual-belikan. Mengenai suasana politik dan neraca pembayaran negara pengimpor perlu juga diperhatikan, oleh karena menurut kenyataan sering terjadi surat wesel menjadi beku tidak tertagih sebagai akibat memburuknya hubungan pemerintah negara pengimpor dengan negara pengekspor, ataupun pula sebagai akibat defisit neraca pembayaran luar negeri negara pengimpor yang sangat parah. Sedangkan pentingnya kita memperhatikan macam barang yang diperjualbelikan, ialah karena menurut kenyataan di samping adanya barang-barang yang mudah untuk menjualnya, ada pula barang-barang yang sukar untuk menjualnya. Hedging Apabila transaksi jual beli yang diadakan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain pembayarannya tidak seketika, maka pihak pengekspor atau pihak pengimpor akan menanggung resiko yang timbul sebagai akibat adanya perubahan kurs valuta asing. untuk menghindari resiko yang timbul dari kemungkinan adanya perubahan kurs valuta asing, maka importir maupun eksportir dapat melakukan apa yang disebut hedging, yaitu dengan mengadakan forward exchange dengan bank. Dalam hal ini bank dengan mendapatkan pembayaran terlebih dahulu dari importir berjanji untuk menyerahkan sejumlah uang tertentu kepada importir seduai dengan apa yang telah ditetapkan dalam perjanjian. Bagi eksportir, ia dapat memindahkan resiko yang timbul dari perubahan kurs valuta asing dengan jalan menjual surat wesel yang ditariknya atas importir kepada bank. Dengan demikian importir maupun eksportir tidak lagi menggung resiko yang timbul sebagai akibat dari adanya perubahan kurs valuta asing. Arbitrage Kalau valuta asing yang terjadi di negara satu berbeda dengan kurs valuta asing yang terjadi dinegara lain, maka biasanya akan timbul apa yang biasa disebut arbitrage. Kalau di New York misalnya, kurs poundsterling Inggris yang terjadi menunjukkan 1 = US $ 2,00 sedangkan di London kurs poundsterling dalam 1 = US $ 2,10, maka kalau kita membeli poundsterling di New York untuk kemudian kita jual lagi di London, kita akan memperoleh keuntungan dari perbedaan kurs tersebut dan begitu juga sebaliknya. Tindakan semacam inilah yang kita sebut arbitrage. Tindakan arbitrage mempunyai pengaruh menghilangkan atau paling sedikit mengurangi perbedaan kurs valuta asing antar puasat finansial yang lain atau antara negara yang satu dengan negara yang lain. Arbitrage dapat dijalankan diantara dua negara, dapat juga diadakan di antara tiga negara atau lebih.

E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 48 SOAL-SOAL LATIHAN Jawablah soal essay di bawah ini, yang menurut pendapat Anda benar. 1. Sebutkan contoh dari mata uang hard currency? Minimal 5. 2. Sebutkan contoh dari mata uang soft currency? Minimal 4. 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bursa valuta asing? Sebutkan contohnya. 4. Jelaskan pengertian dari Pusat Financial Internasional? 5. Jelaskan peranan Bank dalam lalu lintas pembayaran internasional?