METODOLOGI PENELITIAN. : Pertamina Upstream Technology Center. : Jl. Medan Merdeka Timur No. 6 Jakarta Pusat. Tanggal : 3 November 24 Desember 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA

IV. METODOLOGI PENELITIAN

PEMODELAN DINAMIKA MASSA RESERVOIR PANAS BUMI MENGGUNAKAN METODE 4D MICROGRAVITY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian survei metode gayaberat secara garis besar penyelidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PENGUKURAN DAN PENGOLAHAN DATA. Penelitian dilakukan menggunakan gravimeter seri LaCoste & Romberg No.

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah data gayaberat daerah

Gambar 4.7. Diagram alir dari proses inversi.

ANALISIS KETELITIAN PENGUKURAN GAYABERAT MENGGUNAKAN METODE GRID TERATUR DAN GRID ACAK

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul Analisis Reservoar Pada Lapangan

ANALISA ANOMALI 4D MICROGRAVITY DAERAH PANASBUMI ULUBELU LAMPUNG PERIODE Muh Sarkowi

BAB III METODE PENELITIAN

TUTORIAL SINGKAT PENGOLAHAN DATA MAGNETIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berupa data gayaberat. Adapun metode penelitian tersebut meliputi prosesing/

Pemodelan Sintetik Gaya Berat Mikro Selang Waktu Lubang Bor. Menggunakan BHGM AP2009 Sebagai Studi Kelayakan Untuk Keperluan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghasilkan variasi medan magnet bumi yang berhubungan dengan

BAB IV AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA LAPANGAN

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai PENGENALAN SURFER. Oleh. Nama : NIM :

STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAN KEBERADAAN HIDROKARBON BERDASARKAN DATA ANOMALI GAYA BERAT PADA DAERAH CEKUNGAN KALIMANTAN TENGAH

STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAN KEBERADAAN HIDROKARBON BERDASARKAN DATA ANOMALI GAYA BERAT PADA DAERAH CEKUNGAN KALIMANTAN TENGAH

V. INTERPRETASI DAN ANALISIS

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul Interpretasi Reservoar Menggunakan. Seismik Multiatribut Linear Regresion

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM III Model Terrain Digital (MTD)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alur Penelitian Pada bagian ini akan dipaparkan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian.

Gambar 3.1. Daerah Penelitian (Sumber : Google Earth)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan yang ditempuh dalam

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN

2014 INTERPRETASI STRUKTUR GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN DAERAH LEUWIDAMAR BERDASARKAN ANALISIS SPEKTRAL DATA GAYABERAT

III. METODE PENELITIAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

satu dan pengukurannya bersifat non-metrik, maka teknik analisisnya digunakan analisis regresi berganda. Jika variable tergantung

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH

Tahanan Jenis (Ohm meter)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan yang ditempuh dalam

Unnes Physics Journal

ANALISIS PETROFISIKA DAN PERHITUNGAN CADANGAN GAS ALAM LAPANGAN KAPRASIDA FORMASI BATURAJA CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

ANALISIS PENURUNAN MUKA AIR TANAH DI SEKARAN DAN SEKITARNYA BERDASARKAN DATA ANOMALI GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU PERIODE 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM I. Model Terrain Digital (MTD) Membuat Kontur dan Layouting Peta. Menggunakan Software Surfer

APLIKASI METODE GAYABERAT MIKRO 4D UNTUK IDENTIFIKASI PENGARUH INJEKSI AIR PADA LAPANGAN MINYAK AREA X DAERAH SUMATRA SELATAN

Langkah-langkah membuat kontur Batimetri menggunakan Geosoft

UNIVERSITAS INDONESIA IDENTIFIKASI BASIN DAN PENENTUAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN DATA GAYABERAT (STUDI KASUS CEKUNGAN SUMATERA SELATAN)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pengukuran geofisika adalah usaha untuk mendapatkan kuantitas parameterparameter

BAB 4 PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

BAB III DATA dan PENGOLAHAN DATA

V. PEMBAHASAN. dapat teresolusi dengan baik oleh wavelet secara perhitungan teoritis, dimana pada

BAB I PENDAHULUAN. Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi

Laboratorium Geofisika Eksplorasi Sie. Perpetaan Topografi 2011 BAB I PENDAHULUAN

Yesika Wahyu Indrianti 1, Adi Susilo 1, Hikhmadhan Gultaf 2.

EKSPLORASI GAYA BERAT, oleh Muh Sarkowi Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta Telp: ; Fax:

III. TEORI DASAR. variasi medan gravitasi di permukaan bumi. Metode gayaberat dilandasi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2015, mulai dari pukul

Jurnal ILMU DASAR, Vol.15 No.1, Januari 2015: Filter Berbasis Model Satu Dimensi untuk Pemisahan Anomali Gayaberat Mikro Antar Waktu

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

MONITORING PERGERAKAN FLUIDA PANAS BUMI MENGGUNAKAN METODE 4D MICROGRAVITY PADA LAPANGAN PANAS BUMI KAMOJANG

III. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan vertikal, oleh karena itu metode ini sering digunakan untuk

KOREKSI-KOREKSI KONVERSI HARGA BACAAN KOREKSI PASANG SURUT KOREKSI DRIFT

PEMODELAN ANOMALI GRAVITASI MENGGUNAKAN METODE INVERSI 2D (DUA DIMENSI) PADA AREA PROSPEK PANAS BUMI LAPANGAN A

BAB III TEORI DASAR. 3.1 Metode Gayaberat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TEORI DASAR 2.1. Metode Geologi

SURVEY GAYABERAT MIKRO 4D UNTUK MONITORING DINAMIKA AIR TANAH

Pemisahan Anomali Regional-Residual pada Metode Gravitasi Menggunakan Metode Moving Average, Polynomial dan Inversion

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dengan batas koordinat UTM X dari m sampai m, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

3 METODE PENELITIAN. Gambar 7. Peta Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Posisi Kepulauan Indonesia yang terletak pada pertemuan antara tiga

TUGAS AKHIR. oleh: NIM

MATERI KULIAH VI ANALISIS VOLUMETRIK TERHADAP KONTUR SURFER

Secara umum teknik pengukuran magnetik ini pada setiap stasiun dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PROGRAM PEMBUATAN KONTUR ANOMALI GAYABERAT MENGGUNAKAN METODE MESH POLYGON

BAB I PETA KESAMPAIAN DAERAH DAN PETA GEOLOGI

PREDIKSI DISTRBUSI INTRUSI AIR LAUT MENGGUNAKAN METODE GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU STUDI KASUS DI SEMARANG UTARA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 17 November 2014 sampai dengan

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB 5 ANALISIS DAN INTERPRETASI. 5.1 Analisis Data Anomali 4D Akibat Pengaruh Fluida

3. METODOLOGI PENELITIAN

MAKALAH GRAVITASI DAN GEOMAGNET INTERPRETASI ANOMALI MEDAN GRAVITASI OLEH PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN MIPA FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

Daftar Isi. Daftar Isi Daftar Gambar Bab 1. Pendahuluan... 5

BAB I PENDAHULUAN. Gayaberat merupakan salah satu metode dalam geofisika. Nilai Gayaberat di

BAB IV METODE PENELITIAN. Tugas Akhir ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada 13 April 10 Juli 2015

BAB III BAHAN DAN METODE

Unnes Physics Journal

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data geolistrik dan GPS (akusisi data oleh Pusat Survei Geologi)

BAB I PENDAHULUAN. Sepertiga wilayah Indonesia berada di atas permukaan laut yakni belasan

BAB IV PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

BAB 2 TEORI DASAR 2.1 Metode Geologi

ISSN No Jurnal Sangkareang Mataram 63 INVERSI DATA GAYA BERAT 3D BERBASIS ALGORITMA FAST FORIER TRANSFORM DI DAERAH BANTEN INDONESIA

TEORI DASAR. variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan di bawah. eksplorasi mineral dan lainnya (Kearey dkk., 2002).

2 1 2 D. Berdasarkan penelitian di daerah

Transkripsi:

IV. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Waktu dan Tema Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di : Tempat Alamat : Pertamina Upstream Technology Center : Jl. Medan Merdeka Timur No. 6 Jakarta Pusat Tanggal : 3 November 24 Desember 2014 Tema : Metode Time-Lapse Microgravity untuk monitoring Dinamika Fluida pada reservoar lapangan TFQ, Cekungan Sumatera Selatan Tabel 1. Tabel Pelaksanaan Tugas Akhir No Kegiatan 1. Studi Literatur 2. Pengolahan Data 3. Pembahasan dan Analisis 4. Penyusunan Laporan November 2014 Desember 2014 1 2 3 4 1 2 3 4 B. Diagram Alir Proses Data Adapun diagram alir dari penelitian ini adalah :

53

54 C. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Laptop Axioo Neon CNC-3422 dan Dell-PC Pertamina UTC Training 2 Data Pengukuran Microgravity bulan Januari 2003 Data Pengukuran Microgravity bulan Mei 2003 Data Pengukuran Microgravity bulan September 2003 Data Koordinat Sumur Injeksi dan Produksi daerah penelitian Lembar Peta Geologi lembar Lahat 1:250.000 Software Microsoft Excel 2007 dan Notepad Software Surfer version 10 Software Grav 2D dan Grav 3D Software Grav-Fluid Technology v.2.0 D. Prosedur Penelitian Adapun prosedur penelitian dibagi dalam delapan tahap yakni : 1. Pengolahan Data Gayaberat 1.1. Perhitungan Reduksi Gayaberat dengan Microsoft Excel 1. Data pengukuran dilapangan yang telah diperoleh berupa Nama Stasiun, waktu, dan nilai pembacaan gayaberat kemudian diolah dan digabung sesuai dengan nama bulan pengukuran contoh datagabung_januari2003.xls. Pada pengukuran ini digunakan 2 alat pengukuran yakni Lacoste&Romberg G-series with alloid system dan Scintrex Autograv CG-3.

55 2. Pada data pengukuran dengan menggunakan Lacoste&Romberg G-series with alloid system, satuan data pengukuran belum dalam satuan miligall (mgall) sehingga perlu dilakukan konversi pembacaan ke miligall (mgall). Berikut teknik konversi pembacaan Lacoste&Romberg yang dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah : Nilai Utama : Nilai pada Counter akan menunjukan Nilai pada miligall Nilai Sisa : (Nilai Counter Nilai pada miligall) * Interval Factor Nilai pada miligall : Nilai Utama + Nilai Sisa Tabel 2. Tabel contoh konversi bacaan alat pada Lacoste&Romberg G-series 4. Pada metode time-lapse microgravity, reduksi pembacaan alat yang diperlukan hanya menggunakan koreksi tide dan koreksi drift dengan asumsi tidak terjadi perubahan ketinggian, tempat, dan lingkungan pada titik-titik pengukuran. Pengukuran tidal (pasang surut) juga dilakukan khusus pada satu alat sehingga koreksi tide yang digunakan adalah koreksi tidal actual pada saat pengukuran

56 berlangsung. Koreksi tidal actual dilakukan dengan menggunakan basis matematika linear polinomial ordo 6 dengan faktor x adalah waktu. Adapun Nilai Gayaberat terkoreksi tide : G tide = G read + actual tide 5. Setelah bacaan terkoreksi tide, kemudian selanjutnya dilakukan koreksi Drift : Koreksi Drift = (Time ke-n Time Awal) / (Time Akhir - Time Awal) * (G tide Akhir G tide Awal) Dan setelah kita mendapatkan nilai koreksi drift, kita lakukan proses : G drift = G tide - Drift 6. Selanjutnya kita akan mencari nilai G Local dengan cara : G local = G drift G base (string) 7. Untuk mencari nilai G Observasi, kita memerlukan nilai gravitasi absolut yang sudah tersedia pada base pengukuran, kemudian nilai G abs tersebut kita tambah/kurang dengan nilai G lokal, pengolahan data gayaberat hingga G obs dapat dilihat pada Tabel 3. G obs = G abs ± G lokal 1.2. Perhitungan Time-Lapse Microgravity 1. Setelah didapatkan nilai G obs dari masing-masing pengukuran dalam satu hari, kemudian langkah selanjutnya adalah penggabungan data satu hari sesuai pada bulan yang sama, sehingga pada tahap ini kita akan mendapatkan nilai G obs pada bulan Januari, bulan Mei, dan bulan September 2003. 2. Data bulan Januari, Mei, dan September tersebut dapat diolah dengan dua software yakni Ms.Excel dan GravFluid Tech. Bila kita mengolah dari Ms.

57 Excel, gabungkan semua data bulan pada satu sheet dengan mensejajarkan pembacaan berdasarkan stasiun pengukuran, kemudian anomali time-lapse microgravity didapatkan dengan mengurangkan anomali kedua dikurang anomali pertama contoh : Bulan September Bulan Mei. 3. Bila melalui GravFluid, masukan data September dan Mei, kemudian calculate. Tabel 3. Perhitungan hingga mendapat nilai G Observasi 2. Pemetaan Anomali Gayaberat Lokal 1. Masuk ke program Surfer, pilih menu Grid kemudian Data. Masukan data yang telah dibuat dengan input X adalah UTM-X, Y adalah UTM-Y, dan Z adalah nilai G obs. Lakukan hal yang sama pada ketiga data yakni bulan Januari, Mei, dan September. Pada tahap ini kita akan mendapatkan tiga buah grid data dari G obs pada ketiga bulan.

58 2. Untuk membuat kontur dari ketiga peta, pilih menu Map kemudian pilih Contour, dan buat kontur untuk masing-masing bulan sehingga pada step ini kita dapat memiliki peta kontur bulan Januari, bulan Mei, dan bulan September 3. Pemetaan Anomali Time-Lapse Microgravity 1. Masuk ke program Surfer, pilih menu Grid kemudian Data. Masukan data yang telah dibuat dengan input X adalah UTM-X, Y adalah UTM-Y, dan Z adalah nilai Time-Lapse. Lakukan hal yang sama pada ketiga data yakni time-lapse bulan Januari-Mei, Mei-September, dan Januari-September. Pada tahap ini kita akan mendapatkan tiga buah grid data dari Time-Lapse diatas. 2. Untuk membuat kontur dari ketiga peta, pilih menu Map kemudian pilih Contour, dan buat kontur untuk masing-masing time-lapse sehingga pada step ini kita dapat memiliki peta kontur time-lapse periode Januari-Mei, Mei- September, dan Januari-September. Software Grav-Fluid Technology v.2.0 4. Pemetaan Perubahan Densitas pada Reservoar 1. Buka peta anomali time-lapse, lakukan gridding slicing yakni slice peta berdasarkan grid x atau y nya. Pada penelitian ini dilakukan slicing berdasarkan UTM-Y sehingga dilakukan slice sebanyak 12x untuk memperkuat akurasi estimasi perubahan densitas batuan pada reservoar. 2. Hasil slicing tersebut kemudian dijadikan dalam satu data berfomat *dat untuk dilakukan teknik dekonvolusi dengan menggunakan Grav-Fluid.

59 3. Masuk ke program Grav-Fluid Technology, Pilih menu Modelling-Inverse Modelling-Estimation of Apparent Density Changes Using Deconvolution Technique. Masukkan input data yang telah dibuat sebelumnya dalam format *dat berupa X adalah UTM X, Y adalah UTM-Y dan Z adalah nilai Time- Lapse. Masukan parameter lebar jendela sebesar 5, spasi grid sebesar 50, batas atas reservoar 1200 m dan batas bawah reservoar 1500 m. 4. Pilih Calculate, kemudian save data berfomat *dat. Kemudian buka data tersebut ke dalam program Ms.Excel, pilih Delimited kemudian finish, perbaiki dan rapihkan data kemudian simpan ke dalam format *xls. 5. Masuk ke program Surfer, pilih menu Grid kemudian Data. Masukan data yang telah dibuat dengan input X adalah UTM-X, Y adalah UTM-Y, dan Z adalah nilai perubahan densitas. Lakukan hal yang sama pada ketiga data yakni timelapse bulan Januari-Mei, Mei-September, dan Januari-September. Pada tahap ini kita akan mendapatkan tiga buah grid data dari perubahan densitas diatas. 6. Untuk membuat kontur dari ketiga peta, pilih menu Map kemudian pilih Contour, dan buat kontur untuk masing-masing perubahan densitas sehingga pada step ini kita dapat memiliki peta kontur perubahan densitas batuan reservoar pada Januari-Mei, Mei-September, dan Januari-September. 5. Pemetaan Perubahan Saturasi Air 1. Masuk ke program Grav-Fluid Technology, Pilih menu Modelling-Inverse Modelling-Estimation of Apparent Saturation Changes. Masukkan input data yang telah dibuat sebelumnya dalam format *dat berupa X adalah UTM X, Y

60 adalah UTM-Y dan Z adalah nilai perubahan densitas. Masukan parameter densitas fluida insitu 0.8 gr/cc (densitas minyak) dan densitas air 1.0 gr/cc. 2. Pilih Calculate, kemudian save data berfomat *dat. Kemudian buka data tersebut ke dalam program Ms.Excel, pilih Delimited kemudian finish, perbaiki dan rapihkan data kemudian simpan dalam format *xls. 3. Masuk ke program Surfer, pilih menu Grid kemudian Data. Masukan data yang telah dibuat dengan input X adalah UTM-X, Y adalah UTM-Y, dan Z adalah nilai Saturasi Air. Lakukan hal yang sama pada ketiga data yakni density changes periode Januari-Mei, Mei-September, dan Januari-September. Pada tahap ini kita akan mendapatkan tiga buah grid data dari Saturasi Air diatas. 4. Untuk membuat kontur dari ketiga peta, pilih menu Map kemudian pilih Contour, dan buat kontur untuk masing-masing Saturasi sehingga pada step ini kita dapat memiliki peta kontur perubahan saturasi air pada periode Januari- Mei, Mei-September, dan Januari-September. 6. Pemetaan Perubahan Tekanan pada Reservoar 1. Masuk ke program Grav-Fluid Technology, Pilih menu Modelling-Inverse Modelling-Estimation of Apparent Pressure Changes. Masukkan input data yang telah dibuat sebelumnya dalam format *dat berupa X adalah UTM X, Y adalah UTM-Y dan Z adalah nilai Density Changes. Masukan parameter lebar dari reservoar sebesar 250 m. 2. Pilih Calculate, kemudian simpan data berfomat *dat. Kemudian buka data tersebut ke dalam program Ms.Excel, pilih Delimited kemudian finish, perbaiki dan rapihkan data kemudian simpan dalam format *xls.

61 3. Masuk ke program Surfer, pilih menu Grid kemudian Data. Masukan data yang telah dibuat dengan input X adalah UTM-X, Y adalah UTM-Y, dan Z adalah nilai perubahan tekanan. Lakukan hal yang sama pada ketiga data yakni pressure changes periode Januari-Mei, Mei-September, dan Januari- September. Pada tahap ini kita akan mendapatkan tiga buah grid data dari perubahan tekanan masing-masing periode. 4. Untuk membuat kontur dari ketiga peta, pilih menu Map kemudian pilih Contour, dan buat kontur untuk masing-masing tekanan sehingga pada step ini kita dapat memiliki peta kontur perubahan tekanan pada Januari-Mei, Mei- September, dan Januari-September. 7. Pemetaan Pergerakan Fluida Reservoar 1. Masuk ke program Grav-Fluid Technology, Pilih menu Simulation-Fluid Movement Estimation. Masukkan input data yang telah dibuat sebelumnya dalam format *dat berupa X adalah UTM X, Y adalah UTM-Y dan Z adalah nilai Time-Lapse/Densitas. Masukan data sumur produksi dan sumur injeksi. 2. Pilih Calculate, kemudian simpan data berfomat *dat. Dalam data fluid movement, terdapat empat data yakni UTM-X, UTM-Y, Magnitude, dan Direction. Direction menunjukkan arah pergerakan fluida pada reservoar. 3. Jika ingin menampilkan magnitude dari data, pilih plot kemudian pilih magnitude. Nilai magnitude menunjukkan besaran pergerakan fluida dari sumur injeksi ke arah sumur produksi.