Jeritan Jiwa dari Kursi Roda

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Stroke masih merupakan masalah kesehatan yang utama. Di dunia, stroke

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam otak yang mengakibatkan kematian sel otak. dan ada riwayat keluarga yang menderita stroke (Lewis, 2009).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TUJUAN WAWANCARA MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. jantung sebagai pemompa, kelainan dinding pembuluh darah dan komposisi

BAB I PENDAHULUAN. kadar gula darah, dislipidemia, usia, dan pekerjaan (Dinata, dkk., 2015). Angka

Gangguan Mental Terkait Trauma. Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan, padahal kasusnya cukup banyak ditemukan, hal ini terjadi karena

Disusun Oleh : SARI INDAH ASTUTI F

BAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4).

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang

DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING DALAM PENURUNAN DEPRESI PASCA STROKE

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Salah satu masalah yang berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dan efisiensi. Dengan kata lain, harus memiliki kontrol yang

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL (KEPUTUSASAAN )

BAB I PENDAHULUAN. penyebab yang mendasari timbulnya penyakit penyakit tersebut. Mulai dari

- Seluruh perilaku, gerak dan aktivitas kita dikontrol oleh otak, yang terdiri dari bermilyard-milyard sel otak.

GANGGUAN MOOD (ALAM PERASAAN)

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

BAB I PENDAHULUAN. tanda klinis. Gangguan ini berlangsung lebih dari 24 jam dapat. World, 2008). Di Amerika, dua per tiga orang mengalami defisit

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTIM PERSARAFAN : STROKE HEMORAGIK DI RUANG ANGGREK I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Vaskular Accident (CVA) sangat kurang, mulai personal hygiene sampai

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRATEGI KOPING PADA PENDERITA PASCA STROKE

HUBUNGAN ANTARA KESABARAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA PASKA STROKE SKRIPSI

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

LAMPIRAN. Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, modernisasi merupakan kata yang dapat. dimulai dari kehidupan sosial, ekonomi, pola pikir, ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

Pendekatan Umum Menuju Pemulihan

BAB І PENDAHULUAN. semakin tidak terkendali seperti: pergeseran pola makan kearah yang serba

BAB I PENDAHULUAN. saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah pasien stroke terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Undang-undangKesehatan No. 36 Tahun 2009 yaitu keadaan sehat fisik,

BAB I PENDAHULUAN. sumbatan penyempitan dan pecahnya pembuluh darah. killer, diabetes mellitus, obesitas dan berbagai gangguan aliran darah ke otak.

Gejala Awal Stroke. Link Terkait: Penyumbatan Pembuluh Darah

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih. Kelumpuhan adalah cacat paling umum dialami oleh penderita stroke.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi serebral yang menetap minimal 24 jam atau menyebabkan. kematian, tanpa penyebab lain selain vaskuler. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995).

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

Tirto Jiwo, Sekolah Pemulihan Gangguan Jiwa

Sinonim : - gangguan mood - gangguan afektif Definisi : suatu kelompok ggn jiwa dengan gambaran utama tdptnya ggn mood yg disertai dengan sindroma man

ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA

BAB II KONSEP TEORI. Perubahan sensori persepsi, halusinasi adalah suatu keadaan dimana individu

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI DI RSJD. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh : AGUNG NUGROHO

BAB I PENDAHULUAN. dapat ditemukan pada semua lapisan sosial, pendidikan, ekonomi dan ras di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

BAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya bebas dari penyakit atau. mengendalikan stres yang terjadi sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan sindrom klinis dengan gejala gangguan fungsi otak

MAYOR DEPRESSION DISORDER

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan. kesehatan manusia, salah satu diantanranya stroke.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke merupakan masalah bagi negara-negara berkembang. Di dunia

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan tidak dapat diukur dengan uang ataupun harta kekayaan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

REFERAT Gangguan Afektif Bipolar

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini

BAB VII ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

Modul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

LEAF. Book Bacaan ringkas & terpercaya. & apa yang harus anda ketahui untuk mencegah STROKE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera). Gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat di negara maju maupun negara berkembang telah

KEHILANGAN DAN BERDUKA. Adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dalam hidupnya mengalami perkembangan dalam serangkaian

BAB I PENDAHULUAN. usia tua di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan

Transkripsi:

Jeritan Jiwa dari Kursi Roda Jeritan Jiwa dari Kursi Roda "Mereka bilang aku sakit jiwa!" kata Profesor tua yang masih aktif itu. Setelah kena stroke yang membuat tangan dan kaki kanannya lumpuh dan telah menjalani perawatan yang rumit selama sebulan, ia harus memakai kursi roda. Ia selalu tampak murung, tak bersemangat, uring-uringan, semua yang melayani dianggap salah, petugas fisioterapi yang mau melatih di rumah diusirnya pergi, menolak makan dengan diet yang diatur. Ya, siapa orangnya yang tidak sedih, merasa hancur, gelap hidupnya, putus asa, merasa tak tertolong lagi dan tak berguna bila tubuhnya yang semula lincah dan gesit, perkasa, mudah berlari atau mengendarai mobil mendadak lumpuh separuh tangan dan kaki, atau lumpuh total, tak bisa bergerak selain terlentang di tempat tidur? Perasan-perasaan hati seperti inilah, yang bila berat dan berkepanjangan sehingga mempengaruhi fungsi-fungsi perilaku, disebut DEPRESI. Depresi, sebagai satu kesatuan diagnostik gangguan metal, adalah Suatu keadaan jiwa dengan ciri sedih, merasa sendirian, putus asa, rendah diri, disertai perlambatan psikomotor atau kadang malah agitasi, menarik diri dari hubungan sosial dan terdapat gangguan vegetatif seperti anoreksia dan insomnia (Kapland & Sadock 1996). Depresi biasanya didahului suatu stressor yang berupa suatu "kehilangan" (lost of love-object). Stressor ini bersifat berat, multipel, tidak normatif dan tidak diinginkan, tidak dapat dikontrol atau diramalkan oleh individu. Stroke, selain penyakit jantung koroner (miocard infraction), kanker, dan AIDS adalah penyakit-penyakit berat yang sering page 1 / 5

menimbulkan keadaan depresi pada penderita-penderitanya. Namun, ada juga manusia yang mengalami stroke berat sehingga tidak bisa melakukan sesuatu apa pun, tapi bisa "menerima" keadaan itu, sabar, dan menganggap penderitaan itu sebagai guru. Stroke adalah gangguan akut fungsi otak yang disebabkan gangguan vaskuler (pembuluh darah) yang mengakibatkan "hendaya" yang berlangsung lebih dari 24 jam atau kematian dalam waktu 24 jam. Defisit serebral yang terjadi bisa berupa: - hemiplegia (limpuh separo, atau - hemiparesis (setengah lumpuh separo), - hemihipestesia, - hemiparestesia, - afasia (tak bisa bicara), - hemianpsia, atau - kombinasi dari semuanya itu tergantung regio pembuluh darah otak yang terkena. Setelah kena stroke, penderita bisa lumpuh, penderita menjadi tidak bisa bicara sama sekali, atau hanya bicara "ah uh" dan cadel. Penderita sering lupa dengan orang-orang yang baru mengunjunginya, atau malah tidak ingat lagi siapa yang mengunjunginya. Bila semula penderita aktif bergerak, olah raga, sekarang hanya bisa terlentang dan buang airpun terpaksa di tempat tidur. Penelitian Moestrarsi Firngadi (1987) menunjukkan bahwa derajat depresi penderita parese karena stroke lebih tinggi dibanding penderita non-stroke. Depresi Pasca Stroke yaitu menjadi apatis, mudah marah, banyak diam, menolak makan dan minum obat, pandangan kosong, dan tidak bersemangat terhadap upaya rehabilitasi. Penyebab terjadinya Depresi Pasca Stroke adalah faktor neuro-biologik dan faktor psikologik. Faktor neurobiologik adalah kerusakan anatomik dan vaskularisasi di otak yang menyebabkan ketidakseimbangan neurotransmiter yang langsung menyebabkan gangguan perilaku dan emosional (depresi). Sedangkan faktor psikologik adalah stressor yang bersifat "kehilangan" (loss of love-objeck). Kehilangan kegagahan, kebebasan gerak, aktivitas yang menggembirakan dan memuaskan, kemandirian, kewibawaan, daya pikir, dan ketrampilan teknis. Jadi, kondisi depresi pada penderita stroke bisa terjadi karena faktor neurobiologik, atau faktor psikologik saja, atau keduanya bersama-sama. Tentu saja bila kedua faktor berpengaruh bersama-sama, depresi akan menjadi berat bahkan bisa menjadi depresi psikotik, dengan waham dan halusinasi yang isinya rasa bersalah, rendah diri, ancaman, nihilistik, dan ide bunuh diri. Maka, wajar kiranya bila orang-orang disekitar penderita itu menganggapnya sudah "sakit jiwa" page 2 / 5

Gambar: Utha Likumahua, penyanyi terkenal tahun 60 an, sesudah dan sebelum terkena stroke Nampak sekali setelah stroke wajah Utha berubah Kiat penanggulangan depresi pasca-stroke adalah sebagai berkut: 1. Memahami (empati) terhadap perasaan dan sikap penderita Mendengarkan dengan sabar semua keluhan penderita. 2. Meredakan ketegangan dan memberikan penjaminan rasa aman Berikan jaminan rasa aman, tak ada lagi bahaya menagncam, bisa hidup dengan tentram dan bahagia. 3. Membantu penderita memahami diri sendiri Menyadarkan penderita bahwa ia sedang mengalami tekanan (stres) akibat stroke nya. Bahwa semua orang akan mengalami hal yang sama bila stroke. Membantu penderita mengantisipasi perasaannya sendiri secara positif. page 3 / 5

4. Mendorong penderita untuk mau dan rajin berlatih/menjalani program rehabilitasi/fisioterapi Keengganan dan penolan penderita depresi terhadap rehabilitasi/fisioterapi/latihan jalan dan gerak diatasi dengan dorongan-dorongan keluarga yang sabar/telaten. 5. Mendorong penderita untuk berpikir positif/paradigma baru Mengubah pola pikir penderita dari mengutuk diri atau meratapi nasib dengan "positive thingking". Bahwa semua itu kehendak Tuhan dan ada hikmahnya. Bahwa masih ada hal-hal positifyang bisa dikerjakan. Penderita menghadapi hidupnya dengan paradigma baru. Tidak menolak tapi menerima keadaan dengan ikhlas. 6. Bila memungkinkan, sebatas kecacatannya, menyediakan sarana supaya penderita masih bisa melakukan kegiatan produktif Menyediakan sopir untuk mengantar penderita ke tempat kerja. Menyediakan kursi roda, ruang kerja yang nyaman di rumah. Menyediakan komputer, toko/warung, meja, reparasi elektronik., order kerjaan, dll. 7. Mencarikan teman untuk mengatasi kesepian penderita Tetap sering dan rutin mengunjungi penderita. Meyakinkan bahwa penderita masih dihargai, masih punya eksistensi. Mencarikan perawat untuk membantu penderita dan menemaninya berbicara di kala sepi. 8. Setelah pasien keluar dari RS, berikan program rehabilitasi yang community based (misalnya aktivitas sosial) dan support (menghilangkan/mencegah depresi pasca-stroke) 9. Pemberian obat-obatan antidepresan sesuai beratnya gejala depresi Bila langkah-langkah no. 1-8 diatas bisa dikerjakan dengan efektif, obat antidepresan bisa diberikan dalam jangka waktu relatif pendek, antara 3-5 bulan. Sampai saat ini Trisiklik Antidepresan merupakan antidepresan yang paling banyak diresepkan terutama di negara berkembang karena harganya relatif murah dan efektif. page 4 / 5

Sumber: Buku "Mereka Bilang Aku Sakit Jiwa" oleh Inu Wicaksana (psikiatri, penulis dan pembicara dalam seminar-seminar), penerbit Kanisius Yogyakarta. page 5 / 5