CENTER OF GRAVITY MODEL PENENTUAN LOKASI SARANA KESEHATAN ILHAM AKHSANU RIDLO

dokumen-dokumen yang mirip
Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

P E N U T U P P E N U T U P

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) JAWA TIMUR TAHUN 2015

BERITA RESMI STATISTIK

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2016

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 Tentang Sengketa perselisihan hasil suara pilkada provinsi Jawa Timur

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

per km 2 LAMPIRAN 1 LUAS JUMLAH WILAYAH JUMLAH KABUPATEN/KOTA (km 2 )

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. sebuah provinsi yang dulu dilakukan di Indonesia atau dahulu disebut Hindia

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB 3 METODE PENELITIAN. disajikan pada Gambar 3.1 dan koordinat kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur disajikan

BAB I PENDAHULUAN. mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Program dari kegiatan masing-masing Pemerintah daerah tentunya

VISITASI KE SEKOLAH/MADRASAH BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, program pembangunan lebih menekankan pada penggunaan

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

EVALUASI PROGRAM KKBPK DATA MARET 2017 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROPINSI JAWA TIMUR,


Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai berikut.

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

Listyanti, A.S Gandeng 74 Universitas, Pemerintah Targetkan Entas 50 Daerah Tertinggal.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

TABEL II.A.1. LUAS LAHAN KRITIS DI LUAR KAWASAN HUTAN JAWA TIMUR TAHUN

KAJIAN AWAL KETERKAITAN KINERJA EKONOMI WILAYAH DENGAN KARAKTERISTIK WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pusat dan pemerintah daerah, yang mana otonomi daerah merupakan isu strategis

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur

DANA PERIMBANGAN. Lampiran 1. Data Dana Perimbangan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun (juta rupiah)

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG

Oleh : Nita Indah Mayasari Dosen Pembimbing : Dra. Ismaini Zain, M.Si

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 159 TAHUN 1980

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 406 TAHUN 1991 TENTANG

KABUPATEN / NO ORGANISASI PERANGKAT DAERAH ALAMAT KANTOR KOTA. Dinas PMD Kab. Trenggalek

BERITA RESMI STATISTIK

Nomor : KT.304/ 689 /MJUD/XI/2014 Surabaya, 20 Nopember 2014 Lampiran : - Perihal : Awal Musim Hujan 2014/2015 Prov. Jawa Timur.

KETERSEDIAAN DATA KESEHATAN MASYARAKAT DI PROP. JAWA TIMUR DINKES PROPINSI JATIM

RILIS HASIL LISTING SENSUS EKONOMI 2016 PROVINSI JAWA TIMUR TEGUH PRAMONO

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah Persentase (Juta) ,10 15,97 13,60 6,00 102,10 45,20. Jumlah Persentase (Juta)

Gambar 1. Analisa medan angin (streamlines) (Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai ketimpangan ekonomi antar wilayah telah menjadi fenomena

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN TRIWULAN I

64 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

Lampiran 1. Tabel Durbin-Watson LAMPIRAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2O1O GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERKIRAAN BIAYA (Rp) PENUNJUKAN LANGSUNG/ PEMBELIAN SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN LANGSUNG

LUAS AREAL DAN PRODUKSI / PRODUKTIVITAS PERKEBUNAN RAKYAT MENURUT KABUPATEN TAHUN Jumlah Komoditi TBM TM TT/TR ( Ton ) (Kg/Ha/Thn)

KESEHATAN JIWA hari-hari produktif 'yang hilang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH IX (GEDUNG KEUANGAN NEGARA II)

ANALISIS KORESPONDENSI KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR BERDASARKAN PENYEBARAN PENYAKIT ISPA

RESUME PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 IHPS I TAHUN 2016

SEMINAR TUGAS AKHIR 16 JANUARI Penyaji : I Dewa Ayu Made Istri Wulandari Pembimbing : Prof.Dr.Drs. I Nyoman Budiantara, M.

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR: 21/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

UPAH MINIMUM KABUPATENIKOTA DI JA WA TlMUR TAHUN 2004

Gambar 3.16 Layer Jalan Kali Jatim Gambar 3.17 Atribut Tabel Jalan Kali Gambar 3.18 Layer layanan TV Gambar 3.

STIKOM SURABAYA BAB II. PROFIL PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR. 2.1 Sejarah dan perkembangan Sejarah PLN

MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DAFTAR PERDA/PERKADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR YANG DIBATALKAN OLEH GUBERNUR JAWA TIMUR

Transkripsi:

CENTER OF GRAVITY MODEL PENENTUAN LOKASI SARANA KESEHATAN ILHAM AKHSANU RIDLO 1

CENTER OF GRAVITY MODEL PENENTUAN LOKASI SARANA KESEHATAN Serial Paper Manajemen Penulis: Ilham Akhsanu Ridlo PHMovement Publication Public Health Movement - Indonesia Jl. Mulyorejo tengah no. 69 Surabaya Email: ilham_ikm@yahoo.com Upload Pertama Januari 2012 Penata Letak IAR Desain Sampul IAR Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Pemegang Hak Cipta. 2

Pengantar Alhamdulillah, akhirnya buku CENTER OF GRAVITY MODEL PENENTUAN LOKASI SARANA KESEHATAN yang merupakan upload pertama Serial Paper Manajemen dapat diselesaikan. Penulisan buku ini diawali oleh sebuah pemikiran bahwa metode manajemen yang secara umum digunakan dalam bidang manufaktur apakah bisa ditarik untuk diimplementasikan dengan beberapa perubahan ke dalam sektor kesehatan. PH Movement Publications (Red: Public Health Movement Publications) merupakan sebuah wadah bagi semua pihak atau pemerhati masalah kesehatan masyarakat yang termanifesto dalam sebuah tulisan atau buku. Salam Sehat! Surabaya, Januari 2012 3

Center of Gravity Models Metode yang dipakai untuk menentukan lokasi terbaik dari beberapa lokasi alternatif. Tujuannya adalah memperoleh jarak/akses yang efisien dari segi biaya perpindahan barang atau jasa dari lokasi yang ada. Teori ini banyak digunakan dalam manajemen inventori dan logistik. Tujuan buku ini dibuat adalah sebagai bahan masukan untuk Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur dan Departemen Kesehatan dalam menentukan lokasi Rumah Sakit Jiwa yang tepat di wilayah propinsi Jawa Timur sehingga penanganan kasus kesehatan jiwa bisa lebih optimal. Adapun basedata yang dipakai adalah data 2006 sehingga dimungkinkan lokasi dapat berubah. Sehingga hasil akhir lokasi merupakan sebuah simulasi terhadap implementasi gravity models. 4

BAGIAN I PEMENUHAN SARANA KESEHATAN JIWA Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan pasal 28 ayat 1 UUD 1945 dan Undang-undang nomor 23 tahun tentang kesehatan. Pembangunan kesehatan itu sendiri harus dipandang sebagai investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi dan pendidikan, serta berperan dalam penanggulangan kemiskinan. Direktur Kesehatan Jiwa Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Benedetto Saraceno mengemukakan, lebih dari 50 persen penderita gangguan kesehatan jiwa di negara-negara berkembang belum mendapatkan perawatan. Pada Kongres Federasi Psikiatri dan Kesehatan Jiwa ASEAN ke-10 di Jakarta, Kamis (29/6), Saraceno menjelaskan hal itu bisa terjadi, akibat minimnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan jiwa. Menurutnya, jumlah psikiatri di sebagian besar negara berkembang hanya sekitar 0-1 per 100 ribu penduduk dan belum tersebar merata. Dari jumlah itu, sekitar 65,1 persen psikiatri melakukan praktik di rumah sakit jiwa, 15,9 persennya berpraktik di rumah sakit umum dan 19,0 persennya berpraktik di tempat-tempat praktik khusus. "Sarana pelayanan kesehatan jiwa belum berada di dekat komunitas, sehingga tidak mampu menjangkau semua sasaran," ujarnya. Kualitas pelayanan gangguan kesehatan jiwa pun, menurut Saraceno, ratarata masih buruk sehingga penderita enggan atau jera me-meriksakan diri atau mendapatkan perawatan dari sarana pelayanan kesehatan jiwa yang ada 5

Pada saat ini ada kecenderungan penderita dengan gangguan jiwa jumlahnya mengalami peningkatan. Data hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SK-RT) yang dilakukan Badan Litbang Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 1995 menunjukkan, diperkirakan terdapat 264 dari 1000 anggota Rumah Tangga menderita gangguan kesehatan jiwa. Dalam kurun waktu enam tahun terakhir ini, data tersebut dapat dipastikan meningkat karena krisis ekonomi dan gcjolak-gejolak lainnya diseluruh daerah. Bahkan masalah dunia internasional pun akan ikut memicu terjadinya peningkatan tersebut. Studi Bank Dunia (World Bank) pada tahun 1995 di beberapa Negara menunjukkan bahwa hari-hari produktif yang hilang atau Dissabiliiy Adjusted Life Years (DALY's) sebesar 8,1% dari Global Burden of Disease, disebabkan oleh masalah kesehatan jiwa. Angka ini lebih tinggi dari pada dampak yang disebabkan penyakit Tuberculosis (7,2%), Kanker (5,8%), Penyakit Jantung (4,4%) maupun Malaria (2,6%). Tingginya masalah tersebut menunjukkan bahwa masalah kesehatan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang besar dibandingkan dengan masalah kesehatan lainnya yang ada dimasyarakat. Menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 yang dimaksud dengan "Kesehatan" adalah: "Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis". Atas dasar definisi Kesehatan tersebut di atas, maka manusia selalu dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh (holistik). dari unsur "badan" (organobiologik), "jiwa" (psiko-edukatif) dan sosial (sosio-kultural), yang tidak dititik beratkan pada penyakit tetapi pada kualitas hidup yang terdiri dan "kesejahteraan" dan produktivitas sosial ekonomi. Dan definisi tersebut juga tersirat bahwa "Kesehatan Jiwa" merupakan bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari "Kesehatan" dan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh. 6

Menurut Undang-undang No 3 Tahun 1966 yang dimaksud dengan "Kesehatan Jiwa" adalah keadaan jiwa yang sehat menurut ilmu kedokteran sebagai unsur kesehatan, yang dalam penjelasannya disebutkan sebagai berikut: "Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain". Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis (serasi) dan memperhatikan semua segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam hubungannya dengan manusia lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan jiwa adalah bagian integral dari kesehatan dan merupakan kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, mental dan sosial individu secara optimal, dan yang selaras dengan perkembangan orang lain. Mengingat pentingnya upaya kesehatan jiwa maka sudah selayaknya pengembangan sarana pemenuhan upaya kesehatan jiwa harus direncanakan dengan seksama. Upaya perencanaan dan pengembangan upaya kesehatan jiwa tersebut salah satunya diwujudkan dengan upaya perencanaan penentuan lokasi Rumah sakit jiwa yang strategis dan tepat sehingga dari segi akses jarak mudah dijangkau dan berada di posisi yang sesuai penyebaran dengan kuantitas kunjungan jiwa tiap kabupaten. Dalam tahun 2006 setidaknya terdapat 496.676 kunjungan jiwa di rumah sakit daerah yang tentunya memerlukan rujukan khusus untuk ditangani intensif di Rumah Sakit Jiwa. Oleh sebab itu maka diperlukan perencanaan letak posisi Rumah Sakit Jiwa yang diharapkan dapat terjangkau secara jarak maupun biaya di Jawa Timur berdasarkan penyebaran jumlah kunjungan jiwa di rumah sakit daerah di Jawa timur. 7

BAGIAN II GAMBARAN DATA Jumlah kunjungan gangguan jiwa di Propinsi Jawa Timur di Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Kabupaten /Kota dan letak koordinatnya dapat dilihat sebagai berikut : No. Wilayah Jml Kunj. gangguan Jiwa Letak Koordinat 1 2 4 X Y KABUPATEN 1 Pacitan 2.775 1 3 2 Ponorogo 1.018 2,4 4,8 3 Trenggalek 1.621 3,3 3,8 4 Tulungagung 1.784 4 3,8 5 Blitar 8.839 5 3,5 6 Kediri 4.518 5 5 7 Malang 25.671 6,8 3,5 8 Lumajang 31.543 9 3,5 9 Jember 22.641 10 5,3 10 Banyuwangi 7.201 13 3 11 Bondowoso 25.900 11 4,9 12 Situbondo 25.352 12 6 13 Probolinggo 6.438 9 5,5 14 Pasuruan 11.570 8 6 15 Sidoarjo 61.113 7 7 16 Mojokerto 18.362 6 7 17 Jombang 7.922 5 6,5 18 Nganjuk 5.577 4 6 19 Madiun 21.333 2 6,6 20 Magetan 2.581 2 6 21 Ngawi 3.337 2 7 22 Bojonegoro 41.947 4,8 8,7 23 Tuban 36.749 4,5 10 24 Lamongan 14.197 6 9 8

No. Wilayah Jml Kunj. gangguan Jiwa Letak Koordinat 1 2 4 X Y 25 Gresik 21.934 6,7 9,7 26 Bangkalan 21.424 7 9 27 Sampang 3.488 9 8,6 28 Pamekasan 2.574 10 8,6 29 Sumenep 33.540 11 9,5 KOTA 30 Kediri 2.390 5 5 31 Blitar 1.301 5 3,5 32 Malang 8.831 6,9 4,2 33 Probolinggo 3.545 9 5,5 34 Pasuruan 1.459 8 6 35 Mojokerto 1.425 6 7 36 Madiun 3.153 2 6,6 37 Surabaya 23.855 7 9 38 Batu 6.408 6,4 5 JUMLAH 525.316 Sumber :Profil Kesehatan Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 9

Y 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14X Gambar 1. Peta Propinsi Jawa Timur dengan Koordinat Lokasi Kabupaten/Kota (Ket : Kabupaten ; Kota) 10

BAGIAN III IMPLEMENTASI GRAVITY METHODS III.1 Gambaran Umum Permasalahan Masyarakat Jawa Timur dengan penyebaran Kabupaten/Kota yang merata, memerlukan akses yang baik akan pelayanan kesehatan jiwa (Rumah Sakit Jiwa). Oleh karena itu diperlukan penghitungan yang baik melihat angka kunjungan kesehatan jiwa pada tingkat Kabupaten/Kota. III.2 Pemecahan Masalah Dari permasalahan tersebut, maka dibuat penentuan lokasi Rumah Sakit Jiwa yang strategis sehingga masyarakat yang tersebar di 38 Kabupaten/Kota yang ada di Propinsi jawa Timur untuk mengakses Layanan lanjutan/rujukan Rumah Sakit Jiwa dengan biaya transportasi yang paling rendah. Dari gambar 1 diatas terlihat posisi masing-masing Kabupaten/kota dengan titik koordinatnya terlihat dengan jelas.. Nomor tersebut dalam peta sesuai dengan urutan kabupaten/kota dalam tabel 1. Selanjutnya jumlah kunjungan gangguan jiwa di Kabupaten/Kota propinsi Jawa Timur (Vi) dipakai sebagai parameter untuk perhitungan selanjutnya sedangkan biaya transport (Ri) berdasarkan estimasi di lapangan. Jumlah kunjungan gangguan jiwa per Kabupaten/Kota dan biaya transport serta titik koordinat masing-masing Kabupaten/Kota dapat dipakai dalam menentukan titik koordinat lokasi rumah Sakit Jiwa seperti diuraikan pada tabel 2 dibawah ini. 11

Tabel. 2 Perhitungan titik koordinat lokasi Rumah Sakit Jiwa No. Wilayah Xi Yi Vi Ri ViRi ViRiXi ViRiYi KABUPATEN 1 Pacitan 1 3 2.775 0,8 2220 2220 6660 2 Ponorogo 2,4 4,8 1.018 0,8 814,4 1954,56 3909,12 3 Trenggalek 3,3 3,8 1.621 0,8 1296,8 4279,44 4927,84 4 Tulungagung 4 3,8 1.784 0,7 1248,8 4995,2 4745,44 5 Blitar 5 3,5 8.839 0,7 6187,3 30936,5 21655,55 6 Kediri 5 5 4.518 0,6 2710,8 13554 13554 7 Malang 6,8 3,5 25.671 0,5 12835,5 87281,4 44924,25 8 Lumajang 9 3,5 31.543 0,7 22080,1 198720,9 77280,35 9 Jember 10 5,3 22.641 0,8 18112,8 181128 95997,84 10 Banyuwangi 13 3 7.201 0,9 6480,9 84251,7 19442,7 11 Bondowoso 11 4,9 25.900 0,8 20720 227920 101528 12 Situbondo 12 6 25.352 0,8 20281,6 243379,2 121689,6 13 Probolinggo 9 5,5 6.438 0,7 4506,6 40559,4 24786,3 14 Pasuruan 8 6 11.570 0,4 4628 37024 27768 15 Sidoarjo 7 7 61.113 0,2 12222,6 85558,2 85558,2 16 Mojokerto 6 7 18.362 0,4 7344,8 44068,8 51413,6 17 Jombang 5 6,5 7.922 0,5 3961 19805 25746,5 18 Nganjuk 4 6 5.577 0,6 3346,2 13384,8 20077,2 19 Madiun 2 6,6 21.333 0,7 14933,1 29866,2 98558,46 20 Magetan 2 6 2.581 0,8 2064,8 4129,6 12388,8 21 Ngawi 2 7 3.337 0,8 2669,6 5339,2 18687,2 22 Bojonegoro 4,8 8,7 41.947 0,7 29362,9 140941,92 255457,23 23 Tuban 4,5 10 36.749 0,7 25724,3 115759,35 257243 24 Lamongan 6 9 14.197 0,4 5678,8 34072,8 51109,2 25 Gresik 6,7 9,7 21.934 0,2 4386,8 29391,56 42551,96 26 Bangkalan 7 9 21.424 0,4 8569,6 59987,2 77126,4 27 Sampang 9 8,6 3.488 0,6 2092,8 18835,2 17998,08 28 Pamekasan 10 8,6 2.574 0,7 1801,8 18018 15495,48 29 Sumenep 11 9,5 33.540 0,8 26832 295152 254904 KOTA 30 Kediri 5 5 2.390 0,4 956 4780 4780 31 Blitar 5 3,5 1.301 0,6 780,6 3903 2732,1 32 Malang 6,9 4,2 8.831 0,4 3532,4 24373,56 14836,08 33 Probolinggo 9 5,5 3.545 0,6 2127 19143 11698,5 34 Pasuruan 8 6 1.459 0,3 437,7 3501,6 2626,2 12

No. Wilayah Xi Yi Vi Ri ViRi ViRiXi ViRiYi 35 Mojokerto 6 7 1.425 0,3 427,5 2565 2992,5 36 Madiun 2 6,6 3.153 0,7 2207,1 4414,2 14566,86 37 Surabaya 7 9 23.855 0,01 238,55 1669,85 2146,95 38 Batu 6,4 5 6.408 0,5 3204 20505,6 16020 525316 289025,6 2157369,94 1925583,49 Koordinat X = 2157369,94/289025,6 =7,5 Koordinat Y= 1925583,49/289025,6=6,7 Jadi dari tabel diatas didapatkan titik koordinat lokasi Rumah Sakit Jiwa (P1) adalah (7.5,6.7). Setelah lokasi titik koordinat rumah Sakit Jiwa (P1) ditemukan, selanjutnya kita mencoba menghitung biaya transportasi minimal yang dikeluarkan dari titik koordinat masing-masing Kabupaten ke titik koordinat lokasi Rumah Sakit Jiwa seperti ditunjukan pada tabel dibawah ini Tabel. 3 Perhitungan biaya transportasi minimal RSJ 1 No. Wilayah Xi Yi Vi Ri di Cost(ViRiDi) KABUPATEN 1 Pacitan 1 3 2.775 0,8 112,1895717 249060,8492 2 Ponorogo 2,4 4,8 1.018 0,8 81,63638895 66484,67516 3 Trenggalek 3,3 3,8 1.621 0,8 76,55880093 99281,45305 4 Tulungagung 4 3,8 1.784 0,7 68,17990906 85143,07044 5 Blitar 5 3,5 8.839 0,7 60,91182151 376879,7132 6 Kediri 5 5 4.518 0,6 45,34864937 122931,1187 7 Malang 6,8 3,5 25.671 0,5 49,13501806 630672,5243 8 Lumajang 9 3,5 31.543 0,7 53,01179114 1170505,65 9 Jember 10 5,3 22.641 0,8 42,97964635 778481,7383 10 Banyuwangi 13 3 7.201 0,9 99,43088052 644401,5935 11 Bondowoso 11 4,9 25.900 0,8 59,03600596 1223226,044 12 Situbondo 12 6 25.352 0,8 68,31178522 1385472,303 13 Probolinggo 9 5,5 6.438 0,7 28,81405907 129853,4386 14 Pasuruan 8 6 11.570 0,4 12,9034879 59717,342 15 Sidoarjo 7 7 61.113 0,2 8,746427842 106904,0889 16 Mojokerto 6 7 18.362 0,4 22,94558781 168530,7534 17 Jombang 5 6,5 7.922 0,5 37,61980861 149012,0619 18 Nganjuk 4 6 5.577 0,6 53,53970489 179154,5605 13

No. Wilayah Xi Yi Vi Ri di Cost(ViRiDi) 19 Madiun 2 6,6 21.333 0,7 82,51363524 1232184,366 20 Magetan 2 6 2.581 0,8 83,16549765 171720,1196 21 Ngawi 2 7 3.337 0,8 82,62263612 220569,3894 22 Bojonegoro 4,8 8,7 41.947 0,7 50,40089285 1479916,377 23 Tuban 4,5 10 36.749 0,7 66,89730936 1720886,455 24 Lamongan 6 9 14.197 0,4 41,18859065 233901,7686 25 Gresik 6,7 9,7 21.934 0,2 46,57252409 204304,3487 26 Bangkalan 7 9 21.424 0,4 35,30580689 302556,6427 27 Sampang 9 8,6 3.488 0,6 36,31115531 75991,98583 28 Pamekasan 10 8,6 2.574 0,7 47,1009554 84866,50145 29 Sumenep 11 9,5 33.540 0,8 67,23280449 1803990,61 KOTA 30 Kediri 5 5 2.390 0,4 45,34864937 43353,3088 31 Blitar 5 3,5 1.301 0,6 60,91182151 47547,76787 32 Malang 6,9 4,2 8.831 0,4 38,5648804 136226,5835 33 Probolinggo 9 5,5 3.545 0,6 28,81405907 61287,50364 34 Pasuruan 8 6 1.459 0,3 12,9034879 5647,856654 35 Mojokerto 6 7 1.425 0,3 22,94558781 9809,238789 36 Madiun 2 6,6 3.153 0,7 82,51363524 182115,8443 37 Surabaya 7 9 23.855 0,01 35,30580689 8422,200233 38 Batu 6,4 5 6.408 0,5 30,3726851 97314,08305 525.316 1978,291766 15748325,93 Pada tabel 3 diatas terlihat bahwa biaya total transportasi minimal lokasi Rumah Sakit Jiwa (RSJ1) pada titik koordinat (7.5,6.7) adalah Rp. 15.748.325,93 14

Keterangan : Lokasi Rumah Sakit Jiwa (RSJ1) Gambar 2. Koordinat Kabupaten/Kota serta koordinat lokasi Rumah Sakit Jiwa (RSJ1) Selain lokasi Rumah Sakit Jiwa pada titik koordinat (7.5, 6.7), perlu juga dibandingkan dengan titik koordinat yang lain, selanjutnya membandingkan total biaya transportasi minimalnya. Berikut ini uraian perhitungannya. 15

Tabel 4. Perhitungan lain titik koordinat lokasi RSJ 2 No. ViRi ViRiXi ViRiYi ViRi/di ViRiXi/di ViRiYi/di KABUPATEN 1 Pacitan 2220 2220 6660 19,78794 19,78793542 59,36381 2 Ponorogo 814,4 1954,56 3909,12 9,975943 23,94226429 47,88453 3 Trenggalek 1296,8 4279,44 4927,84 16,93861 55,89742718 64,36673 4 Tulungagung 1248,8 4995,2 4745,44 18,31625 73,26498478 69,60174 5 Blitar 6187,3 30936,5 21655,55 101,578 507,8899175 355,5229 6 Kediri 2710,8 13554 13554 59,77686 298,8843149 298,8843 7 Malang 12835,5 87281,4 44924,25 261,2292 1776,358358 914,3021 8 Lumajang 22080,1 198720,9 77280,35 416,513 3748,616972 1457,795 9 Jember 18112,8 181128 95997,84 421,4274 4214,273858 2233,565 10 Banyuwangi 6480,9 84251,7 19442,7 65,17995 847,3393735 195,5399 11 Bondowoso 20720 227920 101528 350,9723 3860,694779 1719,764 12 Situbondo 20281,6 243379,2 121689,6 296,8975 3562,770307 1781,385 13 Probolinggo 4506,6 40559,4 24786,3 156,4028 1407,625351 860,2155 14 Pasuruan 4628 37024 27768 358,6627 2869,301718 2151,976 15 Sidoarjo 12222,6 85558,2 85558,2 1397,439 9782,073498 9782,073 16 Mojokerto 7344,8 44068,8 51413,6 320,0964 1920,578386 2240,675 17 Jombang 3961 19805 25746,5 105,2903 526,4513758 684,3868 18 Nganjuk 3346,2 13384,8 20077,2 62,49941 249,9976424 374,9965 19 Madiun 14933,1 29866,2 98558,46 180,9774 361,9547232 1194,451 20 Magetan 2064,8 4129,6 12388,8 24,8276 49,65520698 148,9656 21 Ngawi 2669,6 5339,2 18687,2 32,31076 64,62151597 226,1753 22 Bojonegoro 29362,9 140941,92 255457,23 582,5869 2796,417127 5068,506 23 Tuban 25724,3 115759,35 257243 384,5342 1730,403675 3845,342 24 Lamongan 5678,8 34072,8 51109,2 137,8731 827,2387926 1240,858 25 Gresik 4386,8 29391,56 42551,96 94,19288 631,0922711 913,6709 26 Bangkalan 8569,6 59987,2 77126,4 242,7249 1699,074608 2184,524 27 Sampang 2092,8 18835,2 17998,08 57,63518 518,7166269 495,6626 28 Pamekasan 1801,8 18018 15495,48 38,254 382,540011 328,9844 29 Sumenep 26832 295152 254904 399,0909 4389,999826 3791,363 KOTA 30 Kediri 956 4780 4780 21,08111 105,4055648 105,4056 31 Blitar 780,6 3903 2732,1 12,81525 64,07623189 44,85336 32 Malang 3532,4 24373,56 14836,08 91,59629 632,0144066 384,7044 33 Probolinggo 2127 19143 11698,5 73,81813 664,3631831 405,9997 34 Pasuruan 437,7 3501,6 2626,2 33,92106 271,3684879 203,5264 16

No. ViRi ViRiXi ViRiYi ViRi/di ViRiXi/di ViRiYi/di 35 Mojokerto 427,5 2565 2992,5 18,63103 111,786197 130,4172 36 Madiun 2207,1 4414,2 14566,86 26,74831 53,49661286 176,5388 37 Surabaya 238,55 1669,85 2146,95 6,756679 47,29675221 60,81011 38 Batu 3204 20505,6 16020 105,4895 675,1329339 527,4476 289.026 2.157.370 1.925.583 7.005 51.822 46.771 X = 51882/7005 = 7,4 Y = 46771/7005 = 6,7 Jadi dari tabel diatas tampak bahwa titik koordinat Rumah Sakit Jiwa kedua (RSJ2) adalah (7.4, 6,7). Berikut ini merupakan perhitungan biaya total transportasi minimal. Tabel 5. Perhitungan biaya transportasi minimal RSJ 2 No. Wilayah Xi Yi Vi Ri di Cost(ViRiDi) KABUPATEN 1 Pacitan 1 3 2775 0,8 110,8884575 246172,3756 2 Ponorogo 2,4 4,8 1018 0,8 80,23247472 65341,32741 3 Trenggalek 3,3 3,8 1621 0,8 75,32927718 97687,00664 4 Tulungagung 4 3,8 1784 0,7 67,03170891 83709,19809 5 Blitar 5 3,5 8839 0,7 60 371238 6 Kediri 5 5 4518 0,6 44,11632351 119590,5298 7 Malang 6,8 3,5 25671 0,5 48,83646179 626840,4053 8 Lumajang 9 3,5 31543 0,7 53,66563146 1184942,509 9 Jember 10 5,3 22641 0,8 44,29446918 802296,8614 10 Banyuwangi 13 3 7201 0,9 100,6789452 652490,1757 11 Bondowoso 11 4,9 25900 0,8 60,37383539 1250945,869 12 Situbondo 12 6 25352 0,8 69,79434074 1415540,901 13 Probolinggo 9 5,5 6438 0,7 30 135198 14 Pasuruan 8 6 11570 0,4 13,82931669 64002,07762 15 Sidoarjo 7 7 61113 0,2 7,5 91669,5 16 Mojokerto 6 7 18362 0,4 21,47673159 157742,2982 17 Jombang 5 6,5 7922 0,5 36,12478374 143090,2684 18 Nganjuk 4 6 5577 0,6 52,06966487 174235,5126 19 Madiun 2 6,6 21333 0,7 81,0138877 1209788,486 20 Magetan 2 6 2581 0,8 81,67772034 168648,157 21 Ngawi 2 7 3337 0,8 81,1249037 216571,0429 22 Bojonegoro 4,8 8,7 41947 0,7 49,2036584 1444762,101 23 Tuban 4,5 10 36749 0,7 65,89764791 1695170,864 17

No. Wilayah Xi Yi Vi Ri di Cost(ViRiDi) 24 Lamongan 6 9 14197 0,4 40,38873605 229359,5543 25 Gresik 6,7 9,7 21934 0,2 46,2087654 202708,6121 26 Bangkalan 7 9 21424 0,4 35,01785259 300088,9896 27 Sampang 9 8,6 3488 0,6 37,25922705 77976,11036 28 Pamekasan 10 8,6 2574 0,7 48,30372656 87033,65452 29 Sumenep 11 9,5 33540 0,8 68,41052551 1835591,22 KOTA 30 Kediri 5 5 2390 0,4 44,11632351 42175,20528 31 Blitar 5 3,5 1301 0,6 60 46836 32 Malang 6,9 4,2 8831 0,4 38,24264635 135088,324 33 Probolinggo 9 5,5 3545 0,6 30 63810 34 Pasuruan 8 6 1459 0,3 13,82931669 6053,091913 35 Mojokerto 6 7 1425 0,3 21,47673159 9181,302757 36 Madiun 2 6,6 3153 0,7 81,0138877 178805,7515 37 Surabaya 7 9 23855 0,01 35,01785259 8353,508735 38 Batu 6,4 5 6408 0,5 29,58462438 94789,13653 525316 1964,030456 15.735.523,93 Dari tabel diatas diketahui pada koordinat Rumah Sakit Jiwa (RSJ2)= (7.4, 6.7), biaya total transportasi minimal adalah Rp 15.735.523,93. Dapat disimpulkan bahwa pada titik koordinat kedua (RSJ2) biaya transportasi yang dibutuhkan lebih murah dari titik koordinat di awal (RSJ1). Berikut ini kita ulangi lagi tahapan diawal untuk melihat penghitungan biaya transportasi minimal paling kecil. Tabel 6 Perbandingan RSJ1 dan RSJ 2 Titik X Y di Cost (ViRidi) RSJ1 7.5 6.7 1978,291766 Rp.15.748.325,93 RSJ2 7.4 6.7 1964,030456 Rp. 15.735.523,93 Dari tabel diatas diketahui bahwa titik koordinat lokasi yang biaya transportasinya minimal lebih kecil adalah pada koordinat RSJ2 (7.4, 6.7) dengan biaya Rp. 15.735.523,93 18

Gambar 3. Koordinat Kabupaten/Kota dan Lokasi RSJ1 dan RSJ 2 Keterangan : Lokasi Rumah Sakit Jiwa (RSJ2) Lokasi Rumah Sakit Jiwa (RSJ2) 19

BAGIAN IV PENUTUP Pemanfaatan dan implementasi gravity models yang pada umumnya dipakai dalam manajemen inventory dan logistik dalam penentuan lokasi sarana kesehatan dimungkinkan dapat menjadi metode alternatif dalam menentukan lokasi sarana kesehatan dengan akurasi dan presisi yang lebih baik. Harapannya lokasi sarana kesehatan yang tepat dapat diakses dan dinikmati oleh pengguna layanan dan masyarakat. Jauh dari semua keterbatasan penghitungan dan penerapan metode maka segala masukan dan saran kami terima untuk membuat buku ini menjadi lebih baik. Terimakasih. 20

Referensi Jay Heizer and Barry Render, Operations Management, 9th Edition, Pearson Education International, 2008. 21