BAB II PROSES BISNIS. 11 Sumber: Dendawijaya, 2005: 55.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aktivitas Ekonomi Tanpa Bank

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih labil sering menjadikan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

STIE DEWANTARA Manajemen Bank

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

PENDAHULUAN. Interpreasi definisi:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tugas pemimpin cabang adalah : d. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur. bisnis di wilayah kerja kantor cabang. layanan unggul kepada nasabah.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANDRI HELMI M, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaaan harus mengadakan efisiensi di berbagai bidang, terutama. manajer keuangan untuk mencari sumber dana yang murah dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dana yang besar seringkali menjadi patokan oleh sebagian masyarakat

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

M 1 KARTIKA SARI. Universitas Gunadarma. Tujuan. MATERI AKPER 1 Hal -1

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup rakyat banyak. Perbankan sendiri merupakan perantara keuangan

TINJAUAN PUSTAKA Bank

Konsep Dasar Kegiatan Bank

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang kekurangan dana dengan tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan atau laba yang optimal. Laba merupakan faktor

BAB II PRINSIP ALIRAN DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :

BAB I PENDAHULUAN. Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

A. PENGERTIAN MANAJEMEN DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Asset Liabilities Management (ALMA) Muniya Alteza

Manajemen dana bank syariah

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

AKTIVITAS DAN PRODUK BANK

SUMBER DAN ALOKASI DANA PERBANKAN. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah salah satu perusahaan perbankan swasta yang terdapat di

N E R A C A Per 30 September 2009 Dan 2008 (Dalam Jutaan Rupiah) Pos - Pos

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

Sumber Dana dan Alokasi Dana dalam Perbankan

LAPORAN KEUANGAN BANK

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

Materi Ak P'Bankan 2 1

ANALISIS KINERJA BANK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan alat pembayaran dengan menggunakan sistem non cash

Dana Bank adalah : sejumlah uang yang dimiliki dan dikuasai bank dalam kegiatan operasionalnya

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998: Menurut PSAK No. 31 Pengertian bank adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, penelitian terdahulu yang menjadi rujukan penulis yaitu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

DAFTAR ISI. Abstraksi Prakata. Daft ar Tabel dan Gambar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. termasuk satu negara bank based yaitu negara yang sebagian besar

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan diinginkannya. Disamping sifat sifat di atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha dan bisnis saat ini mengalami

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

BAB I PENDAHULUAN. dana dalam bentuk simpanan seperti tabungan, deposito, giro, dan lain-lain dari

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

Manajemen Hutang Bank

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

BAB II LANDASAN TEORI

Asset Liabilities Management (ALMA) Muniya Alteza

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 29 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/3/PBI/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang

BAB III METODE PENELITIAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BANK. Alat likuid: uang kas di bank dan rekening giro yang disimpan di Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 15/1/PBI/2013 TENTANG LEMBAGA PENGELOLA INFORMASI PERKREDITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

L PENDAHULUAN. Perbankan bisa disebut sebagai bisnis yang highly regulated. Harnpir. pengumpulan dana dari pihak ketiga, bank diatur untuk tidak

Transkripsi:

BAB II PROSES BISNIS Untuk menggambarkan proses bisnis PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk., perlu dipahami ketentuan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah melalui Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yaitu bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat lain yang membutuhkannya. Untuk melaksanakan fungsinya, selain menyalurkan dana kedalam bentuk kredit yang menjadi sumber pendapatan utama, bank perlu membentuk cadangan-cadangan untuk mempertahankan likuiditas. PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. menyalurkan dana yang telah berhasil dihimpun dari masyarakat dengan menerapkan pendekatan genangan dana (pool of funds approach) 11 yaitu menyalurkan/mengalokasikan dana tanpa memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan sumber dana, seperti sifat, jangka waktu, dan tingkat harga perolehannya (Mario Yahya, Wawancara Pribadi, 7 November 2006). Sesuai dengan prinsip tersebut, proses bisnis PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. ditunjukkan pada Gambar 2.1. 2.1. Proses Bisnis Utama Secara lebih rinci proses bisnis utama PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. ditunjukkan pada Gambar 2.2. Untuk memahami proses tersebut, berikut diuraikan penjelasan proses secara bertahap: Tahap penghimpunan dan penyaluran dana selain dalam bentuk kredit: - Kelompok masyarakat yang memiliki dana lebih/nasabah surplus/kreditur menyimpan dananya di bank dengan membuka rekening Giro/Tabungan/Deposito melalui petugas Front Liner/Customer Service. - Penyetoran dana tunai untuk rekening yang dibuka dilakukan melalui Front Liner/Teller. - Penyetoran dana non tunai (cek/giro) dilakukan melalui Front Liner/Teller, namun untuk proses pencairannya harus mendapat persetujuan dari petugas Back Office. - Penyetoran dana melalui transfer dari bank lain, informasi adanya transfer untuk nomer rekening tertentu diterima oleh petugas Back Office. 11 Sumber: Dendawijaya, 2005: 55. 15

Visi & Misi Strategi Perusahaan Strategi Bisnis Strategi Fungsional Sumber Dana Giro (Demand Deposit) Proses Bisnis Utama Penyaluran Dana Cadangan Primer (Primary Reserve) Tabungan (Saving Deposit) Deposito (Time Deposit) Genangan Dana (Pool of Funds) Cadangan Sekunder (Secondary Reserve) Portfolio Kredit (Loan Portfolio) Portfolio Investasi (Investment Portfolio) Modal (Capital Funds) Aktiva Tetap (Fixed Assets) Proses Bisnis Pendukung Jasa-jasa Transaksi Sistem Informasi Administrasi & Keuangan Audit Kepatuhan Sumber Daya Manusia Gambar 2.1. Proses Bisnis PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. - Proses penarikan dana bagi nasabah yang telah memiliki nomer rekening berlaku sama, kecuali untuk rekening Deposito yang baru dapat dicairkan setelah jatuh tempo sesuai dengan kesepakatan pada saat pembukaan rekening. - Pada setiap akhir hari kerja, Front Liner/Teller membuat laporan transaksi tunai dan Back Office membuat laporan transaksi non tunai untuk diserahkan kepada Operation Officer. - Pada setiap akhir hari kerja, dari dana yang terkumpul pada hari itu Operation Officer dengan disetujui oleh Kepala Cabang akan mengalokasikan cadangan primer berupa dana tunai/kas yang harus ada pada kantor bank tersebut untuk kebutuhan operasional hari selanjutnya dan setoran untuk Giro Wajib Minimum yang harus ada pada Bank Indonesia. - Kelebihan dana yang ada, dikirimkan ke Kantor Pusat. 16

Nasabah Surplus Setor/tarik Front Liner Pemrosesan setor /tarik tunai Pelaporan transaksi tunai Pemrosesan setor /tarik non tunai Back Office Menerima transfer /tarik dr. bank lain Pelaporan transaksi non tunai Setuju? Y T Operation Officer Pengalokasian cadangan primer (kas, giro pd. BI) Kepala Cabang Setuju? T Y Treasury Penempatan pd. giro bank lain ALCO Pengalokasian cadangan sekunder Pengalokasian portfolio investasi Nasabah Minus Pengajuan kredit Marketing Pemrosesan pengajuan kredit Penyusunan laporan analisa kredit Credit Appraisal & Analyst Penilaian jaminan kredit Credit Committee Review laporan analisa kredit Setuju? Y T Credit Legal Notaris Pelaksanaan perjanjian kredit Loan Processing Pencairan kredit Credit Administration Pengarsipan dokumen kredit Gambar 2.2. Diagram Proses Bisnis Utama PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. 17

- Bagian Treasury di Kantor Pusat akan mengatur pengalokasian dana dengan prioritas pertama adalah cadangan primer berupa giro pada bank lain yang merupakan bank korespondensi untuk memperlancar transaksi antar bank. - Pengalokasian dana selanjutnya adalah oleh ALCO (Assets and Liabilities Committee) di Kantor Pusat, untuk pembentukan cadangan sekunder berupa noncash liquid asset yaitu surat-surat berharga paling likuid yang dapat memberikan pendapatan pada bank yang setiap saat dapat dijadikan uang tunai tanpa mengakibatkan kerugian pada bank seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), penempatan pada bank lain (Tabungan, Deposito), efek-efek jangka pendek, dan lain-lain. - Prioritas terakhir di dalam pengalokasian dana oleh ALCO di Kantor Pusat adalah pada portfolio investasi yang dapat berupa obligasi, saham, dan lain-lain yang bertujuan untuk memberikan tambahan pendapatan bank. Alokasi dana ke dalam kategori ini adalah dana sisa (residual fund), setelah penyaluran dana dalam bentuk kredit mencapai target yang direncanakan dalam anggaran tahunan bank. Tahap penyaluran dana dalam bentuk kredit: - Kelompok masyarakat yang membutuhkan dana/nasabah minus/debitur mengajukan permohonan kredit kepada bagian Marketing/Account Officer, dengan mengisi berbagai formulir standar dari bank dan melampirkan dokumen-dokumen yang disyaratkan. - Bagian Marketing/Account Officer akan memeriksa semua dokumen dan persyaratan yang harus dipenuhi serta melakukan wawancara dengan calon debitur untuk memperoleh informasi tambahan. - Setelah bagian Marketing/Account Officer melakukan penilaian jaminan kredit dan mendapat persetujuan dari Credit Appraisal & Analyst, Marketing/Account Officer akan menyusun analisis kredit berdasarkan manual yang sudah ditetapkan bank. - Laporan analisis kredit yang telah disetujui Kepala Cabang akan dikirimkan ke Kantor Pusat. - Credit Committee di Kantor Pusat akan melakukan review laporan analisis kredit. - Setelah permohonan kredit disetujui oleh Credit Committee di Kantor Pusat, proses akan dilanjutkan dengan pelaksanaan perjanjian kredit oleh Credit Legal dan Notaris Publik yang ditunjuk oleh bank. - Proses pencairan kredit akan dilakukan setelah perjanjian kredit ditanda-tangani oleh pihak bank dan debitur serta dicatat dihadapan Notaris Publik. 18

- Selanjutnya, seluruh dokumen kredit akan diarsipkan pada bagian Credit Administration di Kantor Pusat yang juga bertujuan untuk proses pelaksanaan pengawasan. 2.2. Proses Bisnis Pendukung PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. selain melaksanakan proses bisnis utama seperti yang telah diuraikan, juga menjalankan proses pendukung untuk mensinergikan dukungan bagian-bagian fungsionalnya. Sinergi antar proses bisnis pendukung akan mewujudkan proses bisnis utama yang optimal. Proses bisnis pendukung PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. ditunjukkan pada Gambar 2.1. yang dijelaskan sebagai berikut: 2.2.1. Jasa-jasa Transaksi Proses jasa transaksi di PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. sangat bervariasi tergantung dari jenisnya seperti: bank garansi, Letter of Credit, dan lain-lain seperti terdapat pada Lampiran 1. Saat ini jasa-jasa transaksi perbankan masih sebagai pendukung kegiatan usaha perseroan, mengingat bahwa fee-based income belum mencapai 15% interest-based income, dan perseroan terus melakukan upaya pengembangan melalui penambahan fitur-fitur jasa perbankan berbasis teknologi seperti: pembayaran berbagai tagihan secara on-line. 2.2.2. Sistem Informasi Menghadapi era persaingan global, perseroan menyadari bahwa kemampuan untuk memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai tulang punggung operasional bank memegang peranan kunci agar perseroan dapat tetap eksis. Proses-proses yang dilaksanakan di PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk., antara lain: - Pengembangan perangkat keras, perangkat lunak, dan perangkat komunikasi untuk meningkatkan kinerja perseroan. - Penyediaan data yang cukup dan terkini serta didukung oleh manajemen sistem informasi yang memadai guna meningkatkan kualitas proses pengambilan keputusan oleh Direksi dan kualitas proses pengawasan oleh Dewan Komisaris. 2.2.3. Administrasi & Keuangan Proses administrasi dan keuangan memegang peranan sangat penting terkait dengan adanya ketentuan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank. Di PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. proses ini antara lain meliputi: 19

- Administrasi dan pembukuan bank, baik di kantor cabang maupun kantor pusat. - Menyusun semua jenis laporan keuangan bank untuk keperluan pelaporan ke Bank Indonesia dan Bapepam. - Menangani kegiatan bidang umum bank, seperti pengelolaan gedung, kendaraan kantor, dan lain-lain. 2.2.4. Audit (Pengawasan) Sesuai regulasi yang berlaku, proses audit (pengawasan) dilaksanakan dalam 3 jenjang, yaitu: - Audit internal, dilaksanakan oleh unit intern yaitu Satuan Kerja Audit Internal. - Audit eksternal, dilaksanakan oleh akuntan publik yang penunjukkannya ditetapkan dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham. - Audit Bank Indonesia (BI), dilakukan secara berkala maupun mendadak menurut pertimbangan BI. 2.2.5. Kepatuhan Fungsi ini berada dibawah Direktur Kepatuhan (Compliance Director), meliputi proses pengawasan untuk mewujudkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan benar (Good Corporate Governance); pemantauan penerapan manajemen risiko; pengkinian pedoman kerja, sistem dan prosedur; serta pengelolaan dan alokasi penggunaan dana untuk pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa agar tidak terjadi pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan. 2.2.6. Sumber Daya Manusia Proses pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia di PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. dilaksanakan dengan mempertimbangkan rencana pengembangan usaha, produk, fasilitas dan teknologi baru. Menyadari bahwa kemampuan Sumber Daya Manusia sebagai intelectual capital perusahaan sangat menentukan dalam menghadapi persaingan yang semakin meningkat, perseroan juga melakukan persiapan untuk antisipasi kebutuhan jangka panjang. Selain tenaga terampil dan profesional, perseroan juga menekankan pada Sumber Daya Manusia yang memiliki integritas moral yang baik dan dapat dipercaya mengingat bahwa perbankan adalah bisnis yang mengandalkan kepercayaan, karena mayoritas dana yang dikelola adalah milik masyarakat. 20