LAGU UNTUK ANAK: SEBUAH KAJIAN MUSIKOLOGIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang

7

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

menyampalkan sesuatu yang dituangkan secara, estetis melalui bunyi. Gagasan ini tidak jauh berbeda dengan apa yang di ungkapkan oleh

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam kamus arti kosakata adalah pembendaharaan kata. Sedangkan. perbendaharaan kata atau kosakata adalah kumpulan kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan kemajuankemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kegunaan dalam kehidupan sehari hari.

Penggunaan Bahasa Pada Syair Lagu Tetep Mekenyem Karya Leeyonk Sinatra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU

BAB II KAJIAN TEORI. kesehatan perorangan, masyarakat dan bangsa. pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbeda maka ada banyak sekali jenis-jenis belajar yang dilakukan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

LAPORAN KARYA SEN1 I: (UNIVERSITAS NEGERI PADANG) Oleh: Erfan Lubis,SPd. NlP FAKULTAS BAHASA SASTRA DAN SEN1

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. struktural maupun jenisnya dalam kebudayaan.musik dapat mendamaikan hati yang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang membuat kalangan lain merasa dirugikan.

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

DESKRIPSI CIPTA LAGU ADIK MANIS DENGAN IRINGAN PIANO GUNA LOMBA VOKAL TUNGGAL TINGKAT SD SE-DIY DALAM RANGKA DIES UNY KE-43

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

SEBAGAI JURI LOMBA MENYANYI DI TK ABA BOGORAN, PEPE, TRIRENGGO, BANTUL

BAGAIMANA MEMILIH MATERI PEMBELAJARAN LAGU ANAK-ANAK DI PAUD/TK DAN SD?

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1

Tinjauan Mata Kuliah. allo Saudara... Selamat jumpa pada mata kuliah Keterampilan Musik

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-undang Dasar Negara Republik

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

BAB I PENDAHULUAN. bentuk partitur atau tulisan musik. Pemain musik melalui alat musiknya

BAB I PENDAHULUAN. kini telah menjadi suatu kebutuhan. Berbagai literature dan laporan

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang proses belajar mengajar vokal pada

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ear Training 2. Direktorat Pembinaan SMK 2013

SILABUS PEMBELAJARAN

REFLEKSI MUSIKAL ANAK DARI BANGKU SEKOLAH SAMPAI MEDIA TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR

Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

BAB II LANDASAN TEORETIS. Dari buku yang ditulis Trianto (2007 : 5), Joice berpendapat bahwa yang di maksud

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

LAPORAN KARYA SEN1 PENCIPTAAN LAGU HYMNE. ALUMNI UNlVERSlTAS BUNG HATTA PADANG. Oleh: Erfan Lubis,SPd. Nip UNlVERSlTAS BUNG HATTA

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

SILABUS PEMBELAJARAN

Pemanfaatan Lagu Anak Indonesia dalam Keluarga Sebagai Upaya Menumbuhkan Literasi Pada Anak

TUGAS PLPG PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

PENGALAMAN ESTETIS DALAM BERNYANYI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam kehidupan manusia. Pada masa-masa sekarang musik ini telah

BAB I PENDAHULUAN. ketertarikan bagi pelaku seni maupun orang yang menikmatinya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini banyak ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BENTUK LAGU PADA KARYA MUSIK SESEBULAN

PEMBUATAN SINOPSIS KARYA DALAM MENCIPTA LAGU ANAK.

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENARI TARI KLASIK GAYA SURAKARTA MELALUI PENDEKATAN APRESIASI

BAB I PENDAHULUAN. atau suara, lukisan dan tarian sesuai dengan ciri khasnya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TRI HARTINI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. bahasa dan sastra, dan lain sebagainya. Menurut Banoe (2003 : 288), musik

ANALISIS STRUKTUR MUSIKAL RAMPI RAMPO DI KECAMATAN MUARO BUNGO PROVINSI JAMBI

GLOSSARIUM. Aksentuasi adalah tekanan yang bersifat lemah dan kuat pada kata-kata maupun melodi lagu.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

KARAKTERISTIK LAGU ANAK-ANAK KARYA TITIEK PUSPA

Transkripsi:

LAGU UNTUK ANAK: SEBUAH KAJIAN MUSIKOLOGIS Moh. Muttaqin * Abstrak Musik atau lagu merupakan sebuah karya seni yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia termasuk kehidupan anak. Keberadaan musik tersebut sering dikaitkan dengan pengaruhnya terhadap perkembangan anak khususnya perkembangan motorik emosi, intelligensi, bahasa, sosial, dan yang lainnya. Mengingat betapa penting peranan musik bagi perkembangan jiwa anak, dalam menyusun lagu untuk anak perlu diperhatikan dan dicermati unsur-unsur komposisi dengan maksud agar lagu yang tercipta setidaknya dapat turut membantu mengarahkan perkembangan anak menuju perkembangan yang baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun lagu anak adalah: (1) dalam penentuan ambitus, hendaknya tidak lebih dari satu oktaf dengan wilayah nada sekitar c 1 c 2 ; (2) pemilihan tema lirik lagu hendaknya mengandung beberapa aspek paedagogis seperti: aspek moral, agama, kedisiplinan, dan mampu mengembangkan daya pikir, cipta, bahasa dan emosi; (3) penyusunan lagu dengan notnot bernilai utuh, setengah, seperempat, dan seperdelapan dengan pola melangkah dalam gerak melodi dalam bentuk lagu satu bagian. Kata kunci: lagu, anak, unsur musik, ambitus, birama. Pendahuluan Lagu atau nyanyian merupakan sebuah ekspresi musikal seorang komponis atas hasil perenungannya tentang pengalaman-pengalaman yang dialaminya maupun kejadian-kejadian yang diamatinya tentang sebuah hal. Hasil perenungan yang kemudian berupa sebuah karya musik tersebut jika diklasifikasikan berdasarkan kategori-kategori tentu setidaknya dapat ditinjau dari berbagai segi seperti: segi fungsinya, unsur-unsur pembentuk karya, jenisnya, dan lain sebagainya Dewasa ini, melalui berbagai media elektronik kita dapat mengamati berbagai sajian musik (dalam hal ini adalah lagu) dan menikmatinya dari pagi hingga malam atau bahkan sampai pagi lagi. Berbagai stasiun televisi dan radio, baik milik pemerintah maupun swasta, tidak henti-hentinya menayangkan sajian musik atau lagu dalam setiap bagian siarannya. Selain melalui tayangan siaran televisi maupun radio, kita juga dapat menikmati sajian musik atau lagu di kafekafe yang khusus menyajikan musik-musik dalam salah satu acaranya selain juga kita dapat menikmatinya dengan mendengarkan musik melalui rekamanrekaman musik baik yang berujud kaset maupun compact disck. Dilihat dari * Penulis adalah Dosen Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Semarang

ragam musik yang ditayangkan baik oleh stasiun televisi maupun radio, setidaknya dapat dikatakan bahwa hampir semua jenis musik ditayangkan oleh kedua jenis media tersebut, meskipun proporsi waktu tayangnya antar jenis musik yang satu dengan lainnya tidak sama. Di sisi lain, ditinjau dari sasaran usia yang dituju, ada lagu yang diperuntukkan orang dewasa, remaja, maupun untuk anak-anak. Disadari atau tidak, musik atau lagu memiliki fungsi yang sangat berarti bagi kehidupan manusia termasuk di antaranya adalah anak-anak. Soedarsono (1985:18) membagi fungsi pokok seni dalam kehidupan manusia ke dalam tiga hal yaitu fungsi sarana upacara, hiburan pribadi, dan hiburan masyarakat atau tontonan. Selain fungsi utama tersebut, masih terdapat fungsi tambahan misalnya fungsi ekonomi, komunikasi, promosi, dan lain sebagainya. Sementara itu, Merriam (1987:219-227) secara khusus membagi fungsi musik ke dalam 10 fungsi pokok, yaitu: (1) pengungkapan emosi, (2) penghayatan estetis, (3) hiburan, (4) komunikasi, (5) pengungkapan simbolis, (6) respon fisik, (7) penguatan dan penyelarasan norma-norma sosial, (8) pengesahan institusi sosial dan ritual religi, (9) kontribusi untuk kontinuitas dan stabilitas kebudayaan, dan (10) kontribusi untuk integrasi masyarakat. Berdasarkan uraian tentang fungsi seni tersebut, setidaknya bisa dipahami betapa seni memilki arti yang sangat penting bagi kehidupan manusia tidak terkecuali bagi anak. Sayangnya peran seni yang begitu penting bagi anak di satu sisi tidak dibarengi dengan upaya untuk mewujudkannya sehingga seni menjadi kurang berarti untuk perkembangan anak. Khusus dalam musik misalnya, kita dapat mengamati betapa porsi siaran musik yang cocok untuk anak dalam mengembangkan berbagai potensinya begitu sedikit dibandingkan dengan porsi untuk tayangan yang lain. Selain porsi waktu tayang yang sedikit, akhir-akhir ini terdapat sebuah fenomena baru, yakni suatu upaya yang sekilas terlihat seolah pengembangan potensi anak, namun jika diamati lebih dalam pada hakikatnya merupakan pemaksaan dan pemerkosaan terhadap perkembangan jiwa anak. Sebagai contoh misalnya saja pertunjukan festival menyanyi bagi anak yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi swasta. Dalam tayangan tersebut dapat disimak betapa sebuah lagu yang mestinya cocok untuk orang dewasa baik ditinjau dari segi melodi, harmoni, ritme, maupun syair lagunya harus dinyanyikan oleh seorang anak.

Terkait dengan fenomena tersebut di muka, dalam tulisan ini penulis mencoba membahas lagu untuk anak dari perspektif musikologi. Bahasan ini difokuskan pada persoalan bagaimana kriteria lagu untuk anak ditinjau dari segi melodi, ritme, harmoni, dan syair lagu. Lagu Ditinjau dari Kajian Musikologis Musik dan Unsur-unsurnya Musik merupakan salah satu cabang seni. Cabang-cabang seni yang lain misalnya tari, seni rupa, seni media rekam, dan lain-lain. Secara sederhana musik dapat diartikan sebagai suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur lagu (sebagai unsur pokok) dan ekspresi (meliputi tempo, dinamik, dan warna nada). Lagu atau komposisi musik itu baru merupakan hasil karya seni jika diperdengarkan dengan menggunakan suara (nyanyian) atau dengan alat musik. (Jamalus 1988:1-2). Sebagai sebuah karya seni, unsur-unsur musik secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut. Irama adalah urutan rangkaian gerak yang menjadi unsur dalam musik dan tari. Irama dalam musik terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang-pendeknya, membentuk pola irama, bergerak menurut pulsa dalam ayunan birama. Melodi merupakan susunan rangkaian nada yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapan suatu gagasan, sedangkan harmoni adalah bunyi gabungan dari dua nada atau lebih yang berbeda tingginya dan terdengar serentak. Bentuk atau struktur lagu adalah susunan serta hubungan antara unsur-unsur musik dalam suatu lagu sehingga menghasilkan suatu komposisi atau lagu yang bermakna. Unsur ekspresi adalah ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa dari tempo, dinamik, dan warna nada serta unsur-unsur pokok musik dalam pengelompokan frase yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi dan disampaikan kepada pendengarnya. Tempo adalah kecepatan suatu lagu dan perubahan-perubahan lagu itu, sementara dinamik adalah tanda untuk menyatakan tingkat volume suara dan perubahan-perubahannya. Warna nada adalah ciri khas bunyi yang terdengar yang dihasilkan oleh bahan/sumber bunyi maupun oleh cara memproduksi bunyi.

Bernyanyi bagi Perkembangan Anak Bernyanyi merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepadanya. Kegiatan menyanyi pada dasarnya merupakan kegiatan yang menunjang perkembangan anak khususnya dalam hal perkembangan motorik, perkembangan bahasa dan berfikir, serta perkembangan sosial (Tim 1999:224-225). Dalam menyanyi anak dapat mengembangkan kemampuan motoriknya melalui perasaan irama lagu yang dinyanyikannya. Dengan menyanyi anak dapat mengembangkan kemampuan bahasa dan berfikirnya yakni melalui syair-syair lagu yang dilafalkannya, dan dengan menyanyi pula anak dapat mengembangkan kehidupan sosialnya yakni melalui tema atau lirik-lirik lagu yang menggambarkan lingkungan tempat tinggalnya atau alam sekitarnya. Oleh sebab itu, kegiatan bernyanyi merupakan kegiatan yang penting bagi anak. Musik dan Perkembangan Anak Masa kanak-kanak dibagi ke dalam dua tahap yaitu masa kanak-kanak awal dan masa kanak-kanak akhir. Masa kanak-kanak berlangsung dari usia dua tahun sampai enam tahun. Pada usia ini ketergantungan anak semakin berkurang sedangkan sikap mandiri semakin bertambah secara perlahan-lahan (Depdikbud 1996 :164). Pengalaman anak mengenal musik pertama-tama melalui bahasa syair atau lirik, kemudian melalui lingkungannya. Dari lingkungan anak mengenal bunyi serta suara yang dapat didengar atas produksi vibrasi atau getaran gelombang suara. Dari sumber suara kemudian anak mulai belajar menyanyi, hampir sama prosesnya pada waktu ia mulai belajar berbicara, yaitu dengan cara meniru. Jika ia mendengarkan lagu yang berkesan gembira, gagah, penuh ekspresi serta gaya, ia akan meniru model atau contoh dari yang mengajarinya. (Lorrain 1967:18). Masa perkembangan anak merupakan usia ideal untuk belajar keterampilan serta merupakan fondasi yang kuat untuk perkembangan anak di kemudian hari. Secara sederhana, perkembangan fondasi anak terbagi atas perkembangan motorik, bahasa, emosi, sosial dan intelegensi (Sinaga

1998:379). Melalui musik anak dapat mengungkapkan seluruh pengalaman hidupnya baik yang telah dialami, sedang, maupun yang akan dialaminya yang berupa gagasan yang diinginkan atau yang perlu dihadirkan dalam dunianya. Berdasarkan uraian-uraian tersebut, terkait dengan masa perkembangan anak yang sedang berlangsung yang diharapkan dapat berjalan dengan baik, kiranya terdapat beberapa faktor yang yang penting yang perlu diperhatikan guru dalam pemilihan atau pembuatan lagu yang sesuai dengan perkembangan anak. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan atau penyusunan lagu untuk anak adalah sebagai berikut. Ambitus Suara Anak-anak Nyanyian merupakan musik yang paling dekat dengan dunia anak karena dengan nyanyian anak dapat mengekspresikan segala perasaannya melalui musik dan syairnya. Agar nyayian ini dapat dinyanyikan oleh anak anak dengan enak, perlu diperhatikan luas wilayah nada (ambitus) dari suatu nyanyian dan ambitus suara anak-anak. Dalam Music In Education of Children, Swanson (dalam Tim 1999:228) menyebutkan bahwa beberapa anak TK dan kelas 1 SD ambitus suara anak terletak antara nada C tengah sampai nada D atau E satu oktaf lebih tinggi, sedangkan pada beberapa anak lainnya ambitus suaranya terbatas pada lima nada di sekitar nada f dan a. Gambar 1. Ambitus Suara Anak TK sampai Kelas 1 SD Menurut Jamalus (1988:47) secara umum wilayah suara anak-anak SD dapat dikelompokkan atas suara tinggi, yaitu c sampai f dan suara rendah, yaitu mulai dari a sampai d. Berdasarkan pengelompokan tersebut, lagu yang dapat dinyanyikan oleh semua anak adalah lagu yang menggunakan nada terendah c dan tertinggi d. Gambar 2. Ambitus Suara Anak Kelompok Tinggi

Gambar 3. Ambitus Suara Anak Kelompok Rendah Gambar 4. Ambitus Lagu yang dapat dinyanyikan oleh semua kelompok anak Pemilihan Tema Lirik Lagu Syair atau lirik merupakan hasil gagasan dan pemikiran komponis berisi pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada audiens atau pendengar melalui lagu yang dibuatnya. Dalam kaitannya dengan penyusunan lagu untuk anak, maka dalam menyusun syair atau lirik untuk lagu anak-anak hendaknya memperhatikan aspek paedagogis yaitu pembentukan perilaku anak pada pendidikan moral, agama, kedisiplinan serta yang berkaitan dengan perkembangan emosi atau perasaan dan sosialisasi anak. Penentuan syair juga harus mampu meningkatkan kemampuan dasar anak terutama pada pengembangan berbahasa, daya pikir, daya cipta, serta keterampilan anak. Beberapa tema lagu yang dapat dibuat berdasarkan GBPP untuk pendidikan Taman Kanak-Kanak dapat dijelaskan sebagai berikut. (1) Syair tentang Aku, yaitu syair yang berhubungan langsung dengan anak yang berupa gagasan dan perasaan anak. Syair seperti ini misalnya ditemui pada lagu Aku Seorang Kapiten, Cita- Citaku, dan lain-lain. (2) Syair tentang pancaindera, yaitu yang berhubungan langsung dengan fungsi pancaindera anak dalam kehidupan sehari-hari. Syair seperti ini misalnya ditemui pada lagu: Dua Mata Saya, Apa Guna Telinga, dan lain-lain. (3) Syair tentang keluarga, yaitu yang berhubungan dekat dengan diri anak dan keluarga dekat lainnya. Syair seperti ini misalnya dapat ditemui pada lagu: Bunda Piara, Adikku yang Kusayang, Kasih Ibu, dan lain-lain. (4) Syair tentang makanan dan minuman, yaitu yang berhubungan dengan kebutuhan anak sehari-hari serta sopan santun pada waktu makan, berdoa

sebelum makan. Syair seperti ini misalnya ditemui pada lagu: Empat Sehat Lima Sempurna, Buah-buahan, Sayur-sayuran, dan lain-lain. (5) Syair tentang pakaian, yaitu yang berhubungan dengan keperluan anak di waktu sekolah. Syair seperti ini misalnya ditemui pada lagu: Sepatu Baru, Seragam Sekolahku, dan lain-lain. (6) Syair tentang Kebersihan, Kesehatan, dan Keamanan yaitu yang berhubungan erat dengan pentingnya hidup sehat, kebersihan dan perlindungan. Syair ini misalnya dapat ditemui pada lagu: Keranjang Sampah, Aku Anak Sehat, Pak Polisi, dan lain-lain. (7) Syair tentang sekolah yaitu syair yang berhubungan dengan suasana sekolah. Syair seperti ini misalnya ditemui pada lagu: Kawanku, Guruku, Kupulang Sekolah, dan lain-lain. (8) Syair tentang binatang dan tanaman yaitu syair yang menggambarkan makhluk hidup yang diciptakan Tuhan. Syair seperti ini misalnya dijumpai dalam lagu: Lihat Kebunku, Kelinciku, Bertanam Jagung, dan lain-lain. (9) Syair tentang kendaraan dan rekreasi yaitu syair yang berkaitan dengan sarana transportasi. Syair seperti ini misalnya dapat dijumpai dalam lagu: Naik Delman, Bertamasya, Abang Becak, Naik Kereta Api, dan lain-lain. (10) Syair tentang gejala alam yaitu syair yang menggambarkan gejala alam yang biasa dilihat dan dirasakan oleh anak. Syair seperti ini misalnya ditemui pada lagu: Pelangi, Banjir Lagi, dan lain-lain (Depdikbud 1996: 24-25). Pemilihan Ritme Lagu Ritme atau irama merupakan salah satu unsur pokok dalam sebuah nyanyian. Dalam kaitannya dengan penyusunan lagu, maka pemilihan irama hendaknya disesuaikan dengan perkembangan musik anak. Anak-anak akan kesulitan jika diberi lagu dengan irama yang tidak tetap seperti sinkop, irama yang terlalu cepat dengan mempergunakan not-not 1/16-an. Sebaliknya, anak akan lebih mudah dan akan merasa senang jika di dalam lagu yang dinyanyikannya berisi not-not yang bernilai utuh, yakni ½, ¼, dan 1/8. Hal ini di samping akan mempermudah anak dalam mempelajari yang diberikan juga akan mempermudah anak dalam menghafalkannya.

Pemilihan Melodi Pemilihan melodi khususnya lagu anak-anak diawali dengan pengambilan nada yang terbatas misalnya dengan mengambil tiga buah nada, lima buah, sampai akhirnya meningkat menjadi 8 buah nada (1 oktaf). Selain itu, pemilihan melodi hendaknya juga mempertimbangkan agar susunan melodi tidak banyak yang melompat-lompat melainkan yang melangkah, misalnya dari nada 1 ke nada 2, dari nada 3 ke nada 4, dan sebagainya. Namun demikian, jika dinilai kemampuan anak sudah meningkat, maka penyusunan melodi dapat divariasi antara melodi melangkah dan melompat. Pemilihan Harmoni Harmoni adalah gabungan dari beberapa nada yang dibunyikan serentak. Dasar harmoni adalah trinada atau akor. Rangkaian akor akan menghasilkan suatu pola harmoni (Jamalus 1988:116). Secara umum, dalam hal mengiringi suatu komposisi khususnya komposisi lagu anak-anak dapat menggunakan pola harmoni dengan pemakaian akor-akor pokok. (akor I, IV, dan V) sungguhpun terkadang terasa janggal karena keterbatasan akor tersebut. Demikian halnya terkait dengan penyusunan komposisi lagu untuk anak, sebaiknya juga digunakan rangkaian akor dari akor I, IV, dan V sehingga membentuk suatu pola harmoni sederhana. Pemilihan Bentuk Nyanyian atau Lagu Bentuk lagu anak-anak sebaiknya terbatas pada bentuk lagu 1 bagian. Artinya, lagu tersebut hanya berisi satu frase tanya dan satu frase jawab. Frase tanya dibatasi biramanya pada kelipatan ke empat, misalnya jumlah birama dalam frase jawab juga empat, demikian seterusnya. Dengan kata lain, bentuk lagu tersebut harus simetris. Penutup Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa pengaruh terhadap berbagai bidang termasuk di antaranya terhadap perkembagan musik; antar lain dengan lahirnya berbagai peralatan musik yang tidak hanya mampu menirukan suara aslinya namun juga menyajikan berbagai

fasilitas yang diperlukan dalam berolah musik. Kehadiran berbagai peralatan musik di sisi lain telah mempengaruhi para komposer dengan munculnya berbagai lagu, termasuk di antaranya lagu dan aransemen yang dinyanyikan untuk anak dengan warna musik yang beraneka ragam. Keanekaragaman ini tentunya di satu sisi perlu kiranya disikapi dengan positif tetapi di sisi lain juga perlu diwaspadai karena bukan tidak mungkin perkembangan tersebut membawa ke arah yang kurang baik. Dalam konteks ini perkembangan lagu untuk anak yang semakin marak dibawakan oleh anak-anak dianggap perlu untuk diamati apakah lagu tersebut memang cocok untuk dikonsumsi oleh anak terkait dengan masa perkembangan jiwa dan fisiknya mengingat musik memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia termasuk terhadap perkembangan jiwa dan fisik anak. Pada akhirnya musik atau lagu dapat membantu memperlancar perkembangan yang sedang dialami oleh seorang anak baik dalam hal perkembangan emosi, intelektual, bahasa, sosial, dan perkembangan lainnya. Untuk itu, dalam penyusunan lagu untuk anak perlu kiranya dilakukan berbagai pertimbangan terkait dengan pertimbangan dalam hal melodi, harmoni, ritme, bentuk dan syair atau lirik serta tema yang digunakan. Dengan adanya perhatian terhadap factor-faktor tersebut diharapkan lagu-lagu yang dikonsumsi oleh anak tidak hanya disukai melainkan juga sekaligus turut menunjang keberhasilan anak dalam perkembangan fisik dan jiwanya. Daftar Pustaka Depdikbud. 1996. Musik dan Anak-anak. Jakarta:Depdikbud. Depdikbud. 1994. GBPKB 1994: Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdikbud. Jamalus. 1988. Pengajaran Musik melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti Proyek Pengembangan LPTK. Lorrain, E., dan Louis G. 1997. The Magic of Music Three. Massachusetts: GINN and Company. Merriam, A.P. 1987. The Anthropology of Music. Chichago: Northwestern University Press. Sinaga, S.S. 1998. Peta Perjalanan Lagu Anak. Dalam Lingua Artistika Jurnal Bahasa dan Seni No.3 Tahun XXI September 1998. Semarang: IKIP Semarang Press. Soedarsono. 1985. Peran Seni Budaya dalam Kehidupan Manusia. Pidato Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Sastra UGM Yogyakarta. Tim Penyusun. 1999. Pedoman Pendidikan Kesenian. Jakarta: Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.