BAB 1 PENDAHULUAN. lengkap sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Informasi yang diterima oleh pihak manajemen sangat beraneka ragam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebuah informasi. Salah satu alasan utama ketidak setujuan tersebut adalah korelasi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan proses yang baik dari pengendalian manajemen.

Nopalia, Wirmie Eka Putra, Dewi Fitriani Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jambi

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali manajemen puncak

BAB I PENDAHULUAN. terjadi diantara para pelaku bisnis juga semakin ketat. Menurut Hansen &

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang sebagai pekerja profesional, ada yang mengalami perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Panin Sekuritas merupakan salah satu Perusahaan Efek terkemuka yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses yang memiliki nilai tambah (Juniarti dan Evelyne, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk tujuan pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian negara (Kasmir, 2014). adanya perbankan telah dirasakan di Kabupaten Ponorogo.

Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Survey pada Dealer Mobil Kota Jambi) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. penugasan pemerintah dibidang ketenaga listrikan dalam rangka menunjang

BAB I PENDAHULUAN. meraih keuntungan (profit). Dan keuntungan itu akan dapat diraih apabila perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Berhasil atau tidaknya suatu perencanaan dalam perusahaan membutuhkan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumsi listrik khususnya di daerah-daerah terpencil yang jauh dari

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan mutu pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2009) Sistem Informasi Akuntansi Manajemen merupakan alat yang efektif dalam

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi hingga tujuan yang diharapkan tercapai. Perencanaan Sistem Akuntansi

Pratama Ilham Safitrie B

BAB 1 PENDAHULUAN. industri-industri baru. Perkembangan industri-industri yang ada akhirnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam persaingan bisnis dewasa ini perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dianggap penting dalam proses pencapaian tujuan. Untuk. dan untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung termasuk salah satu Kota Pariwisata dimana banyak

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KLATEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan

PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Salah satu peran penting sistem informasi akuntansi manajemen adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kriteria Usaha. Kriteria No Uraian. > 300 Juta-2,5 Milyar 3

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG GO PUBLIC

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam perusahaan, dimana perusahaan harus mampu menjaga dan

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. Dari rangkaian alternatif tindakan yang ada, manajemen harus mengambil keputusan

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) adalah suatu mekanisme

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalannya suatu perusahaan. Karena setiap perusahaan didirikan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan perusahaan (Yustini dan Cholis, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil dan juga perkembangan di sektor industri yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkambangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. perumusan serta tujuan dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan kerja saat ini semakin ketat, berdasarkan data Badan Pusat Statistik

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. yang mengalami kebangkrutan karena tidak siap akan perubahanperubahan

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis semakin berkembang pesat dilihat dari

Manajemen Berdasarkan Aktivitas Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 5 Present By: Ayub W.S. Pradana 23 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan hidup, dan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. di Tasikmalaya dan Bandung ini tentunya tidak dapat dipisahkan dari. keberadaan sarana dan prasana yang mendukungnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Agar dapat bersaing, koperasi harus melaksanakan fungsi-fungsi dalam manajemen,

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan. Oleh karena itu, manajemen perlu memiliki kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penelitian partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial sudah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, perusahaan profit oriented maupun non-profit

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

Handout Penganggaran KONSEP DASAR SISTEM PENGANGGARAN MENYELURUH. Maya Sari SE MM

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara, hal

BAB I PENDAHULUAN. para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif dan para manajer juga

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada era informasi dan globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas di lingkungan ASEAN Free Trade Area

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang merupakan organisasi bisnis umumnya memiliki

BAB I. PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini tidak hanya terjadi antara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. adil dan makmur, yang merata secara material dan spritual berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL. (Survai Pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo)

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN, KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

perusahaan agar kegiatan bisa berjalan dengan lancar. Selain sebagai teknologi menjadikan kinerja manajer menjadi lebih efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. sasaran organisasi yang kemudian dibuat dalam suatu anggaran. Untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

KUESIONER PENELITIAN

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena informasi adalah input dasar dalam setiap pengambilan keputusan, oleh karena itu informasi yang relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Akuntansi manajemen merupakan jaringan penghubung yang sistematis dalam penyajian informasi yang berguna dan untuk membantu pimpinan perusahaan dalam usaha mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Informasi yang diterima oleh pihak manajemen sangat beraneka ragam dalam bentuk maupun fungsinya. Informasi akuntansi manajemen memiliki fungsi sebagai sistem pengolahan informasi akuntansi dan sebagai tipe informasi. Ditinjau dari tipenya, akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan objek informasi, alternatif yang akan dipilih dan wewenang manajer. Jika dihubungkan dengan objek informasi, maka yang akan dihasilkan adalah konsep akuntansi penuh yang dapat digunakan untuk pelaporan informasi keuangan kepada pihak manajemen, analisis kemampuan menghasilkan laba. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan alternatif yang dipilih, maka akan dihasilkan konsep akuntansi diferensial, yang digunakan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan. Jika dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki manajer, dihasilkan konsep informasi akuntansi pertanggungjawaban yang 1

2 merupakan dasar untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana kerja yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing (Nopalia dkk. 2012). Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan oleh manajemen berbagai jenjang organisasi, untuk menyusun rencana aktivitas perusahaan dimasa yang akan datang. Salah satu peran penting sistem informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi bagi orang yang tepat dengan cara yang tepat dan pada saat yang tepat. Informasi berperan meningkatkan kemampuan manajemen untuk memahami keadaan lingkungan sekitarnya dan mengidentifikasikan aktivitas yang relevan (Nazarrudin, 1998). Dalam dunia bisnis, informasi merupakan alat yang penting bagi manajemen untuk membantu menggerakkan dan mengembangkan kegiatan perusahaan. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi manajemen (Mul yadi, 1993). Dengan menggunakan informasi akutansi manajemen, maka akan membantu manajemen dalam pengambilan keputusan secara efektif, mengurangi ketidakpastian dan mengurangi resiko dalam memilih alternatif. Dengan menggunakan informasi manajemen ini, bisa dilakukan pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan informasi akuntansi manajemen menekankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi manajemen lebih banyak digunakan manajemen puncak dan menengah. Dalam mengiplementasikan kedua fungsi tersebut, maka

3 aktivitas dalam perencanaan dan pengendalian memerlukan berbagai bentuk informasi, dalam bentuk laporan keuangan dan laporan sejenisnya, berupa laporan rutin (terstruktur) dan tidak rutin (tidak terstruktur) atau laporan analitik, sesua i dengan pendapat (Horngren et.al, 2001). Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya informasi akuntansi manajemen berwujud laporan yang frekuensi penerbitannya tergantung dari kebutuhan manajemen. Laporan tersebut dapat di kelompokan menjadi laporan rutin dan laporan tidak rutin. Laporan yang di hasilkan tersebut berupa laporan-laporan yang harus dapat dipertanggung jawabkan oleh manajemen. Laporan rutin berisi informasi akuntansi manajemen untuk manajemen puncak yang diterbitkan secara bulanan dan kumulatifnya, tiga bulanan, tengah tahunan, dan tahunan. Sedangkan laporan tidak rutin berisi informasi akuntansi manajemen yang dibuat secara insendentil umumnya berupa analisis dan model-model pengambil keputusan. Keputusan yang diambil oleh manajemen dengan menggunakan informasi akuntansi manajemen yang akurat akan menghasilkan suatu proses yang lebih baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja operasional. menurut Hansen dan Mowen (1993) informasi akuntansi manajemen merupakan info rmasi yang bermanfaat bagi para manajer untuk pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi. Dari uraian diatas jelaslah, bahwa informasi akuntansi manajemen diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan, agar manajemen dapat mengambil keputusan yang terbaik. Seperti disebutkan diatas bahwa tujuan

4 perusahaan diperlukan untuk menilai kinerja perusahaan. Untuk itu bila tujuan perusahaan dapat dicapai dengan baik, hal ini akan merupakan pencapaian kinerja dari perusahaan itu sendiri. Dengan demikian diharapkan dengan digunakannya informasi akuntansi manajemen akan dicapainya kinerja perusahaan yang lebih baik. Penelitian-penelitian mengenai hubungan antara kinerja manajerial dengan informasi akuntansi manajemen terus dilakukan, walaupun sering terjadi pro dan kontra mengenai penelitian tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Juniarti dan Evelyn (2003) berhas il membuktikan bahwa informasi yang memiliki broadscope, tepat waktu (timeliness) memiliki agregasi dan terintegrasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Selanjutnya Pamungkas (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial. Pada penelitian ini ia meneliti 32 hotel bintang tiga, empat, dan lima di Kota Jakarta. Sebagai pengukuran dipakai variabel frekuensi laporan rutin, laporan tidak rutin, dan kualitas informasi akuntansi manajemen. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan pengukuran tersebut berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Selain informasi akuntansi manajemen, sikap dan perilaku wirausaha juga memiliki peran penting untuk perusahaan dalam berbagai ukuran untuk keberhasilan dalam lingkungan kompetitif. Menurut Siregar (2009), kepribadian wirausaha adalah seluruh konsep, pengetahuan yang abstrak untuk memperoleh sumber daya yang bernilai rendah, secara eksplisit, dan bagaimana menyebarkan sumber daya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Siregar dan Erlina

5 (2009) tentang pengaruh pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha terhadap kinerja manajerial perusahaan jasa di Kota Medan menunjukkan bahwa, secara simultan pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Keputusan yang diambil oleh manajemen dalam rangka mencapai tujuan perusahaan harus efektif dan efisien. Ketika suatu keputusan yang diambil oleh manajer itu efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi maka dapat dikatakan kinerja manajerial dari perusahaan itu baik. Hal itu sesuai dengan pengertian kinerja manajerial menurut Stoner dalam Siregar (2009 ) ukuran seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Pamungkas tahun 2008 yang berjudul Pengaruh Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Pada Hotel Bintang Tiga, Empat, Dan Lima Di Kota Jakarta. Peneliti menambahkan satu variabel independen kepribadian wirausaha karena sebagaimana yang dikatakan oleh Rahim dalam Siregar (2009), sikap dan perilaku wirausaha sangat penting untuk perusahaan dalam berbagai ukuran untuk keberhasilan dalam lingkungan kompetitif. Serta berdasarkan penelitian yang dilakukan Suhairi, dkk (2004) yang menemukan bahwa lokus pengawasan, keinginan berprestasi yang termasuk dalam variabel kepribadian wirausaha memberikan pengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam keputusan investasi.

6 Secara definisi jasa adalah aktifitas yang memiliki elemen tidak berbentuk yang melibatkan interaksi dengan pelanggan atau dengan sesuatu yang dimiliki pelanggan, namun tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan. Pada penelitian pamungkas (2008) objek penelitian dilakukan pada hotel di kota Jakarta. Pemilihan perusahaan jasa merupakan saran dari penelitian Pamungkas, karena perusahaan jasa dalam hal kinerja manajer hampir sama dengan kinerja manajer perhotelan. Berdasarkan uraian diatas yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu maka peneliti tertarik untuk menjadikan acuan dalam penelitian yang akan dilakukan di daerah yang berbeda dan sampel yang berbeda dengan menambahkan variabel independen kepribadian wirausaha, dengan mengangkat judul : Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen Dan Kepribadian Wirausaha Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Perusahaan Jasa Di Kabupaten Ponorogo). 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh informasi akuntansi manajemen yang difokuskan pada frekuensi laporan rutin terhadap kinerja manajerial? 2. Apakah terdapat pengaruh informasi akuntansi manajemen yang difokuskan pada frekuensi laporan tidak rutin terhadap kinerja manajerial?

7 3. Apakah terdapat pengaruh informasi akuntansi manajemen yang difokuskan pada kualitas informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial? 4. Apakah terdapat pengaruh kepribadian wirausaha terhadap kinerja manajerial? 5. Apakah informasi akuntansi manajemen yang meliputi frekuensi laporan rutin, frekuensi laporan tidak rutin dan kualitas informasi akuntansi manajemen serta kepribadian wirausaha berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja manajerial? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: a. Untuk mengetahui pengaruh informasi akuntansi manajemen yang difokuskan pada frekuensi laporan rutin terhadap kinerja manajerial? b. Untuk mengetahui pengaruh informasi akuntansi manajemen yang difokuskan pada frekuensi laporan tidak rutin terhadap kinerja manajerial? c. Untuk mengetahui pengaruh informasi akuntansi manajemen yang difokuskan pada kuaitas informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial? d. Untuk mengetahui pengaruh kepribadian wirausaha terhadap kinerja manajerial? e. Untuk mengetahui pengaruh informasi akuntansi manajemen yang meliputi frekuensi laporan rutin, frekuensi laporan tidak rutin, dan

8 kualitas informasi akuntansi manajemen, serta kepribadian wirausaha secara bersama-sama terhadap kinerja manajerial? 1.3.2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi peneliti, sebagai penambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang penggunaan informasi akuntansi manajemen yang terkait dalam pengembangan ilmu akuntansi, khususnya akuntansi manajemen agar akuntansi manajemen selalu menyediakan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan para pemakaianya. b. Bagi pihak perusahaan jasa, diharapkan dapat memberikan masukan kepada kalangan dunia usaha agar menerapkan secara optimal informasi akuntansi manajemen dalam mengelola perusahaannya. c. Sebagai referensi peneliti selanjutnya tentang pengaruh penggunaan informasi akuntansi manajemen dan kepribadian wirausaha terhadap kinerja manajerial di perusahaan jasa.