BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. konsistensi, bahkan lebih meningkatkan kualitas barang atau jasanya agar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kinerja Manajerial. Pengaturan staf (staffing), Negosiasi, dan Perwakilan (representatif).

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dilihat dengan banyaknya berdirinya perusahaan-perusahaan baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini

PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD TERHADAP HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT DENGAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, semakin menghadapi banyak tantangan dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus pula bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB 1` PENDAHULUAN. Apapun yang dikerjakan oleh manusia baik secara individu maupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Cooperation (APEC) pada tahun 2010 serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan global di masa ini memberikan banyak pilihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) yang berlaku pada tahun 2003 dan

BAB V PENUTUP. perumusan serta tujuan dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade. Perdagangan Bebas ASEAN China (ASEAN China Free Trade

MUHAMMAD ARDIANSYAH /FE/EA

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, dimana mereka sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menempuh berbagai macam agar tetap survive. Saat ini sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang berkembang, salah satunya bidang yang

BAB I PENDAHULUAN. penuh pada kualitas (Gaspersz, 2001). Agar perusahaan mampu secara konsisten

BAB I PENDAHULUAN. dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang terbuka. Era globalisasi ini telah muncul sebagai fenomena baru

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Masyarakat akan semakin kritis memilih barang dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain yang memiliki produk, layanan dan segmentasi pasar sama, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam perdagangan global ini diperlukan suatu produk yang berkualitas.

Pengaruh Total Quality Management dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi pada Industri Pesawat Terbang PT Dirgantara Indonesia)

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam negeri, namun juga luar negeri. Perusahaan harus memproduksi barang / jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

Kuesioner. Dalam rangka penelitian ilmiah, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya

BAB I PENDAHULUAN. disenangi oleh masyarakat. Pada awalnya perusahaan menganggap bahwa

BAB I PENDAHULUAN. barang yang berkualitas yang dapat bersaing dalam pasar global.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi dalam bisnis menjadikan setiap perusahaan dalam negeri

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala

Tata Yustia Putra

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejak dibentuknya kawasan terintegrasi yang dikenal dengan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan bersaing (competitive advantages). Strategi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. yang ada khususnya di Indonesia dihadapkan pada situasi persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, pemberlakuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. penerapan TQM terhadap kinerja perusahaan. 1. Musran Munizu, Surachman, Ubud Salim dan Solimun (2011)

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedang berlangsung dan yang akan datang, Indonesia diperkirakan akan. agar mampu memenangkan persaingan dan memperoleh profit atau

ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGHARGAAN, DAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting terhadap pertumbuhan industri ini, industri perhotelan tidak akan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang sedang mengalami keterpurukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Dalam pencapaian persaingan perekonomian yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia industry global saat ini, persaingan telah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan

BABl PENDAHULUAN. Sektor perbankan memiliki peranan yang sangat penting, yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. usaha perusahaan (Soemarso 2004:34). Laporan keuangan digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM), apakah di perusahaan ini prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN Economic Community (AEC) mulai berlaku. Daya saing domestik negara

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat dengan perusahaan lainnya dari seluruh dunia. Peran telekomunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pada lingkungan ini, perusahaan harus menciptakan value bagi konsumen melalui

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sangat bergantung pada kinerja manajemen yaitu, perencanaan,

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan bertambahnya luas areal untuk bangunan. Kejadian ini

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga di bidang jasa. Zaman sekarang perusahaan-perusahaan harus bersaing. dapat bertahan di tengah persaingan global ini.

Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap Kinerja Manajerial (Studi pada Perusahaan Sepatu CV. Dheraya)

Zaenal. Sugiyanto. TQM (Total Quality Management)

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis bagi suatu perbankan. Dunia perbankan yang dulu bersaing hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), industri

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapai era persaingan global, setiap perusahaan harus menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia. Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha memenuhi apa yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan dari para pesaing. Untuk dapat bertahan dan berhasil dalam lingkungan kompetisi global, perusahaan harus menghasilkan produk yang berkualitas, karena dengan memproduksi produk yang berkualitas tersebut perusahaan dapat menghasilkan laba. Produk yang berkualitas juga meningkatkan keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan. Untuk memperoleh produk yang berkualitas banyak perusahaan yang mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha terus menerus dari setiap orang didalam organisasi untuk memahami, memenuhi dan melebihi harapan konsumen atau pelanggan baik yang eksternal maupun internal. Pada era globalisasi tidak hanya perusahaan manufaktur, tetapi juga perusahaan jasa perlu melakukan peningkatan kualitas dan melakukan perbaikan yang terus menerus, khususnya perhotelan juga merupakan salah satu sektor usaha yang mendukung berkembangnya dan berhasilnya perekonomian suatu negara, oleh karena itu penelitian ini mencoba meneliti mengenai penerapan TQM pada perusahaan jasa perhotelan. Perusahaan jasa menghadapi persaingan khusus karena 1

adanya perbedaan kualitas antara pekerja yang satu dengan pekerja yang lainnya, oleh karena itu perusahaan jasa perlu mengutamakan konsistensi melalui pengembangan suatu sistem yang dapat mendukung kinerja para pekerjanya. Kinerja (performance) menurut Mahoney et al. (1963) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kinerja manajerial adalah kinerja individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial, antara lain: perencanaan, investigasi, koordinasi, pengaturan staf, negosiasi, dan lain-lain. Salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya adalah dengan menerapkan Total Quality Management (TQM). Total Quality Management (TQM) adalah suatu sistem yang dapat dikembangkan menjadi pendekatan dalam menjalankan usaha untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya (Tjiptono dalam Mertina, 2009). Perusahaan harus menerapkan teknik Total Quality Management (TQM) agar kinerja perusahaan tersebut dapat lebih baik lagi. TQM membuat perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain karena konsep dasarnya yaitu perbaikan secara berkala dan terus menerus. Selain itu TQM juga memiliki konsep yang menghargai tiap entitas atau orang yang terlibat dengan memberikan kebebasan tiap entitas tersebut untuk memberikan pendapat guna perbaikan perusahaan secara berkesinambungan. Ada sepuluh karakteristik TQM yang dapat mempengaruhi manajer, yaitu: fokus pada pelanggan, obsesi pada 2

kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan sistem secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Dengan adanya TQM perusahaan dapat selalu mengevaluasi kinerjanya sehingga perusahaan dapat segera memperbaiki apabila ada sistem yang salah dalam perusahaannya. Menurut Banker et al.(1993) TQM meningkatkan keterlibatan organisasi dalam meningkatkan kualitas secara terus menerus. Bertanggung jawab untuk mendeteksi hal-hal yang tidak sesuai dengan pengendalian mutu. Hal tersebut membuat pekerja lebih bertanggung jawab untuk pengendalian mutu dan untuk menghentikan produksi ketika ada suatu masalah dalam produksi. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas kinerja. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kontingensi, yaitu untuk mengidentifikasi berbagai kondisi yang menyebabkan Total Quality Management menjadi lebih efektif. Pendekatan kontingensi yang terdapat dalam penelitian ini adalah budaya organisasi dan sistem pengukuran kinerja. Menurut Luthans (1998) budaya adalah norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap anggota beerperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar dapat diterima dilingkungannya (Haryati, 2003). Menurut Robbins dan Coulter (1999) dalam Dwi Suhartini (2007) budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama didalam sebuah organisasi yang menentukan, dalam tingkat yang tinggi, bagaimana para pegawai bertindak. Dengan demikian, budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang diterima dan dimiliki oleh anggota-anggota 3

organisasi yang termasuk didalamnya. Nasution (2001) mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan system manajemen kualitas dalam lingkungan global diperlukan sebuah perubahan besar dalam budaya dan system nilai suatu organisasi. Untuk pencapaian kualitas dalam dua sisi yaitu hard side of quality dan soft side of quality, sumber daya manusia yang ada dalam organisasi harus mau dan memiliki komitmen yang tinggi untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, perubahan budaya organisasi diperlukan untuk menciptakan kualitas yang baik sehingga mampu menghasilkan kinerja yang lebih tinggi. Pengukuran kinerja pada perusahaan merupakan suatu tindakan pengukuran terhadap berbagai aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang dapat digunakan sebagai umpan balik untuk memberikan informasi tentang keberhasilan perusahaan tersebut. Penerapan teknik TQM yang tinggi dengan sistem pengukuran kinerja yang tinggi akan meningkatkan kinerja manajerial, karena manajer dan karyawan akan lebih termotivasi untuk mencapai visi, misi dan sasaran perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Dwi Suhartini (2007) dengan judul pengaruh penerapan Total Quality Management terhadap kinerja manajerial dengan budaya organisasi sebagai variabel moderasi. Dalam penelitian ini peneliti memperluas variabel dengan menambahkan variabel sistem pengukuran kinerja sebagai variabel moderasinya. Alasan peneliti ingin meneliti judul ini karena penelitian-penelitian terdahulu memiliki hasil yang berbeda-beda terhadap hubungan antar variabelnya. Hasil penelitian Kurnianingsih yang menyatakan terdapat adanya 4

pengaruh positif dan signifikan antara praktik penerapan TQM dengan sistem akuntansi manajemen (pengukuran kinerja, dan sistem reward) terhadap kinerja. Penelitian Ittner dan Lacker (1995) tidak menemukan bukti bahwa organisasi yang mempraktekkan TQM dan sistem akuntansi manajemen dapat mencapai kinerja yang tinggi. Pada penelitian Dwi Suhartini (2007) menemukan bukti bahwa TQM berpengaruh terhadap kinerja manajerial tetapi pada variabel budaya organisasi penelitian ini menolak budaya organisasi dapat memoderasi pengaruh TQM terhadap kinerja manajerial. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Apakah TQM berpengaruh terhadap kinerja manajerial? b. Apakah budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap hubungan antara Total Quality Management dan kinerja manajerial? c. Apakah system pengukuran kinerja memiliki pengaruh terhadap hubungan antara Total Quality Management dan kinerja manajerial? 1.3 Tujuan Penelitian a. Untuk memberikan bukti empiris bahwa TQM berpengaruh terhadap kinerja manajerial. b. Untuk memberikan bukti empiris bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap hubungan antara TQM dan kinerja manajerial. 5

c. Untuk memberikan bukti empiris bahwa sistem pengukuran kinerja berpengaruh terhadap hubungan antara TQM dan kinerja manajerial. 1.4 Manfaat Penelitian Apabila tujuan penelitian dapat dipenuhi, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang TQM. b. Bagi akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi untuk penelitian selanjutnya serta sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi banyak pihak yang ingin mempelajari tentang TQM. c. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan berupa pemikiran untuk perbaikan sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan tersebut. 6