Kasino Hotel di Bintan Kasino Hotel BAB I PENDAHULUAN. Suwanti Latar belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

Kegiatan pariwisata yang saat ini belum digali dan dikelola secara baik di antaranya adalah:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KASINO HOTEL DI BINTAN LAPORAN PERANCANGAN TGA 490 STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

Universitas Sumatera Utara

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan Pasar Wisata Holtikultura Batu dijelaskan sebagai berikut:

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

SEA SIDE HOTEL DI KAWASAN WISATA PANTAI PANGANDARAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. pada dewasa ini, tentunya kita ketahui bahwa MEA

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari

Universitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013)

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan, dan konsep perancangan. Metode perancangan yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

Medan_Electronic_Mall

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB III METODE PERANCANGAN

PEACE International School. -Sekolah Bertaraf Internasional- BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN

REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI BAB I PENDAHULUAN BAB I. Universitas Sumatera Utara 4. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Bisnis Bintang 4 di Kota Jambi. Rahma Mastovani_ L2B008122

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. yang ada pada daerah Malang selatan sehingga muncul ide untuk merancang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MEDAN TRADITIONAL HANDICRAFT CENTER (ARSITEKTUR METAFORA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia

BAB III METODE PERANCANGAN. atas permasalahan dan potensi yang bersumber dari dari data data dan isu-isu

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. Gbr I.1.Peta Kab. Tapanuli Utara sumber : I.1. LATAR BELAKANG. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN

Universitas Sumatera Utara. 1 lebih ini, tidak pernah beroperasi sebagai pelabuhan pelelengan ikan, sehingga. 1 Dirjen Perikanan 2000

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

Hotel Bintang 5 di Kota Batam TA- 138

Asrama Mahasiswa Institut Teknologi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KAWASAN GUA SUNYARAGI SEBAGAI TAMAN WISATA BUDAYA DI CIREBON

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Gambling merupakan sebuah dunia lain yang bersifat untung-untungan dimana kegiatan ini telah berkembang sejak dahulu kala, dan terus mengalami perkembangan seiring dengan perubahan zaman. Rasa penasaran yang timbul terhadap ketidakpastian di dalam dunia lain ini khususnya judi, mengakibatkan aktivitas judi tidak mengenal baik siang maupun malam. Judi dalam komunitas tertentu merupakan sebuah tradisi turun temurun yang melekat dan menjadi bagian di dalam kebutuhan hidup. Pada golongan masyarakat seperti ini, mereka menjadikan judi untuk bersosialisasi dengan warga setempat, bahkan judi pun dijadikan sebagai sebuah batu loncatan untuk melancarkan suatu hubungan bisnis. Sekelompok orang menjadikan judi sebagai rutinitas dalam kehidupan sehari-hari sebagai pemenuhan kebutuhan hidup baik secara rohani maupun jasmani, sehingga kegiatan judi menjadi suatu kebiasaan yang melekat di dalam kehidupan. Kebiasaan hidup sekelompok orang yang mempertaruhkan uangnya di atas meja judi mengaku memiliki kepuasan ketika jantung berdetak lebih cepat, dan pada saat memenangkan taruhan. Komunitas orang yang menganggap judi sebagai sebuah rekreasi dimana pandangan mereka terhadap judi adalah efek perasaan yang akan diterima ketika mempertaruhkan sebagian dari hartanya di atas meja judi. Kemenangan ataupun kekalahan bukan bagian dari tujuan komunitas dengan sifat seperti ini, melainkan kepuasan hati yang menjadi prioritas utama. Tumbuhnya fasilitas dan area judi yang baru beberapa tahun terakhir (Resorts World Bhd, Genting yang mulai beroperasi sejak tahun 1971; Sands Macao sejak tahun 1

2004; Resorts World Bhd, Singapura pada tahun 2010) menunjukkan berkembangnya komunitas judi di dunia. Casino de Genting yang terdapat di Malaysia merupakan lokalisasi perjudian terpusat yang membuktikan bahwa adanya sifat-sifat manusia pada komunitas tertentu yang senang berjudi, yaitu tercatat bahwa dalam kurun waktu 10 tahun, pengunjung kasino meningkat sebesar ±1700%. Kenyataan memperlihatkan perjudian di Singapura yaitu 54% dari penduduk Singapura melakukan aktivitas judi dan tercatat bahwa ±1.000.000 orang berkunjung ke Genting Highlands, Malaysia pada tahun 2007. Berdasarkan data statistik Macao dari tahun 2005-2007, menyatakan penjudi dari Malaysia yang mengunjungi Macao meningkat sebesar 300%, begitu juga dengan masyarakat Thailand yang berkunjung ke Macao meningkat sebesar 143%. Demikian halnya, penduduk di India khususnya komunitas penjudi yang datang ke Macao pada tahun 2005-2007 meningkat 118%, dan komunitas penjudi dari Indonesia meningkat sebanyak 200%. Sumbangan dari lokalisasi perjudian terhadap devisa negara khususnya di negara Malaysia menunjukkan adanya peningkatan pendapatan sebesar 164.233,33% dalam kurun waktu 10 tahun. Pajak atas lokasi perjudian sebesar 26%-28% dari keuntungan Resorts World Bhd di Genting akan disumbangkan ke kas negara Malaysia setiap bulannya. 1.2 Maksud dan Tujuan Perancangan Fenomena perjudian sebagai sebuah kondisi global yang nyata diwujudkan di sebuah kawasan tertutup yaitu Lagoi yang terletak di bagian utara dari Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Posisi Kepulauan Riau yang sangat strategis yaitu pada segitiga emas Sijori (Singapura-Johor-Riau) dan berada pada lintas perdagangan Selat Malaka dan Laut Cina Selatan sehingga mengakibatkan tingginya arus domestik maupun internasional yang berkunjung ke wilayah tersebut, baik untuk tujuan bisnis ataupun melakukan kegiatan wisata. Maksud dan tujuan perancangan proyek Bintan Casino Hotel ini adalah untuk mengakomodasi dan memfasilitasi kebutuhan pengunjung baik rekreasi judi maupun rekreasi lainnya. 2

1.3 Permasalahan Perancangan Beberapa masalah perancangan yang mungkin timbul dalam proses perencanaan bangunan Bintan Casino Hotel ini sebagai berikut: a. Bagaimana memfasilitasi kebutuhan pengunjung baik hotel maupun kasino, dan karyawan sehingga terdapat efisiensi pada sarana rekreasi untuk judi dan rekreasi hotel dalam sebuah lokasi. b. Bagaimana menerapkan sistem struktur bangunan hotel dan kasino dalam penggabungannya pada bangunan. c. Bagaimana sistem keamanan di dalam kasino khususnya dalam hal keuangan sehingga uang akan mengalir pada jalur yang tepat dan benar. 1.4 Pendekatan Masalah Perancangan Berikut beberapa pendekatan yang dilakukan dalam perancangan proyek ini antara lain: a. Studi lapangan dan studi literatur mengenai judul proyek untuk mendapatkan informasi dan memperkuat fakta secara ilmiah. b. Studi literatur yang berkaitan dengan judul dan tema, sumber dapat berupa buku, majalah, internet, film, dan lain-lain. c. Studi lapangan mengenai situasi dan kondisi keadaan eksisting site serta lingkungan secara fisik yang berhubungan dengan kasus proyek. d. Melakukan wawancara dengan instansi terkait dan orang-orang yang dianggap mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan proyek. 1.5 Asumsi-Asumsi Beberapa asumsi-asumsi dalam merancang kasino hotel adalah: Keberadaan sosial budaya masyarakat setempat tidak menjadi suatu permasalahan yang dapat menghambat keberadaan proyek ini. Pihak pemerintah pusat sudah mengizinkan perjudian 1 di Pulau Bintan, Indonesia yang sesuai dengan usulan Bupati Bintan. 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1957 pasal 14 yang berbunyi pemerintah daerah memungut pajak atas izin mengadakan perjudian. 3

1.6 Kerangka berpikir Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan dalam proses perancangan dapat dilihat dari diagram di bawah ini: PENUGASAN Latar Belakang: Adanya sifat-sifat orang pada komunitas tertentu Fenomena komunitas penjudi berasal dari negara lain, bukan berasal dari negara dimana terdapat kasino. Meningkatkan pariwisata Maksud dan Tujuan: Untuk memfasilitasi kebutuhan rekreasi pengunjung baik berjudi maupun rekreasi lainnya. IDENTIFIKASI MASALAH Identifikasi Permasalahan Bagaimana memfasilitasi kebutuhan pengunjung sehingga terdapat efisiensi antara sarana rekreasi judi dan rekreasi hotel yang terdapat dalam sebuah lokasi. Bagaimana menerapkan sistem struktur bangunan hotel dan kasino yang memiliki banyak alat berat dalam penggabungannya pada bangunan. Bagaimana sistem keamanan di dalam kasino khususnya dalam hal keuangan sehingga uang akan mengalir pada jalur yang tepat dan benar. PROSES DATA Tinjauan Umum Studi literatur mengenai kasino, hotel dan kasino hotel Studi banding mengenai kasino hotel Tinjauan Khusus Tinjauan mengenai data proyek, judul proyek, deskripsi proyek dan studi kelayakan proyek Elaborasi Tema Studi literatur mengenai tema, dan pengaplikasian pada bangunan KOMPILASI DAN ANALISA DATA Analisa Tapak Lokasi, tata guna lahan, prasarana (utilitas dan drainase) dan peraturan lokasi Analisa Potensi Lokasi Analisa vegetasi, kebisingan, sirkulasi dan pencapaian, view, matahari dan angin Analisa Fungsional Hubungan antar Ruang, Analisis Kegiatan, dan Program Ruang KONSEP Konsep Dasar Fisik Tapak Konsep Dasar Fisik Ruang Konsep Dasar Fisik Bangunan Konstruksi Bangunan yang Dipakai PERANCANGAN ARSITEKTUR Diagram 1.1 Kerangka Berpikir 4

1.7 Sistematika Laporan Secara garis besar, sistematika pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah: BAB 1: PENDAHULUAN Berisikan uraian tentang latar belakang, maksud dan tujuan, identifikasi permasalahan, pendekatan, asumsi, kerangka berpikir dan sistematika laporan. BAB 2: TINJAUAN UMUM Berisikan kajian tentang tinjauan umum hotel, tinjauan umum kasino, tinjauan umum kasino hotel, dan studi banding kasino hotel. BAB 3: TINJAUAN KHUSUS Berisikan pembahasan tentang data umum proyek, judul proyek, deskripsi proyek, dan studi kelayakan proyek. BAB 4: ELABORASI TEMA Menjelaskan tentang pengertian tema, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul, dan studi pengaplikasian. BAB 5: ANALISA Membahas dan menganalisis masalah yang berkaitan dengan tapak dan lingkungan, analisis fasilitas dan kebutuhan ruang, organisasi ruang, dan menghasilkan program ruang BAB 6: KONSEP PERANCANGAN Membahas konsep dasar fisik tapak, konsep dasar fisik ruang, konsep dasar fisik bangunan dan teknologi struktur dan konstruksi bangunan yang akan dipakai. DAFTAR PUSTAKA Berisikan daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek. 5