PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

dokumen-dokumen yang mirip
PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 6 BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010


PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT BHAKTI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PER 30 September 2007 (TIDAK DIAUDIT) dan 30 September 2006 (TIDAK DIAUDIT) Global Reports LLC

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2007 DAN 2006

PT. United Capital Indonesia Tbk

PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 (UNAUDITED)

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN. 30 September 2009 (tidak diaudit) dan 2008 (tidak diaudit)

Laporan Keuangan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005 dan PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk.

PT Bhakti Investama Tbk Dan Anak Perusahaan

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. NERACA 30 JUNI 2002 DAN 2001 ( Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham ) KEWAJIBAN DAN EKUITAS

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

JUMLAH AKTIVA

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT Bhakti Investama Tbk Dan Anak Perusahaan

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut

KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2010 DAN

PT. EVERGREEN CAPITAL. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 beserta. Laporan Auditor Independen

PT BANK DIPO INTERNASIONAL NERACA 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2009 DAN

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

PT YULIE SEKURINDO TBK

PT. ASIA KAPITALINDO SECURITIES Tbk

BAB III METODOLOGI ANALISIS

- 1 - Kas Rp 10,746,625 Rp 10,848,000 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1,772,763,234 1,335,559,467 Pihak ketiga 1,503,468,604 2,023,335,688

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS Tbk

LAPORAN KEUANGAN DALAM LIKUIDASI Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

PANIN SEKURITAS Tbk MEMBER OF THE JAKARTA STOCK EXCHANGE

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1

PT PANIN SEKURITAS Tbk

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk

PT Lippo Securities Tbk Dan Anak Perusahaan

LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN III. PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL, Tbk. Per 30 September 2009 dan

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2016 DAN 30 SEPTEMBER 2015 (MATA UANG RUPIAH)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

R/058.AGA/11.1/2011. PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK NERACA KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011 (UNAUDITED)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only March 31, 2004 (9:40AM) To be Finalized Agreed by : Date :

PT. MAJAPAHIT SECURITIES Tbk (Dahulu PT Asia Kapitalindo Securities Tbk)

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2009 DAN 2008

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 beserta

DAFTAR ISI. Neraca Konsolidasi Laporan Laba Rugi Konsolidasi Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi... 6

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT. Nusantara Inti Corpora, Tbk

PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (UNAUDITED)

Daftar Isi. II Laporan Auditor Independen i. - Neraca Laporan Laba-Rugi 3. - Laporan Arus Kas 5. - Catatan Atas Laporan Keuangan 6-23

Laporan Keuangan. Financial Report. PT Bank DKI Laporan Tahunan 2007 Annual Report 153

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

Daftar Isi. Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan...

Laporan Keuangan Untuk Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 Dan PT SUGIH ENERGY Tbk TIDAK DIAUDIT

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI Per 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-06/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR VIII.G.7 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

Transkripsi:

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED) 0

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED) Daftar Isi Halaman Dewan Direksi dan Komisaris 2 Neraca 3 Laporan Laba Rugi 4 Laporan Perubahan Ekuitas 5 Laporan Arus Kas 6 Catatan atas Laporan Keuangan 7-20 1

2

3

4

5

6

1. PENDIRIAN DAN INFORMASI UMUM PT BNI Securities ( Perusahaan ), didirikan berdasarkan akta No.22 tanggal 12 April 1995 dari Notaris Koesbiono Sarmanhadi, S.H. di Jakarta, kemudian diubah dengan akta No.39 dari notaris yang sama tanggal 3 Mei 1995. Akta perubahan dan pendiriannya disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-6278.HT.01.01.Th.95 tanggal 19 Mei 1995, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.55 tanggal 11 Juli 1995, Tambahan No.5804. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No.98 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., tanggal 16 Mei 2006 mengenai perubahan Anggaran Dasar antara lain tugas dan wewenang direksi dan kepengurusan Perusahaan. Akta perubahan telah diterima dan dicatat oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam suratnya No.W7-HT.01.04-1968 tanggal 19 Februari 2007. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi perdagangan efek termasuk di dalamnya bertindak sebagai penjamin dan penasehat investasi dan kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan tersebut dengan memperhatikan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM - LK) dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Perusahaan memperoleh ijin usaha sebagai perantara pedagang efek, penjamin emisi saham dan manajer investasi dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) melalui surat keputusan No.KEP-19/PM/1995 dan NO.KEP 020/PM/1995 tanggal 8 Agustus 1995 dan NO.KEP-07/PM-MI/1995 tanggal 23 Oktober 1995. Perusahaan berdomisili di Gedung Sudirman Plaza, Indofood Tower Lantai 16, Jl. Jendral Sudirman Kav. 76-78 Jakarta Selatan 12910, Indonesia. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 Perusahaan telah memiliki 13 outlet cabang yang tersebar dibeberapa kota besar di Indonesia. Jumlah karyawan Perusahaan hingga 31 Maret 2007 dan 2008 masing masing 125 dan 211 karyawan. Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 13 Juni 2006 yang kemudian diaktakan pada tanggal yang sama dengan akta No.29 dari notaris Ny.Poerbaningsih Adi Warsito S.H., memutuskan untuk mengganti susunan Direksi dan Komisaris, sehingga sejak 13 Juni 2006 susunan Direksi dan susunan Komisaris Perusahaan yang baru adalah sebagai berikut: 7

Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris : Sugeng Rijadi, MM : Gatot M.Trisnadi, SH, MM : Finaldi Syamsul K.Haznam, SE : Drs. John Yuwono, MM Presiden Direktur Direktur Direktur : Hindarmojo Hinuri.K, SE : Jimmy Nyo, S.Kom., M.Sc : Drs. Idhamshah Runizam, MBA 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Ikhtisar kebijakan akuntansi penting diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan sebagai berikut: a. Dasar penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK ) No 42. tentang Akuntansi Perusahaan Efek serta prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan serta disajikan secara terpisah antara kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto, kecuali transaksi yang memenuhi kriteria seperti disebutkan di bawah ini disajikan menurut arus kas bersih: (1) Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan para pelanggan ketika arus kas lebih mencerminkan aktivitas pelanggan dari pada aktivitas Perusahaan; dan (2) Penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, dengan volume transaksi yang besar, dan dengan jangka waktu singkat (short maturity) 8

Laporan keuangan disajikan berdasarkan peraturan No. VIII.G.7, lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang berjalan. c. Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa berdasarkan PSAK 7 adalah: (1) Perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding subsidiaries dan fellow subsidiaries); (2) Perusahaan asosiasi; (3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan) dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan; (4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut. (5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansi dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) dan (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan. 9

d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. e. Deposito berjangka Deposito berjangka yang jatuh temponya tiga bulan atau kurang dari tiga bulan namun dijaminkan serta dibatasi penggunaannya, dan deposito yang berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan dinyatakan senilai nominal. f. Portfolio Efek Portfolio efek terdiri dari unit penyertaan reksa dana, obligasi, saham, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (efek repo) dan kontrak option. Portfolio efek dinilai sesuai dengan klasifikasi efek yang bersangkutan, yaitu sebagai berikut: Efek yang diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi. Efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehannya yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Portfolio efek unit penyertaan reksa dana yang diperoleh dalam rangka pendirian reksa dana dinyatakan sebesar biaya perolehan. Apabila Nilai Aktiva Bersih (NAB) unit penyertaan reksa dana mengalami penurunan signifikan dan permanen, dilakukan penyesuaian atas biaya perolehan tersebut. Kontrak opsi dinilai dan dibukukan di neraca berdasarkan nilai wajarnya dengan menggunakan harga pasar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi tahun berjalan. Untuk efek individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo, bila terjadi penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. 10

Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan investasi efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus. g. Transaksi Efek Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk kepentingan sendiri diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. Pembelian efek untuk nasabah dicatat sebagai piutang nasabah dan hutang kepada PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang kepada KPEI dan hutang nasabah. Pembelian efek untuk kepentingan Perusahaan sendiri, dicatat sebagai persediaan portfolio efek dan hutang, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang dan mengurangi jumlah tercatat portfolio efek serta mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut. Pada tanggal penyelesaian, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kegagalan untuk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat sebagai gagal serah dan disajikan sebagai aktiva. h. Penyisihan Piutang Tak Tertagih Perusahaan menetapkan penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan hasil penelahaan terhadap kondisi piutang masing-masing nasabah pada akhir tahun. Penyisihan piutang dihitung minimal 1% dari jumlah piutang yang berumur lebih dari 7 hari yang masih outstanding. i. Penyertaan pada Bursa Efek Penyertaan Perusahaan sebagai persyaratan keanggotan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dinyatakan sebesar perolehan. j. Penyertaan Saham Penyertaan saham dengan kepemilikan 20% sampai dengan 50% baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi Perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap 11

investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Penyertaan dalam bentuk saham dengan jumlah pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). k. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Peralatan kantor 5 Kendaraan bermotor 4 Komputer 3 Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat di peroleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. l. Sewa Guna Usaha Aktiva tetap yang diperoleh melalui sewa guna usaha pembiayaan disajikan sebesar nilai kini pembayaran minimum sewa guna usaha ditambah harga opsi yang akan dibayar oleh Perusahaan pada masa akhir sewa. Kewajiban yang terkait diakui dan setiap pembayaran sewa dialokasi sebagai pelunasan kewajiban dan pembayaran beban bunga. Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode yang sama dengan metode penyusutan aktiva yang dimiliki langsung. 12

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan Pendapatan komisi perantara perdangaan efek dan jasa lainnya lainnya diakui berdasarkan tanggal transaksi. Pendapatan dari jasa penjaminan emisi dan penjualan efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi dan penjualan efek secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah ditentukan. Pendapatan dari jasa manajemen investasi nasabah dan jasa penasehat investasi diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Keuntungan (kerugian) dari perdagangan efek meliputi keuntungan (kerugian) yang timbul dari penjualan efek dan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar portofolio efek. Beban Biaya yang timbul sehubungan proses penjaminan emisi ditangguhkan dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada saat terjadinya. n. Perpajakan Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini. 13

o. Kewajiban imbalan kerja Perusahaan membukukan estimasi manfaat karyawan sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.150/2000 dan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan estimasi kewajiban tersebut. Perusahaan menerapkan PSAK 24 (revisi 2004) menurut UUTK dengan metode penilaian aktuarial projected unit credit dimana beban jasa diakui sebagai beban pada periode berjalan. Perubahan kewajiban manfaat dari Keputusan Menteri Tenaga Kerja menjadi Undang-undang Ketenagakerjaan dicatat sebagai biaya jasa lalu. p. Laba per Saham Laba usaha dan laba bersih per saham dasar dihitung masing-masing dengan membagi laba usaha dan laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan q. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. 14

3. KAS DAN SETARA KAS 31 Maret 2008 2007 Kas: Kas kecil 91.206.073 42.935.465 Bank: Pihak Hubungan Istimewa : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - Rupiah 27.376.126.987 44.132.381.040 - Dollar Amerika Serikat 231.342.219 226.748.843 Pihak Ketiga: Rupiah: - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 19.597.335.297 13.288.226.436 - PT Bank Niaga Tbk 1.066.689.730 508.087.021 - PT Bank Bukopin Tbk 1.220.959 1.772.959 - PT Bank BCA Tbk 3.816.341.798 - - PT Bank Mega Tbk 927.943.722 - - PT Bank Permata 27.622.407.005 - Dollar Amerika Serikat: - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$) 201.231.719 48.171.853 - Deutsche Bank (US$) 5.602.840 8.126.020 - Permata 90.541.226 - Jumlah 81.027.989.576 58.316.449.637 4. DEPOSITO BERJANGKA 31 Maret 2008 2007 Pihak Hubungan Istimewa: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - - Pihak Ketiga: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 2.500.000.000 2.500.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6.500.000.000 - Jumlah 9.000.000.000 2.500.000.000 Akun ini merupakan deposito berjangka pada bank yang mempunyai hubungan istimewa atau bank pihak ketiga yang dilakukan dengan tingkat bunga, syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila ditempatkan pada bank pihak ketiga Deposito pada KPEI berhubungan dengan dana kliring yang wajib disetorkan kepada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia. 15

Tingkat bunga deposito berjangka berkisar antara 6% - 7% pada tahun 2008 dan 7,5% - 8% pada tahun 2007. 5. PIUTANG PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Akun ini merupakan tagihan kepada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia akibat perhitungan penyelesaian (settlement) transaksi jual-beli yang dilakukan oleh Perusahaan. 6. PORTOFOLIO EFEK Akun ini merupakan portfolio efek untuk diperdagangkan, terdiri atas: 31 Maret 2008 2007 Reksadana: Pihak hubungan istimewa Unit penyertaan 42.940.536.864 81.883.004.115 Penyisihan kerugian (486.918.588) (818.830.041) Total reksadana 42.453.618.276 81.064.174.074 Saham Pihak hubungan istimewa 29.905.155.000 - Pihak ketiga 30.836.366.620 6.747.762.790 Penyisihan kerugian (545.377.884) (67.477.628) Sub total 60.196.143.736 6.680.285.162 Obligasi: Pihak ketiga 206.989.000.000 30.170.500.000 Penyisihan kerugian (2.029.550.000) (300.630.000) Sub total 204.595.450.000 29.869.870.000 Surat Berharga Opsi Pihak ketiga 11.071.972.312 2.435.949.476 Penyisihan kerugian (105.469.564) (24.359.495) Sub total 10.966.502.748 2.411.589.981 Kontrak Pengelolaan Dana Pihak ketiga 22.000.000.000 0 Penyisihan kerugian (20.000.000) 0 Sub total 21.980.000.000 0 Jumlah 340.191.714.760 120.025.919.217 16

7. PIUTANG NASABAH Akun ini merupakan tagihan kepada nasabah yang timbul dari transaksi perdagangan efek, dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2008 2007 Transaksi perdagangan saham 137.649.778.232 415.110.748.312 Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih (12.066.713.341) (1.696.321.496) Bersih 125.583.064.891 413.414.426.816 8. PENYERTAAN PADA BURSA EFEK Akun ini pada tanggal 31 Maret 2008 dan 2007 terdiri atas: Jumlah lembar Rp saham/ Number of Shares PT Bursa Efek Surabaya 1 135.000.000 PT Bursa Efek Jakarta 1 60.000.000 Jumlah 195.000.000 9. PENYERTAAN SAHAM Penyertaan saham pada tanggal 31 Maret 2008 dan 2007 terdiri atas: Metode Ekuitas PT Amaswa Jenis usaha Prosentase kepemilikan Nilai Buku 31 Maret 2008 2007 Konsultan Manajemen 40% 146.805.826 139.209.979 Metode Biaya PT Kustodian Sentral Sentral Efek Indonesia (KSEI) Kustodian 1,50% 450.000.000 450.000.000 PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Pemeringkat Efek 0,5% 3.000.000 3.000.000 Jumlah 599.805.826 592.209.979 17

10. AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri dari: 1 Januari 2007 Penambahan Pengurangan 31 Maret 2008 Biaya Perolehan: Gedung 34.174.718.607 0 0 34.174.718.607 Kendaraan 7.871.991.500 1.660.060.272 0 9.532.051.772 Peralatan Kantor 5.920.722.942 137.259.000 0 6.057.981.942 Komputer 9.190.743.147 523.266.276 39.396.500 9.674.612.923 Jumlah Biaya Perolehan 57.158.176.196 1.899.098.548 0 59.439.365.244 Akumulasi penyusutan: Gedung 789.098.777 557.722.357 130.538.379 1.216.282.755 Kendaraan 3.111.903.521 417.491.167 0 3.529.394.688 Peralatan Kantor 1.557.436.362 325.745.900 0 1.883.182.262 Komputer 4.278.270.362 608.286.961 0 4.886.557.323 Jumlah akumulasi penyusutan 9.736.709.022 1.909.246.384 0 11.515.417.034 Nilai buku bersih 47.421.467.174 47.923.948.217 1 Januari 2006 Penambahan Pengurangan 31 Maret 2007 Biaya Perolehan: Gedung 0 0 0 0 Kendaraan 5.122.791.500 2.055.200.000 0 7.177.991.500 Peralatan Kantor 1.409.111.839 295.006.828 0 1.704.118.667 Komputer 4.934.857.713 757.202.040 0 5.692.059.753 Jumlah Biaya Perolehan 8.837.550.774 3.107.408.868 0 14.574.169.920 Akumulasi penyusutan: Gedung 0 0 0 0 Kendaraan 1.984.016.938 339.172.062 0 2.323.189.000 Peralatan Kantor 922.884.038 75.345.874 0 998.229.912 Komputer 3.309.998.645 248.802.197 3.888.889 3.554.911.953 Jumlah akumulasi penyusutan 6.216.899.621 663.400.133 3.888.889 6.876.330.865 Nilai buku bersih 5.249.861.431 7.697.839.055 Jumlah beban penyusutan selama tahun 2008 dan 2007 masing-masing Rp 1.909.246.384 dan Rp 663.400.133. 11.AKTIVA LAIN-LAIN Akun ini terdiri atas: 31 Maret 2008 2007 Pajak dibayar di muka 0 10.322.902.398 Uang jaminan 1.875.825.402 1.803.214.071 Biaya ditangguhkan 9.342.109.245 2.677.069.226 18

Sewa dibayar di muka 1.758.724.025 368.959.583 Lainnya 4.627.130.590 2.649.639.079 Jumlah 17.603.789.262 17.101.784.357 12.HUTANG PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Akun ini merupakan kewajiban kepada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) yang timbul dari transaksi beli efek di bursa yang penyelesaiannya dilakukan oleh KPEI. 13.HUTANG NASABAH Akun ini merupakan kewajiban yang timbul dalam rangka perdagangan efek yang dilakukan Perusahaan dengan nasabah. 14.HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri atas: 31 Maret 2008 2007 Pajak Penghasilan Badan 0 0 Pajak Penghasilan: Pasal 21 325.962.433 329.894.226 Pasal 23 78.665.507 164.133.574 Pasal 25 0 277.284.328 Pasal 26 10.770.975 0 Pasal 4 ( 2) 600.897 23.206.750 Pajak Pertambahan Nilai 1.035.590.819 496.772.436 Pajak Transaksi saham 235.457.674 922.948.665 Jumlah 1.687.048.305 2.214.239.979 19

15. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 31 Maret 2008 2007 Komisi penjualan 0 4.243.615.109 Pembiayaan 2.114.654.200 1.019.961.067 Bunga obligasi 6.000.000.000 0 Bonus karyawan 4.943.934.265 0 Beban kantor 4.920.061.987 2.391.344.618 Lain-lain 23.389.139 25.962.295 Jumlah 18.002.039.591 7.680.883.089 16. HUTANG OBLIGASI Akun ini mencatat penerbitan Obligasi I BNI Securities Tahun 2007 nominal Rp 300.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap 12% per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan mulai tanggal 10 Agustus 2007. Obligasi berjangka waktu 5 tahun ini memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK berdasarkan surat. S-1965/BL/2007 tanggal 27 April 2007. 17.MODAL SAHAM Susunan pemegang saham pada 31 Maret 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Pemilikan Jumlah Disetor PT Bank Negara Indonesia (Persero Tbk) 99.850.000 99,85% 99.850.000.000 Koperasi Karyawan PT BNI Securities 150.000 0,15% 150.000.000 Jumlah 100.000.000 100,00% 100.000.000.000 20