BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
2015, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tanggal 3 Novembe

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan Und

Pembahasan Rencana Aksi Open Government Indonesia. Tahun

Assalammu alaikum Wr. Wb; Salam sejahtera bagi kita semua; Ykh. Kepala Pusat Data dan Informasi, Kementarian ESDM atau yang mewakili; Ykh.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan telah diterbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

LAPORAN PUBLIKASI INFORMASI PUBLIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

Pengarus-utamaan Open Government dalam Pembangunan Nasional

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

BAB V PENUTUP. pemerintahan daerah masih cukup rendah. Komitmen Pemkab Sleman baru hanya

Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik Tahun Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Laporan Tahunan LAYANAN INFORMASI PUBLIK

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat.

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

STANDAR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

*47349 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 48 TAHUN 1997 (48/1997)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERAN PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KESDM SEBAGAI PELAKSANA KEGIATAN DALAM RANGKA PENGIMPLEMENTASIAN PROGRAM OPEN GOVERNMENT INDONESIA OLEH UKP4

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

O L E H : M A H Y U D I N Y U S D A R

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good

BAB I PENDAHULUAN. informasi cukup bisa didapat melalui gadget yang notabene semua masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

2012, No.51 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Peme

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam

DEPUTI BIDANG PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2006 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara R

BAB I PENDAHULUAN. canggih memungkinkan kita mengakses berbagai macam informasi.

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4

2016, No mineral untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis dan dapat dilaksanakan secara berjenjang; d. bahwa berdasarkan pertimbangan seba

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktifitas dasar manusia, dengan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : PER

BAB I PENDAHULUAN. terlihat seiring dengan era keterbukaan informasi publik saat ini. Tetapi

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

penduduknya bekerja sebagai petani dan tingkat pendidikan relatif rendah, dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama Semester II Tahun Tingkat Kementerian dan Sekretariat

PEMAPARAN HASIL STUDY DAN DISKUSI PUBLIK RKA-DIPA, Masihkan Rahasia?

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKAREPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

`````````````````` LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU PELAKSANA

2014, No Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemerintah dituntut untuk mewujudkan prinsip-prinsip yang terkandung

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. diamanatkan dalam penjelasan Undang-Undang Dasar Tahun hak setiap orang yang wajib dihormati. Karena jika tidak, maka akan

2 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

RENCANA AKSI KETERBUKAAN PEMERINTAH

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. public goods and services disebut governance (pemerintahan atau

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

LAYANAN INFORMASI PUBLIK

LAPORAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI TAHUN 2012

BAB. I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 300,

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

Sosialisasi: Peraturan Menteri ESDM No. 48/2017 tentang Pengawasan Pengusahaan di Sektor ESDM (Revisi atas Permen ESDM No.

SAMBUTAN KEPALA BIRO HUMAS PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI UU. 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK TANGGAL 27 AGUSTUS 2015, DI PADANG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL -REPUBlIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 016 TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. Birokrasi yang berbelit dan kurang akomodatif terhadap gerak ekonomi mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Instansi Bentuk Instansi. Sejak jatuhnya Pemerintahan Orde Baru pada Bulan Maret

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 300,

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Reformasi tata kelola pemerintahan dan organisasi sektor publik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggali suatu informasi yang aktual dan terpercaya, suatu instansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi pada saat ini merupakan suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan adanya informasi maka kita dapat mengetahui kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar tanpa harus menyaksikannya secara langsung. Pada saat ini bangsa Indonesia telah memasuki era keterbukaan informasi. Dengan adanya keterbukaan informasi ini masyarakat diharapkan menjadi partisipan yang juga memberikan feedback atas kinerja pemerintah yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyatnya. Seiring bergulirnya reformasi yang menuntut adanya demokratisasi, transparansi, dan supremasi hukum, ketersediaan dan kebebasan untuk memperoleh informasi publik merupakan elemen penting untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab (good governance). Derasnya arus informasi yang kian tak terbendung juga mendorong perkembangan teknologi informasi yang juga sebagai penunjang transfer informasi. Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia. Di era informasi yang kian berkembang ini kemudian mendorong munculnya keterbukaan informasi publik. Hal ini juga diperkuat oleh adanya undangundang yang mengatur dan juga menjamin tentang informasi. Keterbukaan informasi publik ini wajib dilakukan oleh para penyelenggara negara. Tujuannya adalah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik sehingga tercipta kepercayaan publik terhadap para penyelenggara negara. Namun, seringkali pemerintah tidak transparan terhadap hasil kinerja yang telah dilakukan. Hal ini dinilai merugikan masyarakat, karena masyarakat telah memberikan amanat secara penuh kepada pemerintah untuk menyalurkan aspirasinya. Ketidakamanatan pemerintah ini, akhirnya menciptakan distrust (ketidakpercayaan) masyarakat kepada pemerintah. Hal ini terjadi pada 1

2 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) yang di mana beberapa pejabatnya melakukan tindak pidana korupsi. 1 Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan badan publik lainnya. Instansi pemerintah maupun masyarakat, mempunyai kewajiban dalam mengelola informasi agar lebih berkembang dan berguna bagi banyak orang. Instansi pemerintah memiliki peran dalam melakukan kegiatan pelayanan dan pengelolaan informasi tersebut sehingga dapat disalurkan kepada publik. Tentunya informasi yang telah disampaikan kepada masyarakat tersebut telah memiliki relevansi yang tinggi sehingga dapat memberikan efek lebih kepada publik yang menerima. Untuk mengelola aliran informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat, maka dibutuhkan adanya suatu unit dalam organisasi yang bertanggung jawab mengenai hal tersebut. Unit yang menangani aliran informasi dalam suatu organisasi biasa disebut sebagai public relations atau Humas. Menurut Frank Jefkins dalam Morissan (2010: 8), Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Fungsi Humas dalam suatu organisasi adalah untuk menjembatani komunikasi antara perusahaan dengan khalayak perusahaan, baik khalayak internal maupun khalayak eksternal perusahaan. Kegiatan keterbukaan informasi publik termasuk salah satu bentuk kegiatan kehumasan. Dalam kaitannya dengan penelitian Humas, penelitian ini dilakukan pada Pusat Komunikasi Publik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) merupakan Kementerian Pemerintah Republik Indonesia yang menangani bidang energi dan sumber daya mineral yang berada di seluruh wilayah negara Indonesia. 1 (http://www.voaindonesia.com/content/sekjen-kementerian-esdm-jadi-tersangka-kasussuap/1831286.html. Diakses pada 16 Agustus 2014.

3 Pusat Komunikasi Publik (Puskom) Kementerian ESDM bertanggung jawab atas seluruh aliran informasi komunikasi yang ada pada KESDM, baik aliran informasi komunikasi ke dalam (internal) maupun aliran informasi komunikasi ke luar (eksternal). Sosialisasi Pelayanan Informasi Publik merupakan salah satu kegiatan yang diadakan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal KESDM sebagai unit pelaksana implementasi Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 61 Tahun 2010 tentang Pelaksana UU No. 14 Tahun 2008 tentang KIP. Puskom sebelumnya bernama Biro Humas yang tergabung dengan Biro Hukum, kemudian memisahkan diri dan menjadi unit baru berdasarkan Peraturan Menteri tertanggal 14 Agustus 2013. Alasan perubahan nama dari Biro Humas menjadi Puskom karena seluruh aliran informasi mengenai KESDM baik informasi ke dalam (internal) ataupun informasi ke luar (eskternal) bermuara pada Puskom. Bentuk hubungan komunikasi KESDM dengan khalayak internal yakni dengan cara mensosialisasikan informasi-informasi terbaru seputar sektor ESDM dengan unit-unit lain yang ada pada lingkungan KESDM. Adapun unitunit yang berada di sekitar lingkungan KESDM adalah : Sekretariat Jenderal, Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Dirjen Mineral dan Batubara, Dirjen Ketenagalistrikan, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Inspektorat Jenderal, Badan Geologi, Badan Penelitian dan Pengembangan, dan Badan Pendidikan dan Latihan. Bentuk sosialisasi dengan unit-unit di atas yakni dengan mengadakan forum koordinasi kehumasan yang diadakan setiap dua bulan sekali. Adapun peserta dari forum tersebut yakni Humas dari masing-masing unit dan pada forum tersebut saling bertukar informasi terbaru (up to date) mengenai kegiatan pada unitnya masing-masing. Tujuan dari diadakannya forum ini, diharapkan seluruh unit di lingkungan Kementerian ESDM dapat mempunyai informasi yang sama dan saling besinergi antara unit satu dengan unit lainnya. Bentuk hubungan komunikasi KESDM dengan khalayak eksternal yakni dengan cara media relations, siaran pers dan government relationship. Bentuk

4 komunikasi media relations yang digunakan dalam komunikasi eskternal KESDM adalah dengan mengadakan press tour dan media visit. Bentuk dari siaran pers yakni dengan mempublikasikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh KESDM pada khalayak eksternal khususnya masyarakat, contoh dari siaran pers yaitu : dokumentasi foto-foto dan video, press release dan Peraturan Menteri KESDM. Sementara bentuk komunikasi eksternal dengan pemerintah (Government Relationship) yakni KESDM bekerjasama dengan Unit Kerja Presiden. Badan ini bernama Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). UKP4 mempunyai tugas utama yakni, menurut pasal 3 Perpres 54/2009, adalah membantu Presiden dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian pembangunan sehingga mencapai sasaran pembangunan nasional dengan penyelesaian penuh. Tujuan dari program UKP4 adalah untuk memantau dan memfasilitasi koordinasi lintas sektoral dan lintas wilayah. UKP4 juga bekerjasama dengan beberapa Kementerian lain, namun KESDM merupakan Kementerian yang khusus menangani masalah pengaduan dari sektor Energi. Dengan adanya program UKP4, masyarakat diharapkan dapat turut terlibat dalam pembangunan negara. Disini masyarakat dapat berpartisipasi dan juga dapat menyampaikan informasi seputar bidang energi. Dalam hubungan komunikasi eskternal yang dilakukan KESDM dengan UKP4 yakni KESDM bertindak sebagai pelaksana kegiatan (PIC) dari program Open Government Indonesia. Open Government Indonesia (OGI) adalah sebuah gerakan untuk membangun pemerintahan yang lebih terbuka, lebih partisipatif dan lebih inovatif. Open Government Indonesia mulai didirikan pada tanggal 20 September 2011. Open Government Indonesia (OGI) adalah bagian dari gerakan global Open Government Partnership (OGP) yang saat ini memiliki 60 Negara anggota (dan terus bertambah), di mana pada tahun 2013 Indonesia menjadi Lead Chair OGP. Penelitian ini dilakukan dengan cara melihat bagaimana kinerja dari Humas Pemerintah, bagaimana perannya dalam mengelola informasi pada khalayak internal dan eksternal KESDM. Puskom merupakan unit baru dalam lingkungan KESDM sehingga masih memiliki anggota yang minim, oleh

5 karena itu anggota yang ada pada Puskom dituntut untuk dapat memiliki kemampuan lain selain bidang komunikasi karena tugas pokok dan fungsi dari Puskom tidak hanya menangani komunikasi. Penelitian juga memperhatikan bagaimana etika kerja yang diterapkan pada Puskom, seperti cara mengefektifkan waktu kerja dan juga etika menjaga lingkungan kerja. Berdasarkan pernyataan mengenai peranan Pusat Komunikasi Publik di atas, judul dari penelitian ini adalah Peran Pusat Komunikasi Publik KESDM Sebagai Pelaksana Kegiatan Dalam Rangka Pengimplementasian Program Open Government Indonesia Oleh UKP4. 1.2 Fokus Penelitian Untuk menghindari kesalah pahaman dan ketidak jelasan dalam penelitian, maka penelitian dibatasi oleh ruang lingkup masalah penelitian. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui Bagaimana Peran Pusat Komunikasi Publik KESDM Sebagai Pelaksana Kegiatan Dalam Rangka Pengimplementasian Program Open Government Indonesia Oleh UKP4. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan paparan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada, sebagai berikut : 1. Apakah peran Pusat Komunikasi Publik dalam KESDM? 2. Apa tujuan dari program misi Open Government Indonesia (OGI)? 3. Bagaimana alur penanganan aduan masyarakat yang didisposisikan kepada Pusat Komunikasi Publik KESDM oleh UKP4? 1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui peran Pusat Komunikasi Publik dalam KESDM. 2. Untuk untuk mengetahui tujuan dari program Open Government Indonesia. 3. Untuk mengetahui bagaimana alur penanganan aduan masyarakat yang didisposisikan kepada Pusat Komunikasi Publik KESDM oleh UKP4.

6 1.4.2 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi kriteria persyaratan kelulusan program Strata-1 Komunikasi Pemasaran jurusan Public Relations. Adanya penelitian ini bertujuan untuk perkembangan Ilmu Komunikasi khususnya Ilmu Public Relations, yang di mana menjabarkan bagaimana kinerja dari Public Relations Pemerintah. Selain itu, dengan adanya penelitian ini bertujuan untuk membantu dalam pengaplikasian secara langsung materi yang telah dipelajari di perkuliahan pada praktek kerja. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) khususnya pada Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal KESDM sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja yang dilakukan. 3. Manfaat Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang berharga bagi masyarakat dalam melihat kinerja Humas dari Pemerintah. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa, khususnya dalam bidang Ilmu Komunikasi sebagai sumbangan khazanah ilmu pengetahuan. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Bab I : PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan skrispsi. Bab II : KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas teori-teori yang berkaitan dengan topik permasalahan. Teori-teori tersebut antara lain : Teori Humas Pemerintah, Teori Komunikasi Organisasi dan Teori Kelompok, Tim Kerja & Konsep Implementasi Kebijakan.

7 Bab III : METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai berbagai metode yang digunakan dalam melakukan penelitian, langkah-langkah yang dilaksanakan serta alat pendukung yang dapat membantu berjalannya penelitian. Bab IV : HASIL PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian yang disusun secara terperinci berdasarkan data yang didapat dari informan penelitian. Bab V : PENUTUP Pada bab ini akan diakhiri dengan kesimpulan dan saran berdasarkan dari hasil penelitian.

8