Pemuda Asia Tenggara sebagai Pemersatu untuk Dunia Kita Inginkan

dokumen-dokumen yang mirip
DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

INDONESIA NEW URBAN ACTION

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

BAB V KESIMPULAN. asing. Indonesia telah menjadikan Jepang sebagai bagian penting dalam proses

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

Peningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim. oleh: Erna Witoelar *)

BAB I. PENDAHULUAN. Perubahan iklim merupakan fenomena global meningkatnya konsentrasi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ALAM. Kawasan Suaka Alam: Kawasan Pelestarian Alam : 1. Cagar Alam. 2. Suaka Margasatwa

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

VISI ACEH YANG BERMARTABAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN, DAN MANDIRI BERLANDASKAN UNDANG-UNDANG PEMERINTAHAN ACEH SEBAGAI WUJUD MoU HELSINKI MISI

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan PUSKAMUDA

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda

REVITALISASI KEHUTANAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Deklarasi Dhaka tentang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

Konsep Penataan Kota berbasis Berkelanjutan: Belajar di Eropa WIDIASTUTI

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research

Menyelamatkan Daerah Aliran Sungai (DAS): Saatnya Bertindak Sekarang

REPETA DEPARTEMEN KEHUTANAN TAHUN 2004

BAB II VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai "Para Peserta")

Infografis Kemakmuran Hijau v5.2 PRINT.pdf PROYEK KEMAKMURAN HIJAU

PENDEKATAN LANSKAP DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI PADA HARI PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN SEDUNIA. Jakarta, 17 Juni 2017

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

Rehabilitasi dan Reklamasi Pasca Tambang

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

PENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago

Bab 1: Konteks Menganalisis Lingkungan Indonesia

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

PERHUTANAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT YANG EFEKTIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini memiliki tema utama yakni upaya yang dilakukan Australia

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

Integrasi Isu Perubahan Iklim dalam Proses AMDAL Sebagai Alternatif Penerapan Ekonomi Hijau Pada Tingkatan Proyek

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan

GUBERNUR MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN TELUK DI PROVINSI MALUKU

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

KEAMANAN LINGKUNGAN DAN COMMUNITY DEVELOPMENT

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

-2- saling melengkapi dan saling mendukung, sedangkan peran KLHS pada perencanaan perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup bersifat menguatkan. K

Baharuddin Nurkin, Ph.D Lahir : 24 Febr. 1946, Bantaeng Pendidikan formal: M.Sc (Washington State Univ. USA, 1983); Ph.D (University of Idaho, USA, 19

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG

Forestry Options Launching, Feb 2007, p. 1

Kajian Tengah Waktu Strategi Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

I. PENDAHULUAN. kerja dan mendorong pengembangan wilayah dan petumbuhan ekonomi.


PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS)

Profil Wilayah Heart Of Borneo

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

Kerangka Kerja Sendai untuk pengurangan Risiko Bencana Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

Kepastian Pembiayaan dalam keberhasilan implementasi REDD+ di Indonesia

Engineering Sustainability (Rekayasa Berkelanjutan) Joko Sedyono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015

USULAN STRUKTUR KELEMBAGAAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

Green Corridor Initiative Project (Prakarsa Lintasan Hijau)

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014

BAB I. PENDAHULUAN. 1 P a g e

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

Transkripsi:

6th UNEP TUNZA Southeast Asia Youth Environment Network (SEAYEN) Meeting Youth Statement pertemuan Panel Tingkat Tinggi di Bali pada kemitraan / kerjasama global (25-27 Maret, 2013) 26 Maret 2013 Pemuda Asia Tenggara sebagai Pemersatu untuk Dunia Kita Inginkan Sebagai forum pertemuan di bali indonesia yang memfokuskan pada hubungan dan kerjasama bagi pembangunan, kami delegasi tunza unep seayen ke-6 dalam regional meeting yang mewakili 10 negara berbeda dari kawasan asia tenggara yang bersatu dalam menyeru kepada pemerintah dan pemuda untuk bekerja sama dalam mendukung suatu agenda perkembangan baru. Pemerintah dan pemuda memiliki peran untuk bermain dan satu-satunya cara untuk mencapai dunia yang kami inginkan adalah melalui kemitraan, kerjasama, dan kolaborasi. Bagian I: Pemuda Asia Tenggara sebagai Sumber Daya Penting Sebagai orang yang berpengaruh terhadap perubahan, pemuda hampir terdiri dari 20 1 persen dari total populasi di wilayah di Asia tenggara. Kami ditandai oleh motivasi kami, ambisi dan pengalaman serta kemampuan untuk menggunakan media baru dan pendekatan inovatif untuk mengatasi masalah yang paling mendesak di masyarakat. Kami tinggal di sebuah wilayah yang sangat rentan terhadap perubahan iklim, yang banyak mengalami kerusakan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati, dan meningkatnya globalisasi dan integrasi ekonomi. Untuk membuat perubahan efektif tahan lama, pemuda telah terlibat dan bersedia untuk bekerjasama dengan pemerintah dan lembaga lainnya dalam mengatasi tantangan lingkungan yang berbeda di wilayah tersebut. Kami percaya, 1. Pemerintah seharus mengakui peran para pemuda dalam menangani isu lingkungan hidup dan lokalisasi aksi nasional. Pemuda harus diaktifkan untuk terlibat dengan pemerintah melalui program dan kebijakan yang memperkuat kepentingan mereka sebagai salah satu Stakeholder (pemangku kepentingan) dimasyarakat. 2. Pemerintah seharus konsisten berkomunikasi dengan pemuda. Pemuda memiliki sesuatu untuk dikatakan. Pemerintah harus menciptakan sebuah wadah yang mengatur kegiatan yang memungkinkan para pemuda untuk berpartisipasi dalam program dan kebijakan pemerintah, didengar, di konsultasikan mengenai isu-isu lingkungan yang penting, dan merekomendasikan solusi untuk suatu masalah. Wadah ini harus memberdayakan para pemuda untuk bertemu 1 ASEAN Foundation, n.d. Retrieved online from: http://www.aseanfoundation.org/index2.php?main=social_sub.php

satu sama lain, mengungkapkan keprihatinan mereka, solusi dan pikiran lain terhadap isu-isu lingkungan yang penting, dan menyampaikan kepada pemerintah mereka tanpa rasa takut, diabaikan atau disalahpahami. 3. Pemerintah seharus memberikan pendidikan untuk kewarganegaraan dan peningkatan kapasitas secara prioritas. Sementara itu pemuda memiliki potensi, mereka masih memerlukan pelatihan sebagai saran peningkatan kualitas yang lebih baik dan pengembangan keterampilan. Kesempatan seperti tersebut meliputi kegiatan mentoring, pelatihan, beasiswa, kegiatan tersebut harus dibuat lebih mudah diakses oleh para pemuda. 4. Sebagai pemuda, kita mampu mengorganisasian diri kita sendiri dan melakukan program kita sendiri. Penyediaan dana dan jaringan kesempatan bagi kita akan banyak dihargai dan membuat kita lebih efektif untuk menandai perbedaan. 1. Pemuda mengakui bahwa kerjasama dengan pemerintah kita adalah penting. Dengan demikian, kami berkomitmen untuk membangun dan memelihara komunikasi dengan mereka untuk meningkatkan kualitas program dalam menangani masalah lingkungan dan memperluas jangkauan program ini kepada masyarakat. kami akan menggunakan wadah ini yang akan menyediakan kepada kita untuk menciptakan serta memperkuat ikatan antar kita sendiri, lembaga dan instansi pemerintah lainnya. 2. Pemuda akan membantu untuk melokalisasi aksi nasional yang produktif dan programprogramnya serta berusaha untuk memberikan solusi inovatif dan menyampaikan hal ini kepada pemerintah kita. Kami akan secara aktif berpartisipasi dan mendorong stakeholder (pemangku kepentingan) lainnya, dan membantu mempromosikan advokasi pemerintah kita dalam menangani isu-isu lingkungan. 3. Pemuda akan memanfaatkan peluang yang dibuat bagi kita. Program kami harus partisipatif dan inklusif, dapat direplikasi dan berkelanjutan. Kami bertujuan untuk menjawab tantangan dalam ekonomi hijau, masalah lintas batas, perubahan iklim, degradasi sumber daya alam dan isu-isu lingkungan lokal lainnya. 4. Pemuda akan mengatur hari SEAYEN dalam mendukung Hari Lingkungan Hidup Sedunia. bersama-sama, 1. Kami harus secara aktif berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi antara kami dan pemerintah masing-masing adalah penting. Para pemuda harus berpartisipasi secara aktif

dalam keterlibatan dengan pemerintah, dan pemerintah harus benar-benar mencari masukan kepada pemuda mengenai isu-isu yang menyangkut mereka 2. Kami harus mengadakan setidaknya setiap tahun untuk membahas masalah, apa yang telah terjadi dan apa yang bisa dilakukan bersama-sama. Kami akan memastikan bahwa pemuda dapat terlibat dengan anggota parlemen dan pembuat kebijakan untuk melobi undang-undang dan kebijakan yang menguntungkan masyarakat kita. Bagian II: Melestarikan dan Rehabilitasi Ekosistem Alam kami Negara-negara di Asia Tenggara kaya akan sumber daya alam terbarukan dan tidak terbarukan. Namun, semua negara-negara di wilayah kita menghadapi tantangan serius dalam degradasi sumber daya alam. Pengembangan yang berkesinambungan di kawasan kita harus memperhatikan ekosistem alam. Kami percaya, 1. Pemerintah harus memperkuat penegakan kebijakan, peraturan, Serta peningkatan insentif dalam melindungi dan merehabilitasi sumber daya alam. Pemerintah harus menetapkan Sistem Pemantauan Lingkungan dan memerlukan AMDAL bila diperlukan. Kami meminta pemerintah untuk menetapkan pembayaran untuk sistem jasa lingkungan dan Sistem Manajemen Lingkungan. Kami membutuhkan sistem sertifikasi untuk kehutan dan kelautan untuk melindungi wilayah kita dari kerusakan hutan dan pesisir. 2. Pemerintah harus mendorong perusahaan swasta dan perusahaan untuk memasukkan pertimbangan lingkungan dalam program Corporate Social Responsibility mereka. 3. Pemerintah harus memperkuat lembaga-lembaga dan membangun kapasitas organisasi yang bertanggung jawab untuk melindungi sumber daya alam. Inisiatif harus dapat meperkuat masyarakat setempat untuk mengelola sumber daya alam yang berkelanjutan dengan Berdasarkan pengelolaan sumberdaya oleh masyarakat (Based Natural Resources management). 4. Pemerintah program harus mendukung program seperti REDD + (Reducing emission from Deforestration and Forest Degradation), A / R (aforestasi dan reforestasi Program) CDM (Clean Development Mechanism), dan SFM (Sustainable Forest Management). Mereka harus menetapkan Kawasan Lindung bila diperlukan. 5. Pemerintah harus mempromosikan penggunaan, dan berinvestasi di bidang energi terbarukan. Khususnya di masyarakat setempat dalam ekosistem kritis, energi alternatif harus

didistribusikan dan dimanfaatkan. Kami merekomendasikan mekanisme pembentukan yang akan mengurangi ketergantungan masyarakat lokal terhadap hutan alam. 1. Pemuda akan memimpin kegiatan dalam merehabilitasi ekosistem alam. Kami akan melakukan penaman pohon di daerah yang rusak, lahan-lahan marjinal, dan lahan terlantar untuk mengembalikan kesuburan tanah. 2. Pemuda akan memulai melaukan inisiatif terhadap kegiatan pendidikan lingkungan. Kami menyerukan kepada pemuda untuk menggunakan semua cara yang bisa dilakukan, termasuk media sosial, multi-media, untuk melakukan kampanye kesadaran lingkungan terutama kepada pemuda-pemuda lain dan masyarakat setempat. bersama-sama, 1. Kami harus memperkuat pembelajaran terhadap rehabilitasi lingkungan. Dengan dukungan lembaga pemerintah dan pendidikan untuk terlibat dalam penelitian tentang rehabilitasi sumber daya alam dan menyediakan beasiswa kepad pemuda. 2. Kami harus memperkuat para pemuda di perdesaan dan marjinal. Dengan dukungan dari pemerintah, pemuda harus suka rela dan memulai proyek untuk pemberdayaan pemuda dan masyarakat terutama mereka yang terkena dampak degradasi lingkungan di areal pedesaan dan marjinal. Bagian III: Membangun Ekonomi Hijau Kami sangat percaya bahwa ekonomi hijau adalah cara untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekuitas manusia, sementara itu, secara signifikan mengurangi risiko lingkungan dan tantangan ekologi. Kami sangat menyoroti tiga pilar yang dapat memberikan landasan yang kuat bagi kemajuan ekonomi hijau: Ekowisata, Green Business, dan Teknologi Hijau. Kami percaya, 1. Pemerintah harus mempromosikan ekowisata sebagai cara yang ideal untuk membantu masyarakat lokal dengan menjaga keanekaragaman hayati di kawasan ini. Pemerintah harus mendorong identifikasi hotspot ekowisata dan mendukung kegiatan ekowisata di daerah untuk memberikan kehidupan di masyarakat. Sertifikasi dari lembaga lingkungan terakreditasi harus menjadi prioritas untuk mencegah "greenwashing." 2. Pemerintah harus memperkuat dan dukungan serta memberikan pembiayaan untuk bisnis hijau. Kami mendukung pemberian insentif keuangan untuk mendorong untuk memulai bisnis hijau dan transisi dari perusahaan yang ada dalam bisnis hijau. Pemerintah harus mendorong generasi green jobs.

3. Pemerintah harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai alat untuk pembangunan berkelanjutan. Mereka harus meningkatkan investasi dalam Penelitian dan Pengembangan teknologi hijau. Pemerintah harus mengembangkan sebuah wadah untuk berbagi teknologi dan transfer teknologi negara-maju melalui bantuan dalam ASEAN +3 (China, Jepang, Korea Selatan) dan daerah lainnya. 4. Pemerintah harus bekerja untuk membangun sistem transportasi antar daerah menggabungkan udara dan perjalanan darat yang efisien, nyaman, dan ramah lingkungan. 5. Kami mendorong transfer teknologi untuk memungkinkan pemerintah untuk berinvestasi dalam bahan bakar bersih dan energi. 1. Pemuda akan mempromosikan dalam pengembangan dan pelestarian situs ekowisata berkoordinasi dengan masyarakat lokal. Hal ini daapat dilakukan melalui media sosial (melalui blog, jejaring sosial), dipandu perjalanan, dan lain-lain. 2. Pemuda akan melaksanakan green entrepreneurial. Kami mendorong kaum muda untuk memulai, berusaha untuk bekerja, dan mendukung produk dan jasa bisnis hijau. 3. Pemuda akan terlibat dalam penelitian dan berbagi pengetahuan untuk ekonomi hijau. Akademisi muda akan meningkatkan keanekaragaman hayati sumber daya database daerah. Pemuda akan bergabung dan berkesempatan mengikuti magang dan mengorganisir serta berpartisipasi dalam regional conferenssion green technology. bersama-sama, 1. Pemerintah dan pemuda harus bekerja sama untuk mengidentifikasi dan mempromosikan daerah tujuan ekowisata. 2. Pemerintah dan pemuda harus membentuk suatu wadah untuk berinofasi dalam pengembangan teknologi hijau. Pemuda dengan mempromosikan teknologi hijau dan bisnis hijau dengan teknologi hijau harus diberikan sebuah wadah untuk melaksanakan proyek. Bagian IV: Bekerjasama Di Batas Nasional Isu lintas batas seperti sumber daya air bersama, perdagangan satwa liar, polusi udara, pergerakan hama, penyakit, dan orang-orang yang ada diwilayah dengan banyak tantangan. Sedangkan kerjasama dalam pengelolaan lingkungan dan berbagi pengetahuan adalah hal yang rumit, namun hal tertersebut adalah suatu keharusan dalam meningkatkan intergritas dikawasan Asia Tenggara. Jika tidak, konflik mungkin akan timbul dan akan menghambat pencapaian tujuan kita bersama.

Kami, percaya bahwa, 1. Pemerintah harus memperkuat kerjasama regional untuk mengatasi masalah lintas batas seperti kabut, keamanan, perdagangan satwa liar air dan lain-lain. 2. Pemerintah harus menjamin penegakan hukum yang efektif dan efisien. Walaupun terdapat hukum-hukum yang sedang diatur, penegakan hukum yang kuat sangat penting dan diperlukan khususnya untuk isu-isu lintas batas seperti pembalakan liar, perdagangan ilegal kehidupan liar, dan perdagangan manusia. 1. Pemuda juga akan bersukarelawan untuk bekerja dalam mengatasi tantangan lintas batas. Salah satu contoh penting adalah inisiatif dalam mengkonservasi dan rehabilitasi Sungai Mekong dan ekosistem air lintas batas lainnya. Sebagai pemuda, kami percaya bahwa kepedulian terhadap lingkungan yang harus mengatasi agenda politik. 2. Pemuda juga akan meningkatkan kesadaran kepada masyarakat lokal tentang bagaimana tindakan mereka dapat mempengaruhi lingkungan dan kualitas hidup orang-orang dari bangsa lain. Kami akan memberikan informasi kepada masyarakat tentang tantangan bahaya antar lintas-batas dan cara mengatasinya pada topik seperti perdagangan manusia, kabut, dan polusi air. Bersama-sama, 1. Pemerintah dan pemuda harus bergabung/ bekerjasama dalam upaya mengatasi tantangan lintas batas. Mengingat adanya kelebihan dan kekurangan, usaha kita tersebut harus bersinergi. Misalnya, pemerintah harus bekerja pada dialog dan kerjasama, sedangkan pemuda dapat fokus pada peningkatan kesadaran. 2. Pemerintah dan pemuda harus mengatasi tantangan politik internasional yang menghambat kolaborasi. Optimisme, idealisme, dan ketulusan pemuda harus dapat menginspirasi pemerintah untuk bekerja sama di luar agenda politik. Bagian V: Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Perubahan iklim adalah salah satu tantangan terbesar saat ini. Generasi sekarang dan generasi masa depan berada di tangan pemimpin saat ini, organisasi, lembaga, dan warga negara. Aksi dari komunitas global hari ini dalam pertemuan seperti Rio + 20 konferensi PBB tentang pembangunan berkelanjutan dan Panel tingkat tinggi 2015 agenda ( High Level Panel Meeting on Post 2015) akan menentukan apakah generasi masa depan akan mewarisi air, makanan, dan krisis energi, atau masa depan yang berkelanjutan.

Kami percaya, 1. Pemerintah harus meratifikasi hukum dan peraturan untuk memerangi perubahan iklim. Pemerintah harus memulai gerakan dan program yang dapat merespon masalah ini. Pemerintah juga harus menindaklanjuti tindakan tersebut untuk memastikan bahwa ini adalah benar dan efektif dilaksanakan. Pemerintah harus melibatkan pemuda dalam kebijakanmakingprocess. 2. Pemerintah harus memperkuat pembiayaan dalam melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Pemerintah dapat membantu dengan memanfaatkan badan-badan lokal atau antar pemerintah seperti ASEAN atau PBB. 3. Pemerintah harus menperbaiki perubahan kepada suatu negara melakukan adaptasi iklim yang rentan terhadap bencana. Pemerintah harus memiliki studi-risiko bencana yang tepat dan Sistem Pemantauan Bencana Nasional. Pemerintah harus menetapkan kedua program pencegahan dan lega efisien. 1. Pemuda akan memulai dengan sukarela untuk melaksanakan proyek-proyek dalam memerangi perubahan iklim. Kami akan melanjutkan proyek yang dipimpin oleh pemuda seperti kampanye kesadaran tentang perubahan iklim dan zat perusak ozon, program pelatihan, dan penelitian tentang warming.we global akan menjadi mitra aktif dalam mendukung proyek-proyek semacam. 2. pemuda akan menjadi panutan bagi orang lain. Kami akan menginspirasi orang lain untuk mengambil tindakan, besar atau kecil, untuk mengurangi perubahan iklim melalui kata-kata dan tindakan kita. bersama-sama, 1. Kita dapat bekerja sama untuk kampanye penyebaran informasi. Sebagai banyak orang masih tidak menyadari tentang perubahan iklim dan efek negatif pada kehidupan kita, kampanye informasi dapat sangat efektif dalam mencerahkan masyarakat tentang isu-isu yang sedang terjadi. 2. Kita harus sering berdialog/ berdiskusi lebih sering tentang perubahan iklim dengan satu sama lain. Cara seperti ini adalah jalan dimana kita dapat mendengar apa yang harus pemerintah katakana. Cara seperti ini juga merupakan jalan untuk mempertemukan pemerintah dan pemuda. Sebagai sumber daya manusia yang besar untuk pembangunan, kami, pemuda adalah agen utama untuk perubahan dan pendorong bagi pembangunan berkelanjutan dan inovasi

teknologi. Jika dipelihara melalui kemitraan, potensi kita akan dibuka untuk menjadi sumber daya penting bagi pembangunan berkelanjutan tidak hanya kawasan Asia Tenggara, tapi dunia. Ini adalah panggilan kita untuk pemerintah dan pemuda. Kita harus bekerja dalam kemitraan untuk mencapai dunia yang kita inginkan - untuk generasi kita dan generasi yang akan datang.