Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 22 Palu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MIN Jambangan tahun. pelajaran 2013/2014. pemilihan penelitian ini didasarkan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Selanjutnya data yang terkumpul diuraikan melalui analisa deskriptif. Yaitu analisa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian

Gambar 1. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Renold, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Picture To Picture Di Kelas V SDN 2 Balaesang

Lampiran 1 : Refleksi Pembelajaran Pra Siklus REFLEKSI PEMBELAJARAN PRA SIKLUS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

PELAKSANAAN TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA. Nourina Kartika Sakti, Sihkabuden, Susilaningsih

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada pelajaran matematika kelas empat pokok

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Transkripsi:

Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 22 Palu Timadar Nafsi SD Negeri 22 Palu Email: timadarnafsi@yahoo.com Abstrak: Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V pada materi gaya magnet di SD Negeri 22 Palu sangat meresahkan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 22 Palu menggunakan metode demonstrasi. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 22 Palu sebanyak 34 orang. Rancangan penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan observasi, evaluai, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas siswa sebesar 34,37% (siklus 1) dan 90,62% (siklus 2). Aktivitas guru pada proses pembelajaran pada siklus I mencapai 37,50% dan siklus II mencapai 92,85%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Rerata hasil belajar pada siklus I sebesar 62,41 dan siklus II mencapai 72,51. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 35,29% dan siklus II sebesar 88,23 %. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah penggunaan metode demonstrasi dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran pada materi gaya magnet menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 22 Palu. Kata Kunci : gaya magnet, demonstrasi, aktivitas, hasil belajar PENDAHULUAN Kegiatan belajar mengajar merupakan proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses pembelajaran memegang peranan yang sangat penting. Perubahan paradigma dalam pendidikan menuntut pembelajaran berpusat pada siswa. Guru bukan lagi sebagai pusat pembelajaran, melainkan bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Peran guru sebagai fasilitator dan motivator sangat diperlukan dalam setiap pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan mata pelajaran yang dikaji oleh siswa kelas V SD. Salah satu materi IPA yang sulit dipahami siswa di kelas V SD adalah gaya magnet. Rendahnya pemahaman siswa terhadap gaya magnet disebabkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Guru lebih banyak berceramah, sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran dan sulit untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. Hal ini berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa pada materi gaya magnet. Hakekat IPA adalah IPA sebagai produk, sikap, dan proses. Dengan demikiam pembelajaran IPA tidak hanya mengutamakan pemberian konsep-konsep IPA, namun perlu melibatkan panca indera siswa secara maksimal. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa kelas V SD pada materi gaya magnet dengan memaksimalkan panca indera siswa adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsng subyek atau cara melakukan sesuatu, sehingga siswa mempelajari materi pelajaran melalui serangkaian proses. Metode demonstrasi dipilih karena proses pembelajaran IPA sebaiknya menyediakan serangkaian pengalaman berupa kegiatan nyata yang rasional atau dapat dimengerti siswa dan memungkinkan terjadi interaksi sosial. Saat proses belajar berlangsung siswa harus terlibat secara langsung dalam kegiatan nyata (Sutarno, dkk., 2007). Timadar Nafsi, Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet... 64

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dan solusi yang ada, maka perlu dilakukan suatu tindakan berupa penerapan metode demonstrasi untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami gaya magnet. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan metode demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 22 Palu. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 22 Palu menggunakan metode demonstrasi. METODE PENELITIAN Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 22 Palu. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan observasi, evaluasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru. Instrumen lain adalah tes hasil belajar untuk mengukur kemampuan siswa pada materi gaya magnet. Persentase aktivitas siswa dan guru dihitung dengan menggunakan rumus: Persentase ( ) = x 100... (1) Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah ketercapaian aktivitas siswa melampaui 85% dan ketuntasan klasikal lebih dari 80%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Perencanaan pada siklus I dilakukan dengan membuat rencana perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran IPA kelas V SD dengan materi gaya magnet. Indikator yang ingin dicapai pada siklus pertama adalah siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak bersifat magnetis. Selanjutnya peneliti menyiapkan format lembar observasi dan lembar soal. b. Tahap Pelaksanaan dan Observasi Pada tahap pelaksanaan, langkah-langkah yang dilakukan guru pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam PTK ini adalah: 1) Tahap Apersepsi. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang sudah diajarkan, mengemukakan materi pembelajaran pada hari ini yaitu Benda yang bersifat magnetis dan yang tidak bersifat magnetis. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai setelah mempelajari materi tersebut. 2) Guru menggunakan metode demonstrasi dan ceramah untuk menerangkan beberapa hal tentang gaya magnet Demonstrasi dilakukan langsung oleh guru. 3) Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang disampaikan. 4) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya 5) Guru mengarahkan siswa untuk memberikan kesimpulan sendiri. 6) Guru memberikan penguatan dan memberikan tugas rumah 7) Guru menutup pembelajaran siklus I c. Evaluasi Guru memberikan test akhir d. Refleksi Guru dan teman sejawat berdiskusi untuk membicarakan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil observasi (Tabel 1 dan Tanel 2) serta perolehan hasil belajar siswa (Tabel 3). Timadar Nafsi, Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet... 65

Tabel 1 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I No Aspek Yang Dinilai Skor Penilaian 1 2 3 4 Kriteria 1 Siswa termotivasi untuk menggunakan kemampuan berfikirnya. tidak baik 2 Siswa termotivasi untuk mengguna-kan kemampuan kritis dan kreativitasnya. tidak baik 3 Siswa belajar dalam keadaan senang dan gembira tidak baik 4 terjadi interaksi siswa dengan siswa kurang baik 5 Terjadi interaksi siswa dengan guru tidak baik 6 Siswa berani untuk bertanya dan mengemukakan pendapat kurang baik 7 Kerja sama antar siswa 8 siswa melaksanakan refleksi kurang baik JUMLAH 11 Persentase 34,37 % Tabel 1 menunjukkan persentase keaktifan siswa masih rendah yaitu 34.37%. Rendahnya aktivitas ini disebabkan siswa belum terlibat aktid dalam pembelajaran. Demonstrasi hanya dilakukan oleh guru tanpa melibatkan siswa. Selesai demonstrasi, guru melanjutkan penyampaian materi dengan berceramah. Aktivitas yang masih rendah juga terjadi pada guru. Tabel 2 menunjukkan hanya penguasaan materi yang mendapatkan penilaian baik. Guru belum belum memberikan kesempatan kepada siswanya untuk bertanya dan terlibat dalam pembelajaran. Pengetahuan yang diperoleh siswa bersifat sesaat, sehingga mudah lupa. Sswa juga belum membangun pengetahuannya sendiri. Siswa belum mengalami pembelajaran yang bermakna. Hal ini berdampak pada masih rendahnya hasil belajar siswa. No Tabel 2 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus I Aspek Yang Dinilai Skor Penilaian 1 2 3 4 Kriteria 1 membuka pelajaran kurang baik 2 Melakukan Apersepsi tidak baik 3 Penyampaian Tujuan Pembelajaran tidak baik 4 Memotivasi siswa dalam pembelajaran tidak baik 5 Penguasaan Materi cukup Baik 6 Penggunaan Metode dan Teknik Pembelajaran kurang baik 7 Penguasaan Kelas Pembelajaran tidak baik 8 Memberi kesempatan bertanya dan tanggapan pada siswa tidak baik 9 Kemampuan bertanya dan menanggapi kurang baik 10 Membimbing siswa membuat rangkuman tidak baik Timadar Nafsi, Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet... 66

11 Memberikan Evaluasi tidak baik 12 Interaksi Guru dengan Siswa kurang baik 13 Pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu kurang baik 14 KBM sesuai dengan skenario dan silabus Tidak baik JUMLAH 8+10+3 = 21 Persentase 37,50 Tabel 3 menunjukkan masih banyak siswa yang belun tuntas dengan persentase ketuntasan klasikal hanya 32,29%. Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I No. Keterangan Kuantitas 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Jumlah siswa Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Simpangan baku Jumlah siswa yang tuntas Ketuntasan klasikal 34 62,41 80 45 7,07 12 35,29% Berdasarkan refleksi terhadap pelaksanaa pembelajaran pada siklus I masih banyak kekurangan, sehingga perlu dilakukan perbaikan. Hasil diskusi menyimpulkan, perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II adalah: a. Metode pembelajaran harus diubah kepada metode pembelajaran siswa aktif yaitu metode demonstrasi, tanya jawab, dan diskusi kelompok. b. Guru harus lebih kreatif dengan melibatkan siswa pada saat demonstrasi dan selama proses pembelajaran. 2. Oleh karena hasil pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, maka dilakukan siklus 2. Tahapan yang dilakukan pada siklus II adalah : a. Tahap perencanaan Beberapa hal yang dipersiapkan adalah menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) pada materi gaya dan pengaruhnya: benda yang bersifat magnetis dan yang tidak bersifat magnetis. Indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran adalah siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan benda yang tidak bersifat magnetis. b. Tahap Pelaksanaan dan Observasi Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut: 1) Tahap apersepsi. Guru memberikan motivasi dengan jalan mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya. Selanjutnya guru mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran kali ini. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama. 2) Guru mendemonstrasikan beberapa bentuk magnet menggunakan gambar. Siswa mengamati gambar tersebut. 3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukannya dan mengajukan pertanyaa. 4) Guru memberikan tugas kelompok dan menjelaskan hal-hal yang perlu dikerjakan tentang benda yang bersifat magnetis dan yang tidak bersifat magnetis untuk memantapkan pemahaman siswa. Siswa berdiskusi untuk mencari benda yang bersifat Timadar Nafsi, Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet... 67

magnetis dan benda yang tidak bersifat magnetis. 5) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok pada diskusi kelas. 6) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanggapi dan bertanya. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan dan siswa yang lain memberikan jawaban dan komentar atas pertanyaan temannya. Siswa terlihat lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pada pelaksanaan tindakan ini, guru juga memantau dan membimbing pelaksanaan diskusi kelompok dan menfasilitasi jika ditemukan permasalahan. 7) Tahap penutup dalam proses pembelajaran adalah guru mengarahkan siswa untuk memberikan kesimpulan sendiri. Pada tahap ini guru memberikan penguatan.dan tugas untuk dikerjakan di rumah. Selama proses pembelajaran dilakakan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan pada tahap perencanaan. Pengamatan dilakukan oleh guru sejawat. Hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran terdapat pada Tabel 4. e. Tahap Evaluasi Guru memberikan evaluasi kepada siswa untuk menentukan pemahaman siswa pada materi gaya magnet menggunakan tes hasil belajar f. Tahap Refleksi Guru dan teman sejawat mendiskusikan tentang pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar yang diperoleh siswa. No 1 2 Tabel 4 Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Aspek Yang Dinilai Siswa termotivasi untuk menggunakan kemampuan berpikirnya. Siswa termotivasi untuk menggunakan kemampuan kritis dan kreativitasnya. Skor Penilaian 1 2 3 4 Kriteria Baik Baik 3 Siswa belajar dalam keadaan senang dan gembira Baik 4 terjadi interaksi siswa dengan siswa Baik 5 Terjadi interaksi siswa dengan guru Cukup Baik 6 Siswa berani untuk bertanya dan mengemukakan pendapat 7 Kerja sama antar siswa Cukup Baik 8 siswa melaksanakan refleksi Cukup Baik JUMLAH 9 + 20 = 29 Persentase 90,62 % Berdasarkan rumus (1), maka persentase aktivitas siswa adalah 90,62%. Hasil penilaian terhadap aktivitas guru ditampilkan pada Tabel 5. Baik Timadar Nafsi, Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet... 68

Persentase (%) Tabel 5 Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran No Aspek Yang Dinilai Skor Penilaian 1 2 3 4 Kriteria 1 Membuka pelajaran Baik 2 Melakukan apersepsi Baik 3 Penyampaian tujuan pembelajaran Baik 4 Memotivasi siswa dalam pembelajaran Cukup Baik 5 Penguasaan materi Baik 6 Penggunaan metode dan teknik pembelajaran Baik 7 Penguasaan Kelas Pembelajaran Baik Memberi kesempatan bertanya dan tanggapan pada 8 Baik siswa 9 Kemampuan bertanya dan menanggapi Cukup Baik 10 Membimbing siswa membuat rangkuman Cukup Baik 11 Memberikan evaluasi Cukup Baik 12 Interaksi guru dengan siswa Baik 13 Pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu Baik 14 KBM sesuai dengan skenario dan silabus Baik JUMLAH 12+40 = 52 Persentase 92,85% Berdasarkan Tabel 5 dan rumus (1) maka persentase aktivitas guru dalam pembelajaran sebesar 92,85%. Dengan demikian perolehan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran dengan metode demonstrasi telah melampaui indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Perbandingan aktivitas siswa dan guru dalam siklus I dan II disajikan pada Gambar 1 dan Gambar 2. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Siklus I Gambar 1 Aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus I dan siklus II Timadar Nafsi, Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet... 69

Persentase (%) Persentase (%) Rata-rata hasil belajar Gambar 2 Aktivitas guru dalam pembelajaranpada siklus I dan siklus II Secara keseluruhan pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada pada siklus II berdasarkan hasil observasi terjadi peningkatan aktivitas guru dan siswa yang signifikan dibandingkan dengan pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada Siklus I. Peningkatan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan diskusi dalam materi gaya magnet diikuti dengan peningkatan hasil belajar siswa seperti tampak pada Tabel 6. Tabel 6 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada No. Keterangan Kuantitas 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 100 80 60 40 20 0 Siklus I Jumlah siswa Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Simpangan baku Jumlah siswa yang tuntas Ketuntasan klasikal 34 72,51 85 55 7,7 30 88,23% Berdasarkan perolehan hasil belajar, maka perbandingan rata-rata hasil belajar dan ketuntasan klasikal terdapat pada Gambar 3 dan Gambar 4. 74 72 70 68 66 64 62 60 58 56 Gambar 3 Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Siklus I Siklus I Gambar 4 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siswa pada Siklus I dan Pembahasan Hasil penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode demonstrasi dengan melibatkan siswa pada materi gaya magnet terhadap siswa kelas V SD Negeri 22 Palu menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar. Peningkatan aktivitas yang semakin baik bukan hanya terjadi pada siswa, namun juga terjadi peningkatan aktivitas guru. Peningkatan aktivitas siswa disebabkan metode pembelajaran yang dilakukan guru pada siklus II telah melibatkan siswa lebih aktif. Peningkatan aktivitas juga terjadi pada pembelajaran yang dilakukan oleh Ruhalijah (2012) dengan menggunakan metode demonstrasi pada pelajaran IPA terhadap siswa kelas IV SDN Sungai Kakap. Penggunaan metode demonstrasi pada pelajaran IPA juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa Timadar Nafsi, Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet... 70

kelas kelas IV SD Negeri Kubu (Elvera, dkk. 2010). Peningkatan aktiviatas siswa dan guru dalam penelitian ini berimplikasi pada peningkatan hasil belajar. Hal ini disebabkan dengan keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran, maka siswa tidak hanya mendengarkan informasi dari guru saja, namun siswa juga berusaha menyelesaikan masalah. Keterlibatan siswa dalam hal ini mampu mendorong siswa untuk berpkir, berani bertanya, dan berani mengemukakan pendapat, sehingga pengetahuan yang diperolehnya menjadi lebih bermakna. Metode demonstrasi juga telah dilakukan oleh Komala (2013) terhadap siswa SD kelas V pada materi cahaya dan sifat-sifatnya. Hasil yang diperoleh menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari 62,41 (siklus 1) menjadi 72,51 (siklus 2). Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika pada konsep bangun datar juga dapat meningkatakan hasil belajar siswa (Sugiana, 2012). Penggunaan metode demonstrasi dan diskusi kelompok mendorong aktivitas dan motivasi belajar siswa menjadi lebih baik. Konsep belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan terjadi pada metode pembelajaran demonstrasi ini. Hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. KESIMPULAN DAN SARAN a. Simpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah penggunaan metode demonstrasi dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran pada materi gaya magnet menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 22 Palu. b. Saran dan Tindak Lanjut Saran-saran yang dapat peneliti berikan pada kesempatan ini adalah sebagai berikut : 1. Guru diharapkan selalu meningkatkan kinerjanya dengan cara mengadakan penelitian tindakan kelas, agar permasalahan di dalam kelas dapat cepat teratasi dengan baik dan benar. 2. Pembelajaran IPA dengan metode demonstrasi dan diskusi sangat efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, maka dari itu guru dapat menerapkan metode tersebut sesuai dengan kemampuannya, karena telah terbukti dengan penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan aktivitas siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Elvera, Halidjah, S., dan Mariyanti, K.Y. 2010. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb /article/viewfile/525/pdf. Diakses tanggal 1 September 2014 Komala, S. D. 2013 Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Pokok Bahasan Cahaya Dan Sifat-Sifatnya : Penelitian Tindakan Kelas di SDN Nanggeleng I Kelas V Semester II Ajaran 2012/2013 Kota Sukabumi. Thesis, Universitas Pendidikan Indonesia Ruhalijah, Kaswari dan Suryani. 2012. Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV SDN 18 Sungai Kakap. Tersedia di. www.jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb /article/. Diakses tanggal 24 Agustus 2014 Sugiana, A. 2012. Penggunaan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Konsep Bangun Datar Di Kelas V Sdn 2 Ciruas. Jurnal Penelitian Pendidikan. 3 (2 Timadar Nafsi, Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet... 71

Sutarno, N., dkk. 2008. Materi Dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka Timadar Nafsi, Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet... 72