Pidato Utama Seminar IDB: Mencetak Sumber Daya Manusia yang Kompetitif bagi Pemberdayaan Ekonomi Dr. Hendar (Deputi Gubernur, Bank Indonesia) Jakarta, 13 Mei 2016 Bismillahi rahmani rahiim, Yang saya hormati: Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof. Ali Gufron Mukti; Yang saya hormati: Direktur Jenderal Islamic Research and Training Institute- Islamic Development Bank, Prof Azmi Omar; Para panelis, dan hadirin yang saya hormati, Assalamu alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh, Selamat pagi. 1. Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang karena atas rahmatnya kita dapat hadir dalam pertemuan ini dalam keadaan sehat dan penuh semangat. Segala doa kita panjatkan bagi Nabi Muhammad sebagai Nabi Allah Yang Terakhir, keluarga, sahabat, dan pengikutnya. 2. Pertama-tama, izinkan saya untuk menyambut Anda dalam seminar Pengembangan Sumber Daya di Jakarta ini dan selamat datang di Bank Indonesia. Adalah suatu kehormatan bagi Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tahunan Islamic Development Bank Group ke-41, yang akan diadakan secara resmi dalam beberapa hari mendatang. Sehubungan dengan Pertemuan Tahunan Grup IDB, serangkaian kegiatan diselenggarakan oleh IDB Group dengan berkolaborasi dengan berbagai lembaga di Indonesia. Seminar hari ini adalah program pertama dari berbagai kegiatan tersebut. Seminar ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia dengan bekerja sama dengan Islamic Research and Training Institute (IRTI), anggota IDB Group dengan tema: Mencetak Sumber Daya Manusia yang Kompetitif bagi Pemberdayaan Ekonomi. 3. Penduduk Muslim memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan Islam secara global. Dalam dua dekade terakhir, kita telah melihat begitu banyak pembangunan dalam bentuk penjangkauan, produk keuangan, volume bisnis, dan subsektor keuangan. Tetapi, jika kita ingin melihat ekonomi dan keuangan Islam berdiri setara dengan counterpart konvensional dan berfungsi sebagai pilar ekonomi tangguh untuk mempertahankan pembangunan ekonomi nasional, tindakan yang lebih progresif harus dilakukan. Forum ini menunjukkan komitmen kita menuju kualitas sumber daya manusia Islam yang lebih baik. Oleh karena itu, tema Mencetak Sumber Daya Manusia yang Kompetitif bagi Pemberdayaan 1
Ekonomi sangat relevan bagi kita untuk benar-benar memikirkan arah pengembangan sumber daya manusia di masa mendatang. 4. Kita telah menyaksikan pertumbuhan global yang signifikan dalam Ekonomi dan Keuangan Islam. Sejak krisis keuangan global, lembaga keuangan Islam telah tumbuh dengan laju dua digit, melampaui pertumbuhan sektor konvensional. Berdasarkan Laporan Stabilitas Industri Jasa Keuangan 2016, industri jasa keuangan Islam global telah mencapai nilai total keseluruhan sebesar USD1,88 triliun pada 2015. 5. Terlepas dari berbagai pencapaian tersebut, industri ini masih memiliki kelemahan teknis, yaitu efisiensi operasional yang relatif rendah, ketersediaan produk-produk keuangan yang lengkap untuk konsumen, dan kerangka peraturan yang dirancang dengan tepat. Dalam sebagian besar kasus, kekurangan tersebut terkait dengan rendahnya kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam pengembangan industri keuangan Islam. Strategi promosi yang buruk yang menimbulkan kesalahan persepsi dalam memahami ekonomi dan keuangan Islam menghasilkan beban yang tidak perlu pada program pengembangan industri. Saya berpendapat bahwa kita harus memberikan perhatian lebih besar pada peningkatan rendahnya kualitas sumber daya manusia. 6. Fenomena yang tidak menguntungkan ini telah menjadi fakta di banyak negara, termasuk Indonesia. Kurangnya jumlah universitas, bahan bacaan berkualitas tinggi, dan kurikulum yang dirancang khusus telah menghalangi pencapaian perkembangan progresif oleh industri ini. Kita menyadari bahwa kualitas sumber daya manusia tidak dapat dikembangkan dalam semalam. Diperlukan analisis mendalam dan komprehensif serta program pelaksanaan. Untuk memaksimalkan manfaatnya, program pengembangan sumber daya manusia harus dapat mencakup semua segmen masyarakat di samping tingkat pendidikan. Penyelenggaraan seminar yang bertujuan untuk saling bertukar informasi ini sangat penting dan waktunya tepat. 7. Izinkan saya untuk menawarkan bahan-bahan dasar yang dapat diterapkan dalam pengembangan sumber daya manusia dalam ekonomi dan keuangan Islam. Pertama, link and match. Universitas yang menawarkan program ekonomi syariah harus dapat menyediakan materi pengajaran yang relevan dengan tantangan terkini. Lulusan lembaga pendidikan formal dan kejuruan harus siap menghadapi persaingan ketat dan memahami semua kebutuhan pasar. Kombinasi antara ekonomi syariah dan pengetahuan umum menjadi sangat penting. Kedua, program pengembangan berbasis teknologi. Saat ini adalah era teknologi digital. Ada begitu banyak pengembangan dan penemuan oleh wirausahawan muda dengan 2
menggunakan teknologi informasi. Di bidang teknologi keuangan, banyak start-up memberikan jasa keuangan dengan biaya yang lebih murah dan persyaratan yang lebih mudah. Sebagian start-up juga mulai menggunakan keuangan syariah sebagai model bisnisnya Menurut hemat saya, lulusan ekonomi syariah perlu menguasai pengetahuan di bidang teknologi di level tertentu mengingat industri keuangan saat ini menggunakan teknologi secara masif. Kegagalan menguasai tingkat teknologi tertentu akan menggagalkan upaya agen ekonomi untuk memenangkan persaingan. Ketiga, menetapkan platform yang kokoh untuk kerja sama antar institusi pendidikan baik secara global maupun domestik. Dengan dukungan teknologi, kerja sama antara pihak yang berbeda dapat dilakukan dengan lebih mudah. 5. Islamic Development Bank telah terlibat dalam banyak proyek pengembangan pendidikan di berbagai negara. Intervensi IDB di Indonesia telah dilakukan dalam hal pembangunan fisik gedung universitas. Saya berharap intervensi lebih lanjut dapat juga mencakup pengembangan kurikulum sehingga universitas yang menawarkan ekonomi dan keuangan Islam dapat memperlengkapi generasi muda dengan pengetahuan dan keahlian yang relevan dengan kebutuhan pasar. 6. Dalam kesempatan ini, izinkan saya membagikan inisiatif Bank Indonesia di bidang pengembangan ekonomi dan keuangan Islam, khususnya pengembangan sumber daya manusia. Menurut hemat saya, saat menggerakkan ekonomi dan keuangan Islam sebagai sistem inklusif dalam ekonomi nasional, sumber daya manusia berfungsi sebagai pilar utama. Oleh karena itu, kami mendukung pengembangan tiga komponen sumber daya manusia di pasar yang terdiri atas akademisi, praktisi, dan masyarakat. 7. Pertama, di sisi akademik, Bank Indonesia telah meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai universitas, khususnya di bidang riset, kuliah umum, beasiswa, dan hibah riset. Selain itu, Bank Indonesia telah menerbitkan sejumlah buku Ekonomi dan Keuangan Islam yang menjadi rujukan akademik bagi para akademisi. Buku terbaru yang diluncurkan oleh Bank Indonesia berjudul Perjalanan Perbankan Syariah di Indonesia: Lembaga, kebijakan, dan tantangan. Selain universitas, Bank Indonesia juga mengalokasikan sumber dayanya pada pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dasar dan pertama termasuk Pesantren. Saat ini, Bank Indonesia sedang menyusun modul kuliah yang mencakup bidang: i) keuangan sosial Islam, termasuk zakat dan wakaf; ii) Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil; dan iii) Pengembangan kewirausahaan. 3
Diharapkan materi tersebut siap diluncurkan pada Juli mendatang dan dipakai oleh 5 universitas. Selain itu, untuk mendorong dan mendukung kegiatan riset di bidang Ekonomi Syariah, Moneter dan Keuangan, Bank Indonesia telah meluncurkan Jurnal Moneter, Ekonomi, dan Keuangan Syariah. Volume terbaru baru saja diterbitkan pada Februari 2016. Kami berharap jurnal ini akan menjadi jembatan antara teori dan praktik di bidang Ekonomi, Moneter, dan Keuangan Syariah. 8. Kedua, di sisi praktisi, Bank Indonesia juga tetap melaksanakan program pengembangan kapasitas untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam industri Keuangan Syariah. Kami menjalin kerja sama yang baik dengan lembaga lokal dan internasional untuk memfasilitasi kunjungan pakar ke Indonesia, menyelenggarakan seminar, lokakarya, dan memfasilitasi kegiatan riset bersama tentang Ekonomi dan Keuangan Syariah. Minggu depan, kami akan mengadakan Lokakarya Kelas Master Sukuk untuk mengembangkan kompetensi praktisi masyarakat perbankan dan keuangan Islam, terutama penerbitan sukuk. Menurut hemat kami, sukuk korporasi harus didorong beserta dengan pengembangan sukuk negara. 9. Ketiga, di sisi masyarakat, untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen para pemangku kepentingan dalam mendukung akselerasi ekonomi Islam, Bank Indonesia mengadakan Festival Ekonomi Syariah Indonesia sejak 2014. Acara ini memfasilitasi diskusi intelektual dan acara bisnis di antara praktisi industri, pemimpin bisnis, regulator, dan cendekiawan Syariah untuk memacu pertumbuhan keuangan Islam di masa mendatang. 10. Dalam hal organisasi, setelah departemen perbankan syariah pindah ke OJK, Bank Indonesia telah membentuk departemen baru Ekonomi dan Keuangan Syariah. Kami berkomitmen untuk memperkuat beberapa inisiatif untuk mencapai Indonesia sebagai pusat regional Ekonomi dan Keuangan Islam. 10. Izinkan saya untuk mengakhiri pidato ini dengan menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pembicara dan peserta, khususnya kesediaan menghadiri acara khusus ini. Saya juga berharap Anda terlibat dalam diskusi dan pembahasan produktif dalam acara penting ini. Saya yakin bahwa dengan dukungan semua peserta dalam ruangan ini, kita dapat mencapai hasil signifikan yang bermanfaat untuk mendorong pengembangan sumber daya manusia di bidang ekonomi dan keuangan Islam. 11. Akhirnya, izinkan saya untuk menyampaikan terima kasih kepada staf yang bekerja keras dan berdedikasi dari Bank Indonesia dan IRTI-IDB sehingga seminar ini dapat 4
terselenggara. Tetapi, kami sangat memahami bahwa seminar ini masih jauh dari sempurna dalam berbagai aspek. Oleh karena itu, kami ingin memohon maaf atas ketidaknyamanan dalam seminar ini. Sekali lagi, saya menyambut Anda dalam seminar ini dan mengharapkan setiap pembahasan Anda berhasil. Terima kasih. Wa billahi tawfiq wal hidayah. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Dr. Hendar 5