Mela Febrianti * 1. Pendahuluan. Abstrak KESESUAIAN LAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
Kesesuaian Lahan Kayu Manis di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Kesesuaian Lahan Jagung Pada Tanah Mineral dipoliteknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa di Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

KESESUAIAN LAHAN DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH UNTUK BUDIDAYA KEDELAI

Kesesuaian LahanTanaman Kelapa Sawit Di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Lailatul Husna *

Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Desa Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal

Kesesuian lahan untuk tanaman papaya dan durian dipolitani

Kesesuaian Padi Sawah di Lahan Gambut Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Kesesuaian Lahan tanaman kopi di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)

Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C)

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia. Universitas Sumatera Utara

2013, No.1041 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kelapa Sawit(Elaeis guineensis) tanaman kelapa sawit diantaranya Divisi Embryophyta Siphonagama, Sub-devisio

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 79/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SETELAH UTS

TATA CARA PENELITIAN

Kesesuian lahan untuk tanaman tebu dipolitani

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pasir Pantai. hubungannya dengan tanah dan pembentukkannya.

Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

Lampiran 1. Deskripsi Profil

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

MEMANFAATKAN DATA FISIKA DAN KIMIA TANAH UNTUK MENILAI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN PEPAYA DIPOLITANI

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PUPUK DI LAHAN MARGINAL UNTUK KELAPA SAWIT. Research & Development of Fertilizer Division SARASWANTI GROUP

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Lahan pesisir Pantai Desa Bandengan,

TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica L var Kartika Ateng ) Di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014).

PEMETAAN MANUAL KEMAMPUAN LAHAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH DENGAN METODE DESCRITIF

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

338. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI KECAMATAN MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Singkong. prasejarah. Potensi singkong menjadikannya sebagai bahan makanan pokok

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN APEL DI DESA SIHIONG KECAMATAN BONATUA LUNASI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. lahan pasir pantai Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen dengan daerah studi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi

ANALISA POTENSI LAHAN UNTUK KOMODITAS TANAMAN KEDELAI DI KABUPATEN SITUBONDO

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanah dan Lahan. bumi, yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik, serta mempunyai sifat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. wilayahnya. Iklim yang ada di Kecamatan Anak Tuha secara umum adalah iklim

Berdasarkan TUJUAN evaluasi, klsifikasi lahan, dibedakan : Klasifikasi kemampuan lahan Klasifikasi kesesuaian lahan Kemampuan : penilaian komponen lah

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KEDELAI (Glycine max) DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi dapat hidup baik di daerah yang berhawa panas dan banyak

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KAWASAN TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Dampak Industri Pertanian Kelapa Sawit Terhadap Berkurangnya Ikan Di Perairan dan Flora serta fauna.

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah Irigasi (Oryza sativa L.) Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Pisang. Pertumbuhan tanaman pisang sangat dipengaruhi faktor-faktor yang

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. informasi dari sumber-sumber lain yang relevan (Rayes, 2007).

Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) ialah tumbuhan tropika dan subtropika dari

BAB III METODE PENELITIAN

Evaluation Of Land Suitability For Rainfed Paddy Fields (Oryza sativa L.) In Muara Sub District North Tapanuli Regency

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Maret 2016

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) PADA BENTUK LAHAN ASAL VOLKANIS DI KECAMATAN PASRUJAMBE KABUPATEN LUMAJANG

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Spermatophyta, subdivisio Angiospermae, class Monocotyledoneae, family

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. pasir di semua wilayah penelitian sehingga cukup baik untuk meloloskan air.

Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian dan Perkebunan

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis quenensis Jacq) DI DESA TOLOLE KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lahan 2.2 Penggunaan Lahan

Kemampuan Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Menggunakan Metode Deskriptif dengan Surfer 9

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. potensi sumber dayanya adalah survei. Sebuah peta tanah merupakan salah satu

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kualitas dan Karakteristik Lahan Sawah. wilayahnya, sehingga kondisi iklim pada masing-masing penggunaan lahan adalah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

TUGAS TUTORIAL MATA KULIAH : PERTANIAN BERLANJUT

TINJAUAN PUSTAKA. proyek-proyek pengembangan wilayah. Survei dan pemetaan tanah merupakan

ABSTRAK. Kata Kunci: Jaringan syaraf tiruan, learning vector quantization, evaluasi kesesuaian lahan ABSTRACT

Kata kunci: lahan kering, kedelai

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

Panduan Fieldtrip. MK. Survei Tanah dan Evaluasi Lahan. Christanti Agustina, SP. Nama : NIM : Program Studi :

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pemetaan Tanah.

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PADA TANAH ENTISOL DI KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN UNTUK TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica)

I. PENDAHULUAN. Salah satu sektor pertanian yang dikembangkan saat ini adalah intensifikasi

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.) dpl. (Nurbani, 2012). Adapun klasifikasi tanaman durian yaitu Kingdom

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. 8 desa merupakan daerah daratan dengan total luas 2.466,70 hektar.

8/19/2015 SENAWI SNHB-FKT-UGM

Evaluasi Lahan. proses perencanaan penggunaan lahan (land use planning). Evaluasi lahan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Lahan Kesesuaian Tanaman Karet

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI GOGO, JAGUNG DAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

I. PENDAHULUAN. dapat menghasilkan genotip baru yang dapat beradaptasi terhadap berbagai

Potensi Pengembangan Tanaman Pangan Alternatif Ditinjau dari Aspek Biofisik di Kota Ternate

MATERI-1 PERSIAPAN LAHAN. (Sunarto Ismunandar + Sugeng Prijono)

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN BUNCIS (Phaseolus Vulgaris) DI POLITANI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. ketinggian 15 m.dpl. Wilayah Desa Petangkuran berupa lahan kering dengan luas

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KERING UNTUK BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI DI DESA PUCUNG, KECAMATAN GIRISUBO, KABUPATEN GUNUNGKIDUL SKRIPSI

KARAKTERISTIK LAHAN UNTUK PERTANAMAN PADI GOGO

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat- sifat tertentu yaitu

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BROKOLI (BRASSICA OLERACE VAR ITALICA)

Transkripsi:

KESESUAIAN LAHAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No. 2 (2015) 038-042 http://www.perpustakaan politanipyk.ac.id. Kesesuaian Lahan Kopi, Sawit, Jagung, Kayu Manis, Kelapa, Tembakau, Kedelai, Kakao dan Sawah Di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Yang Dipetakan Dengan Surfer 9 Mela Febrianti * Mahasiswi semester 6 Prodi. Manajemen Produksi Pertanian, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271 Diterima : Juni 2015/ Diterbitkan: September 2015/online : Oktober 2015 Abstrak Penelitian mengenai evaluasi kesesuaian lahan untuk Komoditi pertanian mulai dari perkebunan, pangan, dan hortikultura diperlukan dan penting saat ini, para petani berusaha dalam membudidayakan komoditi yang mereka usahakan baik untuk komersial maupun untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk mendapatkan hasil yang optimal untuk setiap komoditi tentu kita melihat unsur apa yang paling berpengaruh terhadap produktifitas dari komoditi yang diusahakan, salah satunya adalah kesesuaian lahan. Kesesuaian lahan itu berasal dari kecocokan suatu komoditi terhadap suatu lahan dan bagaimana upaya untuk membuat lahan sesuai dengan syarat tumbuh dari komoditi agar menghasilkan produksi optimal. Dalam kesesuaian lahan ada parameter yang digunakan untuk menilai karakteristik lahan untuk evaluasi lahan : temperatur udara, curah hujan, lamanya masa kering, kelembaban udara, drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, kapasitas tukar kation liat, kejenuhan basa, ph H2O, C- organik, salinitas, alkalinitas, lereng, bahaya erosi, genangan, batuan di permukaan, dan singkapan batuan. Penelitian dilakukan dengan melihat sampel tanah dari lahan yang akan diteliti dan menilainya menggunakan beberapa alat. Pada lahan politeknik pertanian negeri payakumbuh yang digunakan sebagai praktek mahasiswa, penelitian dosen dan mahasiswa untuk menanami komoditi pertanian terutama pangan, perkebunan dan hortikulturan, memiliki kesesuaian lahan antara S3-N dari 10 sampel lahan yang dilakukan pada praktek kesesuaian lahan. Artinya kesesuaian lahan di Politani berkisar antara kurang sesuai sampai tidak sesuai. Dimana S3 (Jagung pipil, Kayu manis, Kelapa, Kopi, dan Kakao), dan N ( Kelapa sawit dan Kedelai). Penggunaan surfer 9 dalam kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politani memberikan keuntungan dan kemudahan dalam melihat hasil kesesuaian lahan untuk tanaman di Politani yang terlebih dahulu sudah diproses dengan evaluasi kesesuaian lahan secara manual. Kata kunci : Kesesuaian Lahan Politani, surfer 9 Singkatan: S1 : sesuai S2 : Sesuai S3 : Agak sesuai N : Tidak sesuai Koresponden: melafebrianti@gmail.com : hp, 082284254164 1. Pendahuluan Dalam pertanian banyak petani yang tidak mengetahui tentang kesesuaian lahan yang mereka gunakan untuk bercocok tanam, sehingga produksi yang dihasilkan tidak optimal. Kesesuaian lahan merupakan ilmu yang mempelajari tingkat kecocokan sebidang lahan untuk komoditi tertentu, dimana yang menjadi acuan utamanya adalah kecocokan dari tanaman atau terpenuhinya syarat tumbuh tanaman oleh lahan. Setiap daerah memiliki kesesuaian lahan yang berbeda-beda. Untuk menilai kesesuaian lahan perlunya melakukan evaluasi lahan dengan melakukan survey lansung dengan mengambil sampel tanah pada lahan dan melakukan penilaian dengan melihat parameter-parameter kesesuaian lahan dengan syarat tumbuh dari tanaman yang akan ditanam pada lahan tersebut. Menurut Sumarno, E (2015), evaluasi lahan adalah penilaian dan pengelompokan lahan dalam arti kesesuaian relatif lahan/ kesesuaian absolut bagi tanaman. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh merupakan perguruan tinggi yang bergerak dibidang pertanian, dimana sebagian besar lahannya digunakan untuk praktek mahasiswa dan penelitian bagi dosen ataupun mahasiswa dalam bidang pertanian seperti budidaya tanaman atau komoditi tertentu. Tanaman pangan, hortikultura dan kebun merupakan komoditi yang banyak ditanam pada lahan Politani baik itu untuk konvensional maupun hanya untuk kebutuhan praktek maupun penelitian. Namun, dalam budidaya tanaman, tidak semua tanaman memiliki syarat tumbuh yang sama dengan suatu daerah atau lahan. Maka untuk mengoptimalkan budidaya suatu tanaman agar menghasilkan produksi yang baik diperlukan evaluasi kesesuaian lahan dan mencarikan solusinya ataupun perlakuan agar komoditi dapat tumbuh dengan baik pada lahan tersebut. Setelah dilakukan survey secara lansung dan menilai kesesuaian lahan dengan syarat tumbuh tanaman dengan beberapa alat dan metode secara manual maka data tersebut dibuat pada program aplikasi komputer di surfer 9 pada peta lahan agar lebih mudah untuk dilihat dan dipahami oleh setiap orang yang melihat peta kesesuaian lahan tersebut, sehingga mereka tahu tingkat kesesuaian lahan untuk setiap lahan yang ditanami oleh suatu komoditi. Surfer 9 merupakan suatu program aplikasi untuk membuat digitasi pada peta, membuat nilai kemampuan dan kesesuaian lahan pada peta, membuat atau menggambarkan peta dan lain-lain dengan berbagai program aplikasinya. Dengan adanya surfer 9 ini kita dapat melihat dengan jelas dan tahu gambar lahan pada peta dengan sesuai kesesuaian lahannya dan tanaman yang ada pada lahan. Tujuan dari evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politeknik Pertanian negeri Payakumbuh dengan surfer 9 ini adalah untuk mengetahui dan melihat kesesuaian lahan pada lahan Politani dengan tanaman yang ditanam dan mengetahui cara agar tanaman yang akan ditanam sesuai syarat tumbuhnya dengan karakteristik lahan yang akan ditanami sehingga dapat meningkatkan hasil produksi dan pendapatan serta mengetahui penggunaan dan manfaat surfer 9 dalam kesesuain lahan yang

dapat mempermudah dalam melihat peta lahan tentang kesesuaian lahan yang ditanami suatu komoditi tertentu. 2. Bahan dan Metode 2.1. Lokasi penelitian Tempat pelaksanaan pratikum ini yaitu di kampus Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada tanggal 09 Maret 2015 pukul 13.20-17.00 WIB. 2.2. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : kertas dan tabel analisa, hygrometer, lahan 10 tanaman yang ada di Politani, dan laptop. 3. Hasil dan Pembahasan Tabel. 1. Analisa Kriteria Kesesuaian Lahan Persyaratan Kelas kesesuaian lahan penggunaan/ karakteristik lahan S1 S2 S3 N Temperatur (tc) Temperatur rerata ( C) 25-28 Ketersediaan air (wa) Curah hujan tahunan (mm) 2000-3000 28-32 23-25 1300-2000 3000-4000 30-25 20-23 1000-1300 4000-5000 Kelembaban (%) > 60 50-60 <50 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media perakaran (rc) Tekstur Baik, Halus,, terham bat kasar Terham bat, >35 <20 <1000 terham bat, terham bat, (cm) Bahaya erosi (eh) Lereng (%) < 8 8 16 16-30 > 30 Bahaya erosi berat berat Bahaya banjir (fh) Genangan F0 F1 > F2 Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%) < 5 5 15 15-40 > 40 Singkapan batuan (%) < 5 5 15 15-25 > 25 Sumber : http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id Keterangan : KE : Kepekaan Erosi E KD TLA TLB D : Erosi : Kedalaman tanah : tekstur lapisan atas : tekstur lapisan bawah : Drainase Tabel diatas merupakan tabel analisa kesesuaian lahan yang digunakan untuk mengevaluasi kesesuaian 10 tanaman pada lahan di Politani. Dalam melakukan evaluasi kesesuaian lahan kita menentukan kesesuaian lahan dengan tanaman dengan melihat dan menilai secara lansung kecocokan syarat tumbuh tanaman dengan lahan dengan memperhatikan temperatur udara, curah hujan, lamanya masa kering, kelembaban udara, drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, kapasitas tukar kation liat, kejenuhan basa, ph H2O, C-organik, salinitas, alkalinitas, lereng, bahaya erosi, genangan, batuan di permukaan, dan singkapan batuantemperatur udara, curah hujan, lamanya masa kering, kelembaban udara, drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, kapasitas tukar kation liat, kejenuhan basa, ph H2O, C- organik, salinitas, alkalinitas, lereng, bahaya erosi, genangan, batuan di permukaan, dan singkapan batuan. Dengan data tersebut kita dapat mengetahui kelas kesesuaian lahan tanaman apakah berada pada kelas S1 yang artinya lahan yang tidak ada kendala atau sesuai dengan syarat tumbuh tanaman yang akan ditanam, S2 yang artinya sesuai, S3 artinya kurang sesuai dan N artinya tidak sesuai. Bahan kasar (%) < 15 15 35 35-55 > 55 Kedalaman tanah (cm) > 100 75-100 50-75 < 50 Retensi hara (nr) KTK liat (cmol) - - Kejenuhan basa (%) > 20 20 ph H2O 5,2-7,5 4,8-5,2 7,5-8,0 C-organik (%) > 0,8 0,4 <4,8 >8,0 Toksisitas (xc) Salinitas (ds/m) < 12 12-16 16-20 >20 Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik > 125 100-125 60-100 < 60 Gambar 1. Tanaman Kayu Manis 12

Gambar 6. Kakao Gambar 2. Kelapa Gambar 7. Kedelai Gambar 3. Jagung Gambar 8. Sawah Gambar 4. Tembakau Gambar 9. Jagung Lahan Gambut Gambar 5. Sawit TM2 Gambar 10. Kopi 13

Komoditi Kopi Kayu manis Kelapa Sumber : http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id Jagung pipil Tabel 2. Hasil kesesuaian lahan 10 tanaman yang ada di Politeknik Pertanain Negeri Payakumbuh Sawit TM2 Jagung lahan gambut Temba kau Kedelai Kakao Sawah Kelas S3 S3 S3 S3 N N S3 N S3 S3 Temperatur rerata ( C) Curah hujan tahunan (mm) Kelembaba n (%) Drainase Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman tanah (cm) KTK liat (cmol) Kejenuhan basa (%) 24-26 17500-2000 30-40 70-80 Baik Agak kasar ph H2O 5,6-6,6 22-25 25-27 2200 - Temperatur (tc) 30 25 26 22-28(23) 22-28 38 25-28 24-29 2200 - Ketersediaan air (wa) 3.500-4000 >42 66% 42% 66% 49% (45-50) Ketersediaan oksigen (oa) Baik, Baik,seda ng Baik,seda ng Media perakaran (rc) 1.250-1.750 >1.400 Baik,sedan g Sedang,aga k, 2200-2500- 3000 3000-4000 24-75 67% 35-40 33-90 Baik,se dang Agak kasar,, Baik,seda ng Sedang,, Terhambat, terhambat Halus,, <15 < 15 < 15 < 15 < 15 <15 <15 < 15 <15 <3 140-200 > 100 > 60 > 60 > 100 >75-100 >75 > 60 >100 >50 Retensi hara (nr) <16 16 16 16 >16 >16 16 >16 16 35-50 20 < 35 20 >35 >35 < 35 >35 20-35 5,0 7,0 5 9,31 6.6 7,8-8,0(7,88) 5,5-6,2 9,31 7.0-7.6 <5,0 >8,5 C-organik (%) 0.8-1.2 > 0,4 > 0,8 > 0,4 0,8 >1,2 >1,2 > 0,4 >1.5 >1,5 Toksisitas (xc) Salinitas (ds/m) 0.5 2 < 5 <12 <4 <2 <1.1 <2 Sodisitas (xn) Alkalinitas/ ESP (%) < 10 < 15 <15 <10 < 15 <20 Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik >125 >125 >125 >100 >125 >100 (cm) Bahaya erosi (eh) Lereng (%) <8 < 8 < 8 < 8 <8 <8 <8 < 8 8-16 Bahaya erosi Rendah - Bahaya banjir (fh) Genangan Fo F0 F0 F1 F0 F0 Fo F1 F0 F31,f32 Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan 15-40 < 5 < 5 < 5 < 5 <5 <5 < 5 < 5 <5 (%) Singkapan batuan (%) 15-25 < 5 <5 < 5 < 5 <5 <5 < 5 <5 <5 14 Tabel diatas merupakan tabel analisa kesesuaian lahan untuk 10 tanaman yang tumbuh di Politeknik Negeri Payakumbuh. Dimana kesesuaian lahan 10 tanaman tersebut berada pada kelas S3 - N. S3

(Jagung pipil, Kayu manis, Kelapa, Tembakau, Kopi, Kakao dan Sawah) dan N (Sawit TM2, Jagung lahan gambut, dn Kedelai). Gambar 11. Surfer 9 Gambar diatas merupakan aplikasi surfer 9, dimana surfer 9 adalah suatu program aplikasi untuk membuat digitasi pada peta, membuat nilai kemampuan dan kesesuaian lahan pada peta, membuat atau menggambarkan peta, membuat legenda peta dan lain-lain dengan berbagai program aplikasinya. Surfer 9 mempunyai manfaat dalam kesesuaian lahan, dimana dengan menggunakan surfer 9 untuk membuat kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh pada lahan tersebut dapat dengan mudah dan lebih jelas serta lebih. Keuntungan lainnya, bagi petani atau masyarakat dengan melihat kesesuaian lahan dengan surfer 9 dapat melihat gambarannya lansung dengan jelas dan lebih menarik. Gambar 12. Peta kesesuaian lahan untuk 10 tanaman yang tumbuh di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dengan surfer 9 Gambar diatas merupakan peta kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politani dengan surfer 9, dimana ada 10 tanaman yaitu jagung pipil, sawit TM 2, jagung pada lahan gambut, kayu manis, kelapa, tembakau, kedelai, kopi, kakao dan sawah. Pada peta di surfer 9 terdapat beberapa aplikasi jendelanya yang berguna untuk membuat dan menunjang dalam pembuatan kesesuaian lahan pada surfer 9, diantaranya ada file, edit, view, draw, arrange, grid, map, tools, window dan help yang didalamnya terdapat aplikasi untuk menulis, menggambar, membuat peta, menfasilitasi dan lain-lain terutama dalam peta kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politani. Pada peta nilai kesesuaian lahan setiap tanaman ditandai dengan legenda peta dengan bentuk kotak bercorak atau bewarna sesuai dengan corak dan warna lahan pada peta yang kelas kesesuaian lahannya telah ditentukan. Kelas kesesuian lahan di Politani berkisar antara S3 N, dimana S3 artinya kurang sesuai, diperlukan perlakuan yang intensif agar tanaman dapat tumbuh dengan baik pada lahan tersebut dan N artinya tidak sesuai, dimana lahan tersebut tidak bisa ditanami oleh tanaman yang syarat tumbuhnya tidak sesuai dengan lahan tersebut. Tanaman yang kelas kesesuaian lahannya S3 adalah jagung pipil, kayu manis, kelapa, tembakau, kopi, kakao dan sawah. Tanaman yang berada pada kelas kesesuaian lahan N adalah sawit TM 2, jagung pada lahan gambut, dan kedelai. Lahan Politani yang ditanami oleh 10 tanaman tersebut berada pada kelas S3 dan N disebabkan oleh faktor pembatas yang berasal dari alam seperti iklim, suhu, curah hujan dan lain-lain yang tidak dapat diubah, tetapi jika faktor penghambatnya berasal dari karakteristik tanahnya seperti ph, kandungan organik, kandungan hara dan lain-lain dapat diubah dengan melakukan berbagai perlakuan atau menggunakan teknologi yang tepat untuk meningkatkan kecocokan lahan dengan tanaman yang akan ditanam serta menjadikan atau mengubah kelas kesesuaian lahan menjadi S1 yang artinya lahan sesuai atau subur dan tidak ada kendalanya. Dengan penggunaan surfer 9 ini jelas dapat mempermudah dalam melihat dan menggambarkan kesesuaian lahan yang ada di Politani dengan berbagai aplikasinya yang dapat membuat masyarakat umum lebih paham dan lebih jelas melihat kesesuaian lahan dengan. 4. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan data yang diperoleh dari praktek lapangan tentang kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politani, dimana menggunakan 10 sampel tanaman berada pada kesesuaian lahan S3 N yang artinya kesesuaian lahan di Politani berkisar antara kurang sesuai sampai tidak sesuai, dimana S3 (jagung pipil, kayu manis, kelapa, tembakau, kopi, kakao dan sawah). N (sawit TM 2, jagung pada lahan gambut, dan kedelai) yang disebabkan oleh faktor pembatas yang berasal dari alam yang tidak dapat dirubah. Dengan menggunakan aplikasi surfer 9 pada kesesuaian lahan dapat mempermudah, memper dan lebih jelas dalam melihat dan menilai kesesuaian lahan berdasarkan peta lahan. Maka dari itu penulis menyarankan sebelum melakukan penanaman pada lahan untuk tanaman atau komoditi sebaiknya dilakukan evaluasi kesesuaian lahan terlebih dahulu agar tanaman yang ditanam pada lahan dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan produksi yang optimum serta untuk mempermudah dalam melihat dan menilai kesesuaian lahan sebaiknya dibuat atau diaplikasikan pada program aplikasi surfer 9. 15

5. Ucapan Terimakasih Mela F. / Jurnal nasional Ecopedon Vol2. No2. (2015)12-16 Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal ini dengan judul Kesesuaian Lahan Untuk 10 Tanaman yang Tumbuh di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Penulis juga mengucapkan Terimakasih kepada Bapak Aflizar Ph.D yang telah membagi ilmu tentang kesesuaian lahan dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan jurnal ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Manajemen Produksi Pertanian semester 6 angkatan 2012 yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data kesesuaian lahan setiap kelompok sehingga penulis dapat membuat dan menyelesaikan jurnal ini dengan dan mudah. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada Desra Andriani, Fitri Hidayani dan Lusi Erika cintya selaku teman dekat penulis yang telah menyemangati dan membantu penulis selama pembuatan jurnal ini. Daftar Pustaka [1] Aflizar. 2014. Kesesuaian Lahan. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh [2] Aflizar. 2015. Bahan Kuliah Kesesuaian Lahan. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh [3] http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id. [4] http://www.worldagroforestry.org [5] http://www.academia.edu.8013820/evaluasi_kesesuaian_lahan 16