BAB I PENDAHULUAN. Analisis rantai..., Muhammad Alfan Ihsanuddin, FE UI, Universitas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Pengembangan Produk Unit Business Development

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku usaha membutuhkan penerapan teknologi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB IV METODE PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/ perusahaan penyusunan strategi sangat diperlukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan cepat sehingga menjadi pionir atau menunggu investasi dan melihat reaksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, hlm. 185

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dewasa ini telah mencapai tingkat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan inovasi dan mengembangkan diferensiasi produknya. Teknologi

A-PDF Manual Split Demo. Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I 2. PENDAHULUAN. Johnson Indonesia merupakan perusahaan industri susu kelas premium yang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan lingkungan pemasaran mengalami perubahan yang dramatis

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi memacu perubahan dalam bidang pemasaran, operasional,

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Transaksi Non-Tunai di Indonesia dalam beberapa tahun

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT

E-Business Dan Pendukungnya

Mekanisme Pasar E-Commerce (1/2)

I. PENDAHULUAN. dan juga tidak dapat dipisahkan dari seluruh aspek kehidupan manusia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mencegah kelemahan dari penggunaan uang tunai tersebut, kini

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengadopsi Teknologi Informasi terutama Internet. Internet telah

BAB I PENDAHULUAN. manusia membutuhkan orang lain untuk berbagi dan berkomunikasi. Kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini cukup ketat dan kompleks. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persoalan manajemen semakin kompleks, apalagi dengan kondisi

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEKNOLOGI PERBANKAN. Hartika Yusman. Abstrak. Pendahuluan. Pembahasan.

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang bermunculan khususnya pada bidang yang serupa. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dinegeri maju dikenal sebagai mobile phone. Kemudian di Indonesia

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

yang mampu mengakomodasi secara sempurna seluruh kebutuhan gaya hidup, kapanpun, dimanapun.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan di industri telekomunikasi kian meningkat, khususnya di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. Kelengkapan infrastruktur telekomunikasi kini berkembang menjadi salah satu

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. pembayaran yang digunakan oleh masyarakat. Seiring dengan semakin tingginya

BAB I PENGANTAR. sependapat dalam buku Bunga Rampai Hukum Ekonomi Dan Hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. Segala sesuatu mengalami perkembangan berupa perubahan yang mengarah pada

STMIK GI MDP ANALISIS PENGGUNAAN FITUR MOBILE BANKING TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN PADA NASABAH BANK BCA DI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya proses globalisasi perusahaanperusahaan. di Indonesia memasuki lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. tujuan konsumen turut membentuk sikap seseorang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. memberikan peluang-peluang baru bagi pemain industri telekomunikasi baik

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat oleh banyaknya produsen yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis penyediaan layanan Manajemen Proses Bisnis di Indonesia dilihat masih

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis yang selama ini digunakan. Perusahaan perlu melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. harus bersaing secara ketat dengan perusahaan lain. Berbagai tantangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. besar bagi perusahaan outsourcing. Dalam praktek di mancanegara, dikembangkan karena terbukti bisa meningkatkan produktivitas dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Banyaknya jumlah bank yang ada di Indonesia membuat masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga

PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dasar (teknologi pangan, pembangunan, dan lain-lain) sampai

Pengantar Sistem Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu

STRATEGI BERSAING. Strategi Bersaing halaman 1 dari 5

Lintang Yuniar Banowosari Pengantar Sistem Informasi IT / 2 SKS

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cepat dan murah tentunya menuntut para pemberi informasi untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Analisis daya saing..., 1 Rani Nur'aini, FT UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil menengah (UKM) produksi tahu di industri tahu Kota

Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Cabang Buah Batu Pendirian Bank

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting cycle adalah

Analisis Struktur Industri Bisnis Uang Elektronik (Electronic Money) di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pertumbuhan pengguna telefon selular yang tinggi. Maka, untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Renny Indaryanti Akip F UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan yang begitu cepat didalam bisnis.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar industri teknologi informasi di Indonesia dalam dekade terakhir tumbuh dengan pesat seiring dengan cepatnya perkembangan di bidang teknologi dan tingginya permintaan pasar akan teknologi yang baru. Pasar IT di Indonesia pada tahun 2008 untuk perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan services masing-masing diperkirakan mencapai US$ 2.1 miliar, US$ 310 juta dan US$ 439 juta dengan tingkat pertumbuhan 11% pertahun (Business Monitor International, Q3 2008). Besarnya pasar teknologi informasi juga diikuti dengan makin tingginya persaingan diantara perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut. Industri teknologi informasi memiliki karakteristik lingkungan yang kompleks dan ketidakpastian yang tinggi. Siklus hidup produk (product life cycle) sangat pendek dan dengan cepat digantikan oleh produk-produk yang memiliki teknologi lebih tinggi dan baru. Hal ini memaksa para pelaku industri untuk terus menerus melakukan inovasi dalam rangka mempertahankan keunggulan daya saing dan mengatasi lingkungan kompetisi yang sangat kompleks dan dinamis. Aktivitas inovasi sangat penting untuk melakukan diferensiasi produk atau jasa terhadap pesaing dan menciptakan nilai baru atau nilai tambahan bagi konsumen dan sangat penting untuk mendapatkan keunggulan daya saing (Hoskisson, 2008). Kemampuan perusahaan untuk melakukan inovasi secara terus menerus dapat menjadi sumber keunggulan daya saing yang berkelanjutan. Penelitian juga menunjukkan bahwa perusahaan yang berkompetisi secara global dan melakukan investasi di bidang inovasi akan meraih pengembalian yang tinggi (Hammel, 2000). Apple Computer yang menempati peringkat pertama perusahaan paling inovatif versi Business Week 2007 merupakan salah satu contoh menarik bagaimana sebuah perusahaan mampu bangkit dan memperoleh profitabilitas yang tinggi melalui inovasi produk. Strategi radikal Procter & Gambler untuk membuka inovasi sekarang telah menghasilkan inovasi perusahaan lebih dari 35% 1

2 dan pendapatan miliaran dolar (Huston & Sakkab, 2006). Inovasi dapat dilakukan pada beberapa bentuk yaitu produk, proses, marketing, model bisnis dan masih banyak bentuk-bentuk yang lain (Moore, 2004) Gambar 1-1 berikut menunjukkan besarnya dana yang dikeluarkan perusahaan untuk riset dan pengembangan berdasarkan industri. Tercatat dana riset paling besar dikeluarkan oleh industri komputer dan elektronik dan tingkat pertumbuhan tertinggi di industri software dan internet. Gambar 1-1. Tingkat Pertumbuhan dan Pengeluaran Dana Riset dan Pengembangan Berdasarkan Industri. (Sumber: strategy+business, 2008) PT SW sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dituntut untuk terus melakukan inovasi agar dapat bertahan dalam persaingan. Visi perusahaan sebagai perusahaan paling inovatif di bidang consumer banking dan small business banking menegaskan arah perusahaan untuk menjadikan inovasi sebagai keunggulan bersaing. Saat ini PT SW memiliki 4(empat) lini produk yaitu card solution, application service provider (ASP), network dan IT services. Konsumen PT SW adalah segmen korporasi dengan target pasar perbankan dan institusi finansial lainnya. Pada setiap lini bisnis, PT

3 SW menghadapi pesaing-pesaing yang telah lebih dulu masuk ke industri dan sangat fokus pada bidang bisnisnya. Lini produk Card Solution menjadi salah satu fokus bisnis PT SW mulai tahun 2007. Card solution merupakan satu rangkaian solusi terintegrasi dari penyediaan perangkat lunak aplikasi pemrosesan kartu kredit, personalisasi kartu, penyediaan sistem pembayaran berbasis kartu pintar (smart card) dan penyediaan perangkat EDC (electronic data capture). Perkembangan teknologi di bidang solusi kartu sangat cepat baik disisi teknologi perangkat yang digunakan maupun aplikasi teknologi tersebut di bidang bisnis. Teknologi kartu yang semula hanya berupa kartu magnetik (magnetic stripe) berkembang menjadi kartu pintar (smart card) bahkan sampai penggunaan smart card yang telah ditanam di telepon seluler. Perkembangan juga terjadi pada aplikasi teknologi tersebut untuk bidang bisnis mulai dari pembayaran kartu kredit dan debit, payment point, jalan tol, parkir, toko-toko, rumah sakit dsb. Fakta yang terjadi di lapangan, produk yang dimiliki PT SW belum mampu mengikuti perkembangan tersebut baik teknologi perangkatnya maupun aplikasi teknologi tersebut di bisnis. Teknologi yang dimiliki masih terbatas pada kartu magnetik. Penguasaan smart card masih dalam tahap pengembangan dan diluncurkan secara resmi. Produk ASP seringkali terlambat diluncurkan ke pasar karena lamanya proses pengembangan. Ada satu produk otomasi bisnis asuransi yang akhirnya dihentikan pengembangannya karena telah memakan waktu yang cukup lama (hampir 2 tahun) dan telah memakan biaya yang sangat besar. Bahkan ada satu produk sistem pembayaran yang akhirnya ada pihak lain yang lebih dulu mendaftarkan hak cipta atas desain konfigurasi sistem yang dibangun. Bisnis printing juga menghadapi persaingan dengan perusahaanperusahaan lain yang lebih dulu berkecimpung. didukung dengan kapasitas mesin yang besar dan teknologi yang lebih baik. Tantangan utama dari pesaing adalah economies of scale yang lebih baik sehingga mampu memberikan harga yang lebih kompetitif. Economies of scale adalah kondisi dimana terjadi penurunan harga per unit produk yang dihasilkan dari peningkatan jumlah produk yang dihasilkan (Besanko, 2004).

4 Semula persaingan terjadi dengan mengandalkan strategi cost leadership dimana setiap perusahaan berupaya untuk beroperasi seefisien mungkin. Seiring dengan semakin ketatnya persaingan, strategi bersaing perusahaan-perusahaan printing dan personalisasi kartu pembayaran pun mulai bergeser dengan tidak lagi mengandalkan cost leadership namun mulai masuk ke strategi diferensiasi dengan melakukan berbagai inovasi baik dari segi produk maupun layanan. Inovasi dilakukan dengan memasukkan unsur teknologi internet dan mobile phone serta melakukan perluasan jaringan distribusi melalui remote printing. 1.2. Perumusan Masalah Permasalahan utama yang dihadapi PT. SW adalah lemahnya proses inovasi dalam lingkungan perusahaan. Hal ini tercermin dari lemahnya daya saing produk, kurangnya kemampuan untuk mengikuti kecepatan perkembangan teknologi dan lambatnya peluncuran produk. Inovasi saat ini telah menjadi faktor yang sangat penting sebagai keunggulan daya saing perusahaan mengingat siklus hidup produk yang sangat pendek di industri teknologi informasi. Lemahnya inovasi di PT SW dari sisi internal tercermin dari kurangnya pengembangan yang dilakukan di masing-masing unit bisnis baik dari sisi produk, proses, konsumen maupun channel distribusi. Perkembangan portofolio dan fitur produk dan layanan yang dimiliki perusahaan juga masih terbatas. Kurangnya inovasi internal membuat perusahaan sulit untuk berkompetisi dengan para pesaingnya. 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini ditujukan untuk: 1. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dalam rantai nilai inovasi yang menghambat proses inovasi di PT. SW. 2. Merumuskan solusi dengan merujuk pada rerangka konseptual strategi inovasi, rantai nilai inovasi dan manajemen inovasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi PT SW untuk memperbaiki manajemen inovasi perusahaan.

5 1.4. Lingkup Penelitian Penulis membatasi lingkup penelitian hanya pada analisis rantai nilai inovasi dalam kaitannya dengan strategi inovasi perusahaan. Analisis rantai nilai inovasi ditujukan untuk mengetahui pada tahap mana dari tiga tahap proses inovasi yaitu penggalian ide, pengembangan ide dan penyebaran ide yang paling lemah di PT SW serta mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang menjadi penyebabnya. Selain itu, analisis tersebut juga bertujuan untuk mengetahui apakah kapabilitas esensial rantai nilai inovasi yang dimiliki perusahaan telah mendukung strategi inovasi yang dipilih. Rumusan solusi merujuk pada rerangka konseptual strategi inovasi, rantai nilai inovasi dan manajemen inovasi. Berdasarkan strategi inovasi yang dipilih, perusahaan perlu menetapkan profil dimensi inovasi bisnisnya menggunakan rerangka radar inovasi. Manajemen inovasi menentukan cara mengelola inovasi untuk mendukung keberhasilan inovasi perusahaan. 1.5. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan tiga metode yaitu: 1. Survei Kuesioner, yaitu pengumpulan data sekunder melalui survei kuesioner ke pegawai internal perusahaan untuk mengetahui kapabilitas rantai nilai inovasi. 2. Studi lapangan, yaitu kegiatan pengamatan, pengumpulan data sekunder dan dokumen-dokumen pendukung serta wawancara dengan manajemen perusahaan. 3. Studi kepustakaan, yaitu kegiatan analisis dan perumusan solusi berdasarkan literatur maupun teori-teori inovasi yang dikumpulkan dari studi pustaka, jurnal manajemen, buku teks (text book), artikel, media massa dan internet. 1.6. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan pembahasan dalam karya akhir ini, penulis menguraikan dalam 5 bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

6 BAB I : PENDAHULUAN Memberikan penjelasan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan. BAB II : LANDASAN TEORITIS Menjelaskan teori-teori yang dipergunakan dalam melakukan analisa dan perumusan solusi untuk melakukan proses inovasi dalam perusahaan yaitu inovasi, rantai nilai inovasi, strategi inovasi, kapabilitas esensial rantai nilai inovasi, manajemen inovasi dan radar inovasi. BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Memberikan gambaran profil dan perkembangan PT SW sebagai perusahaan teknologi informasi. Bab ini juga menggambarkan produkproduk dan aktifitas-aktifitas yang terkait dengan inovasi perusahaan. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Memberikan gambaran analisis untuk mengetahui kapabilitas inovasi perusahaan, permasalahan-permasalahan yang dihadapi, serta rumusan konsep manajemen inovasi yang dapat diterapkan PT. SW. Gambaran kapabilitas inovasi perusahaan mengacu pada rerangka Rantai Nilai Inovasi dan diukur menggunakan metode survei terhadap karyawan internal perusahaan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Memberikan kesimpulan yang ditarik dari hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat diterapkan PT SW dan bahan masukan bagi perusahaan lain yang sejenis dengan konteks yang sama.