BAB I PENDAHULUAN. Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 4 Pendidikan Nasional

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

BAB I PENDAHULUAN. tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mencapai cita-cita yang mulia.

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang. 20 tahun 2003 terdapat tujuan pendidikan nasional yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan gerak insani (human movement)

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

I. PENDAHULUAN. fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual. Pendidikan jasmani

TINJAUAN STATUS GIZI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 05 AIR TAWAR BARAT KECAMATAN PADANG UTARA JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui. aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, maka mereka memiliki fondasi

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

terhadap kepribadian pelakunya. Kegiatan yang untuk menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan/ perlombaan

BAB I PENDAHULUAN. mereka stress,secara fisik mereka juga kurang gerak. Jika terus seperti itu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan. Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. bahwa dalam proses pendidikan, peserta didik/siswa menjadi sentral

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pembangunan bangsa dan negara. Berdasarkan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. jasmani di sekolah adalah membantu siswa dalam peningkatan kesegaran Jasmani

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pelajar ataupun mahasiswa datang ke DIY untuk mencari ilmu. Selain kota

BAB I PENDAHULUAN. pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Melalui pendidikan, dapat diperoleh hal-hal baru yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

I. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian. integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ery Nurkholifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang. negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian. Dari rumusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

2016 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PERMAINAN EFTOKTON TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. tubuh agar tetap sehat. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 4 Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2006 (Depdiknas, 2006:204) diuraikan tentang pendidikan jasmani sebagai berikut: pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesegaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat, dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga, dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991:4) Pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang dirancang dan disususn secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara 1

dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Rumusan pengertian pendidikan jasmani yang berlaku antara lain tahun 1950-1966, yang berbunyi sebagai berikut: pendidikan jasmani adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi aktivitas manusia berupa sikap, tindak dan karya yang diberi bentuk, isi dan arah untuk kebulatan kepribadian manusia dengan cita-cita kemanusiaan. Selain dari itu Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, mengemukakan bahwa: Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak. Dengan melalui pendidikan jasmani anak didik akan memperoleh berbagai pengalaman, terutama yang sangat erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, keterampilan gerak, kesegaran jasmani, pengetahuan dan pemahaman terhadap sasama manusia. Keguanaan dan manfaat pendidikan jasmani yang diterapkan pada anak-anak usia sekolah sudah diakui oleh masyarakat diseluruh dunia, dan telah menjadi kenyataan dewasa ini bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian penting dalam persiapan secara menyeluruh bagi perkembangan manusia. Menurut Clarke (Baumgartner dan Jackson,1975:1975) dalam buku Sukintaka (1992:27) kesegaran jasmani merupakan kemampuan melaksanakan tugas sehari-hari dengan baik dan kuat, tanpa kelelahan yang berarti, dan dengan energi yang besar mendapatkan kesenangan dalam menggunakan 2

waktu luang, dan dapat mengatasi bila menjumpai keadaan darurat yang tidak disangka-sangka. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesegaran jasmani itu merupakan kemampuan untuk kekuatan menahan, menahan beban melawan stress (tekanan), dan tekun dalam usaha dalam mengatasi keadaan yang sulit dan tidak akan menjadi orang yang tidak segar ( unfit ). Sedangkan keadaan sebaliknya, orang akan mudah lelah karena keadaan yang biasa saja kekurangan energi untuk melakukan aktifitasnya sendiri dalam hidupnya, dan akan kehabiasan tenaga dalam kegiatan yang tak disangka-sangka pada tuntutan jasmani. Kesegaran jasmani merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan pekerjaan atau prestasi yang maksimal. Kemampuan tehnik dan taktik tidak dapat ditampilkan secara maksimal tanpa didukung oleh kesegaran jasmani yang baik. Menurut Howley dan Franks (1992) dalam Suharjana, (1992:2) menyatakan bahwa, manusia memerlukan kebugaran total (total fitness). Total Fitness mencakup multi dimensi, yaitu mencakup aspek intelektual, sosial, spiritual, dan komponen kesegaran fisik. Karena itu aktivitas fisik paling tidak mempunyai tujuan yaitu untuk kesehatan, kesegaran jasmani, dan performa (penampilan). Dari dimensi kesehatan bertujuan untuk menghindari terjangkitnya penyakit dan memperlambat kematian. Dimensi kebugaran jasmani untuk memperkecil risiko berkembangnya problem kesehatan. Sedangkan dimensi performa/penampilan bertujuan untuk mencapai efesiensi tugas-tugas harian dan memenuhi tuntutan cabang olahraga. 3

Kesegaran jasmani merupakan faktor penting bagi siswa sekolah dasar. Siswa dibina dan dilatih sedini mungkin agar memiliki status kesegaran jasmani yang baik, sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas sekolah. Kesegaran jasmani pada dasarnya merupakan kondisi yang mencerminkan seseorang dalam melaksanakan tugas sehari-hari tanpa merasakan kelelahan. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Hidayatullah adalah sebuah lembaga pendidikan dasar yang mengintegrasikan sistem pesantren dengan sistem pendidikan modern Sekolahh Dasar Islam Terpadu (SDIT) Hidayatullah adalah merupakan cabang dari pesantren Hidayatullah yang ada di Balikpapan dan berada dibawah naungan Yayasan As-sakinah Yogyakarta. SDIT Hidayatullah terletak didusun Balong Desa Donoharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Sementara kegiatan siswa SDIT Hidayatullah setiap berangkat dan pulang sekolah mayoritas diantar naik mobil dan motor serta jarang siswa yang naik sepeda maupun jalan kaki, dan proses pembelajaran siswa SDIT Hidayatullah sampai siang hari yakni dari jam pagi pukul 07.30-15.00 Wib. Karakteristik siswa SDIT Hidayatullah hampir sama dengan siswa sekolah pada umumnya yang merupakan individu yang aktif dan berada dalam masa pertumbuhan, baik pertumbuhan intelektual, emosional maupun pertumbuhan jasmani, tetapi berhubung dari segi kurikulum yang diterapkan sekolah lebih mengintegrasikan nilai-nilai agama. Dalam aktivitasnya di sekolah, sebagian besar digunakan untuk belajar dalam mengembangkan kreativitas dan keilmuan siswa seperti ilmu agama, eksakta, sosial, moral dan etika. Dengan 4

penyelenggaraan full day school, maka salah satu harapan yang akan dicapai adalah siswa berkepribadian yang islami, penampakan dari kepribadian islami ini seperti, berbuat (berperilaku) baik dan sopan, serta melaksanakan ibadah secara sadar. Hal itu sangat berpengaruh terhadap kesegaran jasmani siswa, apalagi dengan terbatasnya alokasi waktu pada pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah pelaksanaannya hanya satu minggu sekali. Dan minimnya sarana dan prasarana yang ada. Menjadi satu alasan belum pernah dilakukan pengecekan terhadap kondisi kesegaran jasmani siswa, sehingga program pembelajaran yang telah ditentukan belum berjalan dengan baik. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesegaran jasmani pada siswa perlu kiranya dilakukan penelitian pada siswa kelas IV dan V Putra SDIT Hidayatullah Balong Donoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Oleh karena itu hal ini lah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Tingkat kesegaran jasmani Siswa IV dan V putra SDIT Hidayatullah Balong Donoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta. Pada penelitian ini akan diungkap mengenai tingkat kesegaran jasmani siswa kelas IV dan V Putra SDIT Hidayatullah. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut : 5

1. Sebagian besar siswa kelas IV dan V putra SDIT Hidayatullah setiap berangkat sekolah dan pulang sekolah mayoritas diantar naik mobil dan motor serta jarang siswa yang jalan kaki maupun naik sepeda. 2. Sarana dan prasarana yang ada di SDIT Hidayatullah masih sangat kurang dan tidak sebanding dengan kebutuhan siswa. 3. Ingin mengetahui tingkat kesegaran jasmani siswa kelas IV dan V putra SDIT Hidayatullah Balong Donoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta dengan penyelenggaraan full day school. C. Batasan Masalah Agar pembatasan masalah tidak menyimpang dari judul penelitian, maka dari berbagai masalah yang ada perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah adalah Status Kesegaran Jasmani Siswa kelas V dan VI Putra di SDIT Hidayatullah Balong Donoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. D. Rumusan Masalah Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Seberapa besar tingkat kesegaran jasmani siswa kelas IV dan V putra di SDIT Hidayatullah Balong Donoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun pelajaran 2012/2013. E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Kesegaran Jasmani Kelas V dan VI Putra di SDIT Hidayatullah Balong Donoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. 6

F. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi guru dan siswa dalam upaya menjaga kesegaran jasmani untuk dapat meningkatkan prestasi baik dalam bidang akademis maupun kebugaran jasmani pada siswa. 1. Sekolah Penelitian ini sebagai bahan pertimbangan bagi SDIT Hidayatullah Balong Donoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta agar lebih memperhatikan tingkat kesegaran jasmani siswanya dan sarana pendukung lainnya. 2. Guru pendidikan jasmani Guru akan dapat mengetahui status tingkat kesegaran jasmani siswa sehingga guru akan mudah memantau kegiatan siswa. 3. Siswa Siswa dapat mengetahui tingkat kesegaran jasmani diri sendiri dan manfaatnya. 7