KAJIAN PERKUATAN LAPISAN BETON ASPAL DENGAN GEOGRID UNTUK MENAHAN KERUSAKAN PERUBAHAN BENTUK

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA LENDUTAN DAN MODEL RETAK LAPIS PERKERASAN AC- WC DAUR ULANG YANG DIPERKUAT GEOGRID PRA-TEGANG. Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH KEPADATAN DAN TEMPERATUR CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (ACWC) DIPERKUAT GEOGRID TERHADAP LENDUTAN MENGGUNAKAN UJI BEAM BENDING

ANALISIS KEKUATAN TARIK MATERIAL CAMPURAN SMA (SPLIT MASTIC ASPHALT) GRADING 0/11 MENGGUNAKAN SISTEM PENGUJIAN INDIRECT TENSILE STRENGTH

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK CAMPURAN HOT MIX ASPAL UNTUK LAPISAN PERMUKAAN AC-WC DENGAN STANDAR KEPADATAN MUTLAK

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ITS (INDIRECT TENSILE STRENGTH) CAMPURAN AC (ASPHALT CONCRETE) YANG DIPADATKAN DENGAN APRS (ALAT PEMADAT ROLLER SLAB) Naskah Publikasi

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA PEMANFAATAN KLELET ( LIMBAH PADAT INDUSTRI COR LOGAM ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT PADA BETON KEDAP AIR

KARAKTERISTIK MARSHALL ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC) DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR

TINJAUAN STABILITAS PADA LAPISAN AUS DENGA MENGGUNAKAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR

KONSTRUKSI LAPIS PERKERASAN ACWC DAUR ULANG DIPERKUAT DENGAN GEOGRID PRA-TEGANG

PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON

ANALISIS KORELASI ANTARA MARSHALL STABILITY DAN ITS (Indirect Tensile Strength) PADA CAMPURAN PANAS BETON ASPAL. Tugas Akhir

I. PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan. Ketersediaan jalan adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. terjadi berlebihan (overload) atau disebabkan oleh Physical Damage Factor (P.D.F.)

KONSTRUKSI LAPIS PERKERASAN ACWC DAUR ULANG DIPERKUAT DENGAN GEOGRID PRA-TEGANG

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang telah menjadi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Jalan

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN BATU KAPUR SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL BETON (AC-BC)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SEBAGAI FUNGSI KEPADATAN

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH SERBUK BESI TERHADAP CAMPURAN ASPAL PANAS JENIS AC-WC

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KAJIAN KINERJA CAMPURAN BERASPAL PANAS JENIS LAPIS ASPAL BETON SEBAGAI LAPIS AUS BERGRADASI KASAR DAN HALUS

PENGGUNAAN ALAT MARSHALL UNTUK MENGUJI MODULUS ELASTISITAS BETON ASPAL

PEMANFAATAN ABU KERAS SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI MARSHALL TEST PADA CAMPURAN LATASTON TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

OPTIMASI KADAR ASPAL BETON AC 60/70 TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA LALU LINTAS BERAT MENGGUNAKAN MATERIAL LOKAL BANTAK PROYEK AKHIR

ANALISA UJI KUAT TEKAN AGREGAT HALUS PASIR BESI TULUNGAGUNG PADA CAMPURAN ASPAL DENGAN MENGGUNAKAN MARSHALL TEST TUGAS AKHIR

PENYELIDIKAN PROPERTIS DISTRIBUSI VOID, INDIRECT TENSILE STRENGHT DAN MARSHALL CAMPURAN ASPHALT CONCRETE TERHADAP BENDA UJI HASIL PEMADATAN APRS

KETAHANAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE GRADASI HALUS TERHADAP TERJADINYA JEJAK RODA KENDARAAN PADA BERBAGAI TEMPERATUR DAN KEPADATAN

BAB I PENDAHULUAN. Campuran beraspal adalah suatu kombinasi campuran antara agregat dan aspal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan dan pertumbuhan penduduk sangat pesat.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan sarana transportasi, salah satunya adalah jalan. Jalan merupakan

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.4 April 2015 ( ) ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INVESTIGASI KARAKTERISTIK AC (ASPHALT CONCRETE) CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN RAP ARTIFISIAL

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan infrastruktur dasar dan utama dalam menggerakkan roda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan hal tersebut mengakibatkan peningkatan mobilitas penduduk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, sampai ditemukannya kendaraan bermotor oleh Gofflieb Daimler dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.3 Maret 2015 ( ) ISSN:

I. PENDAHULUAN. diperkirakan km. Pembangunan tersebut dilakukan dengan kerja paksa

TUGAS AKHIR EVALUASI KINERJA FILLER ASBUTON DALAM CAMPURAN MORTAR HOT ROLLED ASPHALT. Oleh : Erwin Wisnu Wardana Ragil Purwanto

STUDI PENGARUH WAKTU CURING TERHADAP PARAMETER MARSHALL CAMPURAN AC - WC FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP MODULUS ELASTISITAS DAN ANGKA POISSON BETON ASPAL LAPIS AUS DENGAN BAHAN PENGISI KAPUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH GRADASI AGREGAT TERHADAP KEDALAMAN ALUR RODA PADA CAMPURAN BETON ASPAL PANAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. bergradasi baik yang dicampur dengan penetration grade aspal. Kekuatan yang

PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG BROMO SEBAGAI FILLER UNTUK CAMPURAN LASTON DITINJAU DARI KARAKTERISTIK MARSHALL

Kamidjo Rahardjo Dosen Teknik Sipil FTSP ITN Malang ABSTRAKSI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Sipil Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2007/2008

PENGARUH PENAMBAHAN LATEKS PEKAT PADA CAMPURAN ASPAL BETON

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disektor ekonomi, sosial budaya, politik, industri, pertahanan dan keamanan.

ANALISIS KARAKTERISTIK LAPISAN CAMPURAN ASPAL BETON DITINJAU DARI ASPEK PROPERTIES MARSHALL TUGAS AKHIR

TINJAUAN VOID CAMPURAN ASPAL YANG DIPADATKAN MENGGUNAKAN ALAT PEMADAT ROLLER SLAB (APRS) DAN STAMPER

TUGAS AKHIR. PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH KARET BAN DALAM TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA LAPISAN ASPAL BETON (LASTON) (Studi Penelitian)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN INDEKS PERENDAMAN ANTARA CAMPURAN BETON ASPAL MENGGUNAKAN ASPAL PENETRASI 60 DAN ASPAL PENETRASI 80

VARIASI AGREGAT PIPIH TERHADAP KARAKTERISTIK ASPAL BETON (AC-BC) Sumiati Arfan Hasan ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Agregat dari AMP Sinar Karya Cahaya (Laboratorium Transportasi FT-UNG, 2013)

ANALISIS KARAKTERISTIK LAPISAN TIPIS ASPAL PASIR (LATASIR) KELAS A YANG SELURUHNYA MEMPERGUNAKAN AGREGAT BEKAS

KARAKTERISTIK MARSHALL DENGAN BAHAN TAMBAHAN LIMBAH PLASTIK PADA CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA)

: 1. Ir. Nurlely, M.Sc 2. Lulusi, ST,.M.Sc

PENGGUNAAN SPEN KATALIS PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRTE-WEARING COURSE ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN KUAT TARIK TIDAK LANGSUNG BETON ASPAL BERGRADASI RAPAT DAN BERGRADASI SENJANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH SAMPAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL

PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT HALUS (PASIR BESI) PASUR BLITAR TERHADAP KINERJA HOT ROLLED SHEET (HRS) Rifan Yuniartanto, S.T.

KINERJA CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT SEBAGAI LAPISAN WEARING COURSE (WC)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

sampai ke tanah dasar, sehingga beban pada tanah dasar tidak melebihi daya

PERBANDINGAN DURABILITAS CAMPURAN BETON ASPAL BERGRADASI RAPAT DAN BERGRADASI SENJANG

ANALISA LENDUTAN DAN MODEL RETAK LAPIS PERKERASAN AC- WC DAUR ULANG YANG DIPERKUAT GEOGRID PRA-TEGANG. Naskah Publikasi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pengujian Agregat. Hasil pengujian agregat ditunjukkan dalam Tabel 5.1.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENGARUH JUMLAH TUMBUKAN PEMADATAN BENDA UJI TERHADAP BESARAN MARSHALL CAMPURAN BERASPAL PANAS BERGRADASI MENERUS JENIS ASPHALT CONCRETE (AC)

BAB 1 PENDAHULUAN. ini pemerintah DKI Jakarta mencoba mengeluarkan salah satu solusi yaitu

Bab IV Penyajian Data dan Analisis

PENGARUH PERENDAMAN BERKALA PRODUK MINYAK BUMI TERHADAP DURABILITAS CAMPURAN BETON ASPAL

ANALISIS KARAKTERISTIK LAPISAN CAMPURAN BETON ASPAL DITINJAU DARI ASPEK PROPERTIES MARSHALL. Tugas Akhir

PENGARUH PENUAAN ASPAL TERHADAP KARAKTERISTIK ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE

BAB I PENDAHULUAN. agregat, dan agregat berperan sebagai tulangan. Sifat-sifat mekanis aspal dalam

Transkripsi:

421/Teknik Sipil LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING JUDUL PENELITIAN KAJIAN PERKUATAN LAPISAN BETON ASPAL DENGAN GEOGRID UNTUK MENAHAN KERUSAKAN PERUBAHAN BENTUK PENULIS Senja Rum Harnaeni, S.T, M.T. NIDN : 06-2502-7402 Ir. Sri Sunarjono, MT, Ph.D NIDN : 06-3012-6302 dibiayai oleh: Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Penelitian Nomor: 007/K6/KL/SP/2014, Tanggal 8 Mei 2014 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NOVEMBER 2014

ii

RINGKASAN Pada saat ini seluruh panjang jalan di Indonesia adalah sekitar 355.856 km yang terdiri dari jalan Nasional 34.629 km, jalan Provinsi 50.044 km, jalan Kabupaten 245.253 km, jalan Kota 23.469 km, dan jalan lainnya 773 km. Kondisi jalan tersebut tidak seluruhnya dalam kondisi baik. Jalan Nasional yang dalam kondisi baik hanya sekitar 52,2 %, sedangkan jalan Kota dan Kabupaten yang kondisinya baik hanya sekitar 22,48 % (Ditjen Bina Marga, 2010). Melihat kondisi jalan tersebut di atas maka akan sangat berat bagi Bina Marga selaku pengelola jalan di Indonesia untuk memperbaiki kondisi jalan supaya tetap dalam kondisi baik. Dengan rata-rata biaya preservasi jalan sebesar 0,3 Milyar/Km, maka biaya preservasi jalan akan memakan biaya yang sangat besar. Dengan demikian untuk mengurangi kerusakan jalan masih diperlukan inovasi teknologi di bidang perkerasan jalan yang lebih kuat dalam menahan beban lalulintas dan gangguan cuaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan penggunaan geogrid sebagai bahan perkuatan campuran beton aspal dalam menahan beban kendaraan dan pengaruh cuaca panas yang memperlemah kuat dukung lapisan perkerasan jalan beton aspal. Tujuan khusus penelitian ini secara berturut-turut adalah untuk menganalisis pengaruh peregangan awal geogrid, letak geogrid dan kepadatan beton aspal terhadap kemampuan beton aspal menahan lendutan akibat beban kendaraan, dan meningkatkan ketahanan beton aspal terhadap pengurangan kekuatan yang disebabkan oleh meningkatnya temperatur perkerasan jalan pada siang hari. Penelitian dilakukan dengan membuat benda uji beton aspal dengan perkuatan geogrid yang berbentuk plat ukuran 380x63x50 mm 3 untuk uji Beam Bending. Uji Beam Bending untuk melihat kemampuan beton aspal dalam menahan beban statis. Faktor-faktor yang ditinjau dalam penelitian ini adalah kepadatan beton aspal, peregangan awal geogrid dan faktor temperatur perkerasan yang mengalami fluktuasi setiap harinya. Hasil penelitian terhadap lapisan Asphalt Concrete Wearing Course (ACWC) yang tidak diperkuat dengan geogrid menunjukkan bahwa : 1. Campuran Asphalt Concrete Wearing Course mempunyai kadar aspal optimum 6,7 % terhadap total campuran. 2. Semakin padat campuran ACWC kemampuannya menahan beban statis cenderung semakin baik, hal ini ditunjukkan dari tegangan maksimum yang semakin besar dan lendutan yang terjadi makin kecil pada kepadatan yang lebih tinggi. iii

3. Semakin tinggi temperatur campuran ACWC kemampuannya menahan beban statis cenderung semakin kecil, hal ini ditunjukkan dari tegangan maksimum yang semakin kecil dan lendutan yang terjadi makin besar pada temperatur yang lebih tinggi. 4. Semakin tinggi temperatur campuran ACWC semakin kecil pengaruh kepadatan terhadap kemampuan ACWC dalam menahan beban statis. 5. Geogrid yang dipasang di dalam lapisan ACWC mampu memberikan tambahan ketahanan terhadap kemampuan menahan beban statis, dan posisi yang paling baik adalah yang berada ditengah-tengah lapisan ACWC. 6. Semakin besar regangan yang diberikan kepada geogrid saat pemasangan memberikan kemampuan menahan beban statis yang semakin baik. iv

PRAKATA Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas perkenan Nya kami dapat melanjutkan amanah Almarhum Bapak Ir. Sri Widodo, MT untuk menyelesaikan laporan akhir penelitian dengan judul KAJIAN PERKUATAN LAPISAN BETON ASPAL DENGAN GEOGRID UNTUK MENAHAN KERUSAKAN PERUBAHAN BENTUK. Dengan selesainya laporan akhir penelitian ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Direktur Ditlitabmas Ditjen Dikti yang telah memberikan dana penelitian hibah bersaing 2. Ketua Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah Surakarta beserta stafnya yang telah memberikan bantuan dan dukungannya sehingga laporan penelitian dapat diselesaikan dengan baik. 3. Ketua Laboratorium Jalan Raya Jurusan Teknik Sipil FT-UMS beserta stafnya yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan pengujian-pengujian di laboratorium. 4. Para reviewer beserta rekan-rekan dosen Jurusan Teknik Sipil FT-UMS yang ikut membantu memberikan masukan-masukan untuk kesempurnaan laporan penelitian ini. Akhirnya kami harapkan semoga penelitian ini dapat menjadi amal jariyah untuk almarhum Bapak Ir. Sri Widodo, MT serta dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada para pelaksana pekerjaan jalan raya, terutama yang berkaitan dengan beton aspal. Tak lupa segala macam kritik dan saran demi sempurnanya laporan penelitian ini selalu kami harapkan. Surakarta, November 2014 Peneliti Senja Rum Harnaeni, ST, MT Ir. Sri Sunarjono, MT, Ph.D v

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN RINGKASAN PRAKATA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB 1. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.2.Urgensi Penelitian BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Geosintetik 2.2.Hasil-hasil Penelitian Penggunaan Geosintetik untuk Perkerasan Jalan Raya 2.3.Road Map Penelitian BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 3.1.Tujuan Penelitian 3.2.Manfaat Penelitian BAB 4. METODE PENELITIAN 4.1.Metode Penelitian 4.2.Peralatan Penelitian 4.3.Desain Penelitian 4.4.Tempat dan Waktu Penelitian 4.5.Populasi dan Sampel 4.6.Instrumen Penelitian 4.7.Rencana Analisis Data BAB 5. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1.Hasil Pengujian Agregat 5.2.Hasil Pengujian Aspal 5.3.Hasil Rancangan Campuran Asphalt Concrete Wearing Course Halaman Ii iii v vi viii ix xi 1 1 4 7 7 9 20 24 24 24 25 25 25 28 33 36 38 39 44 44 46 47 vi

halaman BAB 6. 5.4.Pengujian Beam Bending ACWC Tanpa Perkuatan Geogrid 5.5. Pengujian Beam Bending ACWC Dengan Perkuatan Geogrid KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan 6.2.Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 54 57 64 64 64 65 67 vii

DAFTAR TABEL halaman Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 2.3. Tabel 4.1. Tabel 4.2. Tabel 4.3. Tabel 4.4. Tabel 4.5. Tabel 4.6. Tabel 5.1. Tabel 5.2. Tabel 5.3. Tabel 5.4. Tabel 5.5. Tabel 5.6. Tabel 5.7. Bentuk, Peran, Fungsi, dan Aplikasi Geosintetik Hasil Pengamatan Jejak Roda Setelah 25.000 Lintasan Hasil Pengujian Model Perkerasan Dengan Beban Roda Ketentuan Sifat-sifat Campuran ACWC Gadasi Halus Amplop Gradasi Agregat Campuran ACWC Gradasi Halus Rancangan Benda Uji Pengujian Marshall Rancangan Pengujian Beam Bending Variabel Dependent, Variabel Independent, Indikator, dan Parameter yang Digunakan dalam Penelitian Skema Kesalahan Pengujian Hipotesa Hasil Pengujian Agregat Kasar Hasil Pengujian Agregat Halus Gradasi Agregat dalam Pelaksanaan Pengujian Campuran Agregat Hasil Pengujian Aspal Penetrasi 60/70 Hasil Pengujian Beam Bending terhadap ACWC Tanpa Perkuatan Geogrid Hasil Pengujian Beam Bending terhadap ACWC dengan Perkuatan Geogrid pada 2/5 tinggi Hasil Pengujian Beam Bending terhadap ACWC dengan Perkuatan Geogrid pada 1/2 tinggi 10 12 15 30 31 36 37 41 43 45 45 45 47 56 58 61 viii

DAFTAR GAMBAR halaman Gambar 2.1. Macam-macam Bentuk Geosintetik Gambar 2.2. Benda Uji Perkerasan Aspal di Atas Subgrade Tanah Lunak Gambar 2.3. Model Pembebanan Benda Uji Gambar 2.4. Model Struktur Bahan Perkerasan Gambar 2.5. Pembebanan Benda Uji dengan Universal Testing Machine Gambar 2.6. Benda Uji Pengendalian Retak Refleksi Gambar 2.7. Alat Pengujian Benda Uji Pengendalian Retak Refleksi Gambar 2.8. Garis-garis di Tengah Perkerasan yang Berjarak 1 m Direncanakan untuk Sampel Pengujian di Laboratorium Gambar 2.9. Potongan Melintang Sampel Struktur Perkerasan Gambar 2.10. Penjalaran Retak pada Sampel Tanpa Perkuatan, dengan Perkuatan Geogrid, dan Perkuatan Geokomposit Gambar 2.11. Benda Uji dan Letak Perkuatan Geotekstil Gambar 2.12. Pembebanan Balok Beton dengan Alat Marshall Gambar 2.13. Hubungan antara Beban (Load) dan Deformasi (deformation) Batang Beton Aspal Gambar 2.14. Road Map Penelitian Gambar 4.1. Alat Pencetak Benda Uji Beton Aspal Gambar 4.2. Alat Tes Marshall Gambar 4.3. Alat Beam Bending Test Gambar 4.4. Rencana Penelitian Gambar 4.5. Hubungan Tensile Strength dan Strain Geogrid Gambar 4.6. Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian Tahap Ke 1 Gambar 4.7. Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian Tahap Ke 2 Gambar 5.1. Pengaruh Kadar Aspal terhadap Stabilitas Gambar 5.2. Pengaruh Kadar Aspal terhadap Kelelehan Gambar 5.3. Pengaruh Kadar Aspal terhadap Marshall Quotient Gambar 5.4. Pengaruh Kadar Aspal terhadap Rongga Dalam Campuran Gambar 5.5. Pengaruh Kadar Aspal terhadap Rongga Diantara Agregat 8 11 11 13 14 14 15 17 17 18 19 20 20 23 26 27 28 29 32 34 35 48 49 50 50 52 ix

Halaman Gambar 5.6. Gambar 5.7. Gambar 5.8. Gambar 5.9. Gambar 5.10. Gambar 5.11. Gambar 5.12. Gambar 5.11. Gambar 5.12. Pengaruh Kadar Aspal terhadap Rongga Terisi Aspal Rangkuman Kadar Aspal yang Menghasilkan Karakteristik Campuran Aspal Sesuai Spesifikasi ACWC Gradasi Halus Pengaruh Kadar Aspal terhadap Kepadatan Pengaruh Kepadatan dan Temperatur terhadap Tegangan maksimum ACWC Tanpa Perkuatan Geogrid Pengaruh Kepadatan dan Temperatur terhadap lendutan ACWC Tanpa Perkuatan Geogrid Pengaruh Kepadatan dan Temperatur terhadap Tegangan maksimum ACWC yang Diperkuat Geogrid pada 2/5 Tinggi Pengaruh Kepadatan dan Temperatur terhadap lendutan ACWC yang Diperkuat Geogrid pada 2/5 Tinggi Pengaruh Kepadatan dan Temperatur terhadap Tegangan maksimum ACWC yang Diperkuat Geogrid pada 1/2 Tinggi Pengaruh Kepadatan dan Temperatur terhadap lendutan ACWC yang Diperkuat Geogrid pada 1/2 Tinggi 52 53 54 56 57 59 59 62 62 x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 : Hasil Pengujian Marshall : Hasil Pengujian Beam Bending Lapisan ACWC : Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Hibah Bersaing Nomor : 007/K6/KL/SP/PENELITIAN/2014, tanggal 8 Mei 2014 xi