PELAKSANAAN DAN PENYALURAN PROGRAM RASKIN (EXISTING) DISAMPAIKAN OLEH: ADANG SETIANA DEPUTI MENKO KESRA BIDANG KOORDINASI PERLINDUNGAN SOSIAL DAN PERUMAHAN RAKYAT/ SELAKU KETUA PELAKSANA TIM KOORDINASI RASKIN PUSAT HOTEL ARYADUTA JAKARTA, 17 JULI 2012 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2012 1
SEKILAS TENTANG PROGRAM RASKIN 2
LATAR BELAKANG BERAS sebagai sumber karbohidrat menjadi bahan pangan pokok bagi 95% penduduk Indonesia dan menyumbang konsumsi energi dan protein lebih dari 55%. KONSUMSI BERAS perkapita penduduk Indonesia terus meningkat, tahun 1971-2004 meningkat dari 105 menjadi 128 kg/kapita/tahun. KEMISKINAN: Adalah keadaan dimana terjadi kekurangan terhadap hal-hal mendasar yang biasa dimiliki seperti makanan, pakaian, tempat berlindung dan air minum. Hal-hal tersebut berhubungan erat dengan kualitas hidup manusia. Kemiskinan juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Jumlah penduduk miskin: 2005 : 35,10 juta jiwa (15,97%) 2006 : 39,30 juta jiwa (17,75%) 2007 : 37,17 juta jiwa (16,58%) 2008 : 34,97 juta jiwa (15,42%) 3
SEJARAH RASKIN 1997 1) Kemarau panjang, serangan wereng & belalang, harga pupuk & pestisida 2) Krisis moneter & ekonomi 3) Kerusuhan 14 Mei Instabilitas politik OPERASI PASAR KHUSUS 1998 Krisis Pangan: Harga naik daya beli turun 2002 RASKIN 4
SEBERAPA BESAR KONTRIBUSI RASKIN MENGURANGI BEBAN MASYARAKAT MISKIN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PANGAN POKOK? Rata-2 konsumsi Beras: 113,7 kg/jiwa/tahun = 9,5 kg/jiwa/bulan Kebutuhan beras/rtm (jika 4 jiwa/rtm) = 38 kg/rtm/bulan Jika alokasi Raskin 15 kg/rts/bulan (2012): Kontribusi Raskin terhadap pemenuhan kebutuhan pangan RTM = 15/38 x 100% = 39,5% 5
TUJUAN DAN SASARAN RASKIN TUJUAN PROGRAM RASKIN, adalah: mengurangi beban pengeluaran RTS melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras. SASARAN PROGRAM RASKIN Tahun 2012, adalah: berkurangnya beban pengeluaran 17,5 juta RTS dalam mencukupi kebutuhan pangan beras, melalui pendistribusian beras bersubsidi sebanyak 180 kg/rts/tahun atau setara dengan 15 kg/rts/bulan dengan harga tebus Rp 1.600 per kg netto di TD. 6
PROGRAM RASKIN DARI TAHUN KE TAHUN 2005 2012 (per 29.05.2012) Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah RTM 15.791.884 15.503.295 19.100.905 19.100.905 18.497.302 17.488.007 17.488.007 17.488.007 Jumlah RTS 8.300.000 10.830.000 15.781.884 19.100.000 18.497.302 17.488.007 17.488.007 17.488.007 % RTS/RTM 52,56 69,86 82,62 100 100 100 100 100 Alokasi beras Kg/RTS/bl Pagu beras total (Ton) 20 15 10 15 15 15 15 15 1.991.897 1.624.500 1.736.007 3.342.500 3.329.514 2.972.944 3.147.841 3.147.841 Durasi 12 10 11 12 12 12 12 12 Realisasi beras (Ton) % real/pagu total 1.991.131 1.624.089 1.731.805 3.236.644 3.223.137 2.972.985 2.970.164,5 1.220.958 99,96 99,97 99,76 96,83 96,81 98,52 94,36 93,09 (thd rencana) Kesimpulan: Pemerintah telah memberikan subsidi beras sangat besar kpd RTM. Th 2010: Rp11,4 Triliun, Th. 2011: Rp15,27 Triliun, Th.2012: Rp15,6 Triliun. 7
PROGRAM RASKIN 2012 NO. URAIAN SATUAN BESARAN 1 Jumlah RTS RTS 17.488.007 2 Durasi Bulan 12 3 Alokasi beras/rts Kg/Tahun 180 4 Jumlah pagu beras 1 tahun (1x3) Kg 3.147.841.260 5 HPB Rp/Kg 6.600 6 Harga tebus masyarakat Rp/Kg 1.600 7 Subsidi harga (5-6) Rp/Kg 5.000 8 Jumlah Subsidi 1 tahun (4x7) Triliun Rp. 15.7 8
MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM RASKIN 9
RTS yg berhak mendpt Raskin adalah RTS yg terdaftar dlm PPLS BPS sbg RTS-PM di desa/kelurahan. Verifikasi RTS-PM melalui Mudes/Muskel utk Kebijakan lokal : o o PENETAPAN RTS-PM RTS yang sudah tidak layak; RTS pindah keluar desa/kel; Diganti RTM yg belum terdaftar sbg RTS o o o RTS yang meninggal dunia; RTS tunggal yang meninggal dunia, pindah alamat, tidak layak lagi; RTM yang dinilai layak untuk menggantikan RTS-PM di atas sesuai kriteria BPS. Diganti salah satu Anggota Rumah Tangga Diganti RTM yang layak RTM dengan angg. Rumah Tangga yang lebih besar, Kep.Rumah Tangga nya Perempuan, rumah kurang layak huni, penghslan rendah & tdk tetap. 10
o RTS BPS yang telah diverifikasi dan hasil Mudes/Muskel dimasukkan dalam daftar RTS-PM model DPM-1, ditetapkan oleh kepala desa/lurah dan disyahkan oleh Camat.RTS-PM diberikan kartu Raskin sbg identitas. o Data RTS-PM Raskin di desa/kelurahan direkap di tingkat kecamatan dan dilaporkan kepada Tim Koordinasi RASKIN Kabupaten/Kota. o RTM yang dinilai layak oleh Pem. Prov, Kab/Kota blm terdaftar sbg RTS- PM hasil PPLS BPS dpt diberikan Raskin Daerah melalui APBD o Perubahan jumlah RTS-PM tdk boleh mengubah pagu wilayah setempat. 11
MEKANISME PENETAPAN ANGGARAN SUBSIDI PROGRAM RASKIN Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Bagian dari pembangunan pangan dan gizi dalam membangun akses terhadap pangan yang didukung oleh daya beli Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Bagian dari Prioritas 4: Program Penanggulangan Kemiskinan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Termasuk dalam fokus 1: prioritas perluasan akses pelayanan dasar masyarakat miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial Rencana Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (RAPBN) Tentang pagu, alokasi, durasi dan harga tebus Raskin Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) Ditetapkan pagu, alokasi, durasi dan harga tebus Raskin 12
MEKANISME PENETAPAN PAGU RASKIN Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) Pagu Raskin Nasional Pagu Raskin Provinsi Pagu Raskin Kabupaten/Kota Pagu Raskin Kecamatan Pagu Raskin Desa/Kelurahan 13
MEKANISME DISTRIBUSI RASKIN 1). MELALUI REGULER/POKJA: GUDANG BULOG Titik Distribusi Kantor Desa/Kelurahan Titik Bagi di Dusun/RW RTS Biaya APBD, atau Swadaya Masyarakat 2). MELALUI WARDES GUDANG Warung Desa di Dusun/RW RTS Setiap Desa/Kelurahan dilayani oleh beberapa Warung Desa BOP Warung Desa dari APBD 14
MEKANISME DISTRIBUSI RASKIN Lanjutan. 3). MELALUI POKMASKIN (KELOMPOK MASYARAKAT MISKIN): GUDANG TD TB RTS Pengurus Pokmas Kepala Sub Pokmas 15
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI: 1) Akurasi Data RTS sering diperdebatkan di daerah: hal tsb disebabkan: 1) Dinamika kemiskinan, 2) Sensus tidak dilakukan setiap tahun, butuh waktu dan biaya besar. 2) Sarana dan Prasarana: Sarana dan prasarana angkutan baik jalan atau moda angkutan yang kurang mendukung di beberapa daerah menjadi faktor penghambat utama penyaluran. 3) Musim: musim panen dan paceklik mempengaruhi kebutuhan beras RTS. 4) Pola makan: penduduk yang makanan utamanya bukan beras, tidak tergantung pada beras 5) Alam (geografi, cuaca): 6) Mutu beras: Masih dijumpai mutu beras yang rendah dibeberapa daerah/dibeberapa saat 7) Moving beras antar Divre: harus memperhatikan mutu, masa simpan dan angkutan yang layak 8) Penggunaan gancu pada waktu bongkar muat beras. 16
UPAYA PERCEPATAN REALISASI PENYALURAN 1) Monitoring dan evaluasi penyaluran setiap Divre dan nasional; 2) Koordinasi dengan institusi terkait; 3) Peran Pemda (dana, teknis pelaksanaan dll); 4) Pengangkutan lebih awal atau sebelum musim jelek tiba (ombak, pasang surut air, dll.). 17
No. Jumlah RTS Se-Indonesia REALISASI PENYALURAN RASKIN 2011 SE-INDONESIA (per 31.12.2011) Pagu Beras 2011 (Kg) Pagu Beras Raskin ke-13 (Kg) Realisasi (Kg) (%) 1 17.488.007 3.147.841.260 262.320.105 3.364.103.919 98,65 No. Jumlah RTS Se-Indonesia REALISASI PENYALURAN RASKIN 2012 SE-INDONESIA (per 28.06.2012) Pagu Beras (Jan-Mei 2012) (Kg) Pagu Beras (Jun-Des 2012) (Kg) Realisasi (Kg) (%) 1 17.488.007 1.311.600.525 1.836.240.735 1.364.689.473 86,71 18
19