GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 308 /KPTS/013/2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN RASKIN TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 308 /KPTS/013/2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN RASKIN TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR,"

Transkripsi

1 GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 308 /KPTS/013/2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN RASKIN TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa pemerintah menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah, dan rawan pangan yang penyediaannya mengutamakan pengadaan gabah/beras dari petani dalam negeri; b. bahwa penyaluran beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah (raskin) bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran para Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) dalam memenuhi kebutuhan pangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, serta menindaklanjuti Surat Ketua Pelaksana Tikor Raskin Pusat tanggal 16 Maret 2015 nomor B-307/PMK/Dep.II/III/2015 perihal Juklak Raskin Provinsi Jawa Timur, perlu menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Raskin Tahun 2015 dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Momor 70, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4297) ; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5235); 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5360); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679); 5. Peraturan

2 Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4254); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578) ; 7. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Kabupaten / Kota; 10. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 57 Tahun 2012 tentang Tim Koordinasi Raskin Pusat; 11. Peraturan Menteri Sosial Nomor 24 Tahun 2013 tentang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan; 12. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54 Tahun 2014 tentang Pedoman Umum Raskin Tahun 2015; 13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 Nomor 3, Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 39); 14. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/98/KPTS/013/2015 tentang Tim Koordinasi Raskin Provinsi Jawa Timur Tahun MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU : Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Raskin Tahun 2015 sebagaimana tersebut dalam Lampiran. KEDUA : Petunjuk pelaksanaan Raskin sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se Jawa Timur dan pihak terkait dalam Program Raskin. KETIGA

3 - 3 - KETIGA : Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 24 April 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR ttd, Dr. H. SOEKARWO LAMPIRAN

4 LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 188/ 308 /KPTS/013/2015 TANGGAL : 24 APRIL 2015 PETUNJUK PELAKSANAAN RASKIN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan Umum Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur pada Strategi Pembangunan Jangka Menengah Tahun telah dituangkan dalam program-program unggulan serta program-program prioritas dimasing-masing misi yang disinergikan dengan strategi agar lebih tepat/terstruktur, maka diperlukan kebijakan yang memenuhi empat perspektif, yang salah satunya yaitu Kebijakan Umum Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur yang berperspektif Masyarakat atau layanan yang didesain tidak hanya untuk masyarakat tertentu saja, namun lebih dari itu semua lapisan difasilitasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang lebih berkeadilan. Pada sisi ini Pemerintah berfungsi sebagai fasilitator dalam pelayanan sosial serta penyediaan kebutuhan/hak dasar masyarakat seperti pelayanan kesehatan masyarakat, pelayanan pendidikan, penyediaan kesempatan kerja dan Penanganan Kemiskinan. Misi Pertama Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Timur Tahun adalah Meningkatkan Kesejahteraan rakyat yang berkeadilan bertujuan mempercepat dan memperluas penanggulangan kemiskinan dengan sasaran menurunnya persentase penduduk miskin, indeks kedalamam kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan yang dicapai melalui strategi meningkatkan keterpaduan program penanggulangan kemiskinan lintas dan antar sektor dengan lokasi dan sasaran tertentu (locus-focus) yang dinyatakan dengan upaya peningkatan dan penyempurnaan program penanggulangan kemiskinan yang ditujukan memangkas beban pengeluaran rumah tangga miskin, yaitu salah satunya adalah mendukung Program Pemerintah tentang pelaksanaan Program Raskin di Provinsi Jawa Timur, sebagai bentuk upaya penyelamatan (safety) oleh Pemerintah. Pembangunan aspek kesejahteraan masyarakat yang fokus pada kesejahteraan dan pemerataan ekonomi yang telah dicapai pada awal periode RPJMD Jawa Timur, yaitu penurunan angka kemiskinan dari 12,73% pada Tahun 2013 menjadi 12,22% pada Tahun 2014.Hal ini pada Tahun 2015 diproyeksikan target penurunan angka kemiskinan dapat tercapai antara 12,21% - 11,73%,

5 - 2 - sehingga diharapkan prosentase penduduk diatas garis kemiskinan terus meningkat dari 87,27% pada Tahun 2013 telah meningkat menjadi 87,65% dan diharapkan capaian kinerja pada Tahun 2015 ini dapat mencapai target sampai dengan 88,03%. Capaian tersebut merupakan salah satu pendukung utama bahwa indeks Gini Jawa Timur dibawah 0,4 mendukung terciptanya keamanan dan ketertiban di masyarakat guna peningkatan iklim investasi dalam pencapaian Peningkatan PDRB dan pemerataan pendapatan dan pembangunan Manusia. Dalam melaksanakan perspektif kebijakan umum tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur memiliki peran di dalam integrated perfectoral system atau sebagai penyelaras dalam pola hierarkhi hubungan antara pusat dan daerah, dimana Gubernur Jawa Timur memiliki kedudukan dan fungsi ganda yaitu sebagai Kepala Daerah Otonom dan sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Daerah, sehingga dalam implementasi kebijakan umum Pembangunan Jawa TimurTahun , Provinsi Jawa Timur berperan sebagai intermediary agency (penghubung) berbagai kepentingan mulai dari Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, hingga Nasional serta ke semua lapisan masyarakat secara proporsional. Begitu juga dalam hal Pelaksanaan Program Raskin yang merupakan Program Nasional untuk seluruh masyarakat berpendapatan rendah (kluster 1) diseluruh Indonesia. Banyak hal yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur selaku Intermediary Agency dalam mensukseskan Pelaksanaan Program Raskin di Jawa Timur, mulai dari Perencanaan, Sosialisasi, Koordinasi, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Program serta Tindak Lanjut Pengelolaan Pengaduan sampai pada tahapan akhir Pelaporan kepada Stakeholder Program Raskin di Pemerintah Pusat, dengan melibatkan seluruh stakeholder dari level Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Kecamatan sampai ke level Desa/Kelurahan serta komponen masyarakat. B. Pengertian 1. BAST adalah Berita Acara Serah Terima Beras Raskin berdasarkan SPA dari Bupati / Walikota atau Pejabat yang ditunjuk, yang ditandatangani Perum BULOG dan Pelaksana Distribusi. 2. DPM-1 adalah Model Daftar Penerima Manfaat Raskin di desa/kelurahan setelah dilakukan pemutakhiran data RTS-PM yang bersumber dari Basis Data Terpadu untuk Program Raskin 2014 melalui mekanisme Musdes/Muskel.

6 DPM-2 adalah Model Daftar Penjualan Raskin di desa/kelurahan. 4. Formulir Rekapitulasi Pengganti (FRP) adalah Formulir pencatatan RTS-PM yang diganti dan RTS-PM pengganti hasil perubahan data RTS-PM Raskin melalui musyawarah desa/kelurahan/pemerintahan setingkat. 5. HTR adalah Harga Tebus Beras Raskin di Titik Distribusi (TD). 6. Kelompok Kerja (Pokja) adalah sekelompok masyarakat yang terdiri dari aparat desa/kelurahan dan beberapa orang yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah sebagai Pelaksana Distribusi Raskin. 7. Kelompok Masyarakat (Pokmas) adalah lembaga masyarakat dan/atau kelompok masyarakat di desa/kelurahan yang ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah sebagai Pelaksana Distribusi Raskin. 8. Kemasan Beras Raskin adalah kemasan yang berlogo BULOG dengan kuantum 15 kg/karung dan/atau 50 kg/karung. 9. Kualitas Beras Raskin adalah beras medium hasil pengadaan Perum BULOG sesuai dengan Inpres Kebijakan Perberasan yang berlaku. 10. Musyawarah Desa (Mudes)/Musyawarah Kelurahan (Muskel) adalah forum pertemuan musyawarah di desa/kelurahan yang melibatkan aparat desa/kelurahan, kelompok masyarakat desa/kelurahan, TKSK dan perwakilan RTS-PM Raskin dari setiap Satuan Lingkungan Setempat (SLS) setingkat Dusun/RW untuk memutakhirkan daftar RTS-PM. 11. Musyawarah Kecamatan (Muscam) adalah forum pertemuan musyawarah di kecamatan yang melibatkan camat, kepala desa/lurah dan aparat terkait lainnya untuk melakukan koordinasi penyesuaian pagu dengan tidak mengubah jumlah pagu kecamatan. 12. Pagu Raskin adalah alokasi jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat Raskin (RTS-PM) atau jumlah beras yang dialokasikan bagi RTS-PM Raskin untuk tingkat Provinsi Jawa Timur atau Kabupaten/kota di wilayah Jawa Timur pada tahun tertentu. 13. Padat Karya Raskin adalah sistem penyaluran Raskin kepada RTS-PM yang dikaitkan dengan pemberdayaan masyarakat dimana para RTS-PM diwajibkan bekerja untuk meningkatkan produktivitas daerah dengan diberikan kompensasi pembayaran Harga Tebus Raskin (HTR) oleh Pemerintah Daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov Jatim atau Pemkab/Pemkot di wilayah Jawa Timur.

7 Pelaksana Distribusi Raskin adalah Kelompok Kerja (Pokja) di Titik Distribusi (TD) atau Warung Desa (Wardes) atau Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah. 15. Perubahan Daftar Penerima Manfaat adalah kegiatan validasi RTS-PM yang didasarkan pada Basis Data Terpadu oleh musyawarah desa/kelurahan/ pemerintahan setingkat untuk menghasilkan RTS-PM Raskin yang tepat dan dituangkan dalam DPM Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) adalah panduan pelaksanaan Program Raskin di tingkat provinsi yang disusun sesuai dengan situasi dan kondisi setempat sebagai penajaman dari Pedoman Umum Raskin. 17. Petunjuk Teknis (Juknis) adalah panduan pelaksanaan Program Raskin di tingkat kabupaten/kota yang disusun sesuai dengan situasi dan kondisi setempat sebagai penjaman dari Pedum Raskin dan Juklak Raskin. 18. PPLS 2011 adalah Pendataan Program Perlindungan Sosial tahun 2011 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang menjadi sumber Basis Data Terpadu yang dikelola oleh TNP2K. 19. Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS - PM) Program Raskin adalah Rumah Tangga yang berhak menerima beras dari Program Raskin 2015 sesuai data yang diterbitkan dari Basis Data Terpadu oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), yang telah dimutakhirkan berdasarkan hasil pelaporan musyawarah desa/musyawaran kelurahan (musdes/muskel) tahun 2014 yang tertuang di dalam Formulir Rekapitulasi Pengganti (FRP) 2014 dan telah dilaporkan ke Sekretariat TNP2K sesuai tenggat yang telah ditetapkandisahkan oleh Kemenko Kesra RI dan Data Rumah Tangga hasil pemutakhiran daftar penerima manfaat (DPM) oleh musyawarah desa/kelurahan/ pemerintah setingkat. Kepesertaan RTS-PM dalam Program Raskin ditandai dengan kepemilikan Kartu Raskin yang diterbitkan pemerintah daerah kabupaten/kota. 20. Satker Raskin adalah satuan kerja pelaksana distribusi Raskin yang dibentuk dan ditetapkan Perum Bulog. 21. Surat Keterangan Rumah Tangga Miskin (SKRTM) 2014 adalah surat yang diberikan kepada Rumah Tangga Pengganti hasil Musdes/Muskel tahun 2014 sebagai penanda kepesertaan pada Program Raskin. 22. SPA adalah Surat Permintaan Alokasi yang dibuat oleh Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk kepada Perum BULOG berdasarkan alokasi pagu Raskin.

8 Surat Perintah Penyerahan Barang (SPPB)/ Delivery Order (DO) adalah perintah tertulis yang diterbitkan oleh Perum BULOG Sub Divre untuk mengeluarkan dan menyerahkan beras Raskin. 24. Titik Bagi (TB) adalah fasilitas publik di desa/kelurahan yang ditetapkan sebagai tempat atau lokasi penyerahan beras Raskin dari Pelaksana Distribusi Raskin kepada RTS-PM, termasuk Warung Desa (Wardes). 25. Titik Distribusi (TD) adalah fasilitas publik sebagai tempat atau lokasi penyerahan beras Raskin dari Perum BULOG kepada Pelaksana Distribusi Raskin di Desa / Kelurahan, atau lokasi lain yang disepakati secara tertulis oleh Pemerintah kabupaten/kota dengan Perum BULOG. 26. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) adalah seseorang yang diberi tugas, fungsi, dan kewenangan oleh Kementerian Sosial dan/atau dinas/ instansi sosial provinsi, dinas/instansi sosial kabupaten/kota selama jangka waktu tertentu untuk melaksanakan dan/atau membantu penyelenggaraan kesejahteraan sosial sesuai dengan wilayah penugasan di kecamatan. 27. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) adalah wadah lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan program penanggulangan kemiskinan di daerah (Provinsi dan Kabupaten/ Kota). TKPK diketuai oleh Wakil Kepala Daerah (Wakil Gubernur, Wakil Bupati/Walikota) dan sekretaris TKPK adalah Kepala Bappeda di Provinsi atau Kabupaten/Kota. 28. Warung Desa (Wardes) adalah lembaga ekonomi di desa/kelurahan, baik milik masyarakat, koperasi maupun pemerintah desa/kelurahan yang memiliki fasilitas bangunan/tempat penjualan bahan pangan dan barang lainnya yang ditetapkan oleh Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/kota dan/atau kecamatan sebagai tempat penyerahan beras Raskin dari Perum BULOG.

9 - 6 - BAB II TUJUAN, SASARAN DAN MANFAAT A. Tujuan Tujuan Program Raskin di Provinsi Jawa Timur adalah mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras. B. Sasaran Sasaran Program Raskin Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 adalah berkurangnya beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) dalam mencukupi kebutuhan pangan beras melalui penyaluran beras bersubsidi sebanyak 15 kg/rts/bulan atau setara 180 kg/rts/tahun dengan harga tebus Rp.1.600,00/kg netto di Titik Distribusi (TD). C. Manfaat Manfaat Program Raskin adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga sasaran, sekaligus mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan. 2. Peningkatan akses pangan baik secara fisik (beras tersedia di TD), maupun ekonomi (harga jual yang terjangkau) kepada RTS. 3. Sebagai pasar bagi hasil usaha tani padi. 4. Stabilisasi harga beras di pasaran. 5. Pengendalian inflasi melalui intervensi Pemerintah dengan menetapkan harga beras bersubsidi sebesar Rp ,00/kg, dan menjaga stok pangan nasional 6. Membantu pertumbuhan ekonomi daerah.

10 - 7 - BAB III PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN Dalam rangka pelaksanaan Program Raskin di Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 dan untuk mengefektifkan pelaksanaan program dan pertanggungjawabannya, maka dibentuk Tim Koordinasi Raskin Provinsi Jawa Timur, demikian juga untuk tingkat Kabupaten/Kota, kecamatan dan Pelaksana Distribusi Raskin di Tingkat Desa/Kelurahan. Penanggung jawab Program Raskin Provinsi Jawa Timur adalah Gubernur Jawa Timur, di Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota, di kecamatan adalah Camat dan di Tingkat Desa/Kelurahan adalah Kepala Desa/Lurah. A. Tim Koordinasi Raskin Provinsi Jawa Timur Gubernur bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Raskin di wilayah Provinsi Jawa Timur dan membentuk Tim Koordinasi Raskin Provinsi Jawa Timur dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur. 1. Kedudukan Tim Koordinasi Raskin Provinsi Jawa Timur adalah pelaksana Program Raskin di wilayah Provinsi Jawa Timur, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. 2. Tugas Tim Koordinasi Raskin Provinsi Jawa Timur mempunyai tugas melakukan koordinasi, perencanaan anggaran, sosialisasi, pelaksanaan distribusi, monitoring dan evaluasi, menerima dan menangani pengaduan dari masyarakat serta melaporkan hasilnya kepada Tim Koordinasi Raskin Pusat. 3. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi Raskin Provinsi Jawa Timur mempunyai fungsi: a. Koordinasi perencanaan dan penyediaan APBD untuk mendukung pelaksanaan Program Raskin di Provinsi Jawa Timur. b. Penetapan Pagu Raskin Kabupaten/Kota se Jawa Timur. c. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Program Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah 2015 (Raskin) Provinsi Jawa Timur. d. Fasilitasi lintas pelaku dan sosialisasi Program Raskin. e. Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan penyaluran Raskin di tingkat Kabupaten/Kota.

11 - 8 - f. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Raskin di Kabupaten/Kota. g. Penanganan pengaduan di Provinsi. h. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota. i. Pelaporan pelaksanaan Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Pusat. 4. Struktur dan Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin Provinsi Tim Koordinasi Raskin Provinsi Jawa Timur terdiri dari pengarah, ketua, sekretaris, dan beberapa bidang antara lain: Perencanaan, Sosialisasi, Penyaluran, Monitoring dan Evaluasi, serta Unit Pengaduan. Tim Koordinasi Raskin Provinsi beranggotakan unsur-unsur instansi terkait di Provinsi antara lain Sekretariat Provinsi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil), Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas), Badan Ketahanan Pangan (BKP), Dinas Sosial, Dinas Pertanian, BPS Provinsi Jawa Timur, Perum BULOG Divre Jatim, POLDA Jatim, Kejaksaan Tinggi Jatim dan Inspektorat Provinsi Jatim.

12 - 9 - STRUKTUR ORGANISASI TIM KOORDINASI RASKIN PROVINSI JAWA TIMUR PENGARAH GUBERNUR JAWA TIMUR WAKIL GUBERNUR JAWA TIMUR KETUA DAN SEKRETARIS KETUA : Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Prov. Jawa Timur WAKIL KETUA : Kepala Perum BULOG Divisi Regional Jawa Timur Sekretaris : Kepala Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Prov. Jawa Timur Bidang Perencanaan Bidang Sosialisasi Bidang Pelaksanaan Penyaluran Bidang Monitoring dan Evaluasi Bidang Unit Pengaduan KOORDINATOR BIDANG : Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur : Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur : Wakil Kepala Perum BULOG Divisi Regional Jawa Timur : Inspektur Provinsi Jawa Timur : Kepala Bapemas Provinsi Jawa Timur Bidang Perencanaan 1. Kepala BPS Provinsi Jawa Timur 2. Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur 3. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Bidang Sosialisasi 1. Kabid Kesra Inspektrorat Provinsi Jawa Timur 2. Kabid Statistik Sosial BPS Provinsi Jawa Timur 3. Kasubag Koperasi Biro Adm. Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur Bidang Pelaksanaan Penyaluran 1. Kabid Pelayanan Publik BULOG Divre Jatim 2. Kabid Kewaspadaan Pangan BKP Provinsi Jawa Timur 3. Kasi Statistik Ketahanan Sosial BPS Provinsi Jawa Timur Anggota Bidang Monitoring dan Evaluasi 1. Kepala Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan Madiun. 2. Kepala Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan Bojonegoro. 3. Kepala Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan Malang. 4. Kepala Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan Pamekasan. 5. Kabid Kemasyarakatan Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan Madiun, Bojonegoro, Malang dan Pamekasan 6. Kabag Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Biro Adm Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur Bidang Unit Pengaduan 1. Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Timur 2. Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaan Tinggi Jawa Timur 3. Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (Asdatun) Kejaksaan Tinggi Jawa Timur 4. Kabid Pengembangan Perekonomian Masyarakat Bapemas Provinsi Jawa Timur 5. Kabid Pengawasan Perum BULOG Divre Jatim 6. Staf Biro Adm. Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur

13 B. Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/kota Bupati / Walikota se Jawa Timur bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Raskin di wilayahnya dan membentuk Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota sebagai berikut : 1. Kedudukan Tim Koordinasi Raskin kabupaten/kota adalah pelaksana Program Raskin di kabupaten/kota, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota. 2. Tugas Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota mempunyai tugas melakukan koordinasi perencanaan, penganggaran, sosialisasi, pelaksanaan penyaluran, monitoring dan evaluasi, penanganan pengaduan, memilih dan menentukan salah satu dari 4 (empat) alternatif pola penyaluran Raskin (penyaluran Raskin reguler, warung desa, kelompok masyarakat, padat karya Raskin) serta melaporkan hasilnya kepada Tim Koordinasi Raskin Provinsi Jawa Timur. 3. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/kota mempunyai fungsi: a. Koordinasi perencanaan dan penyediaan APBD untuk mendukung pelaksanaan program Raskin di kabupaten/ kota. b. Penetapan Pagu Raskin Kecamatan di setiap kecamatan c. Koordinasi pelaksanaan validasi dan pemutakhiran daftar RTS-PM d. Penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Raskin di Kabupaten/Kota Tahun 2015 (Juknis Raskin 2015) Kabupaten/Kota. e. Sosialisasi Program Raskin di Kabupaten/Kota. f. Perencanaan penyaluran Raskin. g. Koordinasi Penyelesaian Harga Tebus Raskin (HTR). h. Penyelesaian Administrasi Raskin. i. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Raskin di Kecamatan, Desa / Kelurahan/ pemerintahan setingkat. j. Penanganan pengaduan. k. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Koordinasi Raskin Kecamatan dan Pelaksana distribusi Raskin di desa/kelurahan/ pemerintahan setingkat. l. Pelaporan pelaksanaan Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Provinsi Jawa Timur.

14 Struktur dan Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota terdiri dari penanggung jawab, ketua, sekretaris, dan beberapa bidang antara lain : perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan penyaluran, monitoring dan evaluasi, serta pengaduan dan ditetapkan dengan keputusan Bupati/Walikota yang berlaku sampai dengan akhir tahun berjalan serta harus diperbaharui pada tahun anggaran berikutnya. Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota terdiri dari unsurunsur instansi terkait di Kabupaten/Kota antara lain Sekretaris Daerah, Bappeda, Badan/Dinas/Lembaga yang berwewenang dalam pemberdayaan masyarakat, Dinas Sosial, BPS Kabupaten/Kota, Badan/Dinas/Kantor yang berwewenang dalam ketahanan pangan, Perum BULOG Sub Divre dan lembaga terkait lainnya. C. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan Camat bertanggungjawab atas pelaksanaan Program Raskin di wilayahnya dan membentuk Tim Koordinasi Raskin Kecamatan sebagai berikut : 1. Kedudukan Tim Koordinasi Raskin Kecamatan adalah pelaksana Program Raskin di Kecamatan, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat. 2. Tugas Tim Koordinasi Raskin Kecamatan mempunyai tugas merencanakan, sosialisasi, melaksanakan, mengendalikan, monitoring dan evaluasi Program Raskin di tingkat Kecamatan serta melaporkan secara berkala Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota. 3. Fungsi kepada Tim Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi Raskin Kecamatan mempunyai fungsi : 1) Perencanaan penyaluran Raskin di Kecamatan. 2) Koordinasi pelaksanaan validasi dan pemutakhiran daftar RTS-PM. 3) Sosialisasi Raskin di Kecamatan. 4) Pendistribusian Raskin. 5) Penyelesaian HTR dan administrasi Raskin. 6) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Raskin di Desa/ Kelurahan. 7) Pembinaan terhadap Pelaksana Distribusi Raskin di Desa/ Kelurahan. 8) Pelaporan pelaksanaan Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota. 9) Penanganan pengaduan.

15 Struktur dan Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin Kecamatan Tim Koordinasi Raskin Kecamatan terdiri dari penanggung jawab, ketua, sekretaris, dan beberapa bidang antara lain: perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan penyaluran, monitoring dan evaluasi, serta pengaduan, yang ditetapkan dengan keputusan Camat. Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin Kecamatan terdiri dari unsur-unsur instansi terkait di tingkat Kecamatan antara lain Sekretariat Kecamatan, Seksi Kesejahteraan Sosial, Kepala Seksi PMD dan Koordinator Statistik Kecamatan (KSK). D. Pelaksana Penyaluran Raskin di Tingkat Desa/Kelurahan. Kepala Desa/Lurah/Kepala Pemerintahan setingkat bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Raskin di wilayahnya, memilih dan menetapkan salah satu dari 4 (empat) alternatif Pelaksana Distribusi Raskin, yaitu : 1) Kelompok Kerja (Pokja); 2) Warung Desa (Wardes); 3) Kelompok Masyarakat (Pokmas); 4) Padat Karya Raskin. Pembentukan Pokmas, Warung Desa dan Padat Karya Raskin diatur dalam Pedoman Khusus. 1. Kedudukan Pelaksana Distribusi Raskin berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa/Lurah, yang ditunjuk berdasarkan surat penunjukan/penetapan dari Kepala Desa/Lurah/Kepala Pemerintahan Setingkat. 2. Tugas Pelaksana Distribusi Raskin mempunyai tugas memeriksa, menerima dan menyerahkan beras, menerima uang pembayaran HTR serta menyelesaikan administrasi. 3. Fungsi Pelaksana Distribusi mempunyai fungsi : 1) Melakukan validasi dan pemutakhiran daftar RTS-PM. 2) Pemeriksaan dan penerimaan/penolakan Raskin dari Perum BULOG di TD. Untuk desa/kelurahan/pemerintahan setingkat yang TD-nya tidak berada di desa/kelurahan/pemerintahan setingkat, maka petugas yang memeriksa dan menerima / menolak Raskin diatur dalam Petunjuk Teknis (Juknis Raskin).

16 - 13-3) Pendistribusian dan penyerahan Raskin kepada RTS-PM yang terdapat dalam DPM-1 di Titik Bagi (TB). 4) Penerimaan HTR Raskin dari RTS-PM secara tunai untuk disetorkan ke rekening Bank yang ditunjuk oleh Perum BULOG. Apabila tidak tersedia fasilitas perbankan maka dapat disetor langsung secara tunai kepada Perum BULOG. 5) Penyelesaian administrasi penyaluran Raskin yaitu penanda tanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) beras di TD. 6) Membuat Daftar Realisasi Penjualan Beras sesuai Model DPM-2 dan melaporkan ke Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/kota melalui Tim Koordinasi Raskin Kecamatan. Rentang waktu pelaporan ditentukan dalam petunjuk teknis di kabupaten/kota.

17 BAB IV PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Perencanaan dan penganggaran Program Raskin 2015 mengacu pada Undang- Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun A. Perencanaan Kegiatan perencanaan yang diatur dalam Juklak ini meliputi Penetapan RTS- PM, TD, dan TB. 1. Kebijakan Penetapan RTS-PM a. RTS-PM yang berhak mendapatkan Raskin adalah RTS yang terdaftar dalam daftar nama dan alamat untuk program Raskin 2015, yang diterbitkan dari Basis Data Terpadu yang dikelola oleh TNP2K yang telah dimutakhirkan berdasarkan pelaporan hasil musyawarah desa/musyawarah kelurahan (musdes/muskel) tahun 2014 yang tertuang dalam Formulir Rekapitulasi Pengganti (FRP) 2014 dan telah dilaporkan ke Sekretariat TNP2K sesuai tenggat yang telah ditetapkan, dan disahkan oleh Kemenko Kesra sesuai kemampuan anggaran pemerintah, serta rumah tangga hasil pemutakhiran DPM oleh musyawarah desa/musyawarah kelurahan pada tahun b. Pagu Provinsi sebesar RTS-PM telah mencakup rumah tangga miskin dan rumah tangga rentan miskin. c. Dalam rangka mengakomodasi adanya perubahan karakteristik RTS-PM setelah penetapan Pagu Raskin oleh Gubernur, dan Bupati/Walikota, maka dimungkinkan untuk dilakukan validasi dan pemutakhiran daftar RTS-PM melalui Mudes/Muskel dan atau Muscam. Hasil validasi dan perubahan data RTS-PM melalui Mudes/Muskel dilaporkan kepada Tim Koordinasi Raskin kabupaten/kota melalui Tikor Raskin Kecamatan untuk disahkan oleh bupati/walikota. d. RTS-PM Raskin 2015 ditandai dengan kepemilikan Kartu Raskin yang diterbitkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota setempat sesuai dengan jumlah RTS-PM yang ditetapkan 2. Penetapan Titik Distribusi (TD) a. Lokasi TD pada dasarnya ditetapkan di Desa/Kelurahan atau di tempat lain atas kesepakatan tertulis antara pemerintah kabupaten/kota dan Perum BULOG setempat dengan memperhatikan usulan dari desa/kelurahan.

18 b. Khusus RTS-PM di wilayah kepulauan, lokasi TD ditetapkan di Pelabuhan muat. Sedangkan pelaksanaan Distribusi dari Pelabuhan Muat ke Pelabuhan Bongkar dan dilanjutkan ke Titik Bagi (TB) menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota. 3. Penetapan Titik Bagi (TB) TB ditetapkan berdasarkan hasil kesepakatan antara Pemerintahan Desa/Kelurahan (Pelaksana Distribusi) dengan RTS-PM setempat B. Kebijakan Penganggaran Program Raskin merupakan Program Penanggulangan Kemiskinan yang masuk dalam Kluster 1 Program Perlindungan Sosial. Berdasarkan undang-undang nomor 23 tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2015, Pemerintah mengalokasikan Dana Subsidi Pangan dengan kebijakan penganggaran sebagai berikut : 1) Anggaran subsidi Raskin 2015 disediakan dalam DIPA APBN Tahun 2015, DIPA Kementerian Keuangan. Kebijakan pemerintah pusat dalam penganggaran program raskin hanya untuk pengadaan beras dan penyaluranya sampai TD. 2) Sesuai dengan Undang-Undang No. 18 tahun 2012 tentang Pangan (Pasal 18 dan 58) dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.: 900/2634/SJ tanggal 27 Mei 2013, maka pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota) mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk penyaluran Raskin dari TD sampai dengan RTS-PM.Penyediaan anggaran tersebut mencakup antara lain untuk: biaya operasional Raskin, biaya angkut Raskin dari TD ke TB hingga ke RTS-PM,subsidi harga tebus Raskin, dana talangan Raskin, tambahan alokasi Raskin kepada RTS-PM di luar pagu yang ditetapkan maupun tambahan alokasi Raskin untuk RTS-PM di dalam pagu yang ditetapkan. Selain pembiayaan dari APBN dan APBD, masyarakat dapat berpartisipasi secara sukarela untuk membantu pembiayaan distribusi Raskin dari TD ke RTS-PM, tanpa menambah HTR dari RTS-PM yang diatur di dalam Juknis dimasing-masing kabupaten/kota.

19 BAB V MEKANISME PELAKSANAAN A. Pembuatan Panduan Pelaksanaan Program Raskin Panduan pelaksanaan Program Raskin terdiri dari Pedoman Umum Program Raskin (Pedum Raskin), Pedoman Khusus Program Raskin, Petunjuk Pelaksanaan Raskin (Juklak Raskin), dan Petunjuk Teknis Raskin (Juknis Raskin). 1. Pedoman Umum Raskin a. Pedoman Umum Program Raskin (Pedum Raskin) sebagai panduan pelaksanaan Raskin untuk tingkat nasional yang diformulasikan dari masukan berbagai Kementerian/Lembaga (K/L) baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Pedum ini di dalamnya berisikan kebijakan umum yang mengatur pelaksanaan Program Raskin yang berlaku secara nasional; b. Pedum Raskin dibuat oleh Tim Koordinasi Raskin Pusat dan setiap tahun akan ditinjau ulang untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang; c. Pedum Raskin akan dikirim dalam bentuk buku dan dapat diunduh pada website Kemenko Kesra ( dan website Perum BULOG ( 2. Pedoman Khusus Raskin a. Untuk pelaksanaan kegiatan sektoral dalam Program Raskin maka K/L terkait menyusun Pedoman Khusus Raskin sebagai panduan pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, serta tetap mengacu pada Pedoman Umum Raskin; b. Pedoman khusus Raskin berisikan kebijakan sektoral dalam Program Raskin yang memandu pelaksanaan salah satu aspek kegiatan Program pokok dan fungsinya yang menjadi tanggungjawab K/L tertentu sesuai dengan tugas; c. Pedoman Khusus Raskin dibuat oleh K/L tertentu yang terkait dalam Program Raskin dan setiap tahun akan ditinjau ulang untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang. 3. Petunjuk Pelaksanaan Program Raskin (Juklak Raskin) a. Untuk pelaksanaan Program Raskin di Tingkat Provinsi diperlukan panduan pelaksanaan yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat sebagai penajaman dari Pedoman Umum Raskin, yang disebut Petunjuk Pelaksanaan Program Raskin (Juklak Raskin);

20 b. Juklak Raskin bersifat spesifik untuk setiap Provinsi karena di dalamnya berisikan kebijakan masing-masing Pemerintah Provinsi: dukungan faktor sosial budaya dan kearifan lokal yang ada di masing-masing Provinsi; upaya untuk mengatasi berbagai masalah dan hambatan spesifik Provinsi dalam pelaksanaan program Raskin, seperti kurangnya dukungan sarana dan prasarana serta masalah alam yaitu geografi, iklim dan lain-lain; c. Juklak Raskin disusun oleh Tim Koordinasi Raskin Provinsi Jawa Timur dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur dan setiap tahun akan ditinjau ulang untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang; d. Juklak Raskin disampaikan kepada Tikor Raskin Pusat. 4. Petunjuk Teknis Program Raskin (Juknis Raskin) a. Untuk pelaksanaan Program Raskin di tingkat kabupaten/kota diperlukan panduan pelaksanaan yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat sebagai penajaman dari Pedum Raskin dan Juklak Raskin yang disebut Petunjuk Teknis Program Raskin (Juknis Raskin); b. Juknis Raskin bersifat spesifik untuk setiap kabupaten/kota di dalamnya berisikan kebijakan masing-masing pemerintah kabupaten/kota, dukungan faktor sosial budaya setempat, kearifan lokal yang ada di masing-masing kabupaten/kota, upaya untuk mengatasi berbagai masalah dan hambatan spesifik kabupaten/kota dalam pelaksanaan program Raskin seperti kurangnya sarana dan prasarana angkutan, faktor alam yaitu geografi, iklim dan lain-lain. Setiap Kabupaten/Kota wajib membuat Juknis Raskin dan tidak bertentangan dengan Pedum dan Juklak Raskin; c. Juknis Raskin dibuat oleh Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati/Walikota dan setiap tahun akan ditinjau ulang untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang; d. Juknis Raskin disampaikan dan dilaporkan kepada Tikor Raskin Provinsi. B. Pagu Raskin 1) Penetapan Pagu Raskin Provinsi a. Pagu Raskin Provinsi Jawa Timur tahun 2015 ditetapkan pemerintah sesuai kemampuan anggaran pemerintah untuk 12 bulan alokasi sebanyak kg beras / tahun untuk RTS-PM atau sebanyak 15 kg/rts/bulan setara dengan 180 kg/rts/tahun sesuai Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial yang bersumber dari PPLS 2011 hasil

21 b. pendataan BPS yang dikelola oleh TNP2K yang telah dimutakhirkan berdasarkan pelaporan hasil musyawarah desa/musyawarah kelurahan (musdes/muskel) tahun 2014 yang tertuang dalam Formulir Rekapitulasi Pengganti (FRP) 2014 dan telah dilaporkan ke Sekretariat TNP2K sesuai tenggat yang telah ditetapkan, dan disahkan oleh Kemenko Kesra sesuai kemampuan anggaran pemerintah, serta rumah tangga hasil pemutakhiran DPM oleh musyawarah desa/musyawarah kelurahan pada tahun 2015; c. Pemerintah provinsi dapat membuat kebijakan untuk menambah pagu Raskin bagi rumah tangga yang dianggap miskin dan tidak termasuk dalam data RTS- PM untuk Program Raskin 2015 dari Basis Data Terpadu yang dikelola oleh TNP2K. Kebijakan ini didanai oleh APBD sesuai dengan kemampuan. 2) Penetapan Pagu Raskin Kabupaten/Kota : a. Pagu Raskin Kabupaten/Kota tahun 2015 merupakan besaran jumlah Rumah Tangga Sasaran yang menerima Raskin pada tahun 2015 di setiap kabupaten/kota atau jumlah beras yang dialokasikan untuk RTSPM Raskin di setiap kabupaten/kota pada tahun 2015; b. Pagu Raskin untuk setiap kabupaten/ kota ditetapkan oleh Gubernur dengan mengacu pada pagu Raskin kabupaten/kota yang disampaikan oleh Menko Kesra pada waktu penetapan pagu provinsi; c. Pemerintah kabupaten/kota dapat membuat kebijakan untuk menambah pagu Raskin bagi rumah tangga yang dianggap miskin dan tidak termasuk dalam data RTS-PM untuk Program Raskin 2015 dari Basis Data Terpadu yang dikelola oleh TNP2K. Kebijakan ini didanai oleh APBD sesuai dengan kemampuan. 3) Penetapan Pagu Raskin Kecamatan dan Desa/Kelurahan : a. Pagu Raskin Kecamatan dan desa/ kelurahan/ pemerintahan setingkat tahun 2015 merupakan besaran jumlah Rumah Tangga Sasaran yang menerima Raskin pada tahun 2015 di setiap kecamatan dan desa/ kelurahan/pemerintahan setingkat atau jumlah beras yang dialokasikan untuk RTS-PM Raskin di setiap kecamatan dan desa/kelurahan/ pemerintahan setingkat pada tahun 2015 berdasarkan DPM 2015 yang berasal dari Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial yang bersumber dari PPLS 2011 hasil pendataan BPS yang dikelola oleh TNP2K yang telah dimutakhirkan melalui pelaporan FRP 2014 ke Sekretariat TNP2K sesuai tenggat yang telah ditetapkan;

22 b. Pagu Raskin untuk setiap kecamatan dan desa/ kelurahan/pemerintahan setingkat ditetapkan oleh Bupati/ Walikota; c. Pagu Raskin di suatu desa/kelurahan/pemerintah setingkat pada prinsipnya tidak dapat direlokasi ke desa/kelurahan/pemerintah setingkat, kecuali melalui Muscam yang dilakukan atas permintaan 2 (dua) desa/kelurahan/ pemerintah setingkat atau lebih sebagai tindak lanjut Mudes/Muskel yang memerlukan penyesuaian pagu Raskin di masing-masing desa/kelurahan/ pemerintah setingkat; d. Apabila pagu Raskin di suatu wilayah tidak dapat diserap sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 maka sisa pagu tersebut tidak dapat didistribusikan pada tahun C. Perubahan Daftar Penerima Manfaat (DPM) Pagu alokasi bagi desa/kelurahan tetap, tidak dapat ditambah/dikurangi. Dalam rangka mengakomodasi adanya perubahan karakteristik RTS-PM di desa/kelurahan, dimungkinkan pelaksanaan Mudes/Muskel, untuk memutakhirkan Daftar Penerima Manfaat, yaitu : 1) Mudes/Muskel melakukan pemutakhiran Daftar RTS-PM Raskin 2015 dengan menetapkan rumah tangga yang akan diganti dan menetapkan rumah tangga pengganti. 2) RTS-PM yang Kepala Rumah Tangganya meninggal maka rumah tangga tersebut tetap memperoleh haknya. Raskin diberikan kepada Pasangan Kepala Rumah Tangga (PKRT) atau Anggota Rumah Tangga (ART) tanpa mengubah nama dalam DPM atau Kartu Perlindungan Sosial (KPS). 3) Bagi RTS-PM Raskin Tunggal yang sudah meninggal, pindah alamat ke luar desa/kelurahan/pemerintah setingkat atau yang dinilai tidak layak sebagai penerima Raskin, maka digantikan oleh Rumah Tangga lainnya yang dinilai layak melalui proses Mudes/Muskel. 4) Rumah Tangga yang dinilai layak untuk menggantikan RTS-PM pada butir 3 (tiga) di atas adalah diprioritaskan kepada Rumah Tangga miskin yang memiliki anggota Rumah Tangga lebih besar terdiri dari: balita dan anak usia sekolah, kepala Rumah Tangganya perempuan, kondisi fisik rumahnya tidak layak huni, berpendapatan paling rendah dan tidak tetap. 5) Pelaksanaan Mudes/Muskel dapat dilaksanakan satu kali pada awal tahun segera setelah DPM 2015 diterima oleh pemerintahan desa/kelurahan.

23 - 20-6) Daftar akhir RTS-PM Raskin yang telah melalui pemutakhiran oleh Mudes/Muskel dituangkan ke dalam DPM-1. 7) Pelaksanaan Mudes/Muskel harus dituangkan dalam Berita Acara (BA). Pemutakhiran data RTS-PM Raskin hasil Mudes/Muskel dimasukkan ke dalam Formulir Rekapitulasi Pengganti (FRP) BA Mudes/Muskel dan FRP2015 dibuat rangkap 3 (tiga), yang pertama ditujukan untuk kelengkapan administrasi Tikor Raskin Kab/Kota, yang kedua untuk kelengkapan administrasi Tikor Raskin Kecamatan, dan yang ketiga untuk kelengkapan administrasi di tingkat desa/kelurahan. 8) Setelah pelaksanaan Mudes/Muskel dan pencatatan Berita Acara dan FRP, penyaluran Beras Raskin dapat langsung dilakukan. 9) Mudes/Muskel dan FRP 2015 dilaporkan secara berjenjang dari tingkat desa/ kelurahan kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota melalui Tim Koordinasi Raskin Kecamatan dengan pemeriksaan kelengkapan BA dan FRP pada setiap tingkatan. Jika Muscam dilaksanakan maka perlu dilengkapi dengan BA Muscam dan FRP. 10) BA Mudes/Muskel, Muscam (jika ada) dan FRP 2015 diterima oleh Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota paling lambat 28 Februari ) Bupati/Walikota mengesahkan DPM akhir Raskin (DPM-1) untuk wilayah kabupaten/kota paling lambat 31 Maret ) Bagi RTS-PM Raskin di dalam DPM-1 diterbitkan Kartu Raskin oleh pemerintah daerah setempat. 13) Hal-hal yang lebih spesifik terkait perubahan DPM Raskin diatur di dalam Juknis. D. Peluncuran dan Sosialisasi Program Raskin 1) Peluncuran Program Raskin nasional dapat diikuti peluncuran Program Raskin di Provinsi oleh Gubernur. 2) Sosialisasi Pedum dan Pagu Raskin dapat dilaksanakan pada saat acara peluncuran yang dilakukan oleh Tim Koordinasi Raskin secara berjenjang. E. Monitoring dan Evaluasi 1) Dalam rangka meningkatkan efektifitas penyaluran Raskin kepada RTS-PM Raskin di berbagai daerah maka Tim Koordinasi Raskin melakukan monitoring dan evaluasi (monev) penyaluran Raskin.

24 - 21-2) Dalam kegiatan monitoring akan dievaluasi realisasi penyaluran Raskin dan identifikasi permasalahan yang menghambat pelaksanaan penyaluran. Kemudian akan dilakukan upaya untuk meningkatkan penyaluran Raskin dan mencarikan solusi untuk memecahkan masalah. 3) Monev dilakukan secara berjenjang. Tim Koordinasi Raskin melakukan monev ke jenjang yang lebih rendah atau ke RTS-PM bila diperlukan. 4) Kegiatan Monev oleh Tim Koordinasi Raskin Provinsi dapat dikoordinasikan dengan TKPK Provinsi. Kegiatan Monev oleh Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota dapat dikoordinasikan dengan TKPK Kabupaten/Kota. 5) Pelaksanaan monev dilaksanakan oleh Tim Koordinasi Raskin Provinsi setiap 3 (tiga) bulan sekali dan atau disesuaikan dengan kebutuhan. 6) Monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan metode kunjungan lapangan (supervisi atau uji petik), rapat koordinasi, pemantauan media dan pelaporan. 7) Setiap pelaksanaan Monev agar dibuat laporan/notulen rapat dan disampaikan kepada Ketua Tim Koordinasi Raskin Provinsi. F. Pelaksanaan Penyaluran Raskin Sampai Titik Distribusi (TD) 1) Penyediaan dan penyaluran beras Raskin sampai ke TD menjadi tugas Perum BULOG. 2) Penyediaan Beras Raskin Penyediaan beras untuk RTS-PM Raskin oleh Perum BULOG Divre Jatim berasal dari beras hasil Pengadaan Dalam Negeri. Kualitas beras Raskin sesuai dengan Inpres Kebijakan Perberasan yang berlaku, dengan kemasan berlogo Perum BULOG dengan kuantum 15 kg/karung. 3) Rencana Penyaluran Untuk menjamin kelancaran proses penyaluran Raskin, Perum BULOG bersama Tim Koordinasi Raskin menyusun rencana penyaluran bulanan yang akan dituangkan dalam bentuk SPA. 4) Mekanisme Penyaluran a. Hasil pemutakhiran data RTS PM (DPM-1) yang ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah/Kepala Pemerintah Setingkat, dan diketahui atau disahkan oleh Camat dilaporkan secara berjenjang kepada Tim Koordinasi Raskin Kecamatan dan Kabupaten/Kota untuk selanjutnya menjadi dasar penerbitan SPA kepada Perum BULOG.

25 b. Berdasarkan Pagu Raskin, Bupati/Walikota/Ketua Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota atau Pejabat yang ditunjuk oleh Bupati/Walikota menerbitkan SPA kepada Perum BULOG. c. Berdasarkan SPA, Perum BULOG menerbitkan SPPB/DO beras untuk masing-masing kecamatan atau desa/kelurahan. d. Sesuai dengan SPPB/DO maka Perum BULOG menyalurkan beras sampai ke TD, yang sebelumnya dilakukan pemeriksaan kualitas beras terlebih dahulu oleh Tim Koordinasi Raskin di Gudang Perum BULOG. Mekanisme dan penetapan Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota untuk melakukan pemeriksaan kualitas beras di gudang Perum BULOG sebelum disalurkan ke TD diatur dalam Juknis. e. Di TD dilakukan serah terima beras antara Perum BULOG dengan Tim Koordinasi Raskin/Pelaksana Distribusi dan dibuat BAST yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. f. Terhadap rencana penyaluran yang tidak dapat dilaksanakan setiap bulan dikarenakan letak geografis yang sulit (pegunungan dan wilayah kepulauan serta daerah terpencil), musim panen, musim paceklik atau kondisi objektif daerah lainnya, agar dapat diajukan oleh pelaksana distribusi kepada Tim Raskin Kabupaten/Kota dan dituangkan dalam Juknis. G. Penyaluran Beras Raskin dari TD ke TB a. Penyaluran Raskin dari TD ke TB sampai RTS-PM menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. b. Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota melakukan pengecekan kualitas dan kuantitas beras di gudang Bulog sebelum disalurkan di TD. Selanjutnya Tim Koordinasi Raskin Kecamatan dan Pelaksana Distribusi Raskin Desa/Kelurahan melakukan pengecekan di TD. c. Apabila ditemukan Raskin yang tidak sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang ditetapkan, maka Tim Koordinasi Raskin/Pelaksana Distribusi harus menolak dan langsung mengembalikan kepada Perum BULOG untuk diganti dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai. d. Terkait penolakan kualitas dan kuantitas beras maupun alasan lain, oleh Tim Koordinasi Raskin/ Pelaksana Distribusi/Pihak lain, maka penolakan tersebut harus dituangkan dalam Berita Acara Penolakan / Pengembalian/ Penggantian Beras. e. Penyaluran Raskin dari TD ke TB dan RTS-PM dapat dilakukan secara reguler oleh Kelompok Kerja (Pokja), atau melalui Warung Desa, Kelompok Masyarakat dan Padat Karya Raskin sesuai kebijakan kabupaten/kota setempat.

26 H. Penyaluran Beras Raskin dari TB ke RTS-PM a. Untuk meminimalkan biaya transportasi penyaluran Raskin dari TB ke RTS-PM maka TB ditetapkan di lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh RTS-PM b. Pelaksanaan penyaluran Raskin dari TB kepada RTS-PM dilakukan oleh Pelaksana Distribusi dengan menyerahkan Raskin kepada RTS-PM sebanyak 15 kg/rts/bulan, dan dicatat dalam DPM-2, selanjutnya dilaporkan kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota melalui Tim Koordinasi Raskin Kecamatan. c. Dokumen DPM-2 merupakan bagian dari pelaporan pertanggungjawaban pelaksanaan distribusi, sehingga penyerahan DPM-2 oleh pelaksana distribusi kepada Tim Pelaksana Raskin Kabupaten/kota harus dilakukan secara rutin tiap bulan penyaluran paling lambat sebelum pelaksanaan penyaluran alokasi bulan berikutnya. Khusus untuk wilayah kepulauan dan daerah terpencil frekuensi penyampaian laporan DPM-2 disesuaikan dengan kondisi dan situasi setempat serta diatur lebih lanjut di dalam Juknis. I. Pembayaran Harga Tebus Beras Raskin (HTR) a. Harga Tebus Raskin (HTR) sebesar Rp1.600,00/kg di TD, dan untuk wilayah kepulauan pembayaran HTR di pelabuhan muat. b. Pembayaran HTR dari RTS PM kepada Pelaksana Distribusi Raskin dilakukan secara tunai. Pelaksanaan Distribusi Raskin langsung menyetorkan uang HTR ke rekening Perum BULOG melalui bank setempat atau disetorkan langsung kepada Perum BULOG setempat. Pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Petunjuk Teknis (Juknis) Kabupaten/Kota sesuai dengan kondisi setempat. Apabila RTS-PM tidak sanggup membayar secara tunai maka Pelaksana Distribusi atau Kepala Desa/Lurah membuat Surat Keterangan belum membayar atau Pernyataan Berhutang yang dilengkapi dengan jatuh tempo kesanggupan pelunasan tunggakan yang diserahkan kepada petugas Perum BULOG. c. Perum BULOG akan membuat pemberitahuan posisi tunggakan HTR secara rutin setiap bulan dan per 31 Desember 2015 kepada desa/kelurahan/ pemerintah setingkat, dan desa/kelurahan/pemerintah setingkat wajib memberikan jawaban atas konfirmasi dimaksud disertai batas waktu pelunasan tunggakan HTR kepada Perum BULOG/ Sub Divre setempat. J. Pembiayaan Biaya penyelenggaraan dan pelaksanaan Program Raskin, seperti: Raskin APBD, biaya distribusi, sosialisasi, koordinasi, monev, dan pengaduan bersumber dari APBD dan/atau Perum BULOG.

27 K. Contoh-contoh Form Juklak Raskin No. DAFTAR PENERIMA MANFAAT PROGRAM RASKIN TAHUN 2015 PROVINSI :. KABUPATEN/KOTA :. KECAMATAN :. KELURAHAN/DESA :. Nama Kepala Rumah Tangga Nama Pasangan KRT Nama Anggota Lain Rumah Tangga MODEL DPM -1 Alamat Lengkap Dst Jumlah.., Mengetahui/Disahkan Camat, Ditetapkan Kepala Desa/Lurah, (TandaTangan dan Stempel) (TandaTangan dan Stempel)

28 MODEL DPM-2 DAFTAR REALISASI PENYALURAN BERAS RASKIN TAHUN 2015 (BULAN:.. TAHUN 2015) PROVINSI :. KABUPATEN/KOTA :. KECAMATAN :. KELURAHAN/DESA :. RT/RW :. No. Nama Alamat Lengkap Jumlah (Kg) Harga (Rp) Tanda Tangan RTS-PM Dst J u m l a h..., Mengetahui/Disahkan Kepala Desa/Lurah, Titik Distribusi, Ketua Pelaksana Distribusi, (TandaTangan dan Stempel) (TandaTangan dan Stempel)

29 CONTOH BERITA ACARA MUSDES/MUSKEL BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA/KELURAHAN Desa/Kelurahan :... Kabupaten/Kota :... Kecamatan :... Provinsi :... Berdasarkan Surat Bupati/Walikota.Nomor.:, tanggal 2015, tentang Penetapan Pagu Raskin tahun 2015, maka masyarakat Desa/Kelurahan...Kecamatan..., Kabupaten/Kota..., Provinsi...menyelenggarakan Musyawarah Desa/Kelurahan, pada : Hari :... Tanggal :... Dengan peserta sebagai berikut ; 1. Aparat Desa... Orang 2. Perwakilan Tokoh Agama/Tokoh Masyarakat... Orang 3. Perwakilan RTS-PM Raskin Orang Dengan kesepakatan sebagai berikut : Menyatakan terjadi perubahan DPM dengan rincian sebagai berikut ini : 1 Jumlah RTS-PM dalam DPM... Rumah Tangga 2 Jumlah RTS-PM yang diganti karena a. Pindah (keluar dari desa/kelurahan)... Rumah Tangga b. Seluruh anggota rumah tangga meninggal (tanpa ahli waris)... Rumah Tangga c. Rumah tangga tercatat dua kali dalam DPM awal... Rumah Tangga d. Rumah tangga dianggap sudah mampu... Rumah Tangga 3 Jumlah Rumah Tangga pengganti (2a+2b+2c+2d) adalah... Rumah Tangga Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya....., (Tempat) (Tanggal) Kepala Desa/Lurah Tanda Tangan & Stempel Kepala BPD/Dekel Tanda Tangan & Stempel Perwakilan Tokoh Agama/Masyarakat Tanda Tangan & Stempel Perwakilan RTS-PM Perwakilan RTS-PM Perwakilan RTS-PM Tanda Tangan & Stempel Tanda Tangan & Stempel Tanda Tangan & Stempel

30 CONTOH BERITA ACARA MUSCAM BERITA ACARA MUSYAWARAH KECAMATAN.. Berdasarkan Surat Bupati/Walikota. Nomor : tanggal 2015, tentang Penetapan Pagu Raskin tahun 2015, maka pada hari ini:., tanggal.., bulan..., tahun dua ribu..., kami para Kepala Desa/Lurah di Kecamatan Kabupaten/Kota..Provinsi..., telah mengadakan Musyawarah dengan kesepakatan sebagai berikut: No Nama Desa/Kelurahan Awal RTS - PM Hasil Muscam Keterangan dst Jumlah Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya...., Kepala Desa/Lurah Kepala Desa/Lurah Tanda Tangan & Stempel Tanda Tangan & Stempel Kepala Desa/Lurah Kepala Desa/Lurah Tanda Tangan & Stempel Disahkan oleh : Camat... Tanda Tangan & Stempel Tanda Tangan & Stempel

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KONSEP GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERPENDAPATAN RENDAH (RASKIN) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BERPENDAPATAN RENDAH (RASKIN) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PETUNJUK PELAKSANAAN SUBSIDI

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS KELUARGA MISKIN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 1 TAHUN 2015 LAMPIRAN : 13 (Tiga Belas)

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 1 TAHUN 2015 LAMPIRAN : 13 (Tiga Belas) PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 1 TAHUN 2015 LAMPIRAN : 13 (Tiga Belas) TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BERAS MISKIN TAHUN ANGGARAN 2015 DI KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 03.A 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 03.A TAHUN 2015ang/II/2006 TENTANG TATA CARA PENYALURAN BERAS MISKIN KOTA BEKASI TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5.A 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 05.A TAHUN 2016ang/II/2006 TENTANG TATA CARA PENYALURAN BERAS BERSUBSIDI BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH/MISKIN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2016 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BERAS MISKIN/BERAS SEJAHTERA TAHUN ANGGARAN 2016 DI KABUPATEN CIAMIS Menimbang DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR : 16 TAHUN 2015 TANGGAL : 3 Maret BAB 1 PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR : 16 TAHUN 2015 TANGGAL : 3 Maret BAB 1 PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR : 16 TAHUN 2015 TANGGAL : 3 Maret 2015 ---------------------------------------- BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Negara Indonesia menghadapi tantangan dalam

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 5 TAHUN 2016

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 5 TAHUN 2016 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BERAS BERSUBSIDI BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BERAS SUBSIDI BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH KABUPATEN CILACAP TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BATANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR / 5 TAHUN 2015

BUPATI BATANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR / 5 TAHUN 2015 BUPATI BATANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR / 5 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI KABUPATEN BATANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MARA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT NOMOR 54 TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT NOMOR 54 TAHUN 2014 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT NOMOR 54 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016 BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS BAGI RUMAH TANGGA MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR / /2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN R E N D A H DI KABUPATEN BATANG

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR / /2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN R E N D A H DI KABUPATEN BATANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 5 1 1 / /2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN R E N D A H DI KABUPATEN BATANG BUPATI BATANG Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 18

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 18 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 18 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 75

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 75 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 75 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SUBSIDI BERAS SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM RASKIN 2014

PEDOMAN UMUM RASKIN 2014 PEDOMAN UMUM RASKIN 2014 KATA PENGANTAR MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatnya Program Subsidi Beras bagi Masyarakat

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN (JUKNIS RASKIN) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN (JUKNIS RASKIN) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 1 PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN (JUKNIS RASKIN) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pangan adalah salah satu hak asasi manusia dan sebagai komoditi strategis yang dilindungi

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG PANJANG NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM SUBSIDI BERAS SEJAHTERA KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2017

Lebih terperinci

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN UMUM SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO TENTANG

BUPATI SUKOHARJO TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN SUKOHARJO

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN : PROGRAM BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH TAHUN 2014 TAK TEPAT SASARAN. medanseru.co

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN : PROGRAM BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH TAHUN 2014 TAK TEPAT SASARAN. medanseru.co BADAN PEMERIKSA KEUANGAN : PROGRAM BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH TAHUN 2014 TAK TEPAT SASARAN medanseru.co Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan bahwa kinerja penyaluran program beras

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 26 TAHUN No. 26, 2016 NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 26 TAHUN No. 26, 2016 NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 26 TAHUN 2016 NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM SUBSISDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT No. Urut: 02, 2015 G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI PROVINSI

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGGANTIAN BIAYA HARGA TEBUS RASKIN DAN PETUNJUK TEKNIS PROGRAM SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN)/ BERAS SEJAHTERA (RASTRA) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2016, No d. bahwa agar pelaksanaan subsidi beras bagi masyarakat berpendapatan rendah terlaksana dengan teratur, perlu menetapkan Pedoman Umum

2016, No d. bahwa agar pelaksanaan subsidi beras bagi masyarakat berpendapatan rendah terlaksana dengan teratur, perlu menetapkan Pedoman Umum BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.635, 2016 KEMENKO-PMK. Subsidi Beras. Tahun 2016. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN TANGGAL : 8-3-2012 NOMOR : 16 TAHUN 2012 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Program

Lebih terperinci

Materi Sosialisasi. Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) 2018

Materi Sosialisasi. Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) 2018 Materi Sosialisasi Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) 2018 1 Transformasi Bantuan Pangan (dari Subsidi menjadi Bansos) 2016 2017 2018* SUBSIDI RASTRA 15,5 juta SUBSIDI RASTRA 14,3 juta BPNT

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 4.A TAHUN 2013 TENTANG

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 4.A TAHUN 2013 TENTANG ~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 4.A TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA,

Lebih terperinci

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI MALUKU TENGGARA SALINAN BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 1.C TAHUN 2014 TENTANG PENTUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KABUPATEN MALUKU TENGGARA TAHUN 2014 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KOTA DUMAI TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KOTA DUMAI TAHUN 2014 PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KOTA DUMAI TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA DUMAI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR: 77 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR: 77 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR: 77 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM SUBSIDI RASTRA

PEDOMAN UMUM SUBSIDI RASTRA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN PERTANIAN PEDOMAN UMUM

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASTRA TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASTRA TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 6 Tahun 2017 TANGGAL : 24 Pebruari 2017 PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASTRA TAHUN ANGGARAN 2017 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia masih dan terus melakukan

Lebih terperinci

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 7.A TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN,

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 7.A TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN, BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 7.A TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM BERAS MISKIN/BERAS SEJAHTERA TAHUN ANGGRAN 2016 DI KABUPATEN

Lebih terperinci

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT No. Urut: 03, 2013 Menimbang G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM BERAS BAGI RUMAH TANGGA MISKIN PROVINSI SUMATERA BARAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GAYO LUES. Nomor : 241 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GAYO LUES NOMOR 8 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GAYO LUES. Nomor : 241 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GAYO LUES NOMOR 8 TAHUN 2016 1 BERITA DAERAH KABUPATEN GAYO LUES Nomor : 241 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GAYO LUES NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN DAN PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BERAS MISKIN GRATIS KABUPATEN GAYO LUES BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN UMUM PENYALURAN RASKIN Subsidi Beras Untuk Masyarakat Berpendapatan Rendah KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BELANJA SUBSIDI HARGA TEBUS BERAS MISKIN KOTA SURABAYA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR KEPUTUSAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR: KPTS/500/52/HUK TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI DAN PEMANTAU PENDISTRIBUSIAN BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN

Lebih terperinci

D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A B U P A T I B A T A N G PROVINSI J A W A T E N G A H P E R A T U R A N B U P A T I B A T A N G N O M O R f T A H U N T E N T A N G P E T U N J U K T E K N I S P R O G R A M S U B S I D I B E R A S B A

Lebih terperinci

pelaksanaan dan pengawasan dengan mengedepankan peran serta masyarakat;

pelaksanaan dan pengawasan dengan mengedepankan peran serta masyarakat; BUPATI PAMEKASAN PERATURAN BUPATI PAMEI(ASAN NOMOR 4A TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BERAS UNTUK RT'MAII TANGGA MISKIN TAHUN 2OI4 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN, Menimbang

Lebih terperinci

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II PENGATURAN TENTANG BERAS BERSUBSIDI. A. Pengertian dan Dasar Hukum Beras Bersubsidi

BAB II PENGATURAN TENTANG BERAS BERSUBSIDI. A. Pengertian dan Dasar Hukum Beras Bersubsidi BAB II PENGATURAN TENTANG BERAS BERSUBSIDI A. Pengertian dan Dasar Hukum Beras Bersubsidi 1. Pengertian Beras Bersubsidi Beras bersubsidi atau beras miskin adalah sebuah program bantuan pangan bersyarat

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH DESA/MUSYAWARAH KELURAHAN DALAM RANGKA PROGRAM SUBSIDI

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2010 WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa guna kelancaran

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 98 /KPTS/013/2015 TENTANG TIM KOORDINASI RASKIN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 98 /KPTS/013/2015 TENTANG TIM KOORDINASI RASKIN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 98 /KPTS/013/2015 TENTANG TIM KOORDINASI RASKIN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam rangka pemenuhan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DIKOTA SURABAYA TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DIKOTA SURABAYA TAHUN 2011 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DIKOTA SURABAYA TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM BANTUAN SOSIAL BERAS SEJAHTERA

PEDOMAN UMUM BANTUAN SOSIAL BERAS SEJAHTERA 2018 PEDOMAN UMUM BANTUAN SOSIAL BERAS SEJAHTERA A PEDOMAN UMUM BANTUAN SOSIAL BERAS SEJAHTERA PEDOMAN UMUM BANTUAN SOSIAL BERAS SEJAHTERA SAMBUTAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG - : WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DISTRIBUSI BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN (RASKIN) KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BUPATI PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PADANG LAWAS UTARA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PADANG LAWAS UTARA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PADANG LAWAS UTARA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PENYALURAN BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN "a WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DISTRIBUSI BERAS KOTA (RASKO) UNTUK KELUARGA KURANG MAMPU (MISKIN)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2008:2). Sedangkan pengertian sistem menurut Romney dan Steinbart

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2008:2). Sedangkan pengertian sistem menurut Romney dan Steinbart BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem & Prosedur 1. Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI WILAYAH KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2013

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN BESARAN BIAYA PENGGANTI TRANSPORT DISTRIBUSI PROGRAM SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH

Lebih terperinci

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 4.A TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA

Lebih terperinci

10. Satuan kerja beras miskin yang selanjutnya disebut Satker Raskin adalah petugas yang melayani dan bertangung jawab atas pengambilan dan

10. Satuan kerja beras miskin yang selanjutnya disebut Satker Raskin adalah petugas yang melayani dan bertangung jawab atas pengambilan dan BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PENYALURAN BERAS MISKIN KABUPATEN BIMA TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG Menimbang BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYALURAN BERAS BERSUBSIDI DALAM PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kemampuan daya beli masyarakat dapat memberikan gambaran tentang tingkat kesejahteraan masyarakat. Daya beli masyarakat menunjukkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA 1 BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) TAHUN 2008 DI KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 2 TAHUN 2007 SERI : E PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 2 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) TAHUN 2007 DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOHOR: 5 TAHUN 2013

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOHOR: 5 TAHUN 2013 BUPATI BENGKAYANG PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOHOR: 5 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA BUSKIN KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2009 Nomor 1 Seri E.7 PERATURAN WALIKOTA PADANG PANJANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PENYALURAN BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN (RASKIN)

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI JAYAPURA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN JAYAPURA TAHUN 2015 BUPATI JAYAPURA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN KEPALA DESA KABUARAN Jalan Wadaslintang Km 06 Desa Kabuaran Tlp

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN KEPALA DESA KABUARAN Jalan Wadaslintang Km 06 Desa Kabuaran Tlp PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN Jalan Wadaslintang Km 06 Desa Kabuaran Tlp. 081391667231 Kode Pos 54394 KEPUTUSAN KECAMATAN PREMBUN KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 511/07/KEP/2014 TENTANG PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI 8.1 Mekanisme dan Prosedur Monitoring Berbagai upaya yang dilakukan melalui pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan dapat dimaksimalkan bila

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN TAHUN 2013

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN TAHUN 2013 I SALINAN I PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BERAS SEJAHTERA

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BERAS SEJAHTERA PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BERAS SEJAHTERA 2018 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BERAS SEJAHTERA (BANSOS RASTRA) 2018 ii PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BERAS SEJAHTERA

Lebih terperinci

BUPATI MEMPAWAH, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI MEMPAWAH, PROVINSI KALIMANTAN BARAT SALINAN BUPATI MEMPAWAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI MEMPAWAH NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) KABUPATEN MEMPAWAH TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

G U B E R N U R J A M B I

G U B E R N U R J A M B I G U B E R N U R J A M B I PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG MEKANISME PEMBAYARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA SUBSIDI RASKIN DI PROVINSI JAMBI TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 8 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) DI KABUPATEN MAJALENGKA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 5.K TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 5.K TAHUN 2013 TENTANG SALINAN BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 5.K TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) KABUPATEN MALUKU TENGGARA TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI BENGKAYANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR A I BPMPDPPKB/ TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BENGKAYANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR A I BPMPDPPKB/ TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR A I BPMPDPPKB/ TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2014 DENGAN

Lebih terperinci

BAB V SISTEM DAN IMPLEMENTASI KONTROL PROGRAM RASKIN

BAB V SISTEM DAN IMPLEMENTASI KONTROL PROGRAM RASKIN BAB V SISTEM DAN IMPLEMENTASI KONTROL PROGRAM RASKIN 5.1. Deskripsi Program Beras Untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin) 5.1.1. Prinsip Pengelolaan Raskin Prinsip pengelolaan Beras untuk Rumah Tangga Miskin

Lebih terperinci

BAB III PENGAWASAN PELAKSANAAN PEMBAGIAN PROGRAM RASTA(BERAS UNTUK KELUARGA SEJAHTERA) DI DESA SUTORAGAN, KECAMATAN KEMIRI, KABUPATEN PURWOREJO

BAB III PENGAWASAN PELAKSANAAN PEMBAGIAN PROGRAM RASTA(BERAS UNTUK KELUARGA SEJAHTERA) DI DESA SUTORAGAN, KECAMATAN KEMIRI, KABUPATEN PURWOREJO BAB III PENGAWASAN PELAKSANAAN PEMBAGIAN PROGRAM RASTA(BERAS UNTUK KELUARGA SEJAHTERA) DI DESA SUTORAGAN, KECAMATAN KEMIRI, KABUPATEN PURWOREJO A. Gambaran Umum Kepengurusan Desa Sutoragan dan Struktur

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM RASKIN 2014

PEDOMAN UMUM RASKIN 2014 PEDOM UMUM RSKI 0 KT PEGTR METERI KOORDITOR BIDG KESEJHTER RKYT Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatnya Program Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah

Lebih terperinci

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 2 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009; 10. Peraturan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PENYALURAN PROGRAM RASKIN (EXISTING)

PELAKSANAAN DAN PENYALURAN PROGRAM RASKIN (EXISTING) PELAKSANAAN DAN PENYALURAN PROGRAM RASKIN (EXISTING) DISAMPAIKAN OLEH: ADANG SETIANA DEPUTI MENKO KESRA BIDANG KOORDINASI PERLINDUNGAN SOSIAL DAN PERUMAHAN RAKYAT/ SELAKU KETUA PELAKSANA TIM KOORDINASI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 3A TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangganya. Program raskin tersebut merupakan salah satu program

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangganya. Program raskin tersebut merupakan salah satu program BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Raskin adalah salah satu program pemerintah untuk membantu masyarakat yang miskin dan rawan pangan, agar mereka mendapatkan beras untuk kebutuhan rumah tangganya.

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2012 DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 21 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI MALUKU GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a. bahwa percepatan penurunan angka

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Pedoman Pemantauan TKPK PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT (BLSM)

Pedoman Pemantauan TKPK PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT (BLSM) Pedoman Pemantauan TKPK PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT (BLSM) DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 0 DAFTAR GAMBAR... 2 DAFTAR TABEL... 3 DAFTAR

Lebih terperinci

Siaran Pers Nomor : 13/Humas Kesra /IV/2014. Jakarta, 21 April 2014

Siaran Pers Nomor : 13/Humas Kesra /IV/2014. Jakarta, 21 April 2014 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Siaran Pers Nomor : 13/Humas Kesra /IV/2014 RAKOR EVALUASI TRIWULAN I DAN PENDALAMAN HASIL KAJIAN KPK TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

Pedoman Pemantauan TKPK 1

Pedoman Pemantauan TKPK 1 Pedoman Pemantauan TKPK 1 Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) Website: www.wapresri.go.id PENGANTAR Kebijakan Pemerintah Republik

Lebih terperinci

EVALUASI DAN PERMASALAHAN PENDISTRIBUSIAN RASKIN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

EVALUASI DAN PERMASALAHAN PENDISTRIBUSIAN RASKIN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH EVALUASI DAN PERMASALAHAN PENDISTRIBUSIAN RASKIN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1 Disampaikan Oleh : Kepala Perum BULOG Divre Kalteng Palangka Raya, 03 Juli 2015 Peran BULOG Dalam Kedaulatan Pangan: Stabilisasi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah. No.117, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.02/2009 TENTANG SUBSIDI BERAS

Lebih terperinci

PANDUAN TKSK Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) Tahun 2013

PANDUAN TKSK Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) Tahun 2013 TI MNAS I ONAL PE RCE P AT ANPE NANGGUL ANGANKE MI S KI NAN PANDUAN TKSK Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) Tahun 2013 Panduan TKSK

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI WILAYAH KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2014

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 30 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANYUWANGI

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/61/KEP/429.011/2016 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANYUWANGI Menimbang Mengingat BUPATI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci