KONFIGURASI SENSOR TEMPERATUR LM 35 UNTUK MENGUKUR KECEPATAN ANGIN DENGAN KONTROLER PROPOSIONAL INTEGRAL

dokumen-dokumen yang mirip
Desain Sensor Kecepatan Angin Dengan Kontrol Adaptif Untuk Anemometer Tipe Thermal Muhamad Yusuf #1), Alrijadjis #2), Legowo #3) #

DISAIN KOMPENSATOR UNTUK PLANT MOTOR DC ORDE SATU

BAB 5. Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

yang dihasilkan sensor LM35 karena sangat kecil. Rangkaian ini adalah tipe noninverting

YONI WIDHI PRIHANA DOSEN PEMBIMBING Dr.Muhammad Rivai, ST, MT. Ir. Siti Halimah Baki, MT.

Makalah Seminar Tugas Akhir

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

IDENTIFIKASI DAN DESAIN CONTROLLER PADA TRAINER FEEDBACK PRESSURE PROCESS RIG Satryo Budi Utomo, Universitas Jember

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN

PEMODELAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN METODE CIANCONE BERBASIS MATLAB SIMULINK PADA SISTEM PRESSURE PROCESS RIG

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016

II. PERANCANGAN SISTEM

Aplikasi Kendali PID Menggunakan Skema Gain Scheduling Untuk Pengendalian Suhu Cairan pada Plant Electric Water Heater

SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengujian simulasi open loop juga digunakan untuk mengamati respon motor DC

BAB III. Perencanaan Alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

BAB III PERANCANGAN ALAT

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian...iii. Lembar Pengesahan Pengujian...

LAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENGERING JAMUR KUPING DENGAN PEMANAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89C51

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452

LAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III (DIII) Disusun Oleh : Choiruzzad Fahri NIM.

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE)

IV. PERANCANGAN SISTEM

IMPLEMENTASI PENGATURAN POSISI CERMIN DATAR SEBAGAI HELIOSTAT MENGGUNAKAN KONTROLER PID

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR UNTUK PENGENDALIAN FREKUENSI MENGGUNAKAN KONTROLER PID

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 36 BAB IV PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Pembangunan Basis Pengetahuan dan Aturan

Perancangan Alat Fermentasi Kakao Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENGEMBANGAN ALAT UKUR KADAR AIR TANAH BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC

PERANCANGAN TRAINER PID ANALOG UNTUK MENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC

PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC. Publikasi Jurnal Skripsi

PEMBELAJARAN PERANCANGAN SISTEM KONTROL PID DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS KINERJA SISTEM

Rancang Bangun Sistem Akuisisi Data dan Pengendalian Suhu Pada Rumah Kaca Menggunakan Pengendali Tipe PID Berbasis Mikrokontroler AT89S51 ABSTRACT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR

Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL DENGAN APLIKASI MATLAB

BAB III METODE PENELITIAN

ALAT PENGONTROL SUHU LILIN MALAM PADA PROSES PEMBUATAN BATIK BERBASIS MIKROKONTROLER (SOFTWARE) SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN: ; E-ISSN: Aplikasi Kontrol PI (Proportional Integral) pada Katup Ekspansi Mesin Pendingin

BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. Halaman Motto. Kata Pengantar.

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel

PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN ORDE DUA UNTUK MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN SISTEM KENDALI

BAB III 1 METODE PENELITIAN

SISTEM KONTROL SUHU PADA MESIN TETAS TELUR AYAM BURAS HEMAT ENERGI DAYA TETAS OPTIMAL

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

1.1 DEFINISI PROSES KONTROL

METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara

Kata kunci: Arduino Mega 2560, Pengendalian Suhu Kelembaban Relatif, Kontroler PID

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

1. Mahasiswa dapat mengetahui blok diagram sistem. 2. Mahasiswa dapat memodelkan sistem kendali analog

IDENTIFIKASI PARAMETER SISTEM PADA PLANT ORDE DENGAN METODE GRADIENT

Perancangan Sistem Kontrol Posisi Miniatur Plant Crane dengan Kontrol PID Menggunakan PLC

PENERAPAN ALGORITMA KENDALI PROPORTIONAL INTEGRAL DERIVATIVE PADA SISTEM REAL TIME UNTUK MEMPELAJARI TANGGAPAN TRANSIEN

Purwarupa Sistem Kendali PID: Studi Kasus Kendali Suhu Ruang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. selanjutnya perancangan tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk yang nyata

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID ADAPTIF PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Rancang Bangun Sisteem Monitoring dan Pengendalian Suhu Pada Inkubator Bayi Berbasis Fuzzy logic

SISTEM KENDALI SUHU DENGAN MENGGUNAKAN. A. Sistem Kendali dengan NI MyRio untuk Mengatur Suhu Ruangan

BAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC

Transkripsi:

KONFIGURASI SENSOR TEMPERATUR LM 35 UNTUK MENGUKUR KECEPATAN ANGIN DENGAN KONTROLER PROPOSIONAL INTEGRAL Muhamad Yusuf Program Studi Teknik Elektronika - Politeknik Cilacap INDONESIA muhamad.yusuf.986@gmail.com ABSTRACT Thermal anemometer is one of wind velocity measuring tool that uses temperature change and converts it into wind velocity change with the help of heater. This tool is widely used to measure wind velocity in pressured pipes. This tool is quite expensive. This research creates a configuration between LM 35 temperature sensor and heater of 40 W soldering elements to measure wind velocity. Temperature sensor has relatively slow time response, especially in fall time. To cope with the problem, propotional intergral controller is used to make time response faster. The configuration of LM 35 sensor that uses propotional integral controller can measure the wind velocity of 6.9 m/s in maximum value. Key words: thermal anemometer, LM 35 sensor, propotional integral controller I. PENDAHULUAN Kata anemometer berasal dari Yunani anemos, yang berarti angin. Anemometer ini pertama kali diperkenalkan oleh Leon Battista Alberti dari Italia pada tahun 450. Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin, merupakan salah satu instrumen yang sering digunakan oleh balai cuaca seperti Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Secara umum ada dua jenis anemometer, yaitu anemometer yang mengukur kecepatan angin (velocity anemometer) dan anemometer yang mengukur tekanan angin (anemometer tekanan). Dari kedua type anemometer ini velocity anemometer lebih banyak digunakan. Salah satu jenis dari velocity anemometer adalah thermal anemometer lebih dikenal dengan hot wire anemometer yaitu anemometer yang mengkonversi perubahan suhu menjadi kecepatan angin. Hot wire anemometer menggunakan kawat yang sangat kecil dialiri panas hingga suhu di atas temperatur Ambient. Bila ada udara / angin yang mengalir melewati kawat maka akan terjadi efek pendinginan pada kawat, perubahan temperatur dari kawat sebagai indikasi perubahan dari kecepatan angin yang diukur. Anemometer type thermal ini pernah dibuat menggunakan diode seri dipanaskan oleh heater, sehingga terjadi perubahan karakteristik tegangan dan arus. Aliran angin mengakibatkan proses pendinginan, sehingga tegangan diode kembali naik maka diperoleh hubungan kecepatan angin dan tegangan diode. Anemometer yang pernah dibuat ini memiliki beberapa kekurangan yaitu setelah beberapa kali pemakaian, diode harus diganti karena mudah rusak, diode yang dipakai adalah diode rectifier, bukan diode untuk pengukur suhu. Batas ukur maksimal adalah 6 m/s. Anemometer yang dibuat juga tidak memperhatikan pengaruh suhu angin termasuk tipe Constant Temperature Anemometry/CTA (Yoshihito Shimada, 2003 dan Arif Harianto, 2005) Dari berbagai kekurangan diatas maka pada penelitian ini akan dibuat thermal anemometer menggunakan dua buah sensor suhu LM35. Konfigurasi baru yang dibuat menggunakan dua sensor suhu LM35 dan heater untuk mendapatkan sensor velocity yang handal dan memenuhi/meningkatkan batas ukur sensor, linearity dan time respon sistem dengan menerapkan kontroller Proposional Integral. Makalah ini terdiri atas beberapa bagian pada bagian pertama atau pendahuluan akan dibahas permasalahan yang ingin diatasi, kemudian bagian kedua metode yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut, sedangkan bagian ketiga adalah hasil yang telah diperoleh dan bagian keempat adalah kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Jurnal INFOTEKMESIN Volume 7 Edisi Januari 204 33

II. PERANCANGAN SISTEM Pada bagian perancangan sistem ini terdapat dua bagian yaitu perancangan hardware dan perancangan software. a. Perancangan hardware Sebelum membuat sistem ini, dilakukan perancangan sistem terlebih dahulu. sistem secara keseluruhan berdasarkan pada gambar. Gambar Diagram Blok Sitem Input dari sistem ini berupa kecepatan angin. Kecepatan angin kemudian dikonversi menjadi perubahan suhu pada sensor suhu LM35. kontroller proposional integral digunakan untuk mempercepat time respon pada saat proses pengukuran. Konfigurasi dari sensor untuk pengukuran kecepatan angin seperti pada gambar 2. Gambar 2 Konfigurasi sensor suhu Sensor suhu yang digunakan adalah berbentu ic dengan tipe LM35. Keluaran dari sensor suhu ini sudah dalam bentuk tegangan dan mempunyai linieritas yang baik. Heater yang digunakan adalah solder 40Watt karena menghasilkan suhu yang relatif stabil. Sensor suhu yang pertama didekatkan dengan solder dengan jarak ±0,5 cm. Diharapkan suhu yang dibaca oleh sensor suhu yang pertama stabil jika tidak ada angin yang berhembus. Sedangkan sensor suhu yang kedua diletakkan agak jauh dari sensor suhu yang pertama agar panas yang dihasilkan dari solder tidak mempengaruhi/ terbaca oleh sensor suhu yang kedua. Hardware pendukung lainnya adalah penguat dan kompensator karena keluaran dari sensor temperatur ini sangat kecil, maka perlu dilakukan penguatan sinyal. Komponen utama dari rangkaian ini adalah Op-Amp yang difungsikan sebagai penguat differensial. Kedua input dari Op-Amp digunakan secara bersamaan. Gambar rangkaian tersebut seperti gambar 3. Rangkaian ini menguatkan perbedaan tegangan antara V dan V 2 tegangan input dari Op-Amp ini adalah V in = V 2 -V. Pada VR2 digunakan untuk menyeimbangkan penguatan antara input inverting dan input non inverting, jika kedua tegangan input sama maka Vout harus menunjukkan 0 V. Apabila ini tidak terjadi maka VR2 harus diset supaya Vout sama dengan 0V. Agar dapat berfungsi sebagai differensial amplifier maka nilai R 9 =R. R 0 = R 2 + VR () Jurnal INFOTEKMESIN Volume 7 Edisi Januari 204 34

Tegangan keluran rangkaian saat tidak ada angin yang berhembus pada temperatur lingkungan adalah 27 0 C R0 * ( V V2 ) (2) R 9 4,7k *(4,23V 4,23V ) 4,7k 0V Gambar 3 Rangkaian pengkodisian sinyal Tegangan keluran dari rangkaian saat ada angin yang berhembus dan menyebabkan tegangan V menjadi turun, sehingga temperatur sensor suhu menunjukkan 27 0 C dan menghasilkan tegangan sebesar,27v temperatur lingkungan adalah 27 0 C 4,7k *(4,23V,27V ) 4,7k (3) 2, 96V b. Perancangan Software Kontroller PI Kontroller yang digunakan dalam sistem ini adalah kontroller proposional integral untuk mempercepat time respon sistem, sehingga block diagram dari controller berada didepan plant. Secara umum block diagram sistem kontrol ini dapat dilihat pada gambar 4. Dimana : G p = Plant G c = kontroller Gambar 4 Block diagram kontrol sistem Pada perancangan perangkat lunak metode yang digunakan adalah memodelkan sistem menggunakan fungsi alih. Fungsi alih digunakan untuk menentukan hubungan masukan dan keluaran dari sistem yang dapat digambarkan dengan persamaan linear terhadap waktu. Fungsi Alih persamaan linear, invariant waktu suatu sistem didefinisikan Jurnal INFOTEKMESIN Volume 7 Edisi Januari 204 35

sebagai perbandingan antara transformasi laplace keluaran (fun gsi tanggapan) terhadap transformasi laplace masukan (fungsi penentu) dan anggapan semua syarat awal adalah nol. ( Keluaran) G( s) ( masukan) keadaan... awal.. nol Y ( s) b0s X ( s) a s 0 m n bs a s m n... b... a m n s b s a m n Fungsi alih dapat dinyatakan sistem dinamik dengan persamaan aljabar. jika pangkat tertinggi dari s dalam penyebut fungsi alih sama dengan n, maka disebut sistem orde ke-n. Grafik output fungsi waktu pada sistem ini ditunjukkan pada gambar 5. dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa sistem tersebut adalah orde satu. Fungsi alih dari sistem orde satu adalah sebagai berikut. Gp K s (4) Parameter K adalah perbandingan antara input dan output pada sebuah plant. Input dari plant adalah kecepatan angin yang dihasilkan oleh kipas. Berdasarkan pengujian bahwa kecepatan maksimum dari sumber angin setara dengan tegangan 2,67 V yang terbaca pada ADC, ini merupakan vin pada yang diberikan plant. Vout adalah tegangan yang diberikan pada saat pengujian time respon dari plant seperti pada gambar 5. K K Vout 2.65V Vin 2.67V 0,99 (5) Oleh karena itu K bisa dibulatkan menjadi angka satu. Langkah berikutnya adalah menentukan nilai dari τ. Nilai ini dapat diketahui dari grafik time respon dari plant pada gambar 3.0. Kondisi tersebut diambil pada saat kecepatan angin maksimum atau setara dengan 6,90 m/s. 63,28% Gp dari kondisi steady state Vout (Volt) 3,00 2,50 2,00,50,00 0,50 0,00-0,50 Respon time plant 0 20 40 60 80 00 t (s) Jurnal INFOTEKMESIN Volume 7 Edisi Januari 204 36

Gambar 5 Time respon sistem Berdasarkan diagram block parameter untuk Gc belum diketahui. Kontroller dapat didesain sesuai dengan plant atau fungsi alih yang telah ditentukan. Agar time respon dari sistem lebih cepat dengan cara menambahkan PI controller. Fungsi alih diatas bila di simulasikan dengan matlab hasilnya seperti gambar 5 dengan input unit step. Model dari Plant adalah Gp= Gambar 6. Model diagram Kontroller PI Pada Matlab Untuk menentukan parameter kontroller PI dengan menggunakan metode direct sintesis, dimana time respon yang ingin dihasilkan ditentukan terlebih dahulu, kemudian dicari nilai konstanta proposional dan integral dengan menggunakan persamaan fungsi alih sisterm orde satu. Melalui metode ini didapat nilai Kp -20/9 dan Ki /20. Ki ski. Kp. Kp GpGc. s s Gc Ki ski Kp Kp s s s. Kp. Ki Ki = s s Kp. Ki Ki s Jika Ki=/20, maka: Kp Kp 20 s 20 s Kp Kp 20 Model yang diinginkan: Gm= s Maka: 20 20 Kp 20 Kp= 9 III. HASIL DAN DISKUSI Jurnal INFOTEKMESIN Volume 7 Edisi Januari 204 37

Pada penelitian ini terdapat dua hasil pengujian yaitu pengujian perangkat keras dan pengujian perangkat lunak. Untuk yang pertama pengujian perangkat keras meliputi pengujian konfigurasi sensor temperatur LM35 dengan elemen pemanas. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan besarnya rise time dan fall time pada sensor temperatur LM 35 dengan heater. Konfigurasi sensor temperatur dengan elemen pemanas dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 7. Konfigurasi sensor suhu Sensor ini mempunyai karakteristik output naik 0 mv setiap kenaikan suhu 0 C. Namun terdapat sedikit error yang disebabkan oleh ketidaktepatan pembacaan output sensor tersebut dengan pembacaan termometer pembanding. Sensor ini mempunyai rise time sebeasar ±50 detik dan fall time sebesar ±50 detik. rise time Time respon Sensor Suhu v (m/s) rise time dan fall time sensor suhu 8 7 6 5 4 3 2 0 0-50 00 50 200 250 300 350 t (s) fall time Gambar 8. Respon Sensor Suhu Besarnya nilai fall time terjadi pada saat pemanasan/suhu heater naik. Kondisi ini jika pada velocity sensor terjadi saat penurunan besarnya kecepatan angin. Dengan kondisi fall time yang lama menyebabkan transisi untuk pengukuran kecepatan angin yang berbeda membutuhkan waktu agak lama. b. Pengujian perangkat lunak Pengujian perangkat lunak ini digunakan untuk menentukan respon kontroler PI untuk memperbaiki time respon. Dari grafik terlihat jelas perbedaan respon sistem yang menggunakan controller yaitu Kontroller PI dan sistem yang tanpa controller atau open loop. Time respon Kontroller PI lebih cepat dibandingkan dengan tanpa menggunakan controller. Ini terlihat pada saat waktu sampling (t) diatas 0 second k ontroller PI sudah dapat menunjukkan hasil pengukuran walaupun hasilnya kurang presisi, tetapi sudah mendekati hasil yang terukur nantinya. Pada kontrol open loop hasil pengukuran baru dapat diketahui pada saat waktu sampling (t) diatas nilai 40 second. Jurnal INFOTEKMESIN Volume 7 Edisi Januari 204 38

Kecepatan 6,93m/s Kecepatan (m/s) 8,00 6,00 4,00 2,00 - (2,00) 0 0 20 30 40 50 60 70 t (s) tanpa controller dengan PI controller Gambar 9. Respon PI controller Ini jelas lebih lama dari keluaran PI controller. Pada hasil Kontroller PI sedikit berosilasi saat akan mencapai nilai yang terukur. Ini terjadi karena input dari Kontroller PI juga berubah-ubah. Kontroller PI pada sistem ini tidak terdapat set point karena sistem ini adalah sistem pengukuran ini juga yang menyebabkan output dari Kontroller PI berosilasi. Kontroller PI pada sistem ini difungsikan untuk mempercepat time respon dari hasi pengukuran. IV. KESIMPULAN Dari seluruh tahapan yang sudah dilaksanakan pada penelitian ini, mulai dari study literatur, perancangan dan pembuatan sampai pada pengujiannya maka dapat disimpulkan bahwa:. Sensor LM35 dapat berfungsi sebagai velocity sensor untuk mengukur kecepatan angin dengan linearitas yang baik dan dapat meningkatkan batas ukur sampai 6,90 m/s, tetapi memiliki rise time (50 detik) dan fall time (40 detik) yang lambat. 2. Time respon hasil pengukuran dapat ditingkatkan dengan menggunakan Kontroller PI hasilnya mendekati hasil pengukuran yang sebenarnya. DAFTAR PUSTAKA [2] Astrom K. J, Teory An Aplications Of Adaptive Control, 993 [3] Bejo Agus, C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroller ATMega 8535, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008 [4] Harianto Arif, Aplikasi Diode Sebagai Sensor Pada Alat Ukur Kecepatan Angin Type Thermal, Tugas akhir Jurusan Elektronika, PENS-ITS, 2005 [5] Anas Yudi Prasetya Andri, Pengendalian Kecepatan Motor Dc Menggunakan Kontrol PI Pada Peralatan Pembersih Kacang Hijau, Tugas akhir Jurusan Elektronika Industri, PENS-ITS, 2009 [6] Ogata Katsuhiko, Teknik Kontrol Automatik, Jakarta, Erlangga, 994 [7] Paul Malvino Albert, Prinsip-Prinsip Elektronika, Bandung: Erlangga, 2004 [8] Shimada Yoshihito, Design Of Air Flowmeter Using Thermal Diode, Transistor Technique Megazine, May 2003 Jurnal INFOTEKMESIN Volume 7 Edisi Januari 204 39