ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata kunci: Pelayanan kesehatan, Georaphical Information System (GIS), Kebumen, Rumah sakit dan puskesmas

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

PEMANFAATAN DATA SPACIAL UNTUK REFRENSI KERUANGAN

Pengertian Sistem Informasi Geografis

Informasi Geografis untuk Kepadatan Lalu Lintas

Perancangan Sistem Informasi Geografis Sebaran Calon Legislatif

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA

1. PENDAHULUAN Perkembangan kota yang semakin pesat membuat banyak bangunan didirikan dimana-mana dan tentunya akan merubah tata ruang yang telah ada.

17.2 Pengertian Informasi Geografis

BAB 3 LANDASAN TEORI

Seminar Nasional Informatika 2008 (semnasif 2008) ISSN: UPN Veteran Yogyakarta, 24 Mei 2008

LAYERING INFORMASI PETA DAN TABULASI UNTUK INFORMASI KEPADATAN LALU LINTAS

[Type the document title]

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BANJIR DI DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ARC VIEW

PENGGABUNGAN INFORMASI TEKSTUAL DAN SPASIAL PADA SIG Indriani Putri 1 Prof. Dr. I Wayan Simri Wicaksana, S.Si, M.Eng 2 1 Sistem Informasi, Fakultas Il

PENGGUNAAN DAN EVALUASI METODA GRAPHIC INDEX MAPPING DALAM PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI

Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang

SISTEM PEMETAAN AREA PERSAWAHAN DESA GANTUNG KABUAT EN BELITUNG TIMUR BERBASIS GEORAPHICAL INFORMATION SYSTEM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TAMAN MINI INDONESIA INDAH DENGAN MENGGUNAKAN ARCVIEW

Geographic Information System Penyebaran DBD Berbasis Web di Wilayah Kota Solo

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JARINGAN JALAN DI WILAYAH KOTA SAMARINDA DENGAN MENGGUNAKAN PETA DIGITAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

ABSTRAK. Kata kunci : Sistem Informasi Geografis(SIG), website, iklan, properti. Universitas Kristen Maranatha

Bab 3. Metode Perancangan

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xvi

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN MADRASAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

Pengertian Analisis Spasial

PEMETAAN KEPENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO BERBASIS WEB

lebih memilih internet sebagai sumber informasinya. Dengan alasan bahwa informasi yang disajikan akurat dan selalu baru. Salah satu bentuk pelayanan d

PENDAHULUAN Pada tahun 2010 sampai dengan Maret 2011 di Indonesia terdapat penderita Tuberkulosis, diantaranya meninggal. Pada survei D

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI HOTEL DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SVG

A. Pendahuluan Sistem Informasi Geografis/GIS (Geographic Information System) merupakan bentuk cara penyajian informasi terkait dengan objek berupa

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB LOKASI BAHAN GALIAN KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN JALUR KERETA API DAN ANALISA TRAFFIC

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-11. Geogrphical Information System (GIS) Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

E-GUIDANCE SEBAGAI INTERPRETASI YANG INFORMATIF PADA WATERWORLD TAMAN SAFARI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RINGKASAN SKRIPSI. Telkom Flexi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi

Sistem Informasi Geografis Untuk Klasifikasi Daerah Rawan Kriminalitas Menggunakan Metode K-Means

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis. Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur

ARCVIEW GIS 3.3. Gambar 1. Tampilan awal Arcview 3.3

Keywords: Sistem Informasi Georafis, Pemetaan, Pabrik Sawit

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

Sistem Informasi Geografis Pemetaan Jaringan Pipa PDAM Tirta Mangutama

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

PERBANDINGAN FUNGSI SOFTWARE ARCGIS 10.1 DENGAN SOFTWARE QUANTUM GIS UNTUK KETERSEDIAAN DATA BERBASIS SPASIAL

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM INFORMASI KULINER BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH PURWOKERTO TUGAS AKHIR

SIG DALAM PEMETAAN SEBARAN GURU IPS DAN GEOGRAFI DI WILAYAH KOTA METRO (JURNAL) Oleh: RIKI TRI KURNIAWAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PERSEBARAN PEMUKIMAN KUMUH DI KOTAMADYA JAKARTA PUSAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA

Tujuan. Pengenalan SIG

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI FASILITAS UMUM BERBASISKAN LAYANAN LOKASI (LOCATION BASED SERVICE)

Denny Charter

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN JALUR JALAN OPTIMUM KODYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS - PENGENALAN AWAL MENGENAI SIG & KONSEP DASAR SIG OUTLINE

Geographic Information System (GIS) Arna Fariza TI PENS. Apakah GIS itu?

SISTEM IFORMASI GEOGRAFI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TATA LETAK SPBU PERTAMINA DI WILAYAH TANGERANG

PEMETAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS RUANG TERBUKA HIJAU KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pengantar GIS Pengenalan GIS. By: Junta Zeniarja, M.Kom, M.CS

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (hardware) dan piranti lunak yang memadai. Sistem Informasi Geografis ini antara lain:

APLIKASI WEB DATA SPASIAL KEPENDUDUKAN INDONESIA DENGAN SCALABLE VECTOR GRAPHICS (SVG)

Pengenalan Sistem Informasi Geografis

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

SISTEM INFORMASI GEORAFIS TATA RUANG KOTA di SAUMLAKI. Rofina Manunwembun ( ) Pembimbing : Didik Tristianto,S.Kom, M.

Oleh: Faisal Achsan Asyari Dosen pembimbing: 1. Ir. Yuwono MT 2. Dr. Ir. M. Taufik

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...

Transkripsi:

Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi - Vol. 4 No. 1 Maret 2013 ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA Agus Santoso Program Studi Sistem Informasi STMIK ProVisi Semarang bigsevencode@gmail.com Abstract Geographical Information System (GIS) representing used software as a means of assist for decision making in so many area. All governance institute, sector of private sector and kependidikan require information which the in form of spasial ( Prahasta, 2002 ). GIS can exploited in source of information of prasarana health at one particular district. This information can presented in the form of map depicting wide how ability of health service at society. Keywords : GIS (Geography Information System) 1. Pendahuluan Kota Salatiga merupakan salah satu Kota di daerah Jawa tepatnya pada daerah Jawa Tengah dimana telah terdapat berbagai macam fasilitas dan prasarana yang telah tersedia dan dari tahun ke tahun semakin mengalami perkembangan. Salah satu prasarana yang disediakan adalah prasarana kesehatan yang tersebar di berbagai lokasi di Kota Dengan semakin bertambah majunya masyarakat dewasa ini juga akan semakin mempengaruhi kesadaran masyarakat pada umumnya akan arti pentingnya kesehatan khususnya di dalam Kota Sehingga pembangunan prasarana kesehatan di Kota Salatiga sangat diperlukan seperti prasarana kesehatan rumah sakit, puskesmas, apotik, dan praktek dokter. Karena hal tersebut maka lokasi ideal untuk pembangunan prasarana kesehatan sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat sangat diperlukan. Sistem Informasi Geografis (GIS) merupakan perangkat lunak yang digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan dalam berbagai bidang. Semua lembaga pemerintahan, sektor swasta dan kependidikan membutuhkan informasi yang berbentuk spasial ( Prahasta, 2002 ). Secara harafiah menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia kata spasial mempunyai arti berkenaan dengan tempat (ruang). Sedangkan data spasial adalah jenis data yang merepresentasikan aspek aspek keruangan dari fenomena yang bersangkutan (Prahasta, 2002). GIS dapat dimanfaatkan dalam penyediaan informasi prasarana kesehatan pada suatu daerah. Informasi ini dapat disajikan dalam bentuk peta yang menggambarkan seberapa luas kemampuan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan demikian sesuai dengan perkembangan teknologi yang sudah dapat dicapai di bidang komputer grafik, basisdata, teknologi informasi, dan teknologi satelit inderaja, maka kebutuhan mengenai penyimpanan, analisis, dan penyajian data yang berstruktur kompleks dengan jumlah besar makin diperlukan. Dan untuk mengelola data yang kompleks ini, diperlukan suatu sistem informasi yang secara terintegrasi mampu mengolah data dengan baik sehingga dengan adanya GIS (Geographic Information System) yang mampu mengelola data dengan struktur yang kompleks dan 9

ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA dengan jumlah yang besar ini dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan yang jitu. GIS memiliki kemampuan kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data spasial berikut atribut atributnya. Modifikasi warna, bentuk, dan ukuran simbol yang diperlukan untuk merepresentasikan unsur unsur permukaan bumi dapat dilakukan dengan mudah. Dan hampir semua perangkat lunak GIS memiliki Gallery atau pustaka yang menyediakan simbol simbol standard yang sering diperlukan untuk kepentingan produksi peta. Sehingga pengguna tidak harus dengan susah payah membuat sendiri semua simbol simbol yang diperlukan. Sistem ini dirancang untuk membantu kita menentukan lokasi lokasi ideal dimana saja kita dapat mendirikan fasilitas kesehatan di Kota 2. Tinjauan Pustaka 2.1. Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem Informasi Geografis dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan berkembangnya perangkat komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat keras SIG berkembang sangat pesat di era 1990-an. Secara Harafiah Sistem Informasi Geografis atau yang lebih dikenal dengan SIG dapat diartikan sebagai : Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbarui, mengelola, memanipulasi, mengitregasikan, menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis. (Puntodewo dkk, 2003). Selain diartikan secara harafiah, terdapat pula pendapat mengenai arti dari SIG menurut pakar SIG, yaitu : 1. Sistem Informasi Geografis (SIG) dikenal luas sebagai tool yang dapat membantu pekerjaan manusia dalam menganalisis atau mengevaluasi informasi yang berkaitan dengan kondisi geografis suatu daerah tertentu. (Paryono, 2003). 2. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebuah software dari komputer yang menyediakan data spasial yang diambil, disimpan, dianalisa dan ditampilkan (P.A Burrough, 1996). 3. Sistem Informsi Geografis (SIG) adalah suatu sistem yang berbasis komputer untuk memetakkan dan meneliti berbagai hal dan peristiwa yang terjadi di atas bumi. Sistem informasi geografis menginteregasikan database secara umum seperti query dan analisa statistik dengan pemberian gambar atau simbol yang unik.( Environmental Systems Research Institute, Inc). 4. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem komputer yang mampu mengumpulkan, menyimpan, menggerakkan, dan menunjukkan secara geografis dan sebagainya. Dan data diidentifikasikan ke tiap-tiap lokasi ( USGS). 5. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem dalam komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi tentang geografis.( Gunadi dkk, 2002). 6. Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk memenuhi keingintahuan manusia terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan geografis. Masyarakat dapat memanfaatkan semua kemampuan yang dimiliki oleh Sistem Informasi Geografis untuk menjalankan kehidupan ke arah yang lebih baik. (Gunadi dkk, 2002). 7. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang interaktif, menarik, dan menantang di dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman, pengertian, pembelajaran dan pendidikan mengenai ide-ide atau konsepkonsep lokasi, ruang, kean dan unsurunsur geografis yang terdapat di permukaan bumi, berikut data-data atribut terkait yang menyertainya (Prahasta, 2002 ). 10

Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi - Vol. 4 No. 1 Maret 2013 2.2. Data Spasial Model data spasial adalah model dunia nyata yang harus diimplementasikan ke dalam basisdata. Dengan model data, implementasi jadi memungkinkan untuk dimanipulasi oleh komputer sehingga hasilnya akan merepresentasikan objek objek dalam dunia nyata ( yang dimanipulasi adalah objek dasar yang memiliki atributt geometri yang sering disebut juga sebagai entitas spasial atau entitas geografi ). Secara umum persepsi manusia mengenai bentuk representasi entitas spasial adalah konsep raster dan vektor. Di dalam konteks ini data spasial direpresentasikan dalam basisdata sebagai raster atau vektor, untuk menyajikan entitas : 1. Model Data Raster Model data yang menampilkan, menempatkan, dan menyimpann data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel piksel yang membentuk grid. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik. 2. Model Data Vektor Model data yang menampilkan, menempatkan, dan menyimpann data spasial dengan menggunakan titik titik, garis garis atau kurva, atau poligon beserta atribut atributnya. 3. METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam pembuatan perancangan sistem analisis penentuan lokasi kesehatan ini mengambil lokasi di Kota Salatigaa dengan menggunakan data spasial Kota Salatiga secara nyata berupa keliling Kota 3.2. Syarat Penentuann Lokasi Fasilitas Kesehatan Kota Salatiga Untuk menentukan lokasi ideal suatu fasilitas kesehatan Kota Salatiga maka diperlukan 2 ( dua ) parameter untuk menganalisa, antara lain : 1. RUTRK ( Rancangan Umum Tata Ruang Kota ) dengan ketentuan sebagai berikut : 2. 1 Rumah sakit jumlah pendukungnya 12.000 jiwa. 1 Puskesmas jumlah pendukungnya 10.000 jiwa. 1 Apotik jumlah pendukungnya 10.000 jiwa. 1 Praktek dokter jumlah pendukungnya 6.0000 jiwa. Peta Tata Guna Lahan Kota Salatiga 3.3 Analisaa Sistem Dari semua data dan syarat yang terkumpul maka dapat dibuat analisa sistem berupa database sistem yang terdiri dari dua bagian yaitu data tabel yang di dalamnya terdapat tabel jumlah batas wilayah dan data peta Kota Salatiga yang di dalamnya terdapat layer peta desa Salatiga, layer peta batas wilayah, layer peta tata guna lahan dan layer peta jalan Kota Kemudian semua data tersebut akan diolah dan dianalisis oleh program ArcView3.1 yang kemudian akan ditampilkan oleh Visual Basic 6.0 sebagai program interface ke pengguna sehingga akan dihasilkan peta lokasi fasilitass kesehatan tersebut. Gambar 1. Model Data Spasial Raster & Vektor di Dunia Nyata 11

ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA Gambar 2. Gambar Analisa Sistem 3.4 Proses Penelitian Penelitiann dilakukan di Kota Salatiga dimana penulis mengambil data data yang diperlukan dalam pembuatan sistem. Data yang diambil antara lain : Peta wilayah Kota Peta batas wilayah Kota Salatiga Peta tata guna lahan Kota Salatiga Dataa jumlah Kota Salatiga Peta jalan raya Kota Salatiga Data data yang diambil akan digunakan dalam menggambar ulang peta Kota Salatiga dan peta tata guna lahan Kota Salatiga dan data jumlah nantinya akan digunakan untuk menganalisa kesesuaian lokasi fasilitas kesehatan. 3.5 Proses Perancangan 3.5.1. Diagram Alir Data (DAD) DAD pada sistem yang dibangun ini terdiri dari : 1. Padaa DAD level 0, menggambarkan konteks 2. pengguna, administrator, dan peta Kota Dari peta Kota Salatiga ini akan di dapat data tata guna lahan untuk penentuan letak fasilitas kesehatan dan kepadatan batas wilayah Kota Salatiga, sedangkan administratorr dapat mengedit peta Kota Salatiga dan kepadatan Kota Salatiga dan pengguna akan mencari dan menemukann lokasi ideal fasilitas kesehatan di Kota Pada DAD level 1, terdiri dari 3 proses, yaitu proses input dan mengedit data kepadatan dan disimpan di Tabel atribut Batas Wilayah serta proses pengeditan peta tata guna lahan untuk lokasi fasilitas kesehatan disimpan di peta tata guna lahan. Kedua proses ini dilakukan oleh administrator. Proses pencarian lokasi fasilitas kesehatan yang ideal dilakukan oleh pengguna. sistem ditinjau dari entitas luar yang berhubungan dengan sistem. Pada diagram tersebut, terdapat tiga entitas luar yaitu 12

Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi - Vol. 4 No. 1 Maret 2013 Gambar 3. DAD Level 0 Gambar 4. DAD Level 1 13

ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA 3.5.2. Proses Analisis Penentuan Lokasi 3.5.2.1. Berdasarkan Tata Guna Lahan dot legend sehingga akan didapat jumlah fasilitas kesehatan yang diijinkan berdiri. Untuk menampilkan lokasi ideal tata guna lahan pada ArcView maka diperlukan View untuk menampung tampilan layer peta lahan yang dibutuhkan dalam bentuk polyline. Gambar 5. Gambar View Analisis Tata Guna Lahan 3.5.2.2. Berdasarkan RUTRK Umum Tata Ruang Kota) (Rancangan Untuk mengetahui jumlah fasilitas kesehatan yang diijinkan berdiri berdasarkan jumlah pendukung setiap fasilitas kesehatan dalam RUTRK maka ditampilkan dalam View untuk menampung layer peta batas wilayah. 3.5.3. Perancangan Tampilan 1. Gambar 7. Gambar Legend Editor Rancangan Halaman Utama. Berisi tentang tiga menu utama dalam sistem analisis ini yaitu menu file yang berisi tentang pengeditan data tabel jumlah, analisis file yang berisi tentang analisis lokasi fasilitas kesehatan di Kota Salatiga dan info file yang berisi tentang sekilas Kota Gambar 6. Gambar View Analisis RUTRK Kemudian kita tampilkan Legend Editor dan kita pilih legend type dengann type dot. Pada density field kita pilih field jumlah pada tabel peta batas wilayah kemudian kita isikan jumlah ketentuann setiap fasilitass kesehatan pada 2. Gambar 8. Rancangan Halaman Utama Rancangan Halaman Analisis. Berisi tentang komponen-komponen analisis dan tampilan hasil analisis antara lain : Komponen Peta. Berisi zoom in, zoom out, pan info, dan hapus info pada peta yang ditampilkan. 14

Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi - Vol. 4 No. 1 Maret 2013 Informasi Peta. Berisi dataa desa dan batas wilayah Kota Layer Peta. Berisi layer peta jalan, layer peta batas wilayah, layer peta tata guna lahan, layer jumlah berdasarkan RUTRK, dan layer hasil analisis Kota Data Peta. Menampilkan peta secara keseluruhan atau secara detail. 4.1.2. Halaman Analisis Pada halaman analisis ini ada ahap-tahap analisis untuk mendapatkan lokasi fasilitas kesehatan ideal, antara lain : Pilih jenis fasilitas kesehatan yang dipilih (Rumah Sakit, Puskesmas, Apotek,Prakter Dokter). Pilih batas wilayah Kota Salatiga (BWI, BWII, Dll). Pilih layer peta yang akan ditampilkan (Jalan, Batas Wilayah). Gambar 9. Rancangan Halaman Analisis 3. Rancangan Halaman Data Desa. Berisi tentang data informasi desa yang terdapat di Kota Gambar 11. Halaman Analisis Sedangkan untuk melihat hasil analisis secara lebih mendetail kita bisa memilih tombol map detail. 4. IMPLEMENTASI 4.1. Implementasi Sistem 4.1.1. Halaman Utama Setelah proses animasi tampilan awal telah selesai maka proses animasi akan ditutup dan tampilan halaman utama akan ditampilkan. Gambar 12. Halaman Map Detail 4.2. Pengujian Sistem Gambar 10. Halaman Utama Pengujiann sistem pada analisis penentuan lokasi fasilitas kesehatan di Kota Salatigaa ini, akan dicoba untuk mencari lokasi fasilitas kesehatan rumah sakit di batas wilayah I. Pertama kita akan lihat jumlah di batas wilayah I yaitu 15

ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA sejumlah 22.541 jiwa. Sedangkan untuk sebuah rumah sakit memiliki ketentuan jumlah pendukung sebesar 12.000 jiwa berdasarkan RUTRK ( Rancangan Umum Tata Ruang Kota ) tahun 1992 sehingga akan didapat bahwa fasilitas rumah sakit di batas wilayah I hanya bisa didirikan 2 rumah sakit saja. Sedangkan analisis berdasarkan tata guna lahan di batas wilayah I terdapat satu lokasi yang didapat dari hasil Query tata guna lahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa di dalam batas wilayah I diijinkan untuk berdiri dua rumah sakit tetapi hanya tersedia satu lahan rumah sakit. Untuk pengujian yang kedua kita akan mencari lokasi fasilitas kesehatan rumah sakit di batas wilayah II. Pertama kita akan lihat jumlah di batas wilayah II yaitu sejumlah 20.660 jiwa. Dan menurut ketentuan RUTRK ( Rancangan Umum Tata Ruang Kota ) tahun 1992 dibutuhkan 12.000 jiwa pendukung untuk mendirikan satu rumah sakit, sehingga di dalam batas wilayah II hanya boleh didirikan dua rumah sakit saja. Sedangkan analisis berdasarkan tata guna lahan di batas wilayah II belum tersedia lahan fasilitas rumah sakit yang merupakan hasil Query tata guna lahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa di dalam batas wilayah II diijinkan berdiri dua rumah sakit tetapi lahan rumah sakit di batas wilayah II belum tersedia sehingga di batas wilayah II tidak bisa didirikan rumah sakit. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang didapat oleh penulis dalam penelitian ini adalah : Kota Salatiga sehingga dapat memberikan informasi kepada user lokasi ideal dimana saja yang tersedia untuk fasilitas kesehatan di Kota 5.2. Saran Sebaiknya pengupdatetan data pada arcview dapat dilakukan tanpa memanggil program ArcView. DAFTAR PUSTAKA Aronoff, Stanley, Geographic Information System : A Management Perspective, WDL Publications, Ottawa, Canada, 1989. Hidayati, dkk, 2002, Implementasi Metoda GIS Dalam Revisi Rencana Kawasan Permukiman Menggunakan GIS Grass ( Studi Kasus : Kabupaten Mojokerto 2013 ) Prahasta, 2002, Konsep konsep dasar Sistem Informasi Geografis, Informatika, Bandung Wahyudi, Perancangan dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi Geografis ( Studi Kasus : Sistem Informasi Geografis Kotamadya Kediri ) Prahasta, 2002, Sistem Informasi Geografis : Tutorial ArcView, Informatika, Bandung 1. Dengan menggunakan analisis spasial maka hanya memerlukan ruang atau tempat penyimpanan yang lebih sedikit di komputer dan satu layer dapat dikaitkan dengan atau mengandung banyak atribut sehingga banyak peta tematik yang dapat dihasilkan serta memiliki batas batas yang teliti, tegas, dan jelas. 2. Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk mengimplementasikan analisis spasial dalam penentuan lokasi fasilitas kesehatan di 16