BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

STUDI KARAKTERISTIK GENERATOR GAS HHO DRY CELL DAN APLIKASINYA PADA KENDARAAN BERMESIN INJEKSI 1300 CC

PENGARUH VARIASI DUTY CYCLE PADA PULSE WIDTH MODULATION TERHADAP PERFORMA GENERATOR GAS HHO TIPE BASAH (WET CELL) 9 PLAT SS 316L 10x10 mm.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

(Fuel cell handbook 7, hal 1.2)

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR

Efisiensi termal proses elektrolisis pada saat ini sudah dapat dioptimalkan dengan melakukan proses penyempurnaan pada generator HHO, sehingga dapat m

Handout. Bahan Ajar Korosi

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK)

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

Prosiding SNRT (Seminar Nasional Riset Terapan) Politeknik Negeri Banjarmasin, 9-10 Nopember 2016

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

BAB III METODE PENELITIAN. Peralatan uji yang digunakan antara lain : volume akhir setelah terkompresi ( t = 0,173 m 0,170 m

A rasy Fahruddin Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Generator HHO, wet cell, dan pelat berlubang.

BAB II LANDASAN TEORI. oksigen (O2) dan hydrogen gas (H2) dengan menggunakan arus listrik yang

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

Optimalisasi Generator Gas HHO Tipe Wet Cell Dimensi 160x160 mm & 120x120mm Dengan Penambahan Digital Pulse Width Modulation Dan Netral Plat

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

Oksidasi dan Reduksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KIMIA ELEKTROLISIS

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS

Pengaruh Penambahan Gas HHO Terhadap Unjuk Kerja Mesin Diesel Putaran Konstan Dengan Variasi Massa Katalis KOH pada Generator Gas HHO

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

10/22/2015 BATERAI BATERAI BATERAI

PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

Karakterisasi Unjuk Kerja Generator Gas HHO Tipe Dry Cell dengan Elektroda Titanium dan Penambahan PWM

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut :

Kata Kunci: Brown s Gas, NaHCO 3, Katalis, Elektrolisis, Generator HHO tipr Dry Cell.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN:

a. Harga minyak dunia naik BBM dalam negeri naik

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMRODUKSI GAS BROWN SEBAGAI BAHAN BAKAR DENGAN METODE ELEKTROLISIS

BAB I PENDAHULUAN. menipis. Konsumsi energi di Indonesia sangat banyak yang membutuhkan

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. mol NaCl

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8

Apakah itu Neptunuss

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Pertemuan <<22>> <<PENCEGAHAN KOROSI>>

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

Pengaruh Tabung Evaporasi Pada Instalasi Generator Hidrogen. Terhadap Kandungan Polutan Gas Sisa Pembakaran Pada Motor Statis Honda Supra

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Studi Karakteristik Generator Gas HHO Tipe Dry Cell dan Wet Cell berdimensi 80 x 80 mm dengan Penambahan PWM E-3 FF (1 khz)

Elektrokimia. Sel Volta

ANALISA PENGARUH TEGANGAN DAN SUHU ELEKTROLIT PADA KUALITAS PEWARNAAN KOMPOSIT AL 6061 ABU BATUBARA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Gambar 4.2 Larutan magnesium klorida hasil reaksi antara bubuk hidromagnesit dengan larutan HCl

Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I

PRODUKSI BROWN S GAS PADA ELETROLIZER TIPE DRYCELL DENGAN MATERIAL ELEKTRODA BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketersediaan energi yang berkelanjutan merupakan salah satu isu yang cukup

Sulistyani, M.Si.

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

I. PENDAHULUAN. premium dan solar. Kelangkaan terjadi hampir di seluruh kabupaten dan kota di

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SEL BAHAN BAKAR

Pengaruh Konsentrasi Larutan Katalis dan Bentuk Elektroda dalam Proses Elektrolisis untuk Menghasilkan Gas Brown

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara

MODUL SEL ELEKTROLISIS

PENGARUH VARIASI LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP PRODUKSI BROWN S GAS

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gas HHO Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses elektrolisis air. Elektrolisis air akan menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen, dengan komposisi 2 hidrogen dan 1 oksigen (H-H-O) (Peter E.W Lowrie, 2005). Gas Hidrogen- Hidrogen-Oksida ini lebih dikenal dengan sebutan gas HHO atau Oxy-hydrogen. Dikutip dari hasil penelitian Rugerro Santilli gas HHO memiliki sifat : Gas HHO tidak berbau, tidak berwarna dan lebih ringan dari udara. Saat proses produksi gas HHO, tidak terjadi proses penguapan, karena tidak ada cukup energi listrik untuk terjadinya penguapan. Gas HHO tidak memerlukan gas oksigen dari luar (alam atau oksigen tambahan) saat proses pembakaran, karena gas HHO sudah memiliki unsur oksigen pada ikatannya. Gas HHO tidak mengikuti aturan baku gas PVT (Pressure-Volume- Temperature). Gas HHO akan kembali pada wujud cair saat berada di tekanan 150psi. Gas HHO memiliki kemampuan ikatan (adhesi) yang berbeda, sehingga mampu berperan sebagai aditif untuk meningkatkan kualitas bahan bakar. Kemampuan tersebut tidak mungkin ditemukan pada gas hidrogen (H 2 ) dan oksigen (O 2 ) biasa. 6

Suhu pembakaran gas HHO memiliki rentang 150 o C sampai 9000 o C, tergantung pada proses aplikasi. Santili menjelaskan jika proses terjadinya gas HHO dari air distilasi pada suhu dan tekanan atmosfer, berbeda dengan proses penguapan. Hal diatas dijadikan sebagai dasar jika gas HHO adalah bentuk baru dari air. Alat untuk menghasilkan gas HHO disebut generator HHO atau unit elektrolisis. Pada dasarnya gas HHO adalah gas yang mudah meledak. Dimana hidrogen akan terbakar jika terdapat unsur oksigen, pada gas HHO semua telah tersedia dengan campuran stoikometri 2:1 (hidrogen:oksigen). 2 H 2 (g) + O 2 (g) 2 H 2 O(l) + 572 kj (286 kj/mol) Pada tekanan atmosfer normal ( 1 atm = 101325 Pa ) pembakaran spontan gas HHO akan terjadi saat suhu pada 570 o C (1065 o F). Energi minimum yang diperlukan untuk memicu pembakaran spontan campuran tersebut dengan percikan api sekitar 20 microjoule. Hal ini menjadi dasar gas HHO umumnya langsung dipakai tanpa dilakukan proses penyimpanan, khususnya dilakukan pengompresian. Gas HHO berbeda dari gas bahan bakar pada umumnya. Sebagai contoh, tabung gas hidrogen tidak akan meledak jika didalam tabung terdapat percikan api, hal ini terjadi karena pada tabung hidrogen tidak terdapat unsur oksigen untuk meimbulkan pembakaran atau ledakan. 7

2.2 Elektrolisis Air Elektrolisis adalah suatu proses untuk memisahkan senyawa kimia menjadi unsur-unsurnya atau memprosuksi suatu molekul baru dengan cara memberikan arus listrik. Sedangkan elektrolisis air merupakan proses memecah molekul air (H 2 O) menjadi dua hidrogen (2H 2 ) dan satu oksigen (O 2 ). Reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Gambar 2.1 Proses Elektrolisis Air Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut (Reka Susilo, 2012) : Anoda (oksidasi) : 2H 2 O (l) O 2(g) + 4H (aq) + 4e E = -0,82 V Katoda (reduksi) : 2H + (aq) + 2e H 2(g) E = -0,40 V Kedua reaksi di atas dapat digabungkan menjadi 2H 2 O (l) O 2(g) + 2H 2(g) E = -1,22 V 8

2.3 Generator HHO Unit elektrolisis atau HHO generator adalah alat untuk memisahkan air menjadi hdrogen dan oksigen sehingga menghasilkan gas HHO. Pada dasarnya semua unit elektrolisis gas HHO sama saja. Dengan ciri utama, yaitu: 1. Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion ini dapat memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan. 2. Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah (DC). 3. Ada elektroda dalam sel elektrolisis. Gambar 2.2 Rangkaian Generator HHO 9

Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda, sedangkan elektoda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut Anoda. Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi yang elektrodanya negatif (-) dan Anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi yang elektrodanya positif (+). HHO tipe kering Adalah generator HHO dimana sebagian elektrodanya tidak terendam elektrolit dan larutan elektrolit hanya mengisi celah antara elektroda itu sendiri. Keuntungan generator tipe kering adalah sebagai berikut : Air yang dielektrolisis hanya air yang berada diantara lempengan cell. Arus listrik yang digunakan relatif lebih kecil, karena daya yang terkonversi menjadi panas lebih sedikit. Panas yang ditimbulkan relatif kecil, karena selalu terjadi sirkulasi antara air panas dan dingin pada reservoir. Gambar 2.3 Generator HHO dry cell 10

2.3.1 Stainless Steel Sebagai Elektroda Elektroda berfungsi sebagai penghantar arus listrik dari sumber tegangan ke air yang akan dielektrolisis. Pada elektrolisis yang menggunakan arus DC, elektroda terbagi menjadi dua kutup yaitu positif sebagai anoda dan negatif sebagai katoda. Material serta luasan elektroda yang digunakan sangat berpengaruh terhadap gas HHO yang dihasilkan dari proses elektrolisis air sehingga material elektroda harus dipilih dari material yang memiliki konduktifitas listrik dan ketahanan terhadap korosi yang baik. Berdasarkan tabel 2.1 dapat dilihat bahwa stainless steel mempunyai ketahanan korosi diberbagai lingkungan, sehingga stainless steel sangat cocok digunakan sebagai elektroda pada proses elektrolisa air untuk memproduksi gas HHO (Iqbal Wahyudzin, 2012). Pada penelitian kali ini penulis menggunakan SS 316 sebagai elektroda. Tabel 2.1 Ketahanan Korosi Bahan Stainless Steel Stainless steel pada dasarnya adalah baja paduan logam besi (Fe) denga unsur paduan utama carbon (C), nikel (Ni), dan chromium (Cr). Stainless merupakan logam 11

paduan yang memiliki konduktifitas dan ketahanan terhadap korosi yang relatif lebih baik dibanding dengan logam-logam paduan ataupun logam murni yang lainnya serta harganya juga relatif lebih terjangkau. Secara garis besar stainless steel dapat dibedakan menjadi lima kelompok ( Harrold M. Cobb, 1999), yaitu : 1. Austenitic Stainless steel (bersifat non-magnetis) 2. Ferritic Stainless steel (bersifat magnetis) 3. Martensitic Stainless steel (bersifat magnetis) 4. Duplex Stainless steel (gabungan Austenitic Ferritic) 5. Precipitation Hardening Stainless steel Tabel 1. Standar komposisi stainless steel Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa stainless steel tipe SS 316F, 316L, 316, 317, 329, dan 304 mempunyai ketahanan korosi diberbagai lingkungan, sehingga 12

stainless steel tipe ini sangat cocok digunakan sebagai elektroda pada proses elektrolisis air untuk memproduksi HHO (Iqbal Wahyudzin, 2012). Stainless steel tipe SS 316 merupakan stainless steel yang banyak tersedia dipasaran dan harga yang lebih terjangkau dari SS 316L. SS 316 juga merupakan elektroda yang baik untuk memproduksi gas HHO dikarenakan memiliki tingkat ketahanan korosi yang sangat baik dan dapat menmproduksi gas HHO yang besar (Gunawan, 2012). 2.3.2 Katalis Katalis adalah suatu zat yang digunakan untuk mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Dalam proses elektrolisis air, digunakan larutan elektrolit sebagai katalis. Dengan melarutkan elektrolit kedalam air akan meningkatkan konduktifitas listrik dari air. Oleh karena itu, dengan menambahkan elektrolit sebagai katalis dalam proses elektrolisis akan menurunkan energi yang dibutuhkan, sehingga laju reaksi pemecahan molekul air menjadi lebih cepat. Semakin banyak campuran elektrolit pada air akan meningkatkan nilai konduktifitas dari air, sehingga laju produksi gas HHO yang dihasilkan akan semakin meningkat. Namun, jika elektrolit yang dilarutkan ke air terlalu banyak maka energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan gas HHO semakin besar, karena larutan elektrolit akan semakin jenuh dan hal ini akan menghambat pergerakan ion-ion yang ada di dalamnya. Sehingga, penting sekali untuk menentukan jumlah elektrolit yang akan digunakan pada proses elektrolisis air tersebut. (Iqbal Wahyudzin, 2012). 2.4 Rasio Kompresi 13

Rasio kompresi adalah nilai yang mewakili rasio volume ruang dari kapasitas terbesar ke kapasitas terkecil. Rasio kompresi berhubungan erat dengan rasio tekanan, yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.2 Contoh rasio kompresi Rasio Kompresi 2:1 3:1 5:1 10:1 15:1 20:1 Rasio kompresi dapat dijelaskan dengan rumus berikut,... (1) Dimana : CR = rasio kompresi (tanpa satuan) V1 = Volume awal gas (L atau Liter) V2 = Volume akhir gas (L atau Liter) Untuk melakukan uji kompresi gas akan dipakai tabung dari pipa PVC. Tabung akan dibentuk sedemikian rupa sehingga akan memiliki volume ruang 1 liter. Vtabung =... (2) Dimana : Vtabung = volume Tabung (m 3 ) D = diameter pipa (m) t = tinggi pipa (m) 14

2.5 Daya Generator HHO (P HHO ), [watt] Untuk menghasilkan gas HHO dengan menggunakan proses elektrolisis air maka dibutuhkan energi listrik. Pada umumnya generator HHO menggunakan aki sebagai sumber listrik. Setiap aki memiliki beda potensial (voltase) yang sama (12 volt), namun memiliki arus yang berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan besar kecil ukuran mesin kendaraan. Semakin besar mesin kendaraan, energi listrik yang dihasilkan dari engine akan semakin besar, sehingga arus yang dialirkan ke baterai aki juga semakin besar. Berikut ini adalah perhitungan untuk pencarian daya yang dibutuhkan generator HHO (Purnomo, 2010) P HHO = V. I... (3) Dimana P = daya yang dibutuhkan generator HHO (watt) V = Beda potensial/voltase (volt) I = Arus saat uji (ampere) Pada penelitian kali ini, akan dipakai dua aki motor yang akan disusun secara pararel. Pemilihan rangkaian paralel bertujuan untuk mendpatkan nilai arus yang lebih besar. Berikut ini adalah perhitungan arus total rangkaian paralel aki. I total = I 1 + I 2 + I 3 +...... (4) Dimana I total = Arus listrik total (ampere) I 1 = Arus listrik aki 1 (ampere) I 2 = Arus listrik aki 2 (ampere) 15