BAB II TINJAUAN UMUM TOSERBA YOGYA Sejarah Toserba Yogya Era Generasi Pertama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN UMUM CV. FLIPFLOP MEDIA. 2.1 Pengertian Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah Singkat Objek Studi

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tabel Jumlah Pasar Modern di Indonesia tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan Yogya Group (Toserba Yogya)

IV. LOKASI PENELITIAN. Chandra Supermarket & Dept. Store berdiri pada tanggal 18 Maret 1984 yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB II GAMBARAN UMUM PLAZA AMBARRUKMO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan Yogya Group (Toserba Yogya)

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK TRADE MALL TOSERBA YOGYA

BAB I PENDAHULUAN. Industri ritel merupakan salah satu industri yang strategis di Indonesia.

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT. Harja Guna Tama Lestari (BORMA DAKOTA)

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. supermarket produk bahan bangunan. Perusahaan ini memasok proyekproyek

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum PT Pertamina Training and Consulting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang adalah mempertahankan para pelanggan setia agar tetap loyal

STUDI PENGARUH TATA RUANG TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI MALIOBORO MALL, GALERIA MALL DAN AMBARRUKMO PLAZA, YOGYAKARTA 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat

BAB II DESKRIPSI MIROTA KAMPUS. Dranken) yang terletak di Jl. A. Yani 75 Yogyakarta. Pada tahun 1980 berdirilah

PT. IKS PARKING Jl. Jend. Ahmad Yani No. 357, Sidomulyo, Sukoharjo. Solo Telp: (0271)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : Hitech Mall Lt. 1C-68, Jl.Kusuma Bangsa Surabaya.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula pusat

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI TENAGA KERJA SUPLIER TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB V GAMBARAN UMUM BOTANI SQUARE BOGOR DAN KARAKTERISTIK UMUM KONSUMEN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pasar yang ketat ini sebuah bisnis atau perusahaan dituntut untuk

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan PT Trans Retail Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

PRATAMA SUPERMARKET BANGUNAN - BUILD START HERE COMPANY PROFILE.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan sebagai kegiatan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dari profit orientied kepada satisfied oriented agar mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Circle K

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel, juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suci Rahayu, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Siaran Pers Satu Tahun BCA Life Hadir di Tengah Indonesia Perkuat Struktur Permodalan, Operasi dan Infrastruktur

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. food terbaik. Richeese Factory adalah QSR (Quick Service Restaurant) di

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan kondisi pasar juga menuntut peritel untuk

BAB I PENDAHULUAN. akibat perkembangan yang pesat dalam dunia bisnis. Sejalan dengan hal tersebut

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

satu yang bisa disebut sukses adalah Hero Supermarket. Dengan jumlah cabang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat.

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB II DESKRIPSI PT.MIDI UTAMA INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. hal itu, Ghanimata (2012) mengatakan para pemasar harus menerapkan. ujung tombak keberhasilan pemasaran.

BAB III METODE PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan perusahaan dagang yang bergerak pada bidang perdagangan barang

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan ini terletak di Jakarta. Produk dari PT. X yaitu retail berbagai. Kena Pajak (PKP) sejak tahun1990an.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin berbelanja dengan mudah dan nyaman. Meningkatnya retail modern

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. Jaman era globalisasi sekarang ini, tingkat kesibukan dalam bekerja semakin

Workshop Selling and Financing BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting, antara lain sebagai sarana pemindahan barang dan jasa.

kategori Department store, Service Quality Award Excellence 2009 dan Indonesia's Most Admired Companies 2009, semakin memperkokoh PT. X Dept.

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pasar tradisional maupun pasar modern, yang menjual produk dari

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi perdagangan, tentunya Indonesia akan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menyebabkan

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi yang mendukung pada pembuatan Tugas Akhir ini saya dapatkan dari berbagai sumber, antara lain :

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM TOSERBA YOGYA 2.1. Sejarah Toserba Yogya 2.1.1. Era Generasi Pertama Awal dari berdirinya perusahaan besar Yogya Group dengan nama PT. Akur Pratama dimulai dengan toko kecil yang didirikan oleh Bapak Gondosasmito yang bernama Djogdja. Toko ini berdiri pada tahun 1948 dan terletak di Jalan Jend. Achmad Yani daerah Kosambi, Bandung. Luas toko ini adalah 100 m 2 dan menjual berbagai macam pakaian batik beserta perlengkapan hari raya. Toko ini memiliki karyawan sebanyak sepuluh orang dan berhasil bertahan hingga 24 tahun walau tanpa kemajuan yang cukup signifikan. Setelah bertahan di posisi tersebut dalam waktu 24 tahun, toko ini kemudian dikelola oleh Bapak Boedi Siswanto Basuki yang merupakan menantu dari Bapak Gondosasmito dan suami dari anaknya yang bernama Ibu Tina Handayani. Bapak Boedi beserta istrinya mengelola toko ini dengan lebih penuh perencanaan yang matang serta kerja keras. Bapak Boedi juga melakukan perubahan konsep toko ini secara bertahap dan pasti. Walau konsep dan perencanaan toko berubah, tetapi bapak Gondosasmito mengamanatkan bahwa nama toko tidak boleh berubah. Ilmu pengetahuan yang didapatkan oleh Bapak Boedi selama kuliah di Universitas Parahyangan dengan gelar Sarjana Ekonomi ternyata tidaklah sia-sia. Bapak Boedi mulai mengubah konsep toko lebih kearah retail dan menyesuaikan dengan tren pasar yang sedang marak. Selain itu, penjualan dihitung secara teliti dan produk toko mulai ditambah dengan keperluan sehari-hari yang dijual secara eceran seperti odol, sabun, makanan ringan, makanan instan, kosmetik dan lain-lain. 4

Pada awal perintisan perubahan konsep toko ini, Bapak Boedi mengalami banyak tantangan dan rintangan. Tantangan yang paling sulit adalah karena kurangnya kepercayaan pemasok dalam menyediakan barang di toko ini. Dengan demikian, pembelian stok barang toko harus dilakukan secara tunai sehingga diperlukan perhitungan secara pasti untuk membuat modal kembali dengan cepat untuk melakukan pembelian berikutnya. Pembelian barang juga tidak bisa dilakukan dalam jumlah dan stok yang besar sekaligus dikarenakan keterbatasan modal. Dengan ketekunan, kerja keras dan perencanaan yang matang ini, Toko Djogdja berkembang lebih pesat dari sebelumnya. Omset toko meningkat pesat disertai juga dengan kepercayaan pemasok terhadap toko ini. Dengan adanya kemajuan ini, Bapak Boedi tidak lengah, tetapi terus melaju dengan meningkatkan kualitas dan pelayanan toko. Dengan nilai tambah ini, toko dapat tetap melaju pesat dan meninggalkan pesaingpesaingnya. 2.1.2. Era Generasi Kedua Dengan keuntungan yang sudah cukup besar untuk ukuran toko yang relatif kecil, Bapak Boedi juga tidak lantas puas dengan hal itu. Bapak Boedi terus memperbesar bisnisnya dengan membeli lahan di daerah Jalan Sunda yang tidak jauh dari tempat awal tokonya. Lahan ini telah ditemukannya pada tahun 1978 dan mengalami beberapa proses dalam pembangunan dan pembelian sehingga akhirnya resmi dibuka tahun 1982. Pada tanggal 28 Oktober 1982 toko baru dengan nama YOGYA kemudian diresmikan. Toko ini masih tetap memegang konsep dasar bisnis retail. Toko ini terletak di Jalan Sunda no. 60 dengan luas kurang lebih 300 m 2 dan dengan karyawan sejumlah kurang lebih 40 orang. Bapak Boedi Siswanto sendirilah yang berperan sebagai manager toko 5

atau store manager. Pada tanggal 28 Oktober inilah hari ulang tahun YOGYA Group diperingati hingga sekarang. Dengan berdirinya toko YOGYA yang baru di Jalan Sunda no. 60, Bapak Boedi tidak lantas puas begitu saja. Dia masih berusaha memperbesar kerajaan bisnisnya dengan mulai memperbesar cabang di kota lain di seluruh Jawa Barat terutama di kota Bandung. Cabang pertama yang dibuka adalah cabang YOGYA Siliwangi yang didirikan pada tahun 1984. Cabang YOGYA yang kedua setelah itu adalah cabang Tasikmalaya di jalan H. Mustofa. Selain dengan nama YOGYA, perusahaan retail ini juga menggunakan nama GRIYA yang lebih memasyarakat. Pembukaan cabang Toserba Yogya dan Griya diteruskan ke kota-kota lain yakni Sukabumi, Bogor, Jakarta, Sumedang, Kuningan, Indramayu, Majalaya, Garut dan Subang. Hingga pada pertengahan tahun 2008 ini, YOGYA menambah dua cabang besar lagi dalam setahun yaitu YOGYA Lucky Square yang terletak di Terusan Jalan Jakarta dan juga YOGYA Plaza Cimahi. Seiring dengan berkembangnya perusahaan retail ini, maka kebutuhan pusat kendali untuk menyimpan barang-barang dan juga pusat kontrol keuangan serta laju perpindahan barang menjadi sangat penting. Untuk itu diambilah kantor pusat yang terletak di Jalan Sunda no. 83. Kantor ini mengurus semua keperluan cabang perusahaan baik dalam dan luar kota. Dengan adanya kegiatan perusahaan yang tersentralisasi, maka keseragaman dan sinergisme semua cabang menjadi lebih terkendali. Meningkatnya omset setiap cabang dapat mempengaruhi omset pusat sehingga stok produk terus meningkat dari waktu ke waktu. Untuk memenuhi keterbatasan ini, maka kantor pusat berpindah ke Jalan Soekarno Hatta no.334 Bandung. Kantor ini menjadi satu dengan Pusat Distribusi, sedangkan kantor di Jalan Sunda no. 83 menjadi pusat dari personalia dan training karyawan baru. Dengan kantor yang lebih besar, tenaga tim pendukung yang lebih ahli dan berpengalaman serta teknologi 6

yang terus mengikuti perkembangan jaman, YOGYA group semakin berkembang dan semakin stabil. 2.1.3. Era Generasi Ketiga Perusahaan YOGYA sudah semakin besar dan membutuhkan tim profesional dalam mengelola perusahaan ini agar tetap stabil dan berkembang. Untuk mengatasi keterbatasan yang ada, maka Bapak Boedi bekerja sama dengan Bapak Susanto Wibowo untuk mengelola Perusahaan ini dan menjadi Presiden Direktur dari perusahaan YOGYA dengan nama PT. AKUR PRATAMA, sedangkan Bapak Boedi berperan sebagai penasihat dan pemberi motivasi. Peresmian penyerahan YOGYA ini terjadi satu bulan setelah dua cabang YOGYA Jakarta yaitu Central Kelender Plaza dan Daan Mogot Mall terbakar dalam kerusuhan yaitu pada bulan Mei. Walau demikian, hambatan ini berhasil dihadapi, bahkan perusahaan YOGYA menjadi semakin besar. Hingga pada tanggal 16 Februari 2000 Bapak Boedi Siswanto Basuki di anugerahi sebagai seorang perintis retail di Indonesia oleh APRINDO. Hingga tahun 2008, YOGYA group memiliki 54 Cabang yang tersebar di Jawa Barat dan Jakarta dengan fokus penyebaran di Bandung dan dengan pusat distribusi, keuangan, pembelian dan sistem di Jalan Soekarno Hatta no. 236-238 dan pusat personalia dan training di Jalan Sunda no. 83 Bandung. Selain 54 cabang retail besar YOGYA dan GRIYA, YOGYA group juga masih banyak memiliki anak perusahaan lain seperti Yomart. 2.2 Pembagian Regional Sampai dengan tahun 2008, YOGYA grup sudah mempunyai 54 cabang yang tersebar di Bandung dan beberapa lokasi di Jabodetabek. Dari ke 54 cabang ini, dikelompokkan menjadi 13 regional. 7

2.3 Sejarah Cabang Yogya Riau (Riau Junction) Yogya Riau dibuka pada tanggal 28 Oktober 2002 dan merupakan cabang dari Toserba Yogya dan Griya yang ke-33. Cabang ini terletak di persimpangan Jalan Trunojoyo, L.L.R.E. Martadinata (Riau) dan Jalan Maluku. Cabang ini memiliki luas sekitar 6000 m 2 dan tempat penjualan sekitar 2500 m 2. Pembagian lantai dari gedung Yogya Riau terdiri dari lantai dasar dari Yogya Riau merupakan area Supermarket, lantai 1 merupakan area kosmetik, aksesoris, ladies apparel, intimate, unisex, ladies & bag. Lantai 2 merupakan Men apparel, kid s shoes dan terakhir adalah lantai 3 yang merupakan food life. Yogya Riau dilengkapi dengan fasilitas tempat parkir yang cukup luas dan mampu menampung sekitar 200 kendaraan (mobil dan motor). Fasilitas toko lainnya adalah elevator konsumen, escalator, toilet, receiving dock dengan dua elevator barang dan air conditioner untuk kebersihan dan kenyamanan. Dukungan keamanan 24 jam juga memberikan keamanan toko dan keamanan bagi konsumen. Dalam perjalanannya, Yogya Riau terus berkembang dan mengalami perubahan-perubahan. Perubahan yang terjadi pada cabang ini membuat Yogya Riau terus berkembang menjadi lebih baik. Perubahan tersebut diantaranya merupakan renovasi yang dilakukan pada tahun 2006 yang dilakukan di area penjualan lantai 2 dan lantai 3 sehingga areal ini ditutup untuk sementara. Pada masa renovasi ini, areal supermarket tetap dibuka. Renovasi pada areal supermarket tidak dilakukan sepenuhya dan hanya sebagian saja. Hasil renovasi pada areal supermarket yang diberikan adanya satu pintu masuk utama dari Jalan Trunojoyo. Pembukaan area supermarket yang baru ini dilakukan pada tanggal 15 September 2006 dan merupakan soft launching Yogya Riau Junction. Renovasi pada areal parkir juga menambah luas areal parkir di basement. 8

Renovasi masih terus dilakukan hingga adanya perluasan areal supermarket tahap dua sehingga areal supermarket menjadi lebih luas. Pembukaan areal supermarket hasil renovasi tahap dua ini dilakukan pada tanggal 15 Desember 2006. Yogya Riau berbeda dengan Toserba Yogya dan Griya lainnya. Toko ini mengincar kalangan konsumen kelas tertentu yaitu dengan setting market kelas middle up (menengah ke atas). Dengan demikian slogan yang dimiliki Yogya Riau untuk positioning market seperti ini adalah The Lifestyle Store. Dengan penentuan market yang tepat, Yogya Riau terus berkembang sehingga pada akhirnya lahir sebuah konsep baru bagi Yogya Riau yang diresmikan pada tanggal 27 April 2007. Grand Opening beautique thematic mall Riau Junction merupakan sebuah konsep baru dari Yogya Riau yang merupakan konsep mall terbaru dengan tema shopping experience feel the new experience. Dengan prestasinya yang gemilang, maka Grand Opening ini dilaksanakan selama tiga hari mulai 27-29 April 2007 dan dibuka secara simbolis oleh Presiden Komisaris Yogya Group, yaitu Bapak dan Ibu Boedi Siswanto Basuki, dengan disaksikan oleh segenap top manajemen Yogya Group. Dengan konsep terbaru ini, Yogya Riau yang kemudian dikenal dengan Yogya Riau Junction memiliki luas gedung sekitar 16.000 m 2 dilengkapi dengan berbagai tenant yang up to date. Area supermarket memiliki luas 2058 m 2, lantai satu 1.112 m 2 dan lantai dua 1.162 m 2. Produk yang ditawarkan Yogya Riau merupakan produk supermarket dan fashion lokal dan import. Saat ini, pembagian areal untuk gedung Yogya Riau adalah: Basement (B) Area parkir, toilet, ruang keamanan, tempat absensi, loker karyawan, ruang personalia, tempat penerimaan barang datang. 9

Lower Ground (LG) Ground Floor (GF) First Floor (1) Second Floor (2) Third Floor (3) Fourth Floor (4) Area parkir. Yogya supermarket. Yogya Fashion Ladies, Shoes & Bag. Yogya Fashion Men s Wear, Baby & Kids. Area Food Life, Area Bermain Anak. Gudang, Ruang Visual, Ruang EDP, Ruang Meeting, Ruang Marketing. 2.4 Struktur Organisasi dan Personilnya Struktur organisasi yang dimiliki Riau Junction terdiri dari pimpinan tertinggi yang menjabat sebagai Regional Manager (RM) sekaligus juga Store Manager (SM). Dibawahnya terdapat dua orang Chief Operation untuk supermarket yang membawahi supervisor dan buyer setiap departemen fresh, food, non-food dan GMS (alat rumah tangga), dan Chief Operation untuk fashion yang membawahi supervisor ladies fashion, mens dan kid s fashion. Tim support lain yang membantu kinerja dari tim operasional adalah bagian visual pada divisi inilah penulis ditempatkan untuk melaksanakan kerja praktek, teknisi, EDP, bagian umum dan personalia. Penambahan bantuan dari personil outsource seperti ISS juga membantu dalam hal kebersihan, personil Bandung parkir yang mengatur perparkiran dan juga security yang menjaga keamanan gedung. 10

Tabel II.1 Struktur Organisasi Riau Junction 2.5 Visi Riau Junction 2005 2011 Tetap Menjadi Pilihan Utama Melalui Visi yang direncanakan untuk periode 2005 2011 ini, kita dapat melihat bahwa Toserba Yogya Group memiliki keinginan yang kuat untuk tetap terus bertahan dalam situasi persaingan dunia retail yang semakin kompetitif. Toserba Yogya Group ingin memberikan pelayanan yang prima bagi konsumen, sehingga menjadi pilihan utama dan dapat memenangkan persaingan dalam dunia retail 2.6 Misi Setia Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Untuk dapat mencapai visinya, maka Toserba Yogya Group memiliki misi Setia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Langkahlangkah yang dapat diambil sebagai perwujudan upaya mencapai visi dan misi tersebut antara lain : 11

Mengenal keinginan masyarakat. Bergaul akrab dengan masyarakat. Mengenal kebutuhan masyarakat dan memenuhinya. Guna menunjang tercapainya visi dan misi tersebut seluruh karyawan harus memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan dan mengembangkan sistem manajemen dengan program perbaikan berkesinambungan yang menitik-beratkan kepada : a) Ketersediaan dan kelengkapan barang yang berkualitas dengan harga bersaing sesuai kebutuhan konsumen. b) Peningkatan pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia. c) Atmosfir toko yang bersih, aman dan nyaman. d) Kemudahan dan ketepatan informasi. e) Peningkatan kehandalan system. 2.7 Moral Philosophy Moral filosofi yang menjadi budaya kerja di lingkungan Yogya Group adalah Jujur, Setia dan Rendah Hati. Sedangkan moto yang dipegang oleh Yogya Group adalah Pilihan Keluarga Bijak. Yogya Group percaya bahwa kunci kesuksesan mereka adalah Keterbukaan, Kebersamaan dan Profesionalisme. 2.8 Bisnis Objective 2011: 1. Sales growth 17 % (followed by profit) diikuti oleh keuntungan per bulan. 2. Utamakan kualitas. 3. Melayani lebih cepat. 12

2.9 Tema Tahun 2011 Tema tahun 2011 yaitu INOVASI & PELAYANAN yang artinya melakukan perubahan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dengan mengubah sesuatu agar lebih baik dari sebelumnya. Perubahan ini dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dengan berpikir lebih maju dan dengan sepenuh hati. Inovasi pelayanan meliputi kepuasan konsumen antusias melayani dan berpikir out of the box. 2.10 Perkembangan Perusahaan Riau Junction atau dikenal juga sebagai Yogya Martadinata adalah cabang dari Yogya Group yang ke- 33. Riau Junction ini resmi dibuka pada tanggal 28 Oktober 2002 berbarengan dengan pelaksanaan grand launching cabang ini. Yogya Riau Junction ini terletak pada pusat keramaian kota Bandung, letaknya strategis, yaitu di persimpangan Jalan Trunojoyo, Jalan L.L.R.E. Martadinata (Jalan Riau) dan Jalan Maluku, dengan luas tanah kurang lebih 6.000 meter persegi dan area penjualan kurang lebih 2.500 meter persegi. Pada tahun 2006, Riau Junction mengalami renovasi. Area penjualan lantai 2 dan lantai 3 ditutup sementara, sedangkan area supermarket tetap dibuka dengan perubahan pada beberapa bagian. Pada tanggal 15 September 2006, area supermarket dibuka kembali pada area baru hasil renovasi (tahap 1) dengan satu pintu masuk utama yakini dari arah Trunojoyo. Pembukaan area supermarket yang baru ini merupakan soft launching dari Riau Junction. Soft launching Riau Junction ini didukung dengan penambahan luas area parkir di basement. Pada tanggal 15 Desember 2006 dilakukan pembukaan area supermarket tahap 2 yang lebih luas. Riau Junction mempunyai slogan / tag line The Lifestyle Store. Hal ini menginformasikan kepada pelanggan atau konsumen bahwa Riau 13

Junction merupakan tempat yang special yang menawarkan beberapa kelebihan antara lain : keramahan, kenyamanan, pelayanan prima, barang -barang impor dan barang-barang lokal yang berkelas. Pada Tanggal 27 April 2007 merupakan hari bersejarah bagi Yogya Group karena pada tanggal tersebut dilaksanakan Grand Opening Beautique thematic mall Riau Junction, sebuah konsep mall terbaru yang bertema shopping experience Feel the New Experience. Grand opening dilaksanakan selama tiga hari, yaitu tanggal 27 april 29 April 2007. Pembukaan secara simbolis dibuka oleh Presiden Komisaris Yogya Group, yaitu Bapak dan Ibu Boedi Siswanto Basuki, dengan disaksikan segenap manajemen puncak Yogya Group. 2.11 Logo Riau Junction Gambar II.1 Logo Riau Junction Penjelasan logo sebagai berikut : Warna dasar dari logo YOGYA adalah merah, hijau dan kuning, tetapi pada logo Riau Junction sendiri, digunakan warna hijau dan hitam. Logo dibuat membentuk huruf r dan j dengan stilasi sederhana. Tag line shopping experience artinya adalah sebuah konsep mall. Warna hijau tua pada Riau Junction agar terdapat warna netral agar logo tidak terlihat monoton. Bentuk dasar yang diambil adalah daun, yang melambangkan sesuatu yang tumbuh. Gedung ini diharapkan akan terus bertumbuh dan 14

berkembang. Jl. Riau juga merupakan jalan yang berkembang karena posisinya yang strategis dan pertumbuhan bisnis di daerah ini sangat pesat. Bentuk daun disederhanakan untuk membentuk modernitas, tiga sisi lengkung untuk menggambarkan dinamis, satu sisi siku untuk menggambarkan fokus dan terarah. 2.12 Alur Kerja Riau Junction memiliki alur kerja yang matang dan terorganisir. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Suatu produk atau event telah dipersiapkan YOGYA (ditentukan dari pusat maupun dari cabang). 2. Tim visual menerima order. 3. Tim visual melakukan beberapa tahap diantaranya adalah : a. Prosedur konsep. b. Prosedur persiapan peralatan yang dibutuhkan untuk dekorasi visual. c. Prosedur potong. d. Prosedur pengecetan. e. Prosedur persiapan pelaksanaan dekorasi. 4. Selanjutnya akan dilakukan prosedur finishing yang merupakan tahap akhir. 5. Riau Junction juga mempunyai inventory (gudang material) guna menyimpan seluruh material yang dibutuhkan dalam memproduksi. 6. Riau Junction juga melaksanakan prosedur pembelian. 7. Riau Junction melaksanakan dekorasi visual sesuai dengan budget yang telah ditentukan dan menggunakan budget tersebut dengan seminimal mungkin sehingga jika pada finishing ada kebutuhan yang kurang maka budget pun masih cukup untuk membeli 15

kebutuhan tersebut. Proses pada event yang dikerjakan oleh Tim Dekorasi Visual Riau Junction telah dilaksanakan dengan baik. 2.13 Waktu Kerja Waktu kerja di Riau Junction sama seperti pada mall lainnya. Biasanya menggunakan 2 shift oleh karena itu waktu kerja lebih ketat dimulai dari pukul 07.30 WIB hingga 16.00 WIB. Biasanya dikenakan denda jika karyawan sering datang terlambat. 16