KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI LOKASI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi Lintang Utara,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal

PENDAHULUAN. Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor

Katalog BPS :

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 78,3 ribu rumah tangga

2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

BAB 5 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI. wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam

2.1 KEBIJAKAN RENCANA PENGEMBANGAN MENURUT RTRW. spasial dalam pengembangan wilayah dan kota yang dibentuk atas dasar kesepakatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

Katalog BPS :

PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan adalah masalah yang tidak ada habisnya untuk. dibahas, apalagi Indonesia penduduk terpadat ke empat dunia masih

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

4.1. Kebijaksanaan Pengembangan Tata Ruang Wilayah. Kebijaksanan tata ruang Kabupaten Serdang Bedagai meliputi beberapa prinsip dasar, yaitu :

DAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN ( R.U.P )

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3


BAB II. Gambaran Umum Wilayah Perencanaan 2.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI KEADAAN GEOGRAFI

Sebelah Timur : Kabupaten Asahan dan Simalungun. Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang (Sungai Buaya dan Sungai Ular)

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. pertanian meliputi sub-sektor perkebunan, perikanan, dan perikanan.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Cilacap Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cilacap,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Pendahuluan ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih.

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

PENGUKURAN KINERJA (3) 64,65 Persen. 53,87 Persen

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH. Mimi Hayatiˡ, Elfiana 2, Martina 3 ABSTRAK

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 ANALISA KESESUAIAN LAHAN

PERAN PERTANIAN DI SUMATERA UTARA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Direktorat Pembukaan Tanah (DPT) Jawatan Transmigrasi pada tahun Setelah

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan (palawija), merupakan makanan pokok bagi masyarakat. total pendapatan domestik bruto (id.wikipedia.org).

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan


BAB I PENDAHULUAN. laut ini, salah satunya ialah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 25 Juni 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Batu Bara. Kabupaten Asahan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih tergolong negara yang sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam di sektor pertanian dan perkebunan. Adapun produksi di

I. PENDAHULUAN. pembentukan Gross National Product (GNP) maupun Produk Domestik Regional

PENDAHULUAN. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan. Oleh sebab itu, banyak

pelalawankab.bps.go.id

K A B U P A T E N B I N T A N MUSRENBANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2015 Rabu, 1 APRIL 2015

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. dan 25,14 % penduduk miskin Indonesia adalah nelayan (Ono, 2015:27).

Bab V POTENSI, MASALAH, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN WILAYAH. 5.1 Potensi dan Kendala Wilayah Perencanaan

PENDAHULUAN. ini harus berani bekerja keras guna meningkatkan dan melipat gamdakan produksi

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari yang terdapat di daratan hingga di lautan. Negara Kesatuan Republik

VIII. RINGKASAN DAN SINTESIS

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013

Transkripsi:

Bab 5 KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH 5.1 Hasil Kajian Daerah Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki wilayah pesisir di sebelah utara yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Disepanjang pesisir terdapat beberapa kecamatan yang masing-masing memiliki sumber daya laut dan pantai yang dapat dikembangkan dan digali untuk menjadi sumber pendapatan daerah tersebut. Kecamatan yang terletak di daerah pesisir Kabupaten Serdang Bedagai diantaranya Kecamatan Tanjung Beringin dan Kecamatan Bandar Khalipah. 5.1.1 Kecamatan Tanjung Beringin Karena daerah ini adalah daerah pesisir maka pada umumnya mata pencahariannya adalah sektor perikanan laut, dan mata pencaharian lainnya yang cukup mendominan adalah sektor pertanian. Karakteristik wilayah yang diamati untuk menentukan titik wilayah berpendapatan rendah adalah prasarana daerah, kondisi sosial, pendapatan masyarakat, aksebilitas daerah, infrastruktur dan perekonomian wilayah. Luas Kecamatan Tanjung Beringin adalah 73,57 Km 2, dan jumlah penduduknya sebanyak 38.291 jiwa. a. Karakteristik Responden Kecamatan Tanjung Beringin Karakteristik Umur Berikut tabel pembagian responden menurut kelompok umur. Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-1

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Menurut Umur di Kecamatan Tanjung Beringin No Usia Jumlah Persentase (%) 1. < 35 tahun 16 32 2. 35-55 tahun 26 52 3. > 55 tahun 8 16 Karakteristik Pendidikan Berikut tabel pembagian responden menurut karakteristik tingkat pendidikannya. Tabel 5.2 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Tanjung Beringin No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%) 1. Tidak Sekolah-Sekolah Dasar (SD) 34 68 2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 8 16 3. Sekolah Menengah Umum (SMU) 5 10 4. Sarjana 3 6 Karakteristik Mata Pencaharian Berikut tabel pembagian responden menurut karakteristik sumber mata pencaharian. Tabel 5.3 Karakteristik Responden Menurut Sumber Mata Pencaharian di Kecamatan Tanjung Beringin No Sumber Mata Pencaharian Jumlah Persentase (%) 1. Sektor Perikanan Laut 29 58 2. Petani 10 20 3. Buruh 3 6 4. Pedagang 3 6 5, Dll 5 10 Karakteristik Pendapatan Berikut tabel pembagian responden menurut pendapatan per bulan. Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-2

Tabel 5.4 Karakteristik Responden Menurut Pendapatan di Kecamatan Tanjung Beringin No Pendapatan / Bulan (Rp.) Jumlah Persentase (%) 1. < 500.000 8 16 2. 500.000 799.999 26 52 3. 800.000-1.000.000 11 22 4. > 1.000.000 5 10 Karakteristik Modal Usaha Berikut tabel yang memperlihatkan ada atau tidaknya pinjaman atau kemudahan untuk memperoleh modal usaha oleh responden. Tabel 5.5 Karakteristik Responden Yang Mendapat Pinjaman Atau Kemudahan Modal Usaha di Kecamatan Tanjung Beringin No Mendapat Modal Usah Jumlah Persentase (%) 1. Pernah 16 32 2. Tidak Pernah 34 68 Karakteristik Program Pelatihan Berikut tabel yang menunjukkan pelayanan program pelatihan untuk meningkatkan usaha masyarakat. Tabel 5.6 Karakteristik Responden Yang Memperoleh Program Pelatihan Usaha di Kecamatan Tanjung Beringin No Program Pelatihan Usaha Jumlah Persen 1. Pernah 5 10% 2. Tidak Pernah 45 90% % Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-3

5.1.2 Kecamatan Bandar Khalipah Sebagian besar mata pencaharian penduduk di Kecamatan Bandar Khalipah adalah sektor perikanan laut, dan mata pencaharian lainnya yang cukup mendominan adalah sektor pertanian. Karakteristik wilayah yang diamati untuk menentukan titik wilayah berpendapatan rendah adalah prasarana daerah, kondisi sosial, pendapatan masyarakat, aksebilitas daerah, infrastruktur dan perekonomian wilayah. Luas Kecamatan Bandar Khalipah adalah 116,00 Km 2, dan jumlah penduduknya sebanyak 24.774 jiwa. a. Karakteristik Responden Kecamatan Bandar Khalipah Karakteristik Umur Berikut tabel pembagian responden menurut kelompok umur. Tabel 5.7 Karakteristik Respoden Menurut Umur di Kecamatan Bandar Khalipah No Usia Jumlah Persentase (%) 1. < 35 tahun 8 16 2. 35-55 tahun 29 58 3. > 55 tahun 13 26 Karakteristik Pendidikan Berikut tabel pembagian responden menurut karakteristik tingkat pendidikannya. Tabel 5.8 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Bandar Khalipah No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%) 1. Tidak Sekolah-Sekolah Dasar (SD) 14 28 2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 18 36 3. Sekolah Menengah Umum (SMU) 7 14 4. Sarjana 11 22 Karakteristik Mata Pencaharian Berikut tabel pembagian responden menurut karakteristik sumber mata pencaharian. Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-4

Tabel 5.9 Karakteristik Responden Menurut Sumber Mata Pencaharian di Kecamatan Bandar Khalipah No Sumber Mata Pencaharian Jumlah Persentase (%) 1. Sektor Perikanan Laut 6 12 2. Petani 13 26 3. Buruh 16 32 4. Pedagang 6 12 5, Dll 9 18 Karakteristik Pendapatan Berikut tabel pembagian responden menurut pendapatan per bulannya. Tabel 5.10 Karakteristik Responden Menurut Pendapatan di Kecamatan Bandar Khalipah No Pendapatan / Bulan Jumlah Persentase (%) 1. < Rp.500.000 13 26 2. Rp.500.000 Rp.799.999 21 42 3. Rp.800.000 Rp.1.000.000 8 16 4. > Rp.1.000.000 8 16 Karakteristik Modal Usaha Berikut tabel yang memperlihatkan ada atau tidaknya pinjaman atau kemudahan untuk memperoleh modal usaha oleh responden. Tabel 5.11 Karakteristik Responden Mendapat Pinjaman Atau Kemudahan Modal Usaha di Kecamatan Bandar Khalipah No Mendapat Modal Usah Jumlah Persentase (%) 1. Pernah 42 84 2. Tidak Pernah 8 16 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-5

Karakteristik Program Pelatihan Berikut tabel yang menunjukkan pelayanan program pelatihan untuk meningkatkan usaha masyarakat. Tabel 5.12 Karakteristik Responden Yang Memperoleh Program Pelatihan Usaha di Kecamatan Bandar Khalipah No Program Pelatihan Usaha Jumlah Persentase (%) 1. Pernah 42 84 2. Tidak Pernah 8 16 5.2 Hasil Kajian Daerah Dataran Rendah Kabupaten Serdang Bedagai memiliki wilayah dataran rendah yang pada umumnya terletak di bagian tengah Kabupaten Serdang Bedagai. Pada wilayah dataran rendah terdapat beberapa kecamatan yang masing-masing memiliki sumber daya alam khususnya pertanian yang dapat dikembangkan dan digali untuk menjadi sumber pendapatan daerah tersebut. Kecamatan yang terletak di daerah dataran rendah yang menjadi objek penelitian diantaranya Kecamatan Tebing Syahbandar dan Kecamatan Sei Bamban. 5.2.1 Kecamatan Tebing Syahbandar Kecamatan Tebing Syahbandar terletak di wilayah dataran rendah, pada umumnya mata pencahariannya adalah sektor pertanian dan perkebunan, dan mata pencaharian lainnya yang cukup dominan adalah sektor industri pengolahan. Karakteristik wilayah yang diamati untuk menentukan titik wilayah berpendapatan rendah adalah prasarana daerah, kondisi sosial, pendapatan masyarakat, aksebilitas daerah, infrastruktur dan perekonomian wilayah. Luas Kecamatan Tebing Syahbandar adalah 122,38 Km 2, jumlah penduduknya sebanyak 32.632 jiwa. Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-6

a. Karakteristik Responden Kecamatan Tebing Syahbandar Karakteristik Umur Berikut tabel pembagian responden menurut kelompok umur: Tabel 5.13 Karakteristik Respoden Menurut Umur di Kecamatan Tebing Syahbandar No Usia Jumlah Persentase (%) 1. < 35 tahun 8 16 2. 35-55 tahun 27 54 3. > 55 tahun 15 30 Karakteristik Pendidikan Berikut tabel pembagian responden menurut karakteristik tingkat pendidikannya. Tabel 5.14 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Tebing Syahbandar No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%) 1. Tidak Sekolah-Sekolah Dasar (SD) 24 48 2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 21 42 3. Sekolah Menengah Umum (SMU) 3 6 4. Sarjana 2 4 Karakteristik Mata Pencaharian Tabel 5.15 Karakteristik Responden Menurut Sumber Mata Pencaharian di Kecamatan Tebing Syahbandar No Sumber Mata Pencaharian Jumlah Persentase (%) 1. Karyawan Kebun 16 32 2. Buruh Lepas 10 20 3. Pedagang 10 20 4. Petani 8 16 5, Dll 6 12 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-7

Karakteristik Pendapatan Berikut tabel pembagian responden menurut pendapatan. Tabel 5.16 Karakteristik Responden Menurut Pendapatan di Kecamatan Tebing Syahbandar No Pendapatan / Bulan Jumlah Persentase (%) 1. < Rp.500.000 3 6 2. Rp.500.000 Rp.799.999 15 30 3. Rp.800.000 Rp.1.000.000 12 24 4. > Rp.1.000.000 20 40 Karakteristik Modal Usaha Berikut tabel yang memperlihatkan ada atau tidaknya pinjaman atau kemudahan untuk memperoleh modal usaha oleh responden. Tabel 5.17 Karakteristik Responden Mendapat Pinjaman Atau Kemudahan Modal Usaha di Kecamatan Tebing Syahbandar No Mendapat Modal Usaha Jumlah Persentase (%) 1. Pernah 19 38 2. Tidak Pernah 31 62 Karakteristik Program Pelatihan Berikut tabel yang menunjukkan pelayanan program pelatihan untuk meningkatkan usaha masyarakat. Tabel 5.18 Karakteristik Responden Yang Memperoleh Program Pelatihan Usaha di Kecamatan Tebing Syahbandar No Program Pelatihan Usaha Jumlah Persentase (%) 1. Pernah 42 84 2. Tidak Pernah 8 16 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-8

5.2.2 Kecamatan Sei Bamban Kecamatan Sei Bamban terletak di wilayah dataran rendah maka pada umumnya mata pencahariannya adalah sektor pertanian dan perkebunan, dan mata pencaharian lainnya yang cukup mendominan adalah sektor industri pengolahan. Karakteristik wilayah yang diamati untuk menentukan titik wilayah berpendapatan rendah adalah prasarana daerah, kondisi sosial, pendapatan masyarakat, aksebilitas daerah, infrastruktur dan perekonomian wilayah. Luas Kecamatan Sei Bamban adalah ± 72,41Km 2, dan jumlah penduduknya sebanyak 43.760 jiwa. a. Karakteristik Responden Kecamatan Sei Bamban Karakteristik Umur Berikut tabel pembagian responden menurut kelompok umur. Tabel 5.19 Karakteristik Responden Menurut Umur di Kecamatan Sei Bamban No Usia Jumlah Persentase (%) 1. < 35 tahun 4 8 2. 35-55 tahun 32 64 3. > 55 tahun 14 28 Karakteristik Pendidikan Berikut tabel pembagian responden menurut karakteristik tingkat pendidikannya. Tabel 5.20 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Sei Bamban No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%) 1. Tidak Sekolah-Sekolah Dasar (SD) 19 38 2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 19 38 3. Sekolah Menengah Umum (SMU) 6 12 4. Sarjana 6 12 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-9

Karakteristik Mata pencaharian Berikut tabel pembagian responden menurut karakteristik sumber mata pencaharian. Tabel 5.21 Karakteristik Responden Menurut Sumber Mata Pencaharian di Kecamatan Sei Bamban No Sumber Mata Pencaharian Jumlah Persentase (%) 1. Petani 25 50 2. Buruh Lepas 11 22 3. Pedagang 3 6 4. Dll 11 22 Karakteristik Pendapatan Berikut tabel pembagian responden menurut pendapatan per bulannya. Tabel 5.22 Karakteristik Responden Menurut Pendapatan di Kecamatan Sei Bamban No Pendapatan / Bulan Jumlah Persentase (%) 1. < Rp.500.000 17 34 2. Rp.500.000 Rp.799.999 12 24 3. Rp.800.000 Rp.1.000.000 4 8 4. > Rp.1.000.000 17 34 Karakteristik Modal Usaha Berikut tabel yang memperlihatkan ada atau tidaknya pinjaman atau kemudahan untuk memperoleh modal usaha oleh responden. Tabel 5.23 Karakteristik Responden Yang Mendapat Pinjaman Atau Kemudahan Modal Usaha di Kecamatan Sei Bamban No Mendapat Modal Usah Jumlah Persentase (%) 1. Pernah 8 16 2. Tidak Pernah 42 84 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-10

Karakteristik Program Pelatihan Berikut tabel yang menunjukkan pelayanan program pelatihan untuk meningkatkan usaha masyarakat. Tabel 5.24 Karakteristik Responden Yang Memperoleh Program Pelatihan Usaha di Kecamatan Sei Bamban No Program Pelatihan Usaha Jumlah Persentase (%) 1. Pernah 5 10 2. Tidak Pernah 45 90 5.3 Hasil Kajian Daerah Dataran Tinggi Selain wilayah pesisir dan wilayah dataran rendah, Kabupaten Serdang Bedagai juga memiliki wilayah dataran tinggi yang pada umumnya berbatasan dengan Kabupaten Simalungun atau disebelah selatan dan barat daya dari Kabupaten Serdang Bedagai. Disepanjang wilayah dataran tinggi terdapat beberapa kecamatan yang masing-masing memiliki sumber daya alam khususnya pertanian yang dapat dikembangkan dan digali untuk menjadi sumber pendapatan daerah tersebut. Kecamatan yang terletak di daerah dataran tinggi Kabupaten Serdang Bedagai diantaranya Kecamatan Silinda, Kecamatan Kotarih dan Kecamatan Bintang Bayu. 5.3.1 Kecamatan Silinda Kecamatan Silinda terletak di wilayah dataran tinggi dan pada umumnya mata pencaharian penduduknya adalah sektor pertanian. Karakteristik wilayah yang diamati untuk menentukan titik wilayah berpendapatan rendah adalah prasarana daerah, kondisi sosial, pendapatan masyarakat, aksebilitas daerah, infrastruktur dan perekonomian wilayah. Luas Kecamatan Silinda adalah 56,74 Km 2, dan jumlah penduduknya sebanyak 8.834 jiwa. a. Karakteristik Responden Kecamatan Silinda Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-11

Karakteristik Umur Berikut tabel pembagian responden menurut kelompok umur. Tabel 5.25 Karakteristik Respoden Menurut Umur di Kecamatan Silinda No Usia Jumlah Persentase (%) 1. < 35 tahun 11 22 2. 35-55 tahun 35 70 3. > 55 tahun 4 8 Karakteristik Pendidikan Berikut tabel pembagian responden menurut tingkat pendidikannya. Tabel 5.26 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Silinda No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%) 1. Tidak Sekolah-Sekolah Dasar (SD) 3 6 2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 8 16 3. Sekolah Menengah Umum (SMU) 31 62 4. Sarjana 8 16 Karakteristik Mata Pencaharian Berikut tabel pembagian responden menurut karakteristik sumber mata pencaharian: Tabel 5.27 Karakteristik Responden Menurut Sumber Mata Pencaharian di Kecamatan Silinda No Sumber Mata Pencaharian Jumlah Persentase (%) 1. Petani 31 62 2. Buruh Lepas 3 6 3. Pedagang 9 18 4. Dll 7 14 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-12

Karakteristik Pendapatan Berikut tabel pembagian responden menurut pendapatan per bulannya. Tabel 5.28 Karakteristik Responden Menurut Pendapatan di Kecamatan Silinda No Pendapatan / Bulan Jumlah Persentase (%) 1. < Rp.500.000 2 4 2. Rp.500.000 Rp.799.999 17 34 3. Rp.800.000 Rp.1.000.000 20 40 4. > Rp.1.000.000 11 22 Karakteristik Modal Usaha Berikut tabel yang memperlihatkan ada atau tidaknya pinjaman atau kemudahan untuk memperoleh modal usaha oleh responden. Tabel 5.29 Karakteristik Responden Yang Mendapat Pinjaman Atau Kemudahan Modal Usaha di Kecamatan Silinda No Mendapat Modal Usah Jumlah Persentase (%) 1. Pernah 16 32 2. Tidak Pernah 34 68 Karakteristik Program Pelatihan Berikut tabel yang menunjukkan pelayanan program pelatihan untuk meningkatkan usaha masyarakat. Tabel 5.30 Karakteristik Responden Yang Memperoleh Program Pelatihan Usaha di Kecamatan Silinda No Program Pelatihan Usaha Jumlah Persentase (%) 1. Pernah 24 48 2. Tidak Pernah 26 52 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-13

5.3.2 Kecamatan Kotarih Kecamatan Kotarih terletak di wilayah dataran tinggi dan pada umumnya mata pencahariannya adalah sektor pertanian. Karakteristik wilayah yang diamati untuk menentukan titik wilayah berpendapatan rendah adalah prasarana daerah, kondisi sosial, pendapatan masyarakat, aksebilitas daerah, infrastruktur dan perekonomian wilayah. Luas wilayah Kecamatan Kotarih adalah 78,02 Km 2 dan jumlah penduduknya sebanyak 7.975 jiwa. a. Karakteristik Responden Kecamatan Kotarih Karakteristik Umur Berikut tabel pembagian responden menurut kelompok umur. Tabel 5.31 Karakteristik Responden Menurut Umur di Kecamatan Kotarih No Usia Jumlah Persentase (%) 1. < 35 tahun 11 22 2. 35-55 tahun 35 70 3. > 55 tahun 4 8 Karakteristik Pendidikan Berikut tabel pembagian responden menurut karakteristik tingkat pendidikannya. Tabel 5.32 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Kotarih No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%) 1. Tidak Sekolah-Sekolah Dasar (SD) 4 8 2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 14 28 3. Sekolah Menengah Umum (SMU) 25 50 4. Sarjana 7 14 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-14

Karakteristik Mata Pencaharian Berikut tabel pembagian responden menurut sumber mata pencaharian. Tabel 5.33 Karakteristik Responden Menurut Sumber Mata Pencaharian di Kecamatan Kotarih No Sumber Mata Pencaharian Jumlah Persentase (%) 1. Petani 31 62 2. Buruh Lepas 3 6 3. Pedagang 9 18 4. Dll 7 14 Karakteristik Pendapatan Berikut tabel pembagian responden menurut pendapatan per bulannya. Tabel 5.34 Karakteristik Responden Menurut Pendapatan di Kecamatan Kotarih No Pendapatan / Bulan Jumlah Persentase (%) 1. < Rp.500.000 7 14 2. Rp.500.000 Rp.799.999 11 22 3. Rp.800.000 Rp.1.000.000 14 28 4. > Rp.1.000.000 18 36 Karakteristik Modal Usaha Berikut tabel yang memperlihatkan ada atau tidaknya pinjaman atau kemudahan untuk memperoleh modal usaha oleh responden. Tabel 5.35 Karakteristik Responden Yang Mendapat Pinjaman Atau Kemudahan Modal Usaha di Kecamatan Kotarih No Mendapat Modal Usah Jumlah Persentase (%) 1. Pernah 4 8 2. Tidak Pernah 46 92 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-15

Karakteristik Program Pelatihan Berikut tabel yang menunjukkan pelayanan program pelatihan untuk meningkatkan usaha masyarakat. Tabel 5.36 Karakteristik responden Yang Memperoleh Program Pelatihan Usaha di Kecamatan Kotarih No Program Pelatihan Usaha Jumlah Persentase (%) 1. Pernah 0 0 2. Tidak Pernah 50 100 5.3.3 Kecamatan Bintang Bayu Kecamatan Bintang Bayu terletak di wilayah dataran tinggi dan pada umumnya mata pencahariannya adalah sektor pertanian. Karakteristik wilayah yang diamati untuk menentukan titik wilayah berpendapatan rendah adalah prasarana daerah, kondisi sosial, pendapatan masyarakat, aksebilitas daerah, infrastruktur dan perekonomian wilayah. Luas Kecamatan Bintang Bayu adalah ± 95,59 Km 2, dan jumlah penduduknya sebanyak 10.581 jiwa. a. Karakteristik Responden Kecamatan Bintang Bayu Karakteristik Umur Berikut tabel pembagian responden menurut kelompok umur. Tabel 5.37 Karakteristik Responden Menurut Umur di Kecamatan Bintang Bayu No Usia Jumlah Persentase (%) 1. < 35 tahun 11 22 2. 35-55 tahun 36 72 3. > 55 tahun 3 6 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-16

Karakteristik Pendidikan Berikut tabel pembagian responden menurut karakteristik tingkat pendidikannya. Tabel 5.38 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Bintang Bayu No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%) 1. Tidak Sekolah-Sekolah Dasar (SD) 7 14 2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 23 46 3. Sekolah Menengah Umum (SMU) 17 34 4. Sarjana 3 6 Karakteristik Mata Pencaharian Berikut tabel pembagian responden menurut sumber mata pencaharian. Tabel 5.39 Karakteristik Responden Menurut Sumber Mata Pencaharian di Kecamatan Bintang Bayu No Sumber Mata Pencaharian Jumlah Persentase (%) 1. Petani 29 58 2. Buruh Lepas 9 18 3. Pedagang 7 14 4. Dll 5 10 Karakteristik Pendapatan Berikut tabel pembagian responden menurut pendapatan per bulannya. Tabel 5.40 Karakteristik Responden Menurut Pendapatan di Kecamatan Bintang Bayu No Pendapatan / Bulan Jumlah Persentase (%) 1. < Rp.500.000 3 6 2. Rp.500.000 Rp.799.999 10 20 3. Rp.800.000 Rp.1.000.000 21 42 4. > Rp.1.000.000 16 32 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-17

Karakteristik Modal Usaha Berikut tabel yang memperlihatkan ada atau tidaknya pinjaman atau kemudahan untuk memperoleh modal usaha oleh responden. Tabel 5.41 Karakteristik Responden Yang Mendapat Pinjaman Atau Kemudahan Modal Usaha di Kecamatan Bintang Bayu No Mendapat Modal Usah Jumlah Persentase (%) 1. Pernah 37 74 2. Tidak Pernah 13 26 Karakteristik Program Pelatihan Berikut tabel yang menunjukkan pelayanan program pelatihan untuk meningkatkan usaha masyarakat. Tabel 5.42 Karakteristik Responden Yang Memperoleh Program Pelatihan Usaha di Kecamatan Bintang Bayu No Program Pelatihan Usaha Jumlah Persentase (%) 1. Pernah 27 54 2. Tidak Pernah 23 46 5.4 Analisis Derajat Keunggulan Komoditas Berikut ini disajikan data produksi komiditas unggulan kabupaten Serdang Bedagai yang terdapat di wilayah penelitian : Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-18

Tabel 5.43 Nilai LQ Komoditi Unggulan di Kecamatan Berpendapatan Rendah (Wilayah Pesisir) No. Komoditi Produksi/Populasi Satuan LQ Kecamatan Tanjung Beringin 1 Unggas 114363.00 ekor 1.81671 2 Padi 41474.00 ton 0.65884 3 Perikanan Tangkap 9786.00 ton 0.15546 4 Kelapa Sawit 2270.50 ton 0.03607 5 Kambing 763.00 ekor 0.01212 6 Kelapa 334.90 ton 0.00532 7 Sapi 287.00 ekor 0.00456 8 Perikanan Budidaya 117.50 ton 0.00187 9 Ubi Kayu 88.00 ton 0.00140 10 Kakao 8.13 ton 0.00013 11 Jagung 0.00 ton 0.00000 12 Karet 0.00 ton 0.00000 Kecamatan Bandar Khalipah 1 Unggas 74439.00 ekor 1.18250 2 Padi 31988.00 ton 0.50815 3 Kelapa Sawit 17339.90 ton 0.27545 4 Kambing 1751.00 ekor 0.02782 5 Perikanan Tangkap 1214.00 ton 0.01929 6 Ubi Kayu 1022.00 ton 0.01623 7 Sapi 806.00 ekor 0.01280 8 Kelapa 323.55 ton 0.00514 9 Perikanan Budidaya 133.00 ton 0.00211 10 Jagung 81.00 ton 0.00129 11 Kakao 34.06 ton 0.00054 12 Karet 16.97 ton 0.00027 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-19

Tabel 5.44 Nilai LQ Komoditi Unggulan di Kecamatan Berpendapatan Rendah (Wilayah Dataran Rendah) No. Komoditi Produksi/Populasi Satuan LQ Kecamatan Tebing Syahbandar 1 Unggas 146722.00 ekor 2.33075 2 Ubi Kayu 16037.00 ton 0.25476 3 Karet 16021.00 ton 0.25450 4 Padi 6701.00 ton 0.10645 5 Jagung 6275.00 ton 0.09968 6 Kelapa Sawit 5187.77 ton 0.08241 7 Kambing 4968.00 ekor 0.07892 8 Sapi 1378.00 ekor 0.02189 9 Perikanan Budidaya 240.00 ton 0.00381 10 Kakao 79.85 ton 0.00127 11 Kelapa 13.24 ton 0.00021 12 Perikanan Tangkap 0.00 ton 0.00000 No. Komoditi Produksi/Populasi Satuan LQ Kecamatan Sei Bamban 1 Unggas 209708.00 ekor 3.33132 2 Padi 65246.00 ton 1.03647 3 Kambing 5798.00 ekor 0.09210 4 Ubi Kayu 1333.00 ton 0.02118 5 Sapi 956.00 ekor 0.01519 6 Kelapa Sawit 925.32 ton 0.01470 7 Perikanan Budidaya 60.00 ton 0.00095 8 Jagung 55.00 ton 0.00087 9 Kelapa 53.49 ton 0.00085 10 Kakao 15.20 ton 0.00024 11 Karet 0.00 ton 0.00000 12 Perikanan Tangkap 0.00 ton 0.00000 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-20

Tabel 5.45 Nilai LQ Komoditi Unggulan di Kecamatan Berpendapatan Rendah (Wilayah Dataran Tinggi) No. Komoditi Produksi/Populasi Satuan LQ Kecamatan Kotarih 1 Unggas 76035.00 ekor 1.20785 2 Kelapa Sawit 11849.32 ton 0.18823 3 Ubi Kayu 4587.00 ton 0.07287 4 Jagung 2159.00 ton 0.03430 5 Padi 2077.00 ton 0.03299 6 Kambing 1966.00 ekor 0.03123 7 Karet 582.85 ton 0.00926 8 Sapi 189.00 ekor 0.00300 9 Perikanan Budidaya 129.00 ton 0.00205 10 Kakao 13.59 ton 0.00022 11 Kelapa 0.00 ton 0.00000 12 Perikanan Tangkap 0.00 ton 0.00000 Kecamatan Silinda 1 Unggas 51141.00 ekor 0.81240 2 Kelapa Sawit 5922.50 ton 0.09408 3 Padi 3136.00 ton 0.04982 4 Jagung 1697.00 ton 0.02696 5 Kambing 1074.00 ekor 0.01706 6 Karet 593.20 ton 0.00942 7 Sapi 201.00 ekor 0.00319 8 Ubi Kayu 132.00 ton 0.00210 9 Perikanan Budidaya 117.00 ton 0.00186 10 Kakao 27.10 ton 0.00043 11 Kelapa 20.57 ton 0.00033 12 Perikanan Tangkap 0.00 ton 0.00000 Kecamatan Bintang Bayu 1 Unggas 57285.00 ekor 0.91000 2 Kelapa Sawit 7575.86 ton 0.12035 3 Kambing 3068.00 ekor 0.04874 4 Ubi Kayu 2272.00 ton 0.03609 5 Sapi 1328.00 ekor 0.02110 6 Padi 1025.00 ton 0.01628 7 Jagung 903.00 ton 0.01434 8 Karet 809.81 ton 0.01286 9 Perikanan Budidaya 107.00 ton 0.00170 10 Kelapa 33.89 ton 0.00054 11 Kakao 11.69 ton 0.00019 12 Perikanan Tangkap 0.00 ton 0.00000 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-21

5.5 Pembahasan Hasil Penelitian 5.5.1 Komposisi Umur Penduduk Dari hasil penelitian, ditemukan informasi bahwa seluruh wilayah yang menjadi objek penelitian memiliki penduduk usia produktif yang cukup besar. Hal ini menunjukkan bahwa di wilayah berpendapatan rendah memiliki potensi tenaga kerja yang cukup besar. Potensi tenaga kerja ini dapat menjadi salah satu penjamin perekonomian wilayah berpendapatan rendah di kabupaten Serdang Bedagai di masa-masa yang akan datang. 5.5.2 Komposisi Tingkat Pendidikan Penduduk Dari hasil penelitian, diperoleh informasi bahwa sebagian besar penduduk di wilayah kajian telah menamatkan pendidikan setingkat SMP. Kecamatan Tanjung Beringin merupakan wilayah dengan penduduk yang menamatkan pendidikan setingkat SD paling besar, yaitu 68 % dari total responden, sedangkan yang paling baik tingkat pendidikan nya adalah kecamatan Silinda dengan 62 % dari total responden telah menamatkan pendidikan setingkat SMA. Data tersebut di atas selaras dengan data-data yang pernah dikeluarkan selama ini, bahwa rata-rata lama sekolah masyarakat kabupaten Serdang Bedagai hanya mencapai 8,6 tahun atau dengan kata lain, rata-rata masyarakat kabupaten Serdang Bedagai tidak tamat SMP. Wilayah-wilayah yang rendah tingkat pendidikan masyarakatnya terletak di pesisir kabupaten Serdang Bedagai. Disesuaikan dengan data komposisi penduduk yang diperoleh dari penelitian, diketahui bahwa penduduk yang tidak menamatkan pendidikan sampai dengan tingkat SMP adalah usia > 35 tahun, hal ini menunjukkan bahwa penduduk usia tersebut pada saat usia sekolah nya belum memperoleh kesempatan bersekolah. Sedangkan penduduk usia < 35 Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-22

tahun, rata-rata telah berpendidikan minimal tamat SMP, hal ini terjadi karena program Wajib Belajar (WAJAR) 9 Tahun yang telah digalakkan oleh Pemerintah selama 2 (dua) dekade ini. 5.5.3 Akses Modal Usaha Dari hasil penelitian, diperoleh data bahwa sebagian besar masyarakat di wilayah penelitian tidak memperoleh fasilitas modal dari Pemerintah. Bahkan dari data terlihat bahwa persebaran penduduk yang memperoleh fasilitas modal dari Pemerintah tidak tersebar secara merata di setiap wilayah. 5.5.4 Kesempatan Memperoleh Pelatihan Usaha Sesuai dengan data yang menyebutkan bahwa sebagian besar masyarakat atau responden di wilayah penelitian tidak mendapatkan akses modal dari Pemerintah, maka sebagian besar masyarakat atau responden juga tidak pernah mendapatkan pelatihan mengelola usaha dari Pemerintah. Untuk masa yang akan datang, diharapkan Pemerintah dapat memberikan bantuan akses modal yang ringan kepada masyarakat agar dapat mengembangkan kegiatan perekonomian keluarganya, akan tetapi modal yang diberikan sebaiknya disertai dengan berbagai pelatihan yang dibutuhkan dan monitoring baik sebelum menerima maupun setelah menerima bantuan modal. Hal ini perlu dilakukan agar terjamin keberlangsungan modal yang diberikan, sehingga tujuan pemberian bantuan modal dapat tercapai. 5.5.5 Kondisi Infrastruktur dan Produksi Wilayah Secara umum dapat dikatakan bahwa potensi terbesar kabupaten Serdang Bedagai ada pada sektor pertanian, hal ini berkaitan dengan sumbangan sektor ini yang terbesar terhadap pembentukan PDRB kabupaten Serdang Bedagai. Hal inilah yang mendasari pada saat penelitian, kondisi jaringan irigasi lah yang diamati. Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-23

Sesuai dengan data yang diperoleh dari penelitian serta diselaraskan dengan data-data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Kecamatan Tanjung Beringin dan Bandar Khalifah memiliki bangunan irigasi yang lebih sedikit di bandingkan dengan kecamatan Teluk Mengkudu, Perbaungan dan Pantai Cermin, padahal luas sawah di 2 (dua) kecamatan tersebut cukup luas, bahkan lebih luas dibandingkan di kecamatan Teluk Mengkudu. Akibatnya produksi padi di kedua kecamatan lebih rendah dibandingkan 3 (tiga) kecamatan lain di wilayah tersebut. Diharapakan pemerintah daerah melakukan perbaikan saluran (bangunan) irigasi di kecamatan Tanjung Beringin dan Bandar Khalifah. Kecamatan Sei Bamban merupakan wilayah yang memiliki luas sawah paling besar di Kabupaten Serdang Bedagai akan tetapi memiliki jumlah bangunan irigasi paling sedikit, padahal produktifitas padi di wilayah ini termasuk tinggi (49,85 kw/ha) di atas produktifitas Kabupaten Serdang Bedagai (49,62 kw/ha). Pemerintah Daerah Sebaiknya memberikan prioritas pembangunan saluran (bangunan) irigasi di wilayah ini. Jika dilihat dari kuantitas saluran (bangunan) irigasi di wilayah dataran tinggi Kabupaten Serdang Bedagai, secara umum dapat dikatakan mencukupi. Akan tetapi jika dilihat dari kualitas, kondisi saluran (bangunan) irigasi di wilayah ini adalah yang terburuk di Kabupaten Serdang Bedagai. Hal ini menyebabkan produktifitas padi di wilayah ini di bawah produktifitas padi kabupaten Serdang Bedagai. Bahkan jika dilihat dari kondisi di lapangan telah banyak terjadi alih fungsi lahan akibat saluran (bangunan) irigasi yang tidak baik. Hal ini perlu mendapat perhatian pemerintah daerah, karena menurut pengamatan terdapat berbaga wilayah yang ditanami tanaman tahunan yang tidak akan mungkin kembali kepada pertanaman padi walaupun saluran (bangunan) irigasinya diperbaiki. Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-24

5.5.6 Tingkat Kesehatan Sesuai dengan konsentrasi penelitian ini, yaitu di wilayah yang berpendapatan rendah, maka status kesehatan yang diteliti juga adalah jenis penyakit yang diperkirakan terjadi akibat rendahnya tingkat kesejahteraan di wilayah tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dan informasi dari beberapa instansi, diperoleh data sebagai berikut : Kecamatan Tanjung Beringin dan Bandar Khalifah merupakan wilayah yang secara rasio paling rendah tingkat kesehatannya dibandingkan dengan kecamatan lain yang termasuk wilayah pesisir (Kecamatan Perbaungan, Pantai Cermin, dan Teluk Mengkudu). Hal ini menunjukkan bahwa di kecamatan Tanjung Beringin dan Bandar khalifah kesadaran masyarakat dalam melaksanakan PHBS sangat rendah. Akibat dari kesejahteraan yang rendah sehingga masyarakat tidak mampu menyediakan sarana dan prasarana yang layak. Dimana dari 32 penduduk di Kecamatan ditemukan menderita penyakit diare, malaria, DBD, dan TB, setiap 34 penduduk di kecamatan Bandar khalifah di temukan berpenyakit diare, malaria, BDB dan TB. Pemerintah Daerah diharapkan melakukan perbaikan sarana dan prasarana pemukiman di dua kecamatan ini khususnya berkaitan yang berkaitan dengan sanitasi dan penyediaan sarana air bersih serta bantuan penyediaan rumah layak huni. Untuk wilayah dataran rendah Kabupaten Serdang Bedagai, kecamatan Tebing Tinggi dan Sei Rampah merupakan kecamatan yang paling banyak ditemukan penyakit BDB, diare, TB dan malaria. Kecamatan Sei Rampah sebagai ibukota kabupaten yang merupakan pusat pemerintahan dan perdagangantidak menjamin tingkat PHBS masyarakatnya tinggi. Kecendrungan Kecamatan Sei Rampah mengalami kebanjiran mengindikasikan buruknya sistem sanitasi di Kecamatan Sei Rampah. Hal ini berdampak dengan tingginya kasus diare di kecamatan Sei Rampah. Pemerintah daerah diharapkan Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-25

memprioritaskan penanganan banjir di kecamatan sei rampah secara umumm dan secara khusus di Desa Sei Rampah. Secara umum, tingkat kesehatan di kecamatan yang termasuk wilayah dataran tinggi di Kabupaten Serdang Bedagai hampir sama dengan wilayah lainnya, dimana penyakit yang dominan adalah diare, yang merupakan akibat buruknya sistem sanitasi pemukiman. Akan tetapi ada beberapa penyakit yang dahulu tidak ditemukan di wilayah ini seperti DBD dan malaria, saat ini telah ditemukan di wilayah ini. Hal ini perlu diteliti lebih lanjut oleh pemerintah daerah sehingga cakupan penanganan penyakit penyakit tersebut yang telah ada selama ini dapat diperluas sampai ke wilayah dataran tinggi Kabupaten Serdang Bedagai. 5.5.7 Tingkat Kesejahteraan Persentase keluarga pra-sejahtera di suatu wilayah merupakan gambaran tingkat kesejahteraan wilayah tersebut. Semakin tinggi persentase nya, maka semakin rendah tingkat kesejahteraan wilayah tersebut. Dari hasil penelitian dan data sekunder diperoleh informasi sebagai berikut : Wilayah pesisir kabupaten Serdang Bedagai rata-rata memiliki persentase keluarga pra sejahtera yang tinggi atau di atas rata-rata persentase keluarga pra sejahtera Kabupaten Serdang Bedagai. Hanya Kecamatan Perbaungan yang merupakan salah satu pusat perdagangan dan jasa di Kabupaten Serdang Bedagai yang memiliki persentase keluarga pra sejahtera yang rendah di wilayah pesisir. Gambaran ini menunjukkan bahwa wilayah pesisir merupakan kantong kemiskinan di Kabupaten Serdang Bedagai. Padahal di wilayah pesisir terdapat banyak potensi ekonomi, separasi pertanian, perikanan dan pariwisata. Hal ini diharapkan menjadi Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-26

prioritas, pemerintah daerah untuk melakukan pembangunan ekonomi yang lebih besar di wilayah ini. Kecamatan Tanjung Beringin dan Bandar Khalipah adalah objek penelitian untuk wilayah pesisir. Sumber mata pencaharian di Kabupaten Bandar Khalipah yang mendominasi adalah buruh. Hal ini sangat bertentangan dengan sumber daya yang seharusnya berpotensi di daerah yaitu sektor hasil laut karena Kecamatan Bandar Khalipah adalah salah satu kecamatan di wilayah pesisir. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebanyak 32% responden bermatapencaharian sebagai buruh lepas. Hal ini dapat menggambarkan sedikitnya peluang masyarakat untuk berperan pada hasil laut ataupun pertanian karena disebabkan kepemilikan usaha oleh beberapa orang saja atau tidak merata. Hal ini disebabkan juga oleh jarak kecamatan Bandar Khalipah yang berdekatan dengan kecamatan Tebing Syahbandar kabupaten Serdang Bedagai dan kecamatan Medang Deras kabupaten Batu Bara, dimana pada kedua wilayah tersebut banyak terdapat pabrik. Rendahnya pendapatan masyarakat karena kurangnya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan masyarakat. Kebanyakan ibu rumah tangga hanya berdiam di rumah saja dan yang bekerja adalah suami mereka dimana penghasilan per rumah tangga sebanyak 68% < Rp.800.000 per bulan. Dari hasil penelitian di lapangan diketahui bahwa masyarakat di Kecamatan Tanjung Beringin pada umumnya adalah bermata pencaharian di sektor hasil laut dan pertanian. Terbukti setelah dilakukan penelitian lapangan terdapat 58% penduduknya tergantung pada alam yaitu hasil laut. Namun ada beberapa masyarakat yang mencari nafkah sebagai petani, buruh, pedagang atau pekerjaan lainnya. Karena daerah ini terletak di daerah paling pesisir maka penduduk daerah ini tidak dapat menggunakan lahan tanah Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-27

untuk pertanian darat secara maksimal. Maka hasil laut dan perikanan merupakan mata pencaharian yang sangat mendukung masyarakatnya untuk berpenghasilan. Profesi sebagai nelayan adalah pekerjaan yang sangat berat. Mereka yang menjadi nelayan tidak dapat membayangkan pekerjaan lain yang lebih mudah, sesuai kemampuan yang mereka miliki. Keterampilan sebagai nelayan bersifat sangat sederhana dan hampir sepenuhnya dapat dipelajari dari orang tua mereka sejak kecil. Dari kasus-kasus keluarga yang diteliti, ternyata kebanyakan mereka tidak mampu membebaskan diri dari profesi nelayan. Di Kecamatan Tanjung Beringin, nelayan bisa di kategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu: Nelayan buruh yaitu nelayan yang bekerja dengan alat tangkap milik orang lain; Nelayan juragan yaitu nelayan yang memiliki alat tangkap yang dioperasikan oleh orang lain; Nelayan perorangan yaitu nelayan yang memiliki peralatan tangkap sendiri dan dalam pengoperasiannya tidak melibatkan orang lain. Namun kebanyakan penduduk di Kecamatan Tanjung Beringin adalah nelayan buruh, bahkan nelayan juragan berasal dari daerah lain. Adapun nelayan perorangan hanya menggunakan alat yang sangat minim sekali, sehingga hasilnya juga sangat sedikit. Kecamatan Tanjung Beringin termasuk kecamatan yang kehidupan masyarakatnya kebanyakan dikategorikan prasejahtera. Hal tersebut dapat kita lihat dari pendapatan per kepala keluarga 1.000.000 rupiah sebanyak 90%, dimana pada umumnya ibu rumah tangga tidak bekerja lagi karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan untuk membantu suami mereka. Pendapatan masyarakatnya tergolong masih dibawah rata-rata kemakmuran dilihat dari kehidupan yang semakin maju dan terdapatnya banyak persoalan kehidupan misalnya tingginya kebutuhan pangan, kebutuhan sandang, kebutuhan papan dan juga kebutuhan sosial lainnya misalnya biaya sekolah. Selain itu Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-28

sulitnya menemukan lapangan usaha yang ada di daerah hingga memaksa masyarakat hanya mengandalkan hasil alam yang semakin lama sudah tidak bersahabat lagi. Begitu juga dengan lahan pertanian juga banyak mengalami kendala, misalnya sawah pada umumnya memiliki jaringan irigasi yang masih kurang memadai dan belum merata. Khususnya yang mengandalkan hasil laut, rendahnya pendapatan penduduk dikarenakan faktor yang menghambat peningkatan pendapatan mereka yang sebagian besar mengandalkan hasil laut. Alat-alat yang digunakan masih menggunakan fasilitas seadanya saja padahal saat ini perkembangan daerah yang menjadi tempat pengambilan hasil laut telah dikuasai oleh perusahaan-perusahaan yang telah menggunakan fasilitas dan alat yang lebih maju seperti pukat harimau. Masalah ini telah menjadi faktor yang sangat mengganggu penduduk yang sebagian besar mengharapkan hasil laut. Persaingan yang sangat tidak memadai bagi penduduk telah menjadikan hasil laut mereka beberapa dekade ini telah banyak mengalami kemerosotan. Ditambah lagi harga hasil laut yang sangat murah jika di bandingkan dengan harga ikan di pasaran. Hal ini dimungkinkan karena buruknya kondisi infrastruktur jalan misalnya di desa Bagan Kuala dan juga banyaknya biaya operasi pengambilan hasil laut misalnya perbaikan kapal. Kondisi infrastruktur mengakibatkan persaingan para tengkulak atau pedagang hasil laut tidak begitu bersaing karena kurangnya minat pedagang masuk ke wilayah tersebut. Karena akses yang sangat tertutup hingga mengakibatkan mobilitas perekonomian misalnya desa Bagan Kuala tidak begitu lancar atau sangat tertutup. Wilayah dataran rendah Kabupaten Serdang Bedagai memiliki rata-rata persentase keluarga pra sejahtera yang lebih rendah dari rata-rata kabupaten. Kualitas infrastruktur yang baik di wilayah ini mengakibatkan berjalannya perekonomian dengan baik di wilayah ini. Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-29

Kecamatan Tebing Syahbandar dan Sei Bamban adalah objek penelitian di wilayah dataran rendah. Dari hasil survey, diperoleh data bahwa tingkat pendapatan masyarakat atau responden yang berdomisili di kecamatan tebing Syahbandar sudah cukup baik, karena 40 % dari responden adalah penduduk yang memiliki pendapatan > 1.000.000,-. Sedangkan untuk kecamatan Sei Bamban juga sudah cukup baik dengan 34 % responden yang tinggal di Sei Bamban telah memiliki pendapatan > 1.000.000,-. Walaupun ada beberapa kecamatan di wilayah dataran tinggi yang memiliki persentase keluarga pra sejahtera yang di atas rata-rata kabupaten, akan tetapi secara komulatif masih di bawah rata-rata kabupaten. Bahkan ada kecamatan di wilayah ini yang memiliki persentase keluarga pra sejahtera terendah di Kabupaten Serdang Bedagai yaitu Kecamatan Dolok Merawan. Secara umum dari data yang ada dapat diamati bahwa wilayah yang luas areal perkebunannya besar atau banyak perusahaan perkebunan memiliki persentase keluarga pra sejahtera yang rendah. Dari data ini dapat diambil kesimpulan bahwa sektor perkebunan ataupun perusahaan perkebunan berperan penting dalam pengentasan kemiskinan. Pola seperti ini dapat ditargetkan di wilayah lain dengan mendirikan unit usaha sesuai potensi masing-masing wilayah. 5.5.8 Analisis Komoditi Unggulan Sesuai dengan hasil uji LQ terhadap beberapa komoditi unggulan kabupaten Serdang Bedagai, diperoleh hasil LQ < 1 untuk hamper seluruh komoditi. Hanya komoditi ternak unggas dan padi di kecamatan Sei Bamban yang memiliki nilai LQ > 1. Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-30

Nilai LQ < 1 bukan menandakan komoditi tersebut tidak unggul, akan tetapi akibat dari rendahnya produktifitas komoditi-komoditi tersebut di wilayah berpendapatan rendah. Kondisi ini akibat dari rendahnya kualitas infrastruktur di wilayah berpendapatan rendah. Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai 5-31