Transparansi Penggunaan Anggaran

dokumen-dokumen yang mirip
Ketentuan UU KIP dan Peraturan Turunannya

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

MEMUTUSKAN: : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI.

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI

MONITORING WEBSITE BADAN PUBLIK

PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN - 1 -

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 28 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG

DAFTAR INFORMASI PUBLIK TAHUN BERKALA ---

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

I NYOMAN GDE LEGAWA PARTHA Ketua Komisi Informasi Provinsi Bali. Karangasem, 29 Maret 2016

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

RAPAT KOORDINASI JFU PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

Perubahan Peradaban Dunia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN PENGISIAN INFORMASI PUBLIK. No. JENIS INFORMASI KETERSEDIAAN. Informasi tentang profil Badan Publik

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 42 TAHUN 2017

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR : 48 / SEKDA /2014 TANGGAL : 2 September 2014 DAFTAR INFORMASI PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN B. MAKSUD DAN TUJUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

TANYA JAWAB STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT KABINET

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP BADAN PUBLIK DI JAWA BARAT TAHUN 2017 KETERSEDIAAN INFORMASI YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT PETUNJUK UMUM

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

2. Tujuan dilahirkannya UU. No. 14 Tahun 2008 adalah: menjamin hak warga negara utk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan

DAFTAR INFORMASI PUBLIK SECARA BERKALA

BUPATI INDRAMAYU PERATURAN BUPATI INDRAMAYU NOMOR : 7A TAHUN 2014 TENTANG

DAFTAR INFORMASI PUBLIK TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR. Unit yang Menguasai Informasi. Ringkasan isi informasi informasi

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

soekartono ė-mail :

2 Geospasial tentang Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik di Badan Informasi Geospasial; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Rapat Persiapan Monev PPID Tahun 2018

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

KOMINFO PEMAHAMAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

Penguatan PPID Kementerian Perhubungan dalam pelaksanaan UU KIP. By : Henny S. Widyaningsih

2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) DALAM MELAYANI PERMINTAAN INFORMASI PUBLIK

BUPATI KLATEN PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMNAS HAM. Informasi. Publik. Pelayanan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR INFORMASI PUBLIK BENTUK INFO YG TERSEDIA WAJIB DISEDIAKAN SETIAP SAAT WAJIB DIUMUMKAN SECARA BERKALA

TENTARA NASIONAL INDONESIA PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

2011, No Menetapkan Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149); 3. Peraturan Menteri

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI,

PEMERINTAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR

PENGUATAN FUNGSI DAN PERAN PPID

BUPATI GIANYAR PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

DOKUMEN DAFTAR INFORMASI PUBLIK. Pejabat, Unit, dan SATKER yang Menguasai Informasi

2016, No Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Le

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

MEKANISME PELAYANAN INFORMASI DI BADAN LITBANGKES. Muhammad Rijadi, SKM, MScPH. Kepala Bagian IPD Sekretariat Badan Litbangkes

Soekartono KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PUSAT INFORMASI DAN HUMAS

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 313, 2012

SOP PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 10 TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 97 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN WALIKOTA MAGELANG NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

GUBERNUR SUMATERA BARAT

KETERBUKAAN INFORMASI Manfaat bagi Negara dan Masyarakat. Abdul Rahman Ma mun Ketua KOMISI INFORMASI Pusat

DAFTAR INFORMASI PUBLIK SECARA BERKALA

KOMINFO. Disampaikan oleh : Soekartono

PETUNJUK UMUM. 3. Kuesioner diisi dan ditandatangani oleh Pejabat Pengelola Informasi Publik (PPID) Utama di PPID Badan Publik masingmasing.

2011, No Tata Cara Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DOKUMEN DAFTAR INFORMASI PUBLIK. Pejabat, Unit, dan SATKER yang Menguasai Informasi

DAFTAR INFORMASI PUBLIK SECARA BERKALA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

O L E H : M A H Y U D I N Y U S D A R

soekartono ė-mail : KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PUSAT INFORMASI DAN HUMAS

PPID UTAMA MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP DI PPID PEMBANTU DAN SATKER PENDIDIKAN TAHUN 2017

PPID UTAMA MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP DI PPID PEMBANTU DAN SATKER PENDIDIKAN TAHUN 2017

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

FORM II : DAFTAR INFORMASI PUBLIK

Transkripsi:

Transparansi Penggunaan Anggaran (Disampaikan pada Rapat Kerja RRI Seluruh Indonesia di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, 11 Agustus 2015) Abdulhamid Dipopramono Ketua Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia

Perubahan Paradigma Pemerintahan Badan Publik dan PPID Jenis Informasi dan Perlakuannya Ketentuan Pidana 2

Perubahan Paradigma Pemerintahan. 3

Platform Pemerintahan Sebelum Era 19800-an Era 1990-an Era 2000-an o Pemerintahan yang kuat (Strong Government) o Pemerintahan yang membangun (Government and Development) o Pemerintahan yang demokratis (Democratic Government) o Pemerintahan yang baik (Good Government) o Pemerintahan yang bersih (Clean Government) o Tatakelola pemerintahan yang baik (Good Governance) Pemerintahan yang terbuka (Open Goverment) Ciri: 1. Transparansi dalam birokrasi. 2. Partisipasi masyarakat dalam bernegara. 3. Kolaborasi antarkomponen negara. 4

Sosio-Historis Pemerintahan Terbuka di Indonesia UU No 25/2009 Pelayanan Publik Perkembangan Demokrasi Perkembangan ICT UU No 14/2008 Keterbukaan Informasi Publik 5

Prinsip-prinsip Good Government (Yang Sejalan dengan Prinsip-prinsip KIP) No Prinsip Pengertian 1 Partisipasi Warga memiliki hak (dan lalu mempergunakannya) untuk menyampaikan pendapat dan bersuara dalam proses perumusan kebijakan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung. 2 Penegakan Hukum Hukum diberlakukan bagi siapa pun tanpa pengecualian, hak asasi manusia dilindungi, sambil tetap dipertahankan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. 3 Transparansi Penyediaan informasi tentang pemerintahan bagi publik dan dijaminnya kemudahan dalam memperoleh informasi yang benar, akurat, dan memadai. 4 Kesetaraan Adanya peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk beraktivitas, berusaha, dan dalam pemerintahan. 5 Daya Tanggap Kepekaan para pengelola Badan Publik terhadap aspirasi masyarakat (ada yang menyebutnya dengan istilah: Responsif). 6

Prinsip-prinsip Good Government (Yang Sejalan dengan Prinsip-prinsip KIP) No Prinsip Pengertian 6 Wawasan ke Depan Pengelolaan masyarakat dimulai dengan visi, misi, dan strategi yang jelas. 7 Akuntabilitas Adanya laporan dari Badan Publik dan para penentu kebijakan kepada publik. 8 Pengawasan Publik 9 Efektivitas dan Efisiensi Terlibatnya publik dalam mengontrol kegiatatan Badan Publik (pemerintah, parlemen, dan aparat hukum) Terselenggaranya kegiatan Badan Publik dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab. 10 Profesionalisme Kemampuan dan moral penyelenggara pemerintahan/badan Publik untuk mampu memberi pelayanan yang mudah, cepat, tepat kepada publik dengan biaya yang terjangkau. * Diolah dari berbagai literatur. 7

Perubahan Paradigma Pasca-Terbitnya UU KIP

Tujuan UU No.14/2008 (Pasal 3) Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik; Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik; Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik; Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel, serta dapat dipertanggungjawabkan; Mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas. 9

Badan Publik dan PPID. 10

Pengertian Badan Publik Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat dan/atau luar negeri. 11

Kewajiban Badan Publik (Pasal 7) (1) Badan Publik wajib menyediakan, memberikan, dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan. (2) Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan. (3) Untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Badan Publik harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelol Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah. (4) Badan Publik wajib membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas Informasi Publik. 12

Kewajiban Badan Publik (Pasal 7) (5) pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) antara lain memuat pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau pertahanan dan keamanan negara. (6) Dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) Badan Publik dapat memanfaatkan sarana dan/atau media elektronik dan nonelektronik. 13

Pasal 13 UU KIP (1) Untuk mewujudkan pelayanan cepat, tepat, dan sederhana setiap Badan Publik: a. menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID); dan b. membuat dan mengembangkan sistem penyediaan layanan informasi secara cepat, mudah, dan wajar sesuai dengan petunjuk teknis standar layanan Informasi Publik yang berlaku secara nasional. (2) PPID sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dibantu oleh pejabat fungsional. 14

Apa Itu PPID? Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) ialah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di Badan Publik (BP). 15

Siapakah PPID? Pejabat yang dapat ditunjuk sebagai PPID di lingkungan BP negara di Pusat dan Daerah merupakan pejabat yang membidangi informasi publik. (Pasal 12 Ayat 1 PP 61/2010). PPID ditunjuk oleh pimpinan BP yang bersangkutan. (Pasal 12 Ayat 2 dan 3 PP 61/2010). PPID dijabat oleh seseorang yang memiliki kompetensi di bidang pengelolaan informasi dan dokumentasi. (Pasal 13 Ayat 1 PP 61/2010). 16

Apa Tugas PPID? PPID bertugas melakukan: 1. Penyediaan, penyimpanan, pendokumentasian, dan pengamanan informasi; 2. Pelayanan informasi yang cepat, tepat, dan sederhana; 3. Penetapan prosedur operasional penyebaran Informasi Publik; 4. Pengklasifikasian informasi dan/atau perubahannya; 5. Penetapan informasi yang dikecualikan; 6. Pengujian konsekuensi; 7. Penetapan pertimbangan tertulis atas kebijakan yang diambil. (Pasal 14 Ayat (1) PP No. 61 Tahun 2010) 17

Tanggung Jawab PPID PPID bertanggung jawab mengkoordinasikan pengumpulan, penyimpanan, dan pendokumentasian seluruh Informasi Publik secara fisik dari setiap unit/satuan kerja di Badan Publik yang meliputi: a. informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; b. informasi yang wajib tersedia setiap saat; c. Informasi serta-merta; d. informasi terbuka lainnya yang diminta Pemohon Informasi Publik. 18

Wewenang PPID a. Mengkoordinasikan setiap unit dalam melaksanakan pelayanan Informasi Publik; a. Memutuskan Informasi Publik dapat diakses/tidak berdasarkan uji konsekuensi; b. Menolak permohonan Informasi Publik secara tertulis jika informasi tersebut termasuk informasi yg dikecualikan dengan disertai alasan serta pemberitahuan ttg hak dan tata cara untuk mengajukan keberatan; c. Menugaskan pejabat fungsional dan/atau petugas informasi di bawah wewenang dan koordinasinya untuk membuat, memelihara, dan memutakhirkan data Daftar Informasi Publik secara berkala sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan. 19

PPID Penting, Mengapa? 1. Memudahkan koordinasi dalam pengumpulan, penyimpanan, dan pendokumentasian seluruh informasi; 2. Memudahkan pengembangan sistem penyediaan layanan informasi secara cepat, mudah, dan wajar; 3. Menghindari pejabat BP yang tidak membidangi informasi dan komunikasi disibukkan oleh urusan pelayanan informasi; 4. Pelayanan Informasi Publik satu pintu. 5. Mempermudah masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengambilan kebijakan publik; 6. Meminimalkan sengketa informasi publik. 20

Fungsi Strategis PPID o Semua informasi dan dokumentasi di suatu Badan Puplik dikelola oleh PPID. o PPID menjalankan semua fungsi manajemen (POAC) atas informasi dan dokumentasi: - Planning. - Organizing. - Actuating. - Controlling. o PPID menjalankan fungsi pelayanan (Servicing). o PPID menjalankan fungsi penanganan/pengelolaan sengketa (Dispute Management). o PPID menjalankan fungsi melindungi pimpinan Badan Publik. o Tapi PPID harus diberi kewenangan akses lintas-sektor (unit kerja) demi pengelolaan informasi dan dokumentasi secara baik harus dimiliki PPID. 21

Organisasi PPID (Generik). ATASAN PPID TIM PERTIMBANGAN P P I D BIDANG PELAYANAN INFORMASI BIDANG PENGELOLAAN INFORMASI BIDANG DOKUMENTASI DAN ARSIP BIDANG PENGADUAN DAN PSI PEJABAT FUNGSIONAL ( ARSIPARIS, PRANATA HUMAS, PUSTAKAWAN, PRANATA KOMPUTER ) 22

Pelayanan Informasi o Pendayagunaan Portal/Website: Jenis-jenis dan daftar Informasi Publik ditayangkan melalui website Badan Publik. o Aktivasi Helpdesk: Melayani beragam permohonan informasi secara tatap muka. o Menjawab Pengaduan: Dilakukan melalui beragam media seperti telepon, fax, SMS, surat, surat elektronik (e-mail), dsb. 23

Transformasi dari Humas ke PPID. 24

Jenis Informasi dan Perlakuannya. 25

Jenis Informasi di Badan Publik Informasi di Badan Publik Terbuka Dikecualikan (17) Berkala (9) Tersedia Setiap Saat (11) Serta Merta (10) Rahasia Negara Rahasia Pribadi Rahasia Bisnis - Penegakan hukum. - Hankam. - Kekayaan alam. - Ketahanan ekonomi. - Hubungan LN. - Surat antar-bp yang rahasia. - Lainnya yg diatutr UU - Akta otentik dan wasiat. - Informasi pribadi. - Persaingan usaha sehat. - HAKI 26

o o o Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan Secara Berkala (Pasal 9 UU KIP) Informasi tentang profil Badan Publik. Ringkasan informasi tentang program dan/atau kegiatan yang sedang dijalankan dalam lingkup Badan Publik. Ringkasan informasi tentang kinerja Badan Publik bersangkutan, berupa narasi tentang realisasi kegiatan yang telah maupun sedang dijalankan beserta capaiannya. o Ringkasan laporan keuangan *) o Laporan ringkasan akses Informasi Publik. o Informasi tentang peraturan, keputusan, dan/atau kebijakan yang mengikat dan/atau berdampak bagi publik yang telah dikeluarkan. o Informasi tentang hak dan tatacara memperoleh Informasi Publik, serta tatacara pengajuan keberatan dan proses penyelesaian sengketa informasi beserta pihak yang bertanggung jawab. o Informasi tentang tatacara pengaduan penyalahgunaan wewenang atau pelanggaran yang dilakukan oleh pejabat badan Publik maupun pihak yang mendapatkan izin atau perjanjian kerja. o Pengumuman pengadaan barang dan jasa. o Informasi prosedur peringatan dini dan prosedur evakuasi keadaan darirat di kantor Badan Publik. *) Dalam Perki Nomor 1 Tahun 2010 tentang SLIP dirinci terdiri: - rencana dan laporan realisasi anggaran, - neraca, - laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan yang disusun sesuai standar akuntansi, - daftar aset dan investasi. 27

Informasi yang Wajib Tersedia Setiap Saat (1) o Daftar Informasi Publik. Sekurang-kurangnya terdiri dari: Nomor, ringkasan informasi, pejabat atau unit/satuan kerja yang menguasai informasi, penanggung jawab pembuar/penerbit informasi, waktu dan tempat pembuatan informasi, bentuk informasi yang tersedia, jangka waktu penyimpanan atau retensi arsip. o Informasi tentang peraturan, keputusan dan/atau kebijakan Badan Publik. o Seluruh informasi lengkap yang wajib diumumkan secara berkala. o Informasi tentang organisasi, administrasi, kepegawaian, dan keuangan *) o Surat-surat perjanjian dengan pihak ketiga beserta dokumen pendukungnya. o Surat menyurat pimpinan atau pejabat Badan Publik terkait pelaksanaan fungsi dan tugas pokoknya. o Syarat-syarat perizinan, izin yang dikeluarkan berikut dokumen pendukungnya, dan laporan penaatan izin yang sudah dikeluarkan. *) Dalam Perki Nomor 1 Tahun 2010 tentang SLIP dirinci terdiri: - pedomannya, - anggaran BP secara umum dan UPT beserta laporan keuangannya, data statistik. 28

Informasi yang Wajib Tersedia Setiap Saat (2) o Data perbendaharaan atau inventaris. o Rencana strategis dan rencana kerja Badan Publik. o Agenda kerja pimpinan Satker. o Informasi tentang pelayanan Informasi Publik yang dilaksanakan (termasuk sarana-prasarana dan kondisinya, SDM dan kualifikasinya, anggaran, serta laporan penggunaannya. o Jumlah, jenis, dan gambaran umum pelanggaran yang dilakukan. o Jumlah, jenis, dan gambaran umum pelanggaran yang dilaporkan masyarakat serta laporan penindakannya. o Daftar dan hasil-hasil penelitian yang dilakukan. o Informasi Publik lain yang telah dinyatakan sebagai informasi terbuka. o Informasi tentang standar pengumuman informasi. o Informasi dan kebijakan yang disampaikan oleh pejabat publik dalam pertemuan yang terbuka untuk umum. 29

Informasi yang Wajib Diumumkan secara Serta-merta o Informasi tentang bencana alam, seperti kekeringan, kebakaran hutan, hama penyakit tanaman, epidemi, wabah, kejadian luar biasa, kejadian antariksa. o Informasi tentang bencana nonalam seperti kegagalan industri atau teknologi, dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan, dan kegiatan keantariksaan. o Bencana sosial seperti kerusuhan sosial, konflik sosial antarkelompok atau antara komunitas, teror. o Informasi tentang jenis, persebaran dan daerah yang menjadi sumber penyakit yang berpotensi menular. o Informasi tentang racun pada bahan makanan yang dikonsumsi masyarakat. o Informasi tentang rencana gangguan terhadap utilitas publik. Dalam hal ini harus disertai informasi tentang potensi bahaya atau besaran dampak, pihak-pihak yang berpotensi terkena dampak, prosedur dan tempat evakuasi, cara menghindari bahaya atau dampak yang ditimbulkan, cara mendapatkan bantuan dari yang berwenang, pihak-pihak yang wajib mengumumkan, tatacara pengumuman, serta upaya-upaya yang dilakukan oleh Badan Publik dan/atau pihak-pihak yang berwenang dalam menanggulangi bahaya dan/atau dampak yang ditimbulkan. 30

Perlakuan terhadap Klasifikasi Informasi o Jika itu merupakan informasi terbuka (berkala, tersedia setiap saat, serta merta) maka harus dibuka sesuai ketentuan undang-undang, baik itu UU, PP, maupun Perki. o Jika dinilai sebagai informasi yang dikecualikan, maka harus dilakukan uji konsekuensi. o Siapa yang menetapkan suatu informasi itu dikecualikan dan siapa melakukan uji konsekuensi? Pasal 19 UU KIP mengatakan, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di setiap badan Publik wajib melakukan pengujian tentang konsekuensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dengan seksama dan penuh ketelitian sebelum menyatakan Informasi Publik tertentu dikecualikan untuk diakses oleh setiap orang. 31

Asas Pengecualian 1. Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik. 2. Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas. 3. Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana. 4. Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan undangundang, kepatutan, dan kepentingan umum, didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan saksama bahwa menutup Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya. 32

Uji Konsekuensi (untuk Informasi yang Dikecualikan) o Uji Konsekuensi dilakukan hanya terhadap ketentuan Pasal 17 UU KIP, harus dilakukan secara seksama dan penuh ketelitian sebelum dinyatakan informasi publik tertentu dikecualikan untuk diakses setiap orang, dengan analisis minimal yang memuat: Konten informasi. Dasar hukum. Alasan informasi harus dikecualikan. Batas waktu pengecualian. Akibat jika informasi tersebut dibuka dan manfaat jika ditutup. o Hasil Uji Konsekuensi sebelum adanya permohonan wajib dimasukkan dalam daftar informasi yang ditetapkan oleh PPID atas persetujuan atasan PPID. 33

Contoh-contoh Perkara di Beberapa BP Termohon: Polri Rekening Gendut, BAP Puslabfor Bareskrim. Kemendikbud Kunci Jawaban UN SMP dan SMA. Kemenaker dan BP lainnya Transparansi Tender. BPN Tanah Warisan, Perizinan, Pemalsuan Serifikat. Ditjen Pajak, Kemen Kumham, Perum PPD Pemecatan Karyawan. BPK - LHP Hambalang II. TNI Dokumen pemberhentian Letjen TNI Prabowo Subianto. PSSI Dana operasional, penjualan tiket, sponsorship, dll. Berbagai Daerah DPRD, Pemprov, Pemkot, Pemkab, Kantor/Dinas Pertanahan, Dinas PU, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Bappeda umumnya informasi terbuka tapi ditutup oleh Badan Publik sehingga menjadi sengketa. Lainnya. Pemohon: Individu, ormas, organisasi masasisawa, LSM, dll. Ada juga yang motifnya tidak baik dan menjengkelkan BP seluruh Indonesia. 34

Kategori BP yang Disengketakan 2010-2014 300 250 200 150 100 50 0 eksekutif Yudikatif Legislatif BUMN Badan Lain Partai Politik Lembaga/badan/ organisasi masyarakat 2010 2011 2012 2013 2014 35

Jenis Informasi Disengketakan 2010-2014 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 2010 2011 2012 2013 2014 36

Ketentuan Pidana. 37

Ketentuan Pidana dalam UU KIP (1) 38

Ketentuan Pidana dalam UU KIP (2) 39

Ketentuan Pidana dalam UU KIP (3) 40

Sekian Terima Kasih 41