TAHUN Nur Khusni Hidayanto, Ramlah, Ferry Ardiawan dan Yati Suryati

dokumen-dokumen yang mirip
SEROEPIDEMIOLOGI PASCA VAKSINASI NEWCASTLE DISEASE (ND) DENGAN 2 STRAIN ANTIGEN

EVALUASI HASIL PENGUJIAN UJI KEAMANAN VAKSIN GUMBORO AKTIF DI BBPMSOH TAHUN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. unggas yang dibudidayakan baik secara tradisional sebagai usaha sampingan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam subfamily Paramyxovirinae, family Paramyxoviridae (OIE, 2009).

Ringkasan Pengkajian Keamanan Lingkungan Produk Rekayasa Genetik Himmvac Dalguban N plus Oil Vaccine.

I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. sangat akut dan mudah sekali menular. Penyakit tersebut disebabkan oleh virus

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BIOLOGIK VIRUS NEWCASTLE DISEASE

NEWCASTLE DISEASE VIRUS,,,, Penyebab Newcastle Disease. tahukan Anda???? Margareta Sisca Ganwarin ( )

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Avian influenza (AI) dan Newcastle disease (ND) adalah penyakit

Pengkajian Keamanan Lingkungan Produk Rekayasa Genetik Vaksin Himmvac Dalguban BN Plus Oil Vaccine

BAB I PENDAHULUAN. Tetelo yang merupakan salah satu penyakit penting pada unggas. Penyakit ini

Perbandingan Tingkat Proteksi Program Vaksinasi Newcastle Disease pada Broiler

PENGKAJIAN KUALITAS VAKSIN INFECTIOUS BRONCHITIS (IB) AKTIF di BEBERAPA PROVINSI di INDONESIA EMILIA, YUNI YUPIANA, NENI NURYANI, YATI SURYATI

Inokulasi Virus pada Telur Ayam Berembrio

TINJAUAN PUSTAKA Newcastle Disease (ND)

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

Pengkajian Keamanan Lingkungan Produk Rekayasa Genetik Vaksin Himmvac Dalguban BEN Plus Oil Vaccine

Kajian Vaksin Avian Influesa (AI) pada Ayam Buras dengan Sistem Kandang Kurung di Gunung Kidul Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. influenza tipe A termasuk dalam famili Orthomyxoviridae. Virus AI tergolong

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Virus ND merupakan virus dari family Paramyxoviridae sub famili

TITER ANTIBODI PROTEKTIF TERHADAP NEWCASTLE DISEASE PADA BURUNG UNTA (STRUTHIO CAMELUS)

TEKNIK PENGUJIAN DAYA HIDUP VIRUS VAKSIN ND (NEWCASTLE DISEASE) YANG TELAH DIENCERKAN DALAM WAKTU PENYIMPANAN YANG BERBEDA RINGKASAN

METODELOGI PENELITIAN

Deteksi Respon Antibodi dengan Uji Hemaglutinasi Inhibisi dan Titer Proteksi terhadap Virus Avian Influenza Subtipe H5N1

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Skematis virus ND. (FAO 2004)

UJI BANDING ANTAR LABORATORIUM TERHADAP TITER ANTIBODI AYAM PASCA VAKSINASI CORYZA DENGAN METODE HI (Haemaglutination Inhibition)

Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 MATERI DAN METODA Vaksin ND ( Newcastle Diseases ) Vaksin ND yang dipergunakan terdiri dari a Ga

Waktu Vaksinasi Avian Influenza (AI) yang Tepat untuk Menghasilkan Respon Imunologis Protektif pada Ayam Ras Pedaging

Indonesia Medicus Veterinus Juni (3):

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah penduduknya terus

ABSTRAK. Kata Kunci : Bursa Fabrisius, Infectious Bursal Disease (IBD), Ayam pedaging

PENGUJIAN VIRUS NEWCASTLE DISEASE GEN VII ISOLAT LAPANG SEBAGAI VIRUS STANDAR PADA UJI TANTANG VAKSIN DK FARAH ANA BINTI ZAIDUN

PENGKAJIAN MUTU VAKSIN AVIAN INFLUENZA (AI) PADA BEBERAPA PROVINSI DI INDONESIA EMILIA, RAMLAH, RAHAJENG S, YATI SURYATI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan Kandungan Virus Vaksin Newcastle Disease Dari Dua Poultry Shops Yang Berbeda Pada Kultur Sel Primer Fibroblast Embrio Ayam

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENGARUH PERKEMBANGAN SISTEM PRODUKSI AYAM TERHADAP PERUBAHAN GENETIK DAN BIOLOGIK VIRUS NEWCASTLE DISEASE

ANALISIS PHYLOGENIC TREE DAN CONSENSUS SEQUENCE VIRUS NEWCASTLE DISEASE ISOLAT ASAL WILAYAH KERJA BALAI VETERINER LAMPUNG TAHUN

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI VIRUS Avian influenza ASAL BEBEK

RINGKASAN. Kata kunci : Titer antibodi ND, Newcastle Disease, Ayam Petelur, Fase layer I, Fase Layer II

PENYAKIT VIRUS UNGGAS PENYAKIT VIRUS UNGGAS

Pengembangan Prototipe Vaksin Inaktif Avian Influenza (AI) H5N1 Isolat Lokal dan Aplikasinya pada Hewan Coba di Tingkat Laboratoium

Perbandingan Titer Antibodi Newcastle Disease pada Ayam Petelur Fase Layer I dan II

Tingkat Perlindungan Vaksin Komersial AI H5N1 Clade terhadap Virus AI H5N1 clade Asal Itik pada Ayam SPF dalam Kondisi Laboratorium

VAKSINASI NEWCASTLE DISEASE SECARA LATERAL PADA AYAM PEDAGING : PENGARUH RASIO DAN DENSITAS

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PEMBUATAN DAN STANDARISASI ANTIGEN AI H5N1 KOMERSIAL UNTUK MONITORING TITER ANTIBODI HASIL VAKSINASI AI DI INDUSTRI PETERNAKAN AYAM

Deteksi Antibodi Terhadap Virus Avian Influenza pada Ayam Buras di Peternakan Rakyat Kota Palangka Raya

PENGUJIAN POTENSI VAKSIN AI INAKTIF CLADE DAN CLADE TAHUN Ramlah, Emilia, Yati Suryati, Ketut Karuni N. Natih

PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI REAL TIME PCR VIRUS INFLUENZA A ANTARA METODE GUANIDIUM,-THIOCYANATE-PHENOL- CHLOROFORM DAN METODE SPIN KOLOM

PERBANDINGAN UJI HI DAN ELISA UNTUK MENGUKUR MATERNAL ANTIBODI ND PADA ANAK AYAM

AMINO ACID ANALYSIS OF FUSION (F) GENE AND PREDICTION OF EPITOPE B-CELL NEWCASTLE DISEASE SURABAYA ISOLATE AS VACCINE CANDIDATE

UJI TANTANG DENGAN VIRUS IBD ISOLAT LAPANG PADA AYAM YANG MENDAPATKAN VAKSIN IBD AKTIF DAN INAKTIF KOMERSIL

BBPMSOH telah mengikuti 6 uji profisiensi. internasional yang diselenggarakan oleh GD- Deventer, Belanda. nasional yang diselenggarakan oleh BSN-KAN

Pengkajian Keamanan Lingkungan Produk Rekayasa Genetik Vaksin Vectormune HVT-NDV

HASIL-HASIL PENELITIAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI DALAM MENGENDALIKAN DAN MENCEGAH PENYAKIT VIRAL PENTING PADA AYAM LOKAL

AHMAD MAIZIR, SYAEFURROSAD, ERNES A, NENENG A, N M RIA ISRIYANTHI. Unit Uji Bakteriologi

Selama ini mungkin kita sudah sering mendengar berita tentang kasus

UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya

Respon Antibodi dan Protektivitas pada Ayam Pasca Vaksinasi Menggunakan Vaksin Nd Aktif Lv12

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Salah Satu Manajemen Perkandangan pada Peternakan Ayam Broiler.

METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat Penelitian

Buletin Veteriner Udayana Vol. 4 No.2: ISSN : Agustus 2012

METODE PENELITIAN. Metode Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI DAN METODA. Kandang dan Perlengkapannya Pada penelitian ini digunakan dua kandang litter sebesar 2x3 meter yang

WARTAZOA Vol. 15 No. 2 Th Naskah ini bertujuan untuk mengungkap aspek virus ND pada itik yang dapat menyebabkan penyakit tetelo pada ayam serta

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH DALAM PENANGGULANGAN PENYAKIT FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA) PADA AYAM RAS

Respons Antibodi Sekunder Terhadap Penyakit Tetelo pada Ayam Petelur Pascavaksinasi Ulangan dengan Vaksin Tetelo Aktif

SERODETEKSI PENYAKIT TETELO PADA AYAM DI TIMOR LESTE Muhammad Ulqiya Syukron 1, I Nyoman Suartha 2, Nyoman Sadra Dharmawan 3.

MATERI DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Hewan Percobaan Vaksin AI-ND Pakan Kandang dan Perlengkapannya

DETEKSI MOLEKULER DAN KERAGAMAN VIRUS NEWCASTLE DISEASE PADA AYAM KAMPUNG DI WILAYAH ACEH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL PENGUJIAN SAMPEL IMBUHAN PAKAN (FEED ADDITIVES) GOLONGAN ANTIBIOTIKA TAHUN

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

Vaksin Gumboro Menyebabkan Imunosupresif pada Respons Primer Vaksin Penyakit Tetelo Ayam Pedaging

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar penampang virus ND, permukaan protein F (Fusion) dan HN (Hemaglutinin Neuraminidase) (Samal, 1997).

DUKUNGAN TEKNOLOGI VETERINER DAN STRATEGI PENGENDALIAN PENYAKIT UNGGAS (AYAM) DI SEKTOR 3 DAN 4

Deskripsi. IMUNOGLOBULIN YOLK (IgY) ANTI Canine parvovirus MURNI UNTUK TERAPI INFEKSI VIRUS PARVO PADA ANJING

RESPON ANTIBODI DAN PROTEKSI VAKSIN INAKTIF INFECTIOUS BRONCHITIS ISOLAT LOKAL PADA AYAM PETELUR

TINJAUAN PUSTAKA Ayam Petelur . Sistem Kekebalan pada Ayam

Isolasi, Identifikasi, Sifat Fisik, dan Biologi Virus Tetelo yang Diisolasi dari Kasus di Lapangan

Variasi Genetik Gen Penyandi Protein Fusi dari Avian Paramyxovirus Tipe I di Bali

PENGENDALIAN NEWCASTLE DISEASE (ND) PADA AYAM BURAS MELALUI VAKSINASI SERTA ANALISIS EFIKASI DALAM PENGEMBANGAN AYAM BURAS JAWA TENGAH DAN YOGYAKARTA

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit porcine reproductive and respiratory syndrome (PRRS) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Maternal antibodi atau yang bisa disebut maternally derived antibodies atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 3

INDONESIA NOMOR 229/Kpts/PK.230/4/2016 TENTANG PEMBUKAAN PEMASUKAN UNGGAS DARI NEGARA JERMAN KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Perkembangan Kasus Avian Influenza (AI) pada Unggas Kondisi s/d 31 Mei 2014

PROFIL TITER ANTIBODI Avian Influenza (AI) dan Newcastle Disease (ND) PADA ITIK PEJANTAN DI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

PENDAHULUAN. Latar Belakang. dapat disebabkan oleh kausa infeksius, non-infeksius dan nutrisional (Ali dkk.,

BAB I PENDAHULUAN. kandungan berbagai asam amino, DHA dan unsur-unsur lainnya yang dibutuhkan

VAKSIN NEWCASTLE DISEASE INAKTIF BERASAL DARI VIRUS ISOLAT LOKAL GALUR VELOGENIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

Respons Imun Ayam Petelur Pascavaksinasi Newcastle Disease dan Egg Drop Syndrome

Transkripsi:

PENGUJIAN VAKSIN NEWCASTLE DISEASE (ND) DI BBPMSOH TAHUN 2009-2013 Nur Khusni Hidayanto, Ramlah, Ferry Ardiawan dan Yati Suryati Unit Uji Virologi Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, Gunungsindur Bogor 16340 ABSTRAK Studi pengujian vaksin newcastle disease (ND) telah dilakukan di Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) dalam kurun waktu 2009 2013. Tujuan pengujian vaksin ND adalah untuk menjamin kualitas vaksin ND yang beredar di Indonesia. Metode pengujian vaksin ND dilakukan sesuai Farmakope Obat Hewan Indonesia Jilid I sediaan biologik Edisi 3 tahun 2007 yang meliputi uji kandungan virus untuk vaksin ND aktif, uji keamanan dan uji potensi. Selama tahun 2009-2013 ada 214 sampel vaksin ND yang diuji, dengan jumlah terbanyak diperoleh tahun 2012 (55 vaksin) sedangkan yang paling sedikit pada tahun 2010 (27 vaksin). Selama tahun 2009-2013, 98,5% vaksin ND memenuhi persyaratan (MS). ABSTRACT Newcastle disease (ND) vaccine testing has been conducted at the National Veterinary Drug Assay Laboratory (NVDAL) in 2009 2013. The purpose of the ND vaccine testing is to ensure the quality of ND vaccines in Indonesia. ND vaccine testing methods carried out in accordance Indonesian Veterinary Drugs Pharmacopoeia ( Biological) 2007. The test was consisted of virus content test, safety test and potency test. From 2009 to 2013, there were 214 samples tested, where the largest number of samples was obtained in 2012 (55 vaccines), while the smallest number of samples was 2010 (27 vaccines). For that period of time, 98.5% of total samples was meet the minimum requirement. PENDAHULUAN Newcastle Diseasae (ND) merupakan penyakit yang sangat penting dalam dunia perternakan. Penyakit ND dalam daftar penyakit hewan menular yang termuat dalam OIE adalah satu-satunya penyakit unggas yang dimasukkan dalam list A, karena penyakit ini secara ekonomis sangat merugikan. Ini bukan hanya disebabkan infeksi virus ND dapat menyebabkan angka kematian mencapai 100%, tetapi juga dampak ekonomi dimana dapat terjadi pembatasan perdagangan dan embargo pada area atau negara dimana wabah ND terjadi (4). Newcastle Disease disebabkan oleh virus avian paramyxovirus type 1 (APMV -1) yang termasuk dalam genus Avulavirus, subfamily Paramyxovirinae, famili Paramyxoviridae. Paramyxovirus mempunyai genom virus ssrna berpolaritas negatif,

panjangnya 15-16 kb dan mempuyai kapsid simetris heliks tidak bersegmen, berdiameter 13-18 nm. Genom virus Newcastle Disease membawa sandi untuk 6 protein virus yaitu protein L, Protein H ( hemaglutinin), protein N ( neuraminidase), protein F (fusi), protein NP (nukleokapsid), protein P ( Fosfoprotein), dan protein M ( matriks) (3). Protein HN dan F merupakan glikoprotein yang memungkinkan menempel dan fusi virus ke sel hospes untuk memulai infeksi ND. Antibodi terhadap HN dan F merupakan komponen pelindung utama yang diinduksi oleh vaksin Newcastle Disease (ND) (9). Berdasarkan patogenisitasnya ND dapat dikelompokkan menjadi viscerotropic velogenic (bentuk pencernaan), neurotropic velogenic (bentuk pernafasan), mesogenic, lentogenic dan asymptomatic (10). Patogenisitas berdasarkan kematian embrio paska inokulasi dikelompokkan menjadi velogenik bila kematian embrio kurang dari 60 jam, mesogenik bila kematian embrio 60-90 jam dan kematian embrio lebih dari 90 jam dikelompokkan ke dalam lentogenik (2,8). OIE mendefinisikan penyakit newcastle disease sebagai infeksi yang disebabkan oleh virus APMV-1 yang sangat virulen yang memiliki indeks ICPI minimal 0,7 di anak ayam usia sehari, atau memiliki urutan asam amino yang menyerupai virus virulen (multiple basic amino acids pada C-terminus dari protein F2 dan phenyla-lanine pada residu 117 dari protein F1). Virus tersebut harus dilaporkan kepada OIE dan memiliki dampak berat bagi perdagangan internasional (10). Kualitas mutu vaksin merupakan hal yang penting dalam pemilihan vaksin. Pengujian mutu vaksin dilakukan oleh BBPMSOH dalam rangka pemenuhan persyaratan mutu yang ditetapkan dalam FOHI dengan tujuan menjamin mutu vaksin yang beredar di lapangan. Kualitas vaksin ND merupakan hal penting dalam pencegahan penyakit ND. Tujuan penulisan merangkum hasil uji vaksin ND adalah memberikan informasi vaksin ND yang telah diuji di BBPMSOH kepada masyarakat secara luas. Bahan dan alat yang digunakan MATERI METODE Materi yang digunakan adalah data hasil pengujian uji kandungan virus, uji kemanan dan uji potensi vaksin ND tahun 2009-2013. Metode Metode pengujian vaksin ND dilakukan sesuai Farmakope Obat Hewan Indonesia Jilid I sediaan biologik Edisi 3 tahun 2007.

Uji kandungan virus vaksin ND aktif Vaksin diencerkan secara seri dengan kelipatan 10 dengan menggunakan larutan PBS. Setiap pengenceran disuntikan pada 5 butir telur ayam SPF berembrio sebanyak 0,1 ml ke dalam ruang allantois. Telur diinkubasikan pada suhu 37 0 C selama 5-7 hari. Vaksin dinyatakan memenuhi syarat apabila vaksin mengandung titer virus tidak kuran dari 10 6,5 EID 50 untuk galur lentogenik dan tidak kurang dari 10 5,0 EID 50 untuk galur mesogenik. Uji Keamanan vaksin ND aktif Sepuluh ekor ayam SPF umur 1-4 hari diinokulasikan 10 dosis dengan aplikasi sesuai rekomendasi. Sepuluh ekor ayam lainnya digunakan sebagai kontrol. Pengamatan dilakukan selama 3 minggu. Vaksin dinyatakan memenuhi syarat apabila semua ayam vaksinasi dan ayam kontrol tidak menunjukkan gejala klinis. Uji Keamanan vaksin ND inaktif Sepuluh ekor ayam umur 30 hari divaksinasi 2 dosis secara intramuskuler. Sepuluh ekor ayam lainnya tidak divaksin sebagai kontrol. Pengamatan dilakukan selama 14 hari. Vaksin dinyatakan memenuhi syarat apabila selama pengamatan semua ayam vaksinasi dan ayam kontrol tidak memperlihatkan gejala abnormal. Uji potensi vaksin ND Sepuluh ekor ayam umur 30 hari divaksinasi 10 dosis dengan aplikasi sesuai rekomendasi. Sepuluh ekor ayam lainnya digunakan sebagai kontrol. Empat belas hari setelah vaksinasi setiap ayam baik kelompok vaksinasi maupun kelompok kontrol ditantang dengan virus ND galur ganas dengan kandungan virus 10 4,0 CLD 50. Pengamatan dilakukan selama 14 hari. Vaksin dinyatakan memenuhi syarat apabila pada akhir masa pengamatan tidak kurang dari 90% ayam yang divaksinasi tetap hidup tanpa memperlihatkan gejala klinis penyakit ND, sedang semua ayam kelompok kontrol mati dengan memperlihatkan gejala klinis ND. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian vaksin ND yang dilakukan di BBPMSOH meliputi vaksin inaktif dan vaksin aktif. Pengujian yang dilakukan meliputi uji umum dan uji khusus. Uji umum vaksin inaktif meliputi uji fisik, uji kemurnian dan uji sterilitas sedangkan untuk vaksin aktif meliputi uji fisik, uji kelembaban, uji kevakuman dan uji kontaminasi jasad renik. Uji khusus meliputi uji kandungan virus, uji keamanan dan uji potensi. Vaksin dinyatakan memuaskan jika uji umum dan uji khusus memenuhi syarat (3). Pengkajian hasil pengujian vaksin ND ini

merupakan hasil pengujian yang dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mulai dari tahun 2009 hingga 2013. Vaksin ND yang diuji di BBPMSOH selama tahun 2009-2013 menunjukkan 211 sampel vaksin ND memenuhi syarat (MS) dan 3 sampel vaksin tidak memenuhi syarat (TMS) dari total 214 sampel vaksin ND yang masuk (Tabel 1). Tiga sampel vaksin ND yang tidak memenuhi syarat disebabkan 1 sampel tidak memenuhi syarat uji umum dan 2 sampel tidak memenuhi syarat uji khusus vaksin infectious bronchitis (vaksin kombinasi) (Tabel 1). Tabel 1. Hasil pengujian vaksin ND di BBPMSOH tahun 2009-2013. Uji Kandungan Tahun Virus Uji Keamanan Uji Potensi Hasil Uji MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS 2009 19 0 40 0 40 0 40 0 2010 27 0 27 0 27 0 26 1* 2011 46 0 46 0 46 0 44 2** 2012 55 0 55 0 55 0 55 0 2013 46 0 46 0 46 0 46 0 * = TMS Uji umum ** = TMS uji khusus vaksin IB (vaksin kombinasi) Jumlah vaksin ND yang memenuhi syarat (MS) dan tidak memenuhi syarat (TMS) tahun 2009-2013 60 55 Jumlah vaksin ND 50 40 30 20 40 26 44 46 MS TMS 10 0 0 1 2 0 0 2009 2010 2011 2012 2013 Tahun Gambar 1. Jumlah vaksin ND yang memenuhi syarat (MS) dan tidak memenuhi syarat (TMS) tahun 2009-2013 Berdasarkan jenis vaksin yang diuji di BBPMSOH selama tahun 2009-2013 diketahui sebanyak 96 vaksin ND tunggal dan 118 vaksin ND kombinasi serta diketahui sebanyak 83 vaksin ND live dan 131 vaksin ND killed (tabel 2). Menurut data dari unit uji virologi, vaksin

ND yang diuji tahun 2009-2013 berdasarkan strain virus ND terdiri 15 strain virus di mana yang paling masuk adalah strain Lasota (128 vaksin) (tabel 3). Selama tahun 2009-2013 jenis vaksin yang paling banyak diuji yaitu vaksin ND killed dan vaksin ND strain Lasota. Tabel 2. Jenis vaksin yang diuji di BBPMSOH tahun 2009-2013. Jenis Vaksin 2009 2010 2011 2012 2013 Total ND-K 7 9 5 14 6 41 ND-L 14 10 12 14 15 55 ND-IB-K 3 1 5 5 3 17 ND-IB-L 5 3 5 8 6 27 ND-IBD-K 4 1 1 11 2 19 ND-EDS-K 1 1 0 1 5 8 ND-AI-K 2 0 2 1 1 6 ND-IB-EDS-K 3 2 4 5 6 20 ND-IB-Reo-K 0 0 0 1 0 1 ND-IB-IBD-K 1 0 0 1 1 3 ND-IB-AI-K 0 0 0 1 0 1 ND-IBD-AI-K 0 0 0 1 0 1 ND-IB-IBD-Reo-K 0 0 2 1 1 4 Jumlah 40 27 36 55 46 214 Tabel 3. Jenis vaksin yang diuji di BBPMSOH berdasarkan strain virus ND tahun 2009-2013. Strain virus ND 2009 2010 2011 2012 2013 Total Lasota 28 19 25 33 23 128 B1 2 2 4 4 4 16 ITA 6 1 1 2 0 10 Hitchner 1 0 0 0 0 1 Clone 2 2 3 6 3 16 Komarov 1 0 0 0 4 5 Mukteswar 0 1 0 1 1 3 RIVS2 0 2 0 0 1 3 Ulster 0 0 1 3 2 6 Kimber 0 0 1 0 0 1 MD 15 0 0 1 0 3 4 N-18 0 0 0 3 1 4 VG/GA 0 0 0 2 0 2 VH 0 0 0 1 3 4 V4 0 0 0 0 1 1 Jumlah 40 27 36 55 46 214 Vaksin ND dapat dibedakan menjadi vaksin live dan vaksin killed. Strain virus ND yang sering digunakan untuk vaksin live adalah strain Lasota, F, B1, V4, Mukteswar dan

Roakin. Beberapa strain virus ND yang digunakan untuk produksi vaksin killed yaitu Ulster, B1, Lasota, Roakin dan beberapa virus ND virulen (2). Beberapa peneliti melaporkan bahwa virus ND yang ada di Indonesia antara lain strain ITA yang termasuk virus ND tipe velogenik (5), dan yang terbaru yaitu ND genotipe VII (1,6,12). Emilia dkk. (2015) melaporkan bahwa virus ND yang beredar di daerah Bogor dan Tangerang merupakan virus ND tipe lentogenik, mesogenik dan velogenik. Beberapa virus ND strain lokal telah dibuat vaksin, antara lain strain ITA dan N-18 yang termasuk virus ND genotipe VII. Walaupun vaksin ND yang beredar telah mencakup semua strain tetapi kasus kejadian ND di Indonesia tetap ada. Faktor-faktor pendukung kejadian ND di Indonesia antara lain tingkat kejadian penyakit imunosupresif (g umboro, marek s disease dan mikotoksikosis), program vaksinasi ND yang kurang sesuai, teknik pemberian vaksin kurang optimal dan berbagai faktor manajemen (11). Pengendalian penyakit Newcastle terutama dilakukan dengan vaksinasi dan pemusnahan unggas terinfeksi atau unggas mati. Strategi vaksinasi dapat efektif dalam mengendalikan penyakit dan kematian pada unggas yang terinfeksi, tetapi tidak mencegah infeksi dan sheding virus (10). Pengujian vaksin newcastle disease (ND) dilakukan untuk menjamin kualitas vaksin ND yang beredar di Indonesia. KESIMPULAN Dari hasil pengujian vaksin ND tahun 2009-2013 di unit uji virologi dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Total vaksin ND yang diuji selama tahun 2009 sampai dengan 2013 adalah sebanyak 204 sampel. 2. Sampel yang memenuhi syarat adalah 98,5% dan tidak memenuhi syarat adalah 1,5% dari total jumlah sampel. 3. Vaksin ND yang diuji di unit uji virologi tahun 2009-2013 terdiri 15 strain virus ND. 4. Faktor-faktor pendukung kejadian ND di Indonesia antara lain tingkat kejadian penyakit imunosupresif, program vaksinasi ND yang kurang sesuai, teknik pemberian vaksin kurang optimal dan berbagai faktor manajemen.

DAFTAR PUSTAKA 1. Adi A.A.A.M., Astawa N.M., Putra K.S.A., Hayashi Y. & Matsumoto Y. 2010. Isolation and Characterization of a Pathogenic Newcastle Disease Virus from a Natural Case in Indonesia.J. Vet. Med. Sci. 72(3): 313 319. 2. Alexander D. J. 2003. Newcastle Disease. In Disease of Poultry. 11 th edition. Iowa State Press. hal: 63-100. 3. Anonim. 2007. Farmakope Obat Hewan Indonesia. Jilid I. Edisi 3. Direktorat Jenderal Peternakan. Departemen Pertanian. hal:79-80 dan 124-125. 4. Capua I. & Alexander J.D. 2009. Avian Influenza and Newcastle Disease. Italia, Springer-Verlag. 5. Darminto & Ronohardjo P. 1996. Vaksin Newcastle disease inaktif berasal dari virus isolat lokal galur velogenik. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 2(1): 42-49. 6. Dharmayanti N.L.P.I., Hartawan R., Hewajuli D.A. & Indriani R. 2014. Phylogenetic analysis of genotype VII of newcastle disease virus in Indonesia. African Journal of Microbiological Research 8(13): 1368-1374. 7. Emilia, Setiyaningsih S. &Soejoedono R.D. 2015. Isolasi dan Karakterisasi Biologik Virus Newcastle Disease. Jurnal Kedokteran Hewan 9(1): 47-51. 8. Hanson, R. P. and Brandly C. A. 1955. Identification of vaccine strain of Newcastle disease virus. Science 122: 156-157. 9. Miller P.J., King D.J., Afonso C.L. & Suarez D.L. 2007. Antigenic differences among Newcastle disease virus strains of different genotypes used in vaccine formulation affect viral shedding after a virulent challenge. Vaccine 7238 7246. 10. Office International des Epizooties. 2012. Newcastle Disease, in Manual of Standards for Diagnostic Tests and Vaccines. Paris: OIE. 11. Tabbu C.R. 2000. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya. Vol 1. Kanisius. Hal: 165-186. 12. Xiao S., Paldurai A., Nayak B., Samuel A., Bharoto E.E., Prajitno T.Y., Collins P.L. and Samala S.K. 2012. Complete Genome Sequences of Newcastle Disease Virus Strains Circulating in Chicken Populations of Indonesia. Journal of Virology. p. 5969 5970.