BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya sesuai dengan prinsip ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Tingkat perkembangan ekonomi dunia dewasa ini ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan akan jasa pengiriman barang. Banyaknya penduduk yang saling

III. METODE PENELITIAN. kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten. Sistematis artinya

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas masyarakat yang semakin tinggi di era globalisasi sekarang ini. mengakibatkan kerugian pada konsumen.

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS HUKUM

I. PENDAHULUAN. berlaku pada manusia tetapi juga pada benda atau barang. Perpindahan barang

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengirim. Dimana ekspeditur mengikatkan diri untuk mencarikan pengangkut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna jasa PT.

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran arus lalu lintas penduduk dari dan kesuatu daerah tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. sangat vital dalam kehidupan masyarakat, hal ini didasari beberapa faktor

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Harus diakui bahwa globalisasi merupakan gejala yang dampaknya

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai makanan pokok. Dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan bagian dari kehidupan manusia, dalam. berdasarkan Al-Quran Al Karimdan As-Sunnah Nabawiyah.

BAB I PENDAHULUAN. bidang transportasi dalam penyediaan sarana transportasi. Pemerintah juga melakukan. peningkatan pembangunan di bidang perhubungan.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sosialisasi yang dilakukan

PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA AGEN DENGAN PEMILIK PRODUK UNTUK DI PASARKAN KEPADA MASYARAKAT. Deny Slamet Pribadi

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut juga berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 1 angka (3) Angkutan adalah perpindahan orang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan serta semakin pesatnya persaingan bisnis. Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARA TERHADAP PENGIRIMAN KARGO MELALUI UDARA

Dengan adanya pengusaha swasta saja belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini antara lain karena perusahaan swasta hanya melayani jalur-jalur

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi. kekurangan dana. Karena itu industri perbankan mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kerja Lapangan

PELAKSANAAN SISTEM GANTI RUGI BARANG YANG HILANG ATAU RUSAK DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. CITRA VAN TITIPAN KILAT PEKANBARU MENURUT EKONOMI ISLAM

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. transportasi merupakan salah satu jenis kegiatan pengangkutan. Dalam. membawa atau mengirimkan. Sedangkan pengangkutan dalam kamus

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dalam memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya. Oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. kerja baik antara pelanggan/klien (customer) dengan pengusaha jasa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Desa. maupun Kota baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha,

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang yang hidup di dunia dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh merupakan tugas nasional karena

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat berbagai jenis jasa pengiriman. Jasa pengiriman tersebut

HUKUM PENGANGKUTAN LAUT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan. Dalam hal ini perlunya interaksi antara sesama. Di samping. hidup. Dalam ekonomi dikenal dengan istilah bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perjanjian sewa menyewa. Perjanjian sewa menyewa banyak di. sewa yang telah diberikan oleh pihak penyewa.

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kampar Provinsi Riau,dengan luas wilayah luas ± 99,66 km 2 atau 9,966 Ha, dengan pusat

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN KAPAL PETI KEMAS MELALUI LAUT (STUDI KASUS PT. MERATUS LINE CABANG PADANG)

BAB I PENDAHULUAN. perlunya penerapan strategi pelayanan perusahaan yang tepat. Perkembangan dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. nasional juga turut melema. Kondisi yang justru berkebalikan dengan perekonomian

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PENGANGKUTAN. Menurut R. Djatmiko Pengangkutan berasal dari kata angkut yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan manusia. Salah satu yang diatur oleh Al-qur an dan Hadist adalah

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Islam akan bekerja sekuat tenaga untuk mewujudkan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pandangan Islam, nikmat Allah hampir tak terbatas. 1 Manusia merupakan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I P E N D A H U L U A N. pihak yang mengadakan perjanjian pengangkutan laut ini. Tetapi karena

Wawancara dengan Ibu Nurhayati selaku Legal Staff di JNE Cabang Medan. 1. Bagaimana proses pengiriman barang yang dilakukan JNE

BAB I PENDAHULUAN. hidup menurut tingkat kehidupan masing-masing. Dengan demikian, mencari

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain

TINJAUAN HUKUM PENYELESAIAN PERKARA PEMBATALAN AKTA HIBAH. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik aqidah, ibadah, akhlak. membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB I PENDAHULUAN. produknya baik barang atau jasa dapat melakukan dengan berbagai cara, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah sebagai penuntun memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. atas modal dan tanggung jawab sendiri. 1 Sedang bekerja pada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. satu ajaran islam yang mengatur pola kesejahteraan dan kemakmuran adalah pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan kontrak kerja dalam kegiatan muamalah Islam, yaitu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang pemilihan judul

BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk dan nilai 1. Berhasil tidaknya suatu usaha atau

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat instant dan praktis, termasuk salah satunya dalam memilih makanan

BAB I PENDAHULUAN. Dikatakan sangat vital karena sebagai suatu penunjang penting dalam maju

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber alamnya dengan cara melakukan pekerjaan dan kegiatan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya dengan pembangunan di segala bidang kehidupan masyarakat, itu adalah demi mencapai sebuah cita-cita yaitu

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUHPERDATA. antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan sebuah kewajiban untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Quran sebagai kitab suci umat Islam bukan hanya mengatur masalah ibadah yang bersifat ritual, tetapi juga memberikan petunjuk yang sempurna (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran mengandung prinsip-prinsip dan petunjuk-petunjuk yang fundamental untuk setiap permasalahan manusia, termasuk masalah-masalah yang berhubungan dengan aktivitas ekonomi. 1 Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang (produsen) atau jasa kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan 2. Konsumen adalah orang yang membutuhkan barang sedangkan produsen orang yang membuat barang, dalam kegiatan ini dibutuhkan penyalur barang yang disebut distribusi. Distribusi adalah kegiatan yang berhubungan dengan usaha penyampaian atau penyaluran barang atau jasa produsen ke konsumen. Dalam distribusi barang dan jasa ada etika ekonomi yang harus diperhatikan oleh para pelaku ekonomi yaitu pemerataan, keadilan dan ketetapan waktu dan kualitas.dalam pendistribusian barang sangat diperlukan ketepatan waktu dan kualitas pendistribusian barang yang disalurkan harus terjaga juga tidak ada kerusakan. 1, h.3 1 Faisal Badroen, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group), Cet ke 2 M. Fuad [ et. al.], Pengantar Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), h.10 1

2 Perusahaan yang bergerak dibidang penyelenggara jasa distribusi lain adalah perusahaan jasa angkutan. Pengangkutan merupakan salah satu kegiatan perekonomian yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Tersedianya sarana pengangkutan dapat memudahkan seseorang untuk berpindah atau pergi ke suatu tempat tertentu. Selain itu, sarana pengangkutan juga digunakan dalam kegiatan pengiriman barang. Didalam Islam titipan barang disebut juga wadi ah. Secara spesifik penulis ingin memaparkan pengertian tentang wadi ah secara global. Wadi ah dapat diartikanpelimpahan kekuasaan oleh seseorang penitip kepada orang yang menjaga hartanya. Dalam firman Allah Swt QS. An-Nissa ayat 58:.. Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerima nya 3 Perusahaan penyedia jasa pengiriman barang yang menjadi objek penelitian adalah PT. Citra Van Titipan Kilat ( TIKI) Pekanbaru. Perusahaan ini adalah perusahaan swasta yang kegiatan usahanya bergerak dibidang jasa pengiriman berupa dokumen atau paket barang. Untuk memperlancar kegiatan pengiriman barang, pihak perusahaan tidak mengangkut sendiri barang kiriman dengan menggunakan sarana angkutan darat yang mereka miliki sendiri. Pengiriman barang juga dilakukan dengan Putra,2002),h.113 3 Al-Qur an Al-Karim dan Terjemahnya Departemen Agama RI, (Semarang: PT. Karya Toha

3 menggunakan sarana angkutan seperti kapal laut dan pesawat terbang milik perusahaan lain yang bekerjasama dengan perusahaan TIKI. TIKI dalam pengangkutan hanya menjadi perantara bagi pihak pengirim barang dengan pihak pengangkut. TugasTIKImeliputi pengambilan dan penerimaan barang-barang yang akan dikirim dari rumah pengirim ke gudang TIKI, menyimpan dan menjaga barang-barang sebaiknya sebelum dikirim, serta mengambil barang kirimandari pengangkut dan menyerahkan kepada penerima.perjanjian yang dibuat antara pihak TIKI dan pihak pengirim barang disebut perjanjian ekspedisi, yaitu perjanjian timbal balik antara pihak TIKI yang mengikatkan diri untuk mencari pengangkutan yang baik bagi pihak pengirim dengan pihak pengirim yang mengikatkan diri untuk membayar biaya pengiriman barang kepada pihak TIKI. Oleh karena itu, perjanjian tersebut di atas perlu dicantumkan tanda tangan kedua belah pihak yang nantinya akan menimbulkan konsekuensi hukum dimana kedua belah pihak terikat pada isi perjanjian yang ada di dalam perjanjian. 4 Dalam menjalankan usahanya, perusahaan yang akan mengirimkan barang harus menyiapkan dokumen yang diperlukan dan konsumen(pengirim barang) tidak mau tahu bahwa barang yang dikirim harus dalam keadaan selamat dan tidak ada kerusakan pada barang tersebut serta barang yang dikirim harus tepat waktu dengan hari yang ditentukan oleh pemilik barang. Dan ini merupakan kesepakatan kedua 4 Nasir, Wawancara, tanggal l5 Mei 2013

4 belah pihak antara pemilik barang (selaku pihak yang menitipkan barang) dengan perusahaan (pihak yang menyediakan jasa pengiriman barang). 5 Selaku pihak penyedia jasa pengiriman barang, pihak TIKI berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan jasa yang terbaik kepada para pengguna jasa. Namun, dalam kegiatan pengiriman barang ini tidak lepas dari berbagai hambatan yang menimbulkan kerugian bagi pihak penyedia jasa, pengirim barang maupun penerima barang. Kerugian tersebut dapat terjadi karena kesalahan atau kelalaian dalam pengangkutan maupun kelalaian pihak TIKI sendiri sebagai perantara. Kerugian yang timbul dapat berupa kerusakan seluruh sebagian, kehilangan barang maupun keterlambatan. Namun pada hakekatnya yang ditemui dilapangan adalah, banyak pengirim barang yang tidak melengkapi dokumen nya (selaku pemilik barang) dan terjadi kerusakan barang atau terjadi kehilangan barang kiriman oleh perusahaan (selaku penyedia jasa). Apabila mengalami kerugian, maka pihak konsumen berhak menuntut kerugian pada pihak perusahaan. Kerugian yang dilakukan oleh perusahaan ini bisa disebabkan oleh kelalaian sehingga barang tersebut hilang atau rusak. Sedangkan kerugian yang dilakukan oleh pihak konsumen atau pengirim barang bisa dalam bentuk tidak melakukan apa yang dijanjikan, melaksanakan apa yang dijanjikan tetapi tidak sesuai dengan yang dijanjikan, melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat 5 Ibid

5 dan melakukan sesuatu yang mana menurut perjanjian yang tidak dijanjikan tidak boleh dilakukan. 6 Pihak TIKI dalam melaksanakan kewajibannya pernah mengalami hambatan yang menimbulkan kerugian bagi pihak pengirim atau penerima barang. Contoh peristiwa yang sering terjadi yaitu ketika barang kiriman dibawa oleh kurir ke tempat tujuan pengiriman dan diserahkan kepada pihak penerima, barang tersebut tidak langsung diperiksa dihadapan kurir yang mengantar. Biasanya penerima membuka kiriman setelah beberapa saat kemudian dan ternyata barang kiriman tersebut dalam kondisi rusak atau hilang 7. Hal ini terjadi karena kelalaian pihak pengangkut dalam menyelenggarakan pengangkutan. Sedangkan hilang nya barang kiriman yang terjadi saat proses pengangkutan lebih dikarenakan oknum yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, muatan barang yang berlebihan dalam pengangkutan dapat menunda pengiriman barang sehingga mengakibatkan keterlambatan sampainya barang kepada penerima. Apabila pihak pengangkut lalai dalam penyelenggaraan pengangkutan sehingga menimbulkan kerugian bagi pihak pengirim, maka pihak pengangkut bertanggung jawab untuk membayar kerugian tersebut 8. Namun lain halnya jika kerugian tersebut terjadi karena kelalaian dari pihak TIKI.Pihak pengirim atau penerima berupaya meminta ganti rugi kepada perusahaan jasa pengiriman TIKI atas 6 Ibid 7 Ibid 8 Abdul kadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Darat, Laut, dan Udara, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991, h.76

6 kerugian tersebut. Tetapi dalam pelaksanaannya, pihak perusahaan tidak menjelaskan sistem ganti rugi kepada konsumen ketika pengiriman barang dilaksanakan dan pihak perusahaan juga menetapkan sepihak besar ganti rugi yang diberikan perusahaan terhadap konsumen atas barang yang rusak atau hilang. Penyelenggaraan pengangkutan ini berasal dari adanya suatu perjanjian. Perjanjian yang dimaksud akan terlihat dengan adanya bukti surat muatan atau bukti tanda terima pengiriman barang yang telah disepakati oleh masing-masing pihak, yaitu antara pengangkut dan pengirim. Berdasarkan perjanjian yang dibuat maka timbulah hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh para pihak yang terkait diantara mereka. Aktifitas pengiriman barang tersebut selalu diikuti pemenuhan prestasi oleh masing-masing pihak yang bersepakat, tetapi dijumpai salah satu atau kedua pihak yang terlibat dalam perjanjian tidak memenuhi ketentuan dari perjanjian yang telah mereka sepakati. Seperti terjadi komplain konsumen atas hilang atau rusak nya barang dalam pengiriman. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul PELAKSANAAN SISTEM GANTI RUGI BARANG YANG HILANG ATAU RUSAK DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. CITRA VAN TITIPAN KILAT PEKANBARU MENURUT EKONOMI ISLAM.

7 B. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari topik yang dipermasalahkan, maka penulis membatasi permasalahan dengan memfokuskan tinjauan ekonomi Islam terhadap sistem ganti rugi barang yang hilang atau rusak pada PT. Citra Van Titipan Kilat Pekanbaru. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan sistem ganti rugi terhadap barang yang hilang atau rusak dalam pengiriman barang pada PT. Citra Van Titipan Kilat Pekanbaru? 2. Bagaimana tinjauan ekonomi Islam terhadap sistem ganti rugi barang yang hilang atau rusak dalam pengiriman barang pada PT. Citra Van Titipan Kilat Pekanbaru? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem ganti rugi terhadap barang yang hilang atau rusakdalam pengiriman barang pada PT. Citra Van Titipan Kilat Pekanbaru. b. Untuk mengetahui tinjauan ekonomi Islam terhadap sistem ganti rugi barang yang hilang atau rusak dalam pengiriman barang pada PT. Citra Van Titipan Kilat Pekanbaru.

8 2. Manfaat Penelitian a. Untuk menambah pengetahuan tentang sistem ganti rugi terhadap barang yang hilang atau rusak dalam pengiriman barang di PT. Citra Van Titipan Kilat Pekanbaru. b. Untuk menambah pengetahuan tentang ganti rugi barang yang hilang atau rusak dalam pengiriman barang pada PT. Citra Van Titipan Kilat Pekanbaru menurut ekonomi Islam. E. Metode Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini bersifat lapangan yang mengambil lokasi pada PT.Citra Van Titipan Kilat Pekanbaru yang beralamat di Jalan Rambutan II No 17 Pekanbaru. Penelitian dilakukan pada TIKI karena perusahaan TIKI adalah perusahaan besar pengiriman barang yang sudah lama beroperasi. 2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek dalam penelitian ini adalah pihak manajemen dan konsumen TIKI Pekanbaru yang pernah mengalami komplain atas pengiriman barang. Sedangkan objek penelitiannya adalah pelaksanaan sistem ganti rugi atas barang yang hilang atau rusak dalam pengiriman barang pada TIKI. 3. Populasi dan Sampel Adapun yang akan menjadi populasi adalah seluruh karyawan perusahaan yang berjumlah 15 orang dan konsumen yang pernah melakukan

9 complain terhadap perusahaan yang berjumlah 85 orang. 9 Pengambilan sampel dilakukan dimana dari pihak karyawan diambil sebanyak 2 orang yaitu marketing dan custumer service officer. Sedangkan dari pihak konsumen ditetapkan sebanyak 30% yaitu 25 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik Purpossive Sampling 10. 4. Sumber Data a. Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari subjek penelitian mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. b. Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya.data dan informasi yang diperoleh dari pihak terkait melalui dokumentasi, bukubuku referensi, artikel, dokumen dan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian ini. 5. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi yaitu mengamati dan meninjau langsung ke lapangan dengan melakukan pencatatan yang sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diteliti. 9 Ani Arvina (karyawan), Wawancara, tanggal 15 Mei 2013 10 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008) h. 175

10 b. Wawancara yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pihak manajemen dan responden guna mendapatkan data yang berhubungan dengan penelitian dengan menggunakan sistem wawancara terbuka. c. Angket yaitu penulis membuat daftar pertanyaan secara tertullis dengan memberi jawabaan alternatif untuk setiap pertanyaan kepada responden. 6. Analisis Data Setelah memperoleh data maka penulis menganalisis dengan pendekatan metode kualitatif deskriptif. Metode kualitatif deskriptif adalah cara mengklasifikasikan data-data kedalam kategori persamaan jenis data itu, kemudian diuraikan sedemikian rupa sehingga diperoleh gambaran yang utuh dengan masalah yang diteliti. 7. Metode Penulisan Untuk mengolah dan menganalisis data yang telah terkumpul penulis menggunakan beberapa metode, yaitu: a. Deduktif yaitu mengungkapkan data-data umum yang berhubungan dengan masalah penelitian ini kemudian dianalisa sehingga dapat diambil kesimpulan secara khusus. b. Induktif yaitu penulis mengemukakan fakta-fakta yang bersifat khusus, dianalisa kemudian diambil kesimpulan secara umum. c. Deskriptif yaitu penulis menggambarkan fenomena yang terjadi di tempat penelitian.

11 F. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini, jumlah bab yang digunakan adalah sebanyak lima bab. Untuk lebih jelas dan mudah dipahami penelitiannya maka, penulis memaparkan sistematika penulisan ke lima bab tersebut yaitu: Bab pertama memaparkan pendahuluan yang mengandung latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Dalam bab ini secara umum dibicarakan tentang permasalahan pelaksanaan sistem ganti rugi barang yang hilang atau rusak dalam pengiriman barang pada PT. Citra Van Titipan Kilat Pekanbaru menurut ekonomi Islam. Gambaran umum tentang PT. Citra Van Titipan Kilat akan dijelaskan pada bab dua. Dalam bab dua ini akan diuraikan tentang gambaran umum PT. Citra Van Titipan Kilat. Dalam bab ini akan dibicarakan tentang sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi dan aktivitas organisasi perusahaan. Tinjauan umum tentang wadi ah akan dijelaskan pada bab tiga. Dalam bab ketiga ini akan diuraikan tentang tinjauan umum tentang wadi ah yaitu: pengertian wadi ah, dasar hukum wadi ah, rukun dan syarat wadi ah, hukum menerima benda titipan, rusak dan hilangnya benda titipan. Pelaksanaan sistem ganti rugi barang yang hilang atau rusak dalam pengiriman barang pada PT. Citra Van Titipan Kilat Pekanbaru menurut ekonomi Islam akan dijelaskan pada bab empat. Bab keempat ini akan diuraikan tentang pelaksanaan sistem ganti rugi barang yang hilang atau rusak dalam pengiriman barang pada PT. Citra Van Titipan Kilat

12 Pekanbaru menurut ekonomi Islam. Kesimpulan dan saran akan dijelaskan pada bab lima. Bab lima ini akan diuraikan kesimpulan dan saran yang diambil berdasarkan uraian pada bab sebelumnya.