I PENDAHULUAN. Pendidikan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berarti menghasilkan, menciptakan, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu

II LANDASAN TEORI. Tari Sigeh Penguten memiliki berbagai versi mengenai asal usulnya, tarian ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa supaya

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian) Oleh ARIYADI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disekitar individu, belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sagala menyatakan dalam bukunya yang berjudul Konsep dan Makna

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya,

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan seni tari yang diajarkan di sekolah-sekolah. Pendidikan seni tari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kegiatan pengajaran yang mengondisikan seseorang

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUNTEN DALAM KEGIATAN EKTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 SEPUTIH BANYAK. (Jurnal Penelitian) Oleh NI WAYAN PRAMI

I. PENDAHULUAN. Budaya adalah cermin suatu bangsa dan bangsa yang besar ialah bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui media lagu anak-anak ditaman kanak islam Al-Amin Bandar Lampung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil

BAB I PENDAHULUAN. atau jalan yang harus dilalui dalam pembelajaran. Ketepatan dan kesesuaian. pengembangan strategi pembelajaran yang akan digunakan.

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN DALAM KETEPATAN GERAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SMA NEGERI 1 GEDONG TATAAN

BAB I PENDAHULUAN. menikmati keindahan, mengapresiasi, dan mengungkapkan perasaan keindahan

BAB I PENDAHULUAN. adalah anak atau siswa yang sedang tumbuh dan berkembang menuju ke arah. pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan.

BAB II TARI SIGEH PENGUTEN LAMPUNG

PENERAPAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUNTEN DI SMA NEGERI 1 TUMIJAJAR. (Jurnal Penelitian) Oleh Ardan Rahmat Senogala

PEMBELAJARAN TARI KREASI LAMPUNG DENGAN KONSEP KOREOGRAFI NONLITERAL DI SMPN 1 METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh NOVA DELYANTI

BAB I PENDAHULUAN. serangkaian upaya dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar secara optimal

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP NEMUI NYIMAH PADA SISWA SD NEGERI 01 SIMPANG AGUNG LAMPUNG TENGAH. (Jurnal Penelitian) Oleh

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mencakup tingkat SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan

PEMBELAJARAN TARI BEDAYO TULANG BAWANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMP NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian)

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa di sekolah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yakni bimbingan pengajaran, dan atau latihan diarahkan untuk mencapai tujuan


BAB II LANDASAN TEORI. Kemampuan (ability) sering disamakan dengan bakat (aptitude). Menurut William

BAB I PENDAHULUAN. selalu berubah. Perubahan dalam arti perbaikan mutu pendidikan pada semua

BAB I PENDAHULUAN. yang kompleks dan berjangka panjang. Berbagai aspek yang tercakup dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hasil praktik yang diulang-ulang (Kimble, Garmezy dalam Thobroni

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan memiliki kecakapan hidup dan mampu mengoptimalkan segenap

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN SMP NEGERI 1 BATANGHARI. (Jurnal Penelitian) Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Novita Sari (2008), penelitian berjudul pembelajaran tari sigeh penguten

PEMBELAJARAN TARI KREASI LAMPUNG DENGAN KONSEP KOREOGRAFI MELALUI AUDIOVISUAL DI SMPN 1 BANJAR MARGO

BAB I PENDAHULUAN. dan ketrampilan, serta manusia-manusia yang memiliki sikap positif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu.

PENERAPAN STAD DALAM PEMBELAJARAN TARI DI SD AL-AZHAR 1 WAY HALIM (Jurnal) Oleh ROSITA WATI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan mendeskripsikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

BAB I PENDAHULUAN. kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi(cita cita)

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MELALUI PEMBELAJARAN (PAIKEM) DI SMP NEGERI 7 METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh: Pungki Wahana Putra

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan model pembelajaran untuk membentuk kurikulum (rencana

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Deskriptif adalah penelitian yang hanya benar-benar memaparkan apa

I. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional, pada BAB II tentang Dasar,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. belajar kepada siswa melalui proses pembelajaran yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman. Persiapan sumber

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMAN 10 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh FATIMAH AZZAHRAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya

KEMAMPUAN MENARI BEDANA SISWI KELAS XI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER. (Jurnal) Oleh. Nia Daniati

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta atau murid.

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan menjadi kompetensi bekal untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

PEMANFAATAN OLAH TUBUH TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN DI SMP MUHAMMADIYAH 3 BANDAR LAMPUNG

Ekspresi. Baik Sekali 2. SFT Cukup. Baik Sekali Baik Sekali 5. BL Cukup 6. RSD Cukup 3.

BAB I PENDAHULUAN. berkunjung dan menikmati keindahan yang ada di Indonesia khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan cabang dari seni yang menjadikan bahasa sebagai mediumnya.

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya menuju pendewasaan jasmani maupun rohani. Pendidikan

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

Schedule Pertemuan 2 X teori tentang apresiasi seni 4 X pemahaman materi seni 6X apresesiasi 2 X tugas 1 X ujian sisipan 1 x ujian semester

2015 TARI MAKALANGAN DI SANGGAR SAKATA ANTAPANI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

(Jurnal Penelitian) Oleh. Maria Regina Maharani Pembimbing: 1. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. 2. Fitri Daryanti, S.Sn., M.Sn.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya,

BAB I LATAR BELAKANG

ABSTRACT THE USE OF AUDIO VISUAL MEDIA ON LEARNING SIGEH PENGUTEN DANCE AT IV B CLASS OF SD NEGERI 1 BANDAR AGUNG NOVITA HENDRA TRISNA WATI

76. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB I PENDAHULUAN. ada rasa ingin tahu, tanpa pertanyaan, dan tanpa ada daya tarik terhadap hasil

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X.MIA.2 DI SMAN 2 KOTA METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh:

Setiap manusia sudah mengenal yang namanya seni yang sudah diterapkan

Transkripsi:

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran seni budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran seni budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Pendidikan seni budaya terdiri dari seni rupa, seni tari, seni musik dan seni teater. Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas yang tersedia di sekolah. Khusus untuk pelajaran seni tari di sekolah bertujuan untuk memberikan pengalaman estetik dalam bergerak dengan bentuk kegiatan berekspresi, berkreasi dan berapresiasi melalui karya seni tari dari lokal hingga mancanegara. Salah satu Standar Kompetensi (SK) pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata pelajaran seni tari di sekolah menengah kejuruan adalah mengapresiasi karya seni tari. Kompetensi Dasar (KD) dari SK tersebut ialah mengapresasikan tari daerah setempat dalam konteks budaya masyarakat setempat.

2 Untuk mencapai SK dan KD tersebut, di sekolah dapat diajarkan tari Melinting, Bedana, Halibambang, Bedayo Tulang Bawang, dan Sigeh Penguten. Salah satu tari Lampung yang banyak dikenal dan dipentaskan adalah Sigeh Penguten, karena tari tersebut merupakan tari yang selalu dipentaskan dalam acara-acara resmi, seminar dan upacara pernikahan sebagai simbol tari penyambutan tamu. Oleh sebab itu tari tersebut dijadikan salah materi yang perlu diajarkan kepada siswa sekolah kelas X semester genap. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Tari juga merupakan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak yang ritmis dan indah (Rohkyatmo, 1986:83). Tari Sigeh Penguten merupakan tari yang bergenre sembah. Tari ini berfungsi sebagai pembuka acara yakni sebagai penghormatan terhadap tamu yang hadir. Wujud penghormatan ini ditandai dengan pemberian daun sirih oleh penari, kepada tamu yang hadir. Berdasarkan bentuk koreografinya tari Sigeh Penguten merupakan tari kelompok putri yang berjumlah ganjil. Tari Sigeh Penguten terdapat tujuh belas ragam gerak inti yakni lapah tebeng, seluwang mudik, jong simpuh, jong silo ratu, samber melayang, ngerujung, ngetir, kenui melayang, balik palo, ghubuh ghahang, nyiwau biyas, sabung melayang, tolak tebeng, mepam biyas, belah huwi, lippeto, jong geppak. Musik pengiring pada tari ini terdiri dari dua tabuhan yaitu, tabuh gupek dan tabuh tarei. (Habsary, 2005) Khususnya di SMK Negeri 3 Bandar Lampung untuk mencapai SK dan KD tersebut, sekolah ini mengajarkan tari Sigeh Penguten kepada siswa kelas X.

3 Proses pembelajaran tari ini tentu memerlukan metode atau teknik yang berbeda pada setiap jenjang pendidikan yang ditempuh siswa. Berbagai metode atau teknik dapat dikembangkan dan digunakan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara dalam menyajikan (menguraikan materi, memberi contoh dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu (Hamzah, 2007 : 65). Tidak setiap metode sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran tertentu. Karena itu, guru harus dapat memilih teknik pengajaran yang sesuai agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode pembelajaran seni tari di SMK N 3 Bandar Lampung menggunakan teknik pemberian tugas yaitu teknik yang menuntut siswa untuk mempelajari tari secara mandiri. Peranan guru hanya memberikan tugas kepada siswa tanpa ada perlakuan atau pemberian materi tari secara langsung. Siswa harus menyelesaikan tugas dalam waktu yang telah ditentukan, penggunakan metode pembelajaran dengan teknik ini, tidak efektif karena kemampuan teknik gerak siswa dalam menarikan tari Sigeh Penguten tidak maksimal. Untuk mempelajari teknik gerak secara tepat diperlukan bimbingan dan contoh dari guru langsung secara intensif. Teknik pemberian tugas yang diberikan guru membuat tarian yang diterima setiap siswa, bentuk ragam geraknya berbeda-beda, teknik gerak yang dilakukan tidak maksimal, dan kesesuain gerak terhadap musik pengiring kurang tepat. Kesamaan ragam gerak, penguasaan teknik gerak yang baik serta kesesuain gerak terhadap musik pengiring pada tari Sigeh Penguten sangat penting karena hal itu merupakan faktor kemampuan menari tari ini, maka dibutuhkan penekanan yang jelas dari guru mengenai hal tersebut.

4 Terkait hal tersebut guru harus menggunakan teknik mengajar yang tepat, karena teknik mengajar merupakan faktor yang mendukung hasil belajar siswa, maka guru harus menggunakan teknik mengajar yang dapat mempermudah siswa dalam mempelajari tari Sigeh Penguten agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru, dan siswa dapat menguasai tarian tersebut dengan baik. Penelitian yang akan dilakukan di SMK Negeri 3 Bandar Lampung akan mencobakan teknik demonstrasi. Teknik demonstrasi adalah teknik mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajiakan (Muhibbin Syah 2000: 205-207). Teknik demonstrasi yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara mempergakan ragam gerak tari Sigeh Penguten secara langsung di dalam kelas kepada siswa. Teknik ini diharapakan mampu meningkatkan kemampuan menari Sigeh Penguten siswa. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1 Bagaimanakah proses pelaksanaan penelitian di kelas eksperimen dan kelas kontrol? 2 Apakah teknik demonstrasi lebih efektif dari teknik pemberian tugas untuk meningkatkan kemampuan siswa menari Sigeh Penguten?

5 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan proses pelaksaan penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2. Mengetahui apakah teknik demonstrasi lebih efektif dari teknik pemberian tugas untuk meningkatkan kemampuan siswa menari Sigeh Penguten. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis dan secara praktis. a. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis sebagai berikut. 1. Menambah referensi penelitian di bidang pendidikan seni tari. 2. Memberi sumbangan bagi para peneliti selanjutnya dalam efektivitas metode pembelajaran terhadap kemampuan menari siswa. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis sebagai berikut. 1. Bahan pertimbangan bagi guru dalam menentukan teknik pembelajaran yang tepat, khususnya dalam pembelajaran tari Sigeh Penguten. 2. Informasi bagi siswa mengenai peningkatan kemampuan siswa dalam menari Sigeh Penguten.

6 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi: 1. Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini adalah efektivitas teknik demonstrasi terhadap kemampuan menari. Sebagai pengontrol, penelitian ini menggunakan teknik pemberian tugas dalam pembelajaran tari Sigeh Penguten. 2. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas X Kecantikan di SMK Negeri 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 yang masing-masing berjumlah 24 siswa. Kelas eksperimen adalah kelas X Kecantikan kulit dan kelas kontrol kelas X kecantikan rambut. 3. Objek penelitian adalah efektivitas teknik demonstrasi dalam meningkatkan kemampuan menari Sigeh Penguten siswa. 4. penelitian ini dilakukan pada saat semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 1.6 Kerangka Pikir Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Tari juga merupakan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak yang ritmis dan indah (Rohkyatmo, 1986: 83). Tari Sigeh Penguten merupakan tari tradisi Lampung, pada tari tradisi ragam gerak yang ada dalam tarian tersebut merupakan ragam gerak yang baku yang sudah disusun dan ditetapkan sebelumnya, begitu juga dengan musik pengiringnya. Pada tari Sigeh Penguten ada tujuh belas ragam gerak yang harus dilakukan oleh seseorang untuk menarikan tarian ini.

7 Faktor pendukung kemampuan menari Sigeh Penguten adalah penguasaan teknik gerak, kesesuaian gerak terhadap musik pengiring tari dan ekspresi yang ditampilkan saat menari. Proses pencapaian kemampuan menari adalah belajar dan berlatih, untuk belajar tari Sigeh Penguten dapat dilakukan dengan beberapa teknik pembelajaran, salah satunya adalah teknik demonstrasi. Teknik demonstrasi adalah teknik mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajiakan. Manfaat menggunakan teknik demonstrasi akan mempengaruhi psikologis siswa saat proses penggunaan teknik berlangsung, hal ini disebabkan saat proses pembelajaran perhatian siswa terfokus kepada materi yang sedang didemonstrasikan, kerena proses pembelajaran telah mengajak siswa untuk fokus terhadap materi yang sedang disampaikan maka pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa Pada penelitian ini akan digunakan teknik demonstrasi dalam proses pembelajaran tari Sigeh Penguten dengan cara guru mendemonstrasikan gerak kepada siswa yang selanjutnya siswa mempraktikan gerak tari yang telah didemonstrasikan oleh guru. Teknik demonstrasi digunakan dalam proses pembelajaran dapat memudahkan siswa dalam belajar dan berlati menari Sigeh Penguten sehingga hasilnya lebih optimal dibandingkan dengan teknik pemberian tugas.

8 1.7 Hipotesis Teknik yang digunakan saat pembelajaran adalah salah satu faktor yang mendukung hasil belajar siswa karena teknik yang digunakan dalam pembelajaran adalah strategi yang digunakan dalam penyampaian materi saat proses pembelajaran berlangsung. Teknik mengajar juga merupakan salah satu yang dapat meningkatkan kemampuan menari siswa. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya (Margono, 2007: 67-68). Hipotesis dalam penelitian ini adalah teknik demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan menari siswa.