BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Pengusaha menurut Mardiasmo (2008:36), Pengusaha merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk kesejahteraan rakyat. Pajak merupakan salah satu penerimaan terbesar negara perlu terus

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-20/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 20 /PJ/2013 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 38/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK. Oleh: Suwardi, SE, M.Si, Akt.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 38/PJ/2013 TENTANG

NPWP (NOMOR POKOK WAJIB PAJAK), WAJIB PAJAK NON EFEKTIF, KODE AKUN PAJAK, SSP, JATUH TEMPO PEMBAYARAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 02/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

BAB III GAMBARAN DAN PENYAJIAN DATA. Secara garis besar dasar hukumnya sebagai berikut :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 02/PJ/2018 TENTANG

I. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 9/PMK.03/2018

E. Sanksi yang Berkenaan dengan Pembayaran Pajak F. Pemindahbukuan BAB V Pelaporan Pajak A. Surat Pemberitahuan (SPT) B.

NPWP dan Pengukuhan PKP

PERPAJAKAN I PENDAFTARAN NPWP, PENGAJUAN SPPKP & PEMBAYARAN PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PENERAPAN E-FAKTUR DAN PERSEPSI PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP) (STUDI PADA PENGUSAHA KENA PAJAK DI KABUPATEN BULELENG)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR,

RESUME SANKSI PERPAJAKAN SANKSI BUNGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2010 TENTANG

BAGIAN 1 NOMOR POKOK WAJIB PAJAK. e-registration melalui laman Direktorat Jenderal Pajak

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 24 /PJ/2009

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut Indonesia dalam menyelenggarakan

PENUNJUKAN BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PAJAK NEGARA BAB I

Modul ke: Pertemuan 2. 02Fakultas EKONOMI. Perpajakan I. Program Studi AKUNTANSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 28/PJ/2015 TENTANG DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Dasar-dasar Studi Kasus Perpajakan

BAB III GAMBARAN DATA TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN NPWP DAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK PADA KPP PRATAMA BINJAI

Definisi. SPT (Surat Pemberitahuan)

SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto

Hukum Pajak. Kewajiban Perpajakan (Pertemuan #9) Semester Genap

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 62/PJ/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72/PMK.03/2010 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK

KUP W A J I B P A J A K N P W P P E N G U S A H A K E N A P A J A K N P P K P

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44 /PJ/2008 TENTANG

Oleh : I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., Ak. BKP. Politeknik Negeri Bali

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI. pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut:

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DAN BATAS PEMBAYARAN PAJAK

KETENTUAN UMUM & TATACARA PERPAJAKAN ( KUP )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian pajak berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 182/PMK.03/2015 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya pengeluaran negara yang digunakan untuk kemakmuran rakyat diikuti juga

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 20 /PJ/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

15/PJ/2010 PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG BENTUK,

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DAN BATAS PEMBAYARAN PAJAK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG

Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri

BAB I NOMOR POKOK WAJIB PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. satu instrumen penting dalam berjalannya pemerintahan sebuah negara. APBN yang digunakan oleh sebuah pemerintahan diharapkan dapat

KUP ( Pendaftaran NPWP, Pembayaran Pajak ) FEB AKUNTANSI

OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pajak berdasarkan Undang-Undang Perpajakan No.28 Tahun 2007

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Selatan

NPWP & Pengukuhan PKP. Beberapa Pengertian Yang Perlu Diketahui

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 14/PJ/2010 TENTANG

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44/PJ/2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR: PER-160/PJ/2006 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAFTAR BENTUK SPT MASA PPN 1111

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-44/PJ/2010 Tanggal 6 Oktober 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

pemungutan pajak dimana wajib pajak menghitung sendiri pajak terutangnya serta secara mandiri menyetorkan ke bank atau kantor pos dan melaporkannya

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN

Account Representative

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN NOMOR SE-62/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-49/PJ/2011

SEMINAR PERPAJAKAN PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)


PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1101 BM SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (SPT MASA PPn BM) ( F )

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi perpajakan tahun 1983, sistem pemungutan pajak di

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI KETENTUAN UMUM TATA CARA PERPAJAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Perhitungan..., Nurhasanah, Fakultas Ekonomi 2016

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengusaha Pengertian Pengusaha menurut Mardiasmo (2008:36), Pengusaha merupakan Orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa termasuk mengekspor jasa atau memanfaatkan jasa dari luar pabean. 2.2 Pengertian Pengusaha Kena Pajak Menurut Siti Resmi (2013:25), Pengusaha Kena Pajak (PKP) merupakan Pengusaha yang melakukan penyerahan barang kena pajak dan/atau penyerahan jasa kena pajak yang dikenai pajak berdasarkan undang-undang pajak pertambahan nilai tahun 1984 dan perubahannya, tidak termasuk pengusaha kecil yang batasannya ditetapkan dengan keputusan Menteri Keuangan, Kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.

9 2.3 Syarat-Syarat Pengukuhan PengusahaKena Pajak (PKP) Menurut PER-20/PJ/2013 Sebelum dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) ada beberapa syarat yang harus dipenuhi Syarat Pengusaha wajib menjadi Pengusaha Kena Pajak yaitu : 1. memiliki pendapatan bruto (omset) dalam 1 tahun buku mencapai Rp. 4.800.000.000 (Empat Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah). 2. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi : a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi Warga Negara Indonesia, atau Fotokopi Paspor, Fotokopi Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) bagi Warga Negara Asing yang dilegalisasi oleh Pejabat yang berwenang. b. Dokumen izin kegiatan Usaha yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang. c. Surat keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari Pejabat Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa. 3. Untuk Wajib Pajak Badan : a. Fotokopi akta pendirian atau dokumen pendirian dan perubahan bagi Wajib Pajak badan dalam negeri, atau surat keterangan penunjukan dari Kantor Pusat bagi bentuk usaha tetap, yang dilegalisasi oleh Pejabat yang berwenang. b. Fotokopi Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak salah satu pengurus, atau fotokopi Paspor dan Surat keterangan tempat tinggal dari Pejabat. Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa dalam hal penanggung jawab adalah Warga Negara Asing

10 c. Dokumen izin usaha dan/atau kegiatan yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang. d. Surat keterangan tempat kegiatan usaha dari Penjabat Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah dan Kepala Desa. 4. Untuk Wajib Pajak Badan bentuk kerja sama operasi (Joint Operation) : a. Fotokopi perjanjian kerjasama/akta pendirian sebagai bentuk kerja sama operasi (joint operation), yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang b. Fotokopi Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak masing-masing anggota bentuk kerja sama operasi (Joint Operation) yang diwajibkan untuk memiliki nomor pokok wajib Pajak. c. Fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak orang pribadi salah satu pengurus perusahaan anggota bentuk kerja sama operasi (Joint Operation) atau fotokopi paspor dalam hal penanggung jawab adalah orang Warga Negara Asing. d. Dokumen izin kegiatan usaha yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang. e. Surat keterangan tempat kegiatan usaha dari Pejabat Pemerintah Daerah sekurang-kuranggnya Lurah atau Kepala Desa bagi Wajib Pajak Badan dalam negeri maupu Wajib Pajak badan asing.

11 2.4 Fungsi Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Menurut Mardiasmo (2008:38), Fungsi Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak bagi Wajib Pajak sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui identitas pengusaha kena pajak yang sebenarnya. 2. Untuk melaksanakan hak dan kewajiban di pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah. 3. Untuk pengawasan terhadap administrasi perpajakan. 2.5 Kewajiban dan Hak Pengusaha Kena Pajak Menurut Mardiasmo (2008:38), menjelaskan tentang kewajiban dan hak pengusaha kena pajak sebagai berikut : 2.5.1 Kewajiban 1. Pengusaha yang telah wajib menjadi Pengusaha Kena Pajak atau Pengusaha Kecil yang memilih menjadi Pengusaha Kena Pajak seperti tersebut diatas berkewajiban untuk : a. Melaporkan usahanya (mendaftarkan perusahaannya) untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak. b. Memungut PPN (Pajak Pertambahan Nilai) / Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). c. Menyetor PPN (Pajak Pertambahan Nilai) / Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang (PPnBM) yang kurang dibayar.

12 d. Melaporkan PPN (Pajak Pertamnahan Nilai) / (PPnBM) Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang (menyampaikan SPT Masa PPN/PPn BM). 2.5.2 Hak Pengusaha Kena Pajak (PKP) a. Pengkreditan Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak (BKP)/ Jasa Kena Pajak (JKP). b. Restitusi atau kompensasi atas kelebihan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). 2.6 Jangka Waktu Pelaporan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) Menurut Peraturan 20/PJ/2013 menjelaskam 5 hari sejak formulir (lengkap) diajukan, petugas verifikasi akan melakukan verifikasi. Keputusan Permohonan Pengajuan PKP diterbitkan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah Bukti Penerimaan Surat (BPS) diterbitkan. 2.7 Sanksi Pengusaha Kena Pajak (PKP) Menurut Mardiasmo (2008:40), menjelaskan tentang sanksi Pengusaha Kena Pajak sebagai berikut : Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Pengukuhan PKP (Pengusaha Kena Pajak), sehingga menimbulkan kerugian pada pendapatan Negara,maka akan dipidana dengan pidana Penjara paling lama 6 (Enam) Tahun dan denda paling tinggi 4 (Empat) kali jumlah Pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.

13 2.8 Tempat Pelaporan Kegiatan Usaha Pengusaha Kena Pajak (PKP) Menurut Siti resmi (2013:26) Tempat pelaporan usaha dan pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak : 1. Bagi Pengusaha Orang Pribadi, adalah pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Pengusaha dan tempat kegiatan usaha dilakukan. 2. Bagi Pengusaha badan, adalah pada kantor Direktorat Jendral Pajak yang Wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan. 3. Bagi Pengusaha orang pribadi atau badan yang mempunyai tempat kegiatan usaha di beberapa Wilayah kantor Direktorat Jendral Pajak, adalah baik di Kantor Direktorat Jendral Pajak yang Wilayah Kerjanya meliputi tempat kegiatan Usaha dilakukan. 4. Bagi Wajib Pajak orang pribadi Pengusaha tertentu (yaitu Wajib Pajak orang Pribadi yang mempunyai tempat Usaha tersebar di beberapa tempat, misalnya pedagang elektronik yang mempunyai toko di beberapa pusat perbelanjaan), kewajiban melaporkan usahanya disamping pada Kantor Direktorat Jendral Pajak yang Wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Wajib Pajak juga pada Kantor Direktorat Jendral Pajak yang Wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha Wajib Pajak dilakukan. 5. Bagi Pengusaha Kena Pajak tertentu, Direktur Jendral Pajak dapat menentukan kantor Direktorat Jendral Pajak sebagai tempat pendaftaran pengukuhan Pengusaha Kena Pajak terdapat pada table 2.1

14 Tabel 2.1 Wajib Pajak Tertentu dan Pengusaha Kena Pajak tertentu Tempat Pendaftaran dan Pelaporan Usaha BUMD yang berkedudukan diwilayah DKI Jakarta Wajib Pajak BUMN,termasuk anak Perusahaan Wajib Pajak Penanaman Modal Asing yang tidak masuk bursa dan melakukan kegiatan Usaha di bidang Industri nonlogam Wajib Pajak penanaman Modal asing yang tidak masuk bursa dan melakukan Kegiatan Usaha di bidang logam dan mesin Wajib Pajak Penanaman modal Asing yang tidak masuk bursa dan melakukan kegiatan usaha di bidang non industri Wajib Pajak bentuk usaha tetap KPP Perusahaan Negara dan Daerah KPP Penanaman Modal Asing I KPP Penanaman Modal Asing II KPP Penanaman Modal Asing III KPP Badan dan Orang Asing Orang asing yang berkedudukan//bertempat tinggal di wilayah DKI Jakarta

15 Wajib Pajak yang pernyataan pendaftaran emisi sahamnya telah dinyatakan efektif oleh Bapepam Wajib Pajak BUMD dan bentuk usaha tetap Wajib Pajak orang asing yang berkedudukan atau bertempat tinggal di luar DKI Jakarta KPP Perusahaan Masuk Bursa KPP yang Wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan Wajib Pajak BUMD dan bentuk usaha tetap KPP yang Wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Wajib Pajak orang asing Wajib Pajak BUMN,BUMD, penanaman modal asing, badan dan orang asing dan Perusahaan masuk KPP yang Wilayah Kerjanya meliputi tempat cabang,perwakilan, atau kegiatan usaha dilakukan bursa, terbatas pada Pajak Penghasilan Pemotongan, Pajak Penghasilan Pemungutan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas barang mewah