TRI SUCIANINGRUM J

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pangan atau makanan merupakan kebutuhan primer setiap. manusia.keamanan serta kebersihan makanan tersebut menjadi faktor yang

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma Gizi. Disusun Oleh:

Cindy K Dastian 1, Idi Setyobroto 2, Tri Kusuma Agung 3 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Masalah keamanan pangan (food safety) masih merupakan masalah

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

PENGARUH PENYULUHAN JAJANAN SEHAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH GONILAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan. Gizi menjadi penting bagi anak sekolah karena selain dapat

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENDIDIKAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN SISWA SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA

Oktavia Candra Susanti, Eni Purwani. Program Studi Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN MAKANAN JAJANAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGENAI MAKANAN JAJANAN PADA SISWA SD NEGERI DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

KEBIASAAN MENGONSUMSI JAJAN TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH PENGGUNA KATERING DAN NON-KATERING

PENYULUHAN DENGAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG SARAPAN PAGI PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MANGUHARJO KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan jajanan sekolah merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian

HUBUNGAN BESARAN UANG SAKU DENGAN PEMILIHAN JAJANAN SEHAT. Connections between The Amount of Pocket Money with Selection of Healthy Snack

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : EDI SUPRIYANTO J

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

STREETFOOD CARDS SEBAGAI MEDIA MERUBAH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU ANAK USIA SEKOLAH DALAM MENGKONSUMSI JAJANAN DI SDN 1 WONOREJO RUNGKUT SURABAYA

HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

DINATIA BINTARIA S NIM.

ABSTRACT. Keywords : balance diet, illustrated story book, knowledge, attitude, primary school student.

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah merupakan anak yang berada pada usia sekolah yaitu. antara 6-12 tahun (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan generasi penerus bangsa. Kualitas anak-anak akan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai upaya sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

Efektivitas Penyuluhan NAPZA Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Di SMK DD Kabupaten Tanah Laut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sukmanandya*, Pandeirot** Akademi Keperawatan William Booth Surabaya. ABSTRAK

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan asupan energi dan zat gizi lain bagi anak-anak usia sekolah.

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang

GAMBARAN PENYULUHAN TENTANG PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN METODE BERCERITA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA SD

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai upaya sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang

PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

SYOFIA NIM:

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DI SMP NEGERI 2 KARTASURA

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA SD NEGERI IV BATURETNO KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. gangguan perkembangan ( 2013)

BAB I PENDAHULUAN. saing manusia akan meningkat yang berpengaruh terhadap kelanjutan serta kemajuan

PERBEDAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI PENYULUHAN GIZI MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DI SD NEGERI KARANGASEM III SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

BAB 1 PENDAHULUAN. mencakup pangan yang bergizi dan aman dikonsumsi (Kemenkes, 2011).

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWA TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT SCABIES DI SMA PERSIAPAN STABAT TAHUN 2015

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PALSI SEREBRAL TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Ika Dyah P, Muwakhidah, dan Lilik Indriyani

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah individu yang berusia tahun. Masa remaja

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

KINDI AMELIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANIS BUATAN DALAM MAKANAN SEBELUM DAN SESUDAH MENDAPAT LEAFLET PADA PENJUAL JAJANAN DI SD KABUPATEN X

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan harga mutlak bagi setiap orang. Menurut Undangundang

SKRIPSI HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Persyaratan dalam Menempuh Program Ahli Madya Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan.

Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

PEMBERIAN TABLET FE DAN ASUPAN ZAT GIZI TERHADAP STATUS ANEMIA PADA MURID SDN 20 RUMBIA KABUPATEN MAROS

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan ANUGERAH FITRI ANGGRAENI R

PENGGUNAAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA TERASI BERDASARKAN PENGETAHUAN & SIKAP PRODUSEN TERASI DI DESA BONANG KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG

Disusun Oleh: Lilis Ambar Wiratmi A PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. Makanan atau minuman adalah salah satu kebutuhan dasar manusia.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

memerlukan makanan yang harus dikonsumsi setiap hari, karena makanan merupakan sumber energi dan berbagai zat bergizi untuk mendukung hidup

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari

PERBEDAAN PENGETAHUAN PEMANTAUAN JENTIK SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN (Studi Pada Siswa Kelas V SDN Karsamenak Kota Tasikmalaya Tahun 2017)

PENGGUNAAN ZAT ADDITIVE ALAMI DAN NON ALAMI DI DESA SITU UDIK DAN DESA CIMANGGU-I KECAMATAN CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SISWI KELAS XI SMA X KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PERILAKU SEKSUAL.

SUKOHARJO. Oleh : Kesehatan Bidang J NIM FAKULTAS

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi

PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN, FREKUENSI KONSUMSI DAN SUMBER MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH MANFAAT PENDIDIKAN GIZI TENTANG MAKANAN JAJANAN BERBAHAYA DENGAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI ANAK SDN MOJOLEGI KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI Disusun Oleh: TRI SUCIANINGRUM J300090014 PROGRAM STUDI GIZI D3 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

1

NUTRIENT STUDY PROGRAM HEALTH FACULTY MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA SCIENTIFIC RESEARCH TRI SUCIANINGRUM. J300090014 ABSTRACT THE ADVANTAGES OF THE NUTRIENT EDUCATION ABOUT DANGEROUS FOODS BY LEAFLET MEDIA TOWARD INCREASING OF CHILDREN'S KNOWLEDGE ABOUT NUTRIENT AT SDN MOJOLEGI TERAS REGENCY BOYOLALI The children's knowledge about various kind of foods at school influence toward selecting snacks both at school and home. The first survey in SDN Mojolegi shows that level of the elementary children's knowledge about safety of foods is still low, that is 78,8%. The objective of this research is to know the advantages of the nutrient education about dangerous foods by leaflet media toward children's knowledge about nutrient at SDN Mojolegi. Research method is communicative method with onegrouppretest-posttest approach. Free variable is the nutrient education about dangerous foods, and bound variable is the increasing of elementary students. Population of this research is all of the 4th students at SDN Mojolegi that numbers 50 students. Result of this research is average of the respondent's knowledge about nutrient before giving the illumination is 78,8%, and average of the respondent's knowledge about nutrient after giving the illumination is 86,6%. based on the statistic test, Paired Sample Test, shows that there is the changing of knowledge about dangerous foods before and after giving the illumination about dangerous foods, that is p<0,05. Suggestion from this research is student are hoped to be more understand about dangerous foods and can realize it in daily life. Key words: safety of foods, children's knowledge, leaflet References: 14 (1996-2010) 2

PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH TRI SUCIANINGRUM. J300090014 ABSTRAK MANFAAT PENDIDIKAN GIZI TENTANG JAJANAN BERBAHAYA DENGAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI ANAK SDN MOJOLEGI KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI Pengetahuan anak tentang jajanan sekolah sangat berpengaruh terhadap pemilihan jajanan di sekolah maupun di rumah. Survei awal SDN Mojolegi menunjukkan hasil bahwa tingkat pengetahuan anak SD tentang keamanan pangan masih rendah yaitu 78,8%. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui manfaat pendidikan gizi tentang makanan jajanan berbahaya dengan media leaflet terhadap pengetahuan gizi anak SDN Mojolegi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode ceramah dengan rancangan onegrouppretest-posttest. Variabel yang diteliti yaitu variabel bebas pendidikan gizi tentang jajanan berbahaya, variabel terikat yaitu peningkatan anak SD. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Mojolegi yang berjumlah 50 anak. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu rata-rata pengetahuan gizi responden sebelum penyuluhan adalah 78,8%, sedangkan rata-rata pengetahuan gizi setelah penyuluhan yaitu 86,6%. Berdasarkan uji statistik Paired Sampel Test menunjukkan bahwa ada perubahan pengetahuan tentang jajanan berbahaya sebelum dan sesudah diberi penyuluhan jajanan berbahaya yaitu p<0,05. Saran dari penelitian ini yaitu siswa diharapkan lebih memahami materi tentang makanan jajanan berbahaya tersebut dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.. Kata kunci : Keamanan Pangan, Pengetahuan Anak, Leafleat Kepustakaan : 14 (1996-2010) 3

MANFAAT PENDIDIKAN GIZI TENTANG JAJANAN BERBAHAYA DENGAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI ANAK SDN MOJOLEGI KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI Tri Sucianingrum, J300090014 Program Studi Gizi D3 Fakultas Ilmu Keseatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Abstract The children's knowledge about various kind of foods at school influence toward selecting snacks both at school and home. The first survey in SDN Mojolegi shows that level of the elementary children's knowledge about safety of foods is still low, that is 78,8%. The objective of this research is to know the advantages of the nutrient education about dangerous foods by leaflet media toward children's knowledge about nutrient at SDN Mojolegi. Result of this research is average of the respondent's knowledge about nutrient before giving the illumination is 78,8%, and average of the respondent's knowledge about nutrient after giving the illumination is 86,6%. based on the statistic test, Paired Sample Test, shows that there is the changing of knowledge about dangerous foods before and after giving the illumination about dangerous foods, that is p<0,05. Suggestion from this research is student are hoped to be more understand about dangerous foods and can realize it in daily life. Key words: safety of foods, children's knowledge, leaflet PENDAHULUAN Pangan atau makanan merupakan kebutuhan primer setiap tersebut dimaksudkan untuk menghindari adanya efek samping yang ditimbulkan dari beragam manusia. Keamanan serta makanan sepertiterjadinya kebersihan makanan tersebut menjadi faktor yang tidak kalah penting untuk kontaminasi, penyalahgunaan bahan makanan, dan keracunan makanan diperhatikan oleh masyarakat. Hal (Depkes, 2007). 4

Kasus keamanan pangan yang banyak dijumpai adalah keracunan pewarna tekstil atau yang bukan food grade, yang tidak diizinkan digunakan pangan, dimana salah satu sumber dalam pangan. Pewarna-pewarna pangan yang menyebabkan keracunan adalah makanan jajanan. Masalah pangan yang bermutu, aman dan bergizi seimbang tidak terlepas dari faktor keamanan pangan. Masalah keamanan pangan memang menjadi isu strategis saat ini. tersebut memang lebih banyak digunakan untuk tekstil, kertas, atau kulit. Berdasarkan beberapa penelitian telah dibuktikan bahwa beberapa zat pewarna tekstil yang tidak diizinkan tersebut bersifat racun bagi manusia sehingga dapat Berbagai kasus gangguan kesehatan membahayakan kesehatan manusia akibat mengonsumsi pangan yang tercemar oleh cemaran fisik, biologis, dan kimia telah terjadi diberbagai daerah dan bahkan tergolong sebagai kejadian luar biasa.kasus keracunan makanan sering terjadi pada anak usia sekolah mulai dari anak TK, SD, SLTP bahkan anak usia remaja yaitu SMA (Depkes, 2007). Berbagai jenis pangan dan minuman yang beredar di Indonesia, baik secara sengaja maupun tidak disengaja telah diwarnai dengan konsumen, dan senyawa tersebut mempunyai peluang dapat menyebabkan kanker pada hewanhewan percobaan (Cahyadi, 2006). Pengetahuan anak tentang jajanan sekolah sangat berpengaruh terhadap pemilihan jajanan disekolah maupun dirumah, pengetahuan anak dapat diperoleh baik secara internal maupun eksternal. Pengetahuan secara internal yaitu pengetahuan yang berasal dari diri sendiri serta pengalaman hidup sedangkan pengetahuan eksternal yaitu 5

pengetahuan yang berasal dari luar metode ceramah. Pada metode maupun orang lain sehingga pengetahuan anak tentang jajanan berbahaya bertambah. Penyuluhan gizi adalah suatu pendekatan edukatif untuk ceramah dapat terjadi proses perubahan perilaku kearah yang diharapkan melalui peran aktif sasaran dan saling tukar pengalaman sesama sasaran (Notoatmodjo, 2005). menghasilkan perilaku Hasil dari survey pendahuluan yang individu/masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan atau mempertahankan gizi baik. Tujuan penyuluhan gizi adalah terciptanya sikap positif terhadap gizi, telah dilakukan pada tanggal 30 Januari 2012 telah diperoleh hasil yang menyatakan bahwa makanan jajanan di SDN Mojolegi, Kabupaten Boyolali terdapat banyak makanan terbentuknya pengetahuan dan jajanan yang terdiri dari, siomay kecakapan memilih dan dengan saos, cimol, makanan ringan, menggunakan sumber-sumber es gosrok dengan sirup warna warni, pangan, timbulnya kebiasaan makan yang baik, dan adanya motivasi untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal yang berkaitan dengan gizi (Suhardjo, 1996). Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan media yang disesuaikan dengan sasaran. Cara efektif dalam pendekatan kelompok adalah dengan tempura, dan sosis. Kondisi jajanan tersebut diperkirakan banyak yang menggunakan zat pewarna buatan secara berlebihan dan sehingga warnanya sangat mencolok dan zat pemanis buatan berlebihan sehingga rasa manisnya sangat menyengat. Tujuan penelitian ini adalah (1).Mengetahui pengetahuan tentang jajanan berbahaya sebelum diberi 6

pendidikan gizi dengan media leaflet serta (2).Mengetahui tingkat pengetahuan tentang jajanan berbahaya sesudah diberi pendidikan gizi dengan media leaflet. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one grouppretest-posttest yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan tentang jajanan berbahaya sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang jajanan berbahaya dengan metode ceramah dengan media leaflet pada anak SD. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mojolegi, Kecamatan Teras, Variabel dalam penelitian ini meliputi : (1) variabel bebas, yaitu pendidikan gizi tentang jajanan berbahaya. (2) variabel terikat, yaitu peningkatan pengetahuan anak SD. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu Data yang meliputi data identitas responden (nama, umur, jenis kelamin) dan pengetahuan siswa tentang jajanan berbahaya dan data sekunder yaitu Data sekunder merupakan gambaran umum tentang lokasi penelitian, keadaan geografis, monografi dan data kesehatan. Jalannya penelitian penelitian meliputi : (1). Tujuan pendidikan gizi : Untuk Kabupaten Boyolali. meningkatkan pengetahuan Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SDN Mojolegi, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali sebanyak 50 siswa. siswa tentang makanan jajanan berbahaya (2). Sasaran : Siswa kelas IV SDN Mojolegi, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. 7

(3). Tempat pendidikan gizi : Ruang kelas lv SDN Mojolegi, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali (4). Materi pendidikan gizi : Pengertian makanan jajanan, macam-macam bahan tambahan makanan, syarat makanan sehat, Cara memilih makanan jajanan yang sehat. (5). Metode pendidikan gizi : Ceramahdan Tanya Jawab (6). Media pendidikan gizi : Leaflet tentang Jajanan Berbahaya. (7). Evaluasi meliputi : a. Input : Dana, tempat, waktu, tenaga, peserta, b. Proses : Pretest dan posttest, c. Dari pretest ke posttest apakah ada peningkatan atau tidak. Membuat distribusi frekuensi yang diteliti. Data yang telah terkumpul dari pemeriksaan disusun dalam tabulasi dengan presentasi yang pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan tentang jajanan berbahaya. Sedangkan analisis statistik dilakukan dengan uji Kolmogorov-Sminov dan paired sample t-test. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. GambaranUmumLokasi Sekolah Dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah SD Negeri Mojolegi yang beralamatkan di Mojolegi Kecamatan Teras. Berdiri pada tahun 1 Januari 1962. Jumlah seluruh karyawan adalah 18 orang. Jumlah siswa pada tahun 2012 adalah 294 orang. Kegiatan ekstrakulikuler yang ada di SD Negeri Mojolegi antara lain : drumband dan komputer. Kegiatan tersebut dilaksanakan tiap minggu sekali. SDN Mojolegi terletak dijalan Solo - Semarang km.7, Mojolegi, Teras, Boyolali. SDN Mojolegi memiliki dikelompokkan berdasarkan visi yaitu unggul dalam prestasi 8

membentuk sikap yang berbudi luhur dan memiliki misi yaitu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang aktif kreatif inovatif efektif dan menyanangkan, mengembangkan prestasi anak sesuai dengan bakat dan umur 11 tahun sebanyak 5 anak (10%). Umur sangat mempengaruhi dalam memperoleh informasi dan secara langsung ataupun tidak langsung akan menambah pengalaman yang akan meningkatkan pengetahuan (Herliansyah, 2007). Karakteristik responden berdasarkan kemampuan, meningkatkan jenis kelamin sebagian besar adalah semangat kerja seluruh warga sekolah, menanamkan budaya peduli terhadap sesame manusia dengan etika yang santun dilandasi budi pekerti yang luhur. a. Karakteristik Umum Responden Variabel n % Umur 9 tahun 22 44 10 tahun 23 46 11 tahun 5 10 Jenis kelamin laki laki 33 66 perempuan 17 34 laki-laki yaitu sebesar 33 anak (66%). Dalam penelitian ini kebetulan sampel laki-laki lebih banyak dibanding perempuan. b. Data Awal Nilai Pengetahuan Sebelum Penyuluhan. Variabel n Mean SD Min Max Nilai pengetahuan sebelum penyuluhan 50 78,20 16,18 45 95 Berdasarkan tabel 2, jumlah responden sebanyak 50, penelitian diketahui bahwa rata-rata umur siswa yang dimiliki yaitu umur 9 tahun sebanyak 22 anak (44%), umur 10 tahun sebanyak 23 anak (46%), dan Berdasarkan Tabel 3, menunjukkan jawaban responden atas pertanyaan pengetahuan sebelum pengetahuan diketahui bahwa sebagian besar tingkat 9

pengetahuan responden tentang jajanan berbahaya diperoleh nilai minimal adalah 45 dan nilai maksimal adalah 95. c. Data Hasil Pengetahuan Setelah Penyuluhan Variabel Nilai pengetahuan sesudah penyuluhan n Mean SD Min Max 50 84,20 14,29 50 100 d. Analisis Perbedaan Nilai Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Variabel n Mean SD t p- Pengetahuan 50 78.20 sebelum Pengetahuan 50 sesudah value 6.99-6.062 0.000 84.20 * Uji Paired Sample T-Test Hasil uji statistik menggunakan Paired Sample Test yang dilakukan Berdasarkan tabel 5, diketahui pengetahuan sesudah pengetahuan, terlihat pada tabel distribusi bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan dengan nilai minimal 50 dan nilai maksimal 100. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden mengalami peningkatan setelah diberi penyuluhan. diperoleh hasil nilai t yaitu -6.99 dengan niali p sebesar 0.000. Nilai p menunjukkan < 0,05 maka H o ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan tentang jajanan berbahaya pada anak SD sebelum dan sesudah diberikan pendidikan gizi dengan media leaflet di SDN Mojolegi Teras. Melihat dominannya masalah keamanan pangan khususnya jajanan berbahaya, maka perlu perlu dilakukan solusi dalam memecahkan masalah tersebut. Permasalahan 10

tersebut ditanggulangi dengan kegiatan pendidikan gizi berupa penyuluhan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru kelas IV sekolah menyarankan supaya para siswa membawa bekal makanan dari rumah dan kalau bisa membawa uang saku sedikit. menanggapi masalah tersebut pihak DAFTAR PUSTAKA Cahyadi,W. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: Bumi Aksara. Depkes. 2007.Sistem Keamanan Terpadu Jajanan Anak Sekolah. Jakarta: WHO Gardjito, M. 2009. Pengelolaan Pangan dan Gizi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Iswaranti, Widjajarta M., Februhartanty J., 2007. Jajanan Di Indonesia Berkualitas Buruk. http://www.replubika.co.id Moehji, S. 2003. Ilmu Gizi 2. Jakarta: Papas Sinar Sinanti. Notoatmodjo, S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo,S. 2005. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Teori dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Notoadmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Nuraini, H., 2007. Memilih dan Membuat Makanan Jajanan Yang Sehat dan Halal. Jakarta: Qultum media Solihin, P. 2005. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Jakarta: jaya baru. Suhardjo. 1996. Berbagai Cara pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara. Supariasa. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. 11