BAB II METODOLOGI PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III DATA PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia Industri otomotif membawa pengaruh yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa. Untuk menunjang pembangunan tersebut salah satu sarana yang di

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Video Animasi 2D Iklan Layanan Masyarakat Tentang Larangan Berkendara Saat Mabuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh informasi secara cepat, efektif, dan efisien. Sistem informasi

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB V PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. banyak ada di Indonesia adalah sepeda motor. Di negara indonesia angka kepemilikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

B. METODOLOGI. 1. Tujuan dan Manfaat Perancangan. a. Tujuan Perancangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia oleh WHO (World Health Organization) pada tahun 2004 merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Persyaratan Teknis jalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. komponen lalu lintas yang sangat penting terutama di perkotaan.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi generasi muda yang lebih baik dan berguna bagi kehidupan

MASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara hukum, dalam pelakasanaan pemerintahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkendara yang aman sangat diperlukan di dalam berlalu lintas untuk

Gambar 2.1 Orang menyeberang jalan lewat zebra cross.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui observasi langsung, wawancara kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Pentingnya keamanan mengendarai mobil saat ini sudah tidak di ragukan

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keselamatan berasal dari kata dasar selamat. Menurut Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG ANGKUTAN ORANG DENGAN SEPEDA MOTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia khususnya dikota-kota besar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terjadi di kota-kota besar di negara-negara sedang berkembang. Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam

No Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melewati suatu ruas jalan berhenti dalam waktu yang singkat maupun lama. Kemacetan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. hampir terjadi diberbagai daerah terutama di kota-kota besar. Kondisi semacam

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. (On-line), (29 Oktober 2016). 2

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan dengan pejalan kaki (Abubakar I, 1995).

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara bersama-sama oleh semua instansi terkait (stakeholders) bertanggung jawab di bidang jalan;

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi pemandangan sehari-hari bila jalan protokol di Jakarta dipadati

BAB I PENDAHULUAN. hukum(rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TATA TERTIB LALU LINTAS BAGI KENDARAAN BERMOTOR. yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan kendaraan (demand), belum tersedianya fasilitas transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan,

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI INTENSI PERILAKU MELAWAN ARAH ARUS JALAN RAYA DI JATINANGOR PADA PENGENDARA OJEK SEPEDA MOTOR DI JATINANGOR

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SOSIALISASI BERKENDARA BAGI USIA REMAJA AGAR TERTIB BERLALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Pariwisata juga merupakan suatu komponen dari pola

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

EFEKTIVITAS PEMBERLAKUAN HELM SNI TERHADAP TINGKAT KETAATAN MASYARAKAT DALAM HUBUNGANNYA DENGAN FUNGSI HUKUM SEBAGAI ALAT PENGENDALI SOSIAL

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 17 TAHUN 2007

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

Pengertian Lalu Lintas

BAB III LANDASAN TEORI. A. Sistem Pola Parkir

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

Transkripsi:

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN 2.1. Tujuan & Manfaat Perancangan 2.1.1. Tujuan Perancangan Sebelum penulis menentukan tujuan dari proses perancangan nantinya, penulis melakukan langkah awal dengan melihat salah satu permasalahan yang umum di masyarakat dan terjadi berulang-ulang kemudian mulai melakukan mengobservasi dan memetakan permasalahan menjadi lebih hal yang lebih jelas bagi mengenai gerangan langkan apa yang bisa dilakukan untuk membantu atau meringankan permasalahan tersebut melalui karya audio visual. Dengan melihat beberapa karya yang telah ada, kemudian menarik kesimpulan untuk membuat karya baru apa yang dirasa dan dinilai sangat tepat sekaligus mengisi kekurangan dari karya-karya tersebut yang kesemuanya dilakukan sebagai sumber-sumber referensi penulis, kemudian di padu dengan permasalahan yang terjadi di masyarakat. a. Bagi Konsumen atau Target Audiens Perancangan Iklan Dilarang Berkendara Di Jalur Trotoar ini tujuannya ingin menyampaikan sebuah iklan produk yang menceritakan tentang bahayanya para oknum pengendara sepeda motor yang berkendara di jalur trotoar, namun dibalik maksud iklan yang bersifat sosial, iklan ini memiliki maksud agar masyarakat luas lebih mengenal produk tersebut. 13

b. Bagi Produsen Target utama publikasi karya perancangan iklan ini ialah untuk ditayangkan ke dalam promosi acara-acara pameran produk, kampanye, acara sosial, maupun untuk promosi didalam toko mainan Lego itu sendiri, dibanding kedalam media website dan televisi, karena durasi dalam iklan ini cukuplah panjang, berdurasi lebih dari 2 menit. Walaupun memungkinkan untuk dilakukan proses video cutting untuk memperpendek durasi iklan sehingga iklan tersebut dapat ditayangkan ke dalam media website dan televisi dengan biaya yang tentunya lebih murah. c. Bagi Penulis Mengenalkan beberapa kecelakaan yang mungkin akan terjadi, beserta sanksi hukum yang akan di peroleh apabila kita mengendarai sepeda motor di jalur trotoar. 2.1.2. Manfaat Perancangan Manfaat dari perancangan Iklan layanan masyarakat Dilarang Berkendara Di Jalur Trotoar ialah : a. Bagi Konsumen dan Target Audiens Bagi para konsumen khususnya anak-anak ialah untuk mengetahui dimana produk tersebut dapat dibeli, serta mengetahui bahwa produk tersebut telah melakukan inovasi dengan menggunakan tokoh-tokoh, bangunan, dan kendaraan yang sesuai dengan keadaan kota Jakarta. 14

Sedangkan kepada target audiens untuk para pengendara sepeda motor agar lebih belajar menghormati para pejalan kaki trotoar. Sehingga menciptakan ketertiban, kenyamanan bersama dalam beraktifitas antara pengguna trotoar dan pengendara sepeda motor di jalan raya kota Jakarta. b. Bagi Produsen Memperkenalkan dan mempromosikan Produk mainan Lego tersebut lebih luas ke dalam masyarakat kota Jakarta. c. Bagi Penulis Semoga menjadi bekal pengetahuan kepada beberapa oknum pengendara sepeda motor yang kerap melanggar tata tertib Lalu lintas menjadi tersadarkan, bahwa berkendara di jalur trotoar adalah perbuatan yang membahayakan para pejalan kaki trotoar dan diri sendiri. Harapan penulis adalah dapat ikut berpartisipasi menekan tingkat permasalahan menyangkut ketertiban lalulintas. 15

2.2. Relevansi & Konsekuensi Studi a. Trotoar adalah fasilitas untuk pejalan kaki Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan. Para pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika mereka bercampur dengan kendaraan, maka mereka akan memperlambat arus Lalu lintas. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama dari manajemen lalu lintas adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari arus kendaraan bermotor, tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas dengan pembangunan trotoar. Perlu tidaknya trotoar dapat diidentifikasikan oleh volume para pejalan kaki yang berjalan dijalan, tingkat kecelakaan antara kendaraan dengan pejalan kaki dan pengaduan/permintaan masyarakat. Seringkali trotoar dimanfaatkan untuk tindakan ilegal seperti digunakan oleh pengemudi motor untuk melewati kemacetan/mendahului,digunakan sebagai tempat parkir mobil / motor ojek, dan tempat untuk berjualan. Pada negara berkembang, tindakan ini belum bisa dilarang secara keras. Undang-undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan Pasal 131 menyatakan, trotoar adalah fasilitas untuk pejalan kaki. artinya hal ini harus wajib dipenuhi pemerintah Kota di Indonesia terkhusus Kota Jakarta. Hal ini juga menjelaskan trotoar bukan ruang untuk dipakai parkir kendaraan pribadi sehingga memaksa pejalan kaki harus berjalan 16

menggunakan jalan kendaraan bermotor yang itu sangat membahayakan Mereka. Hakpejalan kaki telah diatur dengan jelas dalam Undang- Undang Lalulintas dan AngkutanJalan No. 22/2009. 1. Pasal 25 ayat 1 Setiap Jalan yang digunakan untuk Lalu lintas umum wajib dilengkapi dengan perlengkapan Jalan berupa : fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki, dan penyandang cacat. 2. Pasal 93 ayat 2 Manajemen dan Rekayasa Lalu lintas sebagai mana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan pemberian prioritas keselamatan dan kenyamanan Pejalan Kaki. 3. Pasal 106 ayat 2 Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib mengutamakan keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda. Apakah ada denda atau sanksi bagi pelanggar? telah jelas dalam Undang-Undang Lalu lintas dan Angkutan Jalan No. 22/2009 pasal 284. 4. Pasal 106 ayat 2 Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib mengutamakan keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda. Apakah ada denda atau sanksi bagi pelanggar? telah jelas dalam Undang-Undang Lalu lintas dan Angkutan Jalan No. 22/2009 pasal 284. 17

b. Promosi Produk dan Relevansinya terhadap Iklan di Youtube Produk Lego merupakan mainan miniatur plastik yang mengkhususkan mendidik anak-anak untuk membuat dunia konstruksi dalam fantasinya. Produk Lego sendiri terdiri dari plastik khusus warna warni yang saling terhubung menjadi sebuah bentuk dan antara bentuk satu dengan bentuk yang lain, bisa saling berinteraksi sampai menjadi sebuah kota. Lego dapat di rakit dan dihubungkan dengan banyak hal untuk membangun bangunan, kendaraan, robot bahkan binatang2. Dan antara yang sudah terhubung, bisa dipisah2kan lagi untuk membuat yang baru, membuat benda2 yang lainnya. Tentunya produk tersebut hanya di jual di Toko-toko mainan besar yang memang keberadaanya hanya terdapat di mall kota-kota besar seperti Toy s r us, ELC, Kidzania, ataupun di jual di eventevent besar seperti pop con asia yang memang hanya terdapat di kota besar Jakarta. Dikarenakan Lego merupakan produk mainan konstruksi dan ingin mempromosikan produknya melalui video iklan 3D animasi, maka penulis bertugas merealisasikan gagasan promosi iklan tersebut ke dalam bahasa audio visual, dengan mengambil ciri khas suasana kota jakarta mulai dari konstruksi bangunan, jalan, kendaraan, hingga profesi masyarakat kota jakarta dengan produk lego itu sendiri. Dan menggabungkannya menjadi sebuah iklan media elektronik yaitu melalui situs video streaming Youtube Dalam mengunggah video ke situs Youtube, harus melalui tahap-tahap dan memenuhi syarat-syarat tertentu diantaranya: 18

1. Video yang akan di unggah dapat berupa video berdurasi tinggi, maksimal berukuran 2 GB. 2. Panjang hingga 15 menit. (supaya waktu load tidak terlalu lama, video online sebaiknya tidak terlalu panjang, anda sebaiknya memotong video yg panjang menjadi beberapa bagian dan mengimbuhi keterangan: part 1, part 2, dst). 3. Jangan mengunggah acara TV, video musik, konser musik, atau iklan tanpa izin kecuali hal-hal tersebut seluruhnya berisi konten yang Anda buat sendiri. Halaman Kiat Hak Cipta dan Panduan Komunitas dapat membantu Anda menentukan apakah video Anda melanggar hak cipta orang lain. Karena Berbagai sarana/fasilitas di situs Youtube gratis selama tidak melanggar hak cipta, tata tertib atau peraturan mereka, maka dalam perancangan video iklan Dilarang Berkendara Di Jalur Trotoar ini berdurasi kurang lebih 1 menit. 19

2.3. Kerangka Berfikir Studi 20

2.4. Tema Desain Tema desain yang di pilih adalah Iklan dengan mengangkat fenomena kehidupan masyarakat kota Jakarta, seperti keadaan jalan raya, profesi masyarakat, kendaraan umum/pribadi, situasi kemacetan jalan, yang di wujudkan kedalam bentuk objek karakter 3 dimensi.. Dalam perancangan iklan yang akan dibuat yaitu akan mengambil unsur atau yang berhubungan dengan lego dan suasana kota Jakarta tersebut, mulai dari kendaraan angkutan umum, busway, gedung, kondisi jalan, pejalan kaki, tukang ojek, juru parkir dll. Dari segi pewarnaan menggunakan warna-warna yang cerah. 2.5. Cara Pengumpulan Data Proses pengumpulan data yang dipilih oleh penulis yaitu melalui pendekatan Kualitatif. Dengan cara melakukan penelitian langsung kelingkungan, proses dokumentasi dan melihat langsung gerangan apa yang terjadi di masyarakat, lalu merumuskannya menjadi suatu data yang berguna. Selain data-data penelitian langsung, Penulispun berusaha melengkapinya dengan data-data dari media Website ataupun data media masa yang kesemuanya berguna untuk melihat solusi-solusi yang pernah dilakukan hingga data-data studinya agar penulis semakin yakin gerangan karya apa yang akan dihadirkan. 21