PENDAHULUAN ROMMY ANDHIKA LAKSONO

dokumen-dokumen yang mirip
TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Hidroponik Untuk Pemula. Feri Ferdinan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2014 di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat. Selada digunakan sebagai sayuran pelengkap yang dimakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Click for the next show

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

WORKSHOP HIDROPONIK. Ir. Karno, M.Appl.Sc., Ph.D. (Prodi S1 Agroekoteknologi)

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2015 di

III. TATA CARA PENELITIAN

PEMBAHASAN. Budidaya Bayam Secara Hidroponik

Baiklah sekarang saya lanjut mengenai cara menanam secara hidroponik.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. aquades, larutan hara hidroponik standart AB Mix (KNO 3, Ca(NO 3 ) 2,K 2 SO 4,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hidroponik yang ada yaitu sistem air mengalir (Nutrient Film Technique). Konsep

Setelah mengikuti mata kuliah Hortikultura ini diharapkan mahasiswa memahami konsep Sistem Budidaya Hidroponik

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari - Maret Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

Sistem NFT (Nutrient Film Techniqeu) ROMMY A LAKSONO

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

Lingkungan dan Media tanam hidroponik ROMMY A LAKSONO

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA HIJAU (Lactuca sativa) DENGAN SISTEM HIDROPONIK NFT PERLAKUAN KONSENTRASI TUGAS AKHIR

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap tinggi tanaman,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

BUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian


III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2014 di Greenhouse

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2015 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

3. METODE DAN PELAKSANAAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

BUDIDAYA GREEN BUTTERHEAD (Lactuca sativa var. capitata L.) SECARA HIDROPONIK SISTEM NFT DENGAN MEDIA TANAM ROCKWOOL

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksankan di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan

BAB IV. PRAKTEK PEMBIBITAN DAN TRANSPLANTING

TATA CARA PENELITIAN

Tata Cara penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik berarti melakukan budidaya tanaman tanpa media tanah. Dalam

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015 Juni 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarahnya, penelitian hidroponik dikenal melalui penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

III. BAHAN DAN METODE. Rajabasa dari bulan Januari 2011 sampai dengan Juni Permata yang diproduksi PT East West Seed Indonesia, gula aren, dedak

PEMBAHASAN. Proses Produksi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di ladang yang berada di RT 09 Dusun Gasek,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH JENIS MEDIA TANAM DAN LARUTAN AB MIX DENGAN KONSENTRASI BERBEDA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN SELADA

Transkripsi:

PENDAHULUAN Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit dari pada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas. Beberapa kelebihan bertanam dengan sistem hidroponik ini antara lain: Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida kimia atau obat hama yang dapat merusak tanah. tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas. Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya. Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari. Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama. Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat. Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga. Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, kulat dan cacing nematod yang banyak terdapat pada tanah. Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim. Dalam hidroponik dikenal ada beberapa jenis sistem yang dapat diterapkan diantaranya : Sistem Fertigasi, fertigasi adalah teknik aplikasi unsur hara melalui sistem irigasi. Sesuai dengan pengertian fertigasi sendiri yang merupakan singkatan dari fertilisasi (pemupukan) dan irigasi. Dengan teknik fertigasi biaya tenaga kerja untuk pemupukan dapat dikurangi, karena pupuk diberikan bersamaan dengan penyiraman. Keuntungan lain adalah peningkatan efisiensi penggunaan unsur hara karena pupuk diberikan dalam jumlah sedikit tetapi kontinyu; serta mengurangi kehilangan unsur hara (khususnya nitrogen) akibat leaching atau pencucian dan denitrifikasi (kehilangan nitrogen akibat perubahan menjadi gas). Sistem NFT adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. tumbuh dalam lapisan ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016 2

polyethylene dengan akar tanaman terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus dengan pompa. Daerah perakaran dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal sehingga bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam, adanya bagian akar dalam udara ini memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi dan mencukupi untuk pertumbuhan secara normal. Sistem rakit apung, dalam sistem hidroponik ini, akar tanaman yang tersuspensi dalam air yang kaya nutrisi dan udara diberikan langsung ke akar. dapat ditempatkan di rakit dan mengapung di air nutrisi juga. Dengan sistem hidroponik ini, akar tanaman terendam dalam air dan udara diberikan kepada akar tanaman. SISTEM NFT (Nutrient Film Technique) (Kelas C) A. TUJUAN Untuk mengetahui respon pertumbuhan tujuh jenis tanaman sayuran daun pada hidroponik sistem NFT dengan dosis nurtisi yang sama. B. LOKASI PRAKTIKUM Areal Fakultas Pertanian UNSIKA C. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan diantaranya satu set perangkat NFT, pisau kecil, baki plastik, sprayer, oven, neraca digital. Sedangkan bahan yang digunakan benih Pakcoy (40 HST), Caisin Putih (40 HST), Selada Hijau (40 HST), Bayam merah (40 HST), larutan AB MIX sayuran, rockwool. D. PROSEDUR 1. Setiap kelompok memilih satu jenis komoditas sayuran daun, kemudaian melakukan penyemaian menggunakan baki plastik dengan media tanam rockwoll yang telah dipotong dadu, dan disemprot air menggunakan sprayer hingga lembab. Proses penyemaian sekitar 10 hari, setelah itu buatlah ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016 3

laruran AB Mix pada bak plastik dengan dosis 5 ml/lt air atau (EC 1,5-1,8), kemudian pindah tanam pada Gully NFT pada hari ke 11. 2. Setelah pindah tanam pada Gully NFT, setiap kelompok melakuakan perawatan, pengamatan dan pencatatan data komponen pertumbuhan setiap minggunya hingga panen. pertumbuhan diantaranya : Tinggi tanaman (cm), Jumlah daun (helai). Berat brangkasan basah tanaman (gr), Berat barangkasan kering tanaman (gr). Catatatan : Pengukuran Bobot Segar (gr), Bobot kering kering tanaman (gr) pada saat panen. Tabel Pengamatan Pertumbuhan per minggu. Mingggu ke... Komoditas... Pertumbuhan Tinggi (cm) Jumlah daun (helai) Tabel Pengamatan komponen Hasil saat panen Hasil Bobot Segar (gr) Bobot Kering (gr) Catatan : Sampel untuk bobot kering hanya 5 tanaman per Gully dan pilih yg fisiologinya sempurna. ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016 4

Tabel Perlakuan Perlakuan Pakcoy Caisin Putih Selada Hiju Bayam merah Ulangan 1 2 Jumlah Catatan : Setelah mendapatkan data setiap variabel diuji menggunakan uji F taraf 5% menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Jika hasil berpengaruh nyata maka diwajibkan menguji lanjut menggunakan BNT atau LSD ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016 5

SISTEM DFT (Deep Flow Technique) (Kelas A) A. TUJUAN Untuk mengetahui respon pertumbuhan tujuh jenis tanaman sayuran daun pada hidroponik sistem DFT dengan dosis nurtisi yang sama. B. LOKASI PRAKTIKUM Areal Fakultas Pertanian UNSIKA C. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan diantaranya satu set perangkat DFT, pisau kecil, baki plastik, sprayer, oven, neraca digital. Sedangkan bahan yang digunakan benih Pakcoy (40 HST), Caisin Putih (40 HST), Selada Hijau (40 HST), Bayam merah (40 HST), larutan AB MIX sayuran, rockwool. D. PROSEDUR 1. Setiap kelompok memilih satu jenis komoditas sayuran daun, kemudaian melakukan penyemaian menggunakan baki plastik dengan media tanam rockwoll yang telah dipotong dadu, dan disemprot air menggunakan sprayer hingga lembab. Proses penyemaian sekitar 10 hari, setelah itu buatlah laruran AB Mix pada bak plastik dengan dosis 5 ml/lt air atau (EC 1,5-1,8), kemudian pindah tanam pada Gully DFT pada hari ke 11. 2. Setelah pindah tanam pada Gully NFT, setiap kelompok melakuakan perawatan, pengamatan dan pencatatan data komponen pertumbuhan setiap minggunya hingga panen. pertumbuhan diantaranya : Tinggi tanaman (cm), Jumlah daun (helai). Berat brangkasan basah tanaman (gr), Berat barangkasan kering tanaman (gr). Catatatan : Pengukuran Bobot Segar (gr), Bobot kering kering tanaman (gr) pada saat panen. ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016 6

Tabel Pengamatan Pertumbuhan per minggu. Mingggu ke... Komoditas... Pertumbuhan Tinggi (cm) Jumlah daun (helai) Tabel Pengamatan komponen Hasil saat panen Hasil Bobot Segar (gr) Bobot Kering (gr) Catatan : Sampel untuk bobot kering hanya 5 tanaman per Gully dan pilih yg fisiologinya sempurna. Tabel Perlakuan Perlakuan Pakcoy Caisin Putih Selada Hiju Bayam merah Ulangan 1 2 Jumlah Catatan : Setelah mendapatkan data setiap variabel diuji menggunakan uji F taraf 5% menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Jika hasil berpengaruh nyata maka diwajibkan menguji lanjut menggunakan BNT atau LSD ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016 7

SISTEM WICK (Kelas B) A. TUJUAN Untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman caisin putih var.dakota pada jenis nutrisi tanam yang berbeda dengan sistem wick. B. LOKASI PRAKTIKUM Areal Fakultas Pertanian UNSIKA C. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan diantaranya, box es crime, pot diamerer 17cm, pisau kecil, Sedangkan bahan yang digunakan caisin putih var.dakota, NPK Mutiara, NPK Phonska, Urea, SP-36, KCl, POC, AB MIX, dan air. D. PROSEDUR 1. Setiap kelompok mendapat lima jenis perlakuan nutrisi tanam yaitu a. AB Mix 5 ml/ liter air (EC 1,5 2,0) b. NPK Mutiara 2,5 gr / tanaman c. NPK Phonska 2,5 gr/ tanaman d. Pupuk Tunggal (2,5 gr Urea, 1 gr SP-36, 1,5 gr KCl) / tanaman e. POC 5 ml/ liter air 2. Siapkan media, dengan cara melubangi box es crime sesuai dengan ukuran pot diamerer 17cm, kemudian isi box es crime dengan larutan nutrisi setiap perlakuan. 3. Lakukan persemaian benih caisin putih var.dakota dengan media rockwoll dengan ukuran dadu sampai berkecambah dan berumur 10 HSS, setelah itu pindahkan tanaman tersebut pada setiap pot diamerer 17cm yang telah siap pad instalasi sistem wick 4. Amati pertumbuhan dan perkmbangan tanaman dengan pengambilan data setiap minggunya sampai dengan panen. Variabel pngamatan diantaranya ( Tinggi tanaman, Jumlah daun, bobot segar, bobot kering) pada setiap perlakuan. 5. Amati data penunjang : Ph larutan, nilai EC dan Suhu lingkungan, setiap harinya. ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016 8

Tabel Pengamatan Pertumbuhan per minggu. Mingggu ke... Komoditas... Pertumbuhan Tinggi (cm) Jumlah daun (helai) Tabel Pengamatan komponen Hasil saat panen Hasil Bobot Segar (gr) Bobot Kering (gr) Catatan : Sampel untuk bobot kering hanya 5 tanaman dan pilih yg fisiologinya sempurna. Tabel Pengamatan Pertumbuhan per minggu. Mingggu ke... Kelompok... Pertumbuhan A. AB Mix B. NPK Mutiara C. NPK Phonska D. Pupuk Tunggal E. POC Ulangan 1 2 3 4 5 6 Catatan : Setelah mendapatkan data setiap variabel diuji menggunakan uji F taraf 5% menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan Jika hasil berpengaruh nyata maka diwajibkan menguji lanjut menggunakan BNT atau LSD ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016 9

E. FORMAT LAPORAN Kertas A4 Margin ( kiri 4 cm, atas 4 cm, kanan 3 cm, bawah 3 cm) Huruf Calibri ukuran 12 ( 1,5 spasi ) I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan II. ALAT DAN PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Bahan dan Alat 2. Prosedur 3. Variabel pengamatan III. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil 2. Pembahasan IV. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 2. Saran Catatan : pembahasan sesuai dengan data yang diperoleh dan ditunjang dengan reperensi keilmuan terupdate minimal 5 thn terakhir serta sesuai metode penulisan Karya Ilmiah/ Skripsi. ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016 10