Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beragam etnis dan budaya. Terdiri

Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

Tujuan Umum Pembelajaran Mampu berkomunikasi dengan menerapkan prinsip budaya setempat (Minangkabau)

BAB V KESIMPULAN. pemahaman bahwa perempuan berada dalam posisi yang kuat. Perempuan

Tanah, dan Kepemilikan Harta Benda lainnya

DAFTAR ISI BAB I. PENGANTAR... 1

BAB IV PRAKTEK PEWARISAN HARTA PUSAKA TINGGI TIDAK BERGERAK DALAM MASYARAKAT ADAT MINANGKABAU DI NAGARI PARIANGAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

KUESIONER ANGGOTA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

BAB VI PEMANFAATAN REMITAN

Kata Kunci: Perempuan pengrajin batik, gender, sosial ekonomi keluarga

BAB V PENUTUP. perkawinan yang pantang oleh adat. Di Kenagarian Sungai Talang yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Keluarga dan Pendekatan Teori. Definisi Keluarga

TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dan Pendekatan Teori Keluarga

PENDAHULUAN Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian

HASIL WAWANCARA. Konteks Tatap Muka dalam Komunikasi Antarpribadi

BAB I PENDAHULUAN. dan agamanya, semenjak dahulu menjadi perhatian khas dari para ilmuwan dan para

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB II PASAR AIR TIRIS

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN

Organisasi Perburuhan Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Kabupaten Batubara yang terletak pada kawasan hasil pemekaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

BAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN. 5.1 Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB

Hukum Adopsi menurut Hukum Adat

Masukkan NIP. Masukkan Password. Klik Login untuk masuk Aplikasi

BAB V REFLEKSI. cukup baik. Dari 30 indikator yang terpenuhi ada 25, yakni: (1)

LIFE HISTORY. Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun

TINGKAT KEBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN

BAB IV KESIMPULAN. mempengaruhi kehidupan petani karet, karena pada musim hujan petani karet

WARNA LOKAL MINANGKABAU DALAM NOVEL SALAH PILIH KARYA NUR ST. ISKANDAR ARTIKEL ILMIAH

ÉÄx{M. Joeni Arianto Kurniawan, S. H.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan

PENYULUHAN DAN PELATIHAN PERLENGKAPAN PROSESI ADAT PERKAWINAN KANAGARIAN NAN XX KOTA PADANG

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PERIKANAN DI DESA TANJUNG PASIR

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan dambaan setiap orang, yang kehadirannya sangat dinanti-natikan

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

Pedoman Wawancara (Interview Guide) digunakan pedoman wawancara sesuai focus penelitian.

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

tempat sebelumnya anda bekerja? Apabila ada apa saja?

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, dan harta ini berada dibawah pengelolahan mamak kepala waris (lelaki

Keterangan : Wawancara dengan Bapak H.Sitompul

HUKUM KEKERABATAN A. PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kantor kelurahan Air Tiris didirikan pada tahun 1974,sistem

KARAKTERISTIK RESPONDEN

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA Oleh: Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Semester genap

BAB V KESIMPULAN. Kecamatan Pariaman Utara yang menghasilkan. Ada empat desa yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam

LAMPIRAN. Draf wawancara (interview guide) untuk buruh tani perempuan:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan

BAB V STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT LOKAL DESA GOROWONG. 5.1 Strategi Nafkah Kampung Ater dan Kampung Ciawian

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PERADIGMA. Digunakannya istilah hukum waris adat dalam skripsi ini adalah untuk

PERENCANAAN IBU RUMAH TANGGA BUKU SERI LITERASI KEUANGAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik. Berbagai jenis pekerjaan dijalani untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MENABUNG MASYARAKAT

HASIL DAN PEMBAHASAN. Riwayat Contoh Sebagai Pekerja Buruh

I. PENDAHULUAN. satu suku di Indonesia yang bertempat tinggal di ujung selatan Pulau Sumatera.

BAB III KEBIASAAN PEMBAGIAN WARIS ADAT MASYARAKAT KEJAWAN LOR. A. Pengertian Anak Perempuan Sulung oleh Masyarakat Kejawan Lor

BAB III PEMBAHASAN Gambaran Umum KSP Kasih Sentosa Kota Surakarta. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kasih Sentosa kota Surakarta di

II. TINJAUAN PUSTAKA. harus mendapat pengakuan dari masyarakat. Begawai, begitulah istilah yang

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian

MEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

2015 NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT ETNIS MINANGKABAU SEBAGAI PEDAGANG DI PASAR AL-WATHONIYAH, CAKUNG, JAKARTA TIMUR

Lampiran 1 Uji korelasi Pearson hubungan antar variabel penelitian Hubungan antar variabel penelitian

Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG

Keluarga merupakan tempat berlindung dari tekanan-tekanan fisik maupun psikis yang datang dari lingkungannya. Untuk melindungi diri maka diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa aspek yang perlu untuk diperhatikan baik itu oleh masyarakat sendiri

BAB I PENDAHULUAN. Pengrajin bambu merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat

PENDAHULUAN Latar Belakang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN. 1. Pengertian perkawinan menurut Undang-Undang Perkawinan

LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA. Judul : Pola Ketergantungan Petani Penyewa terhadap Pemilik Tanah

BAB II GAMBARAN UMUM DESA. desa, tanjung karang dulunya bernama tanjung kudorang. Nama tanjung

BAB V MARJINALISASI PEREMPUAN DALAM PUTTING OUT SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lain dan hidup

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Transkripsi:

LAMPIRAN 143

144

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian 145

146 Lampiran 3 Pengukuran Variabel Penelitian untuk Jawaban Pengetahuan No. Pernyataan Betul Salah Pengetahuan tentang keluarga sistem matrilineal 1 Keluarga di Minangkabau menganut sistem matrilineal (garis keturunan yang ditarik dari pihak ibu) 2 Struktur keluarga di Minangkabau tidak menganut keluarga luas (extended family), tapi keluarga inti 3 Posisi perempuan di Minangkabau ditempatkan pada tempat yang lebih terhormat dan dapat disebut superior, baik di sektor domestik maupun publik 4 Ibu di Minangkabau disebut juga Bundo Kanduang yaitu ibu sejati yang memiliki sifat keibuan dan kepemimpinan. 5 Mamak merupakan peran yang melekat pada fungsi perempuan (saudara perempuan dari ibu) 6 Kemenakan merupakan peran yang melekat pada anak dari saudara perempuan dan dari seorang laki-laki 7 Menurut adat di Minangkabau kekuasaan terhadap sumberdaya materi yang sebenarnya terletak ditangan ayah Pengetahuan tentang perkawinan 8 Perkawinan sesama suku dibolehkan menurut adat di Minangkabau. 9 Perkawinan dengan anak mamak (anak saudara laki-laki ibu) sangat tidak dianjurkan dalam adat Minagkabau 10 Perkawinan pulang kebako (anak dari saudara perempuan ayah) sangat dianjurkan dalam adat. 11 Perkawinan dalam matrilinel bersifat virilokal (adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami) 12 Perkawinan di Minangkabau tidak menciptakan keluarga inti yang baru karena suami dan istri tetap menjadi anggota keturunannya masing-masing 13 Mamak bertanggungjawab dalam hal perkawinan kaum/suku dan kemenakannya 14 Mamak tidak bertanggungjawab mencarikan jodoh untuk kemenakannya. Pengetahuan tentang sumberdaya materi dan harta pusaka 15 Sumber ekonomi di Minangkabau pemanfaatannnya diutamakan untuk anak perempuan seperti sawah, ladang dll 16 Yang menyimpan hasil ekonomi keluarga menurut adat di Minangkabau adalah pihak laki-laki. 17 Yang mengatur/mengelola ekonomi rumah tangga menurut adat Minagkabau adalah perempuan 18 Rumah menurut adat di Minangkabau ditempati untuk anak lakilaki. 19 Pihak laki-laki di Minangkabau bertindak sebagai pewaris harta pusaka. 20 Harta pusaka tinggi merupakan harta turun temurun yang diwariskan berdasarkan keturunan ibu (bagi perempuan) 21 Harta pusaka rendah merupakan harta pencaharian orang tua yang diwariskan berdasarkan hukum islam. 22 Bundo Kanduang berkewajiban menjaga harta pusaka agar tidak berpindah kepada orang lain

147 No. Pernyataan Betul Salah 23 Bundo Kanduang tidak berkewajiban melarang kaum laki-laki menggadaikan dan menjual harta pusaka. 24 Mamak tidak bertanggungjawab mengatur pengurusan harta pusaka 25 Ibu sebagai Bundo Kanduang lebih berkewajiban memberikan bimbingan dan pengemblengan terhadap anak dari pada ayah Pengetahuan tentang pengasuhan dan pendidikan 26 Ibu sebagai Bundo Kanduang tidak bertanggungjawab memberikan bimbingan terhadap anggota keluarga lainnya di dalam rumah tangga 27 Ibu sebagai Bundo Kanduang lebih bertanggungjawab memberikan pendidikan kepada anak dari pada ayah 28 Ibu sebagai Bundo Kanduang tidak bertanggungjawab memelihara kemenakan 29 Ibu sebagia Bundo Kanduang berkewajiban mengatur rumah tangga dan pengaturan kesehatan (fisik) 30 Ayah lebih mempunyai wewenang dalam hal pengasuhan/ bimbingan dari pada mamak. Pengetahuan tentang komunikasi/hubungan antar keluarga besar 31 Menurut adat pada waktu-waktu tertentu, istri bermalam di rumah mertua, ikut melayani dan merawat orangtua tersebut 32 Pada hari-hari besar keagamaan, menantu perempuan datang ke rumah mertuanya dengan membawa kue-kue dan makanan lain (maantaan lamang) 33 Menurut adat, saat pengantin baru istri tidak wajib membawa makanan dan kue-kue dan makanan dalam jumlah yang besar ke rumah mertua (manjalang mintuo) 34 Hubungan istri dengan saudara orang tua suami menurut adat berbeda dengan hubungan seorang anak kepada orangtuanya 35 Hubungan istri dengan saudara suami menurut adat hanya terbatas dalam bentuk penghormatan saja. 36 Pola hubungan istri dengan anak saudara suami menurut adat sama dengan hubungan menantu dan mertua (mintuo)

148 Lampiran 3 Kasus Aliran Pendapatan/Cashflow dalam Keluarga Budaya Matrilineal (Kasus In-Depth Interview) Kasus Keluarga Perdesaan/Kabupaten Lima Puluh Kota (Kasus I) Ibu T adalah seorang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai pengusaha bordir semenjak 2 tahun. Disamping pengusaha bordir Ibu T juga sebagai karyawan disebuah kantor, dan juga mempunyai usaha ternak ayam. Pendapatan yang diterima (gaji) oleh Ibu Tanti berbentuk tunai dari kantor tiap bulan. Pendapatan sebagai karyawan seratus persen disimpan oleh Ibu T untuk membeli emas. Pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Ibu T dari penghasilan usaha bordir, ternak, dan gaji dialokasikan untuk kebutuhan keluarga, simpanan, kebutuhan usaha bordir dan usaha ternak. keluarga dialokasikan untuk jajan anak, sedangkan simpanan dialokasikan untuk membeli emas. usaha dialokasikan untuk membeli bahan baku seperti kain, benang, dan makanan ayam. Pendapatan suami Ibu T diterima dalam bentuk tunai setiap bulan dari hasil bekerja sebagai karyawan disebuh perusahaan. Pengalokasian pengeluaran digunakan untuk kebutuhan keluarga dan tabungan. keluarga dialokasikan untuk makanan sehari-hari, beli bensin, sekolah anak, bayar listrik, rokok, dan asuransi pendidikan. Tabungan atas nama istri dialokasikan untuk membeli perabot rumah tangga, sekolah anak, dan biaya perbaikan rumah. Sedangkan tabungan atas nama anak dialokasikan untuk biaya pendidikan anak. Pendapatan suami ini dikelola oleh Ibu T, namun dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan, Ibu Tanti bersama suami menentukan bersama dalam pengambilan keputusan keuangan. Ibu T masih mempunyai tanggung jawab dalam bidang ekonomi terhadap keluarga besarnya. Tanggung jawab terhadap keluarga besar tersebut hampir sepenuhnya dilaksanakan oleh Ibu T, karena diantara Ibu T bersaudara ia dianggap mempunyai ekonomi yang mapan. orang tua hampir sepenuhnya ditanggung oleh Ibu T, mulai dari biaya hidup sehari-hari, memperbaiki rumah orang tua jika ada yang rusak, sampai dengan biaya acara syukuran seperti acara pesta pernikahan (baralek) adiknya dan lain-lain. Sedangkan suami tidak mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga besarnya,

149 karena keluarga besar suami dianggap mapan. Terhadap kemenakannya dari segi ekonomi juga tidak dilaksanakan suami karena ekonomi orangtua dari kemenakannya juga mapan. Secara rinci diagram cash flow terlihat pada Gambar berikut : makan sehari-hari Jajan anak keluarga (30%) Bayar listrik Rokok Beli bensin Asuransi pendidikan anak Pendapatan istri usaha (10%) keluarga besar istri (5%) Simpanan (20%) Beli bahan baku Makanan ternak makan orang tua Bayar listrik orang tua Beli emas Pendapatan suami Tabungan di Bank atas nama istri (20%) Tabungan di Bank atas nama anak (15%) Beli perabot Biaya perbaikan rumah

150 Kasus Keluarga Perdesaan/Kabupaten Lima Puluh Kota (Kasus II) Ibu W adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pengusaha sulaman. Pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Ibu W dari penghasilan usaha bordir dialokasikan untuk kebutuhan keluarga dan simpanan/tabungan. keluarga dialokasikan untuk makan sehari-hari dan jajan anak. Sedangkan simpanan/tabungan atas nama istri dialokasikan untuk kebutuhan mendadak, dan modal usaha/bahan baku (kain, beli benang dll). Pendapatan suami Ibu W diterima setiap hari dari bekerja sebagai pedagang. Pengalokasian pengeluaran digunakan untuk beli rokok, kredit motor, bayar listrik, kebutuhan sekolah anak, dan tabungan atas nama anak yang dialokasikan untuk sekolah anak. Pengelolaan keuangan keluarga Ibu W sebagian besar ditangani oleh Ibu W. Penghasilan suami hampir semuanya dipegang oleh Ibu W, kecuali untuk beli rokok. Dari penghasilan suami tersebut kemudian digabung dengan penghasilan Ibu W. Ibu W masih bertanggung jawab dalam bidang ekonomi terhadap keluarga besarnya. Namun tanggung jawab tersebut hanya kadang-kadang dilaksanakan untuk membantu adik-adiknya yang masih sekolah. Keluarga besar yang dibantu oleh Ibu W adalah adik-adik dan orang tua. Suami tidak mempunyai tanggung jawab ekonomi terhadap kemenakan, suami lebih memprioritaskan anak dan keluarganya dari pada kemenakannya karena dengan alasan penghasilan tidak mencukupi untuk membantu. Secara rinci diagram cash flow terlihat pada Gambar berikut :

151 Pendapatan istri keluarga (70%) sehari-hari Kredit motor Jajan anak Bayar listrik Tabungan di bank atas nama istri (10%) Simpanan di rumah (10%) mendadak Modal usaha 90% diserahkan Pendapatan suami Tabungan di bank atas nama anak (5%) Rokok (5%) Kasus Keluarga Perkotaan/Kota Bukittinggi (Kasus III) Ibu F adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pengrajin (bordir) dan penjahit busana selama lima tahun. Cara pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh ibu F yaitu dengan gaji/upah yang diterima rata-rata satu kali setiap dua hari atau sesuai dengan berapa lama satu bahan dapat diselesaikan, yang dialokasikan menjadi dua kategori yaitu kebutuhan untuk keluarga dan simpanan/tabungan. keluarga dialokasikan untuk membayar hutang dan sekolah anak. Sedangkan simpanan/tabungan dialokasikan untuk membayar arisan, menabung di bank atas nama istri, dan simpanan dirumah yang digunakan sebagai modal usaha/bahan baku (kain, beli benang dll). Tabungan di bank

152 digunakan jika ada kebutuhan mendadak, sekolah anak, perabot rumah tangga, dan bayar pajak motor. Pendapatan suami Ibu F diterima dalam bentuk tunai setiap minggu dari hasil bekerja sebagai buruh. Pengalokasian pengeluaran seratus persen digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari berupa beras, lauk pauk, makanan lainnya, rokok, sekolah anak, jajan anak, bayar listrik. Keluarga Ibu F dalam pengelolaan keuangan sebagian besar ditangani oleh Ibu F sendiri. Penghasilan suami dipegang oleh Ibu F, dan dari penghasilan suami tersebut kemudian digabung dengan penghasilan Ibu F. Ibu F dan suami masih bertanggung jawab dalam bidang ekonomi terhadap keluarga besar mereka masing-masing. Namun tanggung jawab tersebut hanya kadang-kadang dilaksanakan, misalnya jika ada pendapatan/penghasilan yang berlebih, dan jika ada keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi maka istri/suami akan membantu keluarga besarnya. Keluarga besar yang dibantu oleh istri/suami yaitu adik, kemenakan, dan orang tua. Meskipun demikian, kadangkadang keluarga besar pihak suami juga ikut membantu ekonomi keluarga contoh yang sedang membutuhkan, sebaliknya keluarga besar pihak istri tidak pernah ikut membantu. Suami tidak mempunyai tanggung jawab dari segi ekonomi terhadap kemenakannya, suami lebih memprioritaskan anak-anak dan keluarganya dari pada kemenakan, karena dengan alasan ekonomi dan kemenakannya yang jauh di rantau. Secara rinci diagram cash flow terlihat pada Gambar berikut :

153 Pendapatan istri keluarga (60%) Bayar hutang sehari-hari Jajan anak Bayar listrik Rokok Simpanan/ Tabungan (40%) Arisan Tabungan di bank atas nama istri mendadak Pendapatan suami Simpanan di rumah Beli emas Modal usaha Kasus Keluarga Perkotaan/Kota Bukittinggi (Kasus IV) Ibu A adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pengrajin bordir. Cara pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh ibu A yaitu gaji/upah yang diterima oleh Ibu A rata-rata satu kali setiap dua hari dalam bentuk tunai. Gaji yang diterima Ibu A dialokasikan untuk membayar hutang, jajan anak, disimpan/ditabung untuk keperluan mendadak, membeli bahan baku usaha, membeli alat-alat rumah tangga, dan untuk sekolah anak. Jika uang untuk membayar hutang tidak cukup, maka anak-anak Ibu A sering membantu. Pendapatan suami Ibu A diterima dalam bentuk tunai setiap hari dari hasil pekerjaan sebagai buruh. Dari gaji/upah yang diterima tersebut dibagi oleh Ibu A menjadi dua kategori yaitu kebutuhan untuk keluarga dan simpanan/tabungan. keluarga dialokasikan untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti beras, lauk pauk, makanan lainnya, rokok, sekolah anak, dan bayar listrik. Kadangkadang untuk kebutuhan hidup sehari-hari, anak-anak Ibu A juga ikut membantu. Sedangkan simpanan/tabungan dialokasikan untuk sekolah anak. Pengelolaan

154 keuangan keluarga Ibu A sebagian besar ditangani oleh Ibu A. Penghasilan suami dipegang oleh Ibu A, dan dari penghasilan suami tersebut kemudian digabung dengan penghasilan Ibu A. Ibu A tidak mempunyai tanggung jawab dalam bidang ekonomi terhadap keluarga besarnya. Dari segi ekonomi Ibu A tidak pernah membantu keluarga besarnya, termasuk membantu kemenakan dan anak pisang. Namun lain halnya dengan suami Ibu A. Suami Ibu A masih mempunyai tanggungjawab terhadap keluarga besarnya. Bantuan tersebut tidak rutin tiap bulan diberikan, tapi kadangkadang dikirim untuk membantu orang tua, adik, dan kemenakan di kampung. Jika ada acara syukuran, suami Ibu A ikut membantu keluarga besarnya. Suami masih mempunyai tanggung jawab dalam bidang ekonomi terhadap kemenakannya. Secara rinci diagram cash flow terlihat pada Gambar Kredit motor (20%) Simpanan di rumah (15%) mendadak Beli bahan baku usaha Pendapatan istri Tabungan di bank atas nama istri (10%) Membeli alatalat rumah tangga Pendapatan suami hidup seharihari (50%) Tabungan di Bank atas nama anak (5%) makan Jajan anak Rokok Bayar listrik

155 Lampiran 4 Keadaan Usaha Kerajinan Bordir dan Sulaman Nores Tujuan Menjalankan Usaha Kontribusi Suami Sumber Dana/Modal 1 Mencari tambahan dana keluarga Suami kadang membantu Dari hasil kebun (pencarian bersama 2 Memenuhi kebutuhan keluarga Sangat mendukung Modal sediri 3 Untuk pendapatan keluarga Memberikan semangat Awalnya dari penghasilan suami 4 Meneruskan warisan leluhur Sangat mendukung Bantuan dari keluarga besar 5 Melanjutkan usaha orang tua Memberi dorongan Bersama 6 Menyalurkan hobby menyulam Suami membantu dana Dari penghasilan suami yang ditabung 7 Mencari rezeki di bidang menyulam Memberi bantuan dan dorongan Modal bersama (keluarga) 8 Mencari tambahan keuangan keluarga Mendukung Dari suami 9 Mencari-cari tambahan Membantu dan mendukung Modal sendiri 10 Bakat dalam membordir Mendukung Biaya sendiri 11 Untuk mendidik anak Memberikan tanggapan positif Dari hasil usaha sendiri 12 Untuk menambah modal Setuju dan mendukung Dari hasil kerja menjadi petani 13 Menambah pendapatan keluarga Sangat mendukung sekali Dari suami 14 Menambah pendapatan keluarga Sangat mendukung Dari penghasilan suami 15 Memenuhi kebutuhan hidup Mendukung sekali Modal sendiri dari upah jahit 16 Menambah penghasilan keluarga Sangat mendukung Modal sendiri 17 Berwirausaha Sangat mendukung Modal sendiri 18 Menambah pendapatan keluarga Sangat mendukung Dari penghasilan suami 19 Mendapatkan biaya tambahan Mendukung Dari tetangga 20 Menambah pendapatan keluarga Sangat mendukung Modal sendiri 21 Menambah belanja harian Mendukung Dari bos jahit 22 Membantu keuangan keluarga Mendukung Dari bos jahit 23 Belanja harian keluarga Sangat mendukung Dari bos jahit 24 Membuka lapangan pekerjaan Sangat mendukung Dari penghasilan sebagai karyawan 155

156 156 Nores Tujuan Menjalankan Usaha Kontribusi Suami Sumber Dana/Modal 25 Mendapatkan uang Mendukung Dimodali oleh bos jahit 26 Menambah pendapatan keluarga Mendukung Modal sendiri 27 Menambah pendapatan keluarga Sangat mendukung Dari bos jahit 28 Menambah pendapatan keluarga Sangat mendukung Modal sendiri 29 Menambah penghasilan suami Sangat mendukung Dari suami 30 Mencari tambahan keluarga Mendukung Dari suami 31 Membantu suami Mendukung Modal sendiri 32 Menambah pendapatan suami Memberi dorongan Dimodali bos jahit 33 Memenuhi kebutuhan rumah tangga Mendukung Dimodali bos jahit 34 Menambah pendapatan keluarga Mendukung Dimodali bos jahit 35 Menambah penghasilan suami Sangat mendukung Modal sendiri 36 Menambah pendapatan keluarga Sangat membantu Modal sendiri 37 Menambah pendapatan keluarga Mendukung Dari bos jahit 38 Melanjutkan usaha orang tua Memberi dorongan Bersama 39 Menyalurkan hobby menyulam Suami membantu dana Dari penghasilan suami 40 Berwirausaha Memberi dorongan Dari keluarga besar 41 Memenuhi kebutuhan hidup Mendukung sekali Modal sendiri dari upah jahit 42 Untuk masa depan anak Sangat memberi dorongan Modal sendiri 43 Berwirausaha Sangat mendukung Modal sendiri 44 Menambah pendapatan keluarga Sangat mendukung Dari penghasilan suami 45 Untuk mendapat uang Mendukung Dimodali oleh bos jahit 46 Meneruskan usaha orang tua Sangat mendukung Bantuan dari keluarga besar 47 Melanjutkan usaha orang tua Memberi dorongan Bersama 48 Menyalurkan bakat menyulam Suami membantu dana Dari penghasilan suami 49 Membuka lapangan pekerjaan Memberi dorongan Modal bersama (keluarga) 50 Meneruskan usaha keluarga Sangat mendukung Bantuan dari keluarga besar 51 Melanjutkan usaha orang tua Memberi dorongan Bersama

157 Nores Tujuan Menjalankan Usaha Kontribusi Suami Sumber Dana/Modal 52 Mencari tambahan uang Memberi dorongan Bersama 53 Mencari uang Suami membantu dana Dari penghasilan suami 54 Membantu perekonomian keluarga Memberi dorongan Dari bos jahit 55 Mencari uang Mendukung Dari bos jahit 56 Menambah penghasilan keluarga Mendukung Modal sendiri dan teman 57 Mencari uang Mendukung Bos jahit 58 Mencari tambahan uang Cukup mendukung Bos jahit 59 Mencari uang Mendukung Modal sendiri 60 Mendapatkan uang Sangat mendukung Dari keluarga 61 Mencari uang Memberi dukungan Dari teman 62 Untuk masa depan anak Sangat mendukung Dari bos jahit 63 Mencari uang Mendukung Dari keluarga besar 64 Mendapatkan uang Mendukung Bos jahit 65 Mendapatkan uang Sangat mendukung Dari bos 66 Mencari uang Tidak mendukung Dari teman 67 Mendapatkan uang Baik dan mendukung Bos jahit 68 Mencari uang Mendukung Keluarga 69 Menambah penghasilan keluarga Mendukung Bos jahit 70 Untuk mendapatkan uang Sangat mendukung Dari bos jahit 71 Membantu perekonomian keluarga Baik Modal sendiri dan suami 72 Mencari tambahan biaya rumah tangga Medukung Dar i suami 73 Untuk tambahan belanja rumah tangga Mendorong Dari suami 74 Untuk menghasilkan uang Baik Dari teman 75 Membantu perekonomian keluarga Sangat mendukung Dari suami 76 Mendapatkan uang Mendukung Modal sendiri 77 Mendapatkan uang Mendukung dengan baik Pinjam dari koperasi 78 Mencari uang tambahan Medukung Dari bos 157

158 158 Nores Tujuan Menjalankan Usaha Kontribusi Suami Sumber Dana/Modal 79 Mencari tambahan biaya Mendukung Modal sendiri 80 Menabung untuk sekolah anak Sangat mendukung Dari keluarga 81 Mencari tambahan uang Mendukung Orang tua 82 Menyalurkan bakat Mendukung Modal sendiri 83 Masa depan anak Sangat mendukung Dari suami 84 Membantu perekonomian keluarga Mendukung Dari keluarga 85 Mencari tamhaban uang Memberi dorongan Dari keluarga 86 Untuk masa depan Sangat mendukung Diri sendiri 87 Mencari uang tambahan untuk masa depan Mendukung Diri sendiri anak 88 Mencari uang Sangat mendukung Dari keluarga 89 Untuk masa depan anak Sangat mendukung Dari bos jahit 90 Menambah penghasilan keluarga Mendukung Keluarga besar 91 Mencari tambahan uang Mendukung Keluarga 92 Mencari uang Mendukung Bos jahit 93 Mencari uang Mendukung Modal sendiri dan teman 94 Mencari uang untuk masa depan anak Sangat mendukung Dari keluarga besar 95 Mencari uang Tidak ada Dari bos jahit 96 Meneruskan usaha keluarga Sangat mendukung Bantuan dari keluarga besar 97 Untuk masa depan anak Mendukung sekali Modal sendiri dan keluarga 98 Mencari tambahan uang sambil mencoba Mendukung Dari bos jahit berwirausaha 99 Mencari uang Mendukung Dari keluarga 100 Mencari tambahan kebutuhan rumah tangga dan untuk masa depan anak Mendukung sekali Modal sendiri

159 Lampiran 5 Hasil Uji Korelasi Pearson Variabel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X1 1 X2.924 1 X3 -.267 -.244 1 X4 -.309 -.317.599 1 X5.356.327 -.238 -.143 1 X6.363.343 -.208 -.108.962 1 X7.030 -.040.163.125 -.015 -.028 1 X8.064.072.247.212.177.137.332 1 X9.183.133.072.098.300.278.796.701 1 X10.228.207.055.110.382.371.625.704.911 1 X11.258.236.305.219.105.092.417.436.472.532 1 X12.590.566 -.092 -.231.324.376.054.044.127.124.105 1 X13.303.272 -.058 -.210.190.186.044 -.090.071.051.083.293 1 X14.000 -.027.345.255 -.194 -.202.002.201.003 -.007.107 -.073 -.096 1 X15.189.156.283.155 -.040 -.055 -.191.085 -.124 -.094.172 -.022.083.502 1 X16.094.060.366.244 -.146 -.159 -.094.173 -.060 -.052.156 -.059 -.021.902.826 1 X17.175.127.237.188 -.028 -.034.030.131.056.078.252.059.136.161.372.291 1 X18.057.014.294.266 -.181 -.204.097.339.147.125.188 -.010 -.102.547.476.594.603 1 X19.097.111 -.058 -.019.233.235.175.194.284.321.101.212 -.040 -.076 -.313 -.205.137 -.182 1 X20.084.086.301.223.060.024.355.716.624.577.414 -.052 -.024 -.314 -.220.315.234.403.133 1 X21 -.008 -.028.218.157 -.249 -.256.819.577.822.667.428 -.048 -.052.085 -.066.023.092.264.167.588 1 Keterangan : X1 = Umur suami X12 = Pengetahuan sistem matrilineal X2 = Umur istri X13 = Penerapan budaya matrilineal X3 = Pendidikan suami X14 = Peran gender dalam pengambilan keputusan X4 = Pendidikan istri X15 = Peran gender dalam pembagian kerja X5 = Besar keluarga X16 = Peran gender total X6 = Jumlah anak X17 = Penerapan manajemen keuangan keluarga X7 = Pendapatan suami X18 = Peran gender dalam manajemen keuangan keluarga X8 = Pendapatn istri X19 = Kesejahteraan keluarga subjektif X9 = Pendapatan total X20 = Pendapatan usaha X10 = Pengeluaran total X21 = Kesejahteraan keluarga objektif X11 = Kepemilikan aset 159

160 Lampiran 6 Aktivitas Pengrajin Bordir dan Sulaman Gambar 1 Aktivitas pekerja bordiran perdesaan di tempat unit usaha Gambar 2 Aktivitas perkerja bordiran perdesaan yang dilakukan di rumah sambil membuka warung

161 Gambar 3 Aktivitas pekerja bordiran perkotaan yang dilakukan di rumah Gambar 4. Aktivitas Pekerja Sulaman perkotaan yang dilakukan di rumah