PENGUKURAN TANDA VITAL Oleh: Akhmadi, SKp

dokumen-dokumen yang mirip
B.Pemeriksaan Tanda Vital Keperawatan

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN

SOP Tanda Tanda Vital

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU

PEMERIKSAAN TANDA VITAL TUJUAN PEMBELAJARAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Temperatur Tubuh Temperatur tubuh didefinisikan sebagai derajat panas tubuh. Temperatur

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG

BPSL BLOK FAAL BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB ILMU KEDOKTERAN DASAR SEMESTER I TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI

PEMERIKSAAN FISIK. Seseorang dikategorikan hypertensi berdasarkan tekanan darahnya adalah:

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I

Menghitung Frekuensi Pernapasan dan Denyut Nadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sapi Bali Sapi bali (Bibos sondaicus) merupakan hasil domestikasi banteng liar

BAB IV PEMERIKSAAN PULSUS DAN PEREDARAN DARAH PERIFER

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

VITAL SIGN. BY Sendy Firza Novilia Tono, S.S.T. Keb. marzo 17 1

mekanisme penyebab hipoksemia dan hiperkapnia akan dibicarakan lebih lanjut.

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia

BAB III METODE PENELITIAN

PENGKAJIAN TANDA-TANDA VITAL. By YOANI M.V.B. ATY

BAB I PENDAHULUAN. kondisi mental seseorang. Bila denyut jantung atau suhu tubuh tidak normal,

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.2 Tujuan Pada akhir praktikum pemeriksaan tanda vital, mahasiswa diharapkan mampu :

Zat Cair. Gas 12/14/2011

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

RANCANGAN JADWAL PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TERNAK STATUS FAALI DOMBA & MANUSIA. Hilmi Alarshi Andika Hendi P Bayu Sulistyo

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN THORAX (ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendistribusikan substansi penting ke jaringan tubuh serta membuang produk akhir

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. milimeter air raksa (mmhg) (Guyton, 2014). Berdasarkan Seventh Joint National

BAB II TINJUAN PUSTAKA

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa)

SISTEM CARDIOVASCULAR

TES KEBUGARAN (TEKANAN DARAH)

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa

BAB III PEMERIKSAAN RESPIRASI

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

PEMERIKSAAN JANTUNG. PERSIAPAN: 1. Stetoskop

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kontrol Dari Kecepatan Denyut Jantung

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING PADA APLIKASI MENENTUKAN BERAT BADAN IDEAL

Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PROSEDUR PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

Sistem Pernafasan Manusia

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FISIOLOGI MANUSIA PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI

RESUSITASI JANTUNG PARU. sirkulasi dan pernapasan untuk dikembalikan ke fungsi optimal guna mencegah

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

Tindakan keperawatan (Implementasi)

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

BAB I PENDAHULUAN. proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada :

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: N

BAB IV TEKANAN DAN ALIRAN DARAH

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator untuk menilai sistem kardiovaskular seseorang. Tekanan darah adalah

BAB IX PEMERIKSAAN JANTUNG

[BUKU SAKU UNTUK JEMAAH HAJI]

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

TERMASUK: Status fisiologis fungsi tubuh seseorang dapat direfleksikan oleh indikator TTV perubahan TTV indikasikan perub.

SOP ECHOCARDIOGRAPHY TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Tidur adalah suatu keadaan yang berulang-ulang, perubahan status kesadaran

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010).

SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)

Transkripsi:

PENGUKURAN TANDA VITAL Oleh: Akhmadi, SKp Pengukuran tanda vital merefleksikan indicator fungsi tubuh untuk mempertahankan mekanisme homeostatis dalam rentang yang normal. Adanya perubahan dari pola yang normal pada seseorang mengindikasikan adanya perabahan dalam status kesehatann. Tanda vital terdiri dari: nadi, pernafasan, suhu dan tekanan darah. Waktu Pengukuran Tanda Vital a. Saat baru masuk RS b. Jadwal rutin RS biasanya 6-8 jam / hari c. Sebelum dan sesudah tindakan operasi d. Sebelum dan sesudah dilakukan prosedur diagnostik invasive e. sebelum dan sesudah pemberian obat tertentu yang mempengaruhi kondisi umum, Respirasi dan fungsi pengaturan temperature A. Nadi Tujuan: untuk mengetahui - jumlah denyut rata-rata permenit / frekuensi. Untuk menunjukkan apakah denyutnya termasuk normal, cepat atau lambat - karakter denyut Untuk menunjukkan kekuatan dan ritme dari denyut nadi. Apakah denyutnya teratur atau tidak, kuat atau lemah Fisiologi: Denyut nadi merupakan sensasi yang dipersepsikan seperti gelombang darah yang dipompa ke dalam arteri karena kontraksi ventrikel kiri. Rentang normal denyut nadi pada berbagai kelkompok usia saat istirahat adalah - dewasa 60-80 denyut / menit - bayi 100-150 denut / menit anak: o 1-5 tahun 80-150 denyut/menit o 5-12 tahun 60-120 denyut / menit

Tempat pengukuran - arteri temporalis - arteri caroticus - arteri brachialis - arteri radian's - arteri poplitea - arteri dorsalis pedis - arteri posterior tibialis Indikasi pengukuran - pada pemeriksaan tanda-tanda vital - pada kasus seperti: shock, hipertensi, henti jantung B. Pernafasan Tujuan - klien dapat mempertahankan frekuensi dan kedalaman nafas normal - mempertahankan keseimbangan O2 dan CO2 pada klien - mengetahui gangguan pernafasan pada klien Fisiologi Pernafasan adalah aktifitas yang tidak disadari dan diatur oleh medulla oblongata dan dibentuk oleh otot-otot pernafasan. Pernafasan melibatkan beberapa fisiologis tubuh, yaitu: a. ventilasi pulmonar adalah pergerakan udara ke dalam dan keluar paru-paru baik sewaktu inspirasi dan ekspirasi b. respirasi eksternal adalah perpindahan oksigen dan karbondioksida antara alveoli dalam paru-paru dan sirkulasi darah c. respirasi internal adalah perpindahan oksigen dan karbondioksida antara sirkulasi darah dan jaringan sel Tempat a. Inspeksi a. posisi: duduk dan berbaring b. arah: i. dari depan

ii. dari belakang dengan melihat kelainan tulang belakang iii. dari atas (pasien berbaring) untuk melihat asimetri; toraks, bentuk toraks dan gerakan pernafasan b. Palpasi Mengatakan tanda kelainan paru Gerakan dinding toraks waktu inspirasi dan respirasi o letakkan kedua telapak tangan pada penderita (garis tengah atas sternum) o letakkan kedua tangan pemeriksa pada kedua sisi tulang belakang (kedua ibu jari di atas tulang belakang) o Maka lihatlah apakah simetris atau tidak Bentuk toraks a. toraks panjang dan gepeng b. toraks dada burung c. toraks seperti tong d. dada cekung ke dalam e. asimetri a. satu sisi cembung karena penimbunan air, nanah, udara atau rumor b. satu sisi cekung maka terjadi kolaps. Indikasi Gerakan Pernafasan a. Takipnea adalah gerakan pernafasan yang melebihi normal, seperti pada demam, penyakit paru atau jantung b. Bradipnea pernafasan yang kurang dari normal, seperti pada orang yang keracunan koma diabetikum, gangguan otak c. Cheyne stokes yaitu gerakan pernafasan yang berulang-ulang, sangat dalam, berangsur-angsur dangkal berhenti sama sekali lalu dalam lagi, seperti terjadi pada keracunan obat bius, penyakit jantung, paru-paru, ginjal dan perdarahan otak d. Biot yaitu pernafasan dalam dan dangkal disertai apneu dan gerakannya tidak teratur seperti pada meningitis

e. Kusmaul yaitu kejadian dimana inspirasi dan ekspirasi sama panjang dan dalam sehingga pernafasan menjadi lambat dan dalam seperti pada keracunan, alcohol, obat bius, koma diabtikum f. Asimetri yaitu gerakan pernafasan yang tidak sama seperti pada pneumina, TBC paru, tumor para g. Dangkal yaitu pernafasan yang dangkal, seperti emfisema, tumor parucairan di pleura h. Apneustik yaitu kejadian inspirasi kesulitan diikuti ekspirasi yang sangat pendek dan tidak efisien C. Suhu Tujuan a. mengetahui keadaa suhu tubuh klien yang berkaitan dengan metabolism tubuh, hormon, gerakan otot waktu bekerja, olahraga dan kehilangan panas b. mengetahui keadaan patofisiologi tubuh, misahiya suhu tinggi mengalami hipertermia dan suhu rendah mengalami hipotermia c. untuk melengkapi data khen dalam pemeriksaan tanda vital Fisiologi Derajat dari suhu menunjukkan perbedaan antara panas yang dihasilkan dan panas yang hilang. Pusat pengaturan suhu tubuh diatur oleh hipotalamus. Pusat inim menerima pesan dari lokasi reseptor panas ke tubuh lain untuk menghasilkan atau mempertahankan kehilangan panas tubuh. Pusat pengaturan suhu tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: a. irama sirkadian b. usia c. jenis kelamin d. temperatur lingkungan e. latihan f. kadar hormone Tempat pengukuran a. Oral tidak dilakukan pada pasien yang tidak dapat menutup mulutnya, gelisah, pembedahan oral. Suhu normalnya antara 36,5 C - 37 C.

Dilakukan setelah pasien kurang lebih 30 menit makan, minum, merokok, olah raga. b. Rektal: tidak dilakukan pada pasien dengan pembedahan rectal, diare dan penyakit rectum. Suhu rectal antara 0,4 C dan 0,5 C lebih tinggi dari mulut. Digunakan pada bayi dan anak kecil dan bukan untuk bayi yang baru lahir. Paling baik untuk mengukur suhu karena tidak banyak terpengaruh oleh lingkungan. c. Axilla: suhu normal axilla 0,5 C lebih rendah d aripada suhu mulut. Aman untuk bayi yang baru lahir. Sangat terpangruh faktor dari luar. d. Membran Timpani: metode mi lebih cepat, anian dan mempunyai resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan cara yang lain. Suhu timpani normal 0,8 C lebih tinggi daripada suhu normal mulut. Dil akukan dengan menggunakan termometer elektronik yang khusus. Suhu normal Suhu normal antara 36,5 C - 37,5 C Peningkatan suhu a. pireksia yaitu peningkatan suhu di atas normal b. febrile yaitu seseorang yang mengalami peningkatan suhu tubuh dari normal c. afebrile yaitu seseorang yang mempunyai suhu tubuh normal d. hiperpireksia yaitu peningkatan suhu tubuh di atas normal biasanya lebih dari 41 C Penurunan suhu a. hipotermia yaitu seseorang yang mempunyai suhu badan lebih rendah dari normal b. kematian suhu tubuhnnya di bawah 34 C D. Tekanan Darah Tekanan darah arteriol adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang menampungnya. Tekanan ini berubah-ubah pada setiap siklus jantung. Pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta tekanan naik sampai puncak, yang disebut tekanan sistolik. Selama diastole tekanan menurun.

Nilai terendah yang dicapai disebut tekanan diastolik. Tekanan darah sebagian tergantung pada kekuatan dan volume darah yang dipompa jantung dan sebagian lagi pada kontraksi otot dalam dinding arteriole. Kontraksi ini dipertahankan oleh syaraf vasokontriktor dan ini dikendalikan oleh pusat vasomotorik dalam medula oblongata. Mengukur tekanan darah arteriol menggunakan alat yang disebut sfignomanometer. Lengan atas dibalut dengan selembar kantong karet yang dapat digembungkam yang terbungkus dalam sebuah manset dan digandengkan dengan sebuah pompa dan manometer. Dengan melakukan pemompaan maka tekanan dalam kantong karet cepat naik sampai 200 mmhg yang cukup untuk menjepit sama sekali arteri brachialis sehingga tak ada darah yang dapat lewat dan denyut nadi pegelangan menghilang. Kemudian tekanan diturunkan sampai suatu titik dimana denyut dapat dirasakan atau lebih tepat bila menggunakan stetoskop denyut arteri brachialis pada lekukan siku dengan jelas dapat di dengar. Pada titik ini tekanan yang tampak pada kolom air raksa dalam manometer dianggap tekanan sistolik. Kemudian tekanan di atas arteri brachialis perlahan-lahan dikurangi sampai bunyi jantung atau pukulan denyut arteri dengan jelas dapat didengar atau dirasakan. Dan titik dimana bunyi mulai menghilang umumnya dianggap tekanan distolik Nilai normal tekanan darah pada tingkatan umur: Tungkatan Umur Diastolik Sistolik Masa bayi 50 70-90 Masa anak-anak 60 80-100 Masa remaja 60 90-110 Masa dewasa muda 60-70 110-125 Masatua 80-90 130-150 Nilai normal pada orang dewasa dalam keadaan istirahat rata-rata 120 / 80 mmhg. Apabila seseorang dengan tingkatan usia tertentu mempunyai nilai tekanan yang tidak sesuai dengan nilai normal maka orang tersebut dikatakan: a. di bawah normal: hipotensi sehingga terjadi ketidakseimbangan sirkulasi dalam darah b. di atas nilai normal yang disebut hipertensi Tetapi apabila seseorang memiliki tekanan darah di atas atau di bawah normal kemudian setelah diadakan pemeriksaan secara medis tidak menunjukkan

gangguan dalam tubuh maka nilai tekanan darah tersebut normal bagi dirinya. Tempat pengukuran: a. arteri brakhialis b. arteri femoralis c. temporal d. carotid e. apical f. radial g. popliteal h. posterior tibia i. dirsalis pedis.