STUDI BANDING MODEL PENELITIAN PRA PERILAKU DAN MODEL PASKA PERILAKU DENGAN APLIKASINYA DALAM PENELITIAN PERILAKU KONSUMEN

dokumen-dokumen yang mirip
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR: APLIKASI PADA PERUSAHAAN TELEPHONE SELULER. Sri Herlina Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Immanuel (UKRIM) ABSTRAK

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, DAN KONTROL KEPERILAKUAN TERHADAP NIAT MEMBELI HANDPHONE MEREK NOKIA

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS MINAT KONSUMEN UNTUK MENGINAP KEMBALI DI HOTEL JAYAKARTA YOGYAKARTA. Susi Siswati Dosen Fakultas Ekonomi UKRIM Yogyakarta

PREDIKSI MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA MENGGUNAKAN PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KOMPUTER MEREK ACER (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era pasar bebas berdampak pada adanya persaingan yang sangat

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF DAN KONTROL KEPERILAKUAN TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA

THEORY OF REASONED ACTION

ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU PEDAGANG PASAR TRADISIONAL TERHADAP RENTENIR PERSEORANGAN DALAM USAHA MENDAPATKAN MODAL KERJA

Erwin Burhanudin Alumni Magister Manajemen Universitas Islam Indonesia. Siti Nurul Ngaini Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP NIAT BELI MAHASISWA SEBAGAI KONSUMEN POTENSIAL PRODUK PASTA GIGI CLOSE UP

ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intensi Merokok

PENGARUH SIKAP KONSUMEN DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP MINAT BELI PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA SCORPIO DI SURABAYA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Planned Behavior

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang

Albari & Anita Liriswati Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Abstrak

Pengaruh Sikap Dan Norma Subyektif Terhadap Niat Menggunakan Produk Perbankan Syariah Pada Bank Aceh Syariah Di Kota Lhokseumawe

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. superior dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan memberikan kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk menjelaskan

PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP MINAT PENGUSAHA UNTUK MENJADI NASABAH DI BANK HAGA KLATEN (Pendekatan Theory of Reasoned Action).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis Pengaruh Sikap, Subjective Norm dan Perceived Behavioral Control Terhadap Purchase Intention Pelanggan SOGO Department Store

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT MAHASISWA KOS UNTUK BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI TEMBALANG SEMARANG ABSTRACT

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada

ANALISIS SIKAP DAN MINAT BERWIRAUSAHA MASYARAKAT DESA PURWOMARTANI, KECAMATAN KALASAN, KABUPATEN SLEMAN, DIY. (Pendekatan Theory of Reasoned Action)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

Penerapan Bentler And Speckart Model dalam Keputusan Pembelian Pakaian Bekas

Hasil pengujian secara simultan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijabarkan sebagai berikut.

ANALISIS NIAT PASIEN TERHADAP JASA PELAYANAN RAWAT INAP RUMAH BERSALIN PURA RAHARJA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Berwirausaha. tindakan dan merupakan unsur yang penting dalam sejumlah tindakan, yang

bahwa perilaku dapat menyebabkan akibat tertentu dan evaluasi pada

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAYUR ORGANIK BABY O DAN VEGGY O

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. kontribusi temuan bagi teori dan praktek. Pada bab ini juga disampaikan

Studi Mengenai Intensi Membuang Sampah di Sungai Cikapundung pada Ibu-Ibu RW 15 Kelurahan Tamansari Bandung. ¹Raisha Ghassani, ²Umar Yusuf

GRADUASI Vol. 34, No. 1, Maret 2015 ISSN

PERSEPSI PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP KESELAMATAN BERLALULINTAS BERDASARKAN THEORY PLANNED BEHAVIOR

BAB5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih lengkap dan spesialisasi dokter juga lebih banyak. dipengaruhi berbagai macam komponen yang membentuk niat

ANALISIS SIKAP DAN NIAT MEMBELI KAUM MUDA DI SURAKARTA TERHADAP PAKAIAN BATIK

Studi Mengenai Intensi Perilaku Merokok Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Di RS X Bandung

BAB Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Ketidakjujuran Akademik (Academic Dishonesty)

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP JASA SALON DI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP CONTINUED USE INTENTION PADA KONSUMEN PAKAIAN ONLINE DI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci : Sikap, Norma Subyektif, Kontrol Keprilakuan yang dipersepsikan Niat wajib pajak untuk patuh, dan Kepatuhan Pajak

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TABUNGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) CABANG CILACAP

Penelitian ini direncanakan akan dilakukan dari bulan Juni s/d September. Sumber data yang diperlukan untuk melakukan pengkajian dari penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan lembaga pendidikan di Yogyakarta maupun

II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

TESIS PENGARUH RISIKO-RISIKO PEMBELIAN PADA SIKAP DAN PERILAKU PEMBELIAN SECARA ONLINE

Burhanudin *) Keywords: attitude towards behavior, subjective norm, perceived behavioral control, dan niat konsumen

BAB II KERANGKA TEORITIS. Para pemasar mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan, kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Anteseden Niat Berwirausaha: Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia

ANALISIS PENGARUH THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER TELKOMSEL PADA MAHASISWA DAN PELAJAR DI WILAYAH BEKASI TIMUR

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

FENOMENA THE THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PELAKU PERJALANAN UNTUK MENGGUNAKAN BIS KOTA SURABAYA

Studi Mengenai Kontribusi Determinan Intensi Terhadap Intensi Datang Latihan Pada Anggota Perkusi Komunitas United State Of Bandung Percussion

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM)

APLIKASI TEORI PERILAKU BERALASAN PADA KONSUMEN PRODUK HAND SANITIZER

Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014

BAB II LANDASAN TEORI. memperkirakan perilaku dari pengukuran sikap. Teori ini dinamakan reason action karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

., BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Sikap adalah sekelompok keyakinan dan perasaan yang melekat tentang. objek tertentu dan kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini.

kesimpulan bahwa Store Brand Price Image positif mempengaruhi Store

MODEL KONSEPTUAL INTENSI BERWIRAUSAHA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (TI)

ABSTRACT Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2 Model Theory of Reason Action (TRA) (Sumber : Fishbein dan Ajzen 1975)

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHUUAN. produk yang ramah lingkungan (environment friendly). Sejak beberapa dekade

ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PRODUK DONAT PAKET SURYA BAKERY DI KOTA BENGKULU

Tindakan Merefrensikan Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Kepada Calon Mahasiswa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. membeli (Rahmah, 2011). Dalam hal ini adalah perilaku membeli Samsung smart

Oleh: Umi Widyastuti, Nurhayati Indyastuti, Utami Puji Lestari. Abstract I. PENDAHULUAN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN JAMUR TIRAM DI KOTA PEKANBARU ANALYSIS OF CONSUMER BEHAVIOUR TOWARDS BUYING OYSTER MUSHROOM IN PEKANBARU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang mendasari peneliti

Transkripsi:

STUDI BANDING MODEL PENELITIAN PRA PERILAKU DAN MODEL PASKA PERILAKU DENGAN APLIKASINYA DALAM PENELITIAN PERILAKU KONSUMEN Paulus Lilik Kristianto Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Immanuel (UKRIM), Yogyakarta ABSTRACT This topic about "Comparative study between Pre behaviour, Post behaviour and its Aplication on Consumer behaviour research" is important because a lot of researchers often make some mistakes on using this model. The mistake happens when they try to decide what kind of respondents that will be used on their reasearch. However, this article will answer three problems related with the topic above. Those three questions are: (1) What is Pre-behaviour research model, (2) What is postbehaviour research model, (3) What is the similarity and the difference between Prebehaviour research model and Post-behaviour research model. From this article we have the following answers: (1) Pre-behaviour research model is the behaviour research for people who have not acted certain behaviour. The objective of this model is to predict behavior for those who have not acted a certain behaviour. For exampel this model is Theory of Reasoned Action by Ajzen and Fishbein Model (1980) and Theory of Planned Behaviour by Ajzen (1989). (2)Postbehaviour research model is the behaviour research for people who have acted a certain behaviour. The objective of this model is to predict the behaviour of people who have acted a certain behaviour. The example of this model is Bentler and Speckart Model (1979). (3) The similarity of those models are to predict a certain behaviour. Those models have differences to determine respondents, also in their variabels that are used in research. Keywords: Pre-behaviour research model, Post-behaviour research model, Theory of Reasoned Action, Theory of Planned Behaviour, Bentler and Speckart Model PENDAHULUAN Model penelitian perilaku pada umumnya dihubungkan dengan sikap dan minat. Banyak model penelitian perilaku telah digunakan oleh para peneliti, termasuk modelmodel yang menjadi pembahasan pada makalah ini. Model-model penelitian perilaku dapat digolongkan dalam dua bagian besar, yaitu: (1) model penelitian perilaku praperilaku (yang belum melakukan perilaku tertentu), dengan obyek teliti bagi yang belum pernah melakukan perilaku tertentu dan (2) model penelitian perilaku paskaperilaku (yang pernah melakukan perilaku tertentu) dengan obyek teliti bagi yang pernah melakukan perilaku tertentu. Topik makalah ini penting dibahas mengingat banyaknya para peneliti (para mahasiswa yang membuat penelitian untuk skripsinya) yang memakai kedua model dalam topik makalah ini telah membuat kesalahan yang fatal, terutama dalam pengambilan sampel penelitian yang dipakai sebagai responden. 4

MODEL PENELITIAN PRA PERILAKU Model Penelitian Pra-Perilaku adalah model penelitian perilaku bagi mereka yang belum melakukan perilaku tertentu. Dalam bahasan akan diuraikan dua model penelitian, yaitu: (1) Model Ajzen dan Fishbein (1980) dan Model Penelitian Theory of Planned Behaviour yang dikemukan oleh Ajzen (1987,1988,1989). 1. Model Ajzen dan Fishbein (1980) yang dikenal Sebagai Theory of Reasoned Action Model Ajzen dan Fishbein (1980) yang dikenal dengan Theory of Reasoned Action merupakan pengembangan dari model Ajzen dan Fishbein (1975). Pengembangan model ini dapat dilihat dari penilaian tentang sikap. Dalam model Ajzen Fishbein (1975) yang dinilai adalah Sikap terhadap Obyek teliti (Ao) dengan rumus: n A o = i = 1 b i e i sedangkan dalam model Ajzen dan Fishbein (1980) yang dinilai adalah Sikap terhadap perilaku atau Ab. Berikut ini disajikan Skema dari Model Ajzen dan Fidhbein (1980) yang juga dikenal dengan Theory of Reasoned Action. Gambar 1 Theory of Reasoned Action b i n b 1 e i i=1 A b e i NBj W 1 Kepentingan relatif tentang sikap dan norma subyektif (W 1,W 2 ) W 2 Minat berperilaku Perilaku m NBj MCj J=1 SN MCj Sumber : Swastha (1992) 5

Bentuk formulasi matematisnya sebagai berikut : B ~ BI = W 1 A b + W 2 SN (1) n Ab = (b i ) (e i ) (2) i=1 m SN = (NBj) (MCj) (3) J=1 Keterangan : B = Perilaku tertentu BI = Minat konsumen untuk melaksanakan perilaku B Ab = Sikap terhadap melaksanakan perilaku B bi = Kekuatan dari keyakinan penting (Probabilitas subyektif) yang yang dipegang oleh seorang konsumen bahwa melaksanakan perilaku B cenderung menimbulkan akibat atau membawa manfaat i ei = Evaluasi tentang akibat atau manfaat i SN = Norma subyektif yang berkaitan dengan apakah orang lain j (referen) menghendaki konsumen tersebut melaksanakan perilaku B NBj = Keyakinan normatif dari konsumen bahwa orang lain penting (referen) j berpendapat ia seyogyanya atau tidak seyogyanya melaksanakan perilaku B MCj = motivasi konsumen untuk menuruti pengaruh dari referen j w1 dan w2 = Bobot regresi yang ditentukan secara empiris n = Banyaknya keyakinan penting yang dipegang oleh konsumen tersebut berkenaan dengan pelaksanaan perilaku B m = Banyaknya referen yang relevan Model Ajzen dan Fishbein (1980) menjadi terkenal setelah Basu Swastha Dharmmesta mempublikasikan model ini dalam JEBI no. 1 tahun vii 1992. Dharmesta menyebut model ini sebagai Theory of Reasoned Action. Model penelitian ini banyak diminati oleh para peneliti pemasaran karena mempunyai daya prediksi yang menggunakan motodologi yang canggih. Daya prediksi model ini terlihat pada urutan sebab-akibat yang menggambarkan bahwa perilaku pembelian konsumen itu terprediksi dari minat membeli, melalui suatu proses rasional (Swastha, 1992). Untuk memberi gambaran yang jelas penerapan model ini dalam penelitian berikut ini disajikan contoh penelitian yang menggunakan Model Ajzen dan Fishbein (1980). 6

2. Model dari Ajzen (1987,1988,1989) atautheory of Planned Behaviour Theory of Planned Behaviour ini merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action (Ajzen dan Fishbein, 1980). Perbedaannya terletak pada penambahan variable Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan dalam Theory of Planned Behaviour. Untuk jelasnya berikut ini ini disajikan gambar dari Theory of Planned Behaviour. b i Gambar 2 Theory of Planned Behaviour n b 1 e i i=1 A b e i NBj m NBj MCj J=1 W 1 Kepentingan relatif tentang sikap dan norma subyektif, serta kontrol keperi- W 2 lakuan (W1,W2,W3) W 3 SN Minat berperilaku Perilaku MCj C i Ab= (C i )(P i ) PC P i Sumber : Swastha, (1998) Keterangan: C i = keyakinan kontrol keperilakuan yang dirasakan P i = akses ke kontrol keperilakuan yang dirasakan PC = Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan W 1, W 2, W 3 = bobot regresi yang ditentukan secara empiris 7

Gambar 3. Perbandingan Antara Theory of Reasoned Action dan Theory of Planned Behaviour Sikap Terhadap Perilaku(Ab) W 1 Norma Subyektif (SN) W 2 Minat (I) Perilaku (B) Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan (PC) W 3 Sumber: Swastha (1998) Hubungan dan pengaruh variabel yang terlihat dengan tanda panah solid pada gambar tersebut menggambarkan Theory of Reasoned Action, sedangkan tanda panah putus-putus menunjukkan perluasan Theory of Reasoned Action sehingga menjadi Theory of Planned Behaviour. Kedua model tersebut secara sengaja digabungkan dalam satu gambar untuk memudahkan dalam pembandingan terhadap kedua teori tersebut. Gambar 4. Kerangka Konseptual dari Theory Of Planned Behaviour Behavioral Belief (b 1 ) Evaluation of The Consequency (ei) Attitude Towards Behaviour (Ab) Normative Belief (Nbj) Motivation to Comply Others Suggestion (Mcj) Subjective Norma (SN) Behavioral Intention (Bi) Behaviour (B) Control Belief (Pi) Access to The Control Factor (Ci) Percieved Behavioral Control (PC) Sumber: Swastha ( 1998 ) 8

Rumusan matematisnya dapat dilihat sebagai berikut (Dharmmesta, 1998: 94-95): 1. Sikap Terhadap Perilaku Ab = bi. ei Dimana, Ab merupakan sikap terhadap perilaku yang terbentuk dari keyakinan dan evaluasi atas akibat atau konsekuensi yang muncul dari perilaku yang diyakini ( bi. ei ) 2. Norma Subyektif SN = Nbj. Mcj Dimana, SN merupakan norma subyektif yang terbentuk dari keyakinan normatif dan kemauan untuk menuruti saran orang penting ( Nbj. Mcj ) 3. Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan PC = Ci. Pi Dimana, CP merupakan kontrol keperilakuan yang dirasakan yang terbentuk dari keyakinan kontrol atau probabilitas bahwa beberapa faktor menunjang tindakan yang dimaksud (P i ) dan akses ke faktor kontrol tersebut (C i ). Penjumlahan kedua komponen tersebut untuk seluruh observasi menjadi Ci. Pi. Dengan memperhatikan semua variabel yang ada dalam Theory of Planned Behaviour, model matematisnya dapat digambarkan sebagai berikut : BI = W 1 Ab + W 2 SN + W 3 PC Dimana, W1, W2, W3 merupakan bobot regresional untuk masing-masing variabel Perhatian utama dalam Theory of Planned Behaviour adalah pada minat seseorang untuk melakukan suatu perilaku dari suatu sikap maupun variabel lainnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada variabel niat ini adalah : 1. Niat dianggap sebagai penangkap antara faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku. 2. Niat menunjukkan seberapa besar seseorang berani mencoba. 3. Niat juga menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk dilakukan. 4. Niat adalah paling dekat berhubungan dengan perilaku selanjutnya. Secara spesifik, Theory of Planned Behaviour mengemukakan adanya tiga determinan niat yang bersifat independen secara konseptual, yaitu : a. Sikap terhadap perilaku. b.norma subyektif. c. Kontrol keperilakuan yang dirasakan. Secara umum dikatakan bahwa semakin baik dan norma subyektif terhadap suatu perilaku beli, dan semakin besar kontrol keperilakuan yang dirasakannya, maka semakin kuat niat konsumen tersebut untuk melakukan pembelian. Sebaliknya niat dipandang sebagai satu variabel penentu bagi perilaku tentang sesungguhnya. Artinya semakin kuat niat konsumen untuk melakukan pembelian atau mencapai tujuan pembeliannya, semakin besar pula keberhasilan prediksi perilaku atau tujuan keperilakuan tersebut untuk terjadi. 9

Theory of Planned Behaviour memasukkan pengaruh-pengaruh yang kemungkinan muncul dari kontrol keperilakuan yang dirasakan untuk mencapai tujuan-tujuan keperilakuan meskipun tidak secara langsung menunjukkan besarnya kontrol yang ada dalam situasi tertentu. Dalam kelompok banyak situasi kontrol keperilakuan yang dirasakan mungkin kurang realistis. Ini dapat terjadi apabila: a. Seseorang hanya memiliki sedikit informasi tentang perilakunya. b.persyaratan-persyaratan atau sumber-sumber yang ada telah berubah. c. Elemen-elemen baru dan kurang dikenal telah masuk ke situasi tersebut. Theory of Planned Behaviour mendalilkan bahwa perilaku itu merupakan fungsi dari informasi penting, atau keyakinan penting yang relevan dengan perilaku MODEL PENELITIAN PASKA PERILAKU Model Penelitian Paska Perilaku adalah model penelitian untuk memprediksi perilaku bagi mereka yang sudah berperilaku tertentu. Diuraikan model Bentler dan Speckart. Model Bentler dan Speckart (1979) Model ini merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action untuk memprediksi paska perilaku, yaitu dengan munculnya variable perilaku masa lalu. Modelnya dapat dilihat dalam gambar berikut ini. Gambar 5. Model Bentler dan Speckart (1979) Perilaku I Minat Sikap Berperilaku Perilaku II Keterangan: Norma Subyektif Sumber: Bentler dan Speckart (1979) dalam Djoris (1994) 1. Perilaku Lampau atau Perilaku I (PB), Sikap (AB) dan Norma Subyektif (SN) dapat saling mempengaruhi. 2. Sikap (AB) dapat mempengaruhi perilaku (Perilaku II) baik secara tidak langsung melalui pengaruhnya terhadap minat berperilaku (BI) maupun secara langsung terhadap perilaku (Perilaku II). 3. Norma Subyektif (SN) hanya dapat mempengaruhi perilaku (Perilaku II) secara tidak langsung melalui pengaruhnya terhadap minat berperilaku (BI). 4. Perilaku lampau atau Perilaku I (PB) dapat mempengaruhi perilaku (Perilaku II) baik secara tidak langsung melalui pengaruhnya terhadap minat berperilaku (BI) maupun secara langsung. 10

Untuk menganalisis hubungan berbagai variabel dalam model ini digunakan regresi linear berganda, yang merupakan model untuk mengukur hubungan kausal antara variabel dependen (terikat) dengan variabel independen (bebas). Rumus matematisnya adalah sebagai berikut: BI= b o + b 1 PB + b 2 AB + b 3 SN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN Persamaan: 1. Model Ajzen dan Fishbein (1980) maupun model Bentler dan Speckart (1979) merupakan hasil pengembangan dari model Ajzen dan Fishbein (1975). 2. Model Ajzen dan Fishbein (1980), model Theory of Planned Behaviour, maupun model Bentler dan Speckart (1979) termasuk dalam theory of reasoned action. Dalam analisis sikap dipakai sikap terhadap berperilaku (A b ) atau sikap terhadap aksi tertentu. Jadi bukan sikap terhadap obyek (A o ) sebagaimana dalam model Ajzen dan Fishbein (1975). 3. Model Ajzen dan Fishbein (1980), model Theory of Planned Bahaviour maupun model Bentler dan Speckart (1979) mempunyai variabel-variabel sikap, norma subyektif, sikap dan minat berperilaku dan diakhiri dengan perilaku. 4. Model Theory of Planned Behaviour merupakan pengembangan dari Model Ajzen dan Fishbein (1980). Keduanya merupakan model untuk memprediksi perilaku tertentu dari orang yang belum yang belum pernah melakukan perilaku tertentu tersebut. Perbedaan: 1. Model Ajzen dan Fishbein (1980) merupakan model pra-perilaku sedangkan model Bentler dan Speckart (1979) merupakan model paska-perilaku. 2. Dalam model Bentler dan Speckart (1979) untuk mengukur perilaku juga memperhitungkan variabel perilaku masa lalu. Hal ini tidak terdapat dalam model Ajzen dan Fishbein (1980). 3. Responden yang digunakan dalam model Ajzen dan Fishbein (1980) adalah mereka yang belum berperilaku (belum membeli) namun mereka telah mengetahui obyek perilaku tersebut. Responden yang digunakan dalam model Bentler dan Speckart (1979) adalah mereka yang sudah berperilaku (sudah pernah membeli). 4. Tujuan model Ajzen dan Fishbein (1980) adalah untuk memprediksi perilaku bagi mereka yang belum pernah berperilaku (pernah membeli) apakah mereka akan membeli. Tujuan model Bentler dan Speckart (1979) adalah untuk memprediksi perilaku bagi mereka yang pernah berperilaku (yang pernah membeli) apakah mereka akan membeli lagi. 5. Dibandingkan dengan Model Ajzen dan Fishbein (1980) maka Model Theory of Planned Behaviour menambah satu variabel yaitu variabel kontrol keperilakuan yang dirasakan. 6. Dibandingkan dengan Model Bentler dan Speckart (1979) yang digunakan untuk memprediksi perilaku tertentu bagi orang yang pernah melakukan perilaku tertentu tersebut maka Model Theory of Planned Behaviour adalah model untuk memprediksi perilaku tertentu bagi mereka yang belum pernah melakukan perilaku tertentu tersebut. 11

KESIMPULAN Dari uraian di muka diharapkan para peneliti akan dapat menggunakan kedua model tersebut dengan aplikasi yang benar sesuai dengan keperuntukannya. Model penelitian pra perilaku diperuntukkan untuk memprediksi orang atau masyarakat yang belum pernah melakukan perilaku tertentu. Model penelitian paska perilaku diperuntukkan untuk orang atau masyarakat yang pernah melakukan perilaku tertentu apakah masih akan melakukan perilaku tertentu itu lagi. Oleh karena itu pemilihan model penelitian harus mengacu pada tujuan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Assael, Henry. 1987. Consumer Behavior and Marketing Action. Third Edition. Massachusetts: Pws-Kent Publishing Company Basu Swastha, DH. 1992. Riset tentang minat dan perilaku Konsumen: Sebuah Catatan dan tantangan bagi penelitian yang mengacu pada Theory of Reasoned Action, JEBI, no 1, Tahun VII, 1992 Bearden, W.O., and Etzel, M.J. 1982. Reference Group Inluence on Product and Brand purchase Decision, Journal of consumer Research, September, 1982 Bentler P.M. & Speckart 1979. Model of Attitude Behavior Relations, Psychological Review, no. 86, pp. 452-464: American Psychological Association. 1981. Attitude Cause Behaviors: A Structural al Equation Analysis, Journal of Personality & Social Psychological Association. Dharmmestha, B.S. 1998. Theory of Planned Behaviour dalam Penelitian Sikap, Niat dan Konsumen. KELOLA, Vol. VII, No. 18, PP 85-13, MM UGM, Yogyakarta. Fishbein, M & I Ajzen. 1975. Belief, Attitude, Intention and Behavior: An Introduction to theory and research, reading mass: Addison Wesley Kotler, Philip. 1991. Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation and Control, 7th. Ed., Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall 12