Arsip Nasional Republik Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Arsip Nasional Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Retensi. Arsip. Keuangan.

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP FASILITATIF NON KEUANGAN DAN NON KEPEGAWAIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Arsip Nasional Republik Indonesia

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31 B 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 B TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN KEAPARATURAN DAN PELAYANAN PUBLIK

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31A 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 A TAHUN 2010 TENTANG

Arsip Nasional Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

2016, No Kementerian sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh at

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Bidang Keuangan di Kementerian

2016, No Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No

Arsip Nasional Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BEKASI PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR 47 TAHUN 2015

2017, No d. kearsipan untuk mendukung tata kelola organisasi yang baik; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huru

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1873); 4. Peraturan Kepala A

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Kepegawaian Aparatur Sipil Neg

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN PENGADAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi Unda

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

2016, No. -2- Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Kep

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 667, 2014 ANRI. Retensi Arsip Polhukam. Pertahanan. Pedoman.

2017, No Pengembangan Ekspor Nasional, dan Bidang Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dim

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMUSNAHAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 784 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Arsip Nasional Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Retensi Arsip. Perekonomian. Lingkungan Hidup. Pedoman.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

KEMENHAN. Arsip Fasilitatif. Non Keuangan. Non Kepegawaian. Jadwal Retensi.

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Ta

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Retensi Arsip. Politik. Hukum. Keamanan. Hubungan Luar Negeri. Politik Luar Negeri. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.243, 2013 ARSIP NASIONAL. Peraturan Daerah. Penyelenggaraan Kearsipan. Materi Muatan.

Arsip Nasional Republik Indonesia

2017, No Januari 2017 telah diberikan persetujuan jadwal retensi arsip fasilitatif fungsi keuangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5698); 2. Undang-Undang N

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indone

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN STATISTIK

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENETAPAN JADWAL RETENSI ARSIP

Arsip Nasional Republik Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN KEARSIPAN

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektron

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Rep

2 Tahun 1999 Nomor 167; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tent

Arsip Nasional Republik Indonesia

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOGOR dan BUPATI BOGOR

BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 23 UN2014 NOMOR 26

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP SUBSTANTIF PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBUATAN DAN PENGUMUMAN DAFTAR PENCARIAN ARSIP (DPA)

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 69 TAHUN 2016

Arsip Nasional Republik Indonesia

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

2 Menetapkan : 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Lembaran Negara Republik Indones

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

Arsip Nasional Republik Indonesia

Transkripsi:

Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyerahan Arsip Statis telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI

Arsip Nasional Republik Indonesia PROSEDUR TETAP NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG PENYERAHAN ARSIP STATIS BAB I PENDAHULUAN A. Umum Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979, penyusutan adalah kegiatan pengurangan arsip dengan cara: (a) memindahkan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, (b) memusnahkan arsip sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, dan (c) menyerahkan arsip statis oleh unit kearsipan ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Selanjutnya dikatakan bahwa arsip yang mempunyai nilai kegunaan sebagai bahan pertanggungjawaban nasional, tetapi sudah tidak diperlukan untuk penyelenggaraan administrasi sehari-hari, setelah melampaui jangka waktu penyimpanannya harus diserahkan kepada ANRI. ANRI selaku organisasi/lembaga juga mengelola arsip dinamis. Arsip-arsip dikelola mulai dari penciptaan sampai dengan penyusutan. Arsip-arsip dari unit pengolah internal ANRI yang memiliki nilai kegunaan sebagai bahan pertanggungjawaban nasional yang masuk dalam klasifikasi arsip statis juga harus diserahkan kepada ANRI selaku Lembaga Kearsipan Statis. Arsip statis disimpan, dipelihara dan diolah bukan untuk kepentingan lembaga kearsipan semata, namun yang jauh lebih penting dan krusial adalah untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pembangunan, kesejahteraan dan kemaslahatan bangsa. Penyerahan arsip statis ke ANRI selaku Lembaga Kearsipan Statis diperlukan tahapan-tahapan kegiatan dari mulai pemeriksaan retensi arsip sampai kepada penilaian arsip yang masuk kategori usul statis sampai kegiatan penyerahan arsip statis itu sendiri. Guna memperlancar kegiatan penyerahan arsip statis perlu diatur dalam bentuk petunjuk teknis dan langkah-langkah pengaturannya dalam bentuk Prosedur Tetap tentang Penyerahan Arsip Statis.

- 2 - B. Maksud dan Tujuan Penyusunan Prosedur Tetap tentang Penyerahan Arsip Statis ini dimaksudkan untuk memberikan panduan agar terdapat kesamaan pemahaman dan langkah dalam pelaksanaan kegiatan penyerahan arsip statis internal ANRI kepada Unit Kearsipan (Bagian Arsip) ANRI. Tujuan Prosedur Tetap tentang Penyerahan Arsip Statis agar pelaksanaan penyerahan arsip statis internal ANRI dapat terlaksana secara tepat, efisien dan efektif. Manfaat lain adalah adanya suatu sinergi dan keterkaitan antara kegiatan unit yang satu dengan unit yang lain untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam satuan program lembaga. C. Ruang Lingkup Prosedur Tetap tentang Penyerahan Arsip Statis ini berlaku dan digunakan oleh Unit Kearsipan (Bagian Arsip) dan unit kerja yang terkait. Prosedur Tetap tentang Penyerahan Arsip Statis ini meliputi tahap kegiatan, unit penyelesaian dan norma waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan suatu kegiatan dalam proses penyerahan arsip statis di Lingkungan ANRI. D. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip; 3. Keputusan Presiden Nomor 105 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Arsip Statis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 143); 4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standard Operating Procedures (SOP) Administrasi Pemerintahan; 5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas; 6. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2010; 7. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Prosedur Tetap di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia.

- 3 - E. Pengertian Dalam Prosedur Tetap ini yang dimaksud dengan: 1. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 2. Arsip Statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis masa retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau lembaga kearsipan. 3. Daftar Pencarian Arsip (DPA) adalah daftar berisi arsip yang memiliki nilai guna kesejarahan baik yang telah diverifikasi secara langsung maupun tidak langsung oleh lembaga kearsipan dan dicari oleh lembaga kearsipan serta diumumkan kepada publik. 4. Jadwal Retensi Arsip (JRA) adalah daftar yang berisi sekurang-kurangnya jangka waktu penyimpanan atau retensi, jenis arsip, dan keterangan berisi rekomendasi tentang penetapan suatu jenis arsip dimusnahkan, dinilai kembali, atau dipermanenkan yang dipergunakan sebagai pedoman penyusutan dan penyelamatan arsip. 5. Pemusnahan Arsip adalah kegiatan memusnahkan arsip yang tidak mempunyai nilai kegunaan dan telah melampaui jangka waktu penyimpanan. 6. Penilaian Arsip adalah proses kegiatan evaluasi arsip dari aspek substansi informasi, fungsi dan karakteristik fisik serta menentukan waktu kapan suatu arsip harus disusutkan berdasarkan nilai guna. 7. Penyusutan Arsip adalah kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, pemusnahan arsip yang tidak memiliki nilai guna, dan penyerahan arsip statis kepada lembaga kearsipan.

- 4 - BAB II PROSEDUR PENYERAHAN ARSIP STATIS Prosedur Penyerahan Arsip Statis dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Arsiparis melakukan pendataan dan penilainan arsip usul serah yang ada di Pusat Arsip (Records Center) yang bernilai guna statis atau nilaiguna pertanggungjawaban nasional kemudian menyampaikan hasil pendataan kepada Kasubbag Pengelolaan Arsip. Pendataan diperlukan untuk mengidentifikasi arsip-arsip yang bisa diserahkan sebagai arsip statis ke ANRI sebagai Lembaga Kearsipan Statis. 2. Kasubbag Pengelolaan Arsip memeriksa hasil pendataan dan penilaian arsip yang bernilai guna statis kemudian memerintahkan Arsiparis untuk membuat rencana kerja selanjutnya. 3. Arsiparis mengelompokkan arsip yang akan diserahkan sesuai dengan Skema Arsip. Skema arsip mengacu pada struktur organisasi yang sesuai dengan periode arsip yang akan diserahkan. Arsip-arsip ditata dalam bok sesuai dengan kelompoknya. 4. Arsiparis membuat Daftar Arsip Usul Serah dan memasukkan data arsip usul serah dalam database komputer kemudian melaporkan kepada Kasubbag Pengelolaan Arsip. 5. Kasubbag Pengelolaan Arsip menerima dan mengoreksi Daftar Arsip Usul Serah kemudian menyampaikan kepada Kabag Arsip. 6. Kabag Arsip berkoordinasi dengan Direktorat Akuisisi untuk melakukan penilaian arsip usul serah beserta daftarnya dari Pusat Arsip. Setelah dibentuk Tim Penilai kemudian dilakukan penilaian terhadap Daftar Arsip Usul Serah yang sudah ada. Penilaian terhadap arsip statis ini diharapkan bahwa arsip yang akan diserahkan adalah arsip yang benar-benar penting dan bermanfaat untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pembangunan, kesejahteraan dan kemaslahatan bangsa. 7. Setelah dilakukan penilaian, Arsiparis menyusun Daftar Arsip Statis kemudian menyerahkan kepada Kasubbag Pengelolaan Arsip untuk dikoreksi. 8. Kasubbag Pengelolaan Arsip mengoreksi kemudian menyampaikan Daftar Arsip Statis kepada Kabag Arsip. 9. Kabag Arsip mengoreksi kemudian menyampaikan Daftar Arsip Statis kepada Biro Umum. 10. Biro Umum berkoordinasi dengan Direktorat Akuisisi untuk menyerahkan Arsip Statis beserta daftarnya kemudian dibuatkan Berita Acara Penyerahan Arsip Statis untuk ditandatangani sebagai bukti telah dilakukan penyerahan arsip statis kepada ANRI melalui Direktorat Akuisisi. 11. Tahapan terakhir dari penyerahan arsip statis adalah pembuatan laporan penyerahan arsip statis. Laporan ini dapat menjadi bahan evaluasi sehingga proses penyerahan arsip berikutnya berjalan lebih baik.

- 5 - BAB III PENUTUP Prosedur Tetap tentang Penyerahan Arsip Statis. ini dapat menjadi acuan bagi unit kerja di Lingkungan Unit Kearsipan (Bagian Arsip) ANRI dalam melakukan penyerahan arsip yang bernilaiguna sekunder untuk diserahkan ke ANRI sebagai Lembaga Kearsipan Statis sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang lebih luas. Prosedur Tetap tentang Penyusunan Penyerahan Arsip Statis ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal November 2011 KEPALA BIRO UMUM, SYAIFUDDIN

Arsip Nasional Republik Indonesia LAMPIRAN PROSEDUR TETAP NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG PENYERAHAN ARSIP STATIS

- 1 - DAFTAR LAMPIRAN PROSEDUR TETAP TENTANG PENYERAHAN ARSIP STATIS LAMPIRAN 1 DIAGRAM ALIR PENYERAHAN ARSIP STATIS

- 2 - Lampiran 1 Prosedur Tetap Nomor : 29 Tahun 2011 Tanggal : November 2011 DIAGRAM ALIR PENYERAHAN ARSIP STATIS Unit Penyelesaian No. Tahap Kegiatan 1 Melakukan pendataan dan penilaian arsip usul serah yang bernilai guna statis 2 Memeriksa hasil pendataan dan penilaian arsip yang bernilai guna statis 3 Mengelompokkan arsip yang akan diserahkan sesuai dengan skema arsip 4 Membuat Daftar Arsip Usul Serah dan memasukkan data arsip usul serah ke dalam database 5 Mengoreksi kemudian menyampaikan Daftar Arsip Usul Serah 6 Melakukan koordinasi untuk melakukan penilaian arsip usul serah beserta daftarnya 7 Menyusun Daftar Arsip Statis Arsiparis Kasubbag Pengelolaan Arsip Kabag Arsip Karo Umum Direktorat Akuisisi 8 Mengoreksi dan menyampaikan Daftar Arsip Statis 9 Berkoordinasi untuk menyerahkan Arsip Statis beserta daftarnya kemudian dibuatkan Berita Acara Penyerahan Arsip Statis untuk ditandatangani sebagi bukti 10 Membuat Laporan Penyerahan Arsip Statis Norma Waktu: 2 bulan KEPALA BIRO UMUM, SYAIFUDDIN