BAB III LANDASAN TEORI. Kinerja tinggi, rendah daya Atmel AVR 8-bit Microcontroller Instruksi Powerfull - Kebanyakan Single-jam Siklus Eksekusi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DASAR TEORI Water Bath. Water Bath merupakan peralatan yang berisi air yang bisa

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

DAFTAR PUSTAKA.

BAB II DASAR TEORI. ATmega8535 merupakan IC CMOS 8-bit berdaya rendah yang berdasar pada

MENGENAL MIKROKONTROLER ATMEGA-16

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS

1. Pemograman Mikrokontroller Menggunakan BASCOM AVR. Inisialisasi baud yang digunakan.

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. Model Markov Tersembunyi atau lebih dikenal sebagai Hidden Markov

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Sistem Pendeteksi Benturan. Sistem pendeteksi benturan saat ini khususnya dibutuhkan didalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

BAB II DASAR TEORI. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI. Daftar Pustaka P a g e

Gambar 2.1 Robot Beroda

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. dan gambar dari komponen-komponen yang dipakai pada perancangan laporan. Skripsi. Adapun komponen-komponennya sebagai berikut :

BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler

BAB II LANDASAN TEORI

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

BAB 2 DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor SHT-11

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada

BAB III TEORI PENUNJANG. arsitektur Reduced Instruction Set Computer (RISC). Hampir semua instruksi

BAB II LANDASAN TEORI. ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator

BAB III MIKROKONTROLER

Praktikum Mikrokontroler. untuk D4 Lanjut Jenjang. Disiapkan oleh: Hary Oktavianto

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II DASAR TEORI 2. Dasar Teori

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

LANDASAN TEORI BAB II

Antarmuka CPU. TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto. Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro.

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

BAB II LANDASAN TEORI. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam

BAB II DASAR TEORI. dari suatu objek untuk sepersekian detik setelah objek menghilang dari pandangan.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Pengujian Sensor Ultrasonik PING untuk Pengukuran Level Ketinggian dan Volume Air

BAB II LANDASAN TEORI. mengubah getaran listrik menjadi getaran suara getaran listrik menjadi getaran

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 AT89C1051

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi dari peneliti-peneliti sebelumnya sebagai bahan perbandingan,

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II LANDASAN TEORI

PERTEMUAN PENGANTAR MIKROKONTROLER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Microcontroller ATMega32 Fitur Kinerja tinggi, rendah daya Atmel AVR 8-bit Microcontroller Advanced RISC Arsitektur - 131 Instruksi Powerfull - Kebanyakan Single-jam Siklus Eksekusi - 32 8 Register General Purpose Working - Operasi Penuh Static - Sampai dengan 16 MIPS throughput pada 16MHz - On-chip 2-siklus Multiplier Tinggi Ketahanan Non-volatile memori segmen - 32Kbytes dari In-System Self-programmable Flash program memori - 1024Bytes EEPROM - 2Kbytes internal SRAM - Menulis / Menghapus Siklus: 10.000 Flash/100, 000 EEPROM - Data retensi: 20 tahun pada 85 C/100 tahun pada 25 C (1) - Boot Kode Bagian Opsional dengan Bits Lock Independen In-System Programming secara On-chip Program Boot Benar Baca-Tulis-Sementara Operasi - Programming Lock untuk Keamanan Software 10

JTAG (IEEE std 1149,1 Compliant.) Interface - Batas-scan Kemampuan Menurut Standar JTAG - Ekstensif On-chip Debug Dukungan - Pemrograman Flash, EEPROM, Sekering, dan Lock Bits melalui Antarmuka JTAG Peripheral Fitur - Dua 8-bit Timer / Counter dengan Prescalers terpisah dan Bandingkan Mode - Satu 16-bit Timer / Counter dengan Prescaler terpisah, Bandingkan Mode, dan Capture Mode - Counter Real Time dengan Osilator terpisah - Empat PWM Channels - 8-channel, 10-bit ADC 8 Single-ended Saluran 7 Differential Saluran dalam Paket TQFP Hanya 2 Differential Saluran dengan Gain Programmable pada 1x, 10x, atau 200x - Byte-oriented Antarmuka Dua-kawat Serial - Serial USART Programmable - Master / Slave SPI Serial Interface - Timer Programmable Watchdog dengan terpisah On-chip Oscillator - On-chip Analog Comparator Fitur Mikrokontroler Khusus - Power-on Reset dan Programmable Brown-out Detection - RC Oscillator internal Dikalibrasi - Interrupt Sumber Eksternal dan Internal 11

- Enam Sleep Mode: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down, Standby dan siaga diperpanjang I / O dan Paket - 32 Programmable I / O Garis - 40-pin PDIP, 44-lead TQFP, dan 44-pad QFN / MLF Operasi Tegangan - 2.7V - 5.5V untuk ATmega32L - 4.5V - 5.5V untuk ATmega32 Kecepatan Kelas - 0-8MHz untuk ATmega32L - 0-16MHz untuk ATmega32 Konsumsi Daya di 1MHz, 3V, 25 C - Aktif: 1.1mA - Diam Mode: 0.35mA - Power-down Mode: <1μA 12

Gambar 1.1 Susunan Pin Microcontroller ATMega32 The Atmel AVR ATmega32 adalah rendah daya CMOS 8-bit mikrokontroler AVR berdasarkan ditingkatkan arsitektur RISC. Dengan mengeksekusi instruksi yang kuat dalam satu siklus clock tunggal, ATmega32 mencapai throughputs mendekati 1 MIPS per MHz memungkinkan perancang sistem untuk mengoptimalkan konsumsi daya dibandingkan kecepatan pemrosesan. 13

Gambar 1.2 Blok Diagram Microcontroller ATMega 32 The Atmel AVR AVR core menggabungkan instruksi yang kaya set dengan 32 register kerja tujuan umum. Semua register 32 secara langsung terhubung ke Logic Unit Arithmetic (ALU), yang memungkinkan dua independen register dapat diakses dalam satu instruksi tunggal dieksekusi dalam satu siklus clock. 14

Arsitektur yang dihasilkan adalah kode lebih efisien sementara mencapai throughputs hingga sepuluh kali lebih cepat daripada mikrokontroler CISC konvensional. ATmega32 ini menyediakan fitur berikut: 32Kbytes dari In-System Programmable flash Program memori dengan Baca-Tulis-Sementara kemampuan, 1024bytes EEPROM, SRAM 2Kbyte, 32 tujuan umum I / O baris, 32 register tujuan umum bekerja, antarmuka JTAG untuk Boundaryscan, On-chip Debugging dukungan dan pemrograman, tiga Timer fleksibel / Counter dengan membandingkan mode, Interrupts Internal dan Eksternal, sebuah USART diprogram serial, yang berorientasi byte Dua-kawat Serial Interface, sebuah 8-channel, 10-bit ADC dengan tahap masukan diferensial dengan opsional diprogram gain (TQFP paket saja), Timer Watchdog diprogram dengan Osilator internal, sebuah port serial SPI, dan enam software mode penghematan daya dipilih. Modus idle berhenti CPU sementara mengizinkan USART, Dua-kawat antarmuka, A / D Converter, SRAM, Timer / Counter, SPI port, dan sistem interupsi tetap berfungsi. The mode Powerdown menghemat register tapi membeku Osilator, menonaktifkan semua fungsi chip lainnya sampai Interrupt Eksternal berikutnya atau Perangkat Keras ulang. Dalam Powersave mode, Timer Asynchronous terus berjalan, yang memungkinkan pengguna untuk mempertahankan basis waktu sementara sisa perangkat tidur ADC. Modus pengurangan menghentikan CPU dan semua modul I / O kecuali Timer Asynchronous dan ADC, untuk meminimalkan beralih kebisingan selama konversi ADC. Dalam modus siaga, kristal / resonator Osilator berjalan sedangkan sisanya dari perangkat tidur. Hal ini memungkinkan sangat cepat start-up dikombinasikan dengan konsumsi daya rendah. Dalam modus siaga diperpanjang, baik Oscillator utama dan Timer Asynchronous terus berjalan. 15

Perangkat ini diproduksi dengan menggunakan kepadatan tinggi Atmel teknologi nonvolatile memori. OnChip The ISP Flash memungkinkan memori program untuk diprogram dalam sistem melalui seri SPI antarmuka, oleh seorang programmer memory nonvolatile konvensional, atau dengan program Boot On-chip berjalan pada inti AVR. Program boot dapat menggunakan antarmuka apapun untuk men-download aplikasi program di memori Flash Application. Software di bagian flash Boot akan terus berjalan sedangkan bagian Aplikasi Flash diperbarui, memberikan benar Baca-Tulis-Sementara operasi. Menggabungkan oleh sebuah 8-bit RISC CPU dengan In-System Self- Programmable Flash pada chip monolitik, yang ATmega32 Atmel adalah mikrokontroler kuat yang menyediakan sangat-fleksibel dan hemat biaya solusi untuk berbagai aplikasi embedded control. The Atmel AVR ATmega32 didukung dengan rangkaian lengkap dari pengembangan program dan system alat termasuk: C kompiler, assemblers makro, program debugger / simulator, di-sirkuit emulator, dan evaluasi kit. 3.1.1 Pin Deskripsi : VCC tegangan Digital pasokan. GND Ground. Sebuah port (PA7.. PA0) Port A berfungsi sebagai input analog ke Converter A / D. Port A juga berfungsi sebagai 8-bit bi-directional I / O port, jika A / D Converter tidak digunakan. Pelabuhan pin dapat memberikan internal pull-up resistor (dipilih untuk setiap bit). The Port A buffer output memiliki simetris mendorong karakteristik dengan baik wastafel tinggi dan kemampuan sumber. Ketika pin PA0 ke PA7 digunakan sebagai input dan secara eksternal ditarik rendah, mereka akan sumber arus jika internal pull-up 16

resistor diaktifkan. The Port A pin adalah tri-dinyatakan ketika kondisi ulang menjadi aktif, bahkan jika jam tidak berjalan. Port B adalah 8-bit bi-directional I / O port dengan internal pull-up resistor (dipilih untuk setiap bit). Port B output buffer memiliki karakteristik drive yang simetris dengan kedua wastafel yang tinggi dan sumber kemampuan. Sebagai masukan, Port B pin yang ditarik eksternal sumber akan rendah saat ini jika pull-up resistor diaktifkan. The Port B pin adalah tri-dinyatakan ketika kondisi ulang menjadi aktif, bahkan jika jam tidak berjalan. Port B juga melayani fungsi fitur khusus berbagai ATmega32. Port C (PC7.. PC0) Port C adalah 8-bit bi-directional I / O port dengan internal pull-up resistor (dipilih untuk setiap bit). ItuPort C output buffer memiliki karakteristik drive yang simetris dengan kedua wastafel yang tinggi dan sumber kemampuan. Sebagai masukan, Port C pin yang ditarik eksternal sumber akan rendah saat ini jika pull-up resistor diaktifkan. The Port C pin adalah tri-dinyatakan ketika kondisi ulang menjadi aktif, bahkan jika jam tidak berjalan. Jika antarmuka JTAG diaktifkan, pull-up resistor pada pin PC5 (TDI), PC3 (TMS) dan PC2 (TCK) akan diaktifkan bahkan jika reset terjadi. Pin TD0 adalah tri-dinyatakan kecuali menyatakan TAP bahwa pergeseran keluar data yang dimasukkan. Port C juga melayani fungsi antarmuka JTAG dan fitur khusus lainnya dari ATmega32 Port D (PD7.. PD0) Port D adalah 8-bit bi-directional I / O port dengan internal pull-up resistor (dipilih untuk setiap bit). Port D output buffer memiliki karakteristik drive yang simetris dengan kedua wastafel yang tinggi dan sumber kemampuan. Sebagai masukan, Port D pin yang ditarik eksternal sumber akan rendah saat ini jika pull-up resistor diaktifkan. The Port D pin adalah tridinyatakan ketika kondisi ulang akan menjadi aktif, bahkan jika jam tidak berjalan. 17

Port D juga melayani fungsi fitur khusus berbagai ATmega32 RESET ulang Masukan. Sebuah tingkat rendah pada pin ini selama lebih dari panjang pulsa minimum akan menghasilkan ulang, bahkan jika jam tidak berjalan. Panjang pulsa minimum diberikan dalam Tabel 15 pada halaman 37. Pulsa pendek tidak dijamin untuk menghasilkan reset. XTAL1 Masukan ke penguat osilator pembalik dan input ke sirkuit clock internal operasi. XTAL2 Output dari penguat pembalik Oscillator. AVCC AVCC adalah tegangan suplai pin untuk Port A dan A / D Converter. Harus eksternal dihubungkan untuk VCC, meskipun ADC tidak digunakan. Jika ADC digunakan, harus dihubungkan ke VCC melalui filter low-pass. AREF AREF adalah pin referensi analog untuk A / D Converter. 18

3.1.2 Arsitektur Microcontroller ATMega 32 Gambar 1.3 Arsitektur Microcontroller ATMega32 Dalam rangka untuk memaksimalkan kinerja dan paralelisme, AVR menggunakan arsitektur Harvard dengan terpisah kenangan dan bus untuk program dan data. Instruksi dalam memori program yang dieksekusi dengan pipelining tingkat satu. Sementara satu instruksi sedang dieksekusi, instruksi berikutnya adalah pra-diambil dari memori program. Konsep ini memungkinkan instruksi yang harus dieksekusi dalam setiap clock cycle. Memori program In- System Flash memori reprogrammable. File Register cepat-akses mengandung 32 8-bit register tujuan umum bekerja dengan satu clock cycle waktu akses. Hal ini 19

memungkinkan tunggal siklus Arithmetic Logic Unit (ALU) operasi. Dalam khas ALU operasi, dua operan adalah output dari file Register, operasi dijalankan, dan hasilnya disimpan kembali di file Daftar - dalam satu siklus clock. Enam dari 32 register dapat digunakan sebagai tiga 16-bit pointer mendaftar alamat tidak langsung untuk Data Ruang menangani - memungkinkan perhitungan alamat yang efisien. Salah satu pointer ini alamat juga dapat digunakan sebagai pointer alamat untuk mencari tabel dalam memori Program Flash. Ini register fungsi ditambahkan adalah 16-bit X-, Y-, dan Z-register, dijelaskan dalam bagian ini. ALU mendukung operasi aritmatika dan logika antara register atau antara konstan dan register. Operasi register tunggal juga dapat dijalankan dalam ALU. Setelah operasi aritmatika, Register Status diperbarui untuk mencerminkan informasi tentang hasil dari operasi. Aliran program disediakan oleh lompatan bersyarat dan bersyarat dan instruksi panggilan, mampu langsung menangani ruang alamat keseluruhan. Kebanyakan petunjuk AVR memiliki format 16-bit kata pun. Setiap alamat memori program berisi 16 - atau 32-bit instruksi. 3.2 Media Penyimpanan MMC/SD Card 3.2.1 Multimedia Card (MMC) Multimedia Card atau MMC merupakan kartu memori standar. Diluncurkan pertama kali pada tahun 1997 oleh Siemens dan Sandisk. Berbasis memori flash NAND 20

Thosiba dan berukuran lebih kecil dari kartu memori pendahulunya, Compact Flash (yang berbasis NOR Intel) MMC standar berukuran 24 mm x 32 mm x 1,5 mm. MMC menggunakan koneksi antarmuka sebesar 1bit, akan tetapi versi terbarunya dapat mentransfer data 4 hingga 8bit dalam saat yang sama. Meski memiliki kekurangan dibanding Secure digital (SD Card), akan tetapi MMC tetap menjadi pilihan dan digunakan secara luas, karena banyak mendukung berbagai perangkat seperti ponsel dan dapat digunakan pada slot SD card. 3.2.2 Secure Digital Card (SD Card) Gambar 2.1 Multimedia Card (MMC) Secure digital (SD Card) mirip dengan MMC, banyak digunakan di berbagai perangkat mulai dari ponsel hingga kamera kamera dan komputer. Gambar 2.2 Secure Digital Card 21

Berbasis MMC, akan tetapi secara fisik dimensinya lebih tipis dan kecapatan transfer datanya lebih tinggi. Pengunci di bagian sisi digunakan untuk mencegah pembacaan dan penulisan data yang tidak diinginkan serta fungsi DRM. SD card berukuran 32mm x 24mm x 2,1mm. ada dua tipe yang saat ini beredar di pasaran yaitu yang berkecepatan normal (regular) dan yang mendukung transfer data tinggi (high speed data transfer). Beberapa kamera dan ponsel yang beradar saat ini memerlukan kartu memori dengan kemampuan transfer data yang tiggi untuk video recording, pemutar musik dan multitasking (menjalankan lebih dari satu aplikasi dalam satu waktu). 3.2.3 EMS SD/MMC/FRAMEMS (Embedded Module Series) Merupakan modul untuk mempermudah antarmuka antara SD (Secure Digital) card atau MMC (MultiMedia Card) dengan mikrokontroler yang bekerja pada tegangan +5 VDC. SD card atau MMC dapat digunakan sebagai memori non-volatile yang mudah diganti sehingga memudahkan ekspansi kapasitas memori yang lebih besar. Modul ini cocok untuk berbagai aplikasi yang membutuhkan media penyimpan data, misalnya: sistem absensi, sistem antrian, atau aplikasi datalogging lainnya. Gambar 2.3 EMS (Embedded Module Series) 22

3.3 LCD (Liqiud Cristal Display) LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal alat elektronik seperti televisi, kalkulator, ataupun layar komputer. Pada bab ini aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah : a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris. b. Mempunyai 192 karakter tersimpan. c. Terdapat karakter generator terprogram. d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit. e. Dilengkapi dengan back light. Gambar 3.1 LCD (Liquid Crystal Display) 23