Musrizal 1*) dan Hakim Muttaqim 2)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PROGRAM SIMPAN PINJAM PEREMPUAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL KELOMPOK PEREMPUAN DI KECAMATAN DEWANTARA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto

I. PENDAHULUAN. orang miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawan sosial dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan. Beberapa

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik. Data Penduduk Indonesia Per Maret Diakses 14 Februari 2011

I. PENDAHULUAN. kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Jumlah penduduk. akan menjadi faktor penyebab kemiskinan (Direktorat Jenderal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kemiskinan menjadi salah satu alasan rendahnya Indeks Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai

Kumalasari, et al., Evaluasi Implementasi Program...

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan kata lain telah mengakar luas dalam sistem sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. ukuran agregat, tingkat kemiskinan di suatu wilayah lazim digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tidak terpisahkan serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah dan

I. PENDAHULUAN. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP)

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI ACEH BERDASARKAN RASIO KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH

DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin. memberdayakan masyarakat (BAPPENAS, Evaluasi PNPM 2013: 27).

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonominya. Definisi pembangunan ekonomi semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang amat serius. Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6

P R O F I L PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahasan utama dalam penelitian ini. Minimnya lapangan pekerjaan, pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menanggapi segala hal masyarakat semakin kritis untuk menuntut

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berkaitan, diantaranya, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan

I. PENDAHULUAN. upaya dan kegiatan aktifitas ekonomi masyarakat tersebut. Untuk mencapai kondisi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan kesehatan. Dari sudut pandang politik, ini terlihat bagaimana. kesehatan yang memadai untuk seluruh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA PENERIMA DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TAHUN DI DESA SUBAGAN

BAB I PENDAHULUAN. Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK)

ANALISIS KEMANDIRIAN DAN EFEKTIVITAS KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BIREUEN. Haryani 1*)

I. PENDAHULUAN. Didalam kehidupan ekonomi pada umumnya, manusia senantiasa berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan UU. No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa

BAB I PENDAHULUAN. harus diminimalisir, bahkan di negara maju pun masih ada penduduknya yang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Dalam sebuah negara yang berkembang seperti Indonesia, masalah kemiskinan akan selalu

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha untuk menciptakan kemakmuran dan

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya seperti Indonesia. Kemiskinan seharusnya menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan

JULIARNI SIPAYUNG ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebijakan pembangunan di Indonesia dalam menanggulangi

BAB I PENDAHULUAN. yang terkena PHK (pengangguran) dan naiknya harga - harga kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Romy Novan Fauzi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan di daerah bertujuan untuk meningkatkan

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. salah satu program percepatan penanggulangan kemiskinan unggulan

BAB IV VISI DAN MISI

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan tidak dapat ditakar hanya dengan kemampuan memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. individu untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya dengan layak. Kemisikinan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia. Masalah kemiskinan ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wirawan, dalam bukunya yang berjudul Evaluasi, Teori, Model, Standar,

(PNPM-MP) adalah bagian dari upaya Pemerintah

LAMPIRAN. Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam. Nama :... Peran di PNPM-MPd :...

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan munculnya. menurunnya konsumsi masyarakat. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2015 dan sejalan dengan target pencapaian MDGs (Millennium Development

BAB I PENDAHULUAN Sekilas Tentang UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ANITA RAHAYU NIM F Diajukan Untuk Seminar Dalam Rangka Penyusunan Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. sehingga harus disembuhkan atau paling tidak dikurangi. Kemiskinan merupakan

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditetapkan sebelumnya tercapai. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KABUPATEN KLATEN TAHUN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kecamatan Ranomeeto terbentuk Pada Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang mulai bangkit pasca krisis moneter 1997-

BAB I PENDAHULUAN. cukup. Sumber daya manusia yang masih di bawah standar juga melatar belakangi. kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia.

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Sari Surya

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk dapat mewujudkan cita-cita bangsa yakni terciptanya kesejahteraan

BAB IV IMPLEMENTASI SPP (SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dengan meningkatkan pemerataan dan keadilan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan suatu masalah fenomenal yang tidak pernah hentihentinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan yang bisa memberikan hasil yang memuaskan, dapat dikatakan juga

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan,

I. PENDAHULUAN. peningkatan penduduk dari tahun 2007 sampai Adapun pada tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV terdapat salah satu tujuan negara

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH DI ERA OTONOMI PADA PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara berkembang akan selalu mengalami permasalahan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS VALUE FOR MONEY DALAM PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia

ANALISIS PERBANDINGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KERINCI DAN KOTA SUNGAI PENUH

BAB I PENDAHULUAN. poranda, ditandai dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan ringkasan anggaran. Sampel adalah sebagian dari elemen-elemen populasi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan memiliki banyak pengertian, Suharto (2005:7) mengemukakan

ABSTRACT. Hendra Saputra 1) dan Jamhari Hadipurwanta 2) ABSTRAK

BAB I PENDHAULUAN. dari masyarakat penerima program maka hasil pembangunan tersebut akan sesuai

Transkripsi:

EFFICIENCY REFUND LOAN PROGRAM SAVINGS AND LOANS OF WOMEN IN POVERTY REDUCTION IN DISTRICT NORTH ACEH DEWANTARA DISTRICT BY USING DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Musrizal 1*) dan Hakim Muttaqim 2) 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Almuslim * ) musrizalyusuf@gmail.com 2 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Almuslim ABSTRACT This study aims to look at how efficiently the funds returns by groups Women's Savings and Loans (SPP) in the district of North Aceh district Dewantara. The sampling technique used in this study is purposive sampling. The data sample SPP Group amounted to 15 villages in the district Dewantara using secondary data sourced from the data report tuition refund loan through PNPM North Aceh district. DEA analysis results show efficiency of SPP Program Returns from 15 villages in the District Dewantara only Paloh Igeuh village which has reached 100% efficiency. Gadeng Paloh village, Paloh Pepper, western sassy, Tambon Baroh, Ulee pulo, Ulee reueleung, Sulu Geulumpang Timu and Tambon Baroh that the average value of its efficiency at 90% rate, while the Village of Bangka Jaya, Paloh rungkom still not efficient because the value in produced is below 70%, while the Village of Bangka Teubai, Geulumpang Timu, Keude Krueng Geukeuh show the efficiency rate between 80 percent to 89 percent of the necessary repairs in order to achieve 100% efficiency value Keywords : Data Envelopment Analysis (DEA), Women's Savings and Loans 1. Pendahuluan Kemiskinan menjadi sebuah masalah klasik yang selalu dihadapi oleh negara-negara berkembang khususnya bangsa Indonesia. Adanya istilah lingkaran setan kemiskinan membuat pemerintah harus berkerja keras dalam membuat programprogram yang bisa memutuskan rantai kemiskinan di negara indonesia. Hal ini dapat dilihat dari data yang dikeluarkan badan pusat statistik (BPS 2012) yang menunjukan angka penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2012 berada pada angka 28,59 juta orang. Salah satu formula yang telah dirumuskan oleh pemerintah selaku pembuat kebijakan yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Program PNPM Mandiri Perdesaan adalah salah satu program pemerintah untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) merupakan program pengendalian kemiskinan yang pelaksanaannya mulai dari tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan yang selanjutnya pada tingkat Desa. Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) pada dasarnya terdiri atas tiga aspek, yaitu aspek pembangunan sarana fisik (sarana dan prasarana), peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan serta peningkatan kapasitas/keterampilan masyarakat dan Simpan Pinjam Perempuan (SPP). Pelaksanaan Program Nasional Musrizal & Hakim M. Efficiency Refund Loan Program Savings And Loans Of Women In Poverty Reduction 19

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) ditiap-tiap kecamatan berbeda antara satu kecamatan dengan kecamatan yang lain tergantung keinginan dan kebutuhan kecamatan tersebut. Begitu juga dengan pelaksanaan program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) akan berbeda antara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya. Simpan Pinjam Perempuan (SPP) ini merupakan kegiatan pemberian permodalan untuk kelompok perempuan yang mempunyai kegiatan simpan pinjam. Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam perdesaan, kemudahan akses pendanaan usaha skala mikro sehingga memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan serta menjadi sebuah solusi dalam penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja di perdesaan. Kemiskinan juga sangat di rasakan di berbagai daerah di indonesia seperti provinsi yang berada di ujung pulau sumatra.tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh sangat memprihatinkan dengan melihat dari data BPS tahun 2012 mencapai angka 87.656.000 orang berada dalam kemiskinan. Khusus untuk Kabupaten Aceh Utara yang memiliki luas wilayah 3295,86 km 2 dan tingkat kepadatan penduduk sebesar 161 jiwa/km yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Utara. Hal ini dapat dilihat bahwa tingkat kepadatan penduduk di kecamatan Dewantara yang memiliki luas wilayah 39, 47 km 2 sangat tinggi yakni sekitar 10.325 jiwa. Hal ini disebabkan karena banyaknya pendatang yang berdomisili di wilayah tersebut (BPS, 2012:67). Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) telah berjalan sejak tahun 2009 di Kecamatan Dewantara. Kecamatan Dewantara memiliki 16 desa dan seluruh desa tersebut sebagai penerima manfaat PNPM Mandiri Perdesaan. Hal ini disebabkan Kecamatan Dewantara memiliki jumlah penduduk perempuan terbesar nomor dua setelah Kota Lhoksukon yaitu 21.664 jiwa (BPS Aceh Utara, 2011). Dengan tingginya penerima manfaat PNPM Mandiri Perdesaan maka indikator untuk pengentasan angka kemiskinan dan pemberdayaan perempuan akan tercapai. Kecapaian indikator ini bisa diukur dari tersedianya lapangan pekerjaan yang mampu menyerap tenaga kerja yang ada di desa dan meningkatnya pendapatan masyarakat miskin desa. Namun, tidak sedikit selintingan yang mengatakan PNPM Mandiri Perdesaan yang dijalankan belum tepat sasaran dan belum mampu mengurangi angka kemiskinan. Dari permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk melihat bagaimana efesiensi pengembalian pinjaman program simpan pinjam perempuan dalam pengentasan kemiskinan di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Sesuai dengan permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk melihat tingkat efesiensi pengembalian pengembalian pinjaman Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP). 2) Sebagai bahan evaluasi dan monitoring program simpan pinjam perempuan bagi PNPM Mandiri Perdesaan dan Pemerintah. 3) Diharapkan hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah pusat dan daerah dalam kelanjutan program SPP di masa yang akan datang. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Sebagai masukan kepada masayarakat khususnya kelompok usaha perempuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat efesiensi pengembalian pinjaman program simpan Pinjam perempuan (SPP) b. Sebagai acuan untuk kelompok simpan pinjam di daerah lain duntuk mengetahui sejauh mana tingkat efesiensi program simpan pinjam perempuan dalam pengentasan kemiskinan dan menjadi tolak ukur pemerintah dalam mengevaluasi keberlanjutan program simpan pinjam perempuan. c. Sebagai masukan untuk para peneliti dan pihak PNPM untuk melihat tingkat Efesiensi dari Program Simpan Pinjam Perempuan. 2. Landasan Teoritis PNPM Mandiri Perdesaan Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) merupakan kelanjutan dari program serupa, yaitu Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai dasar pengembangan pemberdayaan masyarakat di perdesaan beserta program pendukunganya seperti PNPM : Generasi dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) untuk pengembangan daerah tertinggal, pasca bencana dan konflik. Berdasarkan Buku Pedoman Umum PNPM -MP Tahun 2008 yang menyatakan bahwa visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah Tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan Kesejahteraan berarti terpenuhinya dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada dilingkungannya, mampu mengakses Musrizal & Hakim M. Efficiency Refund Loan Program Savings And Loans Of Women In Poverty Reduction 20

sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. Sedangkan Misi PNPM Mandiri Perdesaan adalah : (a) Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya, (b) Kelembagaan sistem pembangunan partisipatif, (c) Pengefektifan fungsi dan peran pemerintah local, (d) Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar ekonomi masyarakat dan, (e) Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan. Dalam rangka mencapai visi dan misi PNPM MP, strategi yang dikembangkan yaitu menjadikan Rumah Tangga Miskin (RTM) sebagai kelompok sasaran, menguatkan sistem penmbangunan partisipatif, serta mengembangkan kerja sama antar desa. (PNPM Mandiri, 2008:2). Program ini memprioritaskan kegiatan bidang infrastruktur desa, pengelolaan dana bergulir bagi kelompok perempuan, kegiatan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat di wilayah perdesaan. Program ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: 1) Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) untuk kegiatan pembangunan, 2) Dana Operasional Kegiatan (DOK) untuk kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif dan kegiatan pelatihan masyarakat (capacity building), dan 3) pendampingan masyarakat yang dilakukan oleh para fasilitator pemberdayaan, fasilitator teknik dan fasilitator keuangan. Dalam PNPM Mandiri Perdesaan, seluruh anggota masyarakat didorong untuk terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas didesanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya. Dasar Hukum PNPM Mandiri Perdesaan Dasar hukum pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan mengacu pada landasan konstitusional UUD 1945 beserta amandemennya, landasan idil Pancasila, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara lebih rinci peraturan perundang-undangan khususnya yang terkait sistem kebijakan penanggulangan kemiskinan adalah : 1) Perpres No.54 Tahun 2005 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), yang diketuai oleh Menkokesra dan bertugas untuk merumuskan langkah-langkah kongkrit dalam penanggulangan kemiskinan. 2) SK Menkokesra No.28/Kep/Menko/Kesra/XI/ 2006 yang diperbaharui dengan Kepmenkokesra No.23/KEP/Menko/Kesra/VII/2007 tentang Tim Pengendali PNPM Mandiri. Simpan Pinjam Perempuan Berdasarkan Bahan Bacaan Penjelasan Petunjuk Teknis Operasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Tahun 2009 dijelaskan bahwa Kegiatan Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP) merupakan kegiatan pemberikan permodalan untuk kelompok perempuan yang mempunyai kegiatan simpan pinjam. Secara umum kegiatan ini bertujuan adalah mengembangkan kegiatan simpan pinjam peredesaan, kemudahan akses pendanaan berskala mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan serta mendorong pengurangan rumah tangga miskin dan penciptaan lapangan kerja. Sedangkan tujuan khusus dari Program SPP adalah: 1) mempercepat proses pemenuhan kebutuhan pendanaan usaha ataupun sosial dasar; 2) memberikan kesempatan kaum perempuan meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui pendanaan modal usaha; 3) mendorong penguatan kelembagaan simpan pinjam oleh kaum perempuan. Efisiensi Mardiasmo (2002 : 133-134), bahwa efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input. Semakin besar output dibanding input, maka semakin tinggi tingkat efisiensi suatu organisai. Adapun persamaannya sebagai berikut : Rasio efisiensi tidak dinyatakan dalam bentuk absolut tetapi dalam bentuk relatif. Cara-cara perbaikan efisiensi dapat dilakukan sebagai berikut; (1) Meningkatkan Output pada tingkat input yang sama; (2) Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar dari pada proporsi peningkatan input; (3) Menurunkan input pada tingkatan output yang sama; (4) Menurunkan input dalam proporsi yang lebih dari pada proporsi penurunan input. Data Envelopment Analysis (DEA) Widodo (2006:265), mengemukakan bahwa Data Envelopmenent Analisis (DEA) merupakan sebuah metode pendekatan yang bersifat non parametik yang didasarkan pada perhitungan progam linear. DEA dapat digunakan untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan daerah maupun bentuk usaha lain yang didefinisikan sebagai sebagai rasio antara output terbobot dengan input yang telah terbobot. Kelebihan DEA dibandingkan dengan metode lain dapat kita jabarkan sebagai berikut ; (1) Mampu mendeteksi inefisiensi spesifik dan sumber inefesiensi tersebut,(2) Tidak memerlukan asumsi Musrizal & Hakim M. Efficiency Refund Loan Program Savings And Loans Of Women In Poverty Reduction 21

terhadap definisi input maupun output, (3) Jumlah input maupun output yang dipergunakan dapat berjumlah banyak, (4) Tidak tergantung pada harga. 3. Metodelogi Penelitian Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Data sampel Kelompok Simpan Pinjam Perempuan yang berjumlah 15 desa di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang bersumber dari laporan data Pengembalian dana pinjaman program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) melalui PNPM Kabupaten Aceh Utara. Data yang diambil berupa nilai efektifitas pengembalian pinjaman program simpan pinjam perempuan.selanjutnya data yang di telah didapatkan tersebut di kelompokan berdasarkan variabel input dan output. a. Variabel input berupa Alokasi anggaran untuk tiap-tiap kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dan Target anggaran yang dicapai oleh tiap-tiap kelompok Simpan Pinjam Perempuan yang ada di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. b. Variabel Ouput berupa Realisasi anggaran dari dana kelompok Simpan Pinjam Perempuan yang ada di Kecamatan Dewantara. 4. Hasil dan Pembahasan Data berikut disajikan tentang hasil analisis tingkat pengembalian pinjaman Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yang telah diolah berdasarkan nilai efisiensinya, yakni: Berdasarkan hasil yang disajikan pada tabel 1 tersebut, maka efisiensi pengembalian program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dari 15 desa yang ada di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara (berdasarkan data pengamatan tahun 2013) dalam mengurangi tingkat kemiskinan, dinilai dari perhitungan DEA, menunjukkan bahwa: 1) Rata-rata tingkat efisiensi pengembalian pinjaman sekira 89,6 persen, dengan deviasinya 10 persen; 2) Terdapat 1 kelompok, yakni desa Paloh Igeuh telah mencapai angka efisiensi penuh 100 persen; 3) Terdapat 10 kelompok/desa atau 66,7 persen yang mencapai tingkat efisiensinya diatas 90 persen. 4) Dan 3 desa atau 20 persen diantaranya kelompok SPP tersebut, hanya mencapai 80 90 persen, serta 2 kelompok SPP (13,33 %) berada dibawah 80 persen. Tabel 1. Hasil Analisis Tingkat Pengembalian Pinjaman Program SPP, Kec. Dewantara Kab. Aceh Utara Tahun 2013 Desa di Kecamatan Dewantara NILAI EFISIENSI (%) 1.Bangka Jaya 66.1 2.Paloh Rungkom 68.8 3.Bangka Teubai 82.1 4.Geuleumpang timu 87.7 5.Keude Krueng Geukueh 89.7 6.Tambon Tunong 90.8 7.Geulumpang Sulu Timu 92.0 8.Ulee Reuleung 92.8 9.Ulee Pulo 92.9 10.Tambon Baroh 93.9 11.Lancang barat 94.6 12.Uteuen Glinggang 95.9 13.Paloh Lada 97.8 14.Paloh gadeng 98.2 15.Paloh Igeuh 100.0 Sumber : Hasil Pengolahan Dengan Warwik Win DE Pemilihan usaha kelompok perempuan sudah berdasarkan prosedur dari PNPM Mandiri Perdesaan. Pemilihan usaha kelompok perempuan di Kecamatan Dewantara melalui tiga tahapan yaitu: 1) Penentuan usulan desa untuk kegiatan SPP melalui keputusan Musyawarah Khusus Perempuan (MKP). Hasil keputusan dalam MKP merupakan usulan desa untuk kegiatan SPP; 2) Hasil keputusan diajukan berdasarkan seluruh kelompok yang diusulkan dalam paket usulan desa; 3) Penulisan usulan kelompok adalah tahapan yang menghasilkan proposal kelompok yang akan dikompetisikan di tingkat kecamatan. 5. Penutup Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) merupakan hal yang produktif dalam pengentasan kemiskinan karena meningkatkan kewirausahaan perempuan, seperti yang di teliti pada lokasi kelompok SPP yang berada di Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. Tingkat Efesiensi pengembalian dana pinjaman Program Simpan Pinjam Perempuan sudah mencapai nilai efesiensi yang baik dan tepat sasaran, dimana 101 usaha perempuan mendapatkan pinjaman dalam penambahan modal. Strategi pembiayaan Program Simpan Pinjam Perempuan Musrizal & Hakim M. Efficiency Refund Loan Program Savings And Loans Of Women In Poverty Reduction 22

secara bergilir kepada semua usaha kelompok perempuan di Kecamatan Dewantara menunjukaan tingkat pengembalian yang efisien sehingga Usaha yang dijalankan telah berkelanjutan dan meningkatankan pendapatan kaum perempuan di Kecamatan Dewantara Aceh Utara. Walaupun demikian, hasil penelitian ini, memberikan beberapa rekomendasi atau saran dalam rangka efisiensi PNPM, yakni ; (a) Dana pinjaman program simpan pinjam perempuan dapat dilanjutkan oleh pemerintah daerah tingkat kecamatan agar adanya keberlanjutan program sehingga setiap kecamatan dapat mengentas kemiskinan melalui usaha perempuan, (b) Pemerintah daerah dan PNPM dapat mengevaluasi kedepan desa-desa yang masih belum efisien dama pengembalian dana pinjaman Program Simpan Pinjam Perempuan dengan melihat desain dari Desa yang sudah efisien tingkat penegmbalian dana pinjaman Simpan Pinjam Perempuan, (c) Desa yang belum Efisien dalam tingkat pengembalian pinjaman simpan pinjam perempuan dapat berupaya memperbaiki dengan merasionalkan input maupun output sehingga kedepan mencapai tingkat efisiensi 100 persen. Daftar Pustaka BPS. (2010). Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Aceh Utara. BPS Kabupaten Aceh Utara. (2012). Data Strategis BPS. BPS. CV Nasional Indonesia BPS Aceh Utara, 2011. Aceh Utara Dalam Angka: Aceh Utara in Figures 2011. Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, Edisi Pertama, Penerbit ANDI, Yogyakarta PNPM Mandiri. 2008. Buku Saku. PNPM Mandiri Perdesaan, 2008. Petunjuk Teknis Operasional. Buku Saku., 2008. Petunjuk Teknis Operasional. Widodo, T., 2006, Perencanaan Pembangunan : Aplikasi Computer (Era Otonomi Daerah), Penerbit UPP STIM YKPN YOGYAKARTA, Yogyakarta. www. pnpm-mandiri.org www. pnpm-perdesaan.or.id Musrizal & Hakim M. Efficiency Refund Loan Program Savings And Loans Of Women In Poverty Reduction 23