PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

dokumen-dokumen yang mirip
Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

UNIVERSITAS UDAYANA. Oleh: Ni Putu Dewi Tata Arini NIM : PROGRAM STUDI KESEHATANMASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA. Di Desa Banjarejo RW 02 Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KARTASURA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Asti Listyani PROGRAM

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

PERBEDAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN DEMONSTRASI PADA ANAK KELAS V SD DI SDN PAGU I KECAMATAN PAGU

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

EFEKTIFITAS PELATIHAN PENCEGAHAN GIZI BURUK BALITA PADA PEER EDUCATOR UNTUK MENINGKATAN PENGETAHUAN KELOMPOK DASAWISMA DI PUSKESMAS BATURRADEN I.

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PALSI SEREBRAL TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI

Keywords : knowledge, health promotor, student. Kesmasindo, Volume 7(1) Juli 2014, Hal 39-45

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

SKRIPSI PENGARUH FOCUS GROUP DISCUSSION TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERSEPSI SEKS BEBAS REMAJA

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG MANFAAT BUAH MENGKUDU UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 0 1 TAHUN TERHADAP PENGETAHUAN IBU

MANAJEMEN KEPERAWATAN TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE PASCA BANJIR DI DAERAH PESISIR SUNGAI SIAK

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

FAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA DESA MAYUNGAN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KADER TENTANG BINA KELUARGA BALITA (BKB) Di Bina Keluarga Balita Kecamatan Balong, Ponorogo


MODEL PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM MENIGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PENGELOLAAN KEJANG DEMAM PADA IBU BALITA DI POSYANDU BALITA

GAMBARAN PERAN KADER KESEHATAN DALAM KEGIATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT INFLUENZA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS PEMBANTU GUNUNG SARI SURABAYA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Memeriksakan Diri Di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN. Di RW 01 Dusun Krajan Desa Baosan Lor Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

Tajudin Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI TB PARU

Esti Dwi Widayanti Hery Prasetyo Taat Sumedi

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

PENGARUH PENERAPAN METODE TIM TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja atau young people adalah anak yang berusia tahun (World

Journal of Health Education

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG SENAM OTAK PADA TUNAGRAHITA RINGAN. Di SDLB C Pertiwi Ponorogo

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM TOILET TRAINING TODDLER ABSTRAK

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PENYAKIT EPILEPSI ANAK TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ROBBANIA MUHIBBAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari

EFEKTIVITAS PROSES EDUKASI TERPUSAT TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENTINGNYA IDENTIFIKASI PASIEN DI RUANGAN RAWAT INAP RUMKITAL DR

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENDIDIKAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN SISWA SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA

HUBUNGAN KINERJA KADER DENGAN KEPUASAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

Heni Maryati 1, Achmad Fatoni 1, Hexawan T 2 Program Studi D3 Perawatan STIKES Pemkab Jombang Puskesmas Tapen Kabupaten Jombang ABSTRAK

Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN :

E-Jurnal Sariputra, Juni 2015 Vol. 2(2)

RELATIONSHIP OF FAMILY SUPPORT WITH ELDERLY LIVELINESS TO COME TO ELDERLY POSYANDU (STUDIED IN ELDERLY POSYANDU OF VILLAGE PLANDAAN AT JOMBANG)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

MANFAAT PENYULUHAN TENTANG SADARI DENGAN TINDAKAN SADARI PADA SISWI KELAS X DI SMK PAHLAWAN MOJOSARI MOJOKERTO KHOTIMATUZ ZAHRO

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PRAKTIK IBU HAMIL DALAM UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI POST PARTUM

PENGARUH AKTIVITAS FISIK SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI LINGKUNGAN KELURAHAN TONJA

PENGARUH IKLAN AUDIO TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG GASTRITIS PADA PENDERITA GASTRITIS

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

FAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA DESA MAYUNGAN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Pedoman Pelaksanaan Penelitian Prodi Keperawatan S1. Oleh : TITI NUR ARIFAH

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BAHAYA MEROKOK MELALUI MEDIA BOOKLET DAN POSTER TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMP N 2 TASIKMADU

KESEHATAN DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DALAM MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MANFAAT POSYANDU LANSIA DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG ABSTRAK

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh: ARFIAN PRASETYO WARDHANI

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

45 PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA (Studi Eksperimental di Dusun Paron II, Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem) Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang, Pare - Kediri Posyandu for Elderly is the unit developed by government policies that operated by health care tenagers and cadre through health programs aimed at increasing coverage of health services in accordance with the needs of the elderly. With health promotion is expected to increase the knowledge of the elderly about the benefits of neighborhood health center, thus increasing the activity of which is expected to improve the health status of the elderly. However, the utilization of current Posyandu is still not maximal. The purpose of this study is to determine the effect of health promotion to the activeness of elderly to Posyandu. Design used in this study was pre-experimental research with one group- pre and post test approach. Population of the study is and the samples are members of the neighborhood health center anvil Paron II amounted to 12 people. The results showed that an increase in the activity indicated an increase in average attendance from before and after given health promotion that is from 1,33 to 3,75. And increase the probability value active members before and after given health promotion from 0 to 0,208. Data analysis was done by comparing the activity of the elderly before and after treatment, was analyzed manually using descriptive analysis to determine the average value or mean liveliness. From the discussion above shows that there is increased activity of the elderly after given health promotion, this means that health promotion proved to increase the liveliness of the elderly. Keywords: Health Promotion, Posyandu Elderly, Livelines Latar Belakang Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan lansia yang penyelenggaraannya melalui program puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (Erfandi, 2008). Dimana pembentukan posyandu lansia secara garis besar ditujukan untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia, mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan usia lanjut (Erfandi, 2008). Manfaat mengikuti posyandu lansia dapat digambarkan dengan adanya tingkat kekambuhan hipertensi dari anggota yang tidak aktif lebih sering dari anggota yang aktif. Berkaitan dengan pentingnya posyandu bagi lansia, para kader dan petugas kesehatan telah memberikan promosi kesehatan terutama bagi para anggota yang terdaftar untuk selalu aktif mengikuti posyandu lansia, karena Namun masyarakat banyak yang belum mengetahui tentang pentingnya posyandu lansia. Data yang diperoleh dari pernyataan pihak dinas kesehatan Jawa Timur jumlah posyandu lansia tahun 2009 di Jawa Timur sebanyak 5.245 posyandu lansia, sedangkan lansia yang terlayani baru sekitar 21,25%. Di Kabupaten Kediri jumlah lansia tahun 2009 sebanyak 181.094 jiwa atau 11 % dari total jumlah penduduk yang mencapai 1.520.762 jiwa. Sedangkan jumlah posyandu Jurnal AKP 45

46 lansia di Kabupaten Kediri berjumlah 279 posyandu (Rahadi, 2009). Berdasarkan studi pendahuluan di kelurahan Dusun Paron Kecamatan Ngasem tanggal 10 Oktober 2009 didapatkan data bahwa jumlah penduduk lansia di Dusun Paron II Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri sebanyak 180 lansia, hanya 30 lansia atau sekitar 16,7% yang terdaftar sebagai anggota posyandu lansia. Sedangkan promosi kesehatan tentang posyandu lansia sudah diberikan setiap kali ada pertemuan anggota masyarakat di Dusun Paron baik pertemuan secara formal maupun secara informal. Ternyata dari 30 lansia yang mengikuti posyandu sejak awal, sampai saat ini tinggal 18 lansia yang masih aktif. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan lansia di posyandu masih kurang. Beberapa faktor yang mempengaruhi keaktifan lansia dinposyandu adalah pengetahuan, jarak rumah dengan posyandu lansia, dan dukungan keluarga terhadap lansia. Menurut Notoatmodjo (2007) promosi kesehatan pada hakekatnya ialah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu dengan harapan masyarakat, kelompok, atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik, sehingga pengetahuan tersebut dapat berpengaruh terhadap perilaku keaktifan hadir di posyandu lansia, sehingga status kesehatan lansia bisa terpantau dan resiko kekambuhan penyakit bisa menurun. Berdasarkan keterangan dari Dinkes (2010) bahwa target pencapaian standart pelayanan minimal kesehatan lansia sebesar 70% pertahun dari jumlah lansia yang ada. Adanya promosi kesehatan diharapkan pengetahuan lansia tentang posyandu akan meningkat, sehingga keinginan untuk aktif dalam kegiatan posyandu lansia menjadi lebih besar atau dengan kata lain lansia akan menjadi lebih aktif dalam posyandu. Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh promosi kesehatan tentang posyandu lansia terhadap keaktifan lansia di posyandu lansia Dusun Paron II Kecamatan Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan masalah sebagai berikut Apakah ada pengaruh antara promosi kesehatan tentang posyandu lansia terhadap keaktifan lansia di Posyandu lansia dusun Paron II kecamatan Ngasem kabupaten Kediri tahun 2010? Tujuan Penelitian Menganalisis pengaruh promosi kesehatan tentang posyandu lansia terhadap keaktifan lansia di posyandu lansia dusun Paron II kecamatan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain pra eksperimental yaitu one group pre-post test design dimana peneliti melakukan observasi terhadap satu kelompok sampel yaitu lansia yang berusia 60-69 tahun yang hadir pada waktu sebelum dan sesudah diberi perlakuan (penyuluhan). Terdapat dua variabel dalam penelitian ini di antaranya adalah : 1. Variabel Independen: promosi kesehatan tentang posyandu lansia. 2. Variabel dependen : keaktifan lansia di posyandu. Waktu penelitian pada tanggal 15 Maret 2010 sampai tanggal 25 Mei 2010, dilakukan di Posyandu Lansia Dusun Paron II, wilayah kerja Puskesmas Ngasem. Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh lansia yang sudah menjadi anggota posyandu dan tidak aktif mengikuti posyandu lansia di Dusun Paron II Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri sebanyak 12 orang. Pada penelitian ini tehnik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh, yaitu dengan cara mengambil seluruh anggota populasi menjadi sampel. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran observasi Jurnal AKP 46

47 terstruktur yaitu peneliti secara cermat mendefinisikan apa yang akan diobservasi melalui suatu perencanaan yang matang (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah satuan acara penyuluhan (SAP), leaflet, dan juga lembar observasi yang berisikan daftar hadir responden selama 6 kali pertemuan. Leaflet adalah lembaran kertas berukuran kecil yang mengandung pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa (Effendy, 2010). Analisa data dilakukan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan tentang posyandu lansia terhadap keaktifan lansia di posyandu menggunakan uji analisis deskriptif dengan menghitung probabilitas responden yang tidak aktif menjadi aktif sebelum dan sesudah diberi promosi kesehatan tentang posyandu lansia. Hasil Penelitian a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 8,33% 8,33% 16,67% 60 tahun 16,67% 33,33% 16,67% 63 tahun 64 tahun 65 tahun 67 tahun 69 tahun Diagram 1 : Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia di posyandu lansia Dusun Paron II Kecamatan Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 12 responden yang diteliti 33,33% atau 4 responden berusia 60 tahun, 16,67% atau 2 responden berusia 63 tahun, 16,67% atau 2 responden berusia 64 tahun, 8,33% atau 1 responden berusia 65 tahun, 8,33% atau 1 responden berusia 67 tahun, 16,67% atau 2 responden berusia 69 tahun. b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 75% Laki-laki 25% Perempuan Diagram 2 : Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di posyandu lansia Dusun Paron II Kecamatan Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 12 responden yang diteliti, lebih dari setengah responden yaitu 75% atau 9 responden berjenis kelamin perempuan, 25% atau 3 responden berjenis kelamin laki-laki. c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal 41,67% RT 19 RT 20 58,33% Diagram 3. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tempat tinggal di posyandu lansia Dusun Paron II Kecamatan Ngasem tahun 2010 Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 12 responden yang diteliti lebih dari setengah responden yaitu 58,33% atau 7 Jurnal AKP 47

48 responden bertempat tinggal di lingkungan RT 19 dan 41,67% atau 5 responden bertempat tinggal di lingkungan RT 20. d. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan 8,33% 41,67% Tani 50,00% Ibu rumah tangga Mengasuh cucu Diagram 4. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di posyandu lansia Dusun Paron II Kecamatan Ngasem tahun 2010. Berdasarkan diagram tersebut menunjukkan bahwa dari 12 responden yang diteliti, 50% atau 6 responden bekerja sebagai petani, 42,67% atau 5 responden sebagai ibu rumah tangga, 8,33% atau 1 responden mengasuh cucu. e. Karakteristik Responden Berdasarkan Keaktifan lansia sebelum tentang diberikan promosi kesehatan tentang posyandu lansia Tabel 1 : Tabel kehadiran responden sebelum diberi promosi kesehatan tentang posyandu lansia di Dusun Paron II Kecamatan No. Resp. Kehadiran Sebelum Kategori Keaktifan 1 1 Tidak aktif 2 1 Tidak aktif 3 1 Tidak aktif 4 1 Tidak aktif 5 1 Tidak aktif 6 1 Tidak aktif 7 2 Tidak aktif 8 2 Tidak aktif 9 1 Tidak aktif 10 1 Tidak aktif 11 2 Tidak aktif 12 2 Tidak aktif Total 16 Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa dari 12 responden yang diteliti seluruh atau 12 responden hadir dalam kegiatan posyandu lansia sebanyak 1-2 kali dalam 3 minggu terakhir dan termasuk dalam kategori tidak aktif dengan nilai rata-rata kehadiran 1,33. f. Karakteristik responden berdasarkan keaktifan lansia setelah diberikan promosi kesehatan tentang posyandu lansia Tabel 2 : Tabel kehadiran responden setelah diberi promosi kesehatan tentang posyansu lansia di Dusun Paron II Kecamatan No. Resp. Kehadiran Sesudah Kategori Keaktifan 1 4 Kurang aktif 2 1 Tidak aktif 3 1 Tidak aktif 4 2 Tidak aktif 5 4 Kurang aktif 6 3 Kurang aktif 7 5 Aktif 8 5 Aktif 9 4 Kurang aktif 10 6 Aktif 11 5 Aktif 12 5 Aktif Total 45 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa setelah diberi promosi kesehatan tentang posyandu lansia, dari 12 responden Jurnal AKP 48

49 yang sebelumnya tidak aktif rata-rata termasuk kategori kurang aktif atau mean sebesar 3,75. g. Hasil analisis pengaruh promosi kesehatan terhadap keaktifan lansia di Posyandu Lansia. Berikut ini adalah tabulasi silang dari hasil distribusi karakteristik keaktifan responden sebelum dan sesudah diberi promosi kesehatan. Tabel 3 : Tabulasi silang antara karakteristik responden berdasarkan kehadiran lansia sebelum dan sesudah diberi promosi kesehatan tentang posyandu lansia di Dusun Paron II Kecamatan Promosi kesehatan Sebelum Sesudah Total Aktif 0 (0,00%) 5 (41,67%) Keaktifan Kurang Aktif 0 (0,00%) 4 (33,33%) Tidak Aktif 12 (100%) 3 (25%) Total 12 12 5 4 15 24 Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui hasil pemberian promosi kesehatan pada responden dan didapatkan hasil, bahwa dari responden yang keseluruhannya tidak aktif hadir di posyandu lansia menjadi aktif dengan nilai probabilitas responden aktif sebelumnya adalah 0, setelah diberi promosi kesehatan nilai probabilitas responden aktif naik menjadi 0,208 Pembahasan 1. Keaktifan lansia di posyandu Dusun Paron II Kecamatan Ngasem sebelum diberikan promosi kesehatan. Kehadiran responden sebelum diberikan promosi kesehatan menunjukkan bahwa dari 12 responden yang diteliti dalam 3 minggu terakhir rata-rata 1,33 dan termasuk dalam kategori tidak aktif. Keaktifan adalah respon dari sikap positif terhadap sesuatu keadaan. Keaktifan merupakan suatu fungsi yang dibentuk oleh kesadaran, dan kesadaran itu sendiri pastilah dibentuk oleh berbagai bentuk kesadaran diluar dirinya. Keaktifan adalah suatu kegiatan yang terjadi mendekati atau cenderung teratur. (Rahayu, 2005) Keaktifan lansia di posyandu dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah pengetahuan, jarak rumah dengan lokasi posyandu, dukungan keluarga. Dari hasil pengambilan data umum, didapatkan hasil bahwa dari seluruh responden memiliki latar belakang pendidikan yang sama yaitu sekolah dasar, dan sebagian besar responden bertempat tinggal di lingkungan RT 19 yang lebih dekat dengan lokasi kegiatan posyandu lansia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keaktifan lansia sebagian besar disebabkan karena pengetahuan responden yang masih kurang, hal ini ditunjang dengan pekerjaan responden yang sebagian besar sebagai petani, sehingga tidak mengetahui secara pasti kegiatan-kegiatan posyandu lansia yang ada di lingkungannnya. 2. Keaktifan lansia di posyandu lansia dusun Paron II Kecamatan Ngasem setelah diberikan promosi kesehatan tentang posyandu lansia. Keaktifan lansia setelah diberikan promosi kesehatan selama 6 kali observasi, rata-rata kehadiran lansia anggota posyandu meningkat dari yang awalnya 1,33 dan termasuk kategori tidak aktif menjadi 3,75 dan termasuk dalam kategori kurang aktif. Keaktifan adalah suatu kegiatan yang terjadi mendekati atau cenderung teratur (Rahayu, 2005). Salah satu faktor yang mempengaruhi keaktifan lansia di posyandu lansia adalah pengetahuan (Erfandi, 2010). Promosi kesehatan pada hakekatnya ialah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu (Notoatmodjo, 2007). Dengan adanya pesan tersebut maka diharapkan masyarakat, kelompok, atau Jurnal AKP 49

50 individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut akhirnya diaharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Dangan kata lain, adanya promosi tersebut diharapkan dapat membawa akibat terhadap perilaku sasaran (Soekidjo Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan lansia akan manfaat posyandu lansia ini dapat diperoleh dari pengalaman pribadi dalam kehidupan seharihari. Dengan menghadiri kegiatan Posyandu, lansia akan mendapatkan promosi kesehatan tentang berbagai macam kegiatan-kegiatan posyandu yang dapat membantu mengatasi masalah kesehatan lansia seperti bagaimana cara hidup sehat dengan segala keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada mereka. Dengan pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan Posyandu lansia. Setelah diberikan promosi kesehatan berupa penyuluhan tentang posyandu lansia terjadi perubahan perilaku responden dimana didapatkan bahwa dari keseluruhan responden mengalami peningkatan keaktifan yaitu dari yang awalnya rata-rata 1,33 dab termasuk dalam kategori tidak aktif menjadi rata-rata 3,75 dan termasuk dalam kategori kurang aktif. Hal tersebut kemungkianan dapat terjadi karena adanya pemberian promosi kesehatan yang sesuai dengan prosedur. Sehingga pemberian promosi kesehatan tersebut secara tidak langsung dapat merubah perilaku para responden dari sebelumnya. 3. Analisis pengaruh promosi kesehatan tentang posyandu lansia terhadap keaktifan lansia di Posyandu Dusun Paron II Kecamatan Berdasarkan pada hasil penelitian dapat diketahui hasil pemberian promosi kesehatan pada responden didapatkan hasil, dari responden yang keseluruhannya tidak aktif hadir di posyandu lansia menjadi aktif dengan nilai probabilitas responden aktif sebelum diberi promosi keshatan dan sesudah diberi promosi kesehatan dari 0 meningkat menjadi 0,208. Keaktifan adalah suatu kegiatan yang terjadi mendekati atau cenderung teratur (Rahayu, 2005). Salah satu faktor yang mempengaruhi keaktifan lansia di posyandu lansia adalah pengetahuan (Erfandi, 2010). Promosi kesehatan pada hakekatnya ialah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu (Notoatmodjo, 2007). Faktor faktor yang mempengaruhi promosi kesehatan diantaranya adalah input yaitu sasaran pendidikan (individu, kelompok, masyarakat), dan pendidik (pelaku pendidikan), proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain), dan output (melakukan apa yang diharapkan atau perilaku). Menurut peneliti, perbedaan perubahan perilaku pada masing-masing perilaku berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan banyak faktor. Mulai dari perbedaan usia, kesadaran diri dari setiap responden yang berhubungan dengan tingkat pendidikan, lingkungan tempat tinggal dan juga pemahaman tentang posyandu lansia itu sendiri. Jadi ketidakseragaman hasil atau pengaruh dari promosi kesehatan yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa jika menginginkan hasil yang maksimal dalam memberikan promosi kesehatan perlu memperhatikan banyak hal. Kesimpulan 1. Identifikasi keaktifan lansia sebelum diberikan promosi program posyandu yang menjadi anggota tidak aktif posyandu lansia dusun Paron II kecamatan Ngasem didapatkan hasil dari seluruh responden termasuk dalam kategori tidak aktif, yaitu 1-2 kali hadir mengikuti kegiatan posyandu lansia dalam 3 minggu terakhir atau 6 kali pertemuan Jurnal AKP 50

51 2. Identifikasi kehadiran lansia setelah di berikan promosi tentang program posyandu lansia di dusun Paron II Kecamatan Ngasem didapatkan hasil dari 12 responden yang diteliti mengalami peningkatan kehadiran rata-rata 3,75 atau rata-rata responden kurang aktif. 3. Analisis pengaruh promosi tentang program posyandu lansia antara sebelum dan sesudah diberikan promosi program posyandu lansia di dusun Paron II didapatkan hasil bahwa pemberian promosi kesehatan tentang posyandu lansia dapat meningkatkan keaktifan lansia di posyandu. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan rata-rata kehadiran dari sebelum diberi promosi kesehatan dan setelah diberi promosi kesehatan yaitu dari 1,33 menjadi 3,75. Dan peningkatan nilai probabilitas anggota aktif sebelum dan sesudah diberi promosi kesehatan dari 0 menjadi 0,208. Saran 1. Bagi Institusi Kesehatan Disarankan untuk lebih meningkatkan frekuensi promosi kesehatan, merubah metode penyampaian promosi kesehatan misalnya, di dalam ruangan atau di luar ruangan, secara individu maupun kelompok, dan sebagainya. 2. Bagi Institusi Pendidikan Disarankan kepada institusi kesehatan untuk lebih memodifikasi kurikulum promosi kesehatan. Perpustakaan lebih dilengkapi dengan buku atau poster yang berisi tentang materi pengenalan program kesehatan dari pemerintah, dan menganalisis permasalahan permasalahan di masyarakat yang berkenaan dengan keperawatan. 3. Bagi Peneliti Membuka diri untuk ilmu pengetahuan baru. Melibatkan diri dalam kegiatan kemasyarakatan terutama yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan lebih banyak belajar menganalisis permasalahanpermasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan keperawatan. Jurnal AKP 51