PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN BULELENG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PDRB, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BALI. Ni Made Myanti Astrini A Ida Bagus Putu Purbadharmaja

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

PENGARUH VARIABEL EKONOMI, SOSIAL DAN DEMOGRAFI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN PADA ERA PASCA OTONOMI DAERAH DI PROVINSI BALI

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subosukawonosraten Provinsi Jawa Tengah periode , maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT INFLASI REGIONAL TERHADAP PPN DN DI BALI

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BALI

PENGARUH INFLASI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI BALI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DI KABUPATEN NAGAN RAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

PENGARUH TINGKAT UPAH, TENAGA KERJA DAN MODAL KERJA TERHADAP PRODUKSI INDUSTRI PAKAIAN JADI TEKSTIL (STUDI KASUS DI KOTA DENPASAR)

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA. Evi Hartati 1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Lastri Apriani Nurjannah

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN KEWAJARAN HARGA TERHADAP NIAT WISATAWAN DOMESTIK MENGINAP KEMBALI DI ALAM KULKUL BOUTIQUE RESORT KUTA-BALI

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI

NOVI NURUL ALIYAH B

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KOTA-KOTA PROVINSI JAWA TENGAH

PENGARUH NILAI EKSPOR DAN GROSS DOMESTIK PRODUK (GDP) TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN TOTAL PENGUSAHA PADA INDUSTRI KECIL GENTENG DI KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

PENGARUH PENDAPATAN RIIL, SUKU BUNGA DEPOSITO DOMESTIK, SUKU BUNGA DEPOSITO VALUTA ASING, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DEPOSITO VALUTA ASING

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN KESEHATAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI SUMATERA BARAT JURNAL ADDIANA RISE

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA ABSTRAK

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI KECAMATAN JELBUK KABUPATEN JEMBER

E-Jurnal EP Unud, 4 [5] : ISSN:

Pengaruh Beberapa Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Whole Sale And Retail Trade Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

PENGARUH KOMUNIKASI, KONFLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PENGARUH UPAH, MODAL USAHA, DAN NILAI PRODUKSI TERHADAP PENAWARAN TENAGA KERJA PADA UMKM SEKTOR RIIL. Widya Andayani Murjana Yasa

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Metro Futsal Renon Denpasar. Oleh

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH UPAH DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENCARI KERJA DI INDONESIA

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Jombang Tahun

PENGARUH JAM KERJA, PENGALAMAN KERJA DAN PENDIDIKAN TERHADAP PENDAPATAN KARYAWAN PADA INDUSTRI BORDIR DI KOTA DENPASAR

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Buruh di Sepanjang Muara Sungai Ijo Gading Kabupaten Jembrana

Abstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan

PENDAHULUAN ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI KOTA SURABAYA. Oleh : Muchtolifah.

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO

Noverio F. Fahme, Investasi Swasta dan Investasi INVESTASI SWASTA DAN INVESTASI PEMERINTAH PENGARUHNYA TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI SULAWESI UTARA

ANALISIS.PENGARUH.PENDIDIKAN,.PDRB PER KAPITA.DAN.TINGKAT PENGANGGURAN.TERHADAP.JUMLAH.PENDUDUK.MISKIN.PROVINSI BALI

Dari waktu ke waktu jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan senantiasa bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan

Pengaruh Investasi Kelapa Sawit dan Tenaga Kerja terhadap PDRB pada Sub Sektor Perkebunan di Kabupaten Kutai Timur

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI PROVINSI ACEH

Volume 11 Nomor 2 September 2014

Oleh Citra Ramayani 1. Keywords: government investment, private investment, inflation, export, labor, economic growth

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

PENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN

ABSTRAKSI. Pengaruh Investasi Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Permintaan Tenaga Kerja Di Sumatera Utara.

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

Volume 12 Nomor 1 Maret 2015

ANALISIS EFEK PERTUMBUHAN EKONOMI PADA DISTRIBUSI PENDAPATAN DI KABUPATEN JOMBANG

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN

ABSTRAK. Kata kunci: non labor income, mutu sumber daya manusia, tingkat upah, lama menganggur, pengangguran terdidik

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI SULAWESI (TAHUN )

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi. Oleh: Ghisol

FAKTOR PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOME INDUSTRI KRUPUK TERUNG & BLUNYO DI DESA JUNGANYAR KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI ACEH. Sofyan*, Elvira Iskandar*, Zakia Izzati** ABSTRACT

STUDI DETERMINASI PADA TINGKAT PARTISIPASI KERJA ANGGOTA KELUARGA JURU PARKIR DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. Oleh. Deny Triana Sari NIM.

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

STUDI FAKTOR PENENTU JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN

ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN (AREAL), JUMLAH TENAGA KERJA DAN TINGKAT HARGA TERHADAP TOTAL PRODUKSI CENGKEH DI PROVINSI BALI TAHUN

ANALISIS KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA BARAT DAN KEBIJAKAN PENANGGULANNYA. Oleh: Bakri, Syafrizal, Hasdi Aimon.

KAJIAN PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI. Oleh: N U R D I N Dosen STIE Muhammadiyah Jambi ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA INDUSTRI KERAJINAN SANGGAH DI DESA JEHEM KABUPATEN BANGLI

Abstraksi. Rita Yani Iyan, Yusbar Yusuf dan Susi Lenggogeni

PENGARUH MODAL KERJA, JUMLAH TUJUAN NEGARA, JUMLAH TENAGA KERJA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BALI DI PASAR INTERNASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

Kenaikan Jumlah Penduduk Usia Produktif Berkontribusi Positif terhadap Pengangguran di Kabupaten Banyumas

Gudjarati D Ekonometrika Dasar. Jakarta. Erlangga.

Sella Widya Prafajarika Edy Yulianto Wilopo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sebagai khalifah Allah di dunia. Manusia dalam menjalankan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PERTUMBUHAN PENDUDUK, INVESTASI, TINGKAT UPAH DAN INFLASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA TAHUN

LAPORAN PENELITIAN ANALISIS POLA PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT KOTA DENPASAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI DAN BUDAYA

BAB VI PENUTUP. anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Nusa Tenggara. Timur Tahun Anggaran , dapat diambil kesimpulan sebagai

E-Jurnal EP Unud, 3 [11] : ISSN:

KETERKAITAN PENERIMAAN DAERAH DAN PDRB PROPINSI JAMBI (PENDEKATAN SIMULTAN)

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK REKLAME, PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERIODE

Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM :

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN

Transkripsi:

E-Jurnal EP Unud, 2 [6] :344-349 ISSN: 2303-0178 PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN BULELENG A.A. Gde Alit Wiradyatmika 1 I Ketut Sudiana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ABSTRAK Kemiskinan menjadi kendala dalam perekonomian masyarakat, karena cukup mengganggu aktifitas perekonomian. Kemiskinan ini memicu sebagian masyarakat untuk melakukan mobilisasi dari desa ke kota dan kota ke desa untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya mobilisasi jumlah penduduk di kota akan bertambah dan kemiskinan di kota akan meningkat, sedangkan lapangan pekerjaan di desa akan terbengkalai, karena ditinggalkan oleh sebagian besar penduduknya yang merantau ke kota untuk mencari pekerjaan. Jika keadaan ini terus berlangsung, maka keadaan di perkotaan akan menjadi sangat padat, yang nantinya akan berimbas pada bertambahnya tingkat pengangguran di kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah penduduk dan jumlah tenaga kerja serta pengangguran terhadap jumlah kemiskinan di Kabupaten Buleleng secara serempak dan parsial. Metode analisis data yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penyerapan tenaga kerja berpengaruh negatif terhadap jumlah penduduk miskin, sedangkan jumlah pengangguran berpengaruh positif terhadap penduduk miskin di Kabupaten Buleleng, namun jumlah penduduk tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk miskin. Hal ini berarti jumlah penyerapan tenaga kerja cenderung mengurangi jumlah penduduk miskin, sedangkan jumlah pengangguran cenderung meningkatkan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Buleleng. Kata Kunci : kemiskinan, pengangguran, tenaga kerja ABSTRACT Poorness become constraint in economics of society, because enough bother economics aktifitas. This poorness trigger some of society to do mobilization of countryside to town and town to countryside to get work. With existence of mobilization is amount of resident in town will increase and poorness in town will mount, while work field in countryside will be unifinished, because left by most its resident which go abroad to town to look for work. If this situation continue to take place, hence situation of urban will become very solid, what later will induce at increasing unemployment storey level it town. This research aim to to know influence of[is amount of labour amount and resident and also unemployment to amount of poorness in Sub-Province of Buleleng simultaneously and parsial. Method analyse data used to solve problem in this research is multiple linear regression analysis by using program aid of SPSS Windows for. Result of research indicate that the amount of absorbtion of labour have an effect on negativity to amount of impecunious resident, while amount of unemployment have an effect on positive to impecunious resident [in] Sub- 1 e-mail : agung_wiradyatmika@yahoo.com / telp : +6281 916548837 344

Pengaruh Jumlah Penduduk, Jumlah Penyerap [A. A. Gde Alit Wiradyatmika, I Ketut Sudiana] Province of Buleleng, but the amount of resident do not have an effect on signifikan to amount of impecunious resident. Matter this means amount of absorbtion of labour tend to to lessen the amount of impecunious resident, while amount of unemployment tend to to improve the amount of impecunious resident in Sub-Province of Buleleng. Keyword : poorness, unemployment, labour PENDAHULUAN Kemiskinan menjadi kendala dalam perekonomian masyarakat, karena cukup mengganggu aktifitas perekonomian. Orang orang yang belum memiliki pekerjaan dituntut untuk segera mencari pekerjaan agar mampu keluar dari masalah kemisikinan. Pada saat ini pemerintah semakin menggencarkan program pelatihan kerja bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan, dan keterampilan agar masyarakat tersebut memiliki keahlian yang akan digunakan untuk mencari kerja. Dengan program pelatihan kerja tersebut masyarakat dituntut untuk mampu mengembangkan skill individu yang dimiliki agar mempunyai modal yang kuat untuk mencari kerja dan mampu bersaing dalam dunia kerja. Masalah dari kemiskinan memicu sebagian masyarakat untuk melakukan mobilisasi dari Desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya mobilisasi ini, jumlah penduduk di perkotaan akan bertambah, dan jumlah kemiskinan di perkotaan pun meningkat, sedangkan lapangan pekerjaan di desa akan terabaikan, karena ditinggalkan oleh sebagian besar penduduknya yang merantau ke kota untuk mencari pekerjaan. Bali sebagai salah satu provinsi yang ada Indonesia, permasalahan kemiskinan masih menjadi pokok persoalan yang harus mendapatkan perhatian ekstra. Kondisi sekarang, kemiskinan bukan hanya di pandang dari rendahnya kualitas ekonomi, tapi sudah di pandang dari sudut yang berbeda beda dan tergantung pandangan yang digunakan maka batasan kemiskinan juga telah bergeser. Dengan menggunakan batasan kualitas dan material, kemiskinan di artikan ketidakmampuan untuk meraih standar hidup minimal. Dalam arti yang luas kemiskinan merupakan ketidakmampuan ekonomi tidak sebatas pada belum dapat memenuhi kebutuhan dasar namun juga secara umum belum dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kemiskinan tidak memandang dari segi jenis kelamin, tetapi siapapun individu pasti mempunyai kebutuhan yang sama yaitu kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan hidup berupa makan dan minuman serta kebutuhan lain yang menyertainnya. Permasalahan tenaga kerja di Provinsi Bali merupakan permasalahan yang tidak dapat terselesaikan secara tuntas karena dari tahun ke tahun peningkatan jumlah penduduk semakin banyak, sehingga diperkirakan pada masa yang akan datang Bali akan menampung banyak pengangguran. Provinsi Bali yang mempunyai 8 Kabupaten dan 1 Kota yaitu Kota Denpasar tidak lepas dari penduduk miskin dan jumlah pengangguran yang dimiliki.pada Tabel1.1 berikut ini ditampilkan jumlah penduduk miskin di Provinsi Bali dari tahun 2001 2011. Sedangkan kondisi penduduk yang berada pada delapan kabupaten dan satu kota di Provinsi Bali, menunjukkan jumlah penduduk terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sebagai akibat derasnya arus migrasi yang masuk ke Provinsi Bali, menyebabkan jumlah penduduk di Provinsi Bali senantiasa mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya.berikut adalah Tabel mengenai jumlah penduduk masing masing Kabupaten dan Kota di Provinsi Bali tahun 2001 2011. Keadaan Pengangguran di Provinsi Bali dari tahun ke tahun selalu mengalami fluktuasi, hal ini disebabkan karena terjadinya ketimpangan yang tajam antara masyarakat yang kondisi perekonomiannya lemah dan yang kondisi perekonomiannya stabil, begitu 345

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 2, No. 7, Juli 2013 juga dengan tingkat pengangguran yang terjadi di Provinsi Bali, menurut data yang diperoleh kondisi tingkat pengangguran yang terjadi di Provinsi Bali juga mengalami fluktuasi disebabkan karena adanya imigran yang masuk ke Bali dengan tujuan ingin mencari pekerjaan, selain itu banyaknya perguruan tinggi baik swasta maupun mengeri mencetak jumlah lulusan yang baik yang tidak diikuti dengan peningkatan lowongan pekerjaan sesuai dengan bidangnya. Kedua hal ini merupakan faktor penyebab terjadinya fluktuasi pengangguran di Provinsi Bali. Salah satu kabupaten di Bali yang memiliki jumlah penduduk tertinggi diantara kabupaten lainnya adalah Kabupaten Buleleng masalah kemiskinan dan kesejahteraan penduduk masih harus mendapat perhatian serius.pembangunan yang tidak merata yang terjadi di Provinsi Bali, menyebabkan Kabupaten Buleleng jarang mendapat sentuhan perhatian dari pemerintah pusat, dan kesempatan kerja yang masih tergolong rendah juga ikut menjadi penyebab kemiskinan di Kabupaten Buleleng (Katalog BPS 2012:78). Kabupaten Buleleng yang terletak di belahan utara pulau Bali memanjang dari barat ke timur, masalah kemiskinan masih harus mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Buleleng. Jumlah kemiskinan yang masih tergolong labil, menjadi penghambat di dalam proses pembangunan ekonomi yang harus segera diatasi. Begitu juga dengan jumlah tenaga kerja yang terjadi di Kabupaten Buleleng, menurut data yang diperoleh jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng tergolong berfluktuasi. Tingkat pengangguran yang terjadi di Kabupaten Buleleng menurut data yang diperoleh mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Buleleng berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan trend peningkatan dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk yang tinggi akan menyebabkan tingginya jumlah pengangguran dan jumlah kemiskinan menjadi meningkat apabila tidak didukung dengan penyediaan lapangan kerja yang memadai bagi penduduk usia kerja. Apabila jumlah lapangan kerja semakin banyak akan diikuti dengan banyaknya jumlah tenaga kerja yang terserap. Apabila tidak tersedia lapangan kerja yang memadai akan meningkatkan jumlah kemiskinan yang berakibat pada tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi menurun. Berdasarkan uraian di atas tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah penduduk, jumlah penyerapan tenaga kerja dan pengangguran terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Buleleng secara serempak. Untuk mengetahui pengaruh jumlah penduduk, jumlah penyerapan tenaga kerja dan pengangguran terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Buleleng secara parsial. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian di sini adalah Jumlah Kemiskinan, Tingkat Pengangguran, Jumlah Penduduk Dan Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Buleleng pada tahun 2001 2011. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Buleleng yang telah disesuaikan oleh Badan Pusat Statistika dan Badan Pembangunan Daerah dengan menggunakan data tabel dan time series tahun 2001 2011. Jenis dan Sumber Data Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah 346

Pengaruh Jumlah Penduduk, Jumlah Penyerap [A. A. Gde Alit Wiradyatmika, I Ketut Sudiana] 1) Data kuantitatif, merupakan data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2010:13). Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah Jumlah Penduduk dan Jumlah Tenaga Kerja serta Pengangguran terhadap Kemiskinan di Kabupaten Buleleng tahun 2001 2011. 2) Data kualitatif, merupakan data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar (Sugiyono, 2010:13). Data kualitatif dalam penelitian ini adalah gambaran umum mengenai Kabupaten Buleleng dan teori teori yang terkait dengan penelitian. Sumber Data Berdasarkan sumbernya, penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah diolah lebih lanjut oleh pengumpul data primer/pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja, dan tingkat pengangguran serta jumlah kemiskinan tahun 2001 2011 yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) Provinsi Bali. Teknik Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linear Berganda. Analisa ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh jumlah Penduduk, Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja dan Pengangguran terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Buleleng tahun 2001 2011 dengan model : (Sugiyono, 2010:13). Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah dan besarnya pengaruh jumlah penduduk, jumlah penyerapan tenaga kerja dan pengangguran terhadap jumlah penduduk miskin, baik secara simultan maupun secara parsial. Dalam model analisis regresi linear berganda berikut ini yang digunakan sebagai variabel bebas adalah jumlah penduduk, jumlah penyerapan tenaga kerja dan pengangguran sedangkan sebagai variabel terikatnya adalah jumlah penduduk miskin di kabupaten Buleleng. Adapun rangkuman dari analisis regresi linear berganda tersebut disajikan sebagai berikut. = 71,004 + 3,838 X1 0,477 X2 + 2,112 X3 t = (2,879) (0,078) (-2,542) (2,739) Sig = (0,018) (-0,617) (0,502) R 2 = 0,784 F = 8,483 Sig = 0,001 Keterangan : Y = Jumlah penduduk miskin X1 = Jumlah penduduk X 2 = Jumlah penyerapan tenaga kerja X3 = Pengangguran Hasil pengujian hipotesis secara simultan dengan uji F menunjukkan bahwa jumlah penduduk (X1), jumlah penyerapan tenaga kerja (X2) dan jumlah pengangguran (X3) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap jumlah penduduk miskin (Y), yang ditunjukkan dengan nilai F hitung > F tabel (4,07>8,483) dan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,001< 0,010). Koefisien determinasi memberikan gambaran bahwa ketiga variabel tersebut secara simultan memberikan kontribusi sebesar 0,784 atau 78,4 persen 347

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 2, No. 7, Juli 2013 terhadap jumlah kemiskinan, sedangkan 21,6 disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil perhitungan uji t untuk variabel jumlah penduduk diperoleh hasil yaitu t hitung< t tabel (0,078<1,833), maka Ho ditolak atau Hi diterima. Menunjukkan bahwa jumlah penduduk mempunyai pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan secara parsial terhadap jumlah kemiskinan di Kabupaten Buleleng. Variabel penyerapan tenaga kerja dan pengangguran berpengaruh terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Buleleng hal ini ditunjukkan oleh t hitung masing-masing sebesar - 2,542 dan 2,739 yang lebih besar dari ± 1,833. β 1 = 3,838 artinya, bila jumlah penduduk bertambah 1 jiwa, maka jumlah penduduk miskin akan meningkat sebesar 3,383, dengan asumsi variabel X2 dan X3 adalah konstan. β 2 = -0,477 artinya, bila tenaga kerja bertambah 1 kali, maka jumlah penduduk miskin akan menurun sebesar 0,477 orang, dengan asumsi variabel X1 dan X3 konstan. β 3 = 2,112 artinya, bila pengangguran bertambah 1 orang, maka jumlah penduduk miskin akan meningkat 2,112 orang, dengan asumsi variabel lain konstan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1) Jumlah penduduk, penyerapan tenaga kerja dan pengangguran berpengaruh signifikan secara simultan terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Buleleng. 2) Jumlah penduduk berpengaruh positif tetapi tidak signifikan secara parsial terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Buleleng. 3) Jumlah penyerapan tenaga kerja berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Buleleng. Artinya semakin banyak jumlah penyerapan tenaga kerja maka jumlah penduduk miskin akan terus berkurang di Kabupaten Buleleng. 4) Jumlah pengangguran berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Buleleng. 5) Hasil analisis secara parsial juga menunjukkan bahwa variabel pengangguran berpengaruh dominan terhadap jumlah penduduk miskin. Saran 1) Jumlah penduduk, penyerapan tenaga kerja dan pengangguran berpengaruh signifikan secara simultan terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten Buleleng sehingga kepada pemerintah Kabupaten Buleleng untuk meningkatkan pelatihan terhadap calon tenaga kerja agar memiliki keterampilan yang akan digunakan untuk mencari pekerjaan sehingga mampu bersaing dan bisa memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. 2) Kepada penduduk miskin untuk lebih aktif dalam mengikuti program pemerintah seperti UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dalam mengembangkan usahanya sehingga jumlah penduduk miskin dapat dikurangi. Referensi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. 2011. Pedoman Penulisan UsulaPenelitian, Skripsi dan Mekanisme Pengujian. Denpasar : Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. 348

Pengaruh Jumlah Penduduk, Jumlah Penyerap [A. A. Gde Alit Wiradyatmika, I Ketut Sudiana] Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariat, Dengan Program SPSS. Badan Penerbit, UNDIP: Semarang. Gujarati, Damodar. 1997. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Halim, Abdul. 2002. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : Ekonosia. Irawan dan M. Suparmoko. Ekonomika Pembangunan, Edisi Keenam. BPFE Yogyakarta 2002. Kuncoro, Mudrajat. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah. Jakarta: Erlangga. Kuncoro, Mudrajat. 1997. Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah, dan Kebijakan. Jakarta: Erlangga Mankiw, N. Gregory. 2000. Pengantar Ekonomi. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Manurung, Nora Wanty. 2011. Pengaruh Nilai Jual Kendaraan Bermotor, Jumlah Penduduk dan PDRB terhadap PAD Provinsi Bali. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Murjana Yasa, I.G.W. 2008. Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Partisipasi Masyarakat di Provinsi Bali, Dalam Jurnal Ekonomi dan Sosial. 1(2):h:87-88 Nanga, Muana. 2001. Makroekonomi Teori, Masalah dan Kebijakan. Edisi Perdana. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. 2004. Teori Ekonomi Makro. Edisi Kedua. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Simanjuntak, Payman J. 1990. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta. Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sukirno, Sadono. 2003. Pengantar Makro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suradi, 2007. Pembangunan Manusia, Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial. Dalam Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial : 12(3):h1-11. Todaro, Michael P. 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Utama, Made Suyana. 2009. Aplikasi Analisis Kuantitatif. Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Wijayanti, Diana dan Heri Wahono. 2005. Analisis Konsentrasi Kemiskinan di Indonesia Periode Tahun 1999-2003. Dalam Jurnal Ekonomi Pembangunan, 10(3):h: 215-225. Wirawan, Nata. 2002. Statistik Ekonomi 2. Denpasar: Keraras Emas. 349