LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 127

dokumen-dokumen yang mirip
LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 112

LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 107

LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 90

LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 45

PENDAHULUAN BAB Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

EVALUSI DAN ANALISIS ISU AKTUAL DINAMIKA POSTUR DAN PERILAKU SEMBURAN LUSI MENUJU WHAT NEXT? LUSI 9 TAHUN (29 Mei )

LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 20

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Dampak Sosial Ekonomi Lumpur Lapindo

PENAFSIRAN DAN ANALISIS CEPAT (Quick Interpretation and Analysis) Citra Satelit CRISP

BAB I PENDAHULUAN. Tanggal 29 Mei 2006 di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur menjadi sejarah

2.2 Lokasi Kerja Jalan Gayung Kebonsari No.50 Surabaya Telp Fax

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 76

LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 62

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1 : Peta Area Terdampak

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG

LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Judul "Permukiman Tumbuh di atas Lahan Bencana Lumpur Lapindo Dengan Prinsip Metabolisme"

Amblesan di daerah Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

Bencana Baru di Kali Porong

5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan

SEPULUH TAHUN DINAMIKA PENANGANAN & PENANGGULANGAN LUSI

Implikasi dan Implementasi UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Banjir lumpur panas Sidoarjo atau beberapa menyebut Lumpur

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

MENGUNJUNGI LOKASI KAWAH LUSI MUD VOLCANO PADA HUTNYA DAN TERDEKAT DENGAN TERBENTUKNYA PUNGGUNGAN OKSIGEN

( studi tentang penanganan Ganti Rugi Warga Desa Renokenongo )

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO

Anggaran dari negara juga diperbolehkan untuk mengontrak rumah bagi korban, bantuan. Negara Ganti Rugi Korban Lumpur Lapindo RP 1.

Analisa Perubahan Kualitas Air Akibat Pembuangan Lumpur Sidoarjo Pada Muara Kali Porong

BAB I PENDAHULUAN. Banjir lumpur panas Sidoarjo, dikenal dengan sebutan Lumpur Lapindo atau

BAB V PENUTUP. eksplorasi gas di Porong Sidoarjo oleh PT. Lapindo Brantas Inc., mulai dari

PROPOSAL. Peringatan Lima Tahun Semburan Lumpur Lapindo Di Porong Sidoarjo. Minggu,29 Mei 2011 Di Tanggul Lumpur

Oleh : Ya Asurandi Jurusan Fisika Bidang Minat Geofisika MIPA ITS Surabaya 2011

BAB III DESKRIPSI PENGGANTIAN TANAH WAKAF MUSHALLA DI DESA SIRING KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO

Pembangunan Infrastruktur Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Aceh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Geografi dan Demografi Kabupaten Sidoarjo

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG TIM NASIONAL PENANGGULANGAN SEMBURAN LUMPUR DI SIDOARJO

xvii Damage, Loss and Preliminary Needs Assessment Ringkasan Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan kawasan kawasan permukiman kumuh. Pada kota kota yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan waduk Jatigede merupakan strategi pemerintah untuk. mengatasi kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim penghujan

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PEMBUBARAN BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO. Pasal 1 Dengan Peraturan Presiden

BAB III DESKRIPSI PENGGANTIAN HARTA BENDA WAKAF

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kondisi Bencana Lumpur Panas di Sidoarjo. a. Aspek geologi (awal kejadian dan perkembangannya)

Perencanaan Operasional & Pemeliharaan Jaringan Irigasi DI. Porong Kanal Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa penelitian dan kajian mengenai banjir pasang. Beberapa

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

TATA CARA PEMBUATAN RENCANA INDUK DRAINASE PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki wilayah yang sangat luas dan terdiri dari pulau pulau besar

DINAS PENGAIRAN Kabupaten Malang Latar Belakang

BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO PERATURAN KETUA DEWAN PENGARAH BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR. Nomor: 01/PRT/DP-BPLS/2008 TENTANG TATA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan air memungkinkan terjadinya bencana kekeringan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

Usulan Pemetaan Kawasan Berisiko di sekitar Tanggul Lumpur Lapindo

STUDI PERUBAHAN DASAR KALI PORONG AKIBAT SEDIMEN LUMPUR DI KABUPATEN SIDOARJO TUGAS AKHIR

ANALISIS POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SIDOARJO (Sebelum dan Sesudah Terjadi Semburan Lumpur Lapindo) SKRIPSI

Studi Awal Pemanfaatan Lusi sebagai Bahan Bangunan dengan Tambahan Tanah Sawah, Semen dan Kapur ABSTRAK

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi Masyarakat Dalam..., Faizal Utomo, FKIP, UMP, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DIPICU GEMPABUMI ATAU PEMBORAN

maupun peningkatan sarana dan prasarana sistem mitigasi bencana serta pengurangan risiko bencana.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ,

BADAN PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO JALAN GAYUNG KEBONSARI NO Telp , Fax SURABAYA

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Sarana dan Prasarana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Dampak Banjir Terhadap Inflasi

penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah (pasal 6 huruf d).

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sungai,

BAB 6 PENUTUP. Berebut kebenaran..., Abdil Mughis M, FISIP UI., Universitas Indonesia 118

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Dewasa ini pencemaran air menjadi masalah yang cukup. kebersihan lingkungan, terutama air sangatlah kurang.

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Politik dan media ibarat dua sisi dari satu mata uang. Media massa,

PENDAHULUAN Latar Belakang

OPINI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN SUNGAI DI DAERAH HILIR SUNGAI BERINGIN KOTA SEMARANG

Deliniasi Wilayah Amblesan Semburan Lumpur Sidoarjo Berdasarkan Data Penginderaan Jauh dan Korelasi Geokimia pada Sistem Vulkanik Kuarter Sekitarnya

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum d

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN. Suatu bencana alam adalah kombinasi dari konsekuensi suatu resiko alami

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PRT/M/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung mengganggu kehidupan manusia. Dalam hal

Transkripsi:

LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 127

BAGIAN 9 Dampak Sosial Ekonomi Umum Gambar 67. Isu kritis Dampak Sosial Ekonomi (Paparam Prasetyo 2008) Luapan Lusi di dalam PAT. Semburan dan luapan Lupsi yang tidak terkendali telah menggenangi wilayah di dalam Peta Area Terdampak. Luapan Lupsi ini telah merusak infrastruktur, fasilitas dan sarana umum (fasum), Lingkungan fisik dan hidup, dan bencana geologi (geohazard) antara lain penurunan tanah dan bualan (subsidence and bubble). Upaya penanganan sosial, ekonomi: Mencakup Pengendalian luapan lumpur, Relokasi Infrastruktur, resettlement warga (dilaksanakan Lapindo). Kerugian akibat Lumpur Sidoarjo diperkirakan Rp. 7,6 Triliun. LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 128

Pola Pikir dan Kata Kunci Dampak Sosial Ekonomi Semburan Lumpur Gambar 68. Alur Pikir Dampak Sosial Ekonomi dan Kata Kunci (Papran Prasetyo 2008) Penulis memulai bagian ini dengan pesan moral yaitu Cobaan yang diberikan Tuhan begitu menyengat kita semua. Lupsi telah melibas apa saja yang dilaluinya, dan proses berjalan terus secara merambat, sehingga dari waktu ke waktu daerah yang dilibasnya semakin luas. Lupsi telah menimbulkan bencana kemanusiaan dan lingkungan hidup (human and environmental disasters) telah mengganggu psikis warga, terutama yang berada di tempat pengungsian. LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 129

Sementara masalah sosial kemasyarakatan sebagai dampak luapan Lupsi ini telah memberikan kerugian yang besar, namun hingga saat buku ditulis belum ada kepastian bahwa semburan Lupsi dapat berhenti. Berbagai upaya untuk menghentikan semburan sebagaimana disajikan pada Bab 3 antara teknologi canggih sampai spiritual telah dilakukan, namun sebegitu jauh diakui penulis buku tanpa hasil sebagaimana yang diharapkan. Akhirnya realitas tersebut menuai pernyataan pesimistik dari para ahli kebumian. Penulis buku menambahkan bahwa Para ahli geologi manca negara telah nyaris menyerah. Suatu wacana yang berkembang adalah bahwa semburan Lupsi tak akan berhenti waktu singkat. Semburan dapat berlangsung puluhan tahun ke depan. Tim IAGI yang menghitung volume sumber semburan lumpur (Formasi Kalibeng) vs debit semburan rata-rata sebesar 100.000 m3/hari mendapatkan skenario pesimis durasi Lupsi sebesar 31 tahun. Berdasarkan hal tersebut, muncul wacana yang meresahkan masyarakat bahwa semburan dapat menenggelamkan Sidoarjo, bahkan Surabaya. Data dan informasi penurunan tanah (land subsidence) menunjukkan daerah terdampak dengan bentuk elips seluas 3,5 km dengan intensitas 2-4 cm/hari terutama di pusat semburan. Sejak Juni 2008 Bapel BPLS mencatat terjadinya runtuh seketika pusat semburan dengan intensitas mencapai 4-6 malam satu malam. Sebagai dampak semburan dan luapan lumpur adalah memicu terjadinya bubble-bubble yang juga merambah di luar PAT, disebabkan oleh efek pembebanan lumpur yang telah mencapai jutaan ton sehingga menekan aquifer dangkal. Kebanyakan bubble keluar dari sumur-sumur bor air dangkal (sumur pantek). Pada skenario terburuk bahwa durasi semburan mencapai 31tahun sebagaimana dihasilkan oleh Tim IAGI tersebut, maka akan terbentuk LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 130

suatu kubangan raksasa (giant hole) seluas 3,5 km, dengan ke dalam 219m. Luapan Lupsi tersebut menimbulkan kerugian pada daerah yang terkena dampak langsung (direct impact). Kerugian yang terjadi yaitu: 1) 10.000 rumah warga, 2) sekitar 15.000 pengungsi, 3) menciptakan 2000 pengangguran baru, 4) Kerugian pipa gas meledak lebih dari Rp 214 Milyar. Pada Sidang 27 September 2006 telah dihasilkan 7 (tujuh) butir keputusan terkait penanggulangan Lupsi di masa Timnas PSLS antara lain yang penting berlanjut ke Bapel BPLS: 1) Infrastruktur yang rusak cari alternatif penggantinya untuk jangka pendek, menengah dan panjang, 2) pembuangan Lupsi sebagai alternatif ke Kali Porong. Berdasarkan evaluasi Timnas PSLS semburan Lupsi semakin sulit untuk dihentikan (stopping eruption). Fakta aktual dari debit semburan menunjukkan kecenderungan semakin besar (dari 5000/h pada awal, rata-rata 120.000m3/h, menjadi sekitar 150.000m3/hari) Lupsi berdasarkan evaluasi perkembangan saat ini tanpa memperdebatkan penyebab dan pemicunya oleh penulis buku disebutnya sebagai mud volcano, dan diperkirakan akan berhenti dalam waktu lama. Berkenaan dengan kompleknya masalah sosial kemasyarakatan yang menimbulkan pengungsi dalam jumlah yang besar, maka skema relokasi (resettlement) dinilai sebagai suatu pilihan yang paling realistis. Berkenaan dengan terjadinya pengungsi lingkungan tersebut maka DPR RI menyatakan bahwa manusia harus lebih penting diprioritaskan dan jangan disengsarakan. Hal ini memberikan sinyal bahwa strategi penanganan masalah sosial kemasyarakatan harus lebih diprioritaskan, daripada upaya penanggulangan semburan Lupsi yang belum ada kepastian bisa menghentikan Lupsi dalam jangka pendek. LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 131

Berkenaan dengan pengungsi tersebut pihak Komnas HAM menekankan bahwa Lapindo harus bertanggungjawab dan wajib hukumnya. Desember 2006 Lapindo menyetujui pembelian aset-aset warga dengan harga khusus dan persetujuan final resettlement Keputusan Lapindo tersebut walaupun menunjukkan adanya komitmen dan konsistensi untuk menangani masalah sosial kemasyarakatan, namun masih tidak sesuai dengan harapan masyarakat secara menyeluruh. Hal ini karena tak sesuai dengan harapan mereka yang awalnya akan dibayar dengan skema 100% (cash and carry). Kenyataannya yang ditetapkan adalah skema cash and carry plus dalam arti tahap pembayaran menjadi skema 20-80%. Kerugian Ekonomi akibat Lumpur Sidoarjo diperkirakan Rp 7,6 T, yang ditanggung Lapindo Rp, 3,5 T. LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 132

Gambar 69. Foto memperlihatkan kondisi infrastruktur yang mengalami dampak: Jalan raya, jembatan putul, rel kereta api tergenang, pipa gas rusak, jaringan listrik SUTTET diputuskan karena berbahaya. Rencana alignment relokasi infrastruktur. Dampak Lupsi status 2007 mencakup: Rusaknya struktur, fasilitas dan prasarana, mencakup a). hilangnya kepemilikan, bangunan perumahan, pemerintah, pendidikan, agama, ekonomi. b). rusaknya jaringan tenaga listrik 70-150 KV, c). rusaknya pipa gas, d). rusaknya jalan tol, dan e) rusaknya rel kereta api. Rusaknya tanaman, sumber kehidupan; a). 306,2 Ha sawah padi, dan b) 64 ha tanaman tebu. Sedimentasi pada aliran K. Porong, menyebabkan resiko banjir lebih besar. Kontaminasi tanah, yaitu mengurangi kesuburan tanah. Kontaminasi muka air tanah di bawah dan di permukaan, menyebabkan tidak aman air minum, dampak ekosistem, perairan dan marin. Penurunan tanah. Gambar 70. Masjid di Desa Renokenongo terpaksa harus ditinggalkan warga, sehubungan pembangunan Tanggul Renokenongo, sebagai benteng pertahanan di sektor timur laut. LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 133

Angka 4,5 dan 6 akan memberikan implikasi terhadap memperkecil menyangga kehidupan dan daya dukung (carrying capacity). Secara keseluruhan indikator 1-6 memberikan implikasi: Terganggunya aktivitas ekonomi Mengurangi kapasitas ekonomi Hilang ekonomi baik jangka pendek dan jangka panjang Total biaya ekonomi: AS$3,46M Total biaya keuangan: AS$0,52M Perbedaan: AS$2,94 Gambar 71. Memperlihatkan hubungan dampak luapan lumpur di permukaan dan dampak sosial ekonomi dari semburan lumpur ditampilkan dimodifikasi (Hardi Prasetyo) berdasarkan presentasi Prof. Anwar Nasution (2007). LUPSI PERUBAHAN ANTAR WAKTU, BEDAH BUKU DR. BASUKI HADIMULJONO 134