Teori Evolusi Kebudayaan

dokumen-dokumen yang mirip
D I A N K U R N I A A N G G R E T A, S. S O S, M. S I 1

Teori Sosio-Historis Evolusionisme

PENGETAHUAN FILOSOFIS

Kekerabatan dan Keturunan

Kebudayaan (2) Pengantar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

BAB II TELAAH TEORITIS ANIMISME DALAM MASYARAKAT. Nusak Dengka, dan makna perayaan Limbe dalam masyarakat tersebut.

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

Aneka Warna Masyarakat dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain. 1. Pertalian darah menurut garis bapak (Patrilineal)

DOSEN PENGASUH DRS. AFRIDA, H.HUM NIP

HASIL WAWANCARA. Konteks Tatap Muka dalam Komunikasi Antarpribadi

Manusia dan Sistem Kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu suku bangsa mempunyai berbagai macam kebudayaan, tiap

BAB I PENDAHULUAN. beberapa aspek yang perlu untuk diperhatikan baik itu oleh masyarakat sendiri

Perkembangan Antropologi: Tokoh, Sejarah dan Metode. Tatap Muka Minggu ke-3

Metode Etnografi. Pengatar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

Latar Belakang lahirnya Teori sebagai upaya:

C. TOPIK :TEORI SOSIAL TENTANG AGAMA

Modul 3 OBYEK DAN METODE PENELITIAN PSIKOLOGI AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamakan kematian. Peristiwa hukum tersebut menimbulkan akibat

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT Alamat: Jl. Gunung Pangilun Padang

Tujuan Umum Pembelajaran Mampu berkomunikasi dengan menerapkan prinsip budaya setempat (Minangkabau)

BAB III TENTANG EVOLUSI AGAMA MENURUT E.B TYLOR. E.B.Tylor termasuk tokoh yang beraliran klasik. Dia mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. keturunan, seperti penarikan garis keturunan secara patrilineal artinya hubungan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI

BAB IV PEMBAHASAN DATA PENELITIAN. A. Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pohon, Jembatan dan Makam Keramat

I. PENDAHULUAN. satu suku di Indonesia yang bertempat tinggal di ujung selatan Pulau Sumatera.

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PENGERTIAN DASAR SEJARAH KEBUDAYAAN

Masyarakat (1) Pengatar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

PERGULATAN MANUSIA MENCARI TUHAN

I. PENDAHULUAN. defenisi mengenai kebudayaan sebagai berikut (terjemahannya):

BAB IV MAKNA LIMBE BAGI MASYARAKAT DENGKA MASA KINI. masyarakat Nusak Dengka telah menganut agama Kristen, namun dalam

5. STRUKTUR SOSIAL PERDESAAN

RELIGI. Oleh : Firdaus

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA

II. TINJAUAN PUSTAKA. harus mendapat pengakuan dari masyarakat. Begawai, begitulah istilah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia akan mengalami peristiwa hukum yang dinamakan kematian.

BAB I PENDAHULUAN. lebih dulu telah merdeka bahkan jauh sebelum indonesia merdeka.

I. PENDAHULUAN. Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. bersalin dan nifas. Namun demikian banyak faktor yang membuat teknologi

BAB I PENDAHULUAN. keluarga dalam ikatan suatu perkawinan.ikatan perkawinan adalah ikatan lahir

Hukum Adopsi menurut Hukum Adat

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah

Mobilitas Penduduk II

BAB I PENDAHULUAN. Adat istiadat merupakan salah satu perekat sosial dalam kehidupan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PERADIGMA. Digunakannya istilah hukum waris adat dalam skripsi ini adalah untuk

MAKNA PERAYAAN LIMBE DALAM MASYARAKAT DENGKA DULU DAN SEKARANG

MASA PRA AKSARA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

KEBUDAYAAN & MASYARAKAT

KEBUDAYAAN. 1. Pengertian

PENDAHULUAN. satuan kekerabatan suatu ikatan yang dituturkan dalam sebuah cerita rakyat,

PENYUSUN Indrijati Soerjasih, S.Sos., M.Si. ( PPPPTK PKn DAN IPS )

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan

I. PENDAHULUAN. sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Pada etnik Simalungun memiliki struktur sosial berbentuk pentangon sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

Keluarga merupakan tempat berlindung dari tekanan-tekanan fisik maupun psikis yang datang dari lingkungannya. Untuk melindungi diri maka diperlukan

BAB V PENUTUP. perkawinan yang pantang oleh adat. Di Kenagarian Sungai Talang yang menjadi

HUKUM KEKERABATAN A. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang pada awalnya merupakan unsur pembentukan kepribadiannya.

BAB VIII KELUARGA 8.1 Pengantar 8.2 Pengertian Keluarga

Jumlah % 1 < Jumlah Jlh % jlh %

No Nama Umur Pekerjaan Alamat. 1 Yohanes 60 tahun Pensiunan Pegawai. 2 Adrianus 45 tahun Guru Agama Desa. 3 April 25 Tahun Pembuat senjata Desa

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat batak toba menganut sistem kekeluargaan patrilineal yaitu

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab kelima ini akan disajikan dua hal, yaitu (1) simpulan, dan (2)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Republik Indonesia (NRI) memiliki wilayah yang sangat luas

BAB 1 PENDAHULUAN. Agama Republik Indonesia (1975:2) menyatakan bahwa : maka dilakukan perkawinan melalui akad nikah, lambang kesucian dan

Yohanes 4. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari. Yesus dan Perempuan YESUS DAN PEREMPUAN SAMARIA. Bacalah Yohanes 4:1-42

BAB I PENDAHULUAN. Seorang manusia sebagai bagian dari sebuah komunitas yang. bernama masyarakat, senantiasa terlibat dengan berbagai aktifitas sosial

GLOSARIUM Bilateral: sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari kedua belah pihak, pihak ayah dan ibu. Budhayah: bentuk jamak dari budhi,

LAMPIRAN 1. KAJIAN TENTANG PERKAWINAN DI DUNIA

Keluarga-keluarga Masa Kini di Prancis Oleh: Nuning Catur Sri Wilujeng. Namun suatu penelitian tentang model-model keluarga menunjukkan bahwa

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS. merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli

KELAHIRAN KRISTUS YANG AJAIB

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti akan mengalami tahap-tahap kehidupan dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pesisir pantai barat. Wilayah budaya pantai barat Sumatera, adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Hukum adat merupakan salah satu sumber penting untuk memperoleh bahan-bahan bagi

INTERAKSI SOSIAL KELUARGA POLIGAMI SUKU KARO

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. mana masyarakat itu berada serta pergaulan masyarakatnya. 2 Kehidupan

Tanah, dan Kepemilikan Harta Benda lainnya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial kemasyarakatan (Fatimah, 2006, h. 188). Menurut Soebekti (dalam Sulastri, 2015, h. 132) perkawinan adalah

1. Proses percampuran dua unsur sosial atau budaya yang berlangsung secara damai dan akrab dalam waktu yang sangat panjang disebut... a.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perkawinan poligami

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kelurahan Parit Rantang Payakumbuh

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lain dan hidup

Bab 1. Pendahuluan. lain. Keluarga adalah lingkungan interaksi manusia yang pertama. Keluarga

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Masyarakat & Budaya

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1999 Anthropologi

Kebudayaan dalam suatu masyarakat terdiri atas tujuh unsur. Bab 4 UNSUR-UNSUR BUDAYA

BAB V PROFIL GENDER DAN AGEN SOSIALISASI MAHASISWA TPB TAHUN AJARAN 2007/2008. Komposisi mahasiswa TPB IPB menurut jenis kelamin disajikan pada

BAB I PENDAHULUAN. beragam ketentuan adat yang dimiliki. Kehidupan setiap etnis berbeda-beda. Masyarakat

Transkripsi:

Teori Evolusi Kebudayaan Pengatar Antropologi Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

Teori Evolusi Kebudayaan J.J. Bachoven Lewis H. Morgan Teori Evolusi Religi E.B. Taylor J.G. Frazer Evolusi Kebudayaan di Indonesia Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 2

Teori Evolusi Kebudayaan Teori Evolusi Keluarga Manusia (J.J. Bachofen) Tahapan kemunculan sistem kekerabatan Promoscuitet Masa dimana perkawinan dilakukan secara bebas atau masyarakat melahirkan keturunan tanpa ikatan (keluarga inti atau necleaar family belum ada) Matrilineal Kesadaran manusia bahwa hibungan ibu-anak sebagai kelompok keluarga inti dalam masyarakat, ibu menjadi kepala keluarga dan perkawinan antara ibu dan anak dihindari. Keluarga ini meluas karena garis keturunan diperhitungkan melalui garis ibu Patrilineal laki-laki mulai merasa tidak senang karena sangat tergantung dengan perempuan, akhirnya ada kesadaran untuk membawa perempuan ke dalam lingkungannya, sehingga anak mulai merasa lebih dekat dengan ayah dan kerabat dari ayahnya Bilateral Masyarakat semakin kompleks sehingga hubungan antara anak dengan kerabat ayahnya dan kerabat ibunya semakin dekat dan semakin tidak dibedakan Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 3

Kritikan Terhadap Teori yang dikemukakan J.J. Bachofen o Berdasarkan teori evolusi Keluarga ini masyarakat berdasarkan yang menganut prinsip kekerabatan matrilineal merupakan tingkat peradaban yang cukup tua (sering dianggap mempunyai taraf perkembangan kebudayaan masih rendah) Namun sampai saat sekarang masih ada suku bangsa yang menganut sistem matrilineal Suku bangsa Kutchin masyarakat yang berburu di hutan-hutan koniferus di Kanada Barat-Laut Suku bangsa Minangkabau o Banyak masyarakat yang taraf perkebangan kebudayaan rendah, namun menganut prinsip kekerabatan patrilineal o Teori ini dianggap spekulatif semata, yang tidak didasarkan fakta Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 4

Teori Evolusi Kebudayaan Teori Munculnya Sistem Kekerabatan (Lewis H. Morgan) o Sistem kekerabatan karena pertalian darah dan karena perkawinan (System of Cosanguinity and Affinity of the Human Family) Istilah kekerabatan o Evolusi universal masyarakat semua suku bangsa di dunia 1. Zaman Liar Tua Disini masyarakat hidup dari meramu dan mempunyai sistem Keluarga konsangui, dimana hubungan tidak teratur (saudara laki-laki tinggal bersama saudara perempuan) 2. Zaman Liar Madya manusia menemukan api, dalam memenuhi kebutuhan hidup msyarakat mencari ikan disungai, berkembang perkawinan panalua maupun gent (perkawinan dengan pihak lain yang bukan keluarga mereka) 3. Zaman Liar Muda manusia menemukan busur/panah yang memungkinkan orang berburu, dan sistem perkawinan panalua 4. Zaman Barbar Tua manusia menemukan kepandaian membuat tembikar, dan sistem perkawinan terjadi pada saat ini syndiasmian family (sering adanya hubungan diluar perkawinan) 5. Zaman Barbar Madya beternak dan bercocok tanam, dan mempunyai keluarga patriarkhal dengan poligini (laki-laki pempunyai lebih dari satu istri) 6. Zaman Barbar muda membuat benda-benda logam dan perkembangan pengertian milik 7. Zaman Peradaban Purba (civilization) masyarakat mengenal tulisan dan sistem perkawinan monogami Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 5

Teori Evolusi Religi Teori Kesadara akan Jiwa (E.B. Tylor) Menurut Tylor, religi muncul karena kesadaran manusia tentang jiwa (soul), ditandai dengan Perbedaan yang terlihat pada manusia antara hal-hal yang hidup dan yang mati pada saat-saat tertentu dia bergerak, saat yang lain diam ini berarti ada yang menggerakkan Peristiwa mimpi ketika bermimpi, roh melayang-layang, sementara tubuh tetap ditempat tidur Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 6

Lanjutan Ini menunjukkan bahwa semua ini ada yang menggerakkan, yakni disebut Tylor sebagai jiwa (soul) Apabila jiwa ada ditubuh manusia, maka manusia bisa bergerak kemana-mana Apabila jiwa pergi sementara dari tubuh manusia, maka tubuh tidak akan bisa bergerak, namun sekaligus tidak bisa hancur Contoh: Tidur, pingsan Apabila jiwa berpisah atau putus hubungan dengan tubuh manusia, maka tubuh tidak bisa bergerak dan akan hancur Contoh: Meninggal Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 7

Lanjutan Menurut Tylor, religi muncul berbagai tahapan dan setiap masyarakat akan melalui tahapan tersebut a. Animisme Disini jiwa (soul) yang terpisah dari tubuh akan menjadi roh (spirit) yang melayang-layang disekitar manusia b. Dinamisme Roh-roh ini seperti juga manusia mulai mencoba menempati benda-benda yang ada disekitar manusia, sekaligus dipercaya bisa menggerakkan benda-benda tersebut seperti batu besar, pohon Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 8

Lanjutan a.. b.. c. Politheisme Roh-roh yang mampu menguasai dan menggerakkan benda-benda di alam ini dipersonifikasikan sebagai Dewa atau Dewi, sekaligus mempunyai akan buah yakni roh-roh lain d. Monotheisme Semakin kompleksnya kehidupan masyarakat, membuat kepercayaan bahwa Dewa atau Dewi ini juga mempunyai struktur kenegaraan seperti manusia yang dipimpin oleh satu dewa tertinggi e. Animatheisme atau fetisheisme Kepercayaan bahwa benda-benda yang ada di alam ini mempunyai jiwa dan bisa berpikir dan berperasaan seperti manusia Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 9

Teori Keterbatasan Akal (J.G. Frazer) Menurut Tylor, religi muncul karena munculnya kesadaran manusia akan Magic Ini disebabkan karena manusia dalam memecahkan masalah hidupnya selalu mempergunakan akal dan pengetahuannya Namun pada saat-saat tertentu, ada keterbatasan akal dalam memecahkan permasalahan hal ini lah yang membuat orang akhirnya lari ke magic Magic: merupakan Perlaku untuk mencapai maksud tertentu dengan cara menyandarkan diri pada kekuatan-kekuatan alam Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 10

Lanjutan Menurut Frazer o Melalui magic, orang mulai belajar bagaimana siklus sistem alam dalam mengatasi berbagai kondisi yang ada Batu yang keras ternyata bisa berlubang dengan air yang lunak o Melalui proses belajar dari alam tersebut, manusia mulai menemukan sedikit jawaban akan berbagai persoalan (ketengan dan keseimbangan hidup) melahirkan konsep yin-yan Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 11

Lanjutan o o Agar keseimbangan tetap terjaga, maka magic akhirnya juga dipakai sebagai alat untuk mensuasanakan (menghipnotis) kondisi yang ada o Sakit lebih percaya dengan dokter spesialis daripada dokter puskesmas (padahal obatnya sama) o Dukun bisa mengobati (padahal apapun jenis penyakitnya barang yang dibawa sama) o Sakit flu lebih menyembuhkan pakai decolden daripada pakai neozep Proses menjaga keseimbangan melalui magic, ternyata tidak selamanya bisa mengatasi masalah-masalah yang muncul o Karena sudah tau caranya, maka trik tadi tidak mampu lagi menghipnotis Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 12

Lanjutan Akhirnya manusia mulai meyakini bahwa ada kekuatan lain yang lebih tinggi atau lebih super (kekuatan supra natural atau super natural) lahirlah religi Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 13

Terima Kasih Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 14