STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta Page 1
JARINGAN HEWAN E = Epithelium P = Penyokong O = Otot S = Saraf Page 2
JARINGAN EPITHELIUM Page 3
Jenis-jenis Epithelium Berdasarkan jumlah lapisan sel penyusunnya : 1. Epithelium selapis 2. Epithelium berlapis banyak Page 4
Jenis-jenis Epithelium Berdasarkan bentuk sel penyusunnya : 1. Epithelium pipih. Bentuk pipih/lembaran. Sitoplasma jernih. Pada organ yang memiliki membran/selubung untuk lewatnya ion/molekul. Page 5
Jenis-jenis Epithelium Berdasarkan bentuk sel penyusunnya : 1. Epithelium pipih. Berfungsi sebagai pelindung dan penutup jaringan. Ex. Pipih berlapis di permukaan kulit. Page 6
Jenis-jenis Epithelium Berdasarkan bentuk sel penyusunnya : 2. Epithelium kubus Bentuknya kubus dan teratur. Sitoplasmanya jernih atau berbutir-butir. Nukleus bulat, besar di tengah sel. Beberapa mengandung mikrovili. Yaitu bentuk permukaan sel seperti jari tipis. Berfungsi untuk memperluas absorbsi pada permukaan substansi. Ex. Pada saluran ginjal. Page 7
Jenis-jenis Epithelium Berdasarkan bentuk sel penyusunnya : 2. Epithelium kubus Beberapa berubah bentuk menjadi trapesium, jika mengelilingi saluran. Ex. Pada saluran ginjal. Berubah bentuk juga menjadi piramida, jika berkelompok rapat dekat kelenjar. Ex. Pada kelenjar Tiroid. Berfungsi gerbang lalu lintas zat. Page 8
Jenis-jenis Epithelium Berdasarkan bentuk sel penyusunnya : 3. Epithelium silindris/batang/kolumnar Berbentuk batang. Sitoplasma jernih/butiran-butiran. Nukleus bulat di dekat dasar sel. Mempunyai mikrovili atau silia. Terdapat pada mukosa usus dan saluran respirasi. Berfungsi sebagai gerbang lalu lintas zat. Page 9
Macam jaringan Epithelium 1. Epithelium pipih selapis Berfungsi untuk gerbang lalu lintas zat, filtrasi. Terdapat pada peritonium, alveolus, dinding pembuluh kapiler/endotelium, alveolus. Page 10
Macam jaringan Epithelium 2. Epithelium pipih berlapis Berfungsi sebagai proteksi dan reseptor. Terdapat pada kulit, selaput lendir pada rongga mulut, esophagus, vagina. Page 11
Macam jaringan Epithelium 3. Epithelium kubus selapis Berfungsi sebagai proteksi, reseptor, gerbang lalu lintas zat. Terdapat pada saluran ginjal, lensa mata, glandula tiroid, permukaan ovarium. Page 12
Macam jaringan Epithelium 4. Epithelium kubus berlapis Berfungsi sebagai kelenjar. Terdapat pada trachea, bronchus, saluran glandula sudorifera, testis, ovarium, glandula sebaceae. Page 13
Macam jaringan Epithelium 5. Epithelium silindris selapis Berfungsi sebagai sekresi, proteksi, absorbsi. Terdapat pada ventriculus, uterus, intestinum tenue. Page 14
Macam jaringan Epithelium 6. Epithelium silindris berlapis Berfungsi sebagai gerbang lalu lintas zat, sekresi. Terdapat pada urethra, glandula saliva, glandula mammae. Page 15
Macam jaringan Epithelium 7. Epithelium silindris berlapis semu bersilia Berfungsi sebagai sekresi, proteksi dan absorbsi. Terdapat pada trachea. Page 16
Macam jaringan Epithelium 8. Epithelium transisional Berfungsi sebagai pelindung. Terdapat pada kantung urine bagian dalam, glandula saliva. Page 17
JARINGAN IKAT Page 18
Jaringan Ikat Matriksnya berupa serat dan bahan dasar. Macam serat : 1. Serat kolagen Berupa berkas warna putih. Daya regang tinggi. Daya elastisitas rendah. Terdapat pada tendon Page 19
Jaringan Ikat 2. Serat elastin Struktur tipis bercabang. Warna kuning. Daya elastisitas tinggi. Mengandung protein dan mukopolisakarida. Terdapat pada ligamen dan pembuluh darah. Page 20
Jaringan Ikat 3. Serat retikuler Berkas warna putih dan bercabang. Berukuran lebih kecil dari serat kolagen. Menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain. Page 21
Bahan dasar : Jaringan Ikat 1. Mukopolisakarida phosphat, jika banyak akan bersifat kaku. 2. Asam hialuronat, jika banyak akan bersifat lentur. 3. Setengah cairan yang homogen. 4. Jika terdapat dalam sendi, sifatnya kental. 5. Jika dalam tulang punggung, sifatnya padat. Page 22
Mengandung sel : Jaringan Ikat 1. Sel Fibroblas, mensekresikan protein. 2. Makrofag, bentuk tidak teratur dan dapat digerakkan jika peradangan. 3. Sel tiang, menghasilkan heparin (untuk pembekuan darah) dan histamin (untuk permeabilitas kapiler darah). 4. Sel lemak, untuk menyimpan lemak. 5. Leukosit, untuk melawan patogen. Page 23
Jaringan Ikat Padat Tersusun dari sel fibrosa. Matriksnya berupa serat kolagen putih. Bersifat padat dan tidak elastis. Berfungsi sebagai penyokong, penghubung, proteksi. Page 24
Jaringan Ikat Padat Terdapat pada : 1. Fasia yaitu jaringan ikat bentuk lembaran yang menyelimuti otot. 2. Tendon yaitu ujung otot yang melekat pada tulang. 3. Ligamen yaitu jaringan ikat bentuk tali yang menghubungkan antar tulang. Page 25
Jaringan Ikat Longgar Tersusun dari sel fibrosit, sel plasma, makrofag, leukosit. Matriksnya berupa serat kolagen yang longgar. Berfungsi penyokong, penghubung dan memberi bentuk. Terdapat pada pembuluh darah, saraf. Page 26
Osteon Page 27
Osteon Matriksnya mengandung CaCO 3 (Calsium Carbonat), CaCl 2 (Calsium Chlorida), Ca 2 PO 4 (Calsium Phosphat), MgCl 2 (Magnesium Chlorida), BaSO 4 (Barrium Sulfat), glikosamaninoglikans (protein & polisakarida), serat osteokolagen. Sifatnya keras dan kaku. Page 28
Komponen Seluler Osteon Osteoprogenitor : Sel induk dari osteoblast dan osteoklas, bentuk gelendong, pada permukaan tulang dalam periosteum, endosteum, saluran vaskuler tulang kompak. Osteoblast : Pada permukaan tulang, bentuk bervariasi, mengandung enzim fosfatase alkali dalam proses kalsifikasi. Page 29
Komponen Seluler Osteon Osteoklas/giant cell : Berinti banyak (3 6), dekat permukaan tulang atau dalam lekukan lakuna Howship, menghasilkan enzim kolagenase dan enzim proteolitik yang berfungsi dalam osteolisis Osteosit : Berada dalam lakuna, terdapat kanalikuli Page 30
Osteon Osifikasi Kalsifikasi Sistem Haversii, terdiri dari : 1. Lamella matriks 2. Osteosit 3. Lakuna 4. Kanalikuli 5. Saluran Havers : berisi pembuluh darah, saraf, limfa dan jaringan ikat 6. Saluran Volkmann Page 31
Cartilago Hyalin Page 32
Cartilago Hyalin Matriksnya berupa serabut kolagen yang homogen. Warnanya transparan/bening, kebiruan. Sifatnya halus, lentur dan kuat. Terdapat pada persendian, tulang iga, laring dan trachea. Page 33
Cartilago Hyalin Fungsi : 1. Pembentuk utama rangka embrio. 2. Membantu pergerakan sendi. 3. Menguatkan saluran respirasi. 4. Memungkinkan tulang tumbuh memanjang. Page 34
Cartilago Elastis Page 35
Cartilago Elastis Matriksnya berupa serabut kolagen bentuk jala,bergelombang. Berwarna keruh kekuningan. Sifatnya lentur/elastis. Tidak akan pernah berubah menjadi tulang sejati. Terdapat pada cuping telinga, saluran eustachius, daun telinga dan epiglotis. Page 36
Cartilago Elastis Fungsi : 1. Memberikan sokongan/penguat bagi organ. 2. Memberikan fleksibilitas organ. Page 37
Cartilago Fibrosa Page 38
Cartilago Fibrosa Matriksnya berupa serabut kolagen bentuk berkas dan kasar. Warnanya gelap. Sifatnya kurang lentur. Terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, tempurung lutut, tulang gelang panggul. Berfungsi sebagai proteksi dan penyokong. Page 39
Jaringan Adiposa Page 40
Jaringan Adiposa Terdiri dari sel-sel lemak,berisi minyak. Terdapat serat elastin. Susunan sel rapat. Terdapat ruang antar sel yang berisi sel fibroblast. Terdapat pada organ dalam dan dibawah kulit. Page 41
Jaringan Adiposa Fungsi : 1. Sebagai cadangan makanan. 2. Sebagai bantalan organ. 3. Sebagai pelindung tubuh dari kehilangan panas. Page 42
Jaringan Darah Page 43
Jaringan Darah Terdiri dari sel darah ( Leukosit, eritrosit, trombosit) dan plasma darah. Fungsi : 1. Sebagai alat pengangkutan. 2. Sebagai perlindungan dari infeksi kuman. Page 44
Jaringan Limfe Terdiri dari cairan bening. Mengandung sel limfosit dan granulosit. Dialirkan melalui pembuluh limfe. Fungsi : 1. Untuk kekebalan tubuh. 2. Pengangkutan cairan jaringan, lemak, protein, garam mineral dari jaringan ke sistem pembuluh darah. Page 45
JARINGAN OTOT Berkontraksi (adanya aktin-miosin) Involunter dan volunter (sadar) Sarkolema (membran plasma sel otot) Sarkolplasma (sitoplasma sel otot) Sarkomer : satuan unit pita terang dan gelap Miofibril (serabut sel otot) yang terdiri dari miofilamen. Miofilamen tebal mengandung miosin, sedangkan yang tipis mengandung aktin. Page 46
JARINGAN OTOT Page 47
Otot Polos Page 48
Otot Lurik/Seran lintang Page 49
Otot Miocardoium Page 50
JARINGAN SARAF Page 51
Sel neuron JARINGAN SARAF 1. Bentuk serabut 2. Terdapat di seluruh tubuh (98% pada Susunan Saraf Pusat/SSP dan medulla spinalis). 3. Sel terpanjang. 4. Tidak dapat membelah (regenerasi) 5. Dapat pulih bila cedera Page 52
JARINGAN SARAF Fungsi sel neuron : 1. Menghimpun impuls dari lingkungan sekitar 2. Meneruskan impuls 3. Menafsirkan impuls 4. Merespon impuls 3 golongan neuron : 1. Neuron aferen/sensorik 2. Neuron eferen/motorik 3. Neuron intermediet/interneuron Page 53
JARINGAN SARAF Sel neuroglia (sel penyokong) 1. Sel berukuran kecil 2. Menghasilkan myelin 3. Dapat berproliferasi (memperbanyak diri) 4. Berfungsi : a. Sel penyokong neuron b. Menyatukan jaringan pada sumsum saraf pusat Page 54
SEL PUNCA/STEM CELL Ciri & Sifat : 1. Belum terdiferensiasi 2. Mampu berproliferasi 3. Dapat berdiferensiasi 4. Sifatnya pluripoten : mampu berdiferensiasi menjadi sel tubuh apapun yang berasal dari lapisan embrional 5. Sifatnya multipoten : mampu berdiferensiasi hanya menjadi beberapa jenis sel yang berada dalam satu golongan Page 55
Jenis Sel Punca 1. Sel punca embrionik : saat embrio 3 5 hari (saat blastosis), sifatnya pluripoten, daya proliferasi tinggi, resiko tumor 2. Sel punca dewasa : ada diantara sel-sel dewasa, belum terdiferensiasi/inaktif, sifatnya multipoten, daya diferensiasi rendah, jumlahnya lebih sedikit, sulit untuk diisoloasi. Page 56
Contoh Sel Punca Dewasa a. Sel punca hematopoietik (pembentukan darah) : menjadi macam-macam sel darah b. Sel punca neural : menjadi tiga jenis sel saraf utama (astrosit, oligodendrosit dan neuron) c. Sel punca jaringan kulit : menjadi keratinosit, sel epidermis kulit d. Sel punca mesenkimal : menjadi osteosit, kondrosit, adiposit, sel jaringan ikat e. Sel punca jantung : menjadi tiga jenis sel jantung utama(endotel, kardiomiosit dan sel otot polos) Page 57
Aplikasi Klinis Sel Punca Teknik transplantasi sel punca Contohnya pada untuk regenerasi sel pankreas penghasil insulin, tahapannya sebagai berikut : 1. Sel punca dikulturkan sampai jumlahnya cukup 2. Diinjeksikan ke dalam pembuluh darah/dideferensiasikan menajdi sel beta (β) pankreas 3. Ditransplantasikan ke dalam sel hati Page 58
SEL TUMOR Pembengkakan akibat pertumbuhan selsel abnormal yang tidak terkendali Malignant tumor (ganas) dan benign tumor (jinak) Tumor ganas disebut kanker Tumor jinak dapat berubah menjadi ganas (progesi) Page 59
SEL KANKER Adanya pembelahan sel tak terkendali Kemampuan sel menyerang sel lain, secara invasi (langsung pada sel bersebelahan) dan metastasis (migrasi ke tempat jauh) Mutasi DNA atau gen Page 60
Penyebab Tumor/Kanker 1. Genetik 2. Lingkungan 3. Zat aditif makanan 4. Virus : HPV, Virus Hepatitis B, HIV, dll 5. Infeksi : cacing Clonorchis sinensis (kanker pankreas & empedu) & Schistosoma sp (kanker kandung kemih), Bakteri Helicobacter pylori (kanker lambung) 6. Abnormal hormonal 7. Radikal bebas 8. Kejiwaan & emosional Page 61
Thank you ea/jaringan hewan-ppt/bio xi_mia/sept/2014 Page 62