JURNAL JEMEN SISTEM. Dosen : Disusun oleh : KELAS 2DB01 JURUSAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Garuda Indonesia didirikan pada tanggal 26 Januari 1949 dengan nama

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

GARUDA DIMILIKI PUBLIK By : Berton Manurung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Garuda Indonesia (SBU Cargo)

KOMPENSASI PESAWAT DELAY DI PT. GARUDA INDONESIA. Oleh. Sri Susanty Dosen PNS dpk pada Akademi Pariwisata Mataram

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencakup pelayanan pre-flight, in-flight, dan post-flight. Sehingga pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Maskapai Garuda 7,665,390 8,398,017 9,993,272 13,701,879 15,304,472

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum PT. Garuda Indonesia Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi persaingan yang ketat (Jurnas, 2013). Persaingan ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan penerbangan dari

BAB I PENDAHULUAN. Sarana penerbangan adalah salah satu sarana pengangkutan yang perlu

BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. sejarah PT Garuda Indonesia sebagai induk dari SBU Citilink. Sebagai national

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan domestik tetapi juga dengan maskapai penerbangan internasional.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha penerbangan harus pandai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian

BAB III INTI PENELITIAN. dan Negara. Dengan bertambahnya usia, pelayanan PT. Garuda Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada kondisi perkeonomian global sekarang ini, yang ditunjukan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia

BAB II KERJASAMA INDONESIA DAN ORGANISASI MASKAPAI PENERBANGAN INTERNASIONAL Latar Belakang Kerjasama Indonesia Dan Organisasi Maskapai

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan tuntutan perkembangan bagi Badan Usaha Milik Negara

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. seluruh kota besar di Indonesia dan juga kota-kota di luar negeri.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv INTISARI... v ABSTRACT

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ekonomi Indonesia (2013) menyebutkan bahwa krisis. ekonomi pada tahun 2008 yang terjadi di beberapa kawasan di dunia,

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

BAB III STRATEGI DAN KONSEP PERANCANGAN. Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18

BAB 1 PENDAHULUAN. Persoalan kualitas dalam dunia bisnis kini sepertinya sudah menjadi harga yang

Manajemen E-Business pada PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk.

mempengaruhi eksistensi maskapai penerbangan di Indonesia pada umumnya, karena setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tersebut tetap menjadi pilihan utama konsumen. sertifkasi ISO. Dengan adanya sertifikasi tersebut, perusahaan yang

BAB I. PENDAHULUAN. Keberhasilan fenomenal Southwest Airlines di Amerika Serikat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah keputusan niat beli ada beberapa perilaku yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia lebih memilih segala sesuatunya serba instan dan

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. Indonesia. Untuk mengetahui lebih lengkapnya tentang PT Garuda Indonesia Tbk dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ketersediaan maskapai penerbangan di

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RUTE PENERBANGAN INTERNASIONAL STUDI KASUS: PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK. LAPORAN AKHIR MAGANG

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran kehidupan. Transportasi menjadi bagian penting atas perkembangan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat dalam berbagai bidang, setiap

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan konsumen sehingga dapat mendatangkan profit bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. signifikan di Indonesia. Sejumlah maskapai penerbangan saling. berkompetitif untuk merebut pasar domesitik maupun internasional.

Wawan Riyanta 1) 1) Dosen Program Studi D4 Manajemen Transportasi Udara Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Nasution,2004:47) Parasuraman, et al . (dalam Purnama,2006: 19)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan global diproyeksikan tumbuh sebesar 3,5 % pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan jumlah pengguna sektor transportasi yang kian

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kita baru saja membenahi kondisi perekonomian yang cukup pelik,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan salah satu yang unik yang disebut Airline Low Cost Carrier (LCC)

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri penerbangan di Indonesia kian kompetitif seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. QuickTime and a TIFF (LZW) decompressor are needed to see this picture.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. 1. Pengembangan layanan yang dilakukan di dalam implementasi strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada tahun 2010, Indonesia yang memiliki populasi 237 juta jiwa

BAB 3 INTI PENELITIAN

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KUNJUNGAN KE GARUDA MAINTENANCE FACILITY (GMF) AEROASIA JAKARTA, 04 MARET 2016

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Strategi Bisnis (Business Strategy Analysis)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Indonesia (Persero) Tbk dengan menggunakan laporan keuangan tahun 2008 hingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Nilai Transaksi* Jml. Transaksi** Harga Terakhir Kapitalisasi Pasar***

Bab I. Pendahuluan UKDW. Usaha Milik Negara (BUMN) untuk go public. Salah satu perusahaan BUMN. yang melakukan go public adalah Garuda Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia mengalami peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diatasi. Masalah yang banyak terjadi didalam organisasi diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. The International Air Transport Association (IATA) (2012) merilis

BAB I PENDAHULUAN. industri penerbangan LCC (Low Cost Carrier) seperti airasia, lion air, tiger

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2009 meningkat sebesar 4,5

BAB I PENDAHULUAN. kebersamaan dengan seseorang. Yakni berbagi informasi, ide atau sikap.

Boks 2. Kesuksesan Sektor Jasa Angkutan Udara di Provinsi Jambi

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, persaingan dalam dunia bisnis jasa semakin ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang luas yang terdiri dari banyak pulau.

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Indonesia sedang mempertahankan kemerdekaannya. Penerbangan

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan total luas 1,9 juta km 2,

BAB IV PENUTUP. pembenahan mulai dari armada pesawat baru dan pelayanan. Berdasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Thousands of hands to perfect every single journey. Ribuan tangan untuk setiap perjalanan sempurna anda

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat sekarang ini menyebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. mengelola loyalitas menjadi tantangan berat bagi pemasar. Jika pada masa lalu

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN SERVICE OF EXELLENCE DI PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk. MENUJU WORLD CLASS AIRLINE

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu

Transkripsi:

JURNAL SISTEM INFORMASI MANAJ JEMEN 1 JURNAL PERUSAHAAN PT.GARUDAA INDONESIA (PERSERO). Tbk Dosen : Masimbangan Susannaa Herawati Disusun oleh : WAHYU EDI SANTOSO ( 39113197 ) uyhaw.ok@gmail.comm KELAS 2DB01 DIREKTORAT TEKNOLOGI INFORMATIKA JURUSAN D3 MANAJEMEN INFORMATIKA UNIVERSITASS GUNADARMAA

KATA PENGANTAR Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Jurnal yang berjudul Perusahaan PT. Garuda Indonesia (Persero). Tbk. Penulisan jurnal ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Sistem Informasi Manajemen 1 di Universitas Gunadarma. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Jakarta, Januari 2015 Penulis

DAFTAR ISI URAIAN HALAMAN Kata Pengantar... Daftar Isi... i ii Abstrak... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah B. Masalah dan Batasan Masalah C. Tujuan Penulisan D. Metode Penelitian BAB II ISI... 3 A. Definisi PT. Garuda Indonesia... 3 B. Visi - Misi PT. Garuda Indonesia... 4 C. Sejarah PT. Garuda Indonesia... 4 D. Jenis-Jenis Pesawat PT. Garuda Indonesia... 5 E. Macam-macam Logo PT. Garuda Indonesia... 6 F. Perkembangan PT. Garuda Indonesia... 7 BAB III PENUTUP... 9 A. Kesimpulan dan Saran... 9 DAFTAR PUSTAKA... 10

ABSTRAK Wahyu Edi Santoso, 3113197, JURNAL PERUSAHAAN PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO). Tbk Manajemen Informatika, Direktorat Program Diploma Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma, 2014 Kata Kunci : Garuda, Transportasi, Pesawat, Perusahaan, Jurnal (++Lampiran) Seiring dengan kemajuan transportasi yang ada di dunia dan juga transportasi yang selalu berkembang dari waktu ke waktu, muncul transportasi yang disebut Pesawat yaitu suatu transportasi yang berada di udara. Pesawat banyak digunakan sebagai transportasi yang diunggulkan oleh banyak perusahaan di dunia. Pada penulisan Jurnal ini akan dijelaskan contoh perusahaan penerbangan milik negara Republik Indonesia yaitu Garuda Indonesia. Garuda Indonesia merupakan perusahaan milik negara (BUMN) yang dikelola oleh negara. Daftar Pustaka (1994-2014)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah Garuda Indonesia sebagai bagian dari sejarah industri penerbangan komersial di Indonesia dimulai ketika bangsa yang muda ini berjuang untuk kemerdekaannya. Penerbangan komersial pertama dari Calcutta ke Rangoon dilakukan pada 26 Januari 1949, dengan pesawat Douglas DC-3 Dakota bernomor RI 001 yang bernama Indonesian Airways. Di tahun yang sama, pada 28 Desember 1949, pesawat DC-3 lain yang terdaftar sebagai PK-DPD dengan logo Garuda Indonesian Airways terbang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk menjemput Presiden Soekarno. Ini adalah penerbangan pertama yang dilakukan atas nama Garuda Indonesian Airways. B. Masalah dan Batasan Masalah Dalam penyampaian informasi yang ada, seringkali informasi yang didapatkan oleh masyarat umumnya hanya disajikan dalam bentuk teks serta gambar di koran, tabloid, dan poster sehingga masyarakat umum menerima informasi tanpa dapat melihat bentuk nyata dari Dunia penerbangan yang dikenalkan. Masalah dalam penulisan ini adalah bagaimana penjelasan perusahaan yang ada dapat memberikan penyampaian informasi yang disajikan menjadi lebih benar. C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menghasilkan informasi yang real dari perusahaan untuk masyarakat agar lebih mengenal. D. Metode Penulisan Dalam pembuatan aplikasi ini, penulis menggunakan metode studi pustaka yaitu dengan tahapan sebagai berikut : 1. Pencarian dan Pengumpulan data 1

Penulis melakukan pengumpulan data yang diperlukan mengenai materi perusahaan, melalui browsing, buku serta mencari data yang berkaitan dengan aplikasi yang penulis buat. 2. Perancangan aplikasi Penulis melakukan perancangan tampilan aplikasi yaitu dengan membuat rancangan halaman, materi dan profil. 2

BAB II ISI A. Definisi PT. Garuda Indonesia Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang dan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda). Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang keselamatan dan keamanan. Untuk meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru yang disebut "Garuda Indonesia Experience". Layanan baru ini menawarkan konsep yang mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek. Untuk mendukung layanan ini, semua armada baru dilengkapi dengan interior paling mutakhir, yang dilengkapi LCD TV layar sentuh individual di seluruh Business Class dan Economy Class. Selain itu, penumpang juga dimanjakan dengan Audio and Video on Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan yang menawarkan berbagai pilihan film atau lagu, sesuai pilihan masing-masing penumpang. Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia sebagai bukti dari keunggulannya. Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai Four Star Airline dan sebagai The World's Most Best Improved Airline. Selanjutnya pada Juli 2012, Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai World's Best Regional Airline dan Maskapai Regional Terbaik di Dunia. Sebuah lembaga konsultasi penerbangan bernama Centre for Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di Sydney, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai "Maskapai yang Paling Mengubah Haluan Tahun Ini", pada tahun 2010. Sedangkan Roy Morgan, lembaga peneliti independen di Australia, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai The Best International Airline pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012. Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah haluannya, sehingga terhindar dari kegagalan di masa krisis dan meraih kesuksesan pada era 2006 hingga 2010. Setelah melalui masa-masa sulit, kini Garuda Indonesia melanjutkan kesuksesan dengan menjalankan program 5 tahun ekspansi secara agresif. Program ini dikenal dengan nama Quantum Leap. Program ini diharapkan akan membawa perusahaan menjadi lebih besar lagi, dengan jaringan yang lebih luas dan diiringi dengan kualitas pelayanan yang semakin baik. 3

Saat ini Garuda Indonesia memiliki tiga hub di Indonesia. Pertama adalah hub bisnis yang berada di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Kedua adalah hub di daerah pariwisata yang berada di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Kemudian untuk meningkatkan frekuensi penerbangan ke bagian timur Indonesia, Garuda Indonesia juga memiliki hub di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Terlepas dari bisnis utamanya sebagai maskapai penerbangan, Garuda Indonesia juga memiliki unit bisnis (Strategic Business Unit/SBU) dan anak perusahaan. Unit bisnis Garuda Indonesia adalah Garuda Cargo dan Garuda Medical Center. Sedangkan anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Citilink Indonesia, yaitu maskapai tarif rendah (Low Cost Carrier), PT Aerowisata (hotel, transportasi darat, agen perjalanan dan katering), PT Abacus Distribution System Indonesia (penyedia layanan sistem pemesanan tiket), PT Aero System Indonesia/Asyst (penyedia layanan teknologi informasi untuk industri pariwisawata dan transportasi) dan PT Garuda Maintenance Facility (GMF AeroAsia), yaitu perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat, perbaikan, dan overhaul. Pada bulan Februari 2011, Garuda Indonesia telah menjadi Perusahaan Publik dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. B. Visi Misi PT. Garuda Indonesia Visi Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia. Misi Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional. C. Sejarah PT. Garuda Indonesia Nama Garuda diberikan oleh Presiden Soekarno di mana nama tersebut diambil dari sajak Belanda yang ditulis oleh penyair terkenal pada masa itu, Noto Soeroto; "Ik ben Garuda, Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog bovine uw einladen", yang artinya, Saya Garuda, burung Vishnu yang melebarkan sayapnya tinggi di atas kepulauan Anda. 4

D. Jenis-Jenis Pesawat PT. Garuda Indonesia Berawal dari penerbangan perdana di tahun 1949, Garuda Indonesia, yang sebelumnya bernama Garuda Indonesian Airways, mulai mengembangkan armadanya. Garuda Indonesia pada saat itu mengoperasikan satu pesawat Douglas DC-3 Dakota dan PBY Catalina. Berikutnya, Garuda Indonesia mengoperasikan armada DH Heron and Convair 340. Pada tahun 1956, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia melayani jamaah haji Indonesia ke tanah suci Mekkah di Saudi Arabia, dengan menggunakan armada Convair 340. Periode 1960-an adalah masa dimana Garuda Indonesia tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1961, armada Lockheed Electra didatangkan ke Bandara Kemayoran, Jakarta. Lima tahun kemudian, Garuda Indonesia memperkuat armadanya dengan jet empat mesin, yaitu Douglas DC-8. Di samping itu, armada lain seperti DC-3/C-47 Dakota, Convair 340, Convair 440, Lockheed Electra, Convair 990A, Fokker F-27 and DC-8 juga melengkapi kekuatan maskapai Garuda Indonesia. Kemudian pada tahun 1976, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat berbadan lebar Douglas DC-10, yang terdaftar sebagai PK- GIA. Satu tahun kemudian Garuda Indonesia tidak lagi menggunakan pesawat turboprop engine Fokker F-27. Hal ini membuat Garuda Indonesia sebagai satusatunya maskapai yang hanya mengoperasikan pesawat jet, yaitu dengan armada DC- 10, DC-9, DC-8 dan F-28. Perkembangan armada yang terus melesat pada tahun 1980, membuat Garuda Indonesia mendatangkan pesawat berbadan lebar Boeing 747-200. Dua tahun kemudian, maskapai membeli pesawat berbadan lebar lainnya, yaitu Airbus A300B4 FFCC (Forward Facing Crew Cockpit). Pesawat dengan kokpit yang berisi dua orang ini adalah ide dari Wiweko Soepono, mantan Presiden Direktur Garuda Indonesia. Pada tahun 1984, barisan armada Garuda Indonesia secara lengkap adalah Boeing 747-200, DC-10, Airbus A300B4, DC-9 and F-28. Dengan 36 unit pesawat F-28, pada saat itu Garuda Indonesia adalah operator F-28 terbesar di dunia. Pada tahun 1994, Garuda Indonesia memperkuat armadanya dengan pesawat berbadan paling lebar pada era 90-an, yaitu Boeing 747-400. Sebagai tambahan, barisan armada Garuda Indonesia juga dilengkapi dengan Boeing 737 seri 300, 400 dan 500. Selanjutnya pada tahun 2009, Garuda Indonesia menambah armada berteknologi tinggi, dengan memperkenalkan Airbus A330-300 dan Boeing 737-800 Next Generation. Kedua jenis pesawat ini dilengkapi dengan perangkat in-flight entertainment, Audio and Video on Demand (AVOD), di setiap tempat duduknya. Perangkat ini memungkinkan penumpang untuk memilih sendiri berbagai macam hiburan seperti film, program televisi, video musik dan permainan. Sebagai tambahan, tenpat duduk Business Class Garuda Indonesia Airbus A330 juga dapat sepenuhnya berbaring hingga 180 derajat (flat bed seat). 5

Kini pada tahun 2012, Garuda Indonesia kembali menyambut armada baru Bombardier CRJ1000 NextGen. E. Macam-Macam Logo PT. Garuda Indonesia 1949-1969 : Garuda Klasik Garuda Indonesia berdiri ketika Indonesia sedang berada di masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, ketika itu Garuda Indonesia menggunakan logo Garuda klasik sebagai simbol identitas. Sisi atas pesawat berwarna putih, dengan warna merah sepanjang jendela, hal ini melambangkan bendera nasional Indonesia yang berwarna Merah Putih. Pada tahun awal berdirinya, Garuda Indonesia memiliki armada DC-3 propeller plane, jet-engine Convair dan DC-8. 1969-1985 : Logo Oranye Memasuki tahun 1970-an, Garuda Indonesia mengalami modernisasi. Logo diperbaharui dengan tulisan Garuda dan garis berwarna oranye. Pada periode ini Garuda Indonesia semakin banyak melayani masyarakat di berbagai kota di Indonesia. Logo disematkan baik di pesawat kecil seperti Fokker 27 dan DC-9, juga pada pesawat berbadan lebar seperti DC-10, Boeing 747-200 dan Airbus A300B4. Logo ini segera menjadi akrab dengan identitas baru Garuda Indonesia dan dikenal hingga ke berbagai penjuru dunia. 1985-2009 : Logo Burung Modern Untuk mengantisipasi era persaingan terbuka dari industri penerbangan nasional dan dunia, Garuda kembali mengubah logonya pada tahun 1985. Kali ini Logo Garuda Indonesia menggambarkan burung modern yang dilengkapi dengan tulisan Garuda Indonesia. Warna dominan pada logo ini adalah biru dan hijau, yang diambil dari warna alam Indonesia. Pada era ini, armada Garuda Indonesia diperkuat dengan kedatangan Boeing 737, Boeing 747-400 dan Airbus 330-300. 6

2009-Sekarang : Logo Sayap Alam Memasuki fase pertumbuhan yang berkesinambungan dan strategi lompatan besar, pada tahun 2009 Garuda Indonesia memperbaharui identitas perusahaan agar menjadi lebih modern dan segar. Hal ini diwujudkan dengan logo Sayap Alam yang disematkan pada bagian ekor armadanya. Program ini juga dilengkapi dengan moderninasasi armada, yaitu dengan mendatangkan pesawat baru Boeing 737-800NG, Airbus A330-200, dan Bombardier CRJ1000 NextGen. Kini Garuda Indonesia memperkenalkan konsep layanan baru yaitu "Garuda Indonesia Experience". Dalam konsep baru ini, Garuda Indonesia menggabungkan keramahan dan suasana khas Indonesia, yang berakar pada budaya bangsa. F. Perkembangan PT. Garuda Indonesia Sejarah Garuda Indonesia sebagai bagian dari sejarah industri penerbangan komersial di Indonesia dimulai ketika bangsa yang muda ini berjuang untuk kemerdekaannya. Penerbangan komersial pertama dari Calcutta ke Rangoon dilakukan pada 26 Januari 1949, dengan pesawat Douglas DC-3 Dakota bernomor RI 001 yang bernama Indonesian Airways. Di tahun yang sama, pada 28 Desember 1949, pesawat DC-3 lain yang terdaftar sebagai PK-DPD dengan logo Garuda Indonesian Airways terbang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk menjemput Presiden Soekarno. Ini adalah penerbangan pertama yang dilakukan atas nama Garuda Indonesian Airways. Setahun kemudian, pada 1950, Garuda Indonesia resmi terdaftar sebagai Perusahaan Negara. Pada periode tersebut, perusahaan ini mengoperasikan armada yang terdiri dari 38 pesawat, termasuk 22 DC-3, 8 Catalina flying boat, dan 8 Convair 240. Armada ini terus bertambah, dan Garuda Indonesia melakukan penerbangan pertamanya ke Mekkah ketika membawa jemaah haji Indonesia pada 1956. Rute penerbangan oleh Garuda Indonesia ke negara-negara Eropa dimulai pada 1965 dengan Amsterdam sebagai tujuan akhirnya. Selama tahun 80-an, Garuda Indonesia melakukan restrukturisasi berskala besar untuk operasi dan armadanya. Pada masa inilah perusahaan ini mulai mengembangkan program pelatihan yang komprehensif untuk staf serta awak kabinnya, sekaligus mendirikan fasilitas pelatihan di Jakarta Barat yang dinamai Garuda Indonesia Training Center. Perusahaan ini juga membangun sebuah Pusat Pemeliharaan Pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Di awal era 90-an, Garuda Indonesia mengembangkan strategi jangka panjang yang diaplikasikan hingga tahun 2000. Perusahaan ini terus mengembangkan 7

armadanya dan Garuda Indonesia pun masuk dalam jajaran 30 maskapai terbesar di dunia. Di samping inisiatif di pengembangan bisnis, tim manajemen baru mengelola perusahaan ini pada awal 2005, dan rencana-rencana baru diformulasikan untuk masa depan Garuda Indonesia. Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan evaluasi ulang yang komprehensif dan restrukturisasi keseluruhan di perusahaan ini. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi operasional, mendapatkan stabilitias keuangan yang melibatkan usaha-usaha di restrukturisasi utang termasuk kewajiban penyewaan (leasing liabilities) dari European Export Credit Agency (ECA), peningkatan kesadaran di antara karyawan tentang pentingnya pelayanan bagi para penumpang, dan, yang paling penting, menghidupkan kembali dan merevitalisasi semangat Garuda Indonesia. Kesuksesan program restrukturisasi utang dalam perusahaan ini membuka jalan bagi Garuda Indonesia untuk menawarkan sahamnya ke publik (go public) pada 2011. 8

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulannya adalah untuk menghasilkan informasi menggunakan teknologi, sehingga informasi ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat luas. B. Saran Sarannya adalah agar masyarakat lebih mencintasi perusahaan dalam dengan memakai maskapai dalam negeri lebih maju. 9

DAFTAR PUSTAKA [1] http://www.garuda-indonesia.com/ 10