MODUL KE 3 ORGANISASI PRODUKSI

dokumen-dokumen yang mirip
Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

Produksi Media PR Audio-Visual

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

Modul ke: Divisi Produksi. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

Program Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

Harwanto dan M. Arif, penulis mendapatkan penjelasan mengenai peran editor dalam. proses produksi Redaksi Pagi. Hasilnya adalah sebagai berikut:

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Penulisan Naskah Berita Televisi

Dasar- dasar Jurnalistik TV

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian secara mendalam mengenai

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

MENGENAI RUNNING TEXT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) PRODUKSI BERITA TELEVISI 1 Kamaruddin Hasan 2

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

Pertemuan 5 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mempersiap kan pekerjaan pengoperasian peralatan elektronik video

Kajian Produksi Program Dokumenter Merajut Asa Trans7 Episode Olahan Teh Hijau Dari Jawa Barat

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke

RUNNING TEXT Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd, M.Sn

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB III STASIUN TELEVISI

Mata Kuliah : Pengetahuan Pertelevisian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. stream video. Character Generator merupakan alat modern berbasis komputer yang. mampu menmghasilkan sebuah teks dan grafik.

TATA ARTISTIK RISTIA KADIASTI

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA USTADZ GAWAT DARURAT DAN CAHAYA IMAN DI PRODUCTION HOUSE UIN SUNAN KALIJAGA

BAB I PENDAHULUAN. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

HASIL PENGAMATAN KE STASIUN ISI TV

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. untuk menjalani magang di salah satu stasiun televisi nasional yaitu PT Indosiar

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii

Di sebuah produksi program acara terdapat kerabat kerja artistik produksi yang m engepalai para tukang yang bekerja dalam produksi set, yaitu...

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

Kecepatan kamera dalam menangkap gambar yaitu terdapat pada... A. speed B. lensa C. view finder D. light meter E. aparture ANSWER: A

BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. informasi yang uptodate, dan menyebarkan kepada khalayak umum. Dalam

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

Operasional Stasiun Penyiaran

BAB III. GAMBARAN UMUM RUMAH PRODUKSI dan PERLAKUAN PPN ATAS PENYERAHAN PRODUK RUMAH PRODUKSI

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari

BAB III TEKNIK PRODUKSI

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1

TV PRODUCTION (Practical Approach)

Sekilas Tentang Pembuatan Film 3

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI (AWAL) PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB II PROFILE PERUSAHAAN. Timur. Atau J berarti Jawa Pos. Karena nama perusahaan ini adalah PT. Jawa

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Jurnalistik Televisi. Materi Kuliah. Oleh: I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. Materi Disampakan pada Perkuliahan hari Kamis 10 Oktober 2013.

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

MATERI POKOK PEMBELAJARAN VIDEOGRAFI I

TEKNOLOGI BROADCASTING TV

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TRANSKRIP WAWANCARA. 5. Apa tujuan diadaknnya Bincang Edukasi?

KUNJUNGAN STUDI KE ISI TV

BAB I PENDAHULUAN. Sampurasun Wargi Jabar merupakan salah satu program talk show yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

CAHAYA HATI merupakan program acara Religi yang menyajikan program-program

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).

Penulisan Naskah Berita Televisi

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya Tabel 2.1 Perbandingan dengan Program Sebelumnya. No Judul Program Isi Program

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

STUDIO PRODUKSI TELEVISI PROGRAM CONTINUITY

BAB IV PENUTUP. kualitatif dengan melakukan penyajian data dan analisis data, penulis

Transkripsi:

MODUL KE 3 ORGANISASI PRODUKSI TAHAPAN PROSES PRODUKSI TV Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) kegiatan praproduksi antara lain; 1.1 Menemukan Ide/gagasan 1.2 Membuat Treatment 1.3 Membuat Proposal 1.4 Riset mengembangkan Ide 1.5 Menemukan Main Character 1.6 Membuat Outline 1.7 Membuat Structure (Sequence/Scene) 1.8 Membuat Script 1.9 Membuat Story Board 1.10 Shooting Schedule 1.11 Membuat Daftar Pertanyaan 1.12 Casting/Talent/Floor Plan 1.13 Menghitung Biaya Produksi 1.14 Program Meeting 1.17 Mengecek Peralatan/Perlengkapan TAHAPAN PROSES PRODUKSI TV 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) kegiatan produksi antara lain; 2.1 Rehearsal Studio 2.2 Rehearsal Kru 2.3 Live/Recording/Shooting TAHAPAN PROSES PRODUKSI TV 3. Pasca Produksi (penyuntingan program) kegiatan produksi antara lain; 3.1 Capture 3.2 Logging 3.3 Editing (off line/on line) 3.4 Pengisian Suara (dubbing/manipulating) 3.5 Sub Title/title 3.5 Ilustrasi Musik 1

3.6 Efek 3.7 Mixing 3.8 Evaluasi Proses Produksi Televisi Tahapan Produksi Televisi dalam arti yang luas dengan tujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya adalah meliputi aspek pemasaran, yaitu; segmentasi (struktur audien), target (seleksi/menjangkau), positioning (pencitraan produk pada otak audien), diferensiasi (fokus kekuatan pada suatu program), parameter rating, share dan strategi penetapan tarif (ratecard). Untuk membuat acara (program) televisi, hal pertama yang harus dilakukan adalah penggalian ide atau gagasan kreatif dengan merancang konsep program. Tentunya ide-ide yang akan dilahirkan juga harus mempertimbangkan berbagai hal. A. Batasan dalam merancang program (Design Program) Hukum Program harus dibuat seorsinil mungkin untuk menghindari pelanggaran hal cipta dan mentaati undang undang yang berlaku di Indonesia. Kultur Televisi sebagai media yang mempunyai pengaruh sosiologis yang kuat, tentunya acaraacara yang dihasilkan juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap pembentukan nilai-nilai positif dimasyarakat. Para pembuat program pun juga harus menghormati nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia juga menghindari hal yang dapat menyinggung SARA. Pasar (Market) Program yang dibuat untuk tujuan bisnis, para pembuat program harus mengenal pasar yang dituju. Kita tidak dapat membuat acara yang bagus menurut sudut pandang subjektif kita sendiri. Kita juga harus melihat dari sudut pandang calon pemirsa yang akan kita bidik. Untuk membidik calon pemirsa, para pembuat acara televisi biasanya melakukan pengamatan sendiri atau mempelajari data-data yang dibuat oleh AGB Nielsen Media Research, mengenai calon pemirsa yang dituju untuk kemudian menseleksi pasar potensialnya. Penseleksian pasar potensial dilakukan dengan penggolongan berdasarakan jenis kelamin, umur, status sosial, ekonomi, gaya hidup dan sebagainya. Trend Persaingan program televisi akan memunculkan trend format program, trend content cerita dan trend pengisi acara serta orang-orang yang berada dibalik layar produksi televisi. Setiap 2

manajemen stasiun televisi, produser, sutradara, hingga pengisi acara akan fokus untuk menciptakan trend atau mengikuti trend yang sedang digandrungi pemirsa televisi. Tahapan dekade perubahan trend sangat tergantung pada kehidupan sosial masyarakat yang dinamis. Pada saat buku ini ditulis misalnya trend berita televisi mengacu pada jurnalisme perasaan berbasis teknologi convergence, trend program dengan rating tinggi adalah reality show dan sinetron dengan content cerita keberhasilan orang biasa yang secara mengecutkan menjadi populer karena sesuatu yang semula disepelekan seketika disanjung masyarakat. Budget Jika untuk tujuan profit, besarnya anggaran yang diperlukan untuk mewujudkan suatu ide program harus sebanding dengan kekuatan program tersebut agar berkualitas dan mendapatkan rating yang tinggi. Teknis Sebuah ide kreatif juga harus mempertimbangkan apakah ide tersebut mungkin untuk dieksekusi dengan peralatan, sumber daya manusia dan waktu yang tersedia. Idealnya seorang pembuat program haruslah mengerti hal teknis karena nantinya dia harus memperkirakan peralatan apa saja yang benar-benar dibutuhkan, berapa jumlah kru yang akan diturunkan dan membutuhkan waktu berapa lama hingga menyusun anggaran dengan data tersebut. Seorang perancang program yang tidak mengerti teknis, nantinya akan membuat perencanaan yang buruk sehingga terjadi kesalah pahaman dengan para eksekutor, intinya yang harus paling mengenal program tersebut dan bisa memberikan gambaran sejelasjelasnya bagaimana program tersebut akan dieksekusi adalah pembuat konsep program itu sendiri. Semakin jelas dan lengkap dalam memberikan gambaran dan uraian teknis, semakin kecil tingkat kesalahan dalam pengeksekusiannya. Bentuk desain program dapat bervariasi berdasarkan kebutuhan dan pengalaman dari perancang yang mendesain serta pihak yang berkepentingan. Adapun kerangka desain program bisa terdiri dari beberapa bagian berikut ini; Dasar Pemikiran (Latar belakang program) Tujuan dan Manfaat Program (Dampak terhadap pemirsa) Segmentasi Program (Sinopsis, informasi, dan penjelasan content per segmen) Deskripsi Program (Data detail program) Rundown Program (Segmen per segmen, content per item, durasi per item, grafis, paket materi/set, deskripsi content dan total durasi) 3

Floor Plan Studio/panggung (Set design) B. Proses Kreatif Membuat Proposal Program Televisi Proposal merupakan hal yang sangat penting karena proposal mempunyai pengaruh besar untuk disetujui atau tidaknya sebuah konsep untuk dilaksanakan. Selain itu proposal juga nantinya akan dijadikan bahan presentasi bagi pihak marketing di stasiun televisi untuk mendapatkan sponsor. Proposal harus dibuat semenarik mungkin dan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai konsep program tersebut. Selain itu proposal juga sebaiknya menampilkan keunggulan program tersebut dan dapat memberi keuntungan baik untuk sponsor/advertiser maupun pemirsanya. Untuk menyusun anggaran sebuah program televisi, sebelumnya kita harus mengetahui peralatan apa saja yang akan digunakan, berapa unit, lama pemakaian, di dalam kota atau luar kota, hingga perlengkapan pendukung lainnya seperti solar jika menggunakan generator listrik, tape, lampu dan batere cadangan dan sebagainya. Kemudian apakah peralatannya telah tersedia atau harus menggunakan jasa rental. Selain peralatan dan perlengkapan kita juga harus menghitung jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan, seperti crew, talent, helper, security dan sebagainya, terutama jika menggunakan tenaga outsource. Hal lain yang tidak berkaitan secara langsung dengan produksi, kita juga harus memperhatikan biaya-biaya seperti perizinan, keamanan, saluran komunikasi, hal-hal administratif dan sebagainya. Sebaiknya budget disesuaikan dengan kemampuan program itu sendiri dalam memperoleh keuntungan, kecuali jika program tersebut memang bukan untuk tujuan memperoleh profit. Membuat Rundown Rundown merupakan susunan detail program per-segmen yang dibagikan kepada setiap pendukung acara yang memerlukannya, seperti; pengarah acara (program director), pengengoperasi switcher, penata suara (audioman), pengengoperasi VTR, pengambil gambar (cameraman), penata aksara (CG operator), penata cahaya (lightingman) dan sebagainya agar program dapat berjalan sesuai dengan konsep acara dan perkiraan waktu (durasi) yang telah direncanakan. Walaupun demikian, rundown dapat sewaktu-waktu berubah saat pelaksanaan, terutama untuk program yang ditayangkan langsung (Live). Jika terjadi perubahan karena ada sesuatu dilapangan yang sangat menarik dan perlu dilakukan keputusan dalam waktu singkat agar program semakin bagus, bukan karena konsep yang tidak matang. 4

Bentuk rundown setiap program sangat bervariasi sesuai dengan kompleksitas produksi program televisi, jumlah kru produksi dan pengisi acara serta format program tersebut. Tujuan terpenting dari tersedianya rundown program adalah terciptanya team work yang solid demi kelancaran produksi televisi. C. Jenis Produksi 1. Produksi Lapangan ENG (Electronic News Gathering) Produksi Berita Elektronik Proses rekaman video jenis berita dengan menggunakan peralatan yang mudah dibawa (portable) misalnya kamera VCR portable dan 1 mikrofon, dengan crew seorang juru kamera disertai seorang sutradara yang sekaligus merangkap sebagai reporter. EFP (Electronic Field Production) Produksi Lapangan Elektronik Sama dengan ENG, hanya jenis program yang diproduksi adalah dokumenter, sinetron (film style). MCR (Multi Camera Remote) Produksi Lapangan dengan mempergunakan kamera lebih dari 1, dengan switcher, beberapa monitor, sound audio sistem. Produksi yang direkam adalah sinetron, musik, olah raga, event,`dsb. 2. Produksi Studio Live Program disiarkan secara langsung, tahap produksi merupakan tahap akhir dalam proses. Kebanyakan program-program berita, olah raga, upacara kenegaraan disiarkan secara langsung. Video Taping (direkam dalam pita video) Live on Tape Produksi berlangsung terus tanpa terhenti, sampai akhir program. Seperti format live, namun sebelum ditayangkan dilakukan editing hanya dalam hal-hal khusus (insert editing). Program direkam per bagian (segment). Dan program ditayangkan segera pada lain waktu. D. Sumber Daya Manusia (SDM) Produksi 1. SDM Saat Pelaksanaaan Pra Produksi Producer Producer merupakan pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab atas semua aktivitas pembuatan program. Untuk kebutuhan tertentu, terdapat sebuah komputer dengan system on line seperti New Q Pro yang terhubung langsung dengan di tele prompter sehingga producer atau scripwritter dapat melakukan perubahan atau penambahan 5

script yang muncul yang akan dibacakan oleh anchor. Sistem tersebut juga secara online dapat menghitung durasi per materi sehingga produser dapat informasi yang akurat saat membatalkan (drop) atau menambah materi didalam segmen agar sesuai dengan durasi dan kebutuhan. Team Kreatif Bertugas untuk mencari ide-ide kreatif dalam pengeksekusian program. Scripwriter Bertugas untuk menulis narasi yang diperlukan, Script Writter berbeda dengan reporter. Umumnya Script Writter digunakan lebih untuk tulisan yang mentitik beratkan pada kemahiran dalam permainan kata. Reporter Bertugas untuk mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut bisa diperoleh langsung dari wawancara langsung dengan narasumber, investigasi atau dari berbagai sumber lain. Reporter bisa menyampaikan informasi langsung kepada pemirsa atau menulisnya untuk dibacakan oleh presenter atau sebagai bahan untuk voice over. Production Asistant Bertugas untuk membantu segala kegiatan produksi mulai darri perencanaan hingga post produksi. SDM Saat Pelaksanaaan Produksi Producer Program director Master Control 6 Room Studio Technical Support

Master Control Room (MCR) Crew Program Director/Sutradara Televisi (PD) Dibawah producer program, terdapat program director (PD) yang bertanggung jawab terhadap teknis pelaksanaan dan melakukan pemilihan gambar dan suara sesuai rundown. PD seperti layaknya video editor yang dituntut mengerti tentang komposisi gambar, kontiunitas dan sebagainya, hanya saja semua proses dilakukan melalui master control, sehingga PD dapat mengarahkan secara langsung pergerakan kamera, talent, audio,mengkoreksi lighting, make up, wardrobe, property dan sebagainya. Berbeda dengan video editor yang harus menyusun gambar lewat materi yang sudah terekam. Dibeberapa stasiun TV, PD juga mengoperasikan switcher agar keputusan pemilihan gambar dan pengeksekusian melalui switcher tidak mengalami keterlambatan. Pengoperasi Switcher (Switcherman) Switcherman bertanggungjawab untuk mengoperasikan mesin switcher. Switcher merupakan alat untuk memilih satu gambar dari berbagai macam source untuk disiarkan atau direkam. Switcher memiliki fitur yang beraneka ragam tergantung produsennya, diantaranya mampu berperan seperti layaknya software editing, seperti melakukan chroma key, super impose dan sebagainya. 7

Penata Aksara /Character Generic (CG) Penata aksara bertugas untuk menampilkan teks berupa informasi seperti nama presenter, narasumber dan informasi lainnya. Biasanya teks tersebut muncul dengan latar belakang grafis yang sebelumnya telah dibuat oleh desainer grafis. Penata Suara (Audioman) Penata Suara bertugas untuk memilih sumber suara yang akan dimunculkan. Suara (audio) tersebut berasal dari berbagaimacam sumber, seperti : microphone di studio yang digunakan talent, peralatan musik, VTR, music player hingga audio yang disimpan didalam komputer. Pengoperasi VTR (VTRman) Petugas yang mengoperasikan VTR (Video tape Recorder) selama proses pembuatan acara televisi. Pengoperasi VTR bertugas untuk memutar kaset video sesuai rundown dan melakukan perekaman. Pengoperasi Virtual Set Pengoperasi virtual set bertugas memunculkan latar belakang virtual yang sebelumnya telah dibuat oleh virtual set designer dan mengatur posisinya agar sesuai dengan blocking kamera Arahan Program Director terhadap Juru Kamera Gerakan kamera Pan Left/Right (Juru kamera mengerakkan kamera ke arah kiri dan kanan secara horisontal, bila gerakan Panning dilakukan beberapa saat diarahkan ke beberapa objek bisa disebut Panoramic Shot). Arahan Program Director terhadap Petugas Audio Stand by Gram atau Stand by Tape/Reel (Penata audio siap mengoperasikan piringan hitam, tape atau open reel tape). Go Grams/Tape (Arahan untuk mulai memainkan piringan hitam atau tape). Fade Outsound (Arahan untuk menghentikamn aspek audio). Talk Back (Program Director merekam tombol tertentu agar dapat berbicara langsung dengan kerabat kerja yang ada di dalam studio). Arahan Program Director terhadap VTR man Stand by VTR (Operator VTR siap mengoperasikan VTR untuk merekam atau men- Play Back Tape). VTR Stard Recording ( Arahan untuk mulai merekam). VTR Play Back Tape (Operator VTR mulai men-play Back Tape yang sudah disiapkan sebelumnya). 8

CUT VTR (Arahan Program Director ke operator VTR untuk menghentikan rekaman dari studio). Arahan Program Director terhadap Vision Mixer Coming to One (Arahan Program Director kepada juru kamera satu agar bersiapsiap mengambil gambar, artinya objek akan segera direkam atau ditayangkan). Cut to One atau Take One (Tekan tombol kamera satu agar hasil liputan kamera satu direkam atau ditayangkan). Mix to One/Disolve to Two (Gambar yang sedang ditayangkan -liputan kamera satu- dicampur dengan kamera hasil liputan kamera dua secara halus, visual pertama menghilang secara pelan-pelan bersamaan dengan munculnya visual kedua). Super impose/disingkat Supers (Perpaduan antara dua gambar atau lebih ke dalam satu bingkai, penempatan gambar baru diatas gambar yang sedang direkam atau ditayangkan tapi gambar yang lama tidak hilang). Wipe (Perintah untuk menghapus gambar dilayar dengan cara menumpukkan gambar baru diatas gambar yang sedang direkam atau ditayangkan). Inlay (Perintah untuk menampilkan dua gambar salah satu gambar hanya tampak sebagian dilayar). Fade to Black/Fade Sound and Vision (Arahan untuk menghentikan tampilan gambar dan suara diakhir suatu program secara perlahan-lahan). Wardrobe Bertugas untuk menyediakan kebutuhan pakaian dan aksesoris sesuai dengan tema program serta bertanggungjawab atas pemilihan kostum yang akan dipergunakan untuk produksi televisi. 9