BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. untuk menjalani magang di salah satu stasiun televisi nasional yaitu PT Indosiar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. untuk menjalani magang di salah satu stasiun televisi nasional yaitu PT Indosiar"

Transkripsi

1 BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Kegiatan Kuliah Kerja Media Pada pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) penulis mendapat kesempatan untuk menjalani magang di salah satu stasiun televisi nasional yaitu PT Indosiar Visual Mandiri (Indosiar). Penulis melaksanakan magang selama dua bulan, terhitung mulai tanggal 9 Februari 2015 hingga 7 April Selama menjalani kegiatan magang penulis bergabung pada divisi produksi untuk membantu Production Assistant dalam produksi program kuis New Famili 100. New Famili 100 ini dimainkan oleh dua tim yang terdiri dari 5 orang dan mereka akan saling membantu untuk menjawab sesuai dengan jawaban yang muncul dari hasil survey. Acara ini teridiri dari 5 segmen, diamana segmen ke-1 dan ke-2 adalah babak nilai tunggal dan segmen ke-3 dan ke-4 adalah babak nilai ganda. Nilai tunggal adalah pertanyaan yang poinnya hanya dikalikan satu kali dan nilai ganda dikalikan dua kali. Tim yang memiliki skor tertinggi pada akhir game ke-4 akan maju ke babak bonus yaitu pada segmen ke-5. Dibawakan oleh pembawa acara yang sangat fenomenal seorang pelawak yang kocak dan lucu yaitu Tukul Arwana. Dengan gaya khasnya yang ndeso serta jargon-jargon lucu yang dibuatnya sendiri semakin membuat acara ini lebih hidup dan mengibur. Salah satu jargon yang sering 31

2 32 diucapkan oleh Tukul Arwana di acara New Famili 100 yaitu Pertinyiinyi idilih dan srriing werr ewerr jargon itu selalu diucapkan sesaat sebelum memberikan pertanyaan kepada peserta yang bertanding. Disini penulis terlibat dalam proses produksi untuk membantu Production Assistant dalam melaksanakan tugas mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi. Berikut beberapa rangkaian kegiatan magang yang telah dilaksanakan penulis selama dua bulan di Indosiar terhitung mulai tanggal 9 Februari 2015 hingga 7 April Tugas yang telah dilaksanakan diantarana : 1. Minggu Pertama, 9 Februari s/d tanggal 13 Februari 2015 Pada minggu pertama, penulis diperkenalkan terlebih dahulu dengan divisidivisi yang berada pada instansi bagian produksi televisi, khususnya di acara New Famili 100, kemudian penulis ditunjukan ruangan-ruangan yang biasa digunakan untuk meeting dan ruangan editing atau biasa disebut Post Pro. Setelah itu penulis ditempatkan ke dalam divisi produksi, sebagai PA (Production Assitant). Setelah perkenalan, penulis diberikan jadwal shooting dan penjelasan tentang tugas-tugas seoarang PA. Shooting New Famili 100 dilaksanakn sebanyak 3 hari dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa, Rabu, dan Kamis, dimana perharinya dilakukan dua kali taping atau dua episode sekaligus, dimulai dari pukul WIB hingga WIB. Sedangkan proses editing sendiri dilakukan setiap hari. Penulis mengamati dan

3 33 menemani editor saat melaksanakan proses editing New Famili 100 dengan menggunakan software Final Cut Pro. Penulis diajarkan bagaimana cara untuk request kaset BetaCam untuk keperluan tayang di ruang Library dengan cara menginput atau ouput data terlebih dahulu pada komputer yang tersedia di ruang Library. Kaset BetaCam ini nantinya digunakan untuk media penyimpanan video yang telah selesai di edit atau biasa disebut dengan print video. Print video ini adalah pemindahan file video dari komputer kedalam kaset menggunakan alat yang bernama VTR (Video Tape Recorder) Kesulitan yang penulis alami saat menjalani magang di minggu pertama ini adalah, seringkali komputer yang digunakan untuk input data di library mengalami error sehingga proses input data menjadi sangat lama. Dan kadang juga penulis masih salah saat memasukkan kode kaset sehingga kaset. Kemajuan yang didapatkan penulis adalah dapat merequest kaset di Library dan mengetahui kebutuhan apa saja yang digunakan pada proses editing atau post pro. 2. Minggu Kedua, tanggal 16 Februari 2015 s/d tanggal 20 Februari 2015 Pada minggu ini penulis mengikuti proses syuting taping New Famili 100 di studio 1 Indosiar. Sebelum syuting dimulai penulis diberikan tugas untuk menanyakan nama peserta yang akan bertanding kepada tim kreatif, kemudian menuliskan nama peserta itu pada plasma meja kedua peserta dengan cara

4 34 mengetikkan nama itu pada komputer di ruang Game Engine. Game Engine adalah ruang tempat semua perangkat permainan dikendalikan. Setelah itu penulis menuju ruang Panel atau biasa disebut Control Room untuk kembali menuliskan nama peserta, tanggal dan episode untuk keperluan Clapper. Clapper ini berfungsi sebagai judul dan memudahkan para editor saat pembagian tugas. Saat syuting dimulai penulis mengamati proses syuting di ruang Panel. Kru yang berada diruang panel ini adalah Audio Mixer, LightingMan, Operator CCU (Control Camera Unit), Program Director, Technical Director, PA, Produser dan Asisten Produser. Sedangkan tugas PA di ruang Panel adalah meng-countdown acara, membuat catatan syuting, dan mengoperasikan ISO. ISO adalah back-up gambar atau stok gambar cadangan dari gambar yang di take oleh PD (Program Director). Adanya ISO ini sangat penting untuk keperluan editing, stok gambar pada ISO ini biasanya digunkan sebagai insert apabila terjadi jumping pada master shot yang di take oleh PD. Penulis diajarkan bagaimana cara menulis catatan syuting. Catatan syuting ini berisi durasi per-segmen, re-take, kendala syuting, dan adegan-adegan yang harus dipotong. Setelah selesai syuting penulis diajak oleh PA ke ruang VTR Room untuk mengambil kaset SSD yang digunakan untuk merekam hasil syuting lali meng-copy nya kedalam PC di ruang editing menggunakan alat yang bernama Docking. Tidak ada kesulitan yang penulis alami saat menjalani magang di minggu kedua ini. Semua tugas yang diajarkan oleh PA mampu penulis laksanakan dengan baik.

5 35 Banyak kemajuan yang didapatkan penulis, yaitu bisa membuat catatan syuting, bisa meng-copy materi syuting menggunakan docking. Mulai mengerti Job Description kru-kru yang bertugas dalam divisi produksi New Famili Minggu ketiga, tanggal 23 Februari 2015 s/d 27 Februari 2015 Pada minggu ketiga ini penulis kembali mengikuti syuting taping New Famili 100. Penulis melaksanakan tugas-tugas yang telah diajarkan pada minggu sebelumnya yaitu, menulis nama peserta, clapper, membuat catatan syuting di ruang Panel, dan meng-copy materi syuting ke komputer. Penulis diajarkan oleh PA membuat color bar pada kaset Betacam yang akan digunakan untuk keperluan tayang menggunakan VTR di ruang editing. Penulis mengamati dan diajari oleh PA yang sedang mem-preview materi syuting yang telah selesai di edit oleh editor. Tugas PA disini adalah mem-preview gambar yang mungkin masih jumping, masih terdapat adegan yang harus dipotong lagi karena berbau SARA atau pornografi, mengontrol durasi, tata letak sponsor, VT, dan credit title. Setelah selesai melakukan preview PA kembali mencari editor yang bertugas untuk merevisi materi yang sudah di-preview oleh PA tadi. Setelah materi selesai direvisi tahap selanjutnya adalah membawanya ke ruang mixing audio. Mixing audio adalah proses pengolahan audio atau menggabungkan hasil track record kedalam satu kesatuan komposisi yang utuh, dimana keseluruhan yang digunakan pada saat syuting dapat terdengar secara jernih, utuh dan sesuai dengan standar penyiaran yang ada. Tugas PA disini adalah menjadi penghubung anatara editor dengan kru mixing audio. Penulis bertugas untuk

6 36 mentransfer materi ke ruang mixing dan menunggunya hingga selesai. Saat penulis bertugas menunggu proses mixing selesai, penulis menyempatkan diri untuk banyak bertanya kepada kru mixing tentang dasar-dasar bagaimana cara mixing audio menggunakan alat mixer untuk menambah pengetahuan. Kesulitan yang dialami penulis saat menjalani magang di minggu ketiga ini adalah saat mencoba belajar membuat color bar pada kaset betacam dengan menggunakan VTR. Penulis masih belum begitu hafal tombol-tombol di alat VTR sehingga sering terjadi salah menekan tombol dan harus mengulanginya beberapa kali. Kemajuan yang didapat pada minggu ketiga ini sangat banyak, penulis sudah lancar dalam membuat catatan syuting di ruang panel, penulis sudah dapat membuat color bar di kaset betacam, penulis mengetahui dasar atau pakem dalam mempreview materi, penulis mengetahui proses mixing. 4. Minggu keempat, tanggal 1 Maret 2015 s/d 6 Maret 2015 Pada minggu keempat ini seperti biasa penulis mengikuti syuting taping New Famili 100 di studio 1 Indosiar. Penulis melaksanakan tugas-tugas seperti minggu sebelumnya. Penulis mencoba meng-countdown acara. Pada minggu ini penulis juga sudah mulai diberi kepercayaan untuk mengoperasikan switcher ISO, walaupun masih diberi arahan oleh PA. Penulis diajari untuk meng-capture materi siap tayang dari komputer ke kaset betacam menggunakan VTR. Penulis diajarkan membuat cue sheet materi siap tayang, cue sheet adalah catatan durasi per segmen dari acara New

7 37 Famili 100 yang bertujuan sebagai data yang mempermudah saat penayangan di Master Control Room. Penulis mengamati editor yang sedang melakukan editing dan penulis banyak bertanya tentang dasar melakukan editing menggunakan Final Cut Pro yaitu transisi apa asaka yang dipakai, bagaimana cara memilih insert gambar yang sesuai dan banyak lainnya. Kesulitan yang penulis alami saat menjalani magang di minggu keempat ini adalah saat pertama kali mengoperasikan sortir gambar ISO. Seringkali gambar yang penulis ambil menyamai pada gambar yang di ambil oleh Program Director. Seharusnya gambar yang di ambil dari switcher ISO berbeda dari yang diambil ileh PD karena ISO berfungsi hanya untuk insert. Kemajuan yang dialami penulis pada minggu keempat ini adalah penulis mampu mengoperasikan sortir ISO di ruang panel. Penulis mampu mengcapture video ke kaset betacam, penulis mampu membuat cue sheet atau time code yang semua itu adalah bagian dari tugas seorang Production Assisitant. 5. Minggu kelima tanggal 9 Maret 2015 s/d 13 Maret 2015 Pada minggu kelima ini penulis mengikuti syuting New Famili 100 di studio 1 Indosiar. Penulis melaksanakan tugas seperti minggu sebelumnya. Penulis sudah diberi kepercayaan untuk selalu meng-countdown acara ketika dimulai. Penulis bergantian dengan PA mengoperasikan sortir ISO. Setelah syuting penulis mengambil kaset SSD di ruang VTR dan meng-copy nya ke komputer di ruang editing. Penulis sudah dipercaya untuk mengurusi materi untuk keperluan tayang. Penulis melihat

8 38 jadwal tayang yang sudah ditempel di ruang editing. Setelah itu penulis menanyakan kepada para editor apakah materi yang akan digunakan untuk tayang besok sudah selesai atau belum, Jika sudah selesai, kemudian penulis bersama dengan PA melakukan preview. Saat preview materi, penulis dan PA harus memastikan bahwa materi yang akan tayang tidak ada jumping, kata-kata berbau SARA dan pornografi. Setelah itu kembali revisi oleh editor. Penulis mengantarkan file audio OMF & MOV ke ruang mixing. Penulis me request kaset ke ruang Library. Penulis membuat color bar di kaset betacam. Penulis bersama editor yang bertugas, mengcapture materi ke dalam kaset betacam. Penulis mencatat time code per durasi dan menghitung durasi total. Setelah semua proses post pro selesai penulis mentransfer kaset yang telah berisi materi tayang ke ruang Cue Sheet, sebelum itu penulis menginput data terlebih dahulu ke Komputer. Ruang Cue Sheet adalah ruang pengontrolan kualitas video dan audio terakhir sebelum tayang. Kesulitan yang dialami penulis pada minggu keenam ini adalah ketika menghitung total durasi pada cue sheet secara manual. Seringkali penulis salah saat mnghitung total durasi karena tidak ada kalkulor time code. Kemajuan yang dialami penulis pada minggu kelima ini adalah penulis telah mampu secara mandiri untuk menyiapkan materi yang akan ditayangkan. 6. Minggu keenam tanggal 16 Maret 2015 s/d 20 Maret 2015 Pada minggu keenam ini syuting New Famili 100 libur selama satu minggu dikarenakan pemindahan studio dari studio 1 dipindahkan ke studio 3. Pemindahan studio ini dilakukan karena studio 1 akan dipakai untuk acara baru Indosiar. Selama

9 39 seminggu ini penulis dan PA juga ikut membantu proses pemindahan alat-alat ke studio 3. Penulis dan PA sibuk mencatat alat-alat yang akan dipindah maupun merequest alat-alat baru sebagai property tambahan di studio 3. PA selalu berkoordinasi dengan para kru produksi mengenai segala kekurangan yang mungkin dibutuhkan. Penulis seperti biasa tetap menyiapkan materi untuk tayang setiap harinya. Karena pada minggu ini tidak ada syuting produser memutuskan untuk menayangkan materi re-run. Re run adalah menayangkan kembali episode-episode terdahulu yang pernah tayang. Tugas penulis dan PA adalah menyiapkan kaset re-run yang diambil dari Library. Setiap malam penulis juga meminta untuk diajarkan oleh para editor untuk mengedit mulai dari dasar untuk memotong-motong gambar dan memilih insert. Saat menjalani minggu kelima magang ini tidak ada kesulitan berarti yang penulis rasakan. Semua tugas mampu penulis laksanakan dengan baik. Kemajuan yang dirasakan oleh penulis pada minggu keenam ini adalah penulis telah mampu rterbiasa berkomunikasi dengan baik dengan semua kru produksi ataupun para editor. 7. Minggu ketujuh tanggal 23 Maret 2015 s/d 27 Maret 2015 Pada minggu ketujuh ini penulis kembali mengikuti syuting New Famili 100 yang sudah berpindah ke studio 3 Indosiar. Karena settingan panggung yang masih baru, banyak terjadi kendala teknis pada saat berlangsungnya syuting. Penulis membantu PA mengatasi beberapa masalah yaitu plasma yang mati, background panggung mati, dan clip on peserta tidak menyala. Penulis kembali mensortir ISO dan membuat

10 40 catatan syuting di ruang panel. Penulis menyiapkan materi untuk tayang setiap harinya. Penulis mendapat tanggung jawab untuk mengcapture ulang materi tayang yang dikembalikan oleh pihak cue sheet karena audio terdapat masalah. Penulis lansung membawa audio yang bermasalah ke tempat mixing kembali. Setelah audio dibenahi, penulis kembali mengcapture ulang dan langsung menyetorkannya kembali ke ruang cue sheet. Kesulitan yang dialami penulis saat menjalani magang adalah saat diberi tanggung jawab oleh pihak cue sheet untuk membenahi masalah audio. Penulis sedikit merasa kesulitan karena pada waktu itu para PA sedang tidak berada di tempat. Sehingga materi yang harus tayang pada hari itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis sendiri. Kemajuan yang dirasakan penulis saat minggu ketujuh ini adalah mampu mengatasi masalah ketika keadaan darurat. 8. Minggu kedelapan tanggal 30 Maret 2015 s/d 3 April 2015 Pada minggu kedelapan ini penulis kembali mengikuti syuting New Famili 100 di studio 3 Indosiar. Sebelum syuting dimulai, penulis melaksanakan tugas seperti minggu sebelumnya. Penulis diberikan tugas baru oleh PA yaitu diberi kepercayaan untuk menjadi operator soal pertanyaan New Famili 100 dan memunculkan efek nama di plasma meja peserta dari ruang game engine. Di ruang game engine ini penulis diharuskan memiliki ketenangan saat mengoperasikan soal sehingga soal yang muncul tepat pada saat sang host Tukul Arwana membacakannya. Penulis juga

11 41 memunculkan efek nama peserta pada saat peserta memasuki arena bermain. Selesai syuting penulis melaksanakan tugas seperti biasanya menyiapkan materi tayang setiap hari, dari mulai preview, mixing, capture, dan transfer. Pada tiga hari terakhir magang penulis juga mencoba merasakan menjadi operator Matador yang berada di depan panggung bersama tim kreatif. Matador adalah urutan acara yang harus dibawakan oleh host. Matador ini dioperasikan menggunakan sebuah laptop dan dimunculkan kedalam layar monitor. Selain itu penulis juga membantu tim kreatif saat menghitung jumlah skor kedua peserta yang bertanding. Kesulitan yang dialami penulis pada minggu kedelapan ini hanyalah merasa tegang ketika menjadi operator soal di ruang game engine karena waktunya harus benar-benar tepat. Kemajuan yang dirasakan penulis pada minggu kedelapan ini adalah semakin paham peran seoarang Production Assistant dalam sebuah produksi acara televisi.

BAB I PENDAHULUAN. waktu memaksakan media industri hiburan khususnya media televisi berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. waktu memaksakan media industri hiburan khususnya media televisi berlombalomba BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan media yang semakin pesat serta seiring berjalannya waktu memaksakan media industri hiburan khususnya media televisi berlombalomba untuk menyajikan program-program

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis didampingi oleh Ine Yudhawati selaku PA (production assistant)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Dalam halaman ini, membahas tentang langkah-langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam menyelesaikan karya. 3.1 Metodologi Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing ADA DUA MACAM EDITING LINEAR EDITING Proses pasca produksi yang masih menggunakan banyak peralatan editing profesional, player, recorder, monitor, ECU ( editing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang 3.1 Metode Penelitian BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Pasca Produksi (penyuntingan program) 1. Menemukan Ide/gagasan

Lebih terperinci

Harwanto dan M. Arif, penulis mendapatkan penjelasan mengenai peran editor dalam. proses produksi Redaksi Pagi. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Harwanto dan M. Arif, penulis mendapatkan penjelasan mengenai peran editor dalam. proses produksi Redaksi Pagi. Hasilnya adalah sebagai berikut: 4.2 Hasil Penelitian Berdasarka wawancara yang penulis lakukan dengan editor Redaksi Pagi Trans 7, Fani Fuji pada tanggal 18 Desember 2009, dan produser Redaksi Pagi Ervi Harwanto dan M. Arif, penulis

Lebih terperinci

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO TEKNIK EDITING EDITING Menggabungkan beberapa hasil pengambilan gambar dan suara dengan urutan urutan yang benar sesuai dengan naskah / script, dan juga menurut panjang dan irama tertentu yang tepat dengan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Di sebuah stasiun televisi, Department Production and Facilities adalah pusat segala produksi acara televisi di dalam lingkungan internal televisi,

Lebih terperinci

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi MODUL PERKULIAHAN TV PROGRAMMING PRODUKSI PROGRAM TELEVISI Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting TatapMuka 03 Kode MK A31415EL DisusunOleh Gunanto Abstract Kompetensi Pembahasan Suatu program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia penyiaran khususnya penyiaran televisi di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat, seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi serta kesiapan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. terencana pada bab sebelumnya. berikut ini proses pasca produksi dan rundown

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. terencana pada bab sebelumnya. berikut ini proses pasca produksi dan rundown BAB V IMPLEMENTASI KARYA Dalam bab V ini akan dijelaskan proses produksi, seperti yang telah terencana pada bab sebelumnya. berikut ini proses pasca produksi dan rundown yang sudah tersedia untuk penayangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikenal sama sekali. Komunikasi disebut juga sebagai proses

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikenal sama sekali. Komunikasi disebut juga sebagai proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting namun juga kompleks dalam kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar BAB V IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar program acara Morning Tea, seperti yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini proses produksi pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1 Peranan Praktikan Dalam pelaksanaan kerja praktek ini penulis di percaya untuk menempati posisi sebagai Cameraman di bulan pertama dan kedua yaitu pada Production Support

Lebih terperinci

Produksi Media PR Audio-Visual

Produksi Media PR Audio-Visual Modul ke: Produksi Media PR Audio-Visual Kamera ENG EFP - Studio Fakultas FIKOM Eppstian Syah As ari Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id KAMERA ENG KAMERA EFP KAMERA STUDIO ENG (ELECTRONIC

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. menggali ilmu lebih dalam mengenai dunia broadcast terutama di dalam

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. menggali ilmu lebih dalam mengenai dunia broadcast terutama di dalam BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media SCTV merupakan stasiun televisi swasta nasional yang sudah mengudara selama hampir 26 tahun. Hal ini menjadi alasan bagi penulis

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

BAB IV PENUTUP Kesimpulan BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Penulis melakukan kegiatan kerja praktek di Metro TV Jawa Timur Biro Surabaya selama tiga bulan, yaitu sejak 02 Juni 29 Agustus 2014 sebagai audioman, namun penulis lebih

Lebih terperinci

MENGENAI RUNNING TEXT

MENGENAI RUNNING TEXT Laporan Pengamatan dan Observasi Langsung di ISI TV MENGENAI RUNNING TEXT Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Oleh : Windy Junita (13148132)

Lebih terperinci

BAB III STASIUN TELEVISI

BAB III STASIUN TELEVISI BAB III STASIUN TELEVISI 3.1 Stasiun Televisi Stasiun televisi adalah stasiun penyiaran yang menyebarkan siarannya dalam bentuk audio dan video secara bersama-sama ke televisi penerima. Stasiun televisi

Lebih terperinci

HASIL PENGAMATAN KE STASIUN ISI TV

HASIL PENGAMATAN KE STASIUN ISI TV HASIL PENGAMATAN KE STASIUN ISI TV Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PENYUNTINGAN DIGITAL II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun oleh : Ella Yuliatik 13148135 Program Studi Televisi dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

RUNNING TEXT Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd, M.Sn

RUNNING TEXT Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd, M.Sn RUNNING TEXT Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd, M.Sn Disusun Oleh : Tetty Ikawati 13148136 Program Studi Televisi dan Film Jurusan Seni Media

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Langkah langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam Kerja praktik ini adalah : 3.1 Metode Penelitian. Metodologi penelitian merupakan sekumpulan

Lebih terperinci

Kalau di liat dari singkatannya MCR itu adalah Master Control Room, MCR itu ada salah satu unit

Kalau di liat dari singkatannya MCR itu adalah Master Control Room, MCR itu ada salah satu unit Key Informant Bapak Dr. Hidayat Muchtar, SE, M.si. (Kepala MCR) Tanggal : Rabu, 05 Agustus 2015 Tempat : Tv Edukasi Apasih pak MCR itu? Kalau di liat dari singkatannya MCR itu adalah Master Control Room,

Lebih terperinci

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB V PASCA PRODUKSI BAB V PASCA PRODUKSI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melakukan proses produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Pasca produksi yang dilakukan meliputi editing dan mixing. Pembuat karya yang bertugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target.

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hiburan menjadi sesuatu hal yang penting di era globalisasi seperti sekarang ini. Media komunikasi berperan besar dalam menyajikan hiburan yang tidak hanya menarik

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA 54 BAB V IMPLEMENTASI KARYA Karya yang dihasilkan merupakan hasil dari metodologi penelitian yang telah dilakukan. Penelitian dan hasil yang dilaporkan harus disesuaikan dengan judul. Sehingga terjadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG 1.1. Analisis Proses Produksi Siaran Dakwah Kuliah Angkasa Sore Radio PTDI UNISA 205 Semarang a. Pra Produksi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam Tanya : Apa tugas dan tanggung jawab anda sebagai eksekutif produser?

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya NO Judul Program Isi Program 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis *Dipresenteri oleh satu presenter laki laki yang

Lebih terperinci

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB V PASCA PRODUKSI BAB V PASCA PRODUKSI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melalui tahapan pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahapan ini penulis akan melakukan editing gambar hasil shooting

Lebih terperinci

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro 64 BAB V EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melewati proses pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahap ini shooting dan stock shoot diseleksi dan di pisahkan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam merebut perhatian pemirsa televisi semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam merebut perhatian pemirsa televisi semakin ketat 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan dalam merebut perhatian pemirsa televisi semakin ketat dikarenakan munculnya berbagai stasiun televisi baru baik nasional maupun lokal dengan mengandalkan

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie BAB 5 EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Setelah selesai tahapan pra produksi dan tahapan produksi maka tahapan selanjutnya adalah pasca produksi. Dimana dalam tahapan pasca produksi ini adalah sebuah tahapan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A24.18407 / Produksi Program TV-1 Revisi ke : 2 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : 9 Maret 2013 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

MODUL KE 3 ORGANISASI PRODUKSI

MODUL KE 3 ORGANISASI PRODUKSI MODUL KE 3 ORGANISASI PRODUKSI TAHAPAN PROSES PRODUKSI TV Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) kegiatan praproduksi antara lain; 1.1 Menemukan

Lebih terperinci

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DERTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal... 2015 Randy Monthonaro Tampubolon DIREKTUR UTAMA 1 PT NUSANTARA

Lebih terperinci

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB II PROFILE PERUSAHAAN BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah BCTV (Bussiness Channel Television) adalah salah satu televisi lokal di Surabaya, Indonesia. Memulai siarannya pada tanggal 7 Juli 2009 mulai pukul 08.00 24.00 WIB

Lebih terperinci

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing BAB V EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Dalam tahap pasca produksi ini dilakukan tahap editing dan mixing. Hasil shooting yang sebelumnya dilakukan selama 3 hari, disortir dan dibuat list yang setelah itu

Lebih terperinci

Sekilas Tentang Pembuatan Film 3

Sekilas Tentang Pembuatan Film 3 Sekilas Tentang Pembuatan Film 3 Dipublikasi pada Maret 6, 2010 oleh raff29 JOB DESCRIPTION FILM PRODUCTION I. PRODUCTION DEPARTMENT : Bagian yang menentukan batasan biaya dan menangani persiapan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KARYA 4.1 Install Peralatan

BAB 4 HASIL KARYA 4.1 Install Peralatan BAB 4 HASIL KARYA 4.1 Install Peralatan Agar produksi shooting INDO COMMUNITIES berjalan dengan lancar, dilakukan survei untuk tempat produksi utama yaitu di Lego Store, Cilandak Town Square. Survei dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep

BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep Awal mula tim terbentuk, produser memiliki ide untuk membuat sebuah program kreativitas untuk menjalin hubungan erat antara ibu dan anak, dengan judul

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 88 BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Dari apa yang telah dibahas tentang kerja praktek bab I hingga bab IV, laporan kerja praktek ini memiliki beberapa kesimpulan mengenai proses produksi program

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. kualitatif dengan melakukan penyajian data dan analisis data, penulis

BAB IV PENUTUP. kualitatif dengan melakukan penyajian data dan analisis data, penulis BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan melakukan penyajian data dan analisis data, penulis menemukan beberapa hal yang menjadi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sudirman Kav.32 Jakarta, memulai siaran percobaannya pada tanggal 25 November

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sudirman Kav.32 Jakarta, memulai siaran percobaannya pada tanggal 25 November 52 BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan TV7 yang berkantor pusat di Wisma Dharmala Sakti, Jalan Jenderal Sudirman Kav.32 Jakarta, memulai siaran percobaannya pada tanggal 25

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Editing & Mixing

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Editing & Mixing BAB 5 EVALUASI 5.1 Editing & Mixing Setelah semua proses shooting selesai, tahap selanjutnya adalah menyusun file hasil shoting kedalam folder sesuai dengan adegan karena ternyata penyusunan folder sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Metodologi dan Perancangan Karya dalam halaman ini, penulis akan membahas tentang eran seorang Program Director (P.D) dalam Program Buletin Jatim Metro TV Jawa Timur. 3.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Divisi Kreatif suatu divisi di dalam dunia pertelevisian atau broadcasting yang diberi tanggung jawab untuk berkreasi dengan pemikiran dari setiap anggotanya untuk

Lebih terperinci

BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR

BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR 4.1 Install Peralatan Agar produksi shooting INDO COMMUNITIES berjalan dengan lancar, dilakukan survey untuk tempat produksi utama yaitu di Lego Store, Cilandak Town Square.

Lebih terperinci

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Animasi Pipeline A. Pengertian Tahapan proses animasi (Animation pipeline) Adalah prosedur atau langkah langkah yang harus dijalani seorang animator ketika membuat

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person BAB 5 EVALUASI 5.1 Camera Person Sebuah program acara, seorang camera person sangat berperan penting dan bertanggung jawab atas semua aspek saat pengambilan gambar. Seperti pergerakan kamera, ukuran gambar,

Lebih terperinci

#" Karlinah dalam Karlinah, dkk.(1999) mengemukakan fungsi komunikasi secara umum adalah. 1 A. Fungsi Informasi, Media massa adalah penyebar informasi

# Karlinah dalam Karlinah, dkk.(1999) mengemukakan fungsi komunikasi secara umum adalah. 1 A. Fungsi Informasi, Media massa adalah penyebar informasi !" BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Massa mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa puluh tahun terakhir ini, hal ini disebabkan oleh faktor kebutuhan manusia dalam pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses pra produksi program variety show The New Eat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses pra produksi program variety show The New Eat 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari wawancara dan observasi yang peneliti lakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses pra produksi program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 24 BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada bab 3 ini, menjelaskan tentang metode yang digunakan dan proses perancangan karya dalam proses pengolahan editing berita (pasca produksi) di LPP TVRI D.I.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

LAPORAN PRODUKSI FILM PENDEK TENGSIN... Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II. Dosen Pengampu : Ranang Agung S, S. Pd.

LAPORAN PRODUKSI FILM PENDEK TENGSIN... Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II. Dosen Pengampu : Ranang Agung S, S. Pd. LAPORAN PRODUKSI FILM PENDEK TENGSIN... Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S, S. Pd. M, Sn Oleh : Dewi Karina F 13148133 Fandy Putra M 13148138 Ghanny

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Proses Produksi dan Analisis SWOT program Sexophone di TRANS TV. Berdasarkan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. kualitatif, sehingga dapat menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan.

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. kualitatif, sehingga dapat menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan. BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, sehingga dapat menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan.

Lebih terperinci

Memberi Efek Transisi

Memberi Efek Transisi MODUL III VIDEO (Part 2) A. TUJUAN Mahasiswa mengerti cara memberikan efek transisi, efek video dan teknik editing tingkat lanjut B. TEORI dan PRAKTEK Memberi Efek Transisi Transisi video adalah efek yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program tayangan Professor Cilik. Praktikan bekerja pada bagian perencanaan pra production, creative production

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI 4.1 PRODUKSI Proses produksi video tutorial ini diawali dengan persiapan produksi yang dibagi menjadi 3 bagian, yaitu persiapan yang meliputi alat, konten video

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Dalam Bab IV ini akan dibahas mengenai deskripsi pekerjaan selama melakukan kerja praktik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. Pada

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini peneliti menyajikan data yang diperoleh dari hasil wawancara proses produksi iklan di radio mandiri 98,3 FM Pekanbaru. Adapun yang menjadi kajian dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB VI TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

BAB VI TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM BAB VI TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM 4.1 Tahap Produksi Proses produksi adalah proses pelaksanaan dari perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yaitu pada tahap pra produksi. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. 144 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kajian dari Ilmu Komunikasi Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. Yaitu: (1) komunikator dalam program

Lebih terperinci

SEGMEN VIDEO SCREENSHOOT EFFECTS AUDIO

SEGMEN VIDEO SCREENSHOOT EFFECTS AUDIO BAB 5 Evaluasi 5.1 Editing Setelah melalui tahapan pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahapan ini hasil shooting dan kumpulan hasil stock shoot dipilih dan ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan gambar, namun juga mampu menampilkan suara, atau bisa disebut sebagai media audio visual. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat menjadikannya sebagai sarana hiburan utama. Hampir di setiap rumah memiliki televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dalam penelitian ini, peneliti memaparkan konsep manajemen produksi program acara televisi Bincang-Bincang Sore mengenai proses produksi televisi swasta lokal yang berjaringan

Lebih terperinci

LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI (KKP)

LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI (KKP) LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI (KKP) EDITOR DI PT. CIPTA TELEVISI PENDIDIKAN INDONESIA (MNC TV) Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna menempuh Mata Kuliah Kerja Profesi Program Studi Televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan suatu program tidak lepas dari kerja keras orang- orang dibelakangnya. Eksekutif produser sebagai pemimpin utama dan bertanggung jawab penuh dalam keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan proses komunikasi telah dimulai dari nenek moyang kita terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke waktu. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti

BAB I PENDAHULUAN. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti tampak atau dapat dilihat dari jauh. Secara sederhana dapat mendefinisikan

Lebih terperinci

Produksi dan Editing Teknik Green Screen. Film Pendek Dance. Untuk memenuhi tugas Penyuntingan Digital II

Produksi dan Editing Teknik Green Screen. Film Pendek Dance. Untuk memenuhi tugas Penyuntingan Digital II Produksi dan Editing Teknik Green Screen Film Pendek Dance Untuk memenuhi tugas Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu Mata Kuliah : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Oleh : Windy Junita (13 148 132) Azka Nabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser BAB 5 PENUTUP 5.1. Simpulan Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Proses Produksi dan Analisis SWOT program Prime Time di Berita Satu News Channel. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1 BAB 5 EVALUASI 5.1 Pasca Produksi Setelah melalui tahapan pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahapan ini hasil shooting dan kumpulan hasil stock shoot dipilih dan

Lebih terperinci

Kajian Produksi Program Dokumenter Merajut Asa Trans7 Episode Olahan Teh Hijau Dari Jawa Barat

Kajian Produksi Program Dokumenter Merajut Asa Trans7 Episode Olahan Teh Hijau Dari Jawa Barat Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Kajian Produksi Program Dokumenter Merajut Asa Trans7 Episode Olahan Teh Hijau Dari Jawa Barat 1 Delia Rindiani, 2 M. Rochim 1,2 Bidang Kajian Manajemen Komunikasi,

Lebih terperinci

Modul ke: Divisi Produksi. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Divisi Produksi. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting. Modul ke: Divisi Produksi Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Departemen Operasional Produksi Stasiun televisi sekaligus menjadi provider content merupakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Dalam Bab IV ini akan dibahas mengenai deskripsi pekerjaan selama melakukan kerja praktik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pada pelaksanaan kerja praktik, diberikan tugas yang

Lebih terperinci

Modul ke: Direktorat Teknik. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Direktorat Teknik. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting. Modul ke: Direktorat Teknik Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Departemen On Air Penyiaran On Air Broadcast atau Master Control Room stasiun televisi atau

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh. 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony Indonesia.

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh. 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony Indonesia. BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi tentang manajemen Radio CBS 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony

Lebih terperinci

Modul Praktikum Dasar Broadcasting

Modul Praktikum Dasar Broadcasting Modul Praktikum Dasar Broadcasting Adobe Premiere Pro CS3 Adobe Premiere adalah aplikasi editing video yang sesuai dengan standar penyiaran. Hadirnya modul ini diharapkan dapat memberikan panduan dasar

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik Televisi merupakan perkembangan dari berbagai penemuan di dunia sebelumnya, yang mulai di awali dari penemuan teleskop, telegraf, telefon

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA digilib.uns.ac.id BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Waktu dan Pelaksanaan KKM Kuliah Kerja Media (KKM) merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar ahli madya di Universitas Sebelas Maret. Setelah

Lebih terperinci

Pertemuan 5 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mempersiap kan pekerjaan pengoperasian peralatan elektronik video

Pertemuan 5 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mempersiap kan pekerjaan pengoperasian peralatan elektronik video Pertemuan 5 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mempersiapkan pekerjaan pengoperasian peralatan elektronik video 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Peralatan Elektronik Video B. Pokok Bahasan : Pembacaan

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA. 1. Perkenalan informan (Nama, Jabatan dalam tugas, Background. Pendidikan dan pengalaman kerja). 2. Jobdesk yang dijalankan.

PANDUAN WAWANCARA. 1. Perkenalan informan (Nama, Jabatan dalam tugas, Background. Pendidikan dan pengalaman kerja). 2. Jobdesk yang dijalankan. PANDUAN WAWANCARA I. PROFIL INFORMAN 1. Perkenalan informan (Nama, Jabatan dalam tugas, Background Pendidikan dan pengalaman kerja). 2. Jobdesk yang dijalankan. II. KONSEP PROGRAM 1. Mengapa sempat terpikir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.

Lebih terperinci

MODUL IV EFEK VIDEO Memberi Efek Pada Clip Video PAL,

MODUL IV EFEK VIDEO Memberi Efek Pada Clip Video PAL, MODUL IV EFEK VIDEO Sebagai alat editing profesional maka Adobe Premiere Pro juga dilengkapi dengan fasilitas Visual Effects. Kita dapat mengaplikasikan efek-efek visual yang menarik pada clip-clip yang

Lebih terperinci

TEKNIK EDITING II. Pertemuan 3. Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting

TEKNIK EDITING II. Pertemuan 3. Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting Modul ke: TEKNIK EDITING II Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Pertemuan 3 Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn Struktur Editing Drama STRUKTUR FILM yang baik adalah

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video.

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video. BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 4.1 Teknis Perancangan Pada perancangan film pendek ini media utamanya yaitu berupa motion graphic video yang akan didistribusikan dengan trailer melalui media pendukung

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan merupakan proses perubahan sikap seseorang untuk menjadi lebih baik baik dari segi pengetahuan dan segi moral atau tingkah laku.

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A24.18403/ PROGRAM DIRECTING Revisi ke : 2 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : 8 Maret 2013 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap sebelumnya yaitu pra produksi yang meliputi kegiatan-kegiatan penentuan ide dan konsep video yang

Lebih terperinci

BAB II PROFILE PERUSAHAAN. Timur. Atau J berarti Jawa Pos. Karena nama perusahaan ini adalah PT. Jawa

BAB II PROFILE PERUSAHAAN. Timur. Atau J berarti Jawa Pos. Karena nama perusahaan ini adalah PT. Jawa BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah JTV! Begitu saja disebut. Terserah mau apa diartikan apa. J bisa diartikan dari Jawa Timur. Karena televisi ini didedikasikan dari dan untuk Jawa Timur. Atau J berarti

Lebih terperinci

MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN Pokok Bahasan Departemen Teknik Dosen: Morissan, M.A.

MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN Pokok Bahasan Departemen Teknik Dosen: Morissan, M.A. MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN Pokok Bahasan Departemen Teknik Dosen: Morissan, M.A. MODUL 5 Deskripsi Singkat Departemen Teknik merupakan bagian yang membuat suatu media penyiaran tetap mengudara. Departemen

Lebih terperinci