BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

KATA PENGANTAR. LakilLToshiLaporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III-

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i RINGKASAN... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 39/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

Peraturan...

2016, No Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5073); 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2.1 Rencana Strategis

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian K

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PELAYANAN USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2013

RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS (RAKERNIS) DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN Bandung, 4-7 Maret 2014

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 18 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60/KEPMEN-KP/SJ/2017 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTORAT KAPAL PENGAWAS

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

Revisi ke 02 Tanggal : 16 Maret 2018

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

LAPORAN KINERJA PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PW TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN INTERN PEMASYARAKATAN.

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2017, No Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor B/07/M.LB.01/2017, tanggal 11 Januari 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbanga

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2011 TENTANG

RETREAT ISU STRATEGIS DAN KEGIATAN PRIORITAS PENGAWASAN. Kepala Subbagian Perencanaan dan Penganggaran Ditjen PSDKP

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 133/PMK.01/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMITE PENGAWAS PERPAJAKAN

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN ANGGARAN 2014 LINGKUNGAN HIDUP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2017, No beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedelapan atas Keputusan Presiden Nomor

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MASA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

1.2 Maksud dan Tujuan. 1.3 Tugas dan Fungsi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menindaklanjuti serangkaian kebijakan dan strategi yang secara utuh tertuang di dalam Rencana Stragis KKP tahun 2010-2014, Ditjen PSDKP sesuai tugas dan fungsinya telah menetapkan Visi: Indonesia bebas Illegal Fishing dan kegiatan yang merusak Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, dengan Misi: 1) Melaksanakan pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan dalam rangka melestarikan sumber daya kelautan dan perikanan; dan 2) Melaksanakan penegakan peraturan perundang-undangan di bidang kelauatan dan perikanan. Dalam rangka memenuhi visi dan misi yang telah ditetapkan, Ditjen PSDKP telah menjabarkan visi dan misi tersebut ke dalam tujuan dan sasaran. Tujuannya yaitu: 1) Melindungi sumber daya kelautan dan perikanan dari pengerusakan dan kegiatan ilegal; dan 2) Mewujudkan ketaatan terhadap peraturan perundangan bidang kelautan dan perikanan. Adapaun sasaran pengawasan SDKP yaitu: 1) Terpantaunya kegiatan pemanfaatan SDKP pada WPP-NRI secara terintegrasi dan terpenuhinya infrastruktur pengawasan secara akuntabel dan tepat waktu; 2) Meningkatnya cakupan wilayah pesisir dan lautan pada WPP-NRI yang terawasi dari kegiatan illegal dan/atau merusak sumber daya ikan dan/atau lingkungannya; 3) Meningkatnya cakupan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP- NRI) yang terawasi dari illegal fishing; 4) Meningkatnya kapal perikanan yang laik operasi penagkapan ikan dan usaha pengolahan, pemasaran hasil perikanan, dan budidaya ikan yang sesuai dengan ketentuan; dan 5) Terselesaikannya tindak pidana perikanan secara akuntabel dan tepat waktu. Dari kelima sasaran tersebut di atas, Direktorat Penanganan Pelanggaran yang berperan dalam sasaran ke-5 yaitu Terselesaikannya tindak pidana perikanan secara akuntable dan tepat waktu. Peran Direktorat Penanganan Pelanggaran sebagai muara dari pengawasan SDKP, diimplementasikan melalui pelaksanaan I-1

program/kegiatan yang diarahkan untuk mewujudkan visi pengawasan SDKP, yaitu Indonesia bebas illegal fishing dan kegiatan yang merusak SDKP. Adapun dalam konteks pengelolaan kinerja, sejalan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi, sejak tahun 2013, Direktorat Penanganan Pelanggaran sebagai salah satu unsur Ditjen PSDKP telah menerapkan sistem pengelolaan kinerja berbasis Balanced Score Cards (BSC). Kinerja penanganan pelanggaran tahun 2014 diukur atas dasar penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan indicator keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis (SS) sebagaimana telah ditetapkan dalam Kontrak Kinerja anatar Direktur Penanganan Pelanggaran dengan Direktur Jenderal PSDKP. Mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Permen RAB dan RB Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Perpres Nomor 29 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, Direktorat Penanganan Pelanggaran sebagai salah satu Direktorat di lingkup Ditjen PSDKP yang merupakan instansi pemerintah dan unsur penyelenggara negara diwajibkan menetapkan target kinerja, melakukan pengukuran kinerja, serta menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan wujud akuntabilitas dan mandate yang diemban. B. Maksud dan Tujuan LAKIP Direktorat Penanganan Pelanggaran tahun 2014 merupakan bentuk pertanggungjaaban kepada publik atas pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Pelaporan kinerja juga dimaksudkan sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja penanganan pelanggaran dalam satu tahun anggaran kepada masyarakat dan stakeholders lainnya. Adapun tujuan penyusunan LAKIP adalah untuk menilai serta mengevaluasi pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran Direktorat Penanganan Pelanggaran. I-2

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, selanjutnya dirumuskan beberapa rekomendasi yang dapat menjadi salah satu masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan kinerja penanganan pelanggaran. C. Tugas dan Fungsi Direktorat Penanganan Pelanggaran Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, tugas Direktorat Penanganan Pelanggaran adalah merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang penanganan tindak pidana kelautan dan perikanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Penanganan Pelanggaran menyelenggarakan fungsi: 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penanganan pelanggaran; 2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan pelanggaran; 3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan criteria di bidang penanganan pelanggaran; 4) Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penanganan pelanggaran; 5) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan di bidang penanganan pelanggaran; dan 6) Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga direktorat. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Penanganan Pelanggaran dibantu Unit Eselon III dan Sub Bagian Tata Usaha sebagai berikut: 1) Subdirektorat Penyidikan; 2) Subdirektorat Penanganan Barang Bukti dan Awak Kapal; 3) Subdirektorat Kerjasama Penegakana Hukum dan Fasilitasi PPNS; 4) Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi; 5) Subbagian Tata Usaha. Penjabaran tugas dan fungsi masing-masing Unit Eselon III lingkup Direktorat Penanganan Pelanggaran diuraikan sebagai berikut. I-3

1. Sub Direktorat Penyidikan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyelidikan dan penyidikan; b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelidikan dan penyidikan; c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penyelidikan dan penyidikan; d. Penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penyelidikan dan penyidikan; e. Penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang penyelidikan dan penyidikan. 2. Sub Direktorat Penanganan Barang Bukti dan Awak Kapal teknis dan evaluasi di bidang penanganan barang bukti dan awak kapal. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penanganan barang bukti dan awak kapal; b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan barang bukti dan awak kapal; c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penanganan barang bukti dan awak kapal; d. Penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penanganan barang bukti dan awak kapal; I-4

e. Penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan di bidang penanganan barang bukti dan awak kapal. 3. Sub Direktorat Kerjasama Penegakan Hukum dan Fasilitasi PPNS teknis dan evaluasi di bidang kerjasama penegakan hukum dan fasilitasi PPNS. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama penegakan hukum dan fasilitasi PPNS; b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama penegakan hukum dan fasilitasi PPNS; c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang kerjasama penegakan hukum dan fasilitasi PPNS; d. Penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kerjasama penegakan hukum dan fasilitasi PPNS; e. Penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan di bidang kerjasama penegakan hukum dan fasilitasi PPNS. 4. Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi teknis dan evaluasi di bidang pemantauan dan evaluasi penanganan pelanggaran. a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pemantauan dan evaluasi penanganan pelanggaran; b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pemantauan dan evaluasi penanganan pelanggaran; I-5

c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pemantauan dan evaluasi penanganan pelanggaran; d. Penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemantauan dan evaluasi penanganan pelanggaran; e. Penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan di bidang pemantauan dan evaluasi penanganan pelanggaran. 5. Sub Bagian Tata Usaha Melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan, surat menyurat, dokumentasi dan kearsipan Direktorat. Struktur organisasi Direktorat Penanganan Pelanggaran seperti dapat dilihat Gambar 1.1 berikut. DIREKTORAT PENANGANAN PELANGGARAN SUBBAGIAN TATA USAHA PENYIDIKAN PENANGANAN BARANG BUKTI DAN AWAK KAPAL KERJA SAMA PENEGAKAN HUKUM DAN FASILITASI PPNS PERIKANAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENYIDIKAN WILAYAH BARAT PENANGANAN BARANG BUKTI DAN AWAK KAPAL WILAYAH BARAT KERJA SAMA PENEGAKAN HUKUM PEMANTAUAN PENYIDIKAN WILAYAH TIMUR PENANGANAN BARANG BUKTI DAN AWAK KAPAL WILAYAH TIMUR FASILITASI PPNS PERIKANAN EVALUASI Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Penanganan Pelanggaran I-6

D. Sistematika Penyajian LAKIP Secara garis besar sistematika penyajian LAKIP Direktorat Penanganan Pelanggaran diuraikan sebagai berikut. Bab I Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan LAKIP, tugas dan fungsi organisasi, data umum organisasi Direktorat Penanganan Pelanggaran, serta sistematika penyajian. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Menguraikan tentang Rencana Strategis Ditjen PSDKPuntuk periode tahun 2010-2014, Penetapan Kinerja tahun 2014, serta Pengukuran Capaian Kinerja tahun 2014. Bab III Akuntabilitas Kinerja Menguraikan capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU), evaluasi dan analisis capaian kinerja, dan akuntabilitas keuangan Direktorat Penanganan Pelanggaran. Bab IV Penutup Menguraikan kesimpulan menyeluruh dari LAKIP Direktorat Penanganan Pelanggaran tahun 2014 dan merekomendasikan perbaikan kinerja ke depan. I-7