BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Lingkungan dari keluarga dan kerja seringkali disimpulkan sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. masa depan keluarga menjadi fenomena yang sudah lazim terjadi pada era

BAB II LANDASAN TEORI. Area dari keluarga dan kerja seringkali disimpulkan sebagai suatu area

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga dan anak-anaknya saja, kini mempunyai peran kedua yaitu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang telah dilakukan, serta beberapa saran yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, lingkup penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB V PENUTUP. Karakteristik usia, responden dengan usia tahun sebesar 24.44%,

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia seringkali terjadi konflik yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keterbukaan ekonomi dan politik, perubahan nilai-nilai di dalam masyarakat

BAB II LANDASAN TEORI. (2003), work-family conflict (WFC) merupakan suatu bentuk konflik peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bekerja bukanlah suatu hal yang baru di kalangan masyarakat. Berbeda dari

BAB I PENDAHULUAN. Hidup di tempat kerja, pekerjaan dan keluarga, pekerjaan dan pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dewasa (Frone et al,1992). Dalam beberapa dekade ini perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan permintaan pasar. Apabila permintaan pasar mengalami

BAB I PENDAHULUAN. karyawan ataupun pekerjaan yang dapat mempengaruhi kehidupan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengaruh konflik pekerjaan..., Sekar Adelina Rara, FPsi UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar waktunya. Walaupun berbeda, pekerjaan dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian tahap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi yang modern sekarang ini, sumber daya manusia

BAB II LANDASAN TEORI

bbab I PENDAHULUAN arti penting pekerjaan dan keluarga sesuai dengan situasi dan kondisi di

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawabnya di rumah sakit perawat harus dihadapkan pada pekerjaan yang

Disusun oleh : Agnes Marista Puspita Rani NPM :

2016 WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini tingginya tingkat keinginan keluar (intention to quit) telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan wanita dalam dunia bisnis saat ini menunjukkan fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. bertindak sebagai penopang ekonomi keluarga terpaksa menganggur. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan sumber daya yang berkualitas. Setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepuasan kerja merupakan salah satu masalah yang penting dan paling

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa point penting

BAB 1 PENDAHULUAN. buku berjudul Door Duisternis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Kartini

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini, banyak orang melakukan kompetisi dalam mencari posisi kerja

BAB I PENDAHULUAN. individu yang ditempatkan pada konidisi-kondisi lingkungan yang sama

BAB 1 PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan dan keluarga adalah dua unsur yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. wanita dari masyarakat dan pengusaha pun semakin tinggi. Di Amerika Serikat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan-kebutuhan pokok untuk

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan jaman, saat ini banyak wanita yang mengenyam

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam memberikan kontribusi ke arah pencapaian tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tingkat produktifitas maksimal. Persaingan yang ketat juga

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang kedokteran membuat rumah sakit dari pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era modern ini kedudukan wanita dan pria bukanlah sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan kompetensi antar individu menyebabkan banyak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Wanita karir mengacu pada sebuah profesi. Karir adalah karya. Jadi, ibu

Puji Hastuti F

BAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan yang terjadi di kedua domain (pekerjaan personal).

BAB I PENDAHULUAN. dengan tuntutan perkembangan eksternal organisasi (Rochmanadji, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perekonomian keluarga, mengisi waktu luang daripada menganggur,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rini Yuniati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kaum perempuan di sektor publik. Tampak tidak ada sektor publik yang belum

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. sama sekali belum pernah dimasuki kaum hawa. pernah melihat wanita sebagai penerbang, tetapi kini Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting karena

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan atau pekerja ada bermacam-macam jenisnya yaitu pekerja lepas, pekerja operasional,

BAB I PENDAHULUAN. bekerja. Tanggapan individu terhadap pekerjaan berbeda-beda dengan

BAB I. Pendahuluan. langsung akan berdampak pada adanya perubahan-perubahan di berbagai aspek

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. karir suami. Peran wanita yang terbatas pada peran reproduksi dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam mengelola urusan keluarga. Sedangkan dalam rumah tangga

BAB VI DAMPAK DARI WORK FAMILY CONFLICT. bekerja. Dampak dari masalah work family conflict yang berasa dari faktor

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah

2016 HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) A KOTA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan berdasarkan jenis kelamin yang sangat luas di semua Negara (Anker,

BAB II LANDASAN TEORI. Work-Family Conflict (WFC) adalah salah satu dari bentuk interrole

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan

BAB I PENDAHULUAN. daripada apakah mereka tinggal (Allen dan Meyer, 1990). Maksudnya

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja merupakan perasaan positif tentang pekerjaan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan dan keluarga adalah dua area dimana manusia menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini kegiatan ekonomi di dalam negeri tidaklah menentu, dengan mulai

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan tekanan karyawan. Menurut Greenberg dalam Mauladi dan Dihan

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. karyawan juga merupakan unsur penting yang harus dimiliki perusahaan. Tanpa adanya

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dan keluarga dibagi oleh gender, dimana pria bertanggung jawab atas

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pasangan yang bekerja (dual-earner couples) dan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah tenaga kerja hampir terjadi di seluruh kota kota besar di

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, baik pria maupun wanita berusaha untuk mendapatkan pekerjaan

Pengaruh lingkungan komputerisasi, praktek organisasi dan karakteristik pekerjaan pada kepuasan kerja dengan gender

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sampel 165 pekerja perempuan di perusahaan berteknologi tinggi Science-Based

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh pengaturan kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring berkembangnya kemajuan teknologi. Persaingan dan tuntutantuntutan

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting bagi perekonomian dan dianggap sebagai aktivitas dengan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, perubahan dan kemajuan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan tenaga kerja hampir terjadi di seluruh kota kota besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan sumber daya paling

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. daripada yang pernah terjadi sebelumnya, perusahaan dalam sektor publik

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perubahan bertahap di tempat kerja dan pada tingkah laku karyawan membuat penelitian tentang hubungan antara kerja dan keluarga menjadi semakin penting. Jumlah keluarga dengan penghasilan ganda (sepasang suami istri yang bekerja) semakin meningkat, sehingga keinginan untuk memberi perhatian yang layak bagi anak-anaknya mengakibatkan upaya yang besar secara finansial, fisik, dan emosional. Para peneliti dalam sektor publik dan privat (pemerintah dan swasta) telah menunjukkan ketertarikan yang besar dalam mempelajari bagaimana kerja dan keluarga menentukan interaksi anggota keluarga, dan peneliti juga mencoba memahami hubungan kerja dan keluarga secara luas yang mempengaruhi satu sama lain. Lingkungan dari keluarga dan kerja seringkali disimpulkan sebagai suatu tempat/wilayah paling penting bagi seseorang, dan aktivitas dalam wilayah (keluarga dan kerja) ini secara umum membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga dibanding wilayah atau peran lain. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa konflik kerja-keluarga berkaitan dengan dampak penurunan kinerja, tingkat absensi, dan berhenti dari pekerjaan (Glass dan Estes 1997, dalam Wadsworth dan Owens, 2007:75), meningkatkan tekanan psikologis (Frone, Russel, dan Cooper 1992, dalam Wadsworth dan Owens, 2007:75), dan tekanan dalam hidup (Parasuraman, Greenhaus, dan Granrose 1992, dalam Wadsworth dan Owens,

2 2007:76). Setiap dampak tersebut tidak hanya berbahaya bagi individu namun juga organisasi. Ide dari konflik peran, seperti yang secara tradisional diyakini, mengatakan adanya peran dalam satu bidang menjadikannya sulit untuk mengambil bagian secara bersama-sama pada peran tambahan yang lain dikarenakan secara potensial harapan akan peran yang satu akan menyebabkan bentrok/konflik dengan peran yang lain (Kahn et al 1964 dalam Wadsworth dan Owens, 2007:76). Mitchell, 1986 seperti dikutip oleh Wadsworth dan Owens, 2007:76 menjabarkan konflik peran sebagai ketidakcocokan antara kinerja yang telah ditentukan dalam suatu peran dengan peran lain. Penelitian-penelitian belakangan ini menunjukkan konflik kerja-keluarga ternyata lebih kompleks daripada apa yang diyakini sebelumnya (secara tradisional). Kerumitan ini secara nyata terlihat ada dua arah dalam konflik kerja-keluarga, dimana kerja mengganggu keluarga dan keluarga mengganggu kerja (Frone, Russel, dan Cooper 1992; Netemeyer, Boles, dan McMurrian 1996 dalam Wadsworth dan Owens, 2007:76). Dalam tahun-tahun terakhir, para peneliti telah memulai untuk meneliti aspek lain dalam hubungan kerja-keluarga yang dikenal sebagai peningkatan kualitas kehidupan kerja-keluarga (work-family enhancement), dimana menambah perlakuan terhadap satu area, dan mengurangi aktivitas dari area lain, memungkinkan untuk menambah pengalaman di area lain tersebut. Dengan kata lain, sukses di pekerjaan mungkin akan bocor juga ke rumah, menguntungkan hubungan keluarga dan mempengaruhi tingkah laku atau kebiasaan seseorang dalam hidup. Rothbard menjelaskan perbedaan antara konflik kerja-keluarga dan

3 peningkatan kualitas kehidupan kerja-keluarga dalam kalimat berikut: Aspek dalam hal pengurangan mengasumsikan bahwa beragamnya tuntutan dari kerja dan keluarga berbahaya bagi individu dan perannya (baik peran tunggal ataupun beragam) akan menyebabkan stres, menghasilkan sakit emosional. Peningkatan dijelaskan bahwa komitmen besar terhadap peran akan menguntungkan individu Kehidupan kerja salah satunya dapat meningkatkan atau mengurangi kehidupan keluarga. Dalam cara yang sama, kehidupan keluarga kita mempunyai pengaruh yang positif atau negatif pada sikap, tingkah laku dan hasil kerja. Contohnya, jam kerja yang tidak fleksibel dan ekstensif, keterlibatan kerja yang berlebihan, stres kerja mungkin menghasilkan keadaan yang berbahaya bagi area keluarga, menarik diri dari tanggung jawab keluarga, dan berdampak merugikan bagi kualitas kehidupan seseorang. Demikian pula dengan tanggung jawab kepedulian yang ekstensif (tanggung jawab yang besar) dan keterlibatan intensif (keterlibatan dalam mengerjakan sesuatu hingga memperoleh hasil yang maksimal) terhadap aktivitas keluarga dapat membatasi pilihan karir dan aspirasi individu serta berdampak negatif dengan keterlibatan dalam bekerja, kepuasan kerja, dan perhatian untuk memulai kerja mereka. Namun, ada beberapa sumber yang didapat dari salah satu peran kerja, seperti pendapatan, otonomi kerja dan dukungan sosial dari teman kerja dan atasan yang secara positif berdampak pada area keluarga. Sama halnya dengan keluarga dapat juga menguatkan dan memperkaya kualitas kehidupan kerja dengan menyediakan berbagai sumber dukungan yang dapat dipergunakan. Untuk itu, memahami mekanisme dari efek kehidupan kerja dan keluarga satu sama lain akan membantu individual

4 memutuskan cara yang paling efektif mengurangi keterlibatan kerja-keluarga dan meningkatkan pengembangan kerja dan keluarga. Seperti contohnya, para professional sumber daya manusia, personalia training dan pengembangan, dan pembuat keputusan lainnya dapat menggunakan pengetahuan ini untuk mendesain kebijakan dan program yang bertujuan mempromosikan kualitas hidup karyawan yang lebih tinggi. Sama halnya, memahami perbedaan segi dari keterlibatan kerja dan keluarga dapat membantu pekerjaan wanita dan pria tidak hanya mencapai keseimbangan yang lebih baik antara peran kerja dan keluarga mereka, tetapi juga menjadi lebih responsif terhadap persoalan kerja dan keluarga dari bawahan. Penelitian skripsi ini mengacu pada penelitian yang berjudul, The Effect of Social Support on Work-Family Enhancement and Work-Family Conflict in the Public Sector yang ditulis oleh Lori L. Wadsworth serta Bradley P. Owens pada tahun 2007. Perbedaan dari kedua penelitian ini adalah sampelnya dimana penelitian sebelumnya mengambil 341 responden dari karyawan perusahaan (sektor publik) di Amerika Serikat, sedangkan penelitian kali ini mengambil 45 sampel dari karyawan PT Bank Perkreditan Rakyat Shinta Daya di Yogyakarta (sektor swasta). Penelitian ini dilakukan di bank karena job stress atau stres kerja/tekanan kerja di bank itu tinggi, terutama bagi karyawan yang sudah berkeluarga karena adanya tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan hubungan antar pribadi, tuntutan dari atasan, tuntutan dari organisasi. Adapun perbedaan lain antara lain sektor publik dan sektor swasta adalah dilihat dari tujuan organisasi, sumber pendanaan, peraturan perundang-undangan, kepemilikan, pertanggungjawaban, struktur organisasi.

5 I.2 Perumusan Masalah 1. Apakah dukungan sosial mempengaruhi konflik kerja-keluarga (WFC)? a. Apakah dukungan sosial dari lingkungan kerja mempengaruhi konflik kerja-keluarga (WFC)? b. Apakah dukungan sosial dari lingkungan non-kerja mempengaruhi konflik kerja-keluarga (WFC)? c. Apakah dukungan sosial dari lingkungan organisasi mempengaruhi konflik kerja-keluarga (WFC)? 2. Apakah dukungan sosial mempengaruhi konflik keluarga-kerja (FWC)? a. Apakah dukungan sosial dari lingkungan kerja mempengaruhi konflik keluarga-kerja (FWC)? b. Apakah dukungan sosial dari lingkungan non-kerja mempengaruhi konflik keluarga-kerja (FWC)? c. Apakah dukungan sosial dari lingkungan organisasi mempengaruhi konflik keluarga-kerja (FWC)? 3. Apakah dukungan sosial mempengaruhi peningkatan kualitas kehidupan kerja-keluarga (WFE)? a. Apakah dukungan sosial dari lingkungan kerja mempengaruhi peningkatan kualitas kehidupan kerja-keluarga (WFE)? b. Apakah dukungan sosial dari lingkungan non-kerja mempengaruhi peningkatan kualitas kehidupan kerja-keluarga (WFE)? c. Apakah dukungan sosial dari lingkungan organisasi mempengaruhi peningkatan kualitas kehidupan kerja-keluarga (WFE)?

6 4. Apakah dukungan sosial mempengaruhi peningkatan kualitas kehidupan keluarga-kerja (FWE)? a. Apakah dukungan sosial dari lingkungan kerja mempengaruhi peningkatan kualitas kehidupan keluarga-kerja (FWE)? b. Apakah dukungan sosial dari lingkungan non-kerja mempengaruhi peningkatan kualitas kehidupan keluarga-kerja (FWE)? c. Apakah dukungan sosial dari lingkungan organisasi mempengaruhi peningkatan kualitas kehidupan keluarga-kerja (FWE)? I.3 Batasan Penelitian 1. Responden yang dipilih adalah karyawan dari PT Bank Perkreditan Rakyat Shinta Daya di Yogyakarta yang telah menikah, mempunyai pasangan yang juga bekerja, dan telah memiliki anak. 2. Dukungan sosial adalah area dimana seseorang meyakini bahwa kebutuhannya akan dukungan, informasi, dan tanggapan telah atau akan terpenuhi. Dukungan sosial mencakup dari: (a) lingkungan kerja, (b) lingkungan non kerja, (c) organisasi. 3. Konflik kerja dan keluarga yang dimaksud adalah konflik dimana tuntutan terhadap suatu peran (karyawan) tidak sesuai dengan tuntutan dalam peran lainnya (anggota keluarga). Konflik kerja dan keluarga mencakup: (a) konflik kerja-keluarga (work-family conflict atau WFC), (b) konflik keluarga-kerja (family-work conflict atau FWC).

7 4. Peningkatan kualitas kehidupan kerja dan keluarga yang dimaksud adalah menambah perlakuan terhadap satu area, dan mengurangi aktivitas dari area lain, memungkinkan untuk menambah pengalaman di area lain tersebut. Peningkatan kualitas kehidupan kerja dan keluarga mencakup: (a) peningkatan kualitas kehidupan kerja-keluarga (work-family enhancement atau WFE), (b) peningkatan kualitas kehidupan keluarga-kerja (family-work enhancement atau FWE). I.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dukungan sosial yang berpengaruh terhadap konflik kerja-keluarga (WFC). a. Untuk mengetahui dukungan sosial dari lingkungan kerja yang berpengaruh terhadap konflik kerja-keluarga (WFC). b. Untuk mengetahui dukungan sosial dari lingkungan non-kerja yang berpengaruh terhadap konflik kerja-keluarga (WFC). c. Untuk mengetahui dukungan sosial dari lingkungan organisasi yang berpengaruh terhadap konflik kerja-keluarga (WFC). 2. Untuk mengetahui dukungan sosial yang berpengaruh terhadap konflik keluarga-kerja (FWC). a. Untuk mengetahui dukungan sosial dari lingkungan kerja yang berpengaruh terhadap konflik keluarga-kerja (FWC). b. Untuk mengetahui dukungan sosial dari lingkungan non-kerja yang berpengaruh terhadap konflik keluarga-kerja (FWC).

8 c. Untuk mengetahui dukungan sosial dari lingkungan organisasi yang berpengaruh terhadap konflik keluarga-kerja (FWC). 3. Untuk mengetahui dukungan sosial yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas kehidupan kerja-keluarga (WFE). a. Untuk mengetahui dukungan sosial dari lingkungan kerja yang berpengaruh peningkatan kualitas kehidupan kerja-keluarga (WFE). b. Untuk mengetahui dukungan sosial dari lingkungan non-kerja yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas kehidupan kerja-keluarga (WFE). c. Untuk mengetahui dukungan sosial dari lingkungan organisasi yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas kehidupan kerja-keluarga (WFE). 4. Untuk mengetahui dukungan sosial yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas kehidupan keluarga-kerja (FWE). a. Untuk mengetahui dukungan sosial dari lingkungan kerja yang berpengaruh peningkatan kualitas kehidupan keluarga-kerja (FEW). b. Untuk mengetahui dukungan sosial dari lingkungan non-kerja yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas kehidupan keluarga-kerja (FWE). c. Untuk mengetahui dukungan sosial dari lingkungan organisasi yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas kehidupan keluarga-kerja (FWE).

9 I.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan yang sangat berguna bagi perusahaan mengenai pembuatan keputusan yang lebih baik dan informatif yang memperhatikan kebijakan kerja yang mempengaruhi keluarga. 2. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini juga merupakan referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik sejenis. Untuk menambah bacaan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan dalam menyusun karya tulis serta menambah pengetahuan bagi mereka yang berminat pada bidang manajemen Sumber Daya Manusia. 3. Bagi Penulis Sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan yang berguna bagi penulis dan sarana mengaplikasikan ilmu yang selama ini telah dipelajari di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. I.6 Sistematika Laporan Secara garis besar, pembahasan dapat dibagi menjadi 5 bab antara lain : BAB 1 : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan mafaat penelitian, dan sistematika penulisan.

10 BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA Meliputi konflik kerja-keluarga, peningkatan kualitas kehidupan kerjakeluarga, dan dukungan sosial, kerangka penelitian, dan hipotesis penelitian. BAB 3: METODE PENELITIAN Berisi obyek dan lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, data yang digunakan, metode pengumpulan data, metode pengambilan sampel, skala pengukuran instrumen, variabel penelitian, metode pengujian instrumen, metode analisis data. BAB 4: HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses penelitian, hasil pengujian dan pengujian instrumen penelitian, profil responden, temuan penelitian, dan pembahasan. BAB 5: PENUTUP Berisi tentang kesimpulan, saran yang diperoleh dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan implikasi manajerial yang berguna.